Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIDESA


ULO-ULO TERHADAP PERMASALAHAN
KETIDAKMAMPUAN DALAM BIDANG EKONOMI
MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

LILIANI SAHAR (20.023.22.201.038)

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO

2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT karena atas izin dan limpahan rahmat serta kasih sayang-nya penulis dapat
menyelesaikan penelitian yang berjudul “ANALISIS PENANGANAN
PERMUKIMAN KUMUH DIDESA ULO-ULO TERHADAP
PERMASALAHAN KETIDAK MAMPUAN DALAM BIDANG EKONOMI
MASYARAKAT” tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mengetahui
penanganan permukiman kumuh dan tingkat kekumuhan di desa ulo-ulo.

Pada kesempatan ini, penulis hendak memyampaikan terimakasih kepada


semua pihak yang telah memberi dukungan moril maupun materil sehingga proposal
penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:

a. BAPAK HASBI, S.T.,M.SP selaku dekan Fakultas Teknik Universitas Andi


Djemma Palopo.
b. BAPAK AMIRUDDIN AKBAR FISU, S.T.,M.T selaku dosen pembimbing
yang telah banyak memberi bimbingan dan arahan dalam penyelesaian
proposal ini.
c. Terima kasih kepada kedua orang tua saya, ibu dan ayah yang saya cintai,
yang selama ini telah memberi banyak doa dan dukungan sehingga saya bisa
sampai di titik ini.
d. Teman-teman yang selalu memberikan semangat, saya ucapkan terima kasih.

Semoga Allah memberikan limpahan dan juga Rahmat-nya kepada kalian semua
Aamiim ya robbal alamiin.
ABSTRAK

ANALISIS PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIDESA ULO-ULO


TERHADAP PERMASALAHAN KETIDAKMAMPUAN DALAM BIDANG
EKONOMI MASYARAKAT

Oleh

Liliani Sahar

Dosen Pembimbing

BAPAK AMIRUDDIN AKBAR FISU, S.T.,M.T

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kekumuhan dan bagaimana


penanganan untuk bisa mengurangi kawasan kumuh pada suatu daerah. Ketika
masyarakat yang hidup dikawasan kumuh maka akan sangat berdampak pada
kehidupan sosial dan juga ekonominya. Peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif dan fokus pada desa ulo-ulo, penelitian kualitatif ini dilakukan karena
peneliti ingin melakukan pencarian mengenai fenomena yang hanya dapat
diidentifikasi secara langsung.Dari yang peneliti lihat dilokasi terdapat beberapa
rumah yang tidak layak huni namun masih saja ditempati oleh salah satu warga
dengan alasan keterbatasan ekonomi dan fasilitas yang yang tidak memadai. Dari sini
kita dapat melihat bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah sekitar. Namun dari
adanya kasus covid-19 pemerintah mulai menyalurkan bantuan kepada masyarakat
berupa sembako dan uang tunai. Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan hasil
penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa adanya permukiman
kumuh membawa dampak yang kurang baik magi masyarakat yang tinggal
dikawasan tersebut, karena lingkungan yang tercemar dapat mempengaruhi
kesehatan, sosial ekonomi masyarakat.

Kata kunci: Penanganan, Permukiman Kumuh, Permasalahan, Bidang Ekonomi


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Secara umum permukiman adalah bagian dari lingkungan yang terdiri atas
lebih dari satu perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, falilitas umum,
serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain dari kawasan perkotaan atau
kawasan pedesaan. Sedangkan permukiman kumuh adalah kondisi lingkungan
yang tidak baik bagi masyarakat. Ketika masyarakat yang hidup dikawasan
kumuh maka akan sangat berdampak pada kehidupan sosial dan juga
ekonominya.
Kehidupan setiap masyarakat memiliki perbedaan latar belakang hidup yang
mereka miliki. Begitu juga dengan masyarakat yang berada dilingkungan kumuh,
kehidupan mereka sangat jauh berbeda dan jauh dari kata layak jika
dibandingkan dengan mastarakat yang tinggal dikawasan perkotaan.

Dapat kita lihat pada kota yang padat terdapat berbagai macam masalah, dan
masalah itu dapat menyebabkan munculnya permukiman kumuh dalam kota itu
sendiri. Kemudian dalam hal tersebut, dilihat dari kondisi yang ada didesa ulo-
ulo memiliki permasalahan yang menurut sata bisa dijadikan sumber penelitian.
Namun saat ini beberapa masyarakat didesa ulo-ulo khususnya diperkampungan
nelayan sedang menghadapi permasalahan baik itu secara sosial maupun
ekonomi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah
pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah penyebab dominan yang mempengaruhi kualitas tata lingkungan
untuk penataan permukiman kumuh di desa ulo-ulo?
2. Bagaimanakah pengaruh lingkungan, penyediaan air bersih, pengolaan
limbah, pertambahan penduduk dan kurangnya lahan untuk bermukim
terhadap kualitas tata lingkungan untuk penataan kawasan kumuh di desa
ulo-ulo?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui karakteristik kawasan permukiman kumuh yang
berada didesa ulo-ulo beserta tingkat kekumuhannya.
2. Untuk mengetahui upaya masyarakat dalam menangani permukiman
kumuh dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang berada di desa
ulo-ulo.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim. Bab ini membahas beberapa teori mengenai


permukiman kumuh. Secara umum beberapa teori yang akan diuraikan dan dijelaskan
pada bab ini. Penjelasan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang apa itu
permukiman kumuh. Teori-teori yang kemudian diuraikan dan dijelaskan, menjadi
acuan dalam memahami bagaimana penelitian ini bisa dipahami dengan baik oleh
peneliti dan pembaca.

1. Pengertian permukiman

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari
satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta
mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan
perdesaan. (Annisa Rahma Dhani 2018)

2. Pengertian kumuh

Kumuh adalah kesan atau gambaran secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dapat dilihat dari standar hidup dan penghasilan kelas menengah.
Dengan kata lain, kumuh diartikan sebagai tanda atau cap yang diberikan golongan
atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang belum mapan. (Annisa Rahma
Dhani 2018)

3. Permukiman kumuh

kawasan kumuh dapat ditemui diberbagai kawasan kota besar termasuk yang
derada di kabupaten luwu tepatnya di desa ulo-ulo. Kawasan kumuh umumnya
dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi. Kawasan
kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial seperti kesejahteraan masyarakat,
diberbagai daerah kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena
kondisi yang tidak higienis.
Diberbagai kawasan kumuh khususnya di desa ulo-ulo ini penduduk tinggal
dikawasan atau lahab yang sangat berdekatan sehinggah sulit untuk dilewati
kendaraan roda empat. Di desa ulo-ulo ini masih terbilang kurang terhadap pelayanan
pembuangan sampah dan biasanya masyarakat sekitar membuang limbah rumah
tangga kepinggir jalan, laut atau sungai yang ada diarea tempat mereka tinggal,
sehingga terjadi penumpukan sampah yang bisa menyebabkan terjadinya banjir dan
dapat juga menjadi sumber pembawa penyakit.

Bagian berikutnya mengenai masalah ekonomi masyarakat dipermukiman


kumuh, Mirna Tufik menjelaskan bahwa masyarakat permukiman kumuh rata-rata
bekerja sebagai pedagang, jasa dan buruh. Seperti yang peneliti lihat, di desa ulo-ulo
mayoriras masyarakat disana bekerja sebagai nelayan yang dimana penghasilan
mereka tidak menentu setiap harinya, penghasilan mereka bergantung dari hasil laut
yang mereka dapat.

Hal ini didukung dari tingkat pendidikan dari masing-masing masyarakat di


desa ulo-ulo dengan kategori pendidikan rendah SD ke-bawah, namun dari yang
penelitih lihat di desa ulo-ulo sudah banyak generasi muda yang melanjutkan
pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi sehingga kedepannya mereka bisa membantu
prekonomian desa ulo-ulo itu sendiri.

Menurut Annisa Rahma Dhani, ada beberapa penyebab permukiman kumuh


antara lain:

1. Tingkat urbanisasi dan migrasi yang tinggi, terutama kelompok masyarakat


berpenghasilan rendah.
2. Sulitnya mencari pekerjaan, sulitnya mencicil dan menyewah rumah.
3. Perbaikan lingkungan yang hanya dilakukan oleh warga sekitar.
4. Serta semakin sempitnya lahan permukiman dan tingginya harga tanah.

Menurut Annisa Rahma Dhani, faktor lain yang mendukung adanya


permukiman kumuh adalahprekonomian masyarakat yang tidak mendukung,
banyaknya masyarakat yang melakukan migrasi untuk memperbaiki ekonomi dengan
mencari tantangan dikota besar tanpa perhitungan yang matang. Faktor ekonomi
adalah hal terpenting pada kehidupan, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
peran penting ekonomi menjadi penentu tempat tinggal untuk bermukim.
Dan dari rendahnya perekonomian masyarakat terdapat berbagai akibat dari
adanya permukiman kumuh. Tidak sedikit masyarakat yang bermukim di
permukiman kumuh memiliki kehidupan ekonomi yang rendah. Dalam melihat
perekonomian suatu wilayah itu rendah atau tidak dengan melihat faktor-faktor
perekonomian dari pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di wilayah tersebut.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Bab ini akan membahas mengenai jenis


penelitian, kehadiran peneliti, lokasi dan waktu penelitian, sumber data,
teknik pengumpulan data, dan analisis data. Pada bagian ini akan
menjelaskan bagaimana desain yang digunakan, jenis penelitian seperti apa
yang menjadi landasan pada penelitian ini.

3.2 JENIS PENELITIAN

Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan fokus pada


desa ulo-ulo, penelitian kualitatif ini dilakukan karena peneliti ingin
melakukan pencarian mengenai fenomena yang hanya dapat diidentifikasi
secara langsung.

3.3 KEHADIRAN PENELITI

Pada proses penelitian berlangsung kehadiran peneliti dilokasi sangat


penting, karena peneliti harus berinteraksi dengan masyarakat dan
lingkungan sekitar. Kehadiran peneliti dilokasi penelitian sebelumnya harus
dijelaskan apakah kehadirannya diketahui oleh warga yang akan menjadi
narasumber penelitian.
Oleh karena itu, penelitian dilakukan pada warga yang berada di desa ulo-ulo.

3.4 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di desa ulo-ulo kabupaten luwu. Penelitian ini


dilakukan pada tanggal 17juni 2023.
3.5 SUMBER DATA

Sumber data pada penelitian ini akan diperoleh dari informan warga di
desa ulo-ulo yang bekerja sebagai nelayan.

3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu langkah pertama


pengumpulan data dengan metode wawancara, melakukan interaksi kepada
informan untuk mengumpulkan informasi mengenai tingkat kekumuhan dan
masalah permasalahan ekonomi di desa ulo-ulo.
Selanjutnya observasi yang artinya penelitian bertujuan untuk mendapatkan
data tentang suatu masalah kekumuhan yang terdapat di desa ulo-ulo.

3.7 ANALISIS DATA

Dalam penelitian kualitatif, data dapat diperoleh dari berbagai sumber


dengan menggunakan pengumpulan data yang bermacam-macam sampai
mencapai titik maksimal yang sering dinamakan titik jenuh.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 PENGANTAR

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana saya untuk bisa


melakukan objek penelitian yang akan saya teliti. Proses yang peneliti
lalui untuk bisa mendapatkan informasi ini sangat berarti bagi saya dan
menarik untuk saya ceritakan dan di ingat siatu saat nanti. Proses
perjalanan saya untuk melakukan wawancara merupakan hal yang tidak
mudah, karena perlu mempersiapkan hari dan waktu yang tepat untuk
melakukan observasi lokasi.

Hal pertama yang saya lakukan sebelum memulai observasi yaitu


meminta izin dari kepala desa ulo-ulo untuk melakukan observasi,
setelah kepala desa memberikan izin kemudian melakukan interaksi
dengan masyarakat. Interaksi yang saya lakukan yaitu berkomunikasi
langsung dengan warga di desa ulo-ulo guna mendapatkan informasi
yang lebih detail mengenai tingkat kekumuhan yang ada didesa ulo-ulo.

Proses penelitian akan saya uraikan pada bab ini, hal ini bertujuan untuk
apabila ada peneliti berikutnya bisa mendapatkan gambaran tentang
bagaimana cara sebelum melakukan penelitian, turun langsung
kelapangan, melakukan wawancara, dokumentasi setiap aktivitas yang
ada di lokasi, dan juga mencari kebenaran data.

4.2 GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

Penelitian dilakukan di kabupaten luwu tepatnya berada di desa


ulo-ulo. Sebelum memulai wawancara kepada salah satu warga, lokasi
pada penelitian ini yaitu tepatnya dirumah ibu Hasna yang beralamat di
desa ulo-ulo kabupaten luwu.
4.3 GAMBARAN TINGKAT KEKUMUHAN

Awal mula meningkatnya kekumuhan didesa ulo-ulo terjadi


pada tahun 2014-2018 yang awalnya hanya beberapa kepala keluarga
yang yang bermukim didesa tersebut seiring bertambahnya waktu
pertumbuhan penduduk semakin meningkat, sebagian besar warga didesa
ulo-ulo berprofesi sebagai nelayan.

Penelitian ini menggunakan teori implememtasi kebijakan yang


dikemukakan oleh Donalt Van Horn. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa:

1. Implementasi peraturan pada desa ulo-ulo ini tentang pencegahan


dan peningkatan kualitas tingkat kekumuhan berdasarkan hasil
penelitian dilapangan dan teori yang digunakan menunjukkan
bahwa implementasi kebijakan belum berjalan dengan baik.
2. Kendala yang ditemukan dalam implementasi ini yaitu:
a. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kualitas
permukiman di desa ulo-ulo.
b. Keterbatasan sumber daya manusia dari segi kuantitas.
c. Keadaan sosial masyarakat desa ulo-ulo maih memiliki
sifat tertutup
d. Kurangnya pemahaman dan komitmen pemerintah dalam
menjalankan peraturan.

3. Berdasrakan kendala yang dihadapi, menurut ibu Hasna ada


beberapa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah yaitu:
a. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat di desa ulo-
ulo untuk meningkatkan kesadaran, bahwa sangat penting
untuk menjaga kawasan permukiman yang mereka
tinggali.
b. Untuk meningkatkan tingkat pendapatan, menjalin mitra
atau kerja sama UKM-UKM yang berkembang
dikelurahan setempat atau mengajukan proposal kepada
DPR yang bertempat tinggal di wilayah sekitar.
c. Membentuk lembaga pemasyarakatan (LPM) untuk
mencukupi ketersediaan sumber daya manusia dari segi
kuantitas.
d. Melakukan pemberdayaan masyarakat.

Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun ini diikuti


juga dengan semakin padatnya permukiman di desa ulo-ulo. Hal ini juga
berpotensi memunculkan permukiman kumuh yang berpengaruh negatif
terhadap kualitas lingkungan, di desa ulo-ulo ini berada di dekat laut dan
sungai sehingga hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai
sumber penghasilan, tidak banyak juga dari mereka yang membuang
limbah rumah tangga kelaut mmaupun sungai yang ada di daerah
tersebut.

Dari yang peneliti lihat dilokasi terdapat beberapa rumah yang tidak
layak huni namun masih saja ditempati oleh salah satu warga dengan
alasan keterbatasan ekonomi dan fasilitas yang yang tidak memadai. Dari
sini kita dapat melihat bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah
sekitar. Namun dari adanya kasus covid-19 pemerintah mulai
menyalurkan bantuan kepada masyarakat berupa sembako dan uang
tunai.

Beberapa tahun kebelakang jalan di desa ulo-ulo mengalami kerusakan


yang sangat parah seperti jalan yang berlubang apabila hujan jalan
tersebut akan tergenang air yang mana itu sangat membahayakan warga
sekitar, dan saat ini pemerintah sekitar sudah membenahi jalan yang ada
didesa ulo-ulo.
BAB V
PENUTUP

5.1 PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil`alamin. Rasa


syukur senantiasa saya ucapkan, karena mampu menyelesaikan setiap
proses yang penenliti lalui.
Perjalanan pada penelitian saya ini menjadi bukti bahwa dengan karunia-
Nya saya bisa menyelesaikan penelitian sederhana ini. Bentuk karunia,
bantuan dan kasih sayang-nya dapat saya rasakan melalui setiap hal yang
terjadi pada setiap perjalanan saya dalam menyelesaikan penelitian ini.
Mulai dari respon informan terhadap saya, baik dalam bentuk kalimat
bahkan bahasa tubuh mampu dan bisa saya pahami. Benar adanya saya
tidak bisa berbuat tanpa kehendak-Nya.

Proses penelitian iniadalah bagian yang sangat dalah hidup


saya. Begitu banyak pengalaman, ilmu bahkan relasi yang saya dapatkan
dalam melakukan penelitian ini. Setiap fase penelitian yang saya lakukan
memberikan pemahaman bagi diri saya bahwa, pengalaman dari orang
lain merupakan ilmu yang sangat berguna bagi sya. Rintangan,
tantangan, bahkan hambatan yang saya hadapi tidak lain tujuannya agar
untuk saya bisa lebih menggunakan hati dengan niat yang lurus hingga
saya bisa mengetahui bagaimana cara mengurani tinkat kekumuhan desa
ulo-ulo.

5.2 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian


yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa adanya
permukiman kumuh membawa dampak yang kurang baik magi
masyarakat yang tinggal dikawasan tersebut, karena lingkungan yang
tercemar dapat mempengaruhi kesehatan, sosial ekonomi masyarakat.
Dari hasil penelitian wawancara pada informan yang
merupakan warga ulo-ulo itu sendiri, hasil wawancara pada informan
membuktikan kurangnya perhatian pemerintah untuk menangani
permukima kumuh di desa ulo-ulo.

5.3 SARAN

Berdasarkan simpulan di atas dapat dianjurkan saran sebagai berikut:

1. Saran untuk pemerintah setempat


Beberapa hal yang penulis harapkan untuk menjadi perhatian
pemerintah setempat dalam perencanaan pembangunan kedepannya
adalah sebagai berikut:

a. Perlu adanya peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang


terlatih dan terampil. Kegiatan yang dilakukan dengan
melakukanpelatihan-pelatihan terstruktur dan terprogram.
b. Menggunakan potensi sumber daya laut yang ada dengan
melibatkan masyarakat sebagai pemetan utama.
c. Pengadaan air bersih yang dapat menjangjau seluruh
masyarakat yang ada di desa ulo-ulo.
d. Menertibkan bangunan yang ada diwilayah pesisir dengan
tidak menyampingkan kepentingan masyarakat.

2. Saran selanjutnya

Peneliti berharap hasil penelitian ini bisa menjadi inspirasi bagi


peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian dengan tema dan
sub tema yang sama maupun yang berbeda dengan kajian penelitian
yang lebih spesifi.
Selain itu, diharapkan juga kepada pihak-pihak yang berkompeten
untuk melukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode
yang sama dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA

Fisu, A. A. (2018). Analisis Lokasi Pada Perencanaan Terminal


Topoyo Mamuju Tengah. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-
Ilmu Teknik, 3(1), 1-12.

Fisu, A. A. (2016). Potensi Demand Terhadap pengembangan Kanal


Jongaya & Panampu Sebagai Moda Transportasi (Waterway)
di Kota Makassar. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik,
3(3), 285-298.

Fisu, A. A. (2016). Analisis dan Konsep Perencanaan Kawasan


Pelabuhan Kota Penajam Sebagai Pintu Gerbang Kab. Penajam
Paser Utara kalimantan Timur. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah
Ilmu-Ilmu Teknik, 1(2), 125-136.

Fisu, A. A., & Didiharyono, D. (2020, April). Economic & Financial


Feasibility Analysis of Tarakan Fishery Industrial Estate
Masterplan. In IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science (Vol. 469, No. 1, p. 012002). IOP
Publishing.
Nursyahbani, R., & Pigawati, B. (2015). Kajian Karakteristik Kawasan
Pemukiman Kumuh di Kampung Kota (Studi Kasus: Kampung
Gandekan Semarang). Teknik PWK (Perencanaan Wilayah
Kota), 4(2), 267-281.

Wijaya, D. W. (2016). Perencanaan Penanganan Kawasan Permukiman


Kumuh (Studi Penentuan Kawasan Prioritas untuk Peningkatan
Kualitas Infrastruktur pada Kawasan Pemukiman Kumuh di
Kota Malang). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, 2(1), 1-10.

Fitria, N., & Setiawan, R. (2014). Identifikasi karakteristik lingkungan


permukiman kumuh di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat. Jurnal
Teknik ITS, 3(2), C240-C244.

Muhammad, B. A., & Sulistyarso, H. (2016). Arahan Penataan


Lingkungan Permukiman Kumuh Kecamatan Kenjeran dengan
Pendekatan Eco-Settlements. Jurnal Teknik ITS, 5(2), C124-
C128.

Ervianto, W. I., & Felasari, S. (2019). Pengelolaan permukiman kumuh


berkelanjutan di perkotaan. Jurnal Spektran, 7(2), 178-186.

Surtiani, E. E. (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi terciptanya


kawasan permukiman kumuh di kawasan pusat kota (studi
kasus: kawasan pancuran, salatiga) (Doctoral dissertation,
program Pascasarjana Universitas Diponegoro).

Sueca, N. P. (2004). Permukiman Kumuh, Masalah atau Solusi. Jurnal


Permukiman Natah, 2(2), 56-107.

Akbar, T. (2018). Kampung tematik sebagai bentuk partisipasi


masyarakat dalam permasalahan permukiman kumuh di Kota
Malang. Wahana, 70(2), 37-48.

Wimardana, A. S. (2016). Faktor Prioritas Penyebab Kumuh Kawasan


Permukiman Kumuh Di Kelurahan Belitung Selatan Kota
Banjarmasin (Doctoral dissertation, Sepuluh Nopember
Institute of Technology).

Rahmawati, A., Nurcahyanto, H., & Musawa, M. (2012). Strategi


Penanganan Permukiman Kumuh (Studi Kasus: Kawasan
Kaligawe, Semarang). Journal of Public Policy and
Management Review, 1(1), 11-20.

As' ari, R., & Fadjarajani, S. (2018). Penataan Permukiman Kumuh


Berbasis Lingkungan. Jurnal Geografi: Media Informasi
Pengembangan Dan Profesi Kegeografian, 15(1).

Ardi, A., & Rahmawati, D. (2019). Arahan Penataan Permukiman Kumuh


Di Kelurahan Kedungcowek Surabaya Menggunakan Konsep
Land Readjustment. Jurnal Teknik ITS, 7(2), C186-C192.

Hafid, Z., Fisu, A. A., Humang, W. P., & Natsir, R. (2022). Application of
The PPP Scheme on The Tourism-Transportation, Case Study:
The Concept Of Palopo City Tourism. PENA TEKNIK: Jurnal
Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 7(1), 35-52.

Anda mungkin juga menyukai