Anda di halaman 1dari 2

1.

Jika tingkat inflasi yang Anda harapkan lebih rendah dari tingkat inflasi yang sebenarnya, dengan
kata lain, harga naik lebih dari yang diperkirakan, siapa yang bahagia, Anda atau pemberi pinjaman?
Mengapa?

2. Jelaskan bagaimana sistem perbankan menghasilkan uang dengan memberikan pinjaman?

3. Jika ekonomi berkinerja buruk dan BI ingin menstimulasi dengan kebijakan moneter, apa yang
harus dilakukan BI? Bagaimana langkah BI mempengaruhi perekonomian melalui transmisi kebijakan
moneter? Jelaskan itu

4. Jika pemerintah mengubah pengeluaran mereka. Target moneter mana yang lebih efektif dipilih
oleh Bank Sentral dalam Kebijakan Moneter.

5. Bagaimana dampak ekspor dan impor terhadap Kebijakan Moneter. Menjelaskan.

Jawab

1. Dari kasus diatas, ketika tingkat inflasi lebih tinggi dari ekspektasi masyarakat maka pihak
yang diuntungkan atau yang bahagia adalah saya (sebagai masyarakat). Karena, pada saat itu
semua harga-harga barang di pasar naik secara signifikan sehingga masyarakat yang bekerja
sebagai pengusaha yang pada saat sebelum terjadi inflasi sudah memiliki stok persediaan
barang produksi yang nanti siap dijual dalam jumlah besar, lalu para pedagang yang
menggunakan kesempatan ketika terjadinya inflasi mereka memainkan harga barang dengan
menaikkan harga karena untuk mendapatkan keuntungan besar-besaran, lalu para
peminjam uang sebelum terjadinya inflasi sehingga nilai riil nya lebih tinggi daripada sesudah
inflasi tetapi peminjam tetap membayar sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum
terjadinya inflasi.
2. Bank merupakan lembaga intermediasi keuangan yang bertugas menghimpun dan
menyalurkan dana kepada masyarakat. Menghimpun dana dengan melalui simpanan atau
tabungan, sedangkan penyaluran dana dengan melalui kredit atau memberikan pinjaman
kepada masyarakat. Pihak bank akan mengenakan suku bunga kredit kepada nasabah yang
mengajukan kredit sebagai balas jasa atas meminjam uang dari bank, nantinya nasabah
diwajibkan membayar pinjamannya disertai bunga dalam kurun waktu yang ditentukan.
Maka dari itu, suku bunga kredit merupakan sumber pendapatan bagi bank. Bank juga
memberikan suku bunga kredit yang tinggi, salah satu alasannya adalah sebagai antisipasi
bank dalam menanggung risiko apabila nasabah tidak mampu membayar pinjaman tersebut.
3. Ketika perekonomian negara sedang buruk maka BI akan memberikan stimulasi kebijakan
moneter dengan berupa pemberian suku bunga yang rendah dan pengajuan pengambilan
kredit pinjaman yang dipermudah, dengan begitu akan merangsang banyak masyarakat yang
ingin mengajukan kredit untuk melakukan aktivitas bisnis sehingga nantinya terjadi belanja
konsumen yang akan membantu pertumbuhan ekonomi. Apabila suku bunga terlalu ketat
maka otomatis akan mematikan kegiatan ekonomi.
4. Target moneter yang lebih efektif dipilih oleh Bank Sentral dalam Kebijakan Moneter adalah
inflasi. Bank Sentral dapat mengendalikan inflasi dengan menaikkan atau menurunkan
tingkat suku bunga. Karena kalau pemerintah mengubah pengeluarannya, maka pemerintah
tidak bisa seenaknya meminjam uang dari Bank Sentral biar pemerintah membikin
pengeluaran yang harus punya penadpatan lain jadi tidak boleh dari Bank Sentral karena
Bank Sentral fokus mengendalikan inflasi. Dan ketika inflasi dijadikan target, maka Bank
Indonesia mempunyai indenpendensi sehingga pemerintah tidak bisa ikut campur dan BI
tidak terikat dengan pemerintah.
5. Kegiatan ekspor dan impor pada suatu negara dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang
negara tersebut terhadap US dollar. Apabila negara tersebut terlalu banyak melakukan
impor berarti semakin banyak permintaan terhadap valuta asing yang menyebabkan nilai
tukar terhadap dollar melemah. Sebaliknya, jika negara tersebut melakukan ekspor terlalu
banyak maka nilai tukar terhadap dollar akan menguat. Untuk mengendalikan kondisi
tersebut diperlukan kebijakan moneter yakni dengan mengendalikan inflasi di negara
tersebut agar tetap stabil yakni dengan mengatur tingkat suku bunga. Ketika terjadi high
inflation maka Bank Sentral akan meningkatkan nilai suku bunga agar masyarakat terdorong
untuk melakukan tabung sebanyak-banyaknya dan diharapkan jumlah uang yang beredar
dapat berkurang sehingga tingkat inflasi dapat ditekan. Sebaliknya, makin turun nilai duku
bunga maka semakin tinggi keinginan masyarakat untuk meminjam uang di bank untuk
melakukan ekspansi usaha. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan ekspor impor di suatu
negara sangat berdampak pada kebijakan moneter negara tersebut

Anda mungkin juga menyukai