IPS
De Javasche Bank
Dengan mempelajari materi ini,
kamu akan dapat memahami tentang
…
• Mendeskripsikan pengertian dan tujuan kebijakan moneter
• Mengklasifikasikan instrument kebijakan moneter dalam mengatasi inflasi dan deflasi
• Mendeskripsikan pengertian dan tujuan kebijakan fiskal
• Mendeskripsikan jenis instrument kebijakan fiskal
Kondisi Ekonomi Indonesia melemah
PENGERTIAN
Kebijakan moneter adalah kebijakan otoritas moneter
(bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang
beredar. Perubahan jumlah uang yang beredar itu pada
akhirnya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi
masyarakat.
Tujuan Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan otoritas moneter (bank sentral) untuk mempengaruhi
jumlah uang beredar. Perubahan jumlah uang yang beredar itu pada akhirnya akan
mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Otoritas moneter yang menetapkan kebijakan
moneter adalah Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia.
1. Perhatikan pernyataan berikut ini !
(1) Menjaga agar uang yang beredar sesuai dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia di pasaran
(2) Menjaga agar nilai kurs rupiah tetap stabil
(3) Menjaga stabilitas harga
(4) Memperbaiki posisi neraca pembayaran
Berdasarkan pernyataan tersebut yang merupakan tujuan dari adanya kebijakan moneter adalah…
A. 1,2, dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. Semua benar
02 Instrumen Kebijakan Moneter
Instrumen Kebijakan Moneter
1. Tight Money Policy (Politik Uang Ketat) Kebijakan bank sentral untuk mengurangi
jumlah uang yang beredar, disebut juga sebagai
kebijakan kontraktif, untuk mengendalikan
inflasi.
2. Easy Money Policy (Politik Uang Longgar) Kebijakan bank sentral untuk menambah jumlah
uang yang beredar, disebut juga sebagai
kebijakan ekspansif, untuk mengendalikan deflasi.
INSTRUMEN KEBIJAKAN
MONETER
1. Kebijakan Pasar Terbuka
Kebijakan bank sentral dengan cara menjual atau membeli surat berharga seperti Sertifikat
Bank Indonesia (SBI).
Menjual SBI Apabila SBI dijual maka uang masyarakat akan diterima oleh bank sentral,
sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang (kebijakan
kontraktif).
Membeli SBI Apabila bank sentral membeli SBI maka masyarakat akan mendapatkan
uang dari bank sentral, sehingga jumlah uang beredar akan meningkat
(kebijakan ekspansif).
2. Tingkat Bunga Diskonto
Kebijakan bank sentral dengan cara menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga bank
Menaikkan Tingkat Ketika suku bunga dinaikkan maka masyarakat akan lebih tertarik
Suku Bunga untuk menabung di bank dibandingkan menggunakan uang karena
akan mendapatkan bunga yang lebih besar dan masyarakat merasa
lebih untung apabila menabung., sehingga uang di masyarakat
akan diterima oleh bank sentral
Menurunkan Tingkat Ketika suku bunga diturunkan maka masyarakat akan lebih tertarik
Suku Bunga untuk menggunakan uang tersebut dibandingkan menabung di bank
karena akan mendapatkan bunga yang lebih kecil yang tentu saja bagi
mereka keuntungan akan menjadi lebih sedikit apabila menabung di
bank, sehingga uang di bank sentral akan meningkat dalam
peredarannya di masyarakat.
3. Cadangan Kas Minimum (Cash Ratio/Reserve Requirement)
Kebijakan bank sentral dengan cara menaikkan atau menurunkan cadangan kas bank
umum
Menaikkan Cadangan Kas Bila menaikkan cadangan kas maka bank umum harus menahan
uang lebih banyak sebagai cadangan, dengan demikian jumlah uang
yang beredar dapat dikurangi.
Menurunkan Cadangan Bila menurunkan cadangan kas maka bank umum harus melepas
Kas uang lebih banyak ke masyarakat daripada menahan uang tersebut
sebagai cadangan, dengan demikian jumlah uang yang beredar
akan bertambah di masyarakat.
4. Pengawasan Kredit Selektif (Selective Credit
Control)
Kebijakan bank sentral dengan cara menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi dan
jenis pinjaman mana yang perlu didorong.
Kredit Ketat Kredit Ketat adalah kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang
beredar untuk mengatasi inflasi, maksudnya adalah syarat pemberian yang
ketat akan mengurangi jumlah masyarakat atau pengusaha yang bisa
memperoleh kredit, karena kesulitan dalam memperoleh kredit dengan syarat-
syarat yang dipersulit. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat
dikurangi.
Kredit Longgar Kredit longgar adalah kebijakan bank sentral untuk menambah jumlah uang yang
beredar untuk mengatasi deflasi, maksudnya adalah syarat pemberian yang
longgar akan menambah jumlah masyarakat atau pengusaha yang bisa
memperoleh kredit karena kemudahan dalam memperoleh kredit dengan
syarat-syarat yang dipermudah. Dengan demikian, jumlah uang yang
beredar dapat ditingkatkan.
2. Berikut ini yang termasuk dalam instrumen kebijakan moneter adalah…
Pilihlah :
Kebijakan moneter adalah kebijakan otoritas moneter (bank sentral) untuk mempengaruhi
jumlah uang beredar. Perubahan jumlah uang yang beredar itu pada akhirnya akan
mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Otoritas moneter yang menetapkan kebijakan
moneter adalah Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia.
2. Berikut ini yang merupakan pengaruh penerapan kebijakan moneter ekspansif terhadap kurva
permintaan agregat adalah…
A. Bergeser ke kiri
B. Bergeser ke kanan
C. Tetap
D. Bergeser ke kiri lalu ke kanan
E. Bergeser ke kanan lalu ke kiri
3. Perhatikan tabel berikut ini !
A B C
1. Membeli surat berharga 1. Menurunkan suku bunga 1. Menurunkan cash ratio
2. Menurunkan pajak bank 2. Menambah belanja negara
3. Meningkatkan cash ratio 2. Menjual surat berharga 3. Meningkatkan suku bunga
3. Meningkatkan tarif pajak bank
Berdasarkan tabel tersebut, yang merupakan kebijakan moneter dari Bank Indonesia dalam rangka
mengurangi jumlah uang beredar adalah…
Pilihlah :
PENGERTIAN
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berasal dari pemerintah
untuk memengaruhi perekonomian
melalui perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah.
TUJUAN KEBIJAKAN
FISKAL
Mencegah pengangguran
Stabilitas harga
Kebijakan moneter adalah kebijakan otoritas moneter (bank sentral) untuk mempengaruhi
jumlah uang beredar. Perubahan jumlah uang yang beredar itu pada akhirnya akan
mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Otoritas moneter yang menetapkan kebijakan
moneter adalah Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia.
6. Kebijakan fiskal dalam ekonomi makro adalah…
1. Expansionary Fiscal Policy Kebijakan pemerintah dalam rangka meningkatkan daya beli
(Kebijakan fiscal ekspansif) masyarakat dengan menaikkan belanja negara dan
menurunkan tingkat pajak. Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan
pada saat perekonomian mengalami penurunan daya beli
masyarakat dan pengangguran yang tinggi.
2. Contractive Fiscal Policy Kebijakan pemerintah dalam rangka menurunkan daya beli
(Kebijakan fiscal kontraktif) masyarakat dan mengatasi inflasi dengan cara mengurangi
belanja negara, namun di sisi lain menambah
pendapatan negara melalui pajak.
INSTRUMEN KEBIJAKAN
FISKAL
1. Pajak
Pajak merupakan instrumen kebijakan fiskal yang dapat memberikan peranan dalam
pengaturan anggaran yang dilakukan pemerintah. Mengubah tarif pajak yang berlaku akan
berpengaruh pada perekonomian.
Pajak diturunkan Apabila pajak diturunkan, jumlah output barang dan jasa akan
semakin meningkat sehingga daya beli masyarakat
meningkat, kemudian jumlah uang yang beredar akan
meningkat pula.
Pajak dinaikkan Apabila pajak dinaikkan, jumlah output barang dan jasa akan semakin
menurun sehingga menurunkan daya beli masyarakat, kemudian
jumlah uang yang beredar akan menurun pula. Hal tersebut dapat
digunakan untuk mengatasi inflasi.
2. Pengeluaran pemerintah
Pilihlah :
- Pajak : pajak merupakan instrumen kebijakan fiskal yang dapat memberikan peranan dalam
pengaturan anggaran yang dilakukan pemerintah. Mengubah tarif pajak yang berlaku akan
berpengaruh pada perekonomian.
Pilihlah :
Pilihlah :
A. Berimbang
B. Surplus
C. Dinamis
D. Tetap
E. Defisit
Isilah titik-titik pada tabel di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
Jumlah Peredaran
Instrumen Cara Inflasi Nilai Uang
Uang
↓
Politik Diskonto ↑ Bunga ↓ ↑
↓ ↓
Syarat Kredit Kredit selektif ↑
Imbauan menahan ↓ ↓
Bujukan Moral ↑
pinjaman
Pengaruh Kebijakan Moneter Ekspansif
Jumlah
Instrumen Cara Peredaran Inflasi Nilai Uang
Uang
↓
Politik Diskonto ↓ Bunga ↑ ↓
↓
Syarat Kredit Kredit longgar ↑ ↓
Imbauan
↓
Bujukan Moral mempermudah ↑ ↓
pinjaman
Kebijakan Fiskal Jenis dan Instrumen
Kebijakan Fiskal
Kebijakan pemerintah dalam
mengelola penerimaan dan
pengeluaran negara
Instrumen Kebijakan Fiskal Instrumen Kebijakan Fiskal
Ekspansif Kontraktif
Tujuan Kebijakan Fiskal
Belanja Pajak Negara Belanja Pajak Negara
Tujuan Umum
Pemerinta Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Tujuan Khusus h menurunkan mengurangi meningkatka
□ Meningkatkan produk menambah tingkat anggaran n tingkat
domestik bruto anggaran pajak belanja pajak
□ Memperluas lapangan belanja
kerja dan
mengurangi
pengangguran
□ Stabilisasi harga
barang dan
jasa
Cara Mengukur Defisit Anggaran
Kebijakan Anggaran
1 Defisit Konvensional
Kebijakan Anggaran
1 (Total penerimaan + Hibah) – Total Pembelanjaan
Defisit
2 Defisit Moneter
Kebijakan Anggaran
2
Surplus (Total penerimaan – Penerimaan utang) – (Total
pembelanjaan – Pembayaran utang)
Kebijakan Anggaran
3 3 Defisit Operasional
Berimbang
(Total penerimaan riil – penerimaan utang) –
Kebijakan Anggaran (Total pembelanjaan riil – Pembayaran
4 utang)
Dinamis
4 Defisit Primer