BAB V
MATERI KEBIJAKKAN MONETER DAN FISKAL
IPS KELAS
NAMA : ……………………
KELAS : ……………………
SEKOLAH : …………………… SEMESTER 1
DAFTAR ISI
0
MODUL PEMBAHASAN
MATERI KEBIJAKKAN MONETER
tersedia.
1
b. Menjaga stabilitas harga
Kebijakan moneter selalu dihubungkan dengan jumlah uang beredar dan
jumlah barang dan jasa. Interaksi jumlah uang beredar dengan jumlah barang dan
jasa akan menghasilkan harga. Ada kalanya harga naik atau turun tidak beraturan,
sehingga perubahan harga dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.
Apabila harga cenderung naik terus-menerus, orang akan membelanjakan semua
uangnya yang mengakibatkan terjadinya gejala ekonomi yang disebut inflasi.
c. Meningkatkan kesempatan kerja
Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa, maka
perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, pengusaha akan
mengadakan investasi. Investasi akan memungkinkan adanya lapangan pekerjaan
baru. Adanya lapangan pekerjaan baru atau perluasan usaha berarti meningkatkan
kesempatan kerja.
d. Memperbaiki Posisi Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
Kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca
pembayaran. Jika negara mendevaluasi mata uang rupiah ke mata uang asing,
harga- harga barang ekspor akan menjadi lebih murah, sehingga memperkuat daya
saing dan meningkatkan jumlah ekspor. Peningkatan jumlah ekspor akan
memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
Agar tujuan kebijakan moneter dapat tercapai, bank sentra menggunakan instrumen-
instrumen kebijakan moneter seperti berikut
- Operasi pasar terbuka 2) Devaluasi adalah kebijakan yang
Kebijakan ini dilakukan untuk menambah atau dilakuka oleh pemerintah untuk
menurunkan nilai mata uang di
mengurangi jumlah uang beredar melalui
dalam negeri terhadap mata uang
penjualan atau pembelian surat-surat berharga asing
seperti obligasi dan sertifikat Bank Indonesia 3) Revaluasi merupakan kebijakan
- Kebijakan diskonto yang dilakukan oleh pemerintah
untuk meningkatkan nilai mata
Kebijakan ini dilakukan Bank Indonesia dengan uang di dalam negeri terhadap
cara menaikkan atau menurunkan tingkat suku mata uang asing
2
bunga Bank. Jika bank sentral memperhitungkan
jumlah uang beredar telah melebihi kebutuhan
- Sanering merupaakn kebijakan
(gejala inflasi), bank sentral mengeluarkan pemerintah untuk mengurangi
keputusan untuk menaikkan suku bunga. jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat dengan cara
Dengan menaikkan suku bunga akan
memotong uang (nilai mata uang).
merangsang keinginan orang untuk menabung.
Pengurangan jumlah uang beredar dilakukan Cara ini dilakukan bila berbagai cara
dengan menaikkan suku bunga. Sebaliknya Bank untuk menjaga kestabilan mata uang
tidak membawa hasil
Indonesia akan menurunkan tingkat suku bunga
untuk menambah jumlah uang yang beredar
dalam masyarakat.
- Cadangan kas minimum
Kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia dengan cara menaikkan atau menurunkan
cadangan kas (cas ratio) minimum bank umum. Bank umum, menerima uang dari
nasabah dalam bentuk giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, dan jenis tabungan
lainnya. Ada persentase tertentu dari uang yang disetorkan nasabah yang tidak boleh
dipinjamkan.
- Kebijakan kredit selektif
Kebijakan yang dilakukan dengan cara menetapkan persyaratan kredit ketat dalam
memperoleh kredit dari Bank. Kredit tetap diberikan bank umum, tetapi pemberiannya
harus benar-benar didasarkan pada syarat 5C, yaitu Character, Capability, Collateral,
Capital, dan Condition of Economy. Dengan kebijakan kredit ketat, jumlah uang yang
beredar dapat diawasi. Langkah kebijakan ini biasa diambil pada saat ekonomi sedang
mengalami gejala inflasi. Jadi ketika kebijakan ini di berlakukan maka akan mengurangi
kesempatan bagi para peminjam dalam memperoleh uang dari pinjaman Bank dan
dampaknya uang yang beredar di masyarakat akan berkurang.
- Imbaun moral
Kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia dengan cara memberikan saran melalui
pengumuman, pidato, ataupun anjuran di media massa. Imbauan moral bertujuan
mengarahkan dan mengendalikan pihak yang berkaitan langsung dengan dunia
moneter. Isi pengumuman, pidato dan edaran dapat berupa ajakan atau larangan untuk
menahan pinjaman tabungan ataupun melepaskan pinjaman.
3
EVALUASI
4
e. (3), (4), (5)
6. Untuk menjaga stabilitas mata uan, pemerintah dalam hal ini Bank Sentral dapat
menggunakan berbagai kebijakan moneter. Salah satu kebijakan moneter yang
sering digunakan untuk mengatasi inflasi adalah kebijakan pasar trebuka (open
market policy, yaitu ….
a. Kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral untuk menstabilkan nilai rupiah
dengan acra menambah jumlah uang yang beredar
b. Kebijakan yang diambil oleh Bnak Sentral untuk menstabilkan nilai rupiah
dengan cara mengurangi cadangan kas yang ada di bank
c. Kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral untuk menstabilkan nilai rupiah
dengan cara menaikkan tingkat suku bunga bank
d. Kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral untuk menstabilkan nilai rupiah
dengan cara menjual surat berharga
e. Kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral untuk mestabilkan nilai rupiah dengan
cara menurunkan suku bunga bank
7. Berikt ini kebijakan moneter dan fiscal
1) Menaikkan tingkat suku bunga
2) Mengurangi pengeluaran pemerintah
3) Menjualbelikan surat berharga
4) Menaikkan pajak penghasilan
5) Menaikkan / menurunkan cash ratio
Yang termasuk kebijakan moneter adalah ….
a. 1), 3), 5)
b. 1), 4), 5)
c. 2), 3), 5)
d. 2), 4), 5)
e. 3), 4), 5)
8. Suatu keadaan di mana terjadi kenaikan harga secara umum, dan jumlah uang
yang beredar terlalu banyak disebut ….
a. Devaluasi
b. Revaluasi
c. Apresiasi
d. Depresiasi
e. Inflasi
9. Berikut kebijakan untuk mengatasi inflasi dan deflasi.
1) Menurunkan cadangan kas
2) Menurunkan tingkat suku bunga
3) Menjual surat-surat berharga
4) Memperketat pemberian kredit
5) Menaikkan pajak
6) Meningkatkan pengeluaran pemerintah
Kebijakn untuk mengatasi inflasi, ditunjukkan pada nomor ….
a. 1), 2), 4)
b. 1), 3), 5)
c. 2), 3), 4)
d. 2), 4), 6)
e. 3), 4), 5)
5
10. Pemerintah menerapkan kebijakan moneter dengan cara meningkatkan nilai kurs
rupiah terhadap mata uang asing yang disebut kebijakan ….
a. Devaluasi
b. Depresiasi
c. Apresiasi
d. Revaluasi
e. Diskonto
6
MODUL PEMBAHASAN
MATERI KEBIJAKKAN FISKAL
7
3. Instrumen Kebijakan Fiskal
Banyak kebijakan yang dapat ditempuh pemerintah untuk memperbaiki kelesuan
perekonomian negara. Dewasa ini pemerintah mengadakan deregulasi dan debirokratisasi
di berbagai bidang dengan tujuan untuk memperbaiki keadaan ekonomi agar tercapai
tingkat kemakmuran yang tinggi. Kebijakan deregulasi dan debirokratisasi merupakan
bagian dari kebijakan fiscal pemerintah. Instrument kebijakan fiscal adalah sistem
perpajakan dan politik anggaran, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Sistem perpajakan
Pemungutan pajak merupakan suatu sarana dalam kebijakan fiscal untuk
mengatur perekonomian. Secara ekonomi, pajak dapat didefinisikan sebagai
pemindahan sumberdaya yang ada di sektor rumah tangga dan dunia usaha ke
sektor pemerintah melalui mekanisme pemungutan tanpa wajib memberi balas
jasa langsung. Dengan menggunakan sarana perpajakan, pemerintah dapat
mengatur kebijakan ekonomi. Dengan menaikkan tariff pajak, pemerintah
bermaksud memperkuat kas pemerintah dan dapat memperbesar pengeluaran
yang bersifat umum. Sebaliknya jika tariff pajak dikurangi pemerintah bermaksud
memberi kesempatan perusahaan berinvestasi, sekaligus meningkatkan konsumsi.
b. Politik anggaran
Dilihat dari perbandingan nilai penerimaan dan pengeluaran, politik anggaran
dapat dibedakan menjadi anggaran tidak berimbang dan anggaran berimbang. Jika
pemerintah menempuh anggaran berimbnag, pengeluaran direncanakan sama
dengan penerimaan. Tidak ada petunjuk dalam kondisi ekonomi seperti apa politik
anggaran berimbang ditempuh. Namun bila pemerintah memilih anggaran
berimbang, dua hal yang paling cocok yang ingin dicapai, yaitu peningkatan disiplin
dan kepastian anggaran.
Anggaran tidak berimbang dapat dibagi menjadi 2, yaitu
.
1. Defisit = pengeluaran > pendapatan
8
EVALUASI
9
4. Perhatikan pernyataan berikut !
1) Pemerintah menurunkan pajak penghasilan badan usaha dari 28% menjadi 25%
untuk meningkatkan kapasitas produksi
2) Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga pinjaman dari 7% menjadi 12%
3) Pemerintah pusat menetapkan kebijakan penghematan BBM untuk mengatasi
keterbatasan sumber daya
4) Bank Indonesia menjual surat-surat berharga, yaitu Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
untuk mengendalikan laju inflasi.
Berdasarkan pernyataan tersebut yang termasuk dalam kebijakan fiscal adalah ….
a. 1) dan 2)
b. 2) dan 4)
c. 1) dan 3)
d. 3) dan 4)
e. 2) dan 3)
5. Kebijakan yang digunakan pemerintah dalam menyusun APBN disebut juga dengan ….
a. Kebijakan Negara
b. Kebijakan moneter
c. Kebijakan anggaran
d. Kebijakan pembangunan
e. Kebijakan pemerintahan
6. Instrumen kebijakan fiscal, kecuali ….
a. Tariff pajak
b. Asuransi pengangguran
c. Kebijakan anggaran minimum
d. Membuat perubahan-perubahan atas pengeluaran pemerintah
e. Penurunan tingkat inflasi
7. Garis kebijakan pemerintah dalam menetapakn pengeluaran dan penerimaan negara
dalam rangka mencapai tujuan ekonomi nasional disebut kebijakan ….
a. Anggaran / fiscal
b. Moneter
c. Pembangunan
d. Kas negara
e. Ekonomi
8. Berikut merupakan tujuan kebijakan fiscal atau kebijakan anggaran, kecuali ….
a. Stabilitas perekonomian
10
b. Menaikkan hasil produksi
c. Memperluas kesempatan kerja
d. Memantapkan pertumbuhan pendapatan
e. Meningkatkan keadilan pembagian pendapatan
9. Kebijakan fiscal merupakan kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah ….
a. Untuk mengatasi kemiskinan
b. Untuk mengendalikan nilai tukar
c. Untuk mengendalikan tingkat bunga
d. Dengan cara mengatur jumlah uang beredar
e. Dengan cara mengatur pendapatan dan belanja negara
10. Kebijakan fiskal yang bersifat kontraktif dimaksudkan untuk ….
a. Menurunkan suku bunga
b. Menurunkan nilai tukar uang
c. Meningkatkan kesempatan kerja
d. Mendorong ekspor
e. Mengendalikan inflasi
Tingkat penguasaan :
Masukkan
Nilaimu
A. Baik sekali = 90 – 100
B. Baik = 80 – 89
C. Cukup = 70 – 79
D. Kurang = < 69
11