Anda di halaman 1dari 16

MATERI KEBIJAKAN MONETER,

NON MONETER DAN FISKAL


YAN INTANA PUTRI XI IPS-3
Kebijakan Moneter Kebijakan Fiskal

Kebijakan Non Moneter

CONTENTS
Kebijakan Moneter
PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER
Sedangkan secara umum kebijakan moneter adalah langkah-langkah
pemerintah dalam hal ini bank sentral (di Indonesia bernama Bank
Indonesia) untuk mengatur ketersediaan uang yang beredar demi
Definisi
kestabilan keuangan dan perekonomian (moneter) negara.

Kebijakan moneter terdiri dari dua kata, yaitu Kebijakan dan moneter,
Cara menstabilkan keuangan yang beredar dimasyarakat bisa
Kebijakan berasal dari bahasa Indonesia, yaitu Bijak, imbuhan ke-an
menggunakan instrumen-instrumen kebijakan ekonomi, diantara
pada Kebijakan memiliki arti kepandaian, atau kemahiran.
instrumen-instrumen tersebut adalah kebijakan diskonto, sario
cadangan minimum, dan maksimum pemberian kredit, dan moral
Menurut wikipedia kebijakan adalah serangkaian konsep dan strategi
suasion.
serta asas yang dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan, kepemimpinan dan langkah-langkah bertindak. Sedangkan
Dengan begini jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat
moneter memiliki arti uang, keuangan, mengenai uang, serta segala
dikontrol. Perubahan jumlah uang yang beredar di masyarakat
hal yang berkaitan dengan uang.
diharapkan dapat memperbaiki pertumbuhan ekonomi masyarakat dan
nasional.
Berdasarkan pengertian kedua istilah diatas maka kebijakan moneter
adalah kebijakan pemerintah yang berkaiatan dengan uang.
Kebijakan moneter dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan
kesempatan dan penyerapan tenaga kerja, perbaikan neraca
pembayaran, dan kestabilan harga di pasaran.
JENIS-JENIS DAN MACAM-MACAM KEBIJAKAN MONETER

Untuk mengatur kestabilan uang yang beredar di masyarkat, maka kebijakan moneter dibagi menjadi dua. Berkut ini adalah dua
macam kebijakan moneter tersebut.

Kebijakan Moneter Expansif (Monetery Expansive Policy) Kebijakan Moneter Kontraktif


Kebijakan Moneter Ekspansif adalah suatu kebijakan pemerintah
(Monetery KontraktifPolicy)
dengan cara menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan Moneter Kontraktif adalah suatu kebijakan pemerintah dengan
cara mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan
Kebijakan Moneter Ekspansif juga banyak dikenal sebagai Kebijakan moneter kontraktif dikeluarkan saat perekonomian negara mengalami
Moneter longgar (easy money policy) inflasi (inflasi adalah: nilai tukar uang yang merosot) yang mengakibatkan
naiknya harga barang di pasaran.
Tujuan Kebijakan Moneter Ekspansif adalah:
A. Untuk mengurangi pengangguran
B. Meningkatkan daya beli masyarakat saat ekonomi lesu (resesi
atau depresi)
C.
D.
E.
TUJUAN KEBIJAKAN MONETER

1. Menjaga Kestabilan Ekonomi

Artinya suatu keadaan dimana perekonomian yang berjalan sesuia dengan


harapan dan tujuan serta seimbang dan berkesinambungan. Secara sederhana
dapat digambarkan sebagai suatu keadaan dimana uang yang beredar sesuai
dengan barang dan jasa yang tersedia di pasaran.

2. Menjaga Kestabilan harga


Interaksi antara uang dengan barang dan jasa akan mengasilkan harga. Keadaan ekonomi dikatakan
tidak stabil ketika harga dipasaran fluktuatif (naik turun). Yang leih parahnya jika harga terus naik.
Keadaan ini berakibat pada jumlah uang yang masyarakat belanjakan, untuk mendapatkan barang
yang sedikit masyarakat harus mengeluarkan uang yang banyak. Contoh: pada hari-hari biasa ibu
Andy bisa membeli 10kg setiap minggunya dengan harga Rp. 89.000. Sedangkan ketika harga
sembako naik ibu Andy harus mengeluarkan uang Rp.150.000 untuk membeli beras 10 kg dengan
jenis yang sama.
TUJUAN KEBIJAKAN MONETER

3. Membuka Kesempatan Kerja


Ketika ekonomi stabil (suatu keadaan dimana perputaran uang sebanding
dengan perputaran barang dan jasa) para pengusaha dan investor akan tertarik
menanamkan modalnya di perusahaan suatu daerah atau negara. Dengan begini
perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja baru untuk mengembangkan
perusahaannya.

4. Memperbaiki Neraca Pedagangan dan Pembayaran


Dalam hal ini mendevaluasi mata uang rupiah terhadap mata uang asing sangat penting
dilakukan oleh pemerintah tentunya disaat tertentu.
Dengan mendevaluasi (penurunan nilai tukar uang yang dilakukan dengan sengaja terhadap
nilai uang internasional atau terhadap emas) nilai mata uang rupiah terhadap mata uang
asing maka harga barang ekspor kita akan menjadi lebih murah.
Dengan begini akan meningkatkan daya saing barang-barang yang kita ekspor dan
meningkatnya jumlah ekspor. Peningkatan jumlah barang ekspor tentunya akan membantu
memperbaiki neraca perdagangan dan pembayaran.
CONTOH KEBIJAKAN MONETER

1 Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)


. Operasi pasar terbuka adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau bank Indonesia) untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar
di masyarakat dengan cara menjual sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat-surat berharga di pasar modal/saham.
Contoh : Bank Indonesia melelang sertifikatnya, atau bisa juga membeli surat-surat berharga di pasar modal.

2
Kebijakan Diskonto (Politik Diskonto)
.
Kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau bank Indonesia) untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan
cara menaikan atau menurunkan suku bunga Bank. Kebijakan ini dikeluarkan dengan tujuan agar masyarakat menabungkan uangnya di Bank.
Contoh : Kebijakan diskonto ini dikeluarkan jika bank sentral telah menghitung dan mengindikasikan jumlah uang yang beredar telah melebihi kebutuhan
(gejala inflasi).
Agar jumlah uang yang beredar stabil (jumlah uang yang beradar sama dengan jumlah barang dan jasa di pasar) maka pihak bank sentral menaikkan suku
bunga Bank agar masyarakat berbondong-bondong menabungkan uangnya.
3 Kebijakan Cadangan Kas
.
Naik atau turunnya kas (casio ratio) di suatu Bank, ditentukan oleh kebijakan bank sentral sebagai pemegang wewenang untuk mengatur kas.
Contoh : Kebijkan cadangan kas dilakukan dengan cara menahan atau melarang sebagian dari tabungan dan uang masyarakat (deposito, giro, sertifikat deposito dll)
untuk dipinjamkan.
CONTOH KEBIJAKAN MONETER

4
Kebijakan Kredit Ketat
. Kebijakan kredit ketat dikeluarkan dengan tujuan mengawasi uang yang beredar saat perekonomian mulai menunjukkan gejala inflasi.
Contoh : Pemberian kredit moneter ketat didasri oleh 5C, yaitu Character, Capability, Collateral, Capital. Dan Condition of Economy.

5
Kebijakan Dorongan Moral
.
Kabijakan ini dikeluarkan Bank sentral melalui pidato, pengumuman atau edaran yang ditujukan kepada Bank-Bank umum. Melalui pengumuman tersebut
uang yang beredar dapat distabilkan.
Contoh : Isi pengumuman tersebut bisa berupa larangan atau ajakan untuk menahan pinjaman tabungan maupun melepaskan pinjaman.
FUNGSI KEBIJAKAN MONETER

Fungsi dikeluarkannya kebijakan moneter diantaranya adalah:


1. Menjaga iklim investasi di suatu negara
2. Membuka luas lapangan pekerjaan
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang stabil
4. Meningkatkan neraca pembayaran
5. Mempertahankan kestabilan nilai tukar mata uang
6. Memperbaiki kestabilan harga barang dan jasa
7. Menurunkan laju inflasi
Kebijakan Non Moneter
DEFINISI & CONTOH KEBIJAKAN NON MONETER

A Definisi
Kebijakan non moneter adalah kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan peningkatan produksi, kebijakan upah buruh dan pengawasan harga.

B Contoh
1. Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.
2. Menekan tingkat upah.
3. Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
4. Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
5. Penanggulangan inflasi yang sangat parah (hyper inflation) ditempuh dengan cara melakukan sneering (pemotongan nilai mata uang). Senering ini pernah
dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1960-an pada saat inflasi mencapai 650%. Pemerintah memotong nilai mata uang pecahan Rp. 1.000,00 menjadi Rp. 1,00.
6. Kebijakan yang berkaitan dengan output. Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijakan
penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.
7. Kebijakan penentuan harga dan indexing
8. Meningkatkan atau mengurangi pendapatan dan belanja negara untuk mencapai tujuan yang diharapkan, seperti mengurangi jumlah penganguran atau mencapai
pertumbuhan ekonomi yang sudah ditargetkan. Instrumen utama yang digunakan untuk melakukannya adalah pengeluaran pemerintah dan pajak.
Kebijakan Fiskal
DEFINISI & CONTOH KEBIJAKAN FISKAL

DEFINISI KEBIJAKAN FISKAL CONTOH KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi yang


1. Menaikkan jumlah pajak dan jenis pajak
berkiatan dengan penerimaan pemerintah. Bentuk
2. Mewajibkan kepemilikan NPWP (nomor pokok wajib pajak)
penerimaan ini adalah pajak bersih yang diperoleh dari
3. Melakukan penghematan pengeluaran negara
sektor rumah tangga. Pajak ini digunakan oleh pemerintah
4. Melakukan pinjaman negara, misalnya dengan mengeluarkan obligasi
untuk membiayai pengeluaran yang disebabkan oleh
pemerintah
kegiatan pemerintahan.
5. Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)
6. Rencana belanja dan target penerimaan di Indonesia diatur dalam
APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara).
TUJUAN KEBIJAKAN FISKAL • Jenis-jenis kebijakan anggaran berdasarkan perbandingan jumlah
penerimaan dan pengeluaran
1. Anggaran Seimbang, Anggaran disusun dengan jumlah total
• Menciptakan stabilitas perekonomian pendapatan sama dengan jumlah pengeluaran total sehingga
• Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan stabilitas ekonomi dapat terjaga.
• Menciptakan lapangan pekerjaan 2. Anggaran Dinamis, Memiliki ciri-ciri anggaran yang selalu
• Menciptakan keadilan dalam distribusi pendapatan meningkat dibanding dengan tahun anggaran sebelumnya. Hal ini
• Jenis kebijakan fiskal berdasarkan teori: dilakukan dengan berusaha meningkatkan pendapatan dan
• Kebijakan anggaran pembiayaan fungsional: mengatur melakukan penghematan pada sisi pengeluaran sehingga
pengeluaran pemerintah dengan memperhatikan pengaruhnya tabungan pemerintah dapat meningkat.
pada peningkatan kesempatan kerja 3. Anggaran Defisit, Memiliki ciri dimana anggaran disusun dengan
• Kebijakan pengelolaan anggaran: mengatur pengeluaran jumlah pengeluaran lebih besar dibanding dengan pendapatan
pemerintah, penerimaan pajak dan pembiayaan untuk mencapai negara. Hal ini umumnya diatasi dengan beberapa kebijakan,
stabilitas perekonomian diantaranya: menciptakan uang baru, melakukan pinjaman
• Kebijakan stabilisasi anggaran otomatis: mengatur jumlah (dalam/luar negeri). Mulai tahun 2000 APBN di Indonesia disusun
pengeluaran pemerintah dengan menimbang dan menganalisa dengan menggunakan format anggaran defisit yang dibiayai
biaya dan manfaat dari berbagai pengeluaran yang dilakukan dengan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri.
4. Anggaran Surplus, Memiliki ciri dimana jumlah pendapatan lebih
besar dari jumlah pengeluaran total pemerintah.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai