Anda di halaman 1dari 7

BAHAN AJAR (MATERI AJAR)

Mata Pelajaran : Ekonomi


Kelas/Semester : XI/2
Pertemuan ke : 13 dan 14

A. Judul :Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal

B.Tujuan Pembelajaran :

Melalui pembelajaran siswa mampu :


1. Menjelaskan kembalipengertian kebijakan moneter melalui bahasa sendiri dengan baik
dan benar.
2. Mengklasifikasikan tujuan dan peran kebijakan moneter dengan baik dan benar.
3. Mengetahui instrumen kebijakan moneter secara baik dan benar.
4. Menjelaskan kembali pengertian kebijakan fiskal melalui bahasa sendiri.
5. Mengklasifikasikan tujuan tujuan dan peran kebijakan fiskal dengan baik dan benar.
6. Mengetahui instrumen kebijakan fiskal secara baik dan benar.

C. Uraian Materi Ajar :

Pengertian kebijakan moneter


Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang diterapkan pemerintah untuk
menambah(moneter ekspansif) atau mengurangi jumlah uang yang
beredar(moneter kontruktif).
Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil penguasa moneter(BI
atau Bank Sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan daya beli
uang. Caranya dengan menggunakan instrument-instrument kebijakan moneter
seperti:operasi pasar terbuka, kebijakan diskonto, rasio cadangan minimum, batas
minimum pemberian kredit dan moral suasion.

Tujuan dan peran kebijakan moneter

Secara garis besar, tujuan kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ekonomi
yang ditandai dengan gairah dunia usaha dan meningkatnya kesempatan kerja.
Sehingga kalau dirinci lagi tujuan kebijakan moneter antara lain :
a. Menjaga stabilitas ekonomi

PSG Rayon 105 UR TAHUN 2016


Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan sesuai
dengan harapan, terkendali dan berkesambunganj, artinya pertumbuhan arus
uang yang beredarseimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang
tersedia.

b. Menjaga stabilitas harga


Ada kalanya harga naik atau turun tidak beraturan, sehingga perubahan harga
dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.Apabila harga cenderung
naik terus-menerus, orang akn membelanjakan semua uangnya yang
mengakibatkan terjadinya gejala ekonomi yang disebut inflasi.

c. Meningkatnya kesempatan kerja


Jika jumlah uang yang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa,
maka perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, pengusaha
akan mengadakan investasi. Investasi akan memungkinkan adanya lapangan
pekerjaan baru. Adanya lapangan pekerjaan baru atau perluasan usaha berarti
meningkatnya kesempatan kerja.

d. Memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran


Kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca
pembayaran. Jika negara mendevaluasi mata uang rupiah ke mata uang asing,
harga-harag barang ekspor akan menjadi lebih murah, sehingga memperkuat
daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor. Peningkatan jumlah ekspor akan
memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

Kebijakan moneter memiliki peran dalam pembangunan ekonomi dan dapat


mempengaruhi kegiatan ekonomi.Itulah sebabnya kebijkan moneter dapat
diberdayakan untuk mecapai sasaran pembangunan ekonomi. Pengaruh pelaksanaan
moneter pertama kali dirasakan pada sector moneter dan perbankan, seperti : tingkat
bunga, inflasi dan kredit. Efek dominannya dapat dilihat pada sector rill, seperti :
investasi dan konsumsi.

2.1 Instrument Kebijakan Moneter


Ada dua jenis kebijakan moneter yaitu :

PSG Rayon 105 UR TAHUN 2016


a. Tight money policy(kebijkaan uang ketat) adalah kebijakan bank sentral
untuk mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan
dengan menaikkan suku bunga, menjual SBI, menaikan cadangan kas dan
membatasi pemberian kredit.

b. Easy money policy(kebijakan uang longgar) adalah kebijakan yang


longgar ini dapat berupa penurunan tingkat suku bunga (kebijakn
diskonto), pembelian surat-surat berharga (kebijakn pasar terbuka),
penurunan cadangan kas (kebijakan cash ratio) dan kelonggaran pemberian
kredit.

Agar tujuan kebijakan moneter dapat tercapai, bank sentral menggunkaan


instrument-instrument kebijkan moneter seperti berikut :
a. Kebijakan pasar terbuka(open market operation) adalah suatu kebijakn
yang diambil bank sentral untuk mengurangi atau menambah jumlah uang
yang beredar. Jika bank sentral ingin mengurangi jumlah uang yang
beredar(dalam keadaan inflasi), bank sentral akan menjual Sertifikat Bank
Indonesia(SBI), dengan penjualan tersebut maka uang akan masuk ke bank
sentral, sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. Sebaliknya
jika bank sentral ingin menambah jumlah uang yang beredar maka bank
sentral akan membeli kembali SBI atau surat-surat berharga lainnya dari
pasar modal.

b. Kebijakan diskonto(discount policy) adalah pemerintah mengurangi atau


memmenambah jumlah uang yang beredar dengan cara mengubah
diskonto bank umum. Jika bank sentral memperhitungkan jumlah uang
yang beredar telah melebihi kebutuhan(gejala inflasi) bank sental
mengeluarkan keputusan untuk menaikan suku bunga, hal ini akan
merangsang keingin masyarakat untuk menabung, sehingga uang dari
tangan masyarakat akan berpindah ke bank. Dengna cara ini laju inflasi
akan ditekan. Sebaliknya jika bank sentral mengamati bahwa jumlah uang
terlalu sedikt(terjadi deflasi) maka bank sentral akn mengusahakan
penambahan jumlah uang dengna cara menurunkan tingkat suku bunga
sehingga keingin menabung masyarakat akan berkurang dan mengambil

PSG Rayon 105 UR TAHUN 2016


uang yang ditabungkan sehingga jumlah unag yang berdar kembali
bertambah.

c. Bank sentral dapat membuat peraturan untuk menaikan atau menurunkan


cadangan kas(cash ratio). Bank sentral umumnya menerima uang drai
nasabah dalam bentuk giro, tabungan, deposito dan jenis tabungan lainnya.
Aa persentase tertentu yang disetorkan nasabah yang tidak boleh
dipinjamkan yang disebut dengan cadangan kas miminum. Dengan adanya
cadangan tersebut berarti jumlah uang yang dicadangkan semakin banyak
dan jumlah uang yang beredar berkurang. Kebijkan ini diambil pada saat
inflasi. Sebaliknya, jika pemerintah menganggap jumlah uang yang
beredar kurang dari kebutuhan, pemerintah menurunkan cadangan kas
minimum. Dengan Kebijkan cadangan kas
penurunan tersebut maka jumlah uang yang beredar akan bertambah,
kebijakn ini diambil pada saat terjadi deflasi.
d. Kebijkan kredit ketat
Kredit tetap diberikan oleh bank umum, tetapi pemberiannya harus benar-
benar didasarkan pada syarat 5C yaitu : Character, Capacity, Collateral,
Capital dan Condition of Economic. Dengan kebijkan kredit ketat, jumlah
uang yang beredar dapat diawasi.Langkah kebijkan ini biasa diambil pada
saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi.
e. Kebijakan dorongan moral(moral suasion)
Bank sentral dapat juga mempengaruhi jumlah uang yang beredar dengan
berbagai pengumuman, pidato dan edaran yang ditunjukkan pada bank
umum dan pelaku moneter lainnya.Isi pengumuman, pidato dan edaran
dapat berupa ajakan atau larangna untuk menahan pinjaman tabungan
ataupun melepaskan pinjaman.

2.2 Pengertian Kebijakan Fiskal


Kebijakan fiskal adalah kebijakan penyesuaian dibidang pengeluaran dan
penerimaan pemerintah untuk memperbaiki keadaan ekonomi.

2.3 Tujuan Kebijikan Fiskal


a. Memperbaiki keadaan ekonomi

PSG Rayon 105 UR TAHUN 2016


b. Mengusahakan kesempatan kerja (mengurangi pengangguran)
c. Menjaga stabilitas harga-harga secara umum
d. Mengusahakan kemampuan pemerintah dalam rangka meningkatkan
ksejahteraan rakyat dengn cara menyesuaikan pengeluaran dan penerimaan
pemerintah

2.4 Instrument Kebijakan Fiskal


a. Sistem perpajakan
Pemungutan pajak merupakan suatu sarana dalam kebijakn fiscal untuk
mengatur perekonomian.Secara ekonomi, pajak dapat didefenisikan sebagai
pemindahan sumber daya yang ada di sector rumah tangga dan dunia usaha ke
sector pemerintah melalui makenisme pemungggutan tanpa wajib memberi
balas jasa langsung.Dengan menggunkaan sarana perpajakan, pemerintah
dapat mengatur kegiatan ekonomi.Dengan menaikkan ntarif pajak, pemeritah
bermaksdu memperkuat kas pemerintah dan dapat memperbesar pengeluaran
yang bersifat umum.Sebaliknya, jika tarif pajak dikurangi, pemerintah
bermaksdu member kesempatan perusahaan berinvestasi, sekaligus
meningkatkan konsumsi.

b. Politik Anggaran
1. Anggaran berimbang
Jika pemerintah menempuh anggaran berimbang, pengeluaran
direncanakan sama dengan penerimaan. Tidak ada petunjukan dalam
kondisi ekonomi seperti apa politik anggaran berimbang ditempuh. Namun
apabila pemerintah memilih anggaran berimbang, dua hal yang paling
pokok yang ingin dicapai yaitu peningkatan disiplin da kepastian
anggaran.
2. Anggaran tidak berimbang
a. Anggaran deficit adalah anggaran yang lebih besar pengeluaran dari
penerimaan dan memang direncanakan demikian, sebab pengeluaran
pemerintah direncakan lebih besar daripada penerimaan. Politik
anggaran defist ini dipilih jika pemerintah ingin menstimulir
pertumbuhan ekonomi. Hal ini umumnya dilakukan bila perekonomian
berada dalam keadaan resesi.

PSG Rayon 105 UR TAHUN 2016


b. Anggaran surplus adalah kebalikan dari anggaran deficit. Dalam
anggaran surplus pemerintah merencanakan penerimaan lebih besar
daripada pengeluaran. Politik anggaran surplus dilakukan bila
perekonomian sedang dalam tahap ekspansifdan memanas. Melalui
anggaran surplus pemerintah mengurangi pengeluran untuk
menurunkan tekanan permintaan atau mengurangi daya beli dengan
menaikan pajak.

Kebijakan fiscal memainkan peran penting dalam memengaruhi arah ekonomi. Peran
ini dapat dilihat dari empat fungsi kebijakan fiscal adalah sebagai berikut :

a. Fungsi alokasi
Adalah menentukan dengan tepat bagaimana dana akan dialokasikan. Hal ini erat
kaitannya dengan masalah perpajakan dan pengeluaran karena alokasi dana
tergantung pada pengumpulan pajak dan pemerintah menggunakan pendapatan
untuk tujuan tertentu. Anggaran nasional menentukan bagaimana dana
dialokasikan. Ini berarti bahwa jumlah tertentu dari dana disisihkan untuk tujuan
khusus yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini memiliki dampak ekonomi
langsung kepada negara.
b. Fungsi distribusi
Adalah menentukan berapa banyak akan disisihkan dan untuk tujuan apa.
Sementara itu, fungsi distribusi kebijakan fiscal adalah untuk menentukan lebih
spesifik bagaimana dana tersebut akan didistribusikan keseluruh setiap segmen
ekonomi. Misalnya, pemerintah mungkin mengalokasikan 1 triliun terhadap
program-program kesejahteraan social.

c. Fungsi stabilisasi
Stabilisasi adalah fungsi lain yang penting dari kebijakan fiscal. Tujuannya adalah
agar pertumbuhan ekonomi stabil.

d. Fungsi pembangunan
Fungsi utama keempat kebijakan fiscal adalah pembangunan.Pembangunan
tampaknya menunjukkan pertumbuhan ekonomi.

PSG Rayon 105 UR TAHUN 2016


E. Kunci Jawaban(jika ada) :

F. Pedoman Penskoran(jika ada) :

G. Daftar Pustaka :

Alam, S, Ekonomi untuk SMA dan MA Jilid 2, 2013, Jakarta : Esis

*). Disesuaikan dengan jenjang Pendidikan

PSG Rayon 105 UR TAHUN 2016

Anda mungkin juga menyukai