Anda di halaman 1dari 15

KEBIJAKAN MONETER

DAN ANGGARAN

Nama : Nur cahyati


NPM : 2101020117

Dosen pengampu= Arsad,SE.,M.SI


1. Pengertian kebijakan moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan dari


otoritas moneter (bank sentral) dalam bentuk
pengendalian agregat moneter (seperti uang
beredar, uang primer, atau kredit perbankan)
untuk mencapai perkembangan kegiatan
perekonomian yang diinginkan.
2. Tujuan kebijakan moneter
 Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran (medium of
exchange) dalam perekonomian.
 Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas
perekonomian dan stabilitas tingkat harga.
 Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai
pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pada berbagai sektor
ekonomi.
 Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak
dapat terealisasi melalui sumber penerimaan yang normal.
3. Jenis jenis kebijakan moneter
1. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive Policy)
Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu kebijakan dalam
rangka menambah jumlah uang yang beredar .
 Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan

meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat).


 Kebijakan ini diterapkan pada saat perekonomian mengalami

resesi atau depresi.


Kebijakan moneter ekspansif ini disebut juga sebagai kebijakan
moneter longgar (easy monetary policy). Penerapan kebijakan ini
seperti :
a.     Politik diskonto (penurunan tingkat suku bunga)
b.     Politik pasar terbuka (pembelian surat-surat berharga,
misalnya saham dan obligasi).
c.     Politik cash ratio (penurunan cadangan kas)
d.     Politik kredit selektif (pemberian kredit longgar)
2.     Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Kontractive
Policy)

Kebijakan moneter kontraktif adalah kebijakan yang dilakukan dalam


rangka mengurangi jumlah uang yang beredar.
• Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.
• Kebijakan moneter kontraktif disebut juga dengan kebijakan uang
ketat (tight money policy). 
• Kebijakan ini dapat diterapkan berupa :
a. Politik diskonto (peningkatan suku bunga)
b. Politik pasar terbuka (penjualan surat berharga)
c. Politik cash ratio (peningkatan cadangan kas)
d. Politik kredit selektif (pengetatan pemberian kredit)
A.  Politik Pasar Terbuka
Politik pasar terbuka merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank
sentral dalam rangka menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga
pemerintah (government securities).
• Surat-surat berharga pemerintah diantaranya adalah SBI (Sertifikat
Bank Indonesia), SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), saham, dan
obligasi.
 Jika pemerintah  ingin mengurangi jumlah uang yang beredar  maka
pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada
masyarakat. Dengan menjual SBI, uang dari masyarakat akan tertarik
masuk ke bank sehingga diharapkan jumlah uang beredar
berkurang. SBI hanya dijual oleh bank sentral. 
 Namun,  jika pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar maka
pemerintah akan membeli surat berharga. Dengan membeli SBI,
pemerintah akan mengeluarkan uang kepada masyarakat dalam
pembeliannya sehingga terjadilah penambahan jumlah uang yang
beredar di masyarakat.
B.Politik  Diskonto (Discount Rate)
Politik diskonto adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam pengaturan
jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat suku bunga.

“Tingkat bunga pada tiap-tiap bank umum  akan dipengaruhi oleh tingkat bunga
bank sentral.”

 Jika pemerintah akan menambah jumlah uang yang beredar maka pemerintah
menurunkan tingkat suku bunga bank sentral. Dengan begitu, minat masyarakat
untuk menabung di bank pun berkurang. Sehingga, jumlah uang yang beredar
bertambah. Selain itu, juga mengakibatkan suku bunga kredit turun dan
mengakibatkan masyarakat banyak tertarik untuk mengajukan pinjaman ke bank.
 Serta sebaliknya, jika pemerintah akan mengurangi jumlah uang yang beredar
maka pemerintah akan menaikkan tingkat bunga. Sehingga, hasrat masyarakat
untuk menabung di bank pun tinggi yang mengakibatkan jumlah uang yang
beredar di masyarakat berkurang. Selain itu, kenaikan suku bunga tabungan akan
meningkatkan suku bunga kredit. Dengan naiknya suku bunga kredit, masyarakat
akan enggan untuk mengajukan kredit.
C. Politik Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah kebijakan bank sentral untuk menambah atau
mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan atau menurunkan
cadangan minimum yang harus dipenuhi oleh bank umum dalam mengedarkan
atau memberikan kredit kepada masyarakat.

 Ketika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar maka


pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Jika bank sentral
menurunkan cadangan kas, berarti bank sentral ingin menambah jumlah
uang yang beredar. Dalam hal ini bank-bank umum diberi kesempatan
untuk dapat mengedarkan uang lebih banyak.
 Sebaliknya, ketika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar
maka pemerintah menaikkan rasio cadangan wajib. Hal ini terjadi karena
dengan naiknya cadangan kas berarti bank umum harus lebih banyak
menahan uang tunai untuk tidak diedarkan.
d.   Kebijakan Kredit Selektif
Kebijakan kredit selektif adalah kebijakan yang dilakukan
oleh pemerintah dalam pemberian atau tidaknya suatu
kredit.
 Pada saat pemerintah ingin menambah jumlah uang
yang beredar maka pemerintah akan melonggarkan
pemberian kredit.
 Namun, jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang
yang beredar maka pemerintah akan mengetatkan
pemberian kredit.
1.     Imbauan Moral ( Moral Persuasion ) 5. Instrumen Lain
Imbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang
beredar dengan cara memberi imbauan kepada para pelaku ekonomi.
 Contohnya, menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-
hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang
beredar.
2.     Politik Saneering
Kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral dengan cara
pengguntingan (pemotongan) uang disebut dengan politik saneering.
 Politik saneering diterapkan ketika terjadi hiperinflasi.
 Instrumen ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965.
Pada saat itu, dilakukan  pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi
Rp.1.
3 .     Devaluasi
Devaluasi adalah kebijakan bank sentral untuk menurunkan nilai rupiah
terhadap mata uang asing .
4.     Revaluasi
Revaluasi adalah kebijakan bank sentral untuk menaikkan nilai mata
uang dalam negeri terhadap mata uang asing .
EVALUASI
1. Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu kebijakan dalam
rangka ....................... jumlah uang yang beredar.
menambah
2. Kebijakan moneter ekspansif ini disebut juga sebagai kebijakan
moneter .........................
longgar (easy monetary policy).
3. kebijakan yang dilakukan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang
beredar disebut kebijakan moneter ..........................
kontraktif
4. Jika pemerintah akan menambah jumlah uang yang beredar maka
pemerintah ..................................
menurunkan tingkat suku bunga bank sentral.

5. Kebijakan bank sentral untuk menaikkan nilai mata uang dalam negeri
Revaluasi
terhadap mata uang asing adalah ........................
Definisi Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan
secara formal dalam ukuran kuantatif, biasanya dalam satuan
uang, untuk menunjukann perolehan dan penggunaan sumber-
sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya
satu tahun.
Panganggaran adalah proses penyususunan anggaran.
Prosedur yang dipakai untuk menyususn anggaran disebut
system anggaran.
Karakteristik Anggaran
• Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
• Anggaran dinyatakan dlaam isitilah moneter, walaupun
jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah
nonmoneter
• Anggaran pada umumnya mencakup periode satu tahun
• Anggaran merupakan komitmen manajemen, manajer
sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian
tujuan yang dianggarkan
• Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang
lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan
• Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diumbah dalam
kondisi yang ditetapkan
• Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya
dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis
dan dijelaskan
Fungsi Anggaran
• Perencanaan kegiatan organisasi atau pusat
pertanggungjawaban dalam jangka pendek
• Membantu mengkoordinaksikan rencana jangka
pendek
• Alat komunikasi rencana kepada berbagai manajer
pusat pertanggungjawaban
• Alat unutk memotivasi para manajer untuk mencapai
tujuan pusat pertanggung jawaban yang dipimpinnya
• Alat pengendalian kegiatan dan penilaian prestasi
pusat-pusat pertanggungjawaban dan para manajernya
• Alaat pendidikan para manajer
Te
rim
ak
as
ih

Anda mungkin juga menyukai