Setiap kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah harus memiliki target dan ukuran keberhasilan.
Hal ini penting, untuk mengukur atau sebagian acuan, apakah kebijakan tersebut berhasil atau
tidak. Dalam perekonomian beberapa indikator yang biasanya digunakan untuk menialai
kebijakan moneter adalah:
Contoh : Kebijakan diskonto ini dikeluarkan jika bank sentral telah menghitung dan
mengindikasikan jumlah uang yang beredar telah melebihi kebutuhan (gejala inflasi).
Sehingga agar jumlah uang yang beredar stabil (jumlah uang yang beradar sama dengan jumlah
barang dan jasa di pasar) maka pihak bank sentral menaikkan suku bunga Bank agar masyarakat
berduyun-duyun menabungkan uangnya.
Contoh : Pemberian kredit moneter ketat didasari oleh 5C, yaitu Capital, Collateral, Capability,
Character, dan Condition of Economy.
Contoh : Kebijkan cadangan kas dilakukan dengan cara menahan atau melarang sebagian dari
tabungan dan uang masyarakat (giro, deposito, sertifikat deposito dll) untuk dipinjamkan.
Contoh : Isi pengumuman tersebut bisa berupa larangan atau ajakan untuk menahan pinjaman
tabungan maupun melepaskan pinjaman