Anda di halaman 1dari 23

Universitas Borcelle

EKONOMI
KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL
KELOMPOK

Lombardi Lumbantoruan Efran Siburian


Aprilian Simanungkalit Intan Sirait
Yelsea Sinaga Windah Nababan
Florentina Lubis Steven Butar butar
Alex Siburian Vadri Manalu
KEBIJAKAN
MONETER
01

PENGERTIAN
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk
mengendalikan jumlah uang beredar (JUB) agar tercapai kegiatan
perekonomian yang diharapkan. Siapa tuh bank sentral? Bank yang memegang
peran bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI).
02
TUJUAN
Secara umum, tujuan dari kebijakan moneter adalah untuk menstabilkan harga.
Artinya, Bank Indonesia berusaha menjaga tingkat inflasi berada pada target yang
ditetapkan oleh pemerintah setelah berkoordinasi dengan BI.
Jika dirangkum, maka tujuan kebijakan moneter diantaranya:
1. Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan di mana pertumbuhan ekonomi
berlangsung secara terkendali dan berkelanjutan. Artinya, pertumbuhan arus
barang/jasa dan arus uang berjalan seimbang.
2. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja akan meningkat bila produksi meningkat. Peningkatan produksi
biasanya diikuti dengan perbaikan nasib para karyawan ditinjau dari segi upah maupun
keselamatan kerja. Perbaikan upah dan keselamatan kerja akan meningkatkan taraf
hidup karyawan dan pada akhirnya kemakmuran dapat tercapai.
03
3. Kestabilan Harga
Kestabilan harga ditandai dengan stabilitas harga barang dari waktu ke waktu. Harga
yang stabil menyebabkan masyarakat percaya bahwa membeli barang pada tingkat harga
sekarang sama dengan tingkat harga yang akan datang, atau daya beli uang dari waktu ke
waktu adalah sama.
4. Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran dapat dikatakan dalam keadaan seimbang apabila jumlah nilai
barang yang diekspor sama dengan nilai barang yang diimpor. Untuk mendapatkan
neraca pembayaran yang seimbang, pemerintah sering menjalankan kebijakan moneter.
Contohnya adalah dengan cara melakukan devaluasi.
5. Menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi
Menjaga stabilitas harga dari banyaknya jumlah uang yang beredar, Meningkatkan
kesempatan kerja, Memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran, jika
negara mendevaluasi mata uang rupiah ke mata uang asing.
INSTRUMEN 04

Instrumen Kebijakan Moneter adalah kebijakan ekonomi yang mengatur tingkat


pertumbuhan dan peredaran uang di dalam suatu negara. Variabel makroekonomi
utama yang diatur oleh kebijakan moneter adalah inflasi dan pengangguran.
Berikut adalah lima instrumen kebijakan moneter.
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah kebijakan yang diambil oleh bank sentral dengan
cara menjual atau membeli surat berharga milik pemerintah seperti Sertifikat
Bank Indonesia (BI) atau Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Nah, perlu
diperhatikan:
Bila bank sentral menjual SBI, maka akan mengurangi jumlah uang beredar
untuk mengatasi inflasi.
Bila bank sentral membeli SBI, maka akan menambah jumlah uang beredar
untuk mengatasi defaluasi.
05

2. Politik Diskonto (Discount Rate Policy)


Politik diskonto atau kebijakan suku bunga adalah kebijakan bank sentral untuk
menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga bank.
BI menetapkan suku bunga acuan yang saat ini bernama BI 7-Day Reverse Repo Rate
(BI7DRR). Suku bunga inilah yang menjadi acuan bagi bank umum untuk menetapkan
suku bunga tabungan dan kredit. Perhatikan, hal-hal ini ya:
Bila bank sentral menaikkan suku bunga akan berakibat mengurangi jumlah uang
yang beredar untuk mengatasi inflasi.
Bila menurunkan suku bunga maka akan menambah jumlah uang yang beredar
untuk mengatasi deflasi
Jadi, ketika suku bunga diturunkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk
menggunakan uang karena bila ditabung hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit.
06
3. Politik Cadangan Kas (Giro Wajib Minimum)
Politik cadangan kas adalah kebijakan bank sentral untuk menetapkan besarnya
cadangan kas minimum yang dimiliki oleh bank umum. Nah, cadangan kas ini nggak
boleh dipinjamkan ke masyarakat. Hal yang harus diperhatikan:
Bila bank sentral menaikkan cadangan kas maka akan mengurangi jumlah uang
beredar untuk mengatasi inflasi.
Bila menurunkan cadangan kas maka akan menambah jumlah uang beredar untuk
mengatasi deflasi.
Jadi, bank umum harus mengelurakan uang lebih banyak ke masyarakat daripada
menahan uang tersebut sebagai cadangan, nah karenanya jumlah uang yang beredar
akan bertambah di masyarakat.
4. Kebijakan Kredit
07
Pengaturan syarat kredit dilakukan oleh bank sentral supaya bisa memengaruhi
penyaluran kredit oleh bank umum ke masyarakat. Kebijakan kredit ini menentukan jenis-
jenis pinjaman mana yang harus dikurangi dan jenis pinjaman mana yang perlu didorong.
Terdapat dua jenis kredit, yaitu:
Kredit Ketat adalah kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang
beredar untuk mengatasi inflasi, maksudnya adalah syarat pemberian yang ketat akan
mengurangi jumlah masyarakat atau pengusaha yang bisa memperoleh kredit, karena
kesulitan dalam memperoleh kredit dengan syarat-syarat yang dipersulit.
Kredit longgar adalah kebijakan bank sentral untuk menambah jumlah uang yang
beredar untuk mengatasi deflasi, maksudnya adalah syarat pemberian yang longgar
akan menambah jumlah masyarakat atau pengusaha yang bisa memperoleh kredit
karena kemudahan dalam memperoleh kredit dengan syarat-syarat yang dipermudah.
Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat ditingkatkan.
08

5. Kebijakan Himbauan Moral


Kebijakan himbauan moral bukanlah kebijakan yang bersifat teknis ya. Kebijakan ini
dilakukan dalam bentuk pengumuman, pidato, atau edaran. BI selaku bank sentral bisa
menghimbau bank umum untuk menahan atau mengurangi pinjaman.
09
JENIS-JENIS
Ada dua jenis kebijakan moneter yang bisa dilakukan. Apa saja? Ini penjelasannya.
1. Kebijakan Uang Longgar (Easy Money Policy)
Kebijakan uang longgar adalah kebijakan menambah jumlah uang beredar (JUB)
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Berikut adalah beberapa kebijakan uang
longgar yang bisa dilakukan oleh bank sentral:
BI akan membeli surat berharga dari bank umum, sehingga bank umum
mempunyai dana untuk dipinjamkan ke masyarakat.
Suku bunga BI akan diturunkan, agar minat masyarakat menabung menurun dan
semakin banyak yang meminjam uang. Akibatnya, akan semakin banyak uang
yang beredar.
Melonggarkan kebijakan kredit agar masyarakat mudah mendapatkan pinjaman.
Menghimbau kepada bank umum untuk menambah pemberian pinjaman.
10
2. Kebijakan Uang Ketat (Tight Money Policy)
Kebijakan uang ketat adalah kebijakan mengurangi jumlah uang yang beredar untuk
mengendalikan inflasi. Apa saja nih yang bisa dilakukan pada kebijakan uang ketat?
BI akan menjual surat berharga kepada bank umum, sehingga bank umum harus
membayar surat berharga. Hal ini berakibat pada ketersediaan dana pinjaman yang
berkurang.
Suku bunga BI akan dinaikkan, agar masyarakat tertarik untuk menabung dan
mengurangi jumlah uang beredar.
Politik cadangan kas dinaikkan. Makin tinggi rasio cadangan kas, maka akan semakin
kecil kemampuan bank umum untuk menyalurkan kredit, sehingga JUB berkurang.
Kebijakan kredit diperketat atau disebut kebijakan kredit ketat. Tujuannya adalah
agar tidak banyak orang bisa mendapatkan pinjaman.
KEBIJAKAN
FISKAL
01

PENGERTIAN
kebijakan fiskal adalah suatu strategi atau kebijakan yang diterapkan oleh
pemerintah demi menjaga pemasukan dan pengeluaran keuangan negara. Lebih
lengkapnya, kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berasal dari pemerintah yang
memengaruhi perekonomian melalui perubahan pengeluaran dan penerimaan
pemerintah.
02
TUJUAN
Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah,
tujuan, sasaran dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan
perekonomian bangsa.

1. Meningkatkan PDB (pdb negara dan pdb per kapita)


2. Meningkatkan serapan tenaga kerja
3. Menjaga stabilitas harga
4. Tujuan Lain Kebijakan Fiskal
03
FUNGSI
Fungsi kebijakan fiskal diatur dalam Undang-Undang No.17 tahun 2003 Pasal 3 ayat 4
tentang Keuangan Negara, undang-undang tersebut berisi mengenai fungsi otoritas,
perencanaan, pengawasan, alokasi, stabilitas serta distribusi.
1. Fungsi Otoritas
Fungsi pertama dari kebijakan fiskal adalah otoritas, artinya kebijakan fiskal
berfungsi ketika anggaran negara telah menjadi pedoman yang digunakan untuk
mencari pendapatan serta belanja pada tahun tertentu dan bersangkutan.
2. Fungsi Perencanaan
Fungsi keduanya adalah sebagai perencanaan. Artinya, kebijakan fiskal berfungsi
ketika anggaran dari suatu negara telah menjadi dasar bagi manajemen dalam
merencanakan anggaran tahun yang bersangkutan saat itu.
04
3. Fungsi Pengawasan
Kebijakan fiskal berfungsi ketika anggaran suatu negara telah menjadi dasar
manajemen untuk merencanakan anggaran tahun yang bersangkutan.
4. Fungsi Alokasi
Kebijakan fiskal berfungsi ketika anggaran negara dialokasikan dengan tujuan untuk
mengurangi tingkat pengangguran serta pemborosan sumber daya. Fungsi alokasi juga
dapat menambah efisiensi serta efektivitas ekonomi dari suatu negara.
5. Fungsi Stabilisasi
Kebijakan fiskal berfungsi ketika anggaran pemerintah digunakan untuk menjadi
alat yang bertujuan untuk memelihara serta melakukan upaya atas keseimbangan
fundamental dari perekonomian negara tersebut.
6. Fungsi Distribusi
Kebijakan fiskal berfungsi ketika negara membuat suatu kebijakan anggaran dengan
adil dan dengan rasa kepatutan.
05
JENIS-JENIS
1. Kebijakan Fiskal Surplus
Jenis kebijakan fiskal ini berorientasi pada tujuan untuk menciptakan surplus pada
pendapatan, atau nilai pendapatan yang dibukukan pemerintah lebih banyak
ketimbang pengeluaran. Tujuan dari kebijakan fiskal surplus ini untuk menghindari
terjadinya lonjakan pada nilai inflasi.
2. Kebijakan Fiskal Defisit
Kebijakan fiskal defisit merupakan kebalikan dari jenis kebijakan fiskal surplus,
jenis ini berorientasi pada tujuan untuk membuat nilai belanja lebih besar dari nilai
pendapatan.
06

3. Kebijakan Fiskal Seimbang


Jenis kebijakan fiskal ini merupakan gabungan dari dua jenis sebelumnya, yang mana nilai
pendapatan dan pengeluaran diusahakan untuk bisa seimbang sehingga tidak ada kelebihan
ataupun kekurangan dana.
4. Kebijakan Fiskal Dinamis
Jenis kebijakan ini merupakan kebijakan fiskal yang sifatnya lebih longgar atau mudah
dilakukan pengaturan saat kondisi berubah signifikan. Sederhananya, suatu negara tidak
selalu dihadapkan pada kondisi yang dapat ditebak. Seperti saat pandemi Covid-19 seperti
sekarang, negara dituntut untuk secara aktif melakukan perubahan pada komposisi
anggaran pendapatan dan belanja pemerintah.
INSTRUMEN 07
1. Anggaran Belanja Seimbang
Anggaran belanja seimbang merupakan anggaran yang telah disesuaikan dengan keadaan
serta kondisi ekonomi.
2. Stabilitas Anggaran Otomatis
Instrumen yang kedua ini merupakan penekanan pengeluaran pemerintah yang
dilakukan oleh pemerintah harus bermanfaat serta memiliki biaya yang relatif dari
program kegiatan yang dilakukan.
3. Pengelolaan Anggaran
Instrument ketiga ini merupakan hubungan belanja yang dilakukan oleh pemerintah
dengan penerimaan pajak langsung yang digunakan untuk dapat memperkecil
ketidakstabilan ekonomi dengan cara menyesuaikan anggaran.
4. Pembiayaan Fungsional
Instrumen kebijakan fiskal yang keempat dan terakhir ini merupakan pembiayaan yang
merujuk pada pengeluaran pemerintah yang telah diatur guna mencapai tujuan untuk
menghindari pengaruh langsung terhadap pendapatan nasional negara tersebut.
08

KESIMPULAN
Kebijakan Moneter : merupakan upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan
kestabilan harga .

Kebijakan Fiskal : merupakan cara dimana pemerintah menyesuaikan


tingkat pengeluaran dan tarif pajak untuk memantau dan mempengaruhi
ekonomi suatu negara.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai