Anda di halaman 1dari 39

Pusat Studi Lingkungan Hidup ITB

MUATAN PERHITUNGAN
RISIKO
LINGKUNGAN
DALAM KLHS
Pelatihan KLHS Gelombang 2
18-22 Februari 2019

Dr. Anindrya Nastiti, ST., MT., PhD


dr. Siska Widya Dewi Kusumah, ST
Sistematika TOPIK

Konsep “risiko” dan persepsi risiko

Perhitungan Risiko Dampak (RD) dalam


Konteks Pengelolaan Berbasis
Ekosistem (PBE)
KONSEP RISIKO DAN
PERSEPSI RISIKO
Terminologi Risiko

Bahaya

Tekanan

Paparan

Probabilitas

Konsekuensi/keparahan
Dampak

Risiko Dampak
Bahaya (Hazard)
Sumber risiko, dapat berupa senyawa atau
suatu tindakan yang dapat menyebabkan
dampak negatif.

Bahaya Lingkungan
Senyawa, situasi, atau kejadian yang
berpotensi mengancam lingkungan alam atau
mempengaruhi kesehatan manusia.

Satu atau kombinasi dari agen fisik, kimia,


biologi yang di lingkungan yang dihasilkan
dari aktivitas manusia atau alami, yang dapat
menimbulkan dampak kesehatan terhadap
masyarakat yang terpapar.
PAPARAN
Kontak dengan bahaya (lingkungan) sehingga terjadi transmisi
yang efektif dengan agen atau kejadian bahaya.

Tingkatan dimana subjek penerima mungkin mengalami kejadian


bahaya dalam besar yang berbeda-beda.

Subjek Penerima
KBBI Risiko
risiko/ri·si·ko/ n
akibat yang kurang bahaya x paparan = risiko
menyenangkan (merugikan,
membahayakan) dari suatu
perbuatan atau tindakan

Oxford dictionary
Situasi dimana terdapat suatu
paparan terhadap
bahaya/tekanan; kemungkinan
terjadinya sesuatu yang tidak
dikehendaki.
Risiko
Kemungkinan timbulnya konsekuensi/dampak
yang yang tidak diinginkan akibat suatu
kondisi/tindakan

Risiko merupakan kombinasi kemungkinan dan


tingkat keparahan dari suatu peristiwa yang
membahayakan.
Persepsi risiko

Penilaian subjektif Dua dimensi dalam Respon orang


mengenai persepsi risiko: terhadap risiko
kemungkinan dimensi kognitif konsisten dengan
terjadinya suatu (seberapa jauh orang persepsi mereka.
kejadian yang mengetahui dan
menimbulkan dampak memahami risiko) dan Persepsi risiko
negatif, seperti dimensi emosi mempengaruhi
kerugian, cedera, (bagaimana perasaan perilaku atau
penyakit, kematian. orang terhadap risiko) tindakan.
Contoh : Contoh :
Kecelakaan mobil Kecelakaan pesawat
Contoh : Contoh :
Kecelakaan mobil Kecelakaan pesawat

Kemungkinan seseorang Kemungkinan seseorang


tewas dalam kecelakaan tewas dalam kecelakaan
mobil di Amerika Serikat pesawat di Amerika
1 : 102 Serikat 1 : 205.552

Kemungkinan seseorang tewas dalam kecelakaan mobil 2000 x lebih


tinggi dibandingkan dengan dalam kecelakaan pesawat.
ASET YANG
BAHAYA DAMPAK
MENERIMA RISIKO
• Kebakaran • Manusia • Kematian
• Ledakan • Operasi bisnis • Kerusakan properti
• Bencana alam • Properti bangunan • Gangguan operasi
• Tumpahan bahan • Sistem/peralatan • Kerugian finansial
kimia • Lingkungan • Kontaminasi
• Terorisme lingkungan
• Wabah penyakit • Denda dan hukuman
• Terorisme
Mengapa perlu analisis risiko?

Bagian dari perencanaan


Memberikan informasi mengenai dampak
lingkungan dan kesehatan potensial akibat
kegiatan pembangunan, misalnya melalui
pemetaan risiko.
Manajemen risiko: proses memformulasikan dan
mengimplementasikan tindakan mitigasi atau
eliminasi bahaya.
(Implementasi) RTRW sering tidak sejalan dengan
konsep pembangunan berkelanjutan
Pemetaan risiko

Membantu dalam
Memberikan perencanaan tata ruang
perbandingan risiko dan yang mendukung upaya
kerentanan masyarakat konservasi lingkungan, Memperlihatkan daerah
secara spasial, meminimasi dampak berisiko tinggi/prioritas
khususnya terhadap negatif pembangunan,
stressor lingkungan dan meningkatkan
layanan ekosistem.
Strategi Pengelolaan Risiko

Terminasi Mitigasi Transfer Eksploitasi Terima

Pengambilan
Eliminasi sumber Preventif, korektif, keputusan secara
Asuransi Eksplorasi peluang
risiko direktif sadar untuk
mentoleransi risiko

DAMPAK-DAMPAK POSTIF/NEGATIF DARI STRATEGI PENGELOLAAN RISIKO HARUS


MEMPERHATIKAN ASPEK:

Ketahanan Kemampuan
Ekonomi Teknis Sosial
lingkungan organisasi
PERHITUNGAN RISIKO
DAMPAK (RD) DALAM
KONTEKS PENGELOLAAN
BERBASIS EKOSISTEM
(PBE)
KEGIATAN
MANUSIA
TEKANAN • Ekosistem = komponen fisik
dan biologi yang berfungsi
sebagai sebuah unit.
• Perspektif ekosistem harus
KEGIATAN
mempertimbangkan rangkaian
DAN
TEKANAN KOMPONEN
interaksi antara kegiatan
EKOSISTEM manusia dan komponen
ekosistem.
• Jaringan interaksi yang
kompleks  tantangan dalam
identifikasi dan prioritisasi.
SKOR RISIKO
DAMPAK • Rantai dampak : Interaksi linier
antara kegiatan-tekanan-
komponen ekosistem
Rantai Dampak
Komponen Habitat diklasifikasikan berdasarkan panduan dari EUNIS.

Ekosistem

HABITAT

REALM (TIPE
EKOSISTEM)

KOMPO-NEN
EKOSIS-TEM
Komponen Ekosistem
Contoh realm dan komponen ekosistem:
Realm (tipe Komponen Deskripsi
ekosistem)
HABITAT
Pantai A1 Batuan, karang
A2 Sedimen
A2.2 Pasir dan lumpur
A3 Batuan Infralittoral
A4 Batuan Circalittoral
REALM (TIPE A5 Sedimen Sublitoral
EKOSISTEM)
A6 Lautan dalam
A7 zona pelagic
Pantai-Daratan B Habitat Pantai
B1 Pasir pantai

KOMPO-NEN B1.3 Pasir pantai berpindah


EKOSIS-TEM B1.4 Rerumputan diantara pasir pantai
B1.6 Semak dan pasir pantai
B1.7 Pepohonan dan pasir pantai
B1.8 Pasir lembab
B2 Pasir berbatu
B3 Tebing karang
Jenis-jenis Kegiatan
Pertanian dan Pembudidayaan Pengelolaan
kehutanan ikan lingkungan

Penangkapan ikan Manufaktur Pertambangan

Energi tidak
Energi terbarukan Penelitian
terbarukan

Pengembangan
permukiman dan Layanan Turisme
daerah komersil

Pengelolaan limbah
Tekanan

Biologi Kimia Fisika Energi


Masuknya
Pengambilan Perubahan
mikroba Perubahan pH
air electromagnet
patogen

Masuknya Perubahan Perubahan Perubahan


spesies asing salinitas debit air suhu air

Masuknya
Ekstraksi
senyawa kimia Abrasi Kebisingan
flora/fauna
sintetis
Risiko Dampak
• Kriteria untuk menilai
Kemungkinan paparan Keparahan

Luasan Tingkat
Frekuensi Persistensi Resiliensi
spasial dampak

Risiko Dampak Kepulihan


Luasan spasial
Luasan spasial dimana terjadi overlap antara tekanan dan
komponen ekologis
Luasan Spasial Overlap Area Skor
Exogenous Aktivitas terjadi di luar area komponen ekosistem, 0,01
namun salah satu pressure nya dapat menyebar ke
ekosistem
Site Overlap dengan komponen ekosistem sebanyak 5% di 0,03
area studi
Local Overlap dengan komponen ekosistem sebanyak 5% sd 0,37
50% di area studi
Widespread patchy Overlap dengan komponen ekosistem sebanyak 50% sd 0,67
100% di area studi, namun berkelompok-kelompok
Widespread even Overlap dengan komponen ekosistem sebanyak 50% sd 1
100% di area studi, terdistribusi merata
Dispersi
Kemampuan tekanan untuk menyebar di lingkungan

Dispersi Efek Sebaran Skor


None Pressure tidak menyebar di lingkungan 0,01
Moderate Pressure menyebar di lingkungan namun masih dalam 0,1
lingkungan di dalam ekosistem
High Pressure menyebar di lingkungan dan bahkan meluas 1
ke luar Batasan ekosistem
Frekuensi
Seberapa sering tekanan dan interaksi dengan komponen
ekosistem terjadi (bulan per tahun)
Frekuensi Waktu Skor
Rare (Jarang) Terjadi 1-2 kali dalam periode 5 tahun, namun bisa 0,01
bertahan beberapa bulan setelah kejadian
Occasional Bisa terjadi beberapa kali dalam 5 tahun, tapi tidak 0,11
(Kadang-kadang) beberapa kali dalam setahun
Frequent (sering) Bisa terjadi beberapa kali di setiap tahun dalam 5 tahun 0,33
terakhir
Very Frequent Bisa terjadi di beberapa bulan dalam setiap tahun 0,72
(Sangat sering)
Continuous (terus Terjadi konstan dalam periode 5 tahun 1
menerus)
Persistensi
Periode dimana tekanan tetap menyebabkan terjadinya dampak
setelah kegiatan yang menyebabkan tekanan dihentikan

Persistensi Lama Waktu Skor


Low 0 sd 2 tahun 0,01
Moderate 2 sd <10 tahun 0,06
High 10 sd <100 tahun 0,55
Persistent Pressure tidak pernah hilang atau > 100 tahun 1
Keparahan Sensitivitas Skor
Rendah Tidak pernah menimbulkan efek yang terlihat terhadap 0,01
ekosistem atau interaksinya
Kronis Menimbulkan efek yang cukup terlihat jelas terhadap 0,1
ekosistem atau interaksinya
Akut Menimbulkan efek yang sangat serius dalam waktu 1
singkat

Interaksi akut = dampak yang membunuh populasi individual dalam jumlah besar dan
menyebabkan perubahan yang segera terhadap karakteristik ekosistem.

Interaksi kronis = dampak yang menimbulkan konsekuensi yang bersifat merusak secara
bertahap jika sering terjadi atau pada tingkat yang cukup tinggi.

Rendah = tidak menyebabkan kematian, kehilangan habitat atau perubahan fungsi spesies
METODOLOGI PERHITUNGAN RISIKO
DAMPAK (RD)

PERHITUNGAN
NILAI RD
• Identifikasi aktivitas yang ada
KLASIFIKASI • Tentukan tekanan berdasarkan
tiap aktivitas
EKOSISTEM • Hitung RD
• Menggunakan klasifikasi
habitat EUNIS
• Untuk tiap ekosistem, dipilih
komponen ekosistem yang
relevan
LANGKAH 1: Klasifikasi Ekosistem
Habitat Kompon Deskripsi
en
Pantai A7 Pelagic water column
Lainnya I Kawasan agrikultur,
(Agrikultur, hortikultur, habitat
Terrestrial- domestic yang dipanen
Natural, Urban) regular
I1.1 Pertanian homogen intensif
J1 Bangunan perkotaan dan
pedesaan
LANGKAH 2: Identifikasi Aktifitas dan Pressure
Habitat Kom- Deskripsi Aktivitas Pressure Detail
ponen Primer (Tekanan)
Pantai A7 Pelagic water Penangkapa Gangguan Ekstraksi Fauna
column n Ikan Biologis
Fisik Abrasi akibat anchor dan dermaga

Lainnya I Kawasan Agrikultur Perubahan Pengayaan N & P, kimia sintetik dari


(Agrikultur, agrikultur, Kimia dan pupuk dan pestisida
Terrestrial- hortikultur, Pollutan Lain
Natural, habitat Fisik Pengambilan air dalam jumlah besar
Urban) domestic yang untuk pertanian
dipanen
regular
J1 Bangunan Pengemban Perubahan Perubahan pH, salinitas, logam berat,
perkotaan dan gan Kimia dan kimia sintetik dari limbah industri
pedesaan Perkotaan Pollutan Lain
Sampah padat

Fisik Kehilangan habitat total akibat


perubahan fungsi lahan hutan
Energi Kebisingan dan penambahan cahaya dari
kegiatan perkotaan
LANGKAH 3: Penghitungan Nilai Risk Impact
Persamaan yang digunakan :
Persamaan 1

Persamaan 2

Dengan:
nE: jumlah kriteria eksposure yang relevan
C: Consequences (Keparahan)
LANGKAH 3: Penghitungan Nilai Risk Impact – Spatial
Extent
Menentukan lokasi overlap antara pressure dengan komponen ekosistem

Luasan Spasial Overlap Area Skor


Exogenous Aktivitas terjadi di luar area komponen 0,01
ekosistem, namun salah satu pressure nya
dapat menyebar ke ekosistem
Site Overlap dengan komponen ekosistem
sebanyak 5% di area studi
0,03 Pressure:
Local Overlap dengan komponen ekosistem 0,37
Ekstraksi
sebanyak 5% sd 50% di area studi Fauna
Widespread Overlap dengan komponen ekosistem 0,67 Hasil Local
patchy sebanyak 50% sd 100% di area studi,
namun berkelompok-kelompok Skor : 0,37
Widespread Overlap dengan komponen ekosistem 1
even sebanyak 50% sd 100% di area studi,
terdistribusi merata
LANGKAH 3: Penghitungan Nilai Risk Impact –
Dispersal
Menilai seberapa jauh sebaran pressure pada area studi

Dispersal Efek Sebaran Skor Pressure:


None Pressure tidak menyebar di lingkungan 0,01 Ekstraksi
Moderate Pressure menyebar di lingkungan namun 0,1 Fauna
masih dalam lingkungan di dalam
ekosistem
Skor : 0.01
High Pressure menyebar di lingkungan dan 1
bahkan meluas ke luar Batasan ekosistem
LANGKAH 3: Penghitungan Nilai Risk Impact –
Frequency
Menghitung keseringan kejadian terjadi terhadap komponen ekosistem

Frequency Waktu Skor


Rare (Jarang) Terjadi 1-2 kali dalam periode 5 tahun, 0,01 Pressure:
namun bisa bertahan beberapa bulan Ekstraksi Fauna
setelah kejadian
Occasional Bisa terjadi beberapa kali dalam 5 tahun, 0,11 Skor:
(Kadang- tapi tidak beberapa kali dalam setahun
kadang) 1
Frequent Bisa terjadi beberapa kali di setiap tahun 0,33
(sering) dalam 5 tahun terakhir
Very Frequent Bisa terjadi di beberapa bulan dalam 0,72
(Sangat sering) setiap tahun
Continuous Terjadi konstan dalam periode 5 tahun 1
(terus
menerus)
LANGKAH 3: Penghitungan Nilai Risk Impact –
Persistence
Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan pressure
sejak penghentian aktivitas

Persistence Lama Waktu Skor


Low 0 sd 2 tahun 0,01 Pressure:
Ekstraksi Fauna
Moderate 2 sd <10 tahun 0,06
High 10 sd <100 tahun 0,55
Skor:
Persistent Pressure tidak pernah hilang atau > 100 1 0,06
tahun
LANGKAH 3: Penghitungan Nilai Risk Impact – Severity
Sensitivitas komponen ekosistem terhadap pressure saat
terjadi interaksi
Severity Sensitivitas Skor
Low Tidak pernah menimbulkan efek yang 0,01 Pressure:
terlihat terhadap ekosistem atau Ekstraksi Fauna
interaksinya
Chronic Menimbulkan efek yang cukup terlihat jelas 0,1 Skor:
terhadap ekosistem atau interaksinya
0,1
Acute Menimbulkan efek yang sangat serius dalam waktu 1
singkat
LANGKAH 3: Penghitungan Nilai Risk Impact per
Aktivitas
Contoh Penghitungan Aktivitas Penangkapan Ikan
A. Ekstraksi Fauna
Exposure (E) = (0,37 + 0,01 + 1 + 0,06 ) / 4 = 0,36
Severity (C) = 0,1
1
Impact Risk (IR) = = 1,09
(0,675 −1)2 +(0,1−1)2

B. Abrasi
Exposure (E) = (0,37 + 0,1 + 0,72 + 0,55) / 4 = 0,435
Severity (C) = 0,1
1
Impact Risk (IR) = = 0,94
(0,435 −1)2 +(0,1−1)2

C. Sum Risk (IR) Aktivitas Penangkapan Ikan


IR = 1,09 + 0,94 = 2,03
LANGKAH 3: Penghitungan Nilai Risk Impact
Exposure Exposure Exposure Conse-
Aktivi Pressure Exposure IR
(Dispersal (Frequency (Persistence quences
Detail (Spatial
) ) ) (Severity)
(Impact
tas (Tekanan) Extent) Risk)

Gangguan Ekstraksi Fauna


Penang-

0,37 1 1 0,06 1
kapan

Biologis
Ikan

2,03
Abrasi akibat anchor dan
Fisik
dermaga
0,37 0,1 0,72 0,55 0,1
Pengayaan N & P, kimia
Perubahan Kimia
sintetik dari pupuk dan 0,67 1 1 1 0,1
Agrikultur

dan Pollutan Lain


pestisida
2,01
Pengambilan air dalam
Fisik jumlah besar untuk pertanian 1 0,01 1 0,06 0,01

Perubahan pH, salinitas,


Pengembangan Perkotaan

logam berat, kimia sintetik 0,67 1 0,72 1 0,1


Perubahan Kimia dari limbah industri
dan Pollutan Lain
Sampah padat dari
perkotaan
1 1 1 0,55 0,1
Kehilangan habitat total 3,94
Fisik akibat perubahan fungsi 1 0,1 0,01 0,55 0,1
lahan hutan
Kebisingan dan penambahan
Energi cahaya dari kegiatan 0,67 0,1 0,33 0,01 0,01
perkotaan
KESIMPULAN DAN STRATEGI

Kegiatan pengembangan perkotaan memberikan nilai dampak risiko


terbesar karena:
- Perubahan sifat kimia unsur lingkungan dan masuknya pencemar
kimia sintetis, adanya kehilangan habitat akibat perubahan fungsi
lahan, dll

Strategi yang perlu dikembangkan ??

Anda mungkin juga menyukai