Anda di halaman 1dari 41

MULTI DISIPLIN ILMU UNTUK PENGAMBIL KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN YANG RAMAH LINGKUNGAN


OLEH :
Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si, C.EIA
Asdir I Sekolah Pascasarjana
Universitas Negeri Padang
Cp. 081266818041
Prof.Dr.Indang Dewata,M.Si, C.EIA
Ilmu Lingkungan
H-iDX
SCOOPUS = 5

GOOGLE SCHOOLAR = 11

Kriging-GIS model for the spatial distribution of seawater heavy metals


(Q1) (Periodicals of Engineering and Natural Sciences)

Water quality assessment of rivers in padang using water pollution index


and NSF-WQI Method (Q3) (International Journal of GEOMATE)

Management of flood hazard areas in pasaman river basin of west


pasaman regency west sumatra province (Q3) (International Journal of
GEOMATE)

Value estimating of the sedimentation rate at the shipwreck sites


(MV Boelongan Nederland) the Mandeh Bay Region-Pesisir Selatan
Minat Riset : Kimia Analitik dan Kimia Lingkungan Regency (Q4) (IOP Conference Series: Earth and Environmental
S1 – Kimia (Universitas Andalas) Science)
S2 – Ilmu Lingkungan (Universitas Indonesia)
S3 – Ilmu Lingkungan (Universitas Indonesia) Environmental Sanitation and Health "nasi Sek" (Seribu Kenyang)
Restaurant in Gandoriah Beach Pariaman City (IOP Conference Series:
Earth and Environmental Science).
Riwayat Pekerjaan “

1. Universitas Jambi
2. Universitas Negeri Padang
3. Kadis Lingkungan Hidup
4. Kadis Pendidikan
5. Ketua Prodi
6. Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana
Isi presentasi
Multidisiplin Ilmu

Pendahuluan Pembangunan Pendekatan Kesimpulan


Berkelanjutan Multidsiplin
Pendahuluan
QS, Surat Ar Rum
Ayat 41-42 tentang Larangan Membuat
Kerusakan di Muka Bumi
Artinya : “Telah tampak kerusakan di darat
dan dilaut disebabkan perbuatan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka
sebagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Katakanlah : Adakanlah perjalanan dimuka
bumi dan perlihatkanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang dulu.
Kebanyakan dari mereka itu adalah
orang-orang yang mempersekutukan
(Allah).” (QS Ar Rum : 41-42)
Rachel Carson (1972) , menggambarkan awal-awal kerusakan
lingkungan dalam bukunya yang terkenal “Silent Spring“ dunia
yang sepi/sunyi pada saat musim semi karena kupu-kupu, lebah
dan burung-burung yang biasa ‘bernyanyi’ dan terbang dari
pohon yang satu ke ke ranting yang lain tidak lagi tampak dan
digantikan dengan kesunyian yang senyap. Sebagai ‘
environmental scientist’ (ilmuwan biologi/lingkungan), Carson
berusaha mencari penyebabnya dan ternyata ia menemukan
bahwa penggunaan pestisida sintetis (synthetic pesticides) pada
awal-awal revolusi hijau (green revolution) di lahan-lahan
pertanian tidak saja mematikan hama tanaman tapi membunuh
pula burung-burung, kupu-kupu, lebah dan serangga lain yang
membantu penyerbukan tanaman.
Garrett Hardin (1968) dalam buku
“The Tragedi of The Commons
menyebutkan “ In The Absence of
regulation, each individual will have a
tendency to exploit the commons to his/
her own advantege, Typically without
Limit,
Richard Stewart dan James E Krier
mengelompokkan masalah lingkungan dalam
tiga hal :
1.pencemaran lingkungan (pollution);
2.penggunaan atau pemanfaatan lahan yang
salah (land missuse); dan
3.pengerukan secara berlebihan yang
menyebabkan habisnya sumber daya alam
(natural resource depletion)
dipelajari dan didalami secara multidsipilin ilmu sesuai
dengan bidang keahlian Guru Besar saya yaitu Fisik
Kimia Lingkungan (lingkungan Fisik Kimia)
Plastik Sebagai Pencemar
 Pencemaran plastik sudah sangat meluas di seluruh muka bumi
 Menurut Jambeck et al. (2015), Indonesia menempati posisi kedua sebagai penyumbang sampah
plastik ke laut, setelah China.
 Plastik, yang dapat berupa mikroplastik, nanoplastik telah diketahui mengancam kehidupan organ-
isme laut, pada seluruh tingkatan trofik pada sistem rantai makanan.
 Mikroplastik pada berbagai biota laut atau dalam bahan pangan merupakan ancaman langsung
terhadap kesehatan manusia.
 Penduduk Indonesia lebih dari 60% bermukim di wilayah pesisir. Potensi terpapar mikroplastik
melalui konsumsi biota laut semakin tinggi
(Sumber, modifikasi Tahir, 2018)
Potensi Kebocoran Sampah Kelaut ( Sumber: Kementerian Kordinator Kemaritiman dan Investasi, 2020)
Kejadian Bencana di Indonesia
Kementeriam Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) :
Tahun 2021 sampah Indonesia berjumlah 68,5 juta ton. peningkatan timbulan sampah plastik dari
11% di 2010 menjadi 17 % pada 2021.
Pembangunan
Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan
DDLH
Lingkungan
Bencana

Indikator Berkelanjutan

Ruang/ tata Transport Energi hidrologi Sampah Kawasan


Budaya/ historis
ABIOTIK
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BIOTIK
COSIAL
VISI DAN MISI

Data Base
Daya Dukung dan
DayaTampung
RTRW / RDTR

Pencemaran dan
Sumber Daya Alam Bencana Kemiskinan
Kerusakan lingkungan
Lingkungan Fisik dan Sosial
Hidup

Indek Kualitas
Indek Kejadian Bencana Ipm/ Indek Kualitas Hidup
Lingkungan Hidup (IKLH)

PERLU PEMAHAMAN MULTI DISIPLIN ILMU UNTUK MENGAMBIL KEBIJAKAN YANG RAMAH
LINGKUNGAN UNTUK PEMBANGUNAN
Definisi Pembangunan Berkelanjutan :

Proses pembangunan (lahan, kota,


bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip
"memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan
generasi masa depan" (menurut Laporan
Brundtland dari PBB, 1987).
Kota berkelanjutan atau eco-city (juga “ecocity“)
adalah

Kota yang dirancang dengan pertimbangan


People, Planet, dan Profit yang tangguh untuk
populasi yang ada, tanpa mengurangi kemam-
puan generasi mendatang untuk mengalami hal
yang sama. Kota-kota ini dihuni oleh
orang-orang yang berdedikasi terhadap mini-
malisasi input energi, air, makanan, limbah,
output panas yang diperlukan, polusi udara –
CO2,
Pendekatan
Multidsiplin
Prinsip-prinsip ilmu Lingkungan
yaitu :

1) Inter-Generational Equity and


Intra-Generational Equity
2) Prinsip Keadilan Intragenerasi
(The Principle of Intragenerational
Equity)
3) Prinsip Pencemar Membayar
(Polluter-Pay principle)
4) Principle of Preventive Action
( Tax Pay Principle)
5) Prinsip Pencegahan Dini
(The Precautionary Principle).
Multidisiplin ilmu :

Cara pandang yang melibatkan minimal dua disiplin ilmu


akademik untuk meneyelesaikan suatu masalah secara
Bersama-sama melalui Pendidikan, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Pendekatan interdisipliner
Interdisipliner (interdisciplinary)

Interdisipliner interaksi intensif antarsatu atau lebih


krosdisipliner

disiplin

Multidisipliner multidisciplinay)
penggabungan beberapa disiplin untuk
bersama-sama mengatasi masalah tertentu.

Transdisipliner (transdisciplinarity)
multidisipliner
upaya mengembangkan sebuah teori atau ak-
sioma baru dengan membangun kaitan dan
keterhubungan antarberbagai disiplin
transdisipliner
Ilmu yang relevan Multidisiplin ilmu :

Ilmu Ilmu Kealaman (IIK) Ilmu Ilmu Sosial (IIS) Ilmu Ilmu Humaniora (IIH)
Ciri Multidisiplin ilmu :

Setiap bagian ikut berperan cukup besar, melakukan perencanaan


pengelolaan bersama

Setiap bagian beraktivitas berdasarkan batasan ilmunya

Konseptual & operasional : terpisah-pisah

Dalam pelayanan kesehatan, berbagai bidang ilmu berupaya


mengintegrasikan pelayanan untuk kepentingan pasien. Namun
setiap disiplin membatasi diri secara ‘tegas’ untuk tidak
memasuki ranah ilmu lain
Contoh Multidisiplin ilmu :

Dentist Ilmu gigi

Neurologi Ilmu Syaraf

Farmasi Ilmu farmasi


Interdispiliner ilmu :

Pendakatan dalam pemecahan suatu maslah dengan


menggunakan tunjauan berbaga sudut pandang ilmu serumpun
yang relevan atau tepat guna secara terpadu.
Interdispiliner ilmu :

DE
N TIS
T

NEUROLOGIS

I
MAS PASIEN
R
FA
transdisipliner ilmu :

pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan


tinjauan ilmu yang relatif dikuasai dan relevan dengan
masalah yang akan dipecahkan tetapi berada di luar keahlian sebagai
hasil pendidikan formal (formal education) dari orang yang
memecahkan masalah tersebut.
contoh transdisipliner ilmu :

FT: postural ?

Anak ber-
OT: sensorik? Psikolog:
kebutuhan
Sosialnya?
khusus

TW:
komunikasi?
Ilmu multidisiplin terhadap pembangunan berkelanjutan

Orientasi jangka panjang yang


ideal dan Penegakan mekanisme
development  control

Keunikan setempat dan kearifan lokal


perlu diserap  sebagai landasan dalam Penataan ruang secara total
merencanakan dan membangun kota

Perlu adanya perhatian yang lebih Perlu peningkatan kepekaan


terhadap kekayaan khasanah ingkungan sosio kultural dari para  penentu
alam dalam memanfaatkan sumber kebijakan dan para professional 
daya secara efektif dan efisien.
KESIMPULAN
Pembangunan
berkelanjutan harus didasari pertimbangan
multidisiplin ilmu sehingga di peroleh keputu-
san yang tepat menuju
Resiko/dampak yang minimal.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai