Anda di halaman 1dari 6

E.ISSN.

2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.1 Edisi Januari 2022

MEMBENTUK KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA SISWA


SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN IPA
Oleh :
I Gusti Ngurah Santika1), I Wayan Suastra2), Ida Bagus Putu Arnyana3)
1
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Dwijendra
2,3
Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha
1
email: ngurahsantika88@gmail.com
2
email: iwsuastra@undiksha.ac.id
3
email: putu.arnyana@undiksha.ac.id

Abstrak
Kerusakan lingkungan hidup yang sebelumnya dinilai sebagai persoalan lokal dalam sebuah negara, kini
sudah merambah dan meluber menjadi isu global. Munculnya permasalahan lingkungan hidup sebagian besar
diakibatkan ulah manusia Hal itu mengindikasikan, bahwa kepedulian manusia terhadap lingkungan tempat
tinggalnya mulai luntur. Karenanya kepedulian terhadap lingkungan perlulah ditanamkan sejak dini. Karakter
peduli lingkungan haruslah diajarkan di sekolah dasar, salah satunya melalui Pembelajaran IPA. Tujuan
penelitian ini adalah untuk membentuk karakter peduli lingkungan pada siswa sekolah dasar melalui
pembelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data dikumpulkan melalui
studi dokumentasi dan literatur. Data dianalisis melaui data reduction, data display, dan conclucion
drawing/verification yang disajikan kembali melalui pembahasan dalam bentuk deskriptif. Penelitian ini
menunjukan, bahwa pembentukan karakter peduli lingkungan melalui pembelajaran IPA dapat dilakukan
dengan mendesain pembelajaran yang berfokus pada siswa. Pembelajaran IPA memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan secara langsung. Beberapa model pembelajaran yang dapat
digunakan guru untuk membentuk karakter peduli lingkungan pada siswa, seperti Problem Based Learning
(PBL), Project Based Learning (PjBL), Contextual Teaching and Learning (CTL), dan metode Outdoor
Learning. Bahan ajar dan media pembelajaran juga berperan penting dalam membentuk karakter peduli
lingkungan pada siswa.

Kata Kunci: Karakter, Peduli Lingkungan, Sekolah Dasar, Pembelajaran IPA

1. PENDAHULUAN plastik; kepunahan keanekaragaman hayati akibat


Kerusakan lingkungan hidup yang perburuan satwa ilegal; deforestasi, penggundulan
sebelumnya dinilai sebagai persoalan lokal dalam hutan, dan alih fungsi lahan untuk keperluan sektor
sebuah negara, kini sudah merambah dan meluber perkebunan; fenomena pengasaman laut; penipisan
menjadi isu global. Persoalan lingkungan hidup yang lapisan ozon; hujan asam; dan rekayasa genetika.
dulunya dipandang sebelah mata oleh berbagai Bila memperhatikan berbagai permasalahan
negara, sekarang merupakan skala prioritas untuk lingkungan hidup yang muncul, maka penyebabnya
ditangani dan diatasi. Tidak ada satu pun negara di sebagian besar diakibatkan ulah manusia. Tindakan
dunia ini yang benar-benar dapat melepaskan destruktif manusia terhadap lingkungan sudah berada
tanggungjawab dan melarikan diri permasalahan pada tingkat yang sangat serius. Tentu saja hal itu
lingkungan hidup. Baik negara berkembang maupun memicu munculnya kekhawatiran atau kecemasan
negara maju sebenarnya sama-sama menghadapi yang beralasan. Apalagi kerusakan lingkungan hidup
ancaman destruktif dari ekosistem yang semakin yang dilakukan manusia terjadi secara terus-menerus
rusak. Perbedaan permasalahan lingkungan hidup dan frekuensinya semakin meningkat dari waktu ke
yang terjadi di berbagai negara hanya terkait kasus waktu. Rusaknya lingkungan hidup pada umumnya
dan penyebabnya. disebabkan oleh aktifitas manusia yang tidak ramah
Beberapa kasus permasalahan lingkungan terhadap kelestarian ekosistem. Dalam situasi seperti
hidup yang menyedot perhatian dan sorotan ini, bumi sepertinya sudah berada pada titik kritis
masyarakat internasional, seperti polusi terhadap yang tinggal menunggu kehancuran.
udara, tanah, dan air karena asap kendaraan Seandainya berbagai permasalahan
bermotor, logam berat, nitrat dan plastik beracun; lingkungan yang kompleks tersebut dibiarkan saja
perubahan iklim atau pemanasan global karena emisi dan tidak segera dicarikan solusi yang tepat, maka
gas dan rumah kaca; meledaknya populasi manusia keberlanjutan kehidupan manusia dan mahkluk hidup
yang menyebakan langkanya sumber daya; semakin lainnya di bumi akan terancam. Bagaimana mungkin
menipisnya sumber daya alam karena penggunaan manusia mampu bertahan hidup/mempertahankan
bahan bakar fosil yang tidak bertanggungjawab; eksistensinya tanpa lingkungan hidup yang baik. Hal
pembuangan limbah terutama limbah sampah dan ini dikarenakan lingkungan hidup merupakan satu-

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 207
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.1 Edisi Januari 2022

satunya sumber pemenuhan segala kebutuhan hidup semesta (Lestari, 2018). Oleh karena itu, judul yang
manusia. Lingkungan hidup menjadi pemasok atau diangkat dalam penelitian ini adalah “membentuk
penyedia udara, air, makanan, obat-obatan, estetika, karakter peduli lingkungan pada siswa sekolah dasar
dan lainnya. Perusakan terhadap lingkungan hidup melalui pembelajaran IPA”.
tiada bedanya dengan menghancurkan daya dukung
kehidupan manusia. Tanpa disadari parahnya 2. METODE PENELITIAN
kerusakan lingkungan hidup yang dilakukan manusia Metode yang digunakan dalam penelitian ini
dalam jangka panjangnya akan menyakiti diri sendiri. adalah kualitatif. Data yang dikumpulkan dalam
Dengan mencermati secara mendalam penelitian ini berupa kata-kata yang dinarasikan atau
berbagai persoalan lingkungan hidup di atas, maka dideskripsikan dan bukannya dalam bentuk angka-
diperoleh pemahaman, bahwa rusaknya lingkungan angka(Santika, 2020b). Penelitian kualitatif ditujukan
hidup karena ulah manusia kurang memiliki untuk mendeskripsikan dan menggambarkan
kepedulian terhadap ekosistemnya(Santika, 2021). fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah
Peduli lingkungan di sini maksudnya adalah sikap maupun rekayasa manusia, yang lebih
atau perilaku tentang kewajibannya dalam menjaga memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas,
alamnya, mencintai, dan melestarikannya. Peduli keterkaitan antar kegiatan (Sukmadinata, 2011).
lingkungan menyatakan sikap-sikap umum terhadap Fenomena yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kualitas lingkungan yang diwujudkan dalam kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh ulah
kesediaan diri untuk menyatakan aksi-aksi yang manusia dan lunturnya kepedulian terhadap
dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan.
lingkungan dalam setiap prilaku yang berhubungan Teknik pengumpulan data yang digunakan
dengan lingkungan (Tamara, 2016). Sekarang ini dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan literatur.
tampaknya manusia tidak lagi menghargai dan Studi literatur yang dilakukan dengan mencari
menyayangi alam yang menyediakan segala berbagai sumber tertulis, baik berupa buku-buku,
kebutuhan hidupnya. Hal itu sebenarnya arsip, majalah, artikel, dan jurnal, serta dokumen-
mengindikasikan, bahwa tingkat kepedulian manusia dokumen yang dapat memudahkan peneliti dalam
terhadap lingkungan tempat tinggalnya mulai luntur. membentuk karakter peduli lingkungan pada siswa
Oleh karena itu, karakter peduli lingkungan perlu sekolah dasar melalui pembelajaran IPA. Analisis
dibentuk dan dikembangkan dengan efektif. data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan secara
Mengembangkan masyarakat berkarakter interaktif dan berlangsung secara terus menerus
peduli lingkungan dimungkinkan dapat efektif sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
melalui pendidikan lingkungan di sekolah(Santika, Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan,
2017). Sebagai tempat belajar, sekolah memiliki yaitu data reduction, data display, dan conclucion
peran khusus untuk bermain; sekolah dapat drawing/verification. Data yang sudah dianalisis
membantu siswa untuk memahami dampak perilaku kemudian ditafsirkan dan disajikan kembali secara
manusia di bumi ini, dan menjadi tempat dimana jelas melalui pembahasan dalam bentuk deskriptif.
hidup yang berkelanjutan (Desfandi, 2015). Melalui
sekolah yang merupakan jalur pendidikan formal, 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
kesadaran mengenai pentingnya lingkungan hidup Untuk membentuk karakter peduli lingkungan
dapat ditanamkan pada karakter anak-anak sejak pada siswa sekolah dasar melalui pembelajaran IPA
kecil. Kepedulian terhadap lingkungan sangat penting dapat dilakukan dengan berbagai strategi. Mulai dari
untuk diketahui oleh anak usia sekolah agar mereka desaian pembelajaran IPA, model pembelajaran,
dapat memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan bahan ajar dan media pembelajaran yang
sejak dini, sehingga kepedulian terhadap lingkungan dimanfaatkan guru harus dapat diarahkan untuk
perlu diajarkan di sekolah, salah satunya melalui membentuk karakter peduli lingkungan pada siswa
Pembelajaran IPA (Santiana et al., 2020). sekolah dasar. Berbagai strategi yang peneliti
Konsep pembentukan karakter peduli temukan dalam membentuk karakter peduli
lingkungan hidup di sekolah dasar haruslah dimaknai lingkungan pada penelitian ini akan dibahas dan
secara terintegrasi dalam pembelajaran IPA. Dalam diuraikan satu persatu secara singkat.
penelitian ini pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Salah strategi untuk membentuk karakter
(IPA) dipandang relevan dalam membentuk karakter peduli lingkungan pada siswa sekolah dasar melalui
siswa untuk peduli terhadap lingkungannya. pembelajaran IPA adalah dengan kegiatan
Pembelajaran IPA akan mengarahkan siswa untuk pembelajaran. Penanaman perilaku peduli lingkungan
lebih memahami tentang pentingnya menjaga dan tanggung jawab dapat dibiasakan dalam kegiatan
lingkungan hidup. Selain itu, siswa juga akan dilatih pembelajaran. Desain dalam kegiatan pembelajaran
agar terampil dalam mengelola lingkungan, yang yang dirancang oleh guru seharusnya berpedoman
kemudian menjadi pembiasaan dalam kehidupan pada students centered learning(Rahardjo, 2017).
mereka. Pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) Upaya yang dapat dilakukan dalam mewujudkan
sebagai salah satu bidang studi yang banyak sikap peduli lingkungan salah satunya dengan proses
menyasari tentang afektif untuk mempelajari alam pembelajaran yang mengarahkan siswa pada situasi

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 208
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.1 Edisi Januari 2022

belajar yang dapat mengembangkan pengetahuan, yaitu pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
kemampuan berpikir dan keterampilan dalam untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
memecahkan permasalahan lingkungan(Santika, dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa.
2018). Perlunya pemodelan dalam pembelajaran IPA Pengembangan sikap peduli lingkungan dapat
yang mengarahkan pada aktivitas siswa secara aktif dikemas dalam pembelajaran tematik dengan
mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan model Project Based Learning (PjBL)
menggunakan pengetahuan, perlu menjadi (Karjiyati & Agusdianita, 2017). Pembelajaran
pertimbangan bagi guru dalam merumuskan sebuah berbasis proyek (ProjectBasedLearning) adalah
pembelajaran IPA (Badarudin, 2018). sebuah model pembelajaran yang inovatif yang
Untuk membuat pembelajaran IPA menjadi menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-
pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan, kegiatan yang kompleks. Pembelajaran berbasis
sebenarnya banyak sekali model pembelajaran yang proyek merupakan model pembelajaran yang
dapat digunakan dalam melatih siswa berpikir kritis. memberikan kesempatan kepada guru untuk
Berpikir kritis yang dimaksud siswa menjadi lebih mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan
sadar dan peduli dengan lingkungan hidupnya. Salah kerja proyek, melalui pembelajaran kerja proyek,
satu model pembelajaran yang dapat diterapkan kreativitas dan motivasi peserta didik dapat
dalam memperbaiki sikap peduli lingkungan … meningkat (Ayu & Dita, 2017).
dengan menerapkan model Problem Based Learning Pada pembelajaran kerja proyek, karakter
(PBL) (Triani et al., 2019). Kegiatan pembelajaran kepedulian lingkungan dapat dikembangkan melalui
dengan menggunakan model PBL diharapkan mampu pemberian tugas kepada siswa melalui kegiatan
menjadikan pembelajaran IPA lebih bermakna. Siswa diskusi, percobaan, simulasi maupun kegiatan
diajak menyelami dan ikut langsung dalam proyek. Project Based Learning merupakan model
memecahkan berbagai permasalahan lingkungan pembelajaran yang dapat menggali pengetahuan dan
hidup disekitarnya. Melalui model pembelajaran PBL kemampuan siswa berdasarkan pengalaman nyata
diharapkan melahirkan kebermaknaan bagi siswa yang pernah dialaminya dalam kehidupan sehari-hari.
sekolah dasar sehingga dapat membentuk Model pembelajaran ini dapat membentuk karakter
karakternya lebih peduli lagi terhadap peduli lingkungan dengan memberikan kesempatan
lingkungannya(Santika, 2020a). kepada siswa untuk belajar lebih dekat dengan
Model pembelajaran PBL sebenarnya lebih lingkungan melalui proyek, sehingga peserta didik
mengarahkan siswa untuk mencoba memahami dan mampu mengonstruksikan pengetahuannya melalui
memecahkan suatu permasalahan yang bersifat penyelesaian tugas baik secara mandiri maupun
kontekstual dengan cara menghubungkan suatu berkelompok. Karakter peduli lingkungan pun
materi dengan situasi dunia nyata. Materi yang terbangun secara sosial, karena penyelesaian tugas
dihubungkan dengan fenomena-fenomena di sekitar dapat diberikan secara berkelompok.
siswa mempermudah siswa dalam memahami materi Pembelajaran berbasis proyek sangat cocok
tersebut. Selain itu kepedulian siswa terhadap untuk membentuk karakter peduli lingkungan pada
lingkungan akan tumbuh karena mereka belajar dari siswa. Karena pembelajaran berbasis proyek ini lebih
permasalahan yang ada di sekitar mereka. Hal ini memusatkan pada masalah kehidupan yang bermakna
sesuai dengan pendapat Sulistiyoningsih et al (2015) bagi siswa, dimana peran guru hanya menyajikan
yang menyatakan bahwa melalui pembelajaran berbagai masalah lingkungan, mengajukan
dengan model PBL akan menumbuhkan sikap peduli pertanyaan, dan memfasilitasi siswa dalam
lingkungan siswa (Tasmuri, 2017). merancang sebuah proyek yang akan mereka
Prosedur Problem Based Learning, setting lakukan. Penggunaan model pembelajaran berbasis
awalnya adalah dengan menyajikan masalah pada proyek untuk membentuk karakter peduli lingkungan
siswa. Proses pembelajaran dimulai setelah siswa akan menambah kreativitas siswa dalam
dikonfrontasikan dengan permasalahan lingkungan merancangkan sebuah proyek. Proyek yang bertujuan
hidup yang ada disekitarnya. Sehingga dengan cara membentuk karakter peduli lingkungan yang
seperti itu siswa benar-benar mengetahui alasan dilakukan siswa haruslah disesuaikan dengan waktu
mengapa mereka harus mempelajari materi tersebut. yang telah disepakati bersama.
Informasi-informasi terkait persoalan lingkungan Selain itu, model pembelajaran yang dapat
yang berhasil mereka kumpulkan kemudian dianalisis digunakan guru untuk membentuk karakter peduli
dari unit-unit materi aja yang dipelajari dengan lingkungan melalui pembelajaran IPA adalah
tujuan untuk dapat memecahkan masalahnya. Contextual Teaching Learning (CTL).CTL
Masalah yang disajikan guru hendaknya mampu merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan
memunculkan konsep-konsep maupun prinsip-prinsip bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna
yang relevan dan seimbang dengan kemampuan materi pelajaran yang dipelajarinya dengan
siswa. mengkaitkan materi tersebut dengan konteks
Perlu dipahami, bahwa Kurikulum 2013 kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi,
menggunakan pembelajaran tematik integratif dengan sosial, dan kultural), sehingga siswa memiliki
pendekatan saintifik. Pembelajaran tematik integratif pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 209
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.1 Edisi Januari 2022

dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan study merupakan metode dimana guru mengajak
ke permasalahan lainnya. Melalui pembelajaran IPA siswa belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa
guru harus mampu mengaitkan materi pelajaran langsung di lapangan dengan tujuan untuk
dengan permasalahan lingkungan hidup dalam mengakrabkan siswa dengan lingkungannya. Melalui
realitasnya. Dengan model pembelajaran CTL, siswa metode outdoor study lingkungan di luar sekolah
akan lebih dengan dekat dengan lingkungan, dapat digunakan sebagai sumber belajar. Peran guru
sehingga memunculkan kepedulian untuk selalu di sini adalah sebagai motivator, artinya guru sebagai
menjaga dan melestarikannya. pembimbing/pemandu agar siswa belajar secara aktif,
Model pembelajaran CTL dipandang relelvan kreatif, dan akrab dengan lingkungan (Desmawati,
untuk membentuk karakter peduli lingkungan pada 2018).
siswa karena kencenderungan dewasa ini untuk Konsep pembelajaran IPA memiliki
kembali pada pemikiran, bahwa anak akan belajar karakteristik khusus yang mempelajari fenomena
lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. alam yang faktual (factual). Oleh karena itu, proses
Belajar akan lebih bermakna bila anak mengalami pembelajaran IPA akan sangat menarik jika guru
apa yang dipelajarinya bukan untuk mengetahui mampu mengemas materi yang akan diajarkan
(Fiteriani & Solekha, 2016). Karena pembelajaran menghubungkan dengan fenomena alam secara
IPA dalam membentuk karakter peduli lingkungan langsung. Sehingga pembelajaran IPA memerlukan
dengan orientasi penguasaan materi terbukti berhasil proses pembelajaran di luar kelas (outdoor learning).
dalam kompetensi yang bersifat jangka pendek, tetapi Proses pembelajaran IPA yang dilakukan di luar
gagal membekali anak memecahkan persoalan dalam kelas memiliki arti yang sangat penting untuk
kehidupan jangka panjang. Oleh karena itu, perkembangan siswa, karena proses pembelajaran
penerapan model pembelajaran CTL dalam yang demikian dapat memberikan pengalaman
pembelajaran IPA dapat dilakukan guru dengan langsung kepada siswa, dan pengalaman langsung
menghubungkan lingkungan secara kontekstual. memungkinkan materi pelajaran IPA akan semakin
Dengan pembelajaran IPA yang kontekstual, konkret dan nyata yang berarti proses pembelajaran
yaitu sesuai dengan lingkungan tempat tinggal siswa akan lebih bermakna (Setiyorini, 2018).
maka pembelajaran akan menjadi lebih bermakna. Selain model dan metode pembelajaran, faktor
Konsep-konsep sains dan lingkungan sekitar peserta yang mempengaruhi pembentukan karakter peduli
didik dapat dengan mudah dikuasai peserta didik lingkungan melalui pembelajaran IPA adalah bahan
melalui peserta didik mengamati. Dari pengamatan ajar. Bahan ajar atau materi pembelajaran adalah
langsung dapat menumbuhkan rasa keingintahuannya segala hal yang menjadi konten kurikulum yang
terhadap sesuatu yang ada di lingkungannya. Proses harus dikuasai oleh siswa dengan kompetensi dasar
pembelajaran akan bermakna, karena peserta didik untuk mencapai standar kompetensi dari setiap mata
menemukan sendiri dari pengetahuannya dan bisa pelajaran di unit pendidikan tertentu. Bahan ajar IPA
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan hendaknya disesuaikan dengan karakteristik, potensi,
ini dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dan kondisi masyarakat suatu daerah dengan
dari seluruh peserta didik dan memungkinkan peserta memperhatikan perkembangan, karakteristik, dan
didik dapat mempelajari berbagai konsep dengan cara minat peserta didik. Untuk membentuk karakter
mengkaitkannya dengan kehidupan nyata (Sunarno, peduli lingkungan, peserta didik membangun
2016). pengetahuan berdasarkan pengalamannya sendiri
Selain itu, untuk membentuk karakter siswa bersumber dari interaksi dengan lingkungan,
agar peduli terhadap lingkungan, pembelajaran IPA sehingga pembelajaran harus berisi bahan dan
harus mampu mengajak siswa berinteraksi secara kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta
langsung dengan lingkungan(N W Swarniti, 2019). didik belajar untuk mengeksplorasi lingkungannya
Lingkungan sendiri di sini berperan sebagai sumber secara aktif.
belajar bagi siswa. Pembelajaran IPA di luar kelas Bahan ajar yang digunakan guru hendaknya
dapat digunakan guru untuk membangun interaksi sesuai dengan tujuan pembelajaran, yaitu membentuk
siswa dengan lingkungan dalam membentuk karakter karakter peduli lingkungan pada siswa(Ni W
peduli lingkungan. Pada tahap pelaksanaan Swarniti, 2021). Bahan ajar sesuai dengan
pembelajaran, guru mengintegrasikan materi kebutuhan/perkembangan siswa maksudnya materi
pendidikan lingkungan hidup dengan menggunakan semakin memotivasi siswa untuk mempelajari
lingkungan sebagai sumber pembelajaran, lingkungan, sehingga terbentuk sikap peduli. Materi
mengadakan outdoor learning sehingga terkait lingkungan hidup mudah dipahami, misalnya
menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dan kepedulian dari sisi kebahasaannya dicerna oleh siswa. Bahan
siswa terhadap lingkungan (Rezkita & Wardani, ajar tersusun secara sistematis, artinya bahan ajar
2018). yang disajikan dengan sistematika yang urut,
Metode outdoor study adalah suatu kegiatan misalnya mulai dari definisi ekosistem, jenis-jenis
menyampaikan pelajaran di luar kelas, sehingga ekosistem, manfaat lingkungan bagi manusia,
kegiatan atau aktivitas belajar mengajar berlangsung ancaman terhadap lingkungan dan lain sebagainya.
diluar kelas atau di alam bebas. Metode outdoor Dengan bahan ajar yang baik, akan semakin

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 210
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.1 Edisi Januari 2022

memudahkan guru dalam mentrasformasikan lingkungan sesuai dengan poster yang dibuatnya.
pentingnya lingkungan bagi siswa, sehingga
terbentuk sikap peduli. Bahkan peduli lingkungan 4. KESIMPULAN
yang tertanam pada diri siswa akan menjadi karakter Penanaman perilaku peduli lingkungan dan
dan mendarah daging. tanggung jawab dapat dibiasakan dalam kegiatan
Media pembelajaran sebagai bagian dari pembelajaran. Desain dalam kegiatan pembelajaran
bahan ajar juga memiliki peran yang tidak kalah yang dirancang oleh guru seharusnya berpedoman
penting dalam membentuk karakter kepedulian pada pada students centered learning. Salah satu model
siswa melalui pembelajaran IPA. Media pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses memperbaiki sikap peduli lingkungan dengan
belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat menerapkan model Problem Based Learning (PBL).
dipergunakan guru untuk merangsang pikiran, Pengembangan sikap peduli lingkungan dapat
perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan dikemas dalam pembelajaran tematik dengan
siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses menggunakan model Project Based Learning (PjBL).
belajar. Berbagai media pembelajaran yang dapat Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
dimaanfaatkan guru dalam pembelajaran IPA untuk membentuk karakter peduli lingkungan melalui
membentuk karakter peduli lingkungan pada siswa pembelajaran IPA adalah Contextual Teaching
sekolah dasar, seperti media visul meliputi: grafik, Learning (CTL). Pembelajaran IPA di luar kelas
diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik; media dapat digunakan guru untuk membangun interaksi
audio meliputi: Radio, tape recorder, laboratorium siswa dengan lingkungan dalam membentuk karakter
bahasa; projected still media meliputi: Slide; over peduli lingkungan. Pada tahap pelaksanaan
head projektor (OHP), dan in focus; Projected motion pembelajaran, guru mengintegrasikan materi
media meliputi: Film, televisi, video (VCD, DVD, pendidikan lingkungan hidup dengan menggunakan
VTR), dan komputer. lingkungan sebagai sumber pembelajaran,
Media pembelajaran video dapat mengadakan outdoor learning sehingga
menyampaikan berbagai macam informasi dan menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dan kepedulian
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, salah satu siswa terhadap lingkungan. Selain model
video yang bisa dikembangkan adalah video yang pembelajaran, faktor yang mempengaruhi
berisi tentang pentingnya pendidikan karakter peduli pembentukan karakter peduli lingkungan melalui
lingkungan. Video pembelajaran ini dapat pembelajaran IPA adalah bahan ajar. Media
membangun karakter siswa untuk peduli terhadap pembelajaran sebagai bagian dari bahan ajar juga
lingkungan (Yudiyanto et al., 2020). Guru dalam memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dalam
pembelajaran IPA dapat membentuk karakter peduli membentuk karakter kepedulian pada siswa melalui
lingkungan pada siswa sekolah dasar dengan pembelajaran IPA.
memutarkan video mengenai kerusakan atau
kebakaran hutan di Indonesia. Dalam proses 5. REFERENSI
pemutaran tersebut, guru dapat menjelaskan dampak Ayu, D., & Dita, A. (2017). PENGARUH MODEL
negatif yang ditimbulkan akibat rusaknya hutan PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
Indonesia yang merupakan paru-paru dunia. Hal itu BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA
dimaksudkan untuk membangkitkan kesadaran siswa TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR
mengenai pentingnya hutan yang ditumbuhi berbagai KREATIF DAN RETENSI KELAS X SMAN 14
jenis tanaman lebat adalah untuk menyerap karbon BANDAR LAMPUNG PADA MATERI
dioksida yang ditimbulkan oleh manusia, kendaraan PENCEMARAN LINGKUNGAN.
bermotor, limbah pabrik maupun sumber-sumber Badarudin, B. (2018). Peningkatan Sikap Peduli
lainnya. Lingkungan dan Prestasi Belajar IPA
Untuk membangkitkan karakter siswa agar menggunakan Model Problem Based Learning
senantiasa peduli terhadap lingkungan hidup, dalam Berbasis Literasi pada Subtema Lingkungan
pembelajaran IPA guru dapat menugaskan siswa Tempat Tinggalku di Kelas IV MI
untuk membuat poster lingkungan. Poster lingkungan Muhammadiyah Kramat. JPDI (Jurnal
hidup yang dibuat oleh siswa berisikan pesan-pesan Pendidikan Dasar Indonesia), 3(2), 50.
untuk melestarikan lingkungan, seperti tanamlah https://doi.org/10.26737/jpdi.v3i2.793
pohon untuk masa depan, buanglah sampah pada Desmawati. (2018). OUTDOOR STUDY DALAM
tempatnya, gerakan hidup bersih dan sehat tanpa PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI
sampah, jangan rusak bumi kami, ayo kurangi KELAS IV SEKOLAH DASAR Oleh :
penggunaan plastik dan lain sebagainya. Poster PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
lingkungan hidup yang dibuat siswa hendaknya EKONOMI Desmawati. FKIP Universitas
dipajang ditempat-tempat strategis atau ditempel Jambi, 1–10.
didinding kelas. Hal itu dimaksudkan tidak hanya Fiteriani, I., & Solekha, I. (2016). Peningkatan Hasil
untuk menghargai karya siswa tetapi juga untuk Belajar Ipa melalui Model Pembelajaran
meneguhkan komitmennya untuk melestarikan Contextual Teaching and Learning Pada

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 211
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.1 Edisi Januari 2022

Siswa Kelas V MI Raden Intan Wonodadi Nasional Teknologi Pembelajaran, 133–144.


Kecamatan Gadinggrejo Kabupaten Tasmuri. (2017). Keefektifan Model Problem Based
Pringsewu. Jurnal Pendidikan Dan Learning Berbantuan “Cazel” Materi
Pembelajaran Dasar, 3(1), 103–120. Pencemaran Terhadap Hasil Belajar dan
Karjiyati, V., & Agusdianita, N. (2017). Sikap Peduli Lingkungan Siswa SMP.
PENGEMBANGAN MODEL PROJECT Triani, D. S., Winarni, E. W., & Muktadir, A. (2019).
BASED LEARNING DALAM Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based
PEMBELAJARAN TEMATIK Learning (PBL) terhadap Sikap Peduli
MENGGUNAKAN PENDEKATAN Lingkungan dan Hasil Belajar IPA Siswa
SAINTIFIK UNTUK MENGEMBANGKAN Kelas IV SDN 78 Kota Bengkulu. Jurnal
SIKAP PEDULI LINGKUNGAN DAN Pembelajaran Dan Pengajaran Pendidikan
KREATIVITAS BAGI SISWA SD. 10(2), 121– Dasar, 2(1), 13–21.
127. https://doi.org/10.33369/dikdas.v2i1.8677
Rahardjo, S. (2017). Peningkatan Perilaku Peduli Yudiyanto, Y., Hakim, N., Hayati, D. K., & Carolina,
Lingkungan Dan Tanggung Jawab Siswa H. S. (2020). Pengembangan Video
Melalui Model Ejas Dengan Pendekatan Pembelajaran IPA Terpadu pada Tema
Science Edutainment. Jurnal Pendas, 4(1), 1– Konservasi Gajah Berkarakter Peduli
7. https://doi.org/10.30659/pendas.4.1.1-7 Lingkungan. Journal of Natural Science and
Rezkita, S., & Wardani, K. (2018). Karakter Peduli Integration, 3(2), 187.
Lingkungan di Sekolah Dasar. TRIHAYU: https://doi.org/10.24014/jnsi.v3i2.8959
Jurnal Pendidikan Ke-SD-an 4.2, 327–331.
Santika, I. G. N. (2017). Kepala Sekolah Dalam
Konsep Kepemimpinan Pendidikan: Suatu
Kajian Teoritis. Widya Accarya, 7(1).
http://103.39.12.42/index.php/widyaaccarya/ar
ticle/view/898
Santika, I. G. N. (2018). Strategi Meningkatkan
Kualitas SDM Masyarakat Desa
Padangsambian Kaja Melalui Pendidikan
Karakter Berbasiskan Kepedulian Lingkungan
Untuk Membebaskannya Dari Bencana
Banjir. Widya Accarya, 9(1).
Santika, I. G. N. (2020a). Menggali dan Menemukan
Roh Pancasila Secara Kontekstual. Lakeisha.
Santika, I. G. N. (2020b). Optimalisasi Peran
Keluarga Dalam Menghadapi Persoalan
Covid- 19 : Sebuah Kajian Literatur. Jurnal
Ilmiah Ilmu Sosial, 6(2), 127–137.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/jiis.v
6i2.28437
Santika, I. G. N. (2021). Pendidikan
Kewarganegaraan (Studi Komparatif
Konstitusi Dengan UUD 1945). Lakeisha.
Setiyorini, N. D. (2018). Pembelajaran Kontekstual
Ipa Melalui Outdoor Learning Di Sd Alam
Ar-Ridho Semarang. In Journal AL-
MUDARRIS (Vol. 1, Issue 1).
https://doi.org/10.32478/al-mudarris.v1i1.97
Sunarno, W. (2016). Pengembangan Modul Ipa
Terpadu Tema Ekosistem Dengan Kepedulian
Lingkungan Dan Kemampuan Analisis.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains
(SNPS), 269–278.
Swarniti, N W. (2019). The Translation Procedures
of Bible Translation. RETORIKA: Jurnal Ilmu
Bahasa, 5(2), 187–196.
https://doi.org/10.22225/jr.5.2.1277.187-196
Swarniti, Ni W. (2021). Efektivitas Penggunaan
Aplikasi Quizizz Dalam Proses Pembelajaran
Bahasa Inggris Bagi Mahasiswa. Seminar

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 212

Anda mungkin juga menyukai