Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

Permasalahan sampah di Indonesia seolah belum pernah terlihat ujungnya. Selain mencemari lingkungan, ternyata persoalan sampah juga mengancam target
nol emisi. Berdasarkan data Indonesia National Plastic Action Partnership yang dirilis April 2020, sebanyak 67,2 juta ton sampah Indonesia masih menumpuk
setiap tahunnya, dan 9 persennya atau sekitar 620 ribu ton masuk ke sungai, danau dan laut. Di Indonesia diperkirakan sebanyak 85.000 ton sampah dihasilkan
per harinya, dengan perkiraan kenaikan jumlah mencapai 150.000 ton per hari pada tahun 2025.  Jumlah ini didominasi oleh sampah yang berasal dari rumah
tangga, yang berkisar antara 60 hingga 75 persen.
Kenaikan dua kali lipat ini sangat mungkin terjadi apabila tidak ada kebijakan tegas untuk sampah plastik yang berakibat pada pencemaran ekosistem dan
lingkungan. Seperti diketahui, dampak dari persoalan sampah terhadap lingkungan ini sangatlah jelas. Mulai dari pencemaran laut, pencemaran sungai,
menghambat proses air tanah, pencemaran tanah dan membuat air serta tanah menjadi tidak sehat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Tidak hanya itu,
saat sampah berada di daratan dan kemudian dibakar, banyak yang tidak menyadarinya bahwa hal itu ternyata juga menimbulkan kerusakan lingkungan yang
baru. Masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan penuh sampah ini juga secara langsung akan terdampak seperti lingkungan kotor, polusi sampah, yang
bisa memicu terjadinya masalah kesehatan salah satunya yang paling mendominasi adalah gangguan pernapasan.  Serta, dampak berupa bencana
hidrometeorologi juga bisa terjadi akibat penumpukan sampah ini. Gas metana yang dihasilkan dari sampah organik tidak terkelola akan meningkatkan
terjadinya pemanasan global (global warming). Saat ini, pemerintah Indonesia telah menetapkan target strategis untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk
ke lautan sebesar 70 persen di tahun 2025.
Permasalahan lingkungan yang umum terjadi di perkotaan adalah pengelolaan sampah perkotaan yang kurang baik. Sampah yang merupakan bagian sisa
aktivitas manusia perlu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan berbagai permasalahan terhadap kehidupan manusia maupun gangguan pada lingkungan
seperti pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit, menurunnya estetika dan sebagai pembawa penyakit. Pengelolaan sampah di kota-kota di Indonesia
sampai saat ini belum mencapai hasil yang optimal. Berbagai kendala masih dihadapi dalam melaksanakan pengelolaan sampah tersebut baik kendala
ekonomi, sosial budaya maupun penerapan teknologi.
Sampah sudah menjadi masalah yang begitu serius di lingkungan manapun, mau lingkungan sekolah, rumah, dan tempat-tempat publik lainnya. Namun
masalah sampah di lingkungan sekolah cukup serius karena bisa mengganggu aktivitas dan kenyamanan guru, murid dan pekerja di sekolah lainnya. Banyak
sekolah yang hanya mengandalkan janitor untuk membersihkan sampah, namun hal itu yang bisa memicu masalah lain karena murid, guru dan yang lain jadi
tidak memperhatikan kebersihan sekolah maka dari itu, seharusnya semua mempunyai tanggung jawabnya masing-masing.
Ada berbagai jenis sampah, yang paling menonjol dan paling umum adalah sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan jenis sampah atau
limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup, namun makhluk hidup di sini bukan manusia tetapi tumbuhan dan hewan atau yang berasal dari alam. Sampah
organik juga bisa berasal hasil olahan yang dibuang yang dapat terurai secara alami oleh bakteri tanpa menggunakan bahan kimia lagi sebagai pengurainya.
Sampah organik bisa dibagi ke berbagai cabang lagi berdasarkan jenisnya, misalnya ada sampah organik basah dan kering. Seperti namanya sampah organik
basah adalah sampah organik yang banyak mengandung air sedangkan sampah kering adalah yang sedikit mengandung air.
Sampah yang kedua adalah anorganik, sampah ini adalah kebalikannya dari sampah organik yaitu sampah yang bukan berasal dari alam namun sampah yang
dibuat oleh manusia. Sampah anorganik bisa di bagi menjadi dua jenis, sampah yang bisa didaur ulang dan yang tidak bisa di daur ulang. Plastik adalah salah
satu contoh sampah anorganik yang tidak bisa di daur ulang maka dari itu sudah banyak negara termasuk Indonesia yang melarang pemakaian terlalu banyak
plastik. Contoh lainnya dari sampah anorganik adalah, kain, filter rokok, baju kaos, bola lampu, kabel, ban dan lain-lain.
Sebagai bagian dari lingkungannya, Pelajar Indonesia mengejawantahkan akhlak mulianya dalam tanggung jawab, rasa sayang dan pedulinya terhadap
lingkungan alam sekitar. Pelajar Indonesia menyadari bahwa dirinya adalah salah satu di antara bagian-bagian dari ekosistem bumi yang saling mempengaruhi.
Ia juga menyadari bahwa sebagai manusia, ia mengemban tugas dalam menjaga dan melestarikan alam sebagai ciptaan Tuhan. Hal tersebut membuatnya
menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitarnya sehingga ia menjaga agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi
mendatang. Ia tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam, serta mengambil peran untuk menghentikan perilaku yang merusak dan
menyalahgunakan lingkungan alam. Pelajar Indonesia juga senantiasa reflektif, memikirkan dan membangun kesadaran tentang konsekuensi atau dampak dari
perilakunya terhadap lingkungan alam. Kesadarannya ini menjadi dasar untuk membiasakan diri menerapkan gaya hidup peduli lingkungan, sehingga ia secara
aktif berkontribusi untuk menjaga kelestarian lingkungannya
Salah satu implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila di MI. Muhammadiyah Unggulan Kota Gorontalo adalah pelaksanaan tema Gaya Hidup
Berkelanjutan. Tema ini diprogramkan bulan Juli sampai Desember 2022.
MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Tema : Gaya Hidup Berkelanjutan
Judul Projek :
Total Waktu :

NO NAMA TIM PENYUSUN MATA PELAJARAN

1 Sri Yunita Labari, M.Pd Bahasa Indonesia


2 Nurfadillah, M.Pd IPAS
3 Yusrin Hunawa, S.Pd Pendidikan Pancasila
4 Ajiz Djafar, S.Pd Seni Budaya
5 Abdurahman M.Akadji, S.Pd.I Agama
6 Ani Talib, S.Pd Agama
7 Moh. Rizal Bempa, S.Pd Matematika
8 Fatma Husuna, S.Pd Agama
9 Syarif Karim, S.Kom Komputer
10 Wulanda Paulutu, S.Pd Olahraga
11

Informasi Umum
⮩ Identitas Penyusun :
Penyusun Modul Projek ini adalah guru pengajar di kelas IV, mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPAS, Pendidikan Pancasila, Seni Budaya, Agama Matematika,
Komputer dan Olahraga, Wali kelas IV adalah fasilitator projek.

Sarana dan Prasarana
Projek ini dilaksanakan di lingkungan sekolah dan luar sekolah. Untuk kegiatan di lingkungan sekolah, membutuhkan perangkat komputer/laptop dan alat tulis
menulis, Tempat pembuang sampah sesuai jenisnya. Pada saat melaksanakan kunjungan ke UPT Pengolahan Sampah, pihak sekolah bekerja sama dengan dinas
terkait, dalam hal transportasi dari sekolah ke tempat pelaksanaan kegiatan.
Aksi nyata dari projek ini akan memanfaatkan aula sekolah yang dilengkapi dengan sound system dan fasilitas live streaming youtube dan media sosial lainnya.

Target Peserta Didik
Projek ini diperuntukkan bagi pelajar kelas IV sejumlah 84 orang. Melalui projek ini diharapkan pelajar dapat mengembangkan secara spesifik 3 (tiga) dimensi
Profil Pelajar Pancasila, yaitu Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bergotong royong, dan kreatif.
Pelajar juga diharapkan dapat mengembangkan perilaku Pengembangan akhlak terhadap alam Mengumpulkan dan mengolah data amatan dari lingkungan Sekitar

Relevansi projek bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran
Saat ini sampah plastik ada di mana-mana. Kondisi yang buruk ini membutuhkan tindakan sesegera mungkin. Plastik telah diidentifikasi sebagai masalah
lingkungan sejak tahun 1970-an, tetapi masalah pencemaran plastik baru-baru ini diidentifikasi sebagai masalah global. Akibatnya, pencemaran oleh sampah
plastik telah menjadi perhatian lingkungan bagi pemerintah, ilmuwan, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas internasional (Carpenter dan Smith, 1972).
Lingkungan sekolah merupakan salah satu lingkungan yang paling kondusif untuk membiasakan suatu rutinitas tertentu. Bukan hanya sebagai tempat belajar,
sekolah juga menjadi tempat bersosialisasi, berinteraksi, dan beradaptasi dengan lingkungan. Karena itulah salah satu kebiasaan untuk menjaga ekosistem dan
kebersihan lingkungan perlu dibiasakan.
Ada berbagai jenis sampah plastik yang secara tidak disadari berasal dari lingkungan sekolah. Untuk menguranginya bukan hanya murid namun semua warga
sekolah juga perlu membiasakan diri untuk upaya tersebut.

Komponen Inti

Deskripsi Singkat Projek
Projek Gaya Hidup Berkelanjutan yang mengusung judul Break Free From Plastic (BFFP) ini didahului dengan tahap pengenalan tentang bahaya sampah plastik
terhadap makhluk hidup dan alam sekitarnya melalui film pendek berjudul Pulau Plastik. Di samping itu, murid pun diajak untuk mengobservasi langsung
Tempat Pengolahan Sampah di Talumelito, melakukan wawancara terhadap petugas di tempat tersebut, dan menuangkan data hasil kunjungan untuk
dipresentasikan di kelas.
Tahap aksi dari projek ini adalah kampanye bebas plastik. Pada tahapan ini murid menampilkan outcome projek mereka. Untuk menggenapi proses pelaksanaan
projek ini, dilaksanakan tahap refleksi dan tindak lanjut.

Dimensi dan sub elemen dari Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan

Dimensi Profil Pelajar Sub-elemen Profil Pelajar Aktivitas


Target Pencapaian di akhir Fase B (Kelas IV)
Pancasila terkait Pancasila Terkait

Beriman, Bertakwa Memahami Keterhubungan Memahami konsep sebab-akibat di antara berbagai 1


kepada Tuhan YME, dan Ekosistem Bumi ciptaan Tuhan dan
Berakhlak Mulia mengidentifikasi berbagai sebab yang mempunyai
dampak baik atau buruk,
langsung maupun tidak langsung, terhadap alam semesta

Menjaga Lingkungan Alam Mewujudkan rasa syukur dengan berinisiatif untuk 1, 3


Sekitar menyelesaikan permasalahan lingkungan alam sekitarnya
dengan mengajukan alternatif solusi dan mulai
menerapkan solusi tersebut

Gotong royong Kerja sama Menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang 3, 4, 5, 6
lain untuk melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan
kelompok di lingkungan sekitar, serta memberi semangat
kepada orang lain untuk bekerja efektif dan mencapai
tujuan bersama

Koordinasi sosial Membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam 3, 4, 5, 6


kelompok serta menjaga tindakan agar selaras untuk
mencapai tujuan bersama

Kreatif Menghasilkan karya dan tindakan Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau 4, 5, 6
yang orisinil perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya dan mempertimbang kan dampaknya
bagi orang lain

Memiliki keluwesan berpikir Menghasilkan solusi alternatif dengan mengadaptasi 4, 5, 6, 7


dalam mencari alternatif solusi berbagai gagasan dan umpan balik untuk menghadapi
permasalahan situasi dan permasalahan

Mandiri Mengenali kualitas dan minat diri Membuat penilaian yang realistis terhadap kemampuan 2
serta tantangan yang dihadapi dan minat , serta prioritas pengembangan diri berdasarkan
pengalaman belajar dan aktivitas lain yang dilakukannya.

Percaya diri, tangguh (resilient), Membuat rencana baru dengan mengadaptasi, dan 5, 6
dan adaptif memodifikasi strategi yang sudah dibuat ketika upaya
sebelumnya tidak berhasil, serta menjalankan kembali
tugasnya dengan keyakinan baru.


Tujuan spesifik
Melalui projek ini, siswa diharapkan telah mengembangkan secara spesifik tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME,
dan Berakhlak Mulia, Bergotong Royong dan Kreatif beserta sub-elemen terkait.

Alur Kegiatan Projek

Asesmen

Asesmen Diagnostik Asesmen Formatif Asesmen Sumatif

Waktu penggunaan Pada awal perencanaan projek Selama pelaksanaan projek Pada akhir projek
(identifikasi kesiapan
satuan pendidikan)

Pihak yang memberikan asesmen Pendidik Pendidik, peserta didik Pendidik


secara pribadi (self assessment),
sesama peserta didik (peer
assessment),
mitra satuan pendidikan dalam
projek (narasumber projek)

Bentuk asesmen Kuesioner Rubrik, observasi, refleksi Rubrik, produk teknologi


AKTIVITAS 1
MENGENALI MASALAH PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK

Jenis Kegiatan : Tatap Muka


Waktu : 4 JP (160 Menit)
Bahan : Artikel, Slide Presentasi
Peran guru : Fasilitator

Persiapan :
1) Guru mengumpulkan artikel (cetak/digital) tentang Permasalahan Sampah Plastik di Indonesia
2) Guru membuat media presentasi tentang Permasalahan Sampah Plastik di Indonesia
Pelaksanaan :
1) Guru memperlihatkan beberapa contoh limbah plastik, misalnya botol bekas air mineral, kemasan snack, mie instan, dan semacamnya
2) Guru meminta murid mengeksplorasi informasi yang tertera dalam setiap kemasan
3) Guru mengenalkan arti simbol kode pada kemasan plastik
4) Guru memperkenalkan tema projek dan menegaskan relevansi isu Gaya Hidup Berkelanjutan saat ini terhadap murid, serta mengaitkan peran murid
dalam menjaga keberlangsungan ekosistem dunia
Alternatif Kegiatan
Jika kegiatan secara tatap muka tidak memungkinkan, maka aktivitas 1 ini dapat dilaksanakan secara virtual.
AKTIVITAS 2
REFLEKSI AWAL

Jenis Kegiatan : Tatap Muka


Waktu : 2 JP (80 Menit)
Bahan : Lembar Refleksi
Peran guru : Fasilitator

Persiapan :
Guru menyiapkan lembar refleksi
Pelaksanaan :
1) Guru membagikan Lembar Refleksi.
2) Guru menegaskan bahwa Lembar Refleksi ini dikerjakan secara mandiri
“Lembar Refleksi”
Nama :
Kelas :

No Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

1. Aku paham mengenai bahaya


penggunaan plastik sekali pakai

2 Aku paham bahwa sampah plastik


susah untuk diurai

3 Aku paham solusi untuk mengurangi


sampah plastik

4. Hal baru yang ingin aku ketahui

Alternatif Kegiatan
Jika kegiatan secara tatap muka tidak memungkinkan, maka aktivitas 3 ini dapat dilaksanakan secara virtual dan Lembar Refleksi akan dibuatkan dalam bentuk
Google Form.
AKTIVITAS 3
KUNJUNGAN BELAJAR

Jenis Kegiatan : Observasi dan Wawancara


Waktu : 6 JP (240 menit)
Bahan : Transportasi, Alat Tulis, Kamera, dan Pedoman Observasi
Peran guru : Fasilitator

Persiapan :
1) Guru melakukan observasi tempat
2) Guru menghubungi narasumber
3) Guru menyiapkan jadwal kunjungan
4) Guru menyiapkan Surat Persetujuan Orang Tua yang dilengkapi dengan penjelasan mengenai tujuan kunjungan belajar.
5) Guru membuat Pedoman Observasi dan Wawancara
6) Guru dan murid menyepakati aturan selama mengadakan kunjungan belajar.

Pelaksanaan :
1) Murid mengobservasi lokasi kunjungan dan melihat langsung pemrosesan sampah.
2) Murid mewawancarai pengurus lokasi/komunitas sesuai dengan daftar pertanyaan
yang sudah dikembangkan oleh murid sebelumnya.
3) Murid diminta untuk menaati peraturan dari tempat yang dikunjungi
4) Murid diminta untuk membuat laporan kunjungan (untuk format dan panjang laporan sebaiknya ditetapkan bersama dengan murid). Murid juga
dapat memperkaya laporan ini dengan memasukkan foto kunjungan mereka.
Tips untuk guru:
● Sebaiknya kunjungan belajar dipandu oleh pengurus lokasi kunjungan, agar selama murid melakukan observasi, dapat mengajukan pertanyaan
langsung.
● Berikan waktu bagi murid untuk eksplorasi lokasi secara mandiri untuk mendapatkan observasi tambahan
Alternatif Kegiatan
● Apabila kunjungan belajar tidak memungkinkan undang pengurus lokasi untuk datang ke sekolah sebagai pembicara tamu
● Guru dapat membuat video kunjungan untuk diperlihatkan ke siswa
Pedoman Observasi
Nama :
Kelas :
Tanggal Observasi :
Tempat Observasi :
1. Deskripsikan apa yang kamu lihat (dan bukan apa yang kamu rasakan), yang bisa terdiri dari:
- Kondisi Bangunan dan Prasarana.
Contoh : Kondisi bangunan dan prasarana berfungsi dengan baik
- Proses Pemilahan
Contoh : Proses pemilahan sampah organik dan anorganik
- Area Pemrosesan sampah plastik
Contoh : Ketersediaan ruangan (Penampungan, Pemilahan, Pencucian, dan Pengeringan) sampah plastik
- Purwarupa Sistem Pengolahan Sampah
Contoh : Daur ulang (recycle) sampah plastik
2. Hitung Volume Sampah Plastik
- Mencari tahu Persentase Sampah Plastik yang masuk per hari
- Mencari tahu Volume Sampah yang masuk per hari
- Menentukan Volume Sampah Plastik dengan rumus :
Persentase Sampah plastik yang masuk × Volume sampah yang masuk
3. Hitung Massa Sampah Plastik
- Mencari tahu Persentase Sampah Plastik yang masuk per hari
- Mencari tahu Massa Sampah yang masuk per hari
- Menentukan Massa Sampah Plastik dengan rumus :
Persentase Sampah plastik yang masuk × massa sampah yang masuk
4. Pendapat
- Jenis sampah plastik yang jumlahnya paling banyak
- Kota/Kabupaten mana yang menghasilkan sampah terbanyak disertai alasannya
- Partisipasi masyarakat dalam upaya pemilahan sampah plastik
AKTIVITAS 4

PENGORGANISASIAN DATA SECARA MANDIRI


Jenis Kegiatan : Tatap Muka dan Tugas Mandiri
Waktu : 32 JP (1280 Menit)
Bahan : Limbah plastik, lem, pita, gunting, jarum, benang wol
Peran guru : Fasilitator
Persiapan :
1) Murid memilih jenis purwarupa yang akan menjadi outcome masing-masing kelompok dengan cara diundi
2) Murid membawa alat dan bahan yang diperlukan
Pelaksanaan :
1) Murid membuat purwarupa sesuai dengan hasil undian
2) Guru memfasilitasi proses pembuatan purwarupa
AKTIVITAS 5
SIMULASI KAMPANYE BREAK FREE FROM PLASTIC
Jenis Kegiatan : Tatap Muka
Waktu : 6 JP (240 Menit)
Bahan : Laptop, Proyektor, Perlengkapan Kampanye, Purwarupa Pengolahan Sampah
Peran guru : Fasilitator
Persiapan
1) Seluruh murid dalam kelas bergotong royong untuk mempersiapkan logistik yang dibutuhkan pada saat kampanye
2) Guru dan murid menyepakati murid yang akan menjadi kandidat perwakilan kelas
Pelaksanaan
1) Guru memastikan kesiapan logistik kampanye
2) Murid yang menjadi kandidat perwakilan kelas melakukan simulasi Kampanye BFFP, dimana murid lainnya berperan sebagai massa kampanye
yang akan mendengarkan pemaparannya.
● Jika perlengkapan kampanye menggunakan karton, murid berdiri di dekat karton tersebut. Karton bisa ditempel pada papan tulis
● Jika dalam bentuk digital, murid bisa menggunakan laptop dan proyektor
3) Murid yang menjadi perwakilan memiliki kesempatan memaparkan dalam waktu 10 menit. Guru dapat memberikan pertanyaan atau umpan balik
untuk penampilan terbaik nanti.
AKTIVITAS 6
KAMPANYE BREAK FREE FROM PLASTIC
Jenis Kegiatan : Tatap Muka
Waktu : 6 JP (240 Menit)
Bahan : Laptop, Proyektor, Logistik Kampanye
Peran Kepala Sekolah & Guru : Fasilitator dan Juri
Persiapan :
1) Guru mengatur jadwal kampanye ini agar dapat disaksikan dan disimak oleh komunitas sekolah
2) Guru mengatur alur kampanye
3) Guru menjelaskan maksud dan tujuan kampanye ini adalah untuk memilih salah seorang murid yang akan menjadi
Duta Lingkungan Hidup SMP Negeri 1 Gorontalo
Pelaksanaan :
1) Acara Kampanye Break Free From Plastic akan dipandu oleh Pembawa acara
2) Acara Kampanye ini akan dinilai oleh 3 Dewan juri (2 Guru dan 1 dari Unsur Dinas Lingkungan Hidup)
3) Acara Kampanye ini akan ditayangkan secara live streaming melalui akun media sosial sekolah
4) Setiap Peserta Kampanye akan tampil berdasarkan urutan kelas.
5) Seluruh Peserta Kampanye diberi kesempatan untuk memaparkan masing-masing 5 Menit
6) Tim Juri melakukan penilaian kreativitas dan kemampuan masing-masing peserta.
7) Pengumuman Finalis 5 besar
8) Uji Kemampuan Finalis Duta Lingkungan
9) Para finalis wajib menjawab pertanyaan yang diajukan juri
10) Urutan menjawab pertanyaan ditentukan dengan undian
11) Dewan juri memberikan komentar atas jawaban finalis
12) Acara hiburan (Diisi oleh penampilan-penampilan siswa)
13) Tim juri berembuk menentukan Pemenang Duta Lingkungan Hidup Spensa
14) Juri mengumumkan Pemenang Duta Lingkungan Hidup Spensa yang terdiri dari Juara I, II, III Duta Lingkungan
Hidup Spensa dan Juara Favorit I dan II DLH Spensa
15) Penyerahan Piala, Piagam untuk seluruh murid, dan Selempang Duta Lingkungan Hidup Spensa
Rubrik Asesmen Sumatif

Berkembang Sesuai
Belum Berkembang Mulai Berkembang Sangat Berkembang
Harapan

Perencanaan Masih berupa curah pendapat dan Perencanaan memiliki tujuan Perencanaan yang jelas : Perencanaan yang jelas dan
ide - ide aksi yang belum yang jelas tujuan dan linimasa yang matang, tujuan dan linimasa
beraturan realistis yang realistis

Pelaksanaan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


melaksanakan mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
aktivitas-aktivitas satu jalur untuk satu jalur untuk jalur yang berbeda
secara sporadis menjalankan menjalankan untuk menjalankan
rencana. rencana. rencana.
Mereka dapat Mereka dapat Mereka dapat
melaksanakan melaksanakan melaksanakan
proses runtut dan rencana dengan rencana dengan
meminta bantuan proses yang proses yang
pada pihak-pihak terkoordinasi terkoordinasi,
yang sesuai bervariasi dan
bekerja secara
adaptif

Ketepatan Sasaran Masih dalam Solusi/aksi yang Solusi/ aksi Solusi/aksi yang
tahapan ditawarkan berupa yang ditawarkan ditawarkan
identifikasi ide yang masih menyasar faktor- menyasar inti
faktor yang di permukaan faktor yang permasalahan,
menyebabkan permasalahan terkait dengan realistis dan
permasalahan dan/atau kurang permasalahan memberikan
dan akibat yang realistis dan memberikan dampak yang
ditimbulkan dampak positif berkesinambungan
sementara
AKTIVITAS 7
Evaluasi Dan Refleksi
Jenis Kegiatan : Tatap Muka
Waktu : 4 JP (160 Menit)
Bahan : Lembar Evaluasi dan Refleksi
Peran Guru : Fasilitator
Persiapan :
Guru menyiapkan Lembar Evaluasi dan Refleksi
Pelaksanaan :
1) Guru bersama dengan murid bersama-sama mengevaluasi ketercapaian proyek
2) Jika ada perbedaan yang besar antara hasil Asesmen diri yang dilakukan murid dan asesmen yang dilakukan guru, maka perlu dilakukan analisis
untuk memeriksa pemahaman murid dan proses yang dilalui.
Lembar Refleksi Diri
Nama : …
Kelas : …

Sangat Tidak
No Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju
Setuju

1 Melalui Proyek ini, aku semakin memahami bahwa penggunaan plastik


yang berlebihan berdampak pada gaya hidup berkelanjutan

2 Selama Proyek ini, Aku lebih paham bagaimana cara yang tepat untuk
mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

3 Setelah Proyek ini, aku tahu apa yang bisa aku lakukan untuk
menyelesaikan masalah sampah plastik di lingkungan terdekatku (rumah
dan sekolah)

4. Hal yang sebelumnya ingin aku pelajari tentang Sampah Plastik dan
terjawab melalui proyek ini

5. Hal yang ingin aku pelajari lebih jauh tentang Sampah Plastik setelah
Proyek ini berakhir
Lembar Evaluasi
Nama Kelompok :
A. (Nama Anggota Kelompok)
B. (Nama Anggota Kelompok)
C. (Nama Anggota Kelompok)
D. (Nama Anggota Kelompok)

No Pernyataan A B C D

1. Kontribusi : Selalu memberikan ide


dan usaha terbaik dalam pekerjaan
dan diskusi kelompok

2. Solutif : Selalu berusaha mencari


solusi permasalahan kelompok

3. Sikap Diri : Mengatur diri dan


memberikan suasana menyenangkan
dalam bekerja, terbuka atas pendapat
orang lain

4. Fokus : Selalu fokus dalam bekerja

5. Kepemimpinan : Bisa mengajak


teman-teman sekelompok untuk
menuntaskan tanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai