Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENCY

KOMPREHENSIF

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :


RSUD TOTO 1/4
KABILA
DITETAPKAN
DI BONE BOLANGO
DIREKTUR

STANDAR
TANGGAL TERBIT :
PROSEDUR
JULI 2018
OPERASIONAL
(SPO) dr. SERLY DAUD, M.Kes
Nip. 197408182006042005

PENGERTIAN : Merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan


dan kematian ibu dan periatal dangan maksud mencegah
kesakitan dan kematian dimana yang akan datang
TUJUAN : 1. Umum
Meningkatkan mutu pelayanan KIA diseluruh wilayah dalam
rangka penurunan angka kematian ibu dan perinatal
2. Khusus
a. Menenrapkan pembahasan analitik mengenai kasusu
kebidanan dan perinatal secara teratur dan
berkesinambungan
b. Menentukan intervensi dan pembinasaan untuk masing-
masing pihak yang diperlukan untuk mengatasi masalah-
masalah yang ditemukan dalam pembahasan kasus
KEBIJAKAN : SK Direktur tentang pelayanan PONEK

PROSEDUR : A. Persiapan Bahan Dan Alat


Materi kasus kematian maternal perinatan.
B. Langkah-langkah prosedur
1. Persiapan
a. Penelusuran kasus dan melengkapi data yang telah
dilaporkan puskesmas
b. Menentukan penyebab masalah kematian/ kesakitan
 Faktor kondisi dan kesehatan bayi
 Faktor sosial dan lingkungan
 Faktor pelayanan kesehatan
 Pengesian format analisa penyebab
kematian/kesakitan
 Menentukan rencana tindak lanjut masalah
 Menentukan lokasi audit perinatal
 Menentukan bentuk dan materi pengkayaan
 Menentukan narasumber
 Menyiapkan format yang akan akan dipakai
 Menyiapkan dan mengirim undangan
Output dari persiapan AMP adalah sebagai berikut :
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
RSUD TOTO 2/4
KABILA

 Format otopsi format verbal perinatal yang sudah


lengkap terisi
 Materi presentasi kasus
 Format analisa penyebab kematian atau kesakitan
ibu dan perinatal (format AMP 1) yang sudah
lengkap
 Format analisa penyebab masalah dan upaya
pemecahan masalah (format AMP2) yang sudah
diisi lengkap
 Jenis AMP : Medis atau sosial
 Waktu dan tempat pelaksanaan AMP
 Kerangka acuan dan jadwal pertemuan
 Materi pengkayan (sesuai dengan penyebab
masalah pada analisis kasus dengan format AMP
1)
 Alat bantu pengkayaan
 Presentasi
 Narasumber
 Moderator
 Peserta yang akan diundang
 Fasilitator
 Notulis dan buku notulen
 Format evaluasi pelaksanaan AMP (format AMP
3)
 Daftar hadir
 RTL dan rekomendasi AMP yang lalu
 Undangan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan audit perinatal hendaknya mengikuti hal-
hal berikut :
a. Peserta pertemuan sebaiknya untuk kabupaten /kota
dan provinsi paling banyak adalah 40 orang paling
sedikit 30 orang sedangkan di puskesmas antra 20 s/d
30 orang
b. Tempat pertemuan sebaiknya tempt yang nyaman
dengan ventilasi dan penerangan yang sesuai
c. AVA dan alat bantu untuk penyajian dan pengkayaan
sudah dipersiapakan dengan rapih
d. Makalah dan materi sudah diperbanyak sesuai
dengan jumlah peserta yang hadir
e. Presentasi kasus sebaiknya oleh tim pengkaji (tidak
langsung oleh tenaga kesehatan atau individu yang
terkena kasus) menyajikan kronilogis kejadian secara
lengkap
f. Pelaksanaan diskusi
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
RSUD TOTO 3/4
KABILA

g. Pembahsan rencana tindak lanjut


h. Pengkayaan oleh narasumber
i. Pelaksanaan dan pengkayaan evaluasi
j. Lama pertemuan sebaiknya3-4 jam
Output dari pelaksanaan AMP adalah
 Notulen dan pertemuan
 Aftar hadir pertemuan
 Format AMP 1 yang diisi lengkap
 Format AMP 2 yang diisi lengkap
 Format AMP 3 yang diisi lengkap
3. Pemantauan dan evaluasi AMP
a. Pemantauan
Pemantauan dilaksanakan secara berjenjang dengan
tujuan menilai apakah kegiatan rencana tindak lanjut
AMP dilaksanakan atau tidak dan apakah di
tindaklanjuti dengan upaya peningkatan kualitas
pelayanan dan pengelolaan program KIA di wilayah
kabupaten
Pemantauan dan evaluasi AMP
 Kabupaten puskesmas
1) Pelaporan dari puskesmas diolah dan dianalisis
untuk digunakan sebagai masukan dalam
pencegahan program KIA
2) Pertemuan konsultasi rutin dikabupaten
Dapat dipakai untuk saling bertukar informasi
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan audit
atau upaya peningkatan kualitas pelayanan dan
pengelolaan program KIA, umpan balik tentang
hasil audit dan kasusu yang dirujuk ke RS.
3) Supervisi di puskesmas
Bila ada keterbatasan tenaga, dana, sarana, maka
supervisi dilakukan secara acak, disesuaikan
dengan permasalahan atau peluang yang di
puskesmas, supervisi ini bertujuan memberikan
bimbingan teknis yang menilai :
 Administrasi, misalnya merujjuk dengan
memakai formulir
 Teknis, yaitu persiapan terhadap pasien-pasien
untuk dirujuk dan tata laksanan kasusu
dilapangan
 Pelaksanaan proses, misalnya pelaksanaan
otopsi verbal
b. Evaluasi
Pencatatan dan pelaporan AMP
1) Pencatatan
 Tingkat pukesmas
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
RSUD TOTO 4/4
KABILA

 RS kabupaten
i. Form MP (formulir maternal dan perinatal)
Formulir ini dicatat data dasar ibu bersalin/
nifas/ perinatal yang masuk ke RS
ii. Form MA (formulir medical audit)
Maternal/perinatal yang megisi formulir ini
adalah dokter yang bertugas dibagian
kandungan atau anak
2) Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara
berjenjang, yaitu :
 Laporan dari RS kabupaten ke Dinkes
 Laporan dari puskesmas ke dinas kesehatan
kabupaten lain
UNIT TERKAIT : 1. Unit Gawat Darurat
2. Rawat Inap
3. Kamar Bersalin
4. Ruang Operasi

Anda mungkin juga menyukai