Anda di halaman 1dari 5

AUDIT MATERNAL – PERINATAL

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
dr. DELVY ATRIANI
UPT PUSKESMAS Pembina Muda IVa
TANJUNGPINANG Do NIP. 19810510 200902 2
005

1. Pengertian Merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan dan kematian
Ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan dan kematian dimasa
akan datang
2. Tujuan Meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh wilayah kerja puskesmas dalam
rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan perinatal
3. Kebijakan Sk kepala Puskesmas Tanjungpinang No.... tentang jenis UKM di Puskesmas.
4. Referensi 1. Undang – undang Nomer 23 tahun 1992 tentang Kesehatan Masyarakat
bahwa tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban
untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 741/Menkes/Per/VII/2008/ tentang
standar pelayanan minimal bidang kesehatan di Kabupaten/kota
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomer 128/Menkes/Per/SK/II/2004
tentang Kebijakan dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
4. UU no 22 tahun 2003 tentang perlindungan anak
5. KEPMENKES RI No 284/Menkes/SK/VII/2006 tentang pedoman Buku
Kesehatan Ibu dan Anak
5. Prosedur / a. Persiapan bahan dan alat :
Langkah – Materi kasus kematian maternal perinatal, atk
langkah b. Langkah – langkah prosedur :
1. Persiapan
a) Penelusuran kasus dan melengkapi data yang telah dilaporkan
puskesmas
b) Menentukan penyebab masalah kematian / kesakitan
 Faktor kondisi dan kesehatan bayi
 Faktor sosial dan lingkungan
 Faktor pelayanan kesehatan
 Pengisian format analisa penyebab kematian/kesakitan
 Menentukan rencana tindak lanjut pemecahan masalah
 Menentukan lokasi audit perinatal
 Menentukan jadual pelaksanaan audit perinatal
 Menentukan bentuk dan materi pengkayaan
 Menentukan narasumber
 Menyiapkan format yang akan dipakai
 Menyiapkan dan mengirimkan undangan
Output dari persiapan AMP adalah sbb :
1) Format otopsi verbal perinatal yang sudah lengkap terisi
2) Materi presentasi kasus
3) Format analisa penyebab kematian atau kesakitan ibu dan perinatal
(format AMP 1) yang sudah lengkap
4) Format analisa penyebab masalah dan upaya pemecahan masalah
(format AMP 2) yang sudah diisi lengkap
5) Jenis AMP : medis atau sosial
6) Waktu dan tempat pelaksanaan AMP
7) Kerangka acuan dan jadwal pertemuan
8) Materi pengkayaan (sesuai dengan penyebab masalah pada analisis
kasus dengan format AMP 1)
9) Alat bantu pengkayaan
10) Presentan
11) Narasumber
12) Moderator
13) Peserta yang akan diundang
14) Fasilitator
15) Notulis dan buku notulen
16) Format evaluasi pelaksanaan AMP (format AMP 3)
17) Daftar hadir
18) RTL dan rekomendasi AMP yang lalu
19) Undangan

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Audit maternal dan perinatal hendaknya mengikuti hal – hal
berikut :
a) Peserta pertemuan sebaiknya untuk kabupaten /Kota dan provinsi
paling banyak adalah 40 orang, paling sedikit 30 orang, sedangkan di
Puskesmas antara 20 s/d 30 orang
b) Tempat pertemuan sebaiknya tempat yang nyaman dengan ventilasi
dan penerangan yang sesuai
c) AVA dan alat bantu untuk penyajian dan pengkayaan sudah
dipersiapkan dengan rapih
d) Makalah dan materi sudah diperbanyak sesuai dengan jumlah peserta
yang hadir
e) Presentasi kasus sebaiknya oleh tim pengkaji (tidak langsung oleh
tenaga kesehatan atau individu yang terkena kasus) menyajikan
kronologis kejadian secara lengkap
f) Pelaksanaan diskusi
g) Pembahasan rencana tindak lanjut
h) Pengkayaan oleh narasumber
i) Pelaksanaan dan pengkayaan evaluasi
j) Lama pertemuan sebaiknya 3 – 4 jam

Output dari pelaksanaan AMP adalah :


1) Notulen pertemuan
2) Daftar hadir pertemuan
3) Format AMP1 yang terisi lengkap
4) Format AMP2 yang terisi lengkap
5) Format AMP3 yang terisi lengkap
3. Pemantauan dan evaluasi AMP
1) Pemantauan
Pemantauan dilakukan secara berjenjang dengan tujuan menilai
apakah kegiatan Rencana Tindak Lanjut AMP dilaksanakan atau tidak
dan apakah ditindak lanjuti dengan upaya peningkatan kualitas
pelayanan dan pengelolaan program KIA di wilayah kabupaten
Kegiatan pemantauan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
 Pelaporan dari puskesmas diolah dan dianalisis untuk digunakan
sebagai masukan dalam perencanaan program KIA
 Pertemuan konsultasi rutin di kabupaten
Dapat dipakai untuk saling bertukar informasi mengenai hal – hal yang
berkaitan dengan audit atau upaya peningkatan kualitas pelayanan dan
pengelolaan program KIA, umpan balik tentang hasil audit dan kasus
yang dirujuk ke RS.
 Supervisi di puskesmas
Bila ada keterbatasan tenaga, dana dan sarana, maka supervisi
dilakukan secara acak, disesuaikan dengan permasalahan atau
peluang yang ada di puskesmas. Supervisi ini bertujuan memberikan
bimbingan teknis dan menilai :
Pelaksanaan rujukan
 Administrasi, misalnya merujuk dengan memakai formulir
 Teknis, yaitu persiapan terhadap pasien – pasien untuk dirujuk dan
tatalaksana kasus dilapangan
 Pelaksanaan proses, misalnya pelaksanaan otopsi verbal
2) Evaluasi

PENCATATAN DAN PELAPORAN AMP


1. Pencatatan
a. Tingkat Puskesmas
b. Rs Kabupaten
 Form MP (Formulir Maternal dan Perinatal)
Formulir ini mencatat data dasar ibu bersalin/nifas/perinatal yang
masuk ke RS
 Form MA (Formulir Medical Audit)
Dipakai untuk menulis hasil/kesimpulan dari audit
maternal/perinatal. Yang mengisi formulir ini adalah dokter yang
bertugas dibagian kandungan atau bagian anak
2. Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang, yaitu :
a. Laporan dari RS Kabupaten ke Dinkes
b. Laporan dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten
6. Bagan Alir
MEMPERSIAPKAN POSYANDU
ADMINISTRASI
POSYANDU
PANTAU
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
BALITA

KONSELING

PEMBERIAN VIT A
BULAN FEBRUARI
DAN AGUSTUS

MENCATAT HASIL
POSYANDU

PULANG

LAPORAN

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Dinas Kesehatan
2. Rs Pemerintah /Swasta
3. Setda
4. Puskesmas
5. Organisasi Profesi
9. Dokumen terkait Pedoman Audit Maternal Perinatal
10. Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai perubahan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai