Tanggal Terbit :
1. Pengertian Merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan dan kematian
Ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan dan kematian dimasa
akan datang
1. Umum
2. Tujuan
Meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh wilayah dalam rangka
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan perinatal
2. Khusus
a. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan
perinatal secara teratur dan berkesinambungan
b. Menentukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak
yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan
dalam pembahasan kasus
3. Kebijakan a. Keputusan....
b. Keputusan.....
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentag kesehatan Masyarakat
4. Referensi
bahwa tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban
untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien
2. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang
standar pelayanan minimal bidang kesehatan di Kabupaten/Kota
3. Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
4. UU no 22 tahun 2003 tentang perlindungan anak
5. UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah
6. KEPMENKES RI no 284/Menkes/SK/VII/2006 tentang Pedoman Buku
Kesehatan Ibu dan Anak
7. Perda no 5 tahun 2006 tentang perlindungan anak
8. KEPMENKES RI no 564/Menkes/SK/VII/2006 tentang pedoman
pelaksanaan pengembangan desa siaga
9. KEPMENKES RI no 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan
praktik Bidan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan audit perinatal hendaknya mengikuti hal-hal berikut:
1) Peserta pertemuan sebaiknya untuk kabupaten / kota dan provinsi
paling banyak adalah 40 orang, paling sedikit 30 orang, sedangkan di
puskesmas antara 20 s/d 30 orang.
2) Tempat pertemuan sebaiknya tempat yang nyaman dengan ventilasi
dan penerangan yang sesuai
3) AVA dan alat bantu untuk penyajian dan pengkayaan sudah
dipersiapkan dengan rapih
4) Makalah dan materi sudah diperbanyak sesuai dengan jumlah peserta
yang hadir
5) Presentasi kasus sebaiknya oleh tim pengkaji ( tidak langsung oleh
tenaga kesehatan atau individu yang terkena kasus) menyajikan
kronologis kejadian secara lengkap
6) Pelaksanaan diskusi
7) Pembahasan rencana tindak lanjut
8) Pengkayaan oleh narasumber
9) Pelaksanaan dan pengkayaan evaluasi
10) Lama pertemuan sebaiknya 3 – 4 jam
2) Evaluasi
PENCATATAN DAN PELAPORAN AMP
1. Pencatatan
a. Tingkat puskesmas
b. RS kabupaten
Form MP (formulir Maternal dan Perinatal)
Formulir ini mencatat data dasar ibu bersalin/nifas/perinatal yang
masuk ke RS
Form MA (Formulir Medical Audit)
Dipakai untuk menulis hasil/kesimpulan dari audit
maternal/perinatal. Yang mengisi formulir ini adalah dokter yang
bertugas di bagian kandungan atau bagian anak
2. Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang, yaitu :
a. Laporan dari RS Kabupaten ke Dinkes
b. Laporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten
Dinas Kesehatan
6. Unit Terkait
RS Pemerintah/swasta
Setda
Puskesmas
Organisasi profesi
7. Dokumen Pedoman Audit Maternal Perinatal
Terkait
8. Diagram Alir