DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SOASIO
Jln. Nuku No.3 Tlp. (0921) 3161035
I. PENDAHULUAN
Bayi resiko tinggi adalah bayi yang memepunyai kemungkinan lebih besar untuk
menderita sakit atau kematian dari pada bayi lain. Istilah bayi resiko tinggi
digunakan untuk menyatakan bahwa bayi memerlukan perawatan dan pengawasan
yang ketat. Pada umumnya resiko tinggi terjadi pada bayi sejak lahir sampai pada
usia 28 hari yang disebut neonatus,Diperkirakan 2/3 kematian bayi dibawah umur 1
tahun terjadi pada neonatus.Peralihan dari kehidupan intra uterin ke ekstra uterin
memerlukan berbagai perubahan biokima dan fisiologi, dengan terpisahnya bayi dari
ibu maka terjadilah awal proses fisiologik. Untuk itu, Penilaian dan tindakan yang
tepat pada bayi baru lahir khususnyabayi/ neonatus dengan resiko tinggi sangat
penting karena dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan bayi sekaligus
mencegah terjadinya kematian pada bayi.
UPT Puskesmas Soasio adalah Puskesmas rawat jalan yang terletak di Kecamatan
Tidore Kota Tidore Kepulauan dengan jumlah penduduk 17.967 jiwa dan memiliki 13
kelurahan wilyah kerja puskesmas. Puskesmas Soasio dengan Visi “Kecamatan
Tidore Yang Mandiri dan berkeadilan ”. Dan Misi sebagai berikut :
Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada
masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan,
masalah ini timbul dari akibat buruknya kesehatan ibu, perwatan kehamilan yang
kurang memadai, manajmen persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih serta
kurangnya perawatan bayi baru lahir. Jika ibu meninggal pada waktu persalinan maka
kesempatan hidup bayinyapun akan semakin kecil.
Yang melatar belakangi Puskesmas melakukan kegiatan ini yaitu karena sejak bulan
Januari-Desember tahun 2019 terdapat 22 kasus Neonatal resiko tinggi di wilayah
kerja UPT Puskesmas Soasio dengan jumlah sasaran bayi yaitu 318. Untuk itu
Puskesmas merasa perlu melakukan kegiatan pemantauan pada neonatal resiko tinggi
agar angaka kesakitan bayi berkurang dan juga dapat menekan angka kematian bayi.
Kegiatan ini sudah dilakukan sesuai dengan tata nilai yang ada di puskesmas soasio.
Data Penanganan Komplikasi Neonatal Resiko Tinggi yang ada di Puskesmas Soasio
tahun 2019 sebagai berikut :
1. Penanganan Komplikasi Neonatal Resiko tinggi : Capaian 22 (46 %)
Pelindung
Kepala Puskemas Kepala kelurahan
Penanggung
Jawab UKM
Pelaksana
prgram KIA
a. Lintas Program
Kepala Puskesmas bekerja sama dengan lintas sektor terkatit program-
program KIA di Puskesmas soasio. Penanggung jawab UKM dan PJ UKM
KIA melakukan koordinasi ke kepala puskesmas tentang perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan program KIA. Penanggung jawab UKM
dan PJ UKM KIA melakukan pembinaan sekaligus monitoring kepada
pelaksana program KIA. PJ UKM KIA berkoordinasi dengan lintas program
(GIZI dan PROMKES). Pelaksana program KIA melaporkan hasil kepada PJ
UKM KIA dan Penanggun jawab UKM. Penanggung jawab UKM
melaporkan kepada kepala puskesmas.
b. Lintas Sektor
Kelurahan : Peran serta dalam membantu pengambilan keputusan apabila
ada masalah pada saat kunjungan ibu nifas resti.
PKK Kecamatan : Peranan serta dalam pelayanan di posyandu
IV. TUJUAN
A. Tujuan umum
Menurunkan angka kesakitan dan menekan angka kematian bayi
B. Tujan khusus
1. Untuk dapat mengklasifikasikan neonatal dengan resiko tinggi
2. Meningkatkan dukungan keluarga dan masyarakat dalam penangan kasus
neonatal resiko tinggi
V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Kegiatan Pokok
Pemantauan neonatal resiko tinggi
A. Rincian Kegiatan
1. Penemuan kasus/ persiapan sasaran
2. Pemantauan/ pelaksanaan kegiatan
3. Pelaporan
3. Pelaporan
BBL - Membuat laporan
dengan - Melaporkan hasil
Resti pemantauan neonatal
resti kepada
penanggung jawab
program dalam
bentuk laporan yang
sudah di buat.
VII. JADWAL KEGIATAN ( GAMBARAN DALAM BAGAN UNTUK KEGIATAN
SETAHUN JIKA TERDAPAT KASUS NEONATAL RESTI)
2019
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov De
s
1 Pemantauan x
Neonatal Resti
1. Pengertian : Pemantauan neonatal resiko tinggi yaitu memantau kesehatan bayi baru lahir
(neonatal) dengan resiko tinggi secara optimal dan komprehensif. Bayi resiko
tinggi adalah bayi yang memepunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita
sakit atau kematian dari pada bayi lain. Istilah bayi resiko tinggi digunakan untuk
menyatakan bahwa bayi memerlukan perawatan dan pengawasan yang ketat.
2. Tujuan : 1. Menurunkan angka kesakitan dan menekan angka kematian bayi
2. Untuk dapat mengklasifikasikan neonatal dengan resiko tinggi
3. Meningkatkan dukungan keluarga dan masyarakat dalam penangan kasus
neonatal resiko tinggi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas UPT Puskesmas Soasio
Nomor : 440/SK Kapus-001/04/2017
Jenis Pelayanan Yang disediakan di Puskesmas Soasio
4. Referensi Buku KIA
Pedoman pemantauan wilayah setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
5. Alat dan : 1. Alat tulis
Bahan 2. Buku kohort bayi
3. Meteran pengukur panjang badan bayi
4. Timbangan Bayi
5. Arloji (untuk menghitung pernapasan)
6. Thermometer
6. Prosedur : 1. Melakukan pendataan pada setiap kelahiran bayi
2. Melakukan klasifikasi bayi baru lahir yang tidak beresiko dan beresiko
3. Sebelum berkunjung pelaksana kegiatan menyampaikan jadwal kunjungan
kepada ibu/keluarga bayi yang akan dikunjungi
4. Koordinator dan pelaksana program Menyiapkan alat dan bahan yang akan
dibawa
5. Melakukan kunjungan rumah
6. Melakukan penimbangan berat badan bayi
7. Mengukur panjangi badan bayi
8. Menghitung pernapasan bayi
9. Mengukur suhu badan bayi
10. Memberikan konseling/ mengajarkan kepada ibu bayi/ keluarga cara merawat
bayi dengan resiko tinggi.
11. Membuat laporan kegiatan dan melaporkan pada penanggung jawab program
7. Diagram :
Alir Melakukan pendataan pada
Melakukan klasifikasi bayi
setiap kelahiran bayi
baru lahir yang tidak
beresiko dan beresiko
Melakukan Melakukan
kunjungan rumah penimbangan
berat badan bayi
Mengukur
Mengukur suhu Menghitung
panjang badan
badan bayi pernapasan bayi
bayi
Memberikan konseling/ Membuat laporan kegiatan dan