Anda di halaman 1dari 6

AMP

No. Dokumen : /UKP


M /PK /PP /27 /2017
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas CIKMAH,S.ST
NIP.
Pulau Panggung 197307161992022002
1. Pengertian Audit Maternal Perinatal/Neonatal Adalah serangkaian kegiatan
penelusuran sebab kematian atau kesakitan ibu,perinatal dan neonatal
guna mencegah kesakitan atau kematian serupa di masa yang akan
datang.
2. Tujuan Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan KIA , melalui upaya
penerapan tata kelola kinik yang baik dalam rangka mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan angka kematian perinatal/neonatal
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Pulau Panggung NO
Tentang jenis pelayanan di unit pelaksana teknes Puskesmas Pulau
Panggung
4. Refrensi Pedoman AMP Di Puskesmas
5. Alat dan Intrumen AMP
Bahan
6. Prosedur/
7. Langkah –
langkah
8. Bagan Alur
Kematian

Fasilitas Masyarakat

-Data kematian di fasilitas -Otopsi verbal


-Faktor Medis&non Medis - Faktor non medis

Registrasi & Aninimasi oleh Sekretariat AMP Kabupaten/ Kota

Pengkajian Kasus

- Hasil kajian & rekomendasi

Pengelolaan Data Hasil Kajian & Rekomendasi oleh


Penanggung Jawab dan Koordinator AMP
Umpan balik

Pemanfaatan hasil kajian &


Pendaftaran rekomendasi oleh komunitas Perencanaan
pelayanan

Pelaporan

9. Hal – hal
yang perlu
diperhatikan
10. Unit Terkait
11. Dokumen
12. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan
KERANGKA ACUAN

PELACAKAN KASUS KEMATIAN MATERNAL/PERINATAL

I. PENDAHULUAN
Program KIA merupakan salah satu dari 6 upaya kesehatan masyarakat esensial
yang memperhatikan khusus pelacakan kasus kematian ibu/otopsi verbal maternal
dan perinatal.

II. LATAR BELAKANG


Penembangan upaya peningkatan mutu pelayanan pada saat ini mengarah kepada
patient safety yaitu keselamatan dan keamanan pasien. Karena itu penerapan patien
safety sangat penting untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam rangka
globalisasi. Dalam WORLD HEALTH ASSEMBLY pada tanggal 18 januari
2002, WHO Excecutive Board yang terdiri dari 32 wakil dari 191negara anggota
telah mengeluarkan suatu resolusi untuk membentuk program patient safety. Isi
dari program patient safety adalah :
- Pertama, Penerapan norma, standard dan pedoman global mengenai pengertian,
Pengaturan dan pelapran dalam melaksanakan kegiatan pencegahan dan
Penerapan aturan untuk menurunkan resiko.
- Kedua, Merencanakan kebijakan upaya peningkatan pelayanan pasien berbasis
bukti dengan standar global, yang menitik beratkan trutama dalam masa
reproduksi yang aman dan praktek klinis yang aman sesuai dengan pedoman ,
medikal product dan medical devices yang aman dugunakan serta
mengkreasikan budaya keselamatan dan keamanan dalam pelayanan kesehatan
dan organisasi pendidikan.
- Ketiga, Mengembangkan mekanisme melalui akreditasi untuk mengakui
karakteristik provider pelayanan kesehatan bahwa telah melewati benchmark
untuk unggulan dalam keselamatan dan dan keamanan pasien secara
internasional. Dan yang terakhir adalah mendorong penelitian terkait dengan
patient safety.
- Sesuai dengan isi program patient safety yang pertama, maka perlu
dilaksanakan pelacakan kasus kematian sebagai salah satu upaya pencegahan
sekaligus penerapan aturan untuk menurunkan resiko kematian ibu dan
bayinya.
- Pelacakan kasus kematian adalah proses penelusuran dan penelaahan bersama
kasuskesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan menggunakan berbagai
informasi dan pengalaman dari suatu kelompok terdekat, untukmendapatkan
masukan mengenai intervensi yang paling tepatdilakukan dalam upaya
peningkatan kualitas pelayanan KIA di suatu wilayah.

III. TUJUAN
Mengetahui proses atau perjalanan kasus untuk mendapatkan dta yang akurat dan
penyebab kasus kematian ibu/balita dan penanganan yang telah diberikan serta
untuk membuat laporan kedinas dan merencanakan kegiatan AMP tigkat
puskesmas.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan Pokok :
Melaksanakan pelacakan kasus kematian maternal.
Rincian Kegiatan :
1. Tahap persiapan
- Mengumpulkan datatentang kasus kematian maternal/perinatal
- Menyiapkan format laporan kasus pelacakan kematian maternal/perinatal
2. Tahap Pelaksanaan
- Melaporkan tentang kasus kematian sebelum 24 jam kepada Kepala puskesmas,
Bidan koordinator, Programer ibu puskesmas, Kepala seksi KIA Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanggamus.
- Melaporkan hasil pelacakan kasus kematian dalam laporan berbentuk : otopsi
verbal maternal/perinatal, rekam medik maternal, formulir rekam medik
maternal perantara.
- Menghadap ke dinas kesehatan untuk menyampaikan laporan secara lisan
tentang kasus kematian maternal/balita dengan membawa format data kematian
maternal/perinatal yang sudah dibuat termasuk buku KIA pasien yang
bersangkutan. Laporan secara lisan ini dilaksanakan oleh bidan desa yang
membawahi wilayah tersebut, bidan koordinator, atau progremer ibu
puskesmas.
3. Cara Melaksanakan Kegiatan
Setelah melakukan pengumpulan data tentang kasus kematian, maka sebelum
24 jam diharapkan sudah bisa melaporkan secara singkat melalui telepon atau
SMS kepada kepala pusksmas, bidan koordinator, kepala seksi Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanggamus. Kemudian dilanjutkan dengan mengisi data
pada OPM,RMM,, dan RMMP mulai dari identitas pasien, riwayat ANC,
status sosial, ekonomi pasien. Jarak tempuh ke fasilitas kesehatan dari tempat
tinggal pasien ke puskesmas, dari puskesmas ke tempat rujukan. Therapi atau
tindakan yang sudah diberikan, diagnosa pada saat dirujuk sampaike kronologi
kematian pasien.

Melakukan pelacakan kasus kematian sesuai dengan tata nilai TERATAI

V. SASARAN
Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan balita yang meninggal dunia

VI. Peran lintas sektor yaitu aparat des sebagai sumber informasi

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Sesuai kebutuhan (insideltil)

VIII. Pencatatan ,Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah :
- Kerangka acuan kegiatan
- SOP kasus kematian maternal-
- Bukti pelaksanaan kegiatan apat dilihat dari laporan yang sudah dibuat yaitu :
otopsi verbal kematian maternal dan perinatal, selain itu juga dapat dilihat pada
buku kegiatan bidan.
Pelaporan kegiatan ini dilakukan ketika terjadi kasus kematian maternal dan
perinatal.

IX. Evaluasi
Evaluasi kegiatan ddilakukan ketika rapat koordinasi dan audit maternal dan
perinatal.

Anda mungkin juga menyukai