Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

AUDIT MATERNAL PERINATAL


TAHUN 2020

PEMERINTAH KOTA BANJAR


DINAS KESEHATAN
BLUD UPTD PUSKESMAS PATARUMAN 2
Jalan Raya Karyamukti No.174 Telp. (0265) 7549685 Kota Banjar 46327
E-mail : puskesmaspatarumandua@gmail.com
I. PENDAHULUAN

Audit maternal Perinatal adalah merupakan serangkaian kegiatan


penelususran sebab kematian atau kesakitan ibu, perinatal dan neonatal
guna mencegah kesakitan atau kematian serupa di masa yang akan
datang. Pengkajian yang dilakukan harus menerapkan prinsip
menghormati dan melindungi semua pihak yang terkait, baik individu
maupun institusi

II. LATAR BELAKANG

Dalam beberapa kajian terbari tingkat dunia maupun data di Indonesia


menujukan bahwa Angka Kematian Bayi ( AKB ) maupun Angka
Kematian Ibu (AKI ) di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan negara2-
negara ASEAN.

Beberapa program penurunan AKI da AKB di Indonesia telah


dilakukanmelalui kebijakan Making Pregnency Safer ( MPS ). Salah
satunya adalah meningkatakan mutu dan menjaga kesinmbungan
pelayanan kesehatan ibu serta neonatus di pelayanan dasar dan
pelayanan rujukan.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan konsep


Audit Maternal Perinatal/Neonatal (AMP ) tingkat Kabupaten. Ruang
lingkup AMP yang dikembangkan dalam pedoman ini mencakup audit
untuk ibu, bayi pada masa perinatal hingga neonatal.

AMP dapat dimanfaatkan untuk menggali permasalahn yang


berperan atas kejadian morbiditas maupun mortalitas yang berakar pada
pasien/ keluarga, petugas kesehatan, manajemen pelayanan, serta
kebijakan pelayanan, Melalui kegiatan ini diharapkan pada pengelola
program KIA di Kabupaten/koyta dan para pemberi pelayanan di tingkat
pelayanan dasar ( Puskesmas dan jajaranya ) dan di tingkat pelayanan
rujukan RS dapat menetapkan prioritas untuk mengatasi faktor-faktor yang
berpengaruh tersebut

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh wilayah
Kabupaten dalam rangka mempercepat penurunan AKB dan AKI
2. Tujuan Khusus
a. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan
perinatal/neonatal secara teratur dan berkesinambungan
b. Mengidentifikasi penyebab kematian dan mengkaji faktor-faktor
penyebab kematian ibu, neonatal dan perinatal yang dapat dicegah
meliputi: penyebab yang berhubungan dengan pasien/keluarga, petugas
kesehatan , manajemen pelayanan kesehatan dan kebijakan pelayanan
kesehatan
c. Mengembangkan mekanisme pembelajaran, pembinaan , pelaporan
dan perencanaan yang terpadu antara Dinas Kesehatan Kabupaten
Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta, Puskesmas, Rumah Bersalin ,
Bidan Praktek Mandiri, Organisasi Profesi dan Lintas Sektoral
d. Memperolah kesepakatan pemecahan masalah yang paling sesuai
diterapkan di masing- masing wilayah Kabupaten atas penyebab
timbulnya morbiditas/ mortalitas ibu, perinatal maupun neonatal.

II. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO
KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1 Persiapan 1. Pembentukan Tim AMP


2. Pelaporan adanya kematian ibu
/neonatal
3. Pelacakan kasus/autopsi
verbal oleh bidan desa

2 Pelaksanaan Audt Mengkaji riwayat


Maternal Perinatal penangan Kasus
( AMP ) 1. Timbulnya gejala pertama
dan penangan oleh tenaga
kesehatan /keluarga
dirumah
2. Proses rujukan yang terjadi
3. Siapa saja yang memberikan
pertolongan dan apa yang
telah dilakukan
4. Sampai kemudian meninggal
/dapat dipertahankan hidup,darai
pengkajian tersebut diperoleh
indikasi dimana letak
kesalahan /kelemahan dalam
penanganan kasus.
5. Hal ini ini memberikan
gambaran kepada pengelola
progran KIA
dalam menentukan apa yang perlu
dilakukan untuk mencegah
kesakitan/kematian
maternal/perinatal yang tidak
perlu terjadi
6. Pertemuan bersifat
menyelesaikan masalah dan
tidak bertujuan menyalahkan
atau memebri sanksi salah satu
pihak
7. Dalam setiap pertemuan
dibuat daftar hadir , notulen
hasil pertemuan dan rencana
tindak lanjut yang akan
disampaikan dan dibahas
dalam pertemuan Tim AMP
yang akan datang
8. Puskesmas
membuat format
laporan kasus
maternal/perinatal
sesuai kesepakatan
3 Pencatatan dan 1. Pencatatan Rekam Medis
Pelaporan 2. Furmulir autopsi verbal
4.Pemantauan dan Pemantauan melalaui laporan
evaluasi masalah yang ditemukan dalam
pelaksanaan AMP

IV. CARA MELAKUKAN KEGIATAN

No.
Kegiatan Pokok Antenatal Terpadu Lintas ProgramLintas sektor Ket
di Desa Terkait terkait

1 Persiapan Menyusun
rencana
kegiatan

2 Pelaksanaan

3 Pelaporan

1. Persiapan ( pembentukan Tim AMP dan pengkaji internal AMP,


orientasi Tim AMP dan pengkaji internal AMP, penggandaan Tool
AMP
2. Pelaksanaan
a. Bidan Desa, Masyarakat melaporkan adanya kematian ke
Puskesmas denhgan membuat IKM/IKP sebelum 3 hari
b. Bidan koordinator melakukan OVP/OVM, mengumpulkan
RMM/RMP, RM perantara/ OVP perantara mengecek
kelengkapan datanya dan mengirimkan k Tim AMP
Kabupaten/Kota dalam amplop rahasia
c. Pada kasus kematian lintas batas, Bidan koordinator
melaporkan kematian dengan membuat IKIP/IKM ke Dinas
Kesehatan Kabupaten, DKK melaporkan ke DKK alamat
almarhum. Puskesmas domisili yang meninggal yang
melakukan OVP/OVM
d. Tim AMP Puskesmas melakukan pengkajian internal semua
kasus kematian pertribulan kemudian membuat rekomendasi
sebagai bahan pembelajaran individu
e. Dokumentasi hasil kegiatan

VII. SASARAN
Bidan pembina wilayah yang ditemukan adanya kematian Maternal
maupun Perinatal/ Neonatal

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Disesuiakan dengan Dinas Kesehatan Kota

VIII. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN

Sebagai tindak lanjut dari rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan


AMP, akan dilakukan pembelajaran dan pembinaan yang ditujukan
untuk memperbaiki mutu pelayanan kesehatan Maternal dan
Perinatal/ Neonatal

Anda mungkin juga menyukai