Anda di halaman 1dari 13

PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN PADA SISWA

DI SMA NEGERI 2 PARIAMAN

Dinda Kurnia Putri1, Syafri Anwar,2, Iswandi Umar2


Program Studi Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
Email:Dindakurniaputri15@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku peduli lingkungan pada siswa di SMA
Negeri 2 Pariaman. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 95 siswa. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan indikator (1) pemanfaatan energi termasuk kategori “cukup peduli”
dengan persentase 49,5%, (2) pengelolaan sampah termasuk kategori “cukup peduli” dengan
persentase 49,5%, (3) pemanfaatan air termasuk kategori “cukup peduli” dengan persentase 60%,
(4) peduli lingkungan sekitar termasuk kategori “cukup peduli” dengan persentase 41%, dan (5)
perilaku emisi karbon siswa rata-rata “cukup peduli” dengan persentase 40%.

Kata Kunci: Perilaku, peduli, lingkungan


Abstract

The purpose of this research is to know environmental care behavior of students in SMA
Negeri 2 Pariaman. It is a descriptive kualitatif research. The sample in this study were 95
students. Data analysis using descriptive analysis. The results of the research show that the
indicator (1) of energy utilization is categorized as "caring enough" with percentage of 49.5%, (2)
Waste management is categorized as "caring enough" with a percentage of 49.5%, (3) water
utilization is categorized as "caring enough" with a percentage of 60%, (4) caring about the
environment including the category "caring enough" with a percentage of 41%, and (5) the
average carbon emission behavior of students "Caring enough" with a percentage of 40%.

Keywords: behavior, caring, environment

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi untuk Wisuda Desember 2018
2
Dosen Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
PENDAHULUAN yang mampu menjaga, mendukung dan
Kehidupan manusia tidak terlepas meningkatkan kualitas lingkungan
dari interaksi manusia dengan untuk kepentingan generasi mendatang.
lingkungan sekitarnya. Interaksi antara Perilaku peduli lingkungan
manusia, termasuk perilakunya dengan merupakan hal yang harus ditanamkan
alam menunjukkan adanya hubungan secara terus menerus melalui
timbal balik. Hubungan timbal balik ini pembiasaan. Aspek-aspek peduli
dapat artikan bahwa manusia hidup lingkungan yang di kembangkan di
tergantung dengan alam dan kondisi sekolah meliputi pembiasaan
alam dipengaruhi oleh manusia beserta memelihara kebersihan dan kelestarian
perilakunya. lingkungan sekolah, penyediaan tempat
Menurut Muta’ali dalam Iswandi pembuangan sampah, melakukan
(2017) pertumbuhan penduduk yang pembiasaan memisahkan jenis sampah
tinggi akan menyebabkan manusia organik dan anorganik, penyediaan
memanfaatkan sumberdaya alam tanpa peralatan kebersihan, serta pembuatan
memperhatikan kemampuan dan daya program cinta bersih lingkungan
dukung lingkungan. Sebagai akibatnya, (Fadila azmi, 2017).
terjadi penurunan kualitas lingkungan Terciptanya sekolah yang peduli
dan bencana alam. Oleh karena itu dan berbudaya lingkungan tidak dapat
dalam mengelola alam untuk dipisahkan dengan kepedulian warga
mencukupi kebutuhan hidupnya harus sekolah terhadap lingkungan. Sumarlin
didasari dengan sikap yang bijak dan dkk, (2013), menyatakan bahwa
penuh pertimbangan demi kepedulian lingkungan adalah suatu
kesejahteraan manusia itu sendiri. keadaan psikologis berupa perhatian,
Sikap yang dimiliki seseorang kesadaran, dan tanggung jawab
dalam bertindak terhadap terhadap kondisi pengelolaan
lingkungannya seperti mengelola, lingkungan. Salah satu komponen
menjaga dan melestarikan disebut penting dalam sekolah adalah siswa.
dengan kepedulian lingkungan. Siswa mempunyai jumlah mayoritas
Kepedulian lingkungan dapat dibentuk dalam lingkungan sekolah, sehingga
melalui pengetahuan, sikap dan mempunyai tanggung jawab yang besar
tindakan. Pembinaan karakter peduli terhadap pemeliharaan dan pengelolaan
lingkungan khususnya pada siswa lingkungan sekolah. Dengan demikian,
selaras dengan program pemerintah kepedulian lingkungan yang akan
mengembangkan pengetahuan diteliti terfokus pada siswa.
pendidikan lingkungan melalui SMA 2 Pariaman merupakan
berbagai mata pelajaran di sekolah. hal sebuah sekolah yang terdapat di Jln.
ini bertujuan untuk membekali para R.A. Kartini No. 75, Desa Rawang,
siswa dengan pengetahuan, kesadaran Kecamatan Pariaman Tengah, kota
dan perilaku positif terhadap Pariaman, Dimana salah satu visi dan
lingkungan, sehingga diharapkan dapat misi sekolah ini “terwujudnya
terbentuk perilaku peduli lingkungan lingkungan sekolah yang asri sehingga
mampu memberikan suasana belajar yang tidak di matikan setelah di
yang nyaman dan menyenangkan”, gunakan, siswa yang tidak peduli
dengan indikator: (a). dengan kebersihan pekarangan dll.
menumbuhkembangkan sikap peduli Masalah-masalah lingkungan
dan cinta lingkungan bagi semua warga lingkungan yang muncul, kalau dikaji
sekolah. (b). memanfaatkan lingkungan secara seksama merupakan satu bentuk
sebagai sumber belajar. (c). akibat dari perilaku manusia itu sendiri,
menumbuhkan kreatifitas untuk termasuk pola pikir, sikap serta
menjaga dan memberdayakan tindakan yang tidak bertanggung jawab
lingkungan melalui kegiatan terhadap keberadaan lingkungan.
ekstrakulikuler. SMA Negeri 2 Berdasarkan fenomena tersebut,
Pariaman ini juga pernah maka perlu diketahui kondisi
memenangkan lomba adiwiyata dan kepedulian lingkungan pada siswa
sekolah sehat pada tahun 2013. SMA Negeri 2 Pariaman sebagai
Berdasarkan hal tersebut siswa sekolah berwawasan lingkungan. Studi
diminta untuk dapat peduli terhadap tentang kepedulian lingkungan siswa di
lingkungan sekolah. Pembelajaran sekolah berwawasan lingkungan sangat
mengenai materi lingkungan hidup penting karena berkaitan dengan
seharusnya diterapkan dalam penanaman nilai karakter peduli
kehidupan sehari-hari barulah tujuan lingkungan yang akan berlangsung
pembelajaran tersebut dapat dikatakan terus-menerus sehingga terbentuk
berhasil. perilaku peduli lingkungan pada setiap
Melaui observasi masih ada siswa warga sekolah. Berdasarkan kondisi
yang tidak melaksanakan tugas piket yang telah diuraikan, peneliti tertarik
kelas, sering ditemukannya sampah untuk melakukan penelitian dengan
didalam laci meja, serta pada sebagian judul “Perilaku Peduli Lingkungan
besar ruangan kelas terlihat sampah Pada Siswa di SMA Negeri 2
yang berserakan. Padahal tong sampah Pariaman”.
yang disediakan pihak sekolah untuk Perilaku merupakan tindakan atau
tempat pembuangan sampah (TPS) aktivitas dari manusia itu sendiri yang
organik dan anorganik, masih ada mempunyai bentangan sangat luas
sebagian siswa yang masih membuang antara lain: berjalan, berbicara,
sampah tidak pada tempatnya, menangis tertawa, bekerja, kuliah,
walaupun pagi hari sudah dibersihkan menulis, membaca dan sebagainya. Jadi
namun setelah istirahat kembali kotor dapat disimpulkan bahwa perilaku
dengan berbagai kertas, baik bungkus manusia adalah semua kegiatan atau
makanan maupun kertas-kertas buku. aktivitas manusia baik yang di amati
Melalui wawancara awal peneliti langsung, maupun tidak dapat di amati
dengan pertugas kebersihan sekolah oleh pihak luar (Notoatmojo 2010).
peneliti masih melihat siswa yang Menurut Notoatmodjo (2010) ada
cenderung kurang peduli terhadap dua faktor yang dapat mempengaruhi
lingkungan karena ditemukan kran air perilaku manusia yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor tersebut mencegah kerusakan pada lingkungan
tidak dapat dipisahkan karena kedua alam di sekitarnya, dan
faktor tersebut merupakan faktor yang mengembangkan upaya-upaya untuk
memiliki pengaruh besar terhadap memperbaiki kerusakan alam yang
perubahan perilaku. Faktor internal sudah terjadi. Upaya-upaya tersebut
adalah faktor yang muncul dari dalam seharusnya dimulai dari diri sendiri dan
diri seseorang yang bersangkutan. dilakukan dari hal-hal kecil seperti
Sedangkan faktor eksternal adalah membuang sampah pada tempatnya,
faktor yang muncul dari luar diri menanam pohon, menghemat
individu. Faktor internal meliputi sikap, penggunaan listrik dan bahan bakar.
emosi, kepercayaan, kebiasaan, dan Jika kegiatan-kegiatan tersebut
kemauan. dilakukan oleh semua orang maka akan
Perilaku dan sikap bukanlah didapatkan lingkungan yang bersih,
talenta bawaan individu, tetapi sehat dan terjadi penghematan pada
merupakan hasil bentukan manusia dan sumber daya alam yang tidak dapat
lingkungan tempat ia hidup dan diperbaharui.
dibesarkan. Pendidikan merupakan hal Setiap orang mempunyai hak atas
yang memungkinkan untuk membentuk lingkungan yang baik dan sehat. Selain
mental dan perilaku inividu selaku itu setiap orang berkewajiban
manusia seperti yang diharapkan. Hal memelihara lingkungan hidup dan
ini karena manusia adalah makhluk mencegah serta menanggulangi
yang berbudaya dalam arti memiliki kerusakan dan pencemaran. Termasuk
kemampuan berikir dan berkreasi guna siswa yang di sekolah sudah ada
meningkatkan kualitas kehidupannya. pendidikan mengenai lingkungan
Oleh karena itu pendidikan merupakan hidup. Kegiatan pengelolaan
salah satu usaha sadar dalam lingkungan dapat dilakukan oleh siswa
membentuk sikap dan perilaku adalah dengan mengelola lingkungan
manusia, salah satu perilaku yang sekolah, misalnya dengan membuang
dibentuk disekolah adalah perilaku sampah pada tempatnya.
peduli lingkungan Berdasarkan hasil Survey
Pendidikan lingkungan hidup Perilaku Peduli Lingkungan Hidup
harus dipahami sebagai upaya untuk (SPPLH) yang dilakukan oleh BPS
mengiring individu ke arah perubahan 2012, indikator dan parameter yang
gaya hidup dan perilaku yang ramah digunakan untuk mengukur seberapa
lingkungan. Perilaku tersebut dibentuk peduli perilaku masyarakat terhadap
dari lingkungan sekolah sehingga lingkungan adalah,
diharapkan dapat diterapkan oleh siswa 1) Perilaku dalam penghematan
dalam partisipasinya pada pengelolaan energi,
lingkungan tempat tinggal. 2) pengelolaan sampah,
Sri Narwanti (2011) berpendapat, 3) pemanfaatan air,
perilaku peduli lingkungan merupakan 4) peduli lingkungan sekitar,
sikap dan tindakan yang berupaya
5) perilaku penyumbang emisi Variabel dalam penelitian ini
karbon. adalah perilaku peduli lingkungan
METODE PENELITIAN siswa di SMA Negeri 2 Pariaman.
Penelitian ini dilakukan di SMA Teknik pengumpulan data yang
Negeri 2 Pariaman yang terletak di Jln. digunakan dalam penelitian ini yaitu:
R.A. Kartini No. 75, Desa Rawang, observasi, wawancara, dokumentasi
Kecamatan Pariaman Tengah, Kota dan angket. Adapun teknik analisis data
Pariaman. Penelitian deskriptif adalah yang digunakan adalah teknik analisis
penelitian yang harus dilakukan untuk deskriptif yaitu teknik yang dilakukan
mengetahui nilai variabel mandiri, baik untuk mendeskripsikan atau
satu variabel atau lebih (Independent) menggambarkan keadaan dan fakta
tanpa membuat perbandingan, atau objek atau subjek secara sistematis
menghubungkan dengan variabel lain. melalui kata-kata.
(Sugiyono, 2012) Populasi dalam HASIL PENELITIAN
penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Berikut ini peta lokasi
Negeri 2 Pariaman yang tersebar di 30 penelitian SMA Negeri 2 pariaman yang
ruang kelas dengan jumlah sebanyak terletak di kecamatan pariaman tengah.
953 orang siswa. sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah sebanyak 95
orang. Pemilihan sampel dilakukan
dengan metode propotional random
sampling.
Tabel 1: Sampel Penelitian
No. Kelas Jumlah
1 X 35
2 XI 30
3 XII 30
Gambar 1: Peta Lokasi Penelitian
Total 95
Sumber: Daftar absensi siswa SMAN
2 pariaman Hasil penelitian ini akan
Untuk memperkuat hasil memberikan gambaran tentang
penelitian peneliti juga melakukan perilaku peduli lingkungan siswa
observasi dengan lembar observasi dan SMAN 2 Pariaman dilihat dari lima
wawancara dengan tiga informan kunci indikator yaitu, (1) pemanfaatan
yang dianggap dapat memberikan energi, (2) pengelolaan sampah, (3)
gambaran mengenai perilaku peduli pemanfaatan air, (4) peduli lingkungan
lingkungan siswa, diantara lain adalah, sekitar, (5) perilaku penyumbang emisi
(1) Ajo sebagai petugas kebersihan karbon. Data perilaku peduli
sekolah, (2) Ibu Sri Yenti sebagai wakil lingkungan diperoleh melalui angket,
kurikulum, (3) Ibu Hafniyen sebagai observasi, dan wawancara.
salah satu guru di SMAN 2 Pariaman.
1. Indikator Pemanfaatan Energi 2. Indikator pengelolaan sampah
Data pemanfaatan energi Data pengelolaan sampah
berasal dari angket yang terdiri dari berasal dari angket yang terdiri dari
4 item, di dapat skor maksimum 28 7 item, maka di dapat skor
dan skor minimum 7. Berdasarkan maksimum 28 dan skor minimum 7.
hasil perhitungan dengan bantuan Berdasarkan hasil perhitungan
software MS Excel 2010 di dapat dengan bantuan software MS Excel
nilai rata-rata (Mean) 20.22, median 2010 di dapat nilai rata-rata (Mean)
sebesar 20, modus 18, standar 20.22, median sebesar 20, modus 18,
deviasi 3,2. Untuk kategori perilaku standar deviasi 3,2. Untuk kategori
peduli lingkungan siswa dilihat pada perilaku peduli lingkungan siswa
indikator pengelolaan sampah dari dilihat pada indikator pengelolaan
95 responden diperoleh 12 responden sampah dari 95 responden diperoleh
kategori sangat peduli dengan 12 responden kategori sangat peduli
persentase 12,6%, 19 responden dengan persentase 12,6%, 19
kategori peduli dengan persentase responden kategori peduli dengan
skor 20%, 47 responden kategori persentase skor 20%, 47 responden
cukup peduli 49,5%, 18 responden kategori cukup peduli 49,5%, 18
kategori kurang peduli 18,9%, dan 0 responden kategori kurang peduli
responden kategori sangat kurang 18,9%, dan 0 responden kategori
peduli. Untuk lebih jelasnya dapat sangat kurang peduli. Untuk lebih
dilihat pada diagram dibawah ini, jelasnya dapat dilihat pada diagram
60.00% 49.50%
dibawah ini,
50.00% 60.00% 49.50%
40.00% 50.00%
26.30%
30.00% 40.00%
20.00% 11.60% 8.40% 5.20% 30.00% 20% 18.90%
10.00% 20.00% 12.60%
0.00% 10.00% 0%
Sangat Peduli Cukup Kurang Sangat 0.00%
Peduli Peduli Peduli Kurang Sangat Peduli Cukup Kurang Sangat
Peduli Peduli Peduli Peduli Kurang
Peduli
Gambar 2. Diagram Perilaku Peduli
Lingkungan pada Siswa SMAN 2 Gambar 3. Diagram Perilaku Peduli
Pariaman Indikator Pemanfaatan Energi Lingkungan pada Siswa SMAN 2
Pariaman Indikator Pengelolaan
Sampah
Berdasarkan diagram pada
gambar 2. perilaku peduli lingkungan
Berdasarakan diagram pada
siswa SMA Negeri 2 Pariaman
gambar 3. perilaku peduli lingkungan
dilihat dari indikator pemanfaatan
siswa dilihat dari indikator
energi termasuk dalam kategori
pengelolaan sampah termasuk dalam
“cukup peduli“ dengan persentase
kategori “cukup peduli“ dengan
49,5 %.
persentase 49,5 %.
3. Indikator Pemanfaatan Air 4. Indikator Peduli Lingkungan
Data pemanfaatan air berasal Sekitar
dari angket yang terdiri dari 4 item, Data Peduli Lingkungan
maka di dapat skor maksimum 16 Sekitar berasal dari angket yang
dan skor minimum 4. Berdasarkan terdiri dari 4 item, maka di dapat
hasil perhitungan dengan bantuan skor maksimum 16 dan skor
software MS Excel 2010 di dapat minimum 4. Berdasarkan hasil
nilai rata-rata (Mean) 11,54, median perhitungan dengan bantuan software
sebesar 12, modus 12, standar MS Excel 2010 di dapat nilai rata-
deviasi 1,9. Untuk kategori perilaku rata (Mean) 10,13, median sebesar
peduli lingkungan siswa dilihat pada 10, modus 12, standar deviasi 2,8.
indikator pemanfaatan air dari 95 Untuk kategori perilaku peduli
responden diperoleh 6 responden lingkungan siswa dilihat pada
kategori sangat peduli dengan indikator pemanfaatan air dari 95
persentase 6,3%, 18 responden responden diperoleh 9 responden
kategori peduli dengan persentase kategori sangat peduli dengan
skor 18,9%, 57 responden kategori persentase 9,5%, 30 responden
cukup peduli 60%, 9 responden kategori peduli dengan persentase
kategori kurang peduli 9,5%, dan 5 skor 30,6%, 39 responden kategori
responden kategori sangat kurang cukup peduli 41%, 13 responden
peduli dengan persentase 5,3%. kategori kurang peduli 13,7%, dan 4
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat responden kategori sangat kurang
pada diagram dibawah ini, peduli dengan persentase 4,2%.
50.00% 46.30% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
40.00% 33% pada diagram dibawah ini :
30.00%
50.00% 41%
20.00% 9.50%
6.30% 5.30% 40.00% 31.60%
10.00%
30.00%
0.00%
20.00% 13.70%
Sangat Peduli Cukup Kurang Sangat 9.50%
10.00% 4.20%
Peduli Peduli Peduli Kurang
Peduli 0.00%
Sangat Peduli Cukup Kurang Sangat
Gambar 4. Diagram Perilaku Peduli Peduli Peduli Peduli Kurang
Lingkungan pada Siswa SMAN 2 Peduli
Pariaman Indikator Pemanfaatan Air
Gambar 5. Diagram Perilaku Peduli
Lingkungan pada Siswa SMAN 2
Berdasarkan diagram pada Pariaman Indikator Peduli Lingkungan
gambar 4. perilaku peduli lingkungan Sekitar
siswa dilihat dari indikator Berdasarkan diagram pada
pemanfaatan air termasuk dalam gambar 4. perilaku peduli lingkungan
kategori “cukup peduli“ dengan siswa dilihat dari indikator
persentase 46,30 %. pemanfaatan air termasuk dalam
kategori “cukup peduli“ dengan
persentase 41%.
5. Indikator Emisi Karbon observasi dan wawancara, hasilnya
Data Peduli Lingkungan sebagai berikut:
Sekitar berasal dari angket yang 1. Indikator Pemanfaatan Energi
terdiri dari 5 item, maka di dapat Berdasarkan hasil observasi
skor maksimum 20 dan skor dan wawancara yang dilakukan
minimum 5. Berdasarkan hasil peneliti masih ada sebagian siswa
perhitungan dengan bantuan software yang mennggunakan listrik yang
MS Excel 2010 di dapat nilai median tidak sesuai dengan keperluan
sebesar 13, modus 13, standar belajar. Misalnya siswa
deviasi 1,8. Untuk kategori perilaku menggunakan energi listrik untuk
peduli lingkungan siswa dilihat pada mengisi daya handphone. Sedangkan
indikator pemanfaatan energi dari 95 sekolah sudah membuat aturan tidak
responden diperoleh 7 responden menggunakan handphone dalam
kategori sangat peduli dengan proses pembelajaran. Selain itu
persentase 7,4%, 35 responden petugas kebersihan kadang-kadang
kategori peduli dengan persentase menemukan juga lampu yang tidak
skor 38,8%, 38 responden kategori di matikan, tetapi itu jarang.
cukup peduli 40%, 12 responden 2. Indikator Pengelolaan Sampah
kategori kurang peduli 12,6%, dan 3 Berdasarkan hasil observasi
responden kategori sangat kurang dan wawancara masih terlihat
peduli dengan persentase 3,2%. sampah yang berserakan terutama
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam kelas setelah jam istirahat.
pada tabel dibawah ini, Selain itu dalam memilah sampah
50.00% siswa masih kurang peduli
38.80% 40%
40.00% kebanyakan siswa masih mencapur
30.00% sampah organik, dan non-organik.
20.00% 12.60%
7.40%
3.20%
Sedangkan sekolah sudah
10.00%
0.00% memfasilitasi tempat sampah sesuai
Sangat Peduli Cukup Kurang Sangat dengan jenisnya.
Peduli Peduli Peduli Kurang
3. Indikator Pemanfaatan Air
Peduli
Berdasarkan hasil observasi
Gambar 6. Diagram Perilaku Peduli dan wawancara perilaku peduli
Lingkungan pada Siswa SMAN 2 lingkungan siswa dilihat dari
Pariaman Indikator Emisi karbon
Berdasarakan diagram pada indikator pemanfaatan air secara
keseluruhan sudah peduli tetapi pada
gambar 6. perilaku peduli lingkungan
hal-hal tertentu seperti masih ada
siswa dilihat dari indikator
siswa yang lupa mematikan kran air
pemanfaatan air termasuk dalam
kategori “cukup peduli“ dengan di WC maupun tempat whudu, hal
persentase 40%. tersebut akan membuat air terbuang
percuma sedangkan air yang
Untuk memperkuat hasil dari
digunakan di sekolah ini adalah
data angket peneliti juga melakukan
PDAM.
4. Indikator Pemanfaatan Air 10 Tahun 2005 yang tata laksananya
Berdasarkan hasil observasi dituangkan dalam Peraturan Menteri
dan wawancara perilaku peduli Energi dan Sumber Daya Mineral No.
lingkungan siswa dilihat dari 31 Tahun 2005. Dalam peraturan
indikator peduli lingkungan sekitar menteri tersebut disebutkan langkah
sebagian siswa sudah cukup peduli untuk efisiensi energi listrik diantaranya
tetapi masih ada yang tidak peduli adalah memasang lampu hemat energi,
terbukti dengan adanya kuris-kursi mengurangi pemakaian listrik, dan
yang berserakan di sekitar sekolah mengatur suhu ruangan.
dan masih kurannya kesadaran Selain yang telah disebutkan
sendiri dari siswa untuk merawat dalam peraturan menteri di atas,
tanaman kecuali dngan adanya sebenarnya masih terdapat beberapa
himbauan dari sekolah yaitu dengan langkah yang prolingkungan khususnya
di adakannya gotong royong. dalam hal penggunaan energi listrik,
5. Indikator Emisi Karbon seperti menggunakan pencahayaan sinar
Berdasarkan hasil observasi matahari sebagai sumber penerangan di
terlihat diaman banyaknya kendaraan dalam rumah pada siang hari dan
sepeda motor yang terparkir di mematikan alat elektronik jika tidak
sekolah membuktikan bahwa digunakan (Survei BPS, 2012).
sebagian siswa SMA Negeri 2 Jika dikaitkan dengan hasil
Pariaman menggunakan kendaraan penelitian sebagian siswa belum semua
bermotor ke sekolah. Alasannya siswa mempunyai perilaku yang peduli
sebagian besar siswa berpendapat dengan pemanfaatan energi. Artinya
jika menggunakan kendaraan sikap siswa terhadap pemanfaatan
bermotor ke sekolah lebih cepat dan energi belum sepenuhnya diaplikasikan
jika menggunakan angkot itu akan dalam tindakan sebagai bentuk
memakan waktu lebih lama. kepedulian lingkunng. Ditujukan
Sebagian lagi. dengan masih terlihat siswa yang
PEMBAHASAN menggunakan colokan listrik untuk
Berdasarkan hasil penelitian mengisi daya Handphone padahal
mengenai perilaku peduli lingkungan sekolah sudah melarang menggunakan
pada siswa, peneliti akan menyajikan Handphone diskeolah.
uraian bahasan sesuai dengan temuan Sikap yang baik juga belum tentu
dilapangan sehingga pembahasan ini mencerminkan tindakan atau perilaku
akan mengintegrasikan antara temuan yang baik pula. Hal ini dikembalikan
yang ada di lapangan dengan teori yang lagi pada Teori Triandhy yang
ada. Hal tersebut akan dibahas lebih dikemukakan Jackson (2005) dan teori
lanjut dalam bentuk uraian sebagai Kollmuss dan Agyeman (2002) bahwa
berikut: pembentukan perilaku peduli
Pada indikator pemanfaatan lingkungan sangat kompleks karena
energi, Pemerintah telah mengatur melibatkan faktor-faktor internal dan
penggunaan energi dalam Inpres RI No. eksternal yang saling berkaitan, di
samping juga terdapat faktor Sebagaimana kita ketahui
penghalang seseorang untuk mengubah pengelolaan sampah harus dilakukan
perilakunya. Dengan demikian, untuk oleh semua warga sekolah, terkhusus
mewujudkan perilaku peduli lingkungan disini adalah siswa dimana siswa yang
tidak cukup hanya dengan melibatkan di bentuk perilakunya sehingga bisa
satu aspek pengubah saja atau pihak menerapkannya dalam kehidupan
tertentu saja (misalnya sekolah saja) sehari-hari dirumah. Dalam hal ini
untuk melakukan perubahan tetapi siswa harus meningkatkan lagi
dengan mempertimbangkan semua kepedulian tentang pengelolaan sampah,
aspek yang terlibat dan kerjasama antar Partisipasi masyarakat khususnya siswa
semua pihak (Dewi Rizky Iswari, dan dalam konteks pengelolaan sampah
Suyud W. Utomo 2017). dapat berupa pemilahan antara sampah
Menurut Emil, Salim (1986). organik dan sampah anorganik dalam
Penanggulangan sampah, proses pewadahan, atau melalui
memanfaatkan kembali sampah organis, pembuatan kompos dan mengurangi
dan mendaur ulang (recycling) sampah penggunaan barang yang tidak mudah
anorganis (botol, kaleng, plastik, dan terurai (Yolarita, 2011), tidak
lain-lainnya) melalui tukang loak atau membuang sampah di dalam kelas, jika
yang serupa. kelas bersih maka akan menimbulkan
Pengelolaan sampah dapat di kenyamanan dalam proses
lakukan dengan menggunakan atau pembelajaran, sehingga tujuan
mendaur ulang barang yang masih dapat pemebelajaran dapat dicapai dengan
dipakai, menyediakan tempat sampah baik.
sesuai dengan jenisnya, dan Pemanfaatan air sejalan juga
menggunakan barang yang lebih ramah dengan pemanfaatan energi dimana
lingkungan (Survei BPS, 2012). persedian air jumlahnya terbatas. Hal
Jenis-jenis sampah menurut tersebut di tujukan dengan ketersediaan
Iswandi (2012) terdiri dari: 1) Sampah air di tawar di bumi sekitar 2,5% dan
Organik. 2) Sampah Anorganik. Seperti hanyasekitar 1% yang bisa
plastik, botol dan kaleng. 3) Sampah dimanfaatkan secara langsung oleh
Khusus. Sampah khusus adalah sampah manusia. Ketersediaan air yang terbatas
yang memerlukan penanganan khusus tersebut mengharuskan manusia untuk
untuk menghindari bahaya yang akan memanfaatkan air secara bijaksana
ditimbulkannya. (Survei BPS 2012).
Jika dikaitkan dengan hasil Jika hal tersebut di kaitkan
penelitian perilaku siswa untuk dengan mayoritas siswa mejawab
memilah sampah sesuai dengan pernyataan perilaku dalam pemanfaatan
jenisnya sudah cukup baik. Akan tetapi air sudah cukup baik. Hal tersebut juga
masih ada sebagian yang tidak di buktikan dengan mayoritas siswa
menggunakannya dnegan baik. menjawab selalu pada pernyataan
walaupun sekolah sudah menyediakan mematikian kran jika sudah tidak di
tempat sampah sesuai dengan jenisnya. gunakan lagi. Sebagian siswa lagi siswa
menjawab kadang-kadang pada karbon adalah menggunakan peralatan
pernyataan ikut membersihkan selokan yang dapat menghasilkan karbon seperti
di sekolah. Artinya, sikap siswa AC, parfum semprot, busa styrofoam
terhadap pemanfaatan air sudah baik, dan kendaraan bermotor (BPS, 2012)
akan tetapi dalam praktiknya atau Jika dikaitkan dengan hasil
tindakan belum direalisasikan secara penelitian harapan tersebut sudah mulai
sempurna. Sesuai dengan pendapat diterapkan oleh siswa terbukti dengan
Notoatmodjo dalam Nugraha aditya sebagian siswa tidak memakai parfum
(2018) menjelaskan bahwa suatu yang mengandung CFC yang
tindakan yang dilakukan seseorang menymbang emisi karbon. Akan tetapi
tidak akan langsung terwujud karena masih ada perilaku-perilaku yang
diperlukan faktor pendukung atau menyumbang emisi karbon untuk
kondisi yang memungkinkan untuk lingkungan. Artinya disini siswa masih
terwujudnya suatu tindakan. perlu di berikan pengertian tentang efek
Pemanfaatan kebun atau yang terjadi karena masih banyak siswa
pekarangan dengan tumbuh-tumbuhan yang menyumbang emisi karbon seperti
yang berguna, penanaman bibit tumbuh- masih banyak siswa yang menggunakan
tumbuhan untuk penghijauan rumah dan kendaraan bermotor kesekolah.
halaman diusahakan sebersih dan Hal ini sesuai dengan pendapat
seindah mungkin sehingga merupakan Syukri Hamzah dalam Sri
lingkungan yang sehat dan widi Astuti, (2016) yang menyatakan
menyenangkan bagi keluarga, (BPS, bahwa sikap dan perilaku manusia akan
2012). Artinya dalam hal memeliahara menentukan baik buruknya kondisi
lingkungan sekiatar merupakan lingkungan, sebaliknya bagaimana
tanggung jawab semua masyarakat. manusia memperlakukan lingkungan
termasuk di dalamnya siswa. Salah satu dampaknya akan berpengaruh terhadap
cara yang dilakukan untuk kualitas hidup manusia.
menumbuhkan kepedulian terhadap SIMPULAN
lingkungan antara lain melakukan Berdasarkan hasil hasil analisis
pembibitan tanaman, penghijauan dan data tentang perilaku peduli lingkungan
juga melakukan pengomposan (Rotari, pada siswa SMA Negeri 2 pariaman,
Septi dan Kokom Komalasari, 2017). yang dilihat dari lima indikator yaitu :
Menurut laporan PBB, emisi pemanfaatan energi, pengelolaan
karbon telah melewati ambang batas sampah, pemanfaatan air, peduli
terburuk, selain itu emisi karbon lingkungan sekitar, dan perilaku emisi
menyebabkan efek rumah kaca terus karbon, maka dapat diambil beberapa
meningkat setiap tahunnya. Dalam level kesimpulan yaitu sebagai berikut:
individu emisi karbon dapat dikurangi 1. Perilaku peduli lingkungan pada
dengan mengontrol perilaku sehari-hari, siswa SMA Negeri 2 Pariaman
terutama perilaku yang mempunyai dilihat dari indikator pemanfaatan
potensi penyumbang emisi karbon. energi termasuk kategori “cukup
Diantara perilaku penyumbang emisi peduli” dengan persentase 49,5 %,
karena masih ada yang lebih berperan dalam mengontrol
menggunakan listrik yang tidak perilaku siswa baik di kelas
sesuai keperluan belajar. maupun di lingkungan sekiatr
2. Perilaku peduli lingkungan pada sekolah, guna menumbuhkan
siswa SMA Negeri 2 Pariaman perilaku peduli terhadap
dilihat dari indikator pengelolaan kebersihan lingkungan serta dapat
sampah termasuk kategori “cukup membimbing siswa untuk
peduli” dengan persentase 49,5 %, mengolah berbagai sampah,
dikarenakan masih ditemukan terutama pada indikator
sampah berserakan dikelas pengelolaan sampah.
maupun di pekarangan sekolah. 2. Diharapkan kepada pihak sekolah
3. Perilaku peduli lingkungan pada untuk memberikan beberapa
siswa SMA Negeri 2 Pariaman poster di lingkungan sekolah
dilihat dari indikator pemanfaatan tentang pentingnya menjaga
air termasuk kategori “cukup kebersihan, menghemat energi,
peduli” dengan persentase 60 %, bagaiaman mengelola sampah,
akan tetapi kadang-kadang masih hemat air, dan mengurangi polusi
ditemukan kran air yang tidak udara, sehingga dengan
dimatikan. keberadaan poster-poster tersebut
4. Perilaku peduli lingkungan pada dapat mengontrol perilaku siswa.
siswa SMA Negeri 2 Pariaman Memberikan penegasan untuk
dilihat dari indikator peduli menjaga kebersihan serta
lingkungan sekitar termasuk memberi hukuman kepada santri
kategori “cukup peduli” dengan yang melanggar, guna
persentase 41%, akan tetapi masih menumbuhkan perilaku peduli
ada siswa yang kurang peduli lingkungan pada siswa.
dengan kebersihan pekarangan 3. Bagi siswa di harapakan untuk
sekolah. lebih meningkatkan lagi
5. Perilaku peduli lingkungan pada kepeduliannya terhadap
siswa SMA Negeri 2 Pariaman lingkungan. Karena lingkungan
dilihat dari indikator emisi karbon yang bersih memberikan
termasuk kategori “cukup peduli” kenyamanan dalam proses
dengan persentase 40%, akan pembelajaran.
tetapi masih banyak siswa yang DAFTAR PUSTAKA
memakai kendaraan bermotor ke
sekolah. Azmi, Fadila. 2017. Analisis Sikap
Peduli Lingkungan Siswa Melalui
SARAN
Program Adiwiyata Di Sma
Berdasarkan kesimpulan di atas, Negeri 1 Medan. Jurnal. Medan
peneliti memberikan beberapa saran
yaitu: BPS. 2012. Iindikator Perilaku Peduli
1. Diharapkan kepada guru dan Lingkungan : Jakarta
perangkat sekolah lainnya agar
Dewi Rizky Iswari, dan Suyud W. Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Utomo.2017.Evaluasi Penerapan Daya Mineral No. 31 Tahun 2005
Program Adiwiyata Untuk penghematan energi.
Membentuk Perilaku Peduli
Lingkungan di Kalangan Siswa Rotari,Septi, dan Kokom Komalasari.
(Kasus: SMA Negeri 9 Tangerang 2017. Peran Program Adiwiyata
Selatan dan MA Negeri 1 Mandiri Dalam Meningkatkan
Serpong). Jurnal Ilmu Kepedulian Lingkungan Peserta
Lingkungan. Vol. 15 No. 1 Didik. Jurnal Unipma. Vol.5 No.1

Instruksi presiden RI No. 10 Tahun Sri, widi Astuti, 2016. Kepedulian


2005 tantang penghematan energi. Lingkungan Pada Siswa Sekolah
Adiwiyata (Studi Di Smp Negeri
Meyer, A. 2015. Does education 7 Yogyakarta). Skripsi.
increase pro environmental Universitas Negeri Yogyakarta
behavior? Evidence froum
Europe. Jurnal Ecological Umar, Iswandi. 2012. Ekologi Dan Ilmu
Economic, 116,108-121. Lingkungan. Padang : UNP Press

Notoatmodjo S., 2003. Pendidikan dan Umar, Iswandi . 2017 . Prioritas


Perilaku Kesehatan. Jakarta, PT Pengembangan Kawasan
Rineka Cipta. Permukiman Pada Wilayah
Rawan Banjir Di Kota Padang,
Notoatmojo S. 2010. Ilmu Perilaku Provinsi Sumatera Barat. Jurnal.
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Majalah Ilmiah Globë Volume 19
No.1
Nugraha, aditya dkk. 2018. Persepsi
Dan Partisipasi Masyarakat
Terhadap Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga Melalui Bank
Sampah Di Jakarta Selatan. Jurnal
Pengelolaan Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Vol. 8 No. 1

Salim, Emil.1986. Pembangunan


Berwawasan Lingkungan.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung : Alfabeta.

Sumarlin, dkk. 2013. Persepsi dan


kepedulian siswa terhadap
pengelolaan lingkungan sekolah
melalui program adiwiyata. Jurnal
MGI. Vol. 27 No. 1

Anda mungkin juga menyukai