Anda di halaman 1dari 11

Analisis Peduli Lingkungan Mahasiswa S1

Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang


Sebagai Bentuk Upaya Menjaga Kelestarian Lingkungan

Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kulian Metodologi Penelitian Kualitatif


yang Diampu oleh Bapak Dr. Sueb, M.Kes.

Oleh:
Dhia Fajrianti Sigarra
190341864419

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2019
Analisis Peduli Lingkungan Mahasiswa S1 Jurusan Biologi UM
Sebagai Bentuk Upaya Menjaga Kelestarian Lingkungan

Sueb1 dan Dhia F. Sigarra2


Jurusan Biologi, Universitas Negeri Malang

Abstrak
Sikap peduli lingkungan diasumsikan dapat menumbuhkembangkan kepedulian
lingkungan hidup sehingga tercipta kelestarian lingkungan. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah masiswa S1 Jurusan Biologi
Universitas Negeri Malang, yang dipilih karena di jurusan biologi mulai
menunjukan salah satu sikap peduli lingkungan yakni mengupayakan untuk tidak
membeli air munum dalam kemasan yang akan menyumbang sampah plastik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil deskripsi analisis sikap peduli
lingkungan mahasiswa S1 Jurusan Biologi UM sebagai bentuk upaya menjaga
kelestarian lingkungan. Indikator karakter peduli lingkungan yang dilihat pada
penelitian ini diantaranya: 1) memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan,
2) membuang sampah pada tempatnya, 3) menghemat penggunaan energi, 4)
melalukan reduce, reuse, recycle (3R), dan 5) memisahkan jenis sampah organik
dan anorganik.

Kata Kunci: Sikap peduli lingkungan, kelestarian lingkungan.

Abstract
The attitude of caring for the environment is assumed to be able to foster
environmental awareness so as to create environmental sustainability. This
research is a qualitative research. The subjects of this study were undergraduate
students majoring in Biology, State University of Malang, which was chosen
because in the biology department began to show one of the attitudes to care
about the environment that is trying not to buy bottled water that will contribute
to plastic waste. This research was conducted to determine the results of the
description of the attitude of environmental care analysis S1 undergraduate
students majoring in biology as a form of efforts to preserve the environment.
Indicators of environmental care characteristics seen in this study include: 1)
maintaining cleanliness and environmental sustainability, 2) disposing of trash in
its place, 3) saving energy use, 4) reducing, reuse, recycle (3R), and 5) separating
waste types organic and inorganic.

Key words: Environmental attitude, environmental sustainability.


PENDAHULUAN

Lingkungan selalu dihubungkan dengan pembentukkan perilaku dan


kepribadian masyarakat dimanapun mereka berada sejak lahir hingga dewasa.
Segala yang menjadi kebutuhan manusia selalu disediakan olah lingkungann.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk menjaga agar lingkungan tempat kita
hidup tetap terpelihara kelestariannya. Sikap peduli lingkungan itu penting karena
sering kali, tetapi tidak selalu, menentukan perilaku yang meningkatkan atau
menurunkan kualitas lingkungan. Secara tradisional, sikap memiliki elemen
kognitif, afektif, dan konatif, tetapi sikap lingkungan mungkin lebih baik
digambarkan memiliki dimensi pelestarian dan pemanfaatan [1]. Sikap peduli
lingkungan adalah kecenderungan psikologis yang diekspresikan dengan
mengevaluasi lingkungan alam dengan beberapa tingkat kesukaan atau
ketidaksenangan. Ada ratusan langkah-langkah sikap peduli lingkungan yang
tersedia berdasarkan kerangka kerja konseptual dan teoritis yang berbeda, dan
sebagian besar peneliti lebih memilih untuk menghasilkan langkah-langkah baru
daripada mengatur yang sudah tersedia [2].
Kesenjangan sikap-perilaku lingkungan yang diamati pada beberapa
individu hanyalah satu manifestasi dari kurangnya kontrol diri mereka untuk
mempertahankan konsistensi di banyak bidang kehidupan. Dengan tidak adanya
bukti empiris sebelumnya, intuisi menunjukkan bahwa kesenjangan sikap-perilaku
lingkungan tidak tampak terisolasi tetapi agak saling berhubungan dengan
inkonsistensi individu lain, sementara pendekatan rasional menunjukkan bahwa
kontrol diri (yaitu kapasitas untuk melakukan tindakan yang konsisten)
memainkan peran penting dalam menjelaskan kesenjangan sikap-perilaku
lingkungan dalam kerangka teori perilaku yang terencana [3].
Informasi adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk
mempromosikan perubahan perilaku peduli lingkungan. Informasi dapat berfungsi
untuk meningkatkan kesadaran masalah, yang dapat mempengaruhi perilaku atau
menginformasikan kepada orang-orang tentang upaya lain yang dapat
meningkatkan kerja sama [4]. Manusia yang peduli lingkungan akan selalu
berupaya mencegah kerusakan yang terjadi di lingkungan alam sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah
terjadi [5].
Penelitian yang dilakukan oleh Sarigöllü [6] menemukan bahwa sikap
lingkungan berbeda secara signifikan di seluruh budaya. Secara khusus, temuan
kami menunjukkan perbedaan antara kolektivis dengan individualistis, pengaturan
eksternal dengan internal, materialis dengan postmaterialis, orientasi budaya masa
lalu dengan budaya masa depan. Temuan penelitian yang juga dilakukan oleh
Sarkar, et. all. [7] menunjukkan bahwa sikap lingkungan berpengaruh signifikan
terhadap perilaku ekologis. Oleh karena itu, kita tidak dapat berharap bahwa sikap
positif terhadap lingkungan akan meningkatkan kemauan untuk menjaga
kelestarian lingkungan, jika tidak didorong oleh keinginan yang kuat akan
pentingnya menjaga lingkungan hidup.
Lingkungan juga merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
kehidupan, sebab memiliki pengaruh terhadap kelangsungan kehidupan,
kesejahteraan anatar manusia dengan makhluk hidup lain baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Lingkungan hidup menurut UU RI No. 32 tahun
2009 bahwa “Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan prilakunya,
yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya.” Namun yang sering kita jumpai saat ini kerusakan
lingkungan yang tidak lain disebabkan oleh aktivitas dan kegiatan manusia yang
menimbulkan pencemaran lingkungan.
Perkembangan manusia semakin banyak dan kebutuhan manusia yang
tidak terbatas, menyebabkan manusia mengeksploitasi bumi. Eksploitasi bumi
oleh manusia menyebabkan kerusakan lingkungan yang mengancam habitat
manusia dan mahkluk hidup lain di bumi [8]. Salah satu maslah yang juga
menjadi maslah dalam lingkungan manusia adalah sampah. Istilah samapah
merujuk pada padatan yang sudah tidak terpakai lagi dan dibuang yang berasal
dari kegiatan kita sehari-hari atau berasal dari industri, tempat komersial, pasar,
tanaman dan kebun, dan sebaginya [9]. Tidaj dapat dipungkiri, bahwa aktivitas
manusia serta interaksi yang terjalin sesama mereka memiliki hubungan yang
tidak dapat dipisahkan.
Satu hubungan yang sangat dinamis antara manusia dan lingkungannya,
dapat dilihat dari bagaimana cara manusia hidup bersama, berdampingan dengan
semua komponen di sekitarnya. Dalam rangka menghadapi tantangan lingkungan
di bumi, ada kebutuhan untuk mendidik dan memberi informasi kepada
masyarakat mengenai permasalahan lingkungan [10]. Perilaku individu terhadap
lingkungan harus ada hubungannya dengan apa yang mereka rasakan dan apa
yang mereka pikirkan sehubungan dengan lingkungan dan tindakan peduli
lingkungan [4]. Sikap peduli lingkungan terintregasi di seluruh mata pelajaran
yang diajarkan dari jenjang pendidikan khususnya dalam pembelajaran sains
karena memiliki keterkaitan yang erat. Sikap peduli lingkungan perlu
dikembangkan dalam dunia pendidikan, agar dapat menjaga dan memperbaiki
kondisi lingkungan yang ada [11]. Pendidikan merupakan salah satu sarana yang
sangat strategis dalam menanamkan kemampuan memecahkan masalah sedini
mungkin kepada peserta didik melalui kegiatan pemebelajara [12].
Pembelajaran sains diharapkan menjadi wahana bagi para peserta didik
untuk mempelajari diri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam penerapan dikehidupan sehari-hari [12]. Melalui penelitian ini saya akan
menanalisis sikap peduli lingkungan mahasiswa, yang mana mahasiswa
merupakan salah satu agen perubahan yang memberikan contoh dan perilaku baik
bagi masyarakat. Oleh sebab itu, penting bagi saya untuk menyediakan lembar
kuisioner atau angket untuk memperoleh data penelitian. Penelitian yang
mengukur sikap peduli lingkungan pada umumnya menggunakan metode
wawancara dan kuesioner, dan teknik implisit yang jauh lebih jarang seperti
observasi, pengukuran priming, dan langkah-langkah persaingan respons [2]. Hal
ini memberikan inisiatif bagi peneliti untuk melaksakakan “Analisis Peduli
Lingkungan Mahasiswa S1 Jurusan Biologi UM Sebagai Bentuk Upaya
Menjaga Kelestarian Lingkungan”.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah deskripsi analisis peduli lingkungan
mahasiswa S1 Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang?
Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil deskripsi analisis
peduli lingkungan mahasiswa S1 Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang
sebagai bentuk upaya menjaga kelestarian lingkungan.
METODE

A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami sikap lingkungan mahasiswa
S1 jurusan biologi di Universitas Negeri Malang, kemudian peneliti akan
mencoba menganalisis perilaku mereka selama berada dilingkungan tempat
tinggalnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti turun langsung ke lapangan
penelitian bertemu dengan mereka untuk mengumpulkan data penelitian,
sekaligus melakukan analisis data selama proses penelitian. Untuk itu, penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Corbin dan
Strauss (2015:5) merupakan bentuk penelitian dimana peneliti dalam
mengumpulkan dan menganalisis data menjadi bagian dari proses penelitian
sebagai partisipan bersama informan yang memberikan data. Adapun alasan
menggunakan pendekatan kualitatif adalah: 1. untuk mengeksplorasi pengalaman
batin peserta, 2. untuk mengeksplorasi bagaimana makna terbentuk dan
ditransformasikan, 3. untuk menjelajahi daerah yang belum diteliti secara
menyeluruh, 4. untuk menemukan variabel yang relevan yang nantinya dapat diuji
melalui bentuk-bentuk kuantitatif penelitian, 5. untuk mengambil pendekatan
holistik dan komprehensif dalam mempelajari fenomena.

B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif yang menjadi
alat utama adalah manusia (human tools), artinya melibatkan peneliti sendiri
sebagai instrumen (Bogdan & Biklen, 1998; Rahardjo, 2003) dengan
memperhatikan kemampuan peneliti dalam hal bertanya, melacak, mengamati,
memahami dan mengabstraksikan sebagai alat penting yang tidak dapat diganti
dengan cara lain. Dalam penelitian kualitatif peneliti wajib hadir di lapanga.
Kehadiran peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian ini. Peneliti selaku
instrumen utama masuk ke latar penelitian agar dapat berhubungan langsung
dengan informan, dapat memahami secara alami kenyataan yang ada di latar
penelitian. Peneliti berusaha melakukan interaksi dengan informan penelitian
secara wajar dan menyikapi segala perubahan yang terjadi di lapangan, berusaha
menyesuaikan diri dengan situasi di lingkungan tempat penelitian. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka langkah-langkah yang ditempuh peneliti sebagai
berikut:
1. kegiatan awal sebelum memasuki lapangan, peneliti melakukan survey
lokasi untuk memperoleh gambaran umum tentang kondisi lingkungan di
masyarakat.
2. kegiatan kedua, menentukan sampel penelitian yang dalam penelitian ini
merupakan mahasiswa yang menurut peneliti mahaiswa perupakan salah
satu agen perubahan bagi lingkungannya.
3. Selanjutnya peneliti terjun ke lapangan untuk melakukan pengumpulan
data berdasarkan jadwal yang telah disepakati oleh peneliti dengan
informan.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada Jurusan Biologi
Universitas Negeri Malang. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Oktober 2019
selama 1 bulan.

D. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah para mahasiswa S1 jurusan
biologi yang menjadi informan/subyek penelitian. Data yang dikumpulkan berupa
ungkapan/pendapat/persepsi mereka tentang segala hal yang berkaitan dengan
sikap lingkungan. Oleh karena itu, jenis data penelitian ini adalah data primer.
Pemilihan informan atau subyek penelitian berdasarkan kriteria yang ditetapkan
oleh peneliti terlebih dahulu, yakni profil mahasiswa yang memiliki kriteria
seperti: (1) memiliki latarbelakang sebagai mahaiswa jurusan biologi, (2) rentang
usia 18 sampai dengan 23 tahun.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif
adalah dengan mengunakan teknik pengamatan (observasi), wawancara,
dokumentasi dan catatan lapangan. Data sekunder diperoleh dari literatur, artikel,
dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan kajian dan konsep penelitian.
Peneliti dapat menyesuaikan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan
keadaan di tempat penelitian.

F. Teknik Analisis Data


Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara terpadu, artinya analisis
telah dikerjakan sejak di lapangan, yakni dengan penyusunan data atau bahan
empiris (synthesizing) menjadi pola-pola dan berbagai katagori secara tepat.
Bahan empiris yang terhimpun dianalisis dengan menggunakan tiga langkah
analisis yaitu reduksi data dilakukan dengan menghilangkan hal-hal yang tidak
relevan dengan penelitian, pemaparan bahan empiris dan penarikan kesimpulan
dan verifikasi.
DAFTAR RUJUKAN

[1] Gifford R and Sussman R 2012 Environmental Attitudes (Oxford University


Press)

[2] Milfont T L and Duckitt J 2010 The environmental attitudes inventory: A


valid and reliable measure to assess the structure of environmental attitudes
Journal of Environmental Psychology 30 80–94

[3] Redondo I and Puelles M 2017 The connection between environmental


attitude–behavior gap and other individual inconsistencies: a call for
strengthening self-control International Research in Geographical and
Environmental Education 26 107–20

[4] Laurens J M 2012 Changing Behavior and Environment in a Community-


based Program of the Riverside Community Procedia - Social and Behavioral
Sciences 36 372–82

[5] Sujana K and Hariyadi S 2018 Hubungan Antara Sikap dengan Perilaku
Peduli Lingkungan pada Mahasiswa 5 81–7

[6] Sarigöllü E 2009 A Cross-Country Exploration of Environmental Attitudes


Environment and Behavior 41 365–86

[7] Sarkar P S, Bhattacharya S and Sengupta P P 2011 Perspectives of Ecological


behaviour and attitude to the Environment: An empirical analysis on Kolkata
citizens Asia Pacific Business Review 7 176–87

[8] Afandi R 2013 Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui


Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah
Hijau PEDAGOGIA 2 98

[9] Wahyono S and Si S 2001 Pengolahan Sampah Organik dan Aspek Sanitasi 2
113–8

[10] Desfandi M 2015 Mewujudkan Masyarakat Berkarakter Peduli


Lingkungan Melalui Program Adiwiyata Sosio Didaktika: Social Science
Education Journal 2 31–7

[11] Taufiq M, Dewi N R and Widiyatmoko A 2014 Pengembangan Media


Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter Peduli Lingkungan Tema
“Konservasi” Berpendekatan Science-Edutainment 3 140–5

[12] Priadi M A and Sudarisman S 2012 Pembelajaran Biologi Menggunakan


Model Problem Based Learningmelalui Metode Eksperimen Laboratorium
dan Lapangan Ditinjaudari Keberagaman Kemampuan Berpikir Analitis dan
Sikap Peduli Lingkungan 1 10
TABEL JABARAN VARIABEL

Variabel Definisi Subvariabel Indikator Skala Variabel Alat Lab atau


Operasional (pilih salah Instrumen
Variabel satu: rasio, untuk
interval, mendeteksi/me
ordinal, ngidentifikasi
nominal)
Peduli Peduli 1. Lingkungan Rasio 1. Lembar
Lingkungan lingkungan fisik observasi
adalah  Kebersihan awal
perilaku lingkunga 2. Lembar
atau  Disiplin Daftar
perubahan lingkungan Kuisioner
manusia 2. Lingkungan 3. Lembar
yang secara biologis Daftar
sadar  Pemeliharaan Wawancara
terhadap dan
lingkungan perawatan
dengan taman
dilandasi 3. Lingkungan
sikap sosial
tanggung  Sikap pada
jawab teman
karena  Disiplin
kerusakan sekolah
lingkungan
oleh mental
manusia.

Anda mungkin juga menyukai