Anda di halaman 1dari 16

REVIEW JURNAL

GEOGRAFI LINGKUNGAN

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah KKL 2

Dosen pengampu : Anggoro Putranto, S.Pd., M.Sc.

Disusun Oleh
Kelompok 2:

1. Afifa Sekar Safa’ah (126209203110)


2. Alvi Wardatun Ni'mah (126209202054)
3. Fadia amanda pertiwi (126209203140)
4. Elisa Novita Sari (126209201006)
5. Sita Putri Nurul Azizah (126209202096)
6. Tasya Fatchiati Rizqiya (126209203118)
7. Umi nur Chofifah (126209201008)

TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
Jl. Mayor Sujadi No.46, Kudusan, Plosokandang, Kec. Kedungwaru, Kab.
Tulungagung
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Review Jurnal 1 : Peranan Lingkungan Sebagai Sumber Pembelajaran Geografi Dalam
Menumbuhkan Sikap Dan Perilaku Keruangan Peserta Didik

Judul Peranan Lingkungan Sebagai Sumber Pembelajaran Geografi Dalam


Menumbuhkan Sikap Dan Perilaku Keruangan Peserta Didik
Volume dan Volume 14 (40-48)
Halaman
Tahun Penerbit 2014
Penulis Asti Nurlaela
Reviewer Tasya Fatchiati Rizqiya
Tanggal 13 Maret 2023

Abstrak Pada jurnal ini, abstrak dituliskan secara lengkap dengan menjelaskan
tentang pemahaman geografi lingkungan kepada peserta didik,
diharapkan dapat menumbuhkan sikap dan perilaku keruangan
peserta didik. Selain itu, abstrak pada jurnal ini menjelaskan tentang
teknik penelitian dan hasil penelitian.
Metode Penelitian Metode penelitian pada jurnal ini menggunakan Penelitian survey
dengan menggunakan analisis model multigroup sampel dan
menggunakan pendekatan kuantitatif
Hasil Penelitian 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan berperan
sebagai sumber pembelajaran geografi. Lingkungan memiliki
hubungan yang signifikan dengan sikap dan perilaku
keruangan peserta didik meskipun hubungannnya tidak kuat.
Lingkungan tidak berhubungan langsung dengan sikap dan
perilaku keruangan peserta didik, melainkan melalui perantara
yaitu dipengaruhi oleh kompetensi professional guru.
2. Hasil penelitian ini mempertegas teori hubungan sikap dengan
perilaku. Bahwa terdapat hubungan positif antara perilaku
keruangan dengan sikap keruangan. Lingkungan sebagai
sumber pembelajaran geografi berhubungan positif dengan
perilaku keruangan. Namun, lingkungan memiliki pengaruh
yang rendah terhadap sikap dan perilaku keruangan. Faktor-
faktor lain inilah yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi
penelitian-penelitian selanjutnya.
3. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar peserta didik
SMA kelas XI IPS di kabupaten Majalengka memiliki tingakt
kemampuan yang rendah dalam memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber pembelajaran geografi. Sehingga perlu
adanya sosialisasi metodemetode pembelajaran untuk guru
yang menekankan pembelajaran berbasis lingkungan agar
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan Lingkungan sebagai sumber pembelajaran memiliki peranan dalam
menumbuhkan sikap dan perilaku keruangan peserta didik SMA
kelas XI IPS di kabupaten Majalengka. Lingkungan berpengaruh
terhadap sikap keruangan peserta didik melalui kompetensi
professional guru sebesar 14,1%. Begitu juga dengan sikap
berpengaruh terhadap perilaku keruangan peserta didik SMA kelas
XI IPS di kab majalengka sebesar 23,5%. Hal ini membuktikan teori
hubungan antara sikap dan perilaku (teori postulat kontigensi
tergantung) bahwa hubungan sikap dan perilaku sangat tergantung
pada situasional tertentu.
Kekuatan  Bahasa yang digunakan oleh penulis cukup mudah dipahami
 Penulis memberihan hasil penelitian sangat detail
Kelemahan Penulis kurang lengkap dalam menulis abstrak dan kesimpulan

Review Jurnal 2 : Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Pelestarian Lingkungan


Dengan Perilaku Wisatawan Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Di Objek Wisata
Cipanas Galunggung Kabupaten Tasikmalaya.

Judul Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Pelestarian Lingkungan


Dengan Perilaku Wisatawan Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Di
Objek Wisata Cipanas Galunggung Kabupaten Tasikmalaya
Volume dan Vol. 4 No. 1
Halaman
Tahun April 2016
Penerbit
Penulis Derwis Dermawan, Siti Fadjarajani
Reviewer Alvi Wardatun Ni’mah
Tanggal 13 Maret 2023
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan
Penelitian dan sikap pelestarian lingkungan dengan perilaku wisatawan dalam
menjaga kebersihan lingkungan dikawasan objek wisata.
Subyek Subyek penelitian ini adalah wisatawan yang secara random bertemu
Penelitian dengan peneliti, yang bersedia mengisi angket.
Metode Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
Penelitian metode deskriptif yang bersifat analisis korelasional.
Hasil Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan bahwa :
Penelitian  Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Pelestarian lingkungan
dengan Perilaku dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Pengatahuan Tentang Pelestarian lingkungan yang tinggi akan
cenderung mempengaruhi perilaku dalam menjaga kebersihan
lingkungan. Oleh karena itu wajar apabila terdapat hubungan
yang
positif dan signifikan antara pengetahuan tentang pelestarian lingkungan
dengan perilaku dalam menjaga kebersihan lingkungan. Jadi dapat
dinyatakan semakin tinggi Pengetahuan Tentang Pelestarian lingkungan
maka semakin tinggi pula Perilaku dalam menjaga kebersihan
lingkungan.
 Hubungan Antara Sikap Pelestarian lingkungan dengan Perilaku
dalam pelestarian lingkungan. Berdasarkan hasil uji hipotesis
yang kedua bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara Variable Sikap dalam Pelestarian lingkungan dengan
Perilaku dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan nilai R2
sebesar 0,091. Hal ini dapat dikatakan bahwa sebesar 9,1%
variasi-variasi atau perubahan-perubahan yang terjadi pada
variable terikat Perilaku dalam menjaga kebersihan lingkungan
memang dipengaruhi oleh variable Sikap dalam Pelestarian
lingkungan, dan sebesar 90,9 %, perilaku dalam Pelestarian
lingkungan dipengaruhi oleh variabel lain diluar sikap. Dengan
melihat hasil penelitian yang sudah dilakukan, dapat dilihat
dengan jelas bahwa semakin tinggi Sikap Pelestarian lingkungan
maka semakin tinggi pula Perilaku dalam menjaga kebersihan
lingkungan.
 Hubungan Antara Pengetahuan Pelestarian lingkungan dan Sikap
Pelestarian lingkungan dengan Perilaku dalam Pelestarian
lingkungan. Berdasarkan uji hipotesis yang ketiga terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara kedua Variable Bebas
Pengetahuan Tentang Pelestarian lingkungan dan Sikap
Pelestarian lingkungan terhadap Variable Perilaku dalam menjaga
kebersihan lingkungan. Perilaku Kesehatan ini memang
dipengaruhi oleh kedua Variable Bebas tersebut. Dengan
demikian dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi Pengetahuan
Wisatawan Tentang Pelestarian lingkungan dan Sikap Wisatawan
dalam Pelestarian lingkungan maka akan tinggi pula Perilaku
Wisatawan dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Kekuatan  Bahasa yang digunakan oleh peneliti sangat jelas dan mudah
Penelitian dipahami.
 Peneliti memaparkan hasil penelitiannya dengan jelas dan
terperinci, sehingga mudah sekali bagi pembaca untuk memahami
hasil penelitian ini.
 Disusun dengan sumber reverensi yang sangat banyak
 Peneliti juga memberi saran tentang perlu adanya peningkatan
pengetahuan tentang pelestarian lingkungan dan perlu adanya
peningkatan sikap dalam pelestarian lingkungan.
Kelemahan  Tidak adanya gambar atau dokumentasi yang mendukung.
Penelitian
Kesimpulan Hubungan antara pengetahuan tentang pelestarian lingkungan dengan
perilakunya dalam menjaga kebersihan lingkungan pada Wisatawan di
Objek Wisata Cipanas Galunggung Kabupaten Tasikmalaya, yaitu:
 Ada hubungan yang positif antara pengetahuan tentang
pelestarian lingkungan dengan perilakunya dalam memelihara
kebersihan lingkungan. Hal tersebut bermakna semakin tinggi
pengetahuan tentang pelestarian lingkungan, maka semakin tinggi
pula perilaku dalam menjaga kebersihan lingkungan.
 Ada hubungan yang positif antara sikap dalam pelestarian
lingkungan dengan perilakunya dalam memelihara kebersihan
lingkungan, maka semakin tinggi sikap dalam pelestarian
lingkungan maka semakin tinggi pula perilaku dalam menjaga
kebersihan lingkungan.
 Ada hubungan yang positif antara pengetahuan dan sikap tentang
pelestarian lingkungan dengan perilakunya dalam memelihara
kesehatan lingkungan. Maka dari itu semakin tinggi pengetahuan
tentang pelestarian lingkungan dan sikap dalam pelestarian
lingkungan, maka semakin tinggi pula perilaku dalam menjaga
kebersihan lingkungan.

Review Jurnal 3 : Dampak Penambangan Batu Cadas Terhadap Lingkungan Fisik di


Wilayah Desa Banjarasem Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng (Kajian Geografi
Lingkungan)

Judul Dampak Penambangan Batu Cadas Terhadap Lingkungan Fisik


di Wilayah Desa Banjarasem Kecamatan Seririt Kabupaten
Buleleng (Kajian Geografi Lingkungan)
Jurnal Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Volume dan Halaman Volume 1, Hal 1-11
Tahun 2013
Penulis Made Winda Putri Juliana, I Gede Astra Wesnawa, Sutarjo
Reviewer Sita Putri Nurul Azizah
Tanggal 14 Maret 2023
Abstrak Pada jurnal ini abstrak dituliskan secara lengkap mengenai
penjelasan tentang tujuan dan hasil dari penelitian aktivitas
penambangan dan dampak penambangan dari batu cadas terhadap
lingkungan fisik di Desa Banjarasem. Selain itu pada bagian abstrak
ini juga menjelaskan terkait teknik penelitian.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah, untuk:
1. Mengetahui kondisi lingkungan fisik di Dea Banjarasem.
2. Mendeskripsikan aktivitas penambangan batu cadas terhadap
lingkungan fisik di Desa Banjarasem.
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah masyarakat yang tersebar di Dusun Dajan
Rutung dan Dusun Yehanakan.
Metode Penelitian Metode penelitian pada jurnal ini menggunakan penelitian yang
bersifat deskriptif, dengan pengambilan sampel secara “Proportional
Random Sampling” yaitu sebesar 48 orang yang diambil 40% dari
keseluruhan poulasi sebanyak 120 yang tersebar di 2 dusun.
Pengumpulan data primer dan sekunder menggunakan metode
observasi, kuesioner dan pencatatan dokumen, yang selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
1. Kondisi lingkungan fisik di Desa Banjarasem dilihat dari
topografi merupakan dataran rendah dengan kemiringan
lereng 0-2% dan terletak pada ketinggian 500m/dpl.
2. Aktivitas untuk memperoleh batu cadas cukup aktif
dilakukan hal itu dilihat dari intensitas dan alat-alat yang
digunakan.
3. Dampak penambangan batu cadas terhadap lingkungan fisik
cukup tinggi dirasakan dilihat dari kondisi morfologi,
kondisi udarangan dan kondisi tanah.
Kesimpulan Dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi lingkungan di Desa
Banjarasem merupakan dataran dan perbukitan, dengan memiliki
batuan berupa batu cadas dan kondisi tanah mediteran coklat
kemerahan dari bahan batuan sendimen. Secara umum aktivitas
menambangan batu cadas tergolong aktif dan kebutuhan masyarakat
akan hasil tambang batu cadas ini sangat tinggi untuk bahan
tambang. Dampak penambangan batu cadas ini cukup tinggi, bagi
para penambang mereka merasa kesulitan dalam pengolahan lahan
bekas tambang, adanya aktivitas penambangan ini juga
mengakibatkan suhu udara lebih panas. Upaya masyarakat dalam
memperbaiki kerusakan lingkungan akibat aktivitas penambangan
masih dikatakan kurang.
Kekuatan  Bahasa yang digunakan oleh penulis jelas sehingga mudah
untuk dipahami.
 Penulis mampu memaparkan dengan baik setiap komponen
dalampembhasan.
 Setiap data dan informasi dipaparkan secara sistematis dan
informatif sehingga sangat membantu pembaca dalam
memahami isi dan tujuan penulisan jurnal.
Kelemahan  Tidak terdapat gambar atau dokumentasi pendukung.
 Di dalam penelitian jurnal ini sebatas mengungkapkan
dampak dari adanya aktivitas pertambangan, oleh karena itu
perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai penyelesaian
atau usaha-usaha dari adanya dampak akan aktivitas tambang
tersebut.

REVIEW JURNAL 4 : “PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN MASA DEPAN


EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG LAUT KABUPATEN CILACAP”

Jurnal Jurnal Swarnabhumi


Vol dan Halaman Vol.2 No. 2
Tahun Agustus 2017
Penulis Muh. Sholeh
Reviewer Umi Nur Chofifah
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan
lingkungan masyarakat Kampung Laut di Kabupaten Cilacap dan
bagaimana pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi masyarakatnya
serta menganalisis bagaimana pengembangan ekonomi ke depannya
bagi masyarakat Kampung Laut.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat Kampung Laut dan
masyarakat lain yang pernah datang ke Kampung Laut.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan data yang
diperoleh dari observasi langsung ke lapangan, wawancara, dan
dokumen yang relevan.
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan beberapa perubahan
lingkungan yang terjadi di Kampung Laut, Cilacap yang disebabkan
oleh berbagai aktivitas manusia yang merugikan alam, berupa
eksploitasi sumber daya alam yang tidak sesuai dengan kaidah
konservasi. Beberapa perubahan lingkungan yang ditemukan yaitu,
 Terjadinya penyempitan dan pendangkalan kawasan
perairan.
 Penurunan kualitas air.
 Penyusutan hutan mangrove karena penebangan ilegal.
Dampak dari perubahan lingkungan tersebut, yaitu
 Penyempitan dan pendangkalan kawasan perairan
menyebabkan biota laut memudar. Hal tersebut membuat
para nelayan meninggalkan pekerjaannya dan ada juga yang
terpaksa memasang jaring apung yang sebenarnya dilarang
pemerintah.
 Hutan mangrove berkurang dan menjadi rusak selain akibat
penebangan liar juga karena menjadi korban penjarahan
warga karena pendangkalan kawasan perairan.
 Tanah sedimentasi dikavling oleh warga dan dijadikan hak
milik mereka padahal tanah tersebut merupakan kawasan
konservasi, sehingga menimbulkan konflik.
 Banyak anak muda yang merantau.
 Selain itu, dampak baiknya yaitu, kesadaran pendidikan
masyarakat menjadi meningkat.
Dengan adanya dampak tersebut maka perekonomian masyarakat
Kampung Laut perlu diberdayakan demi kesejahteraan mereka.
Berbagai potensi, keunikan dan kegiatan ekonomi alternatif juga
dipaparkan oleh peneliti. Termasuk juga perencanaan dan strategi
dalam melaksanakan pemberdayaan ekonomi masa depan Kampung
Laut.
Beberapa potensi masyarakat Kampung Laut, yaitu:
 Masyarakat Kampung Laut adalah tipe masyarakat pekerja
keras.
 Kampung Laut dikelilingi oleh hutan mangrove dengan
segala manfaat yang ada di dalamnya.
 Kampung laut dekat dengan Nusakambangan.
 Potensi wisata Kampung Laut tergolong unik karena
menempati area perairan, dan pemukiman seperti itu jarang
ditemukan di tempat lain.
 Keunikan pemukiman masyarakat, keberadaan goa-goa
kapur, dan pantai pasir putih Rancababakan dan kegiatan
unik di saat upacara tanggal 17 Agustus merupakan potensi
besar yang bisa dikemas dan dikembangkan untuk kegiatan
pariwisata. Jika melihat potensi dan keunikan tersebut, maka
ekowisata merupakan alternatif kegiatan ekonomi yang baik.
Perencanaan dan strategi yang dipaparkan oleh peneliti yaitu,
melakukan promosi wisata dengan media sosial dan pemberdayaan
masyarakat agar lebih terbuka dengan para wisatawan.
Kekuatan Penelitian  Peneliti memaparkan hasil penelitian dengan jelas dan
terperinci baik dari hasil observasi, wawancara, maupun dari
penelitian terdahulu tentang perubahan lingkungan dan
dampaknya bagi masyarakat Kampung Laut, Cilacap.
 Peneliti juga menyertakan strategi untuk mengembangkan
ekonomi masa depan masyarakat Kampung Laut.
 Bahasa yang digunakan peneliti jelas sehingga mudah
dipahami.
 Disusun dengan sumber literatur yang banyak dan sistematis.
Kelemahan Penelitian  Tidak adanya gambar atau dokumentasi pendukung.
 Peneliti kurang menjelaskan tujuan penelitian.
Kesimpulan Perubahan lingkungan yang terjadi di kawasan Segara Anakan
disebabkan oleh ketidakharmonisan antara manusia dengan
lingkungannya yang diwujudkan dalam bentuk ekploitasi sumber
daya
alam yang melewati batas toleransi. Akibatnya terjadi penyempitan
area perairan, penurunan kualitas perairan, dan penyusutan kawasan
hutan mangrove. Dampaknya secara ekonomi dirasakan masyarakat
Kampung Laut, yaitu semakin menurunnya hasil tangkapan ikan.
Potensi sosial dan lingkungan Kampung Laut dapat dijadikan
sebagai modal dalam mengembangkan ekonomi masyarakat.
Keunikan dan potensi yang ada tersebut dapat diintegrasikan dalam
bentuk ekowisata. Upaya tersebut akan berhasil jika direncanakan
secara baik, strategi pemasaran yang tepat, dan memberdayakan
seluruh komponen yang ada.

Review Jurnal 5 : Korekasi nilai mata kuliah geografi lingkungan dan PKLH dengan
sikap peduli lingkungan hidup pada mahasiswa program studi pendidikan geografi
FKIP UNSYIAH

Judul Korelasi nilai mata kuliah geografi lingkungan dan PKLH dengan
sikap peduli lingkungan hidup pada mahasiswa program studi
pendidikan geografi FKIP UNSYIAH
Volume dan Volume 2 (24-33)
Halaman
Tahun Penerbit 2017
Penulis Fredy Satria Anggara Thamrin, Thamruddin Kamaruddin, Alamsyah
Taher
Reviewer Fadia Amanda Pertiwi
Tanggal 13 Maret 2023

Abstrak Pada jurnal ini, abstrak menjelaskan tentang pentingnya pendidikan


dalam membentuk sikap, karakter dan tingkah laku seseorang, Selain
itu, abstrak pada jurnal penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan yang positif dan signifikan antara nilai mata kulliah
Geografi Lingkungan dan Mata kuliah PKLH dengan sikap peduli
lingkungan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi
FKIP Unsyiah.tentang teknik penelitian dan hasil penelitian.
Metode Penelitian Metode penelitian pada jurnal ini menggunakan pengumpulan data
dilakukan menggunakan kuisioner dan dokumentasi data.
Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan uji validitas,
reliabilitas, normalitas, homogenitas, korelasi ganda, dan uji F.
Hasil Penelitian 4. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Syiah Kuala pada
Progam Studi Pendidikan Geografi. Penelitian yang
dilaksanakan ini merupakan penelitian korelasi antara nilai
mata kuliah geografi lingkungan dan mata kuliah PKLH
dengan sikap peduli lingkungan pada mahasiswa Pendidikan
Geografi Unsyiah. Dalam hal ini, korelasi yang digunakan
adalah korelasi ganda.
5. Dari hasil uji penelitian, terdapat korelasi yang positif dan
signifikan pada nilai mata kuliah geografi lingkungan dan
PKLH dengan sikap kepedulian lingkungan hidup pada
mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi FKIP
Unsyiah. Berdasarkan hasil pengujian bahwa nilai korelasi
antara nilai mata kuliah geografi lingkungan dengan mata
kuliah PKLH adalah 0,94, selanjutnya hasil korelasi dari nilai
mata kuliah geografi lingkungan dengan sikap peduli
lingkungann pada mahasiswa adalah 0,96 dan hasil korelasi
antara nilai mata
kuliah PKLH dengan sikap peduli lingkungan pada
mahasiswa adalah 0,94
6. Dari hasil perhitungan korelasi tersebut, maka didapat hasil
nilai korelasi ganda sebesar 0,91. Hubungan nilai mata kuliah
geografi lingkungan dan nilai mata kuliah PKLH secara
simultan terhadap sikap peduli lingkungan pada mahasiswa
geografi tergolong kuat atau tinggi. Untuk menyatakan
keberartian korelasi antara nilai mata kuliah geografi
lingkungan dan nilai mata kuliah PKLH dengan sikap peduli
lingkungan pada mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas
Syiah Kuala, selanjutnya dilakukan uji signifikansi dengan
cara membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Dalam hal ini,
pada taraf signifikan 5% dengan dkpembilang = (k) = 2 dan
dkpenyebut= (n-k-1) = (58- 2-1) = 55, sehingga diperoleh
Ftabel yaitu 3,17.
7. Jadi sesuai dengan hasil perolehan Fhitung = 13,66 dan Ftabel
= 3,17, dan ternyata Fhitung > Ftabel. Dengan demikian
hipotesis H0 ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima.
artinya ada korelasi yang signifikan antara nilai mata kuliah
geografi lingkungan dan PKLH dengan sikap peduli
lingkungan pada mahasiswa geografi FKIP Unsyiah Hasil
penelitian menunjukakan bahawa sebuah pengetahuan tentang
lingkungan merupakan landasan dalam bersikap menjaga dan
peduli lingkungan hidup. Sikap peduli lingkungan yang terus-
menerus dilakukan akan membentuh polah tingkah laku
dalam menjaga lingkungan. Oleh karena itu pendidikan
tentang lingkungan sangat penting untuk membentuk karakter
dan perilaku peduli terhadap lingkungan.
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian maka hubungan nilai
mata kuliah Geografi Lingkungan dan mata kuliah PKLH dengan
sikap peduli lingkungan hidup pada mahasiswa memiliki nilai
Fhitung untuk keberartian korelasi sebesar 13,66 pada taraf signifikan
(α) 5% atau 0,05. Nilai Ftabel (0,05) pada table distribusi F sebesar
3,17. Perbandingan Fhitung dengan Ftabel diketahui bahwa 13,66
> 3,17. Nilai koefisien korelasi ganda antara nilai mata kuliah
Geografi
Lingkungan dan mata kuliah PKLH dengan sikap peduli lingkungan
hidup pada mahasiswa adalah sebesar 0,91 pada taraf signifikansi 5
%, yang artinya memiliki korelasi yang yang signifikan dan positif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan
dan positif antara nilai mata kuliah Geografi
Lingkungan dan mata kuliah PKLH dengan sikap peduli lingkungan
hidup pada mahasiswa pendidikan geografi Unsyiah.
Dari simpulan di atas, maka dapat disarankan mahasiswa pendidikan
geografi yang telah mempelajari tentang lingkungan harus
menerapkan peduli pada lingkungan hidup dalam sehari-hari dan
sebagai calon pendidik, kita harus memberi contoh yang baik kepada
orang yang akan kita didik, khususnya dalam menjaga lingkungan.
Kekuatan  Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami
 Penulis memberikan hasil penelitiannya sangat terperinci
Kelemahan Penulis kurang lengkap dalam menulis abstrak dan kesimpulan

Review Jurnal 6 : “ Pengembangan Subjek Spesifik Pendagogi Penguatan Kesiapan


Berperilaku Ramah Lingkungan Pada Materi Geografi Lingkungan”

Judul PENGEMBANGAN SUBJEK SPESIFIK PEDAGOGI


PENGUATAN KESIAPAN BERPERILAKU RAMAH
LINGKUNGAN PADA MATERI GEOGRAFI LINGKUNGAN
Jurnal Jurnal GeoEco
Volume dan Halaman Vol. 3, No. 2 (Juli 2017) Hal.186-197
Tahun 2017
Penulis Wahyu Ria Patriana, Heribertus Soegiyanto, Puguh Karyanto
Reviewer Elisa Novita Sari
Tanggal 14 Maret 2023
Abstrak Pada jurnal ini abstrak dituliskan secara lengkap mengenai
penjelasan tentang Ranah konatif berupa perilaku ramah lingkungan
yang ditetapkan sebagai hasil belajar dalam EfSD dapat dihabituasi
melalui pembelajaran dengan muatan pengetahuan lingkungan.
Pembelajaran materi spesifik bidang studi membutuhkan kajian
yang bersifat pengembangan, dengan produk berupa silabus, RPP,
buku siswa, buku guru, dan instrumen evaluasinya. Konsep-konsep
dalam geografi erat dengan lingkungan sekitar siswa, sehingga
mengaitkan konsep dengan pengalaman siswa akan membuat
pembelajaran lebih bermakna. SSP dikembangkan untuk
menyiapkan siswa berperilaku ramah lingkungan dengan
menggunakan model pembelajaran yang terintegrasi dalam langkah-
langkah RPP.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah, untuk:
3. Mengetahui karakteristik perangkat Subjek Spesifik
Pedagogi (SSP) untuk kesiapan berperilaku ramah
lingkungan yang dikembangkan pada materi lingkungan
hidup di kelas XI SMA N 3 Ponorogo tahun pelajaran
2015/2016.
4. Mengetahui kelayakan perangkat Subjek Spesifik Pedagogi
(SSP) untuk kesiapan berperilaku ramah lingkungan yang
dikembangkan pada materi lingkungan hidup di kelas XI
SMA N 3 Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016.
5. Mengetahui efektivitas perangkat Subjek Spesifik Pedagogi
(SSP) untuk kesiapan berperilaku ramah lingkungan yang
dikembangkan pada materi lingkungan hidup di kelas XI
SMA N 3 Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016.
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMAN 3 Ponorogo.
Metode Penelitian Metode penelitian pada jurnal ini menggunakan Metode Research
and Development (R&D) dengan model 4D yang dimodifikasi
menjadi 3D (Define, Design, Develop). Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah lembar validasi, angket NEP, angket
respon siswa, observasi, dan Focuss Group Discussion (FGD). Uji
coba lapangan operasional menggunakan one group pre-post test
design.
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tahap Pendefinisian
(Define) Front end Analysis Permasalahan yang diperoleh pada
dasarnya terkait dengan sarana, proses pembelajaran, dan sikap
siswa terhadap lingkungan, maka peneliti akan mengembangkan
suplemen berupa SSP yang memuat komponen silabus, RPP yang
terintegrasi dengan model pembelajaran inquiry, Buku Guru, Buku
Siswa, dan alat evaluasi. Analysis Learner Karakteristik siswa
diketahui dari data tentang kesiapan siswa berperilaku ramah
lingkungan yang diperoleh dengan menyebar angket NEP. Serta
dicantumkan gambar diagram hasil angket NEP kesiapan
berperilaku ramah lingkungan sebelum dilakukan pembelajaran
menggunakan SSP.
Kesimpulan Melalui materi ini dapat disimpulkan masih terdapat banyak
masalah terkait permasalahan dan pelestarian lingkungan yang
diharapkan dapat menstimulus kepekaan dan kepedulian siswa
terhadap lingkungan sehingga akan berperilaku ramah lingkungan.
Tujuan pembelajaran yang dimaksud adalah kesiapan berperilaku
ramah lingkungan. Specification of Instructional Objectives Tujuan
pembelajaran yang diharapkan setelah melakukan pembelajaran
adalah kesiapan berperilaku ramah lingkungan. Ranah afektif yang
diukur adalah tentang kesiapan berperilaku ramah lingkungan.
Media Selection Media pembelajaran yang digunakan adalah media
cetak berupa buku guru yang dipadu dengan tampilan video, power
point, LCD, laptop, dan papan tulis saat pembelajaran. Format
Selection Buku siswa yang digunakan dalam pembelajaran berbasis
inquiry sehingga siswa dapat menyelidiki kasus lingkungan yang
telah tersedia dalam buku siswa.
Kekuatan  Bahasa yang digunakan oleh penulis jelas sehingga mudah
untuk dipahami.
 Setiap data dan informasi dipaparkan secara sistematis dan
informatif sehingga membantu pembaca dalam memahami
isi dan tujuan penulisan jurnal.
Kelemahan  Tidak terdapat gambar atau dokumentasi pendukung.
 Di dalam penelitian jurnal ini belum diketahui adanya
penelitian lebih lanjut terhadap siswa.

Anda mungkin juga menyukai