Anda di halaman 1dari 12

44 Gea, Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 16, Nomor 1, April 2016, hlm 44-55.

PERANAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PEMBENTUKAN


SIKAP PEDULI LINGKUNGAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI
KABUPATEN CIANJUR

Riana Monalisa Tamara


Prodi Pendidikan Geografi, SPs, UPI, email: rianamonalisatamara@yahoo.com

ABSTRAK
Peranan lingkungan sosial memiliki peranan penting terhadap pembentukan sikap peduli
lingkungan peserta didik. Adapun lingkungan sosial yaitu lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat terhadap pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik di
SMA Negeri Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey.
Sampel penelitian berjumlah 100 peserta didik. Instrumen dalam penelitian ini berupa
kuesioner, studi literatur, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis
regresi linear ganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat memberikan peranan yang berarti dan lingkungan masyarakat yang berperan
paling tinggi terhadap pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik.
Kata kunci: Lingkungan Sosial, Sikap Peduli Lingkungan.

PENDAHULUAN geografi ini diharapkan peserta didik


Sikap peduli lingkungan dalam mampu meminimalisir prilaku-prilaku
kehidupan sehari-hari bermasyarakat yang masih belum peka terhadap ling-
diartikan sebagai reaksi sesorang terhadap kungan sekitarnya, dan diharapkan peserta
lingkungannya, dengan tidak merusak didik lebih paham dalam kmemanfaatkan,
lingkungan alam. Dengan sikap peduli mengelola ruang/lingkungan dengan
lingkungan maka akan tercipta lingkungan bijaksana. Geografi sangat erat kaitannya
yang bersih dan asri. Menurut Sue (2003: dengan lingkungan. Seperti diungkapkan
43) menjelaskan bahwa “peduli lingkungan Sala (2011: 1) yaitu:
menyatakan sikap-sikap umum terhadap Geography is defined as an environtmental
kualitas lingkungan yang diwujudkan science that studies the interactions
dalam kesediaan diri untuk menyatakan between the geosphere and its components
aksi-aksi yang dapat meningkatkan dan with the biosphere and the anthroposphere.
memelihara kualitas lingkungan dalam Geography stresses integration and
setiap prilaku yang berhubungan dengan interdependence between these spheres. In
lingkungan”. Bila sikap peduli lingkungan this sense it serve as a bridge between
dapat dinyatakan dengan aksi-aksi, maka natural science and social science
peserta didik yang peduli akan lingkungan- diciplines, with particular emphasis on
nya akan senantiasa menjaga kelestarian studying the conditions required to support
lingkungan. human life. Although geography’s wide
Dalam pembelajaran geografi setiap embrace may be seen as one of it’s
pembahasan materi apapun, senantiasa weaknesses, it is also a strength and an
dijelaskan dengan menggunakan perspektif attraction.
kelingkungan, kewilayahan, dan komplek Berdasarkan fungsi mata pelajaran
keruangan, Sudarma (2011: 59) dan dengan geografi jelas bahwa pembelajaran geografi
Riana Monalisa T, Peranan Lingkungan Sosial… 45

di tingkat SMA harus mampu menumbuh- dan strategis dalam pembangunan suatu
kan sikap siswa yang sadar dan peduli bangsa Ningrum (2009: 1). Ditambahkan
terhadap lingkungan. pula oleh Yulifar (2009: 25) bahwa kegiatan
Pembentukan karakter siswa bukan pendidikan sebagai realitas sosial yang
hanya terjadi di dalam kelas/sekolah saja, keberadaannya sering diharapkan sebagai
bahwa lingkungan masyarakat/teman agen pembaharuan dalam berbagai sekmen
sebaya terutama keluarga juga berperan kehidupan masyarakat. Proses pendidikan
dalam pembentukan karakter. Pola pen- selalu terjadi dalam suatu lingkungan yang
didikan di keluarga yang turut sering disebut dengan lingkungan pendi-
berpengaruh pada kondisi siswa di sekolah dikan. Sebagaimana menurut Sukmadinata
menjadi tugas bagi guru dan segenap (2003:5) “Di dalam lingkungan ini
warga sekolah dalam mendidik karakter mencakup lingkungan fisik, sosial intelek-
siswa. Lingkungan keluarga yang mampu tual, dan nilai-nilai”. Lingkungan fisik
menerapkan kedisiplinan turut berdampak sendiri terdiri atas lingkungan alam dan
pada kedisiplinan siswa di sekolah. Perihal buatan manusia yang menjadi tempat
disiplin waktu, seorang anak yang biasa di sekaligus pendukung atau penghambat
rumah bangun pagi nanti disekolah juga bagi berlangsungnya proses pendidikan.
mudah untuk berangkat kesekolah dan Contohnya seperti sarana, prasarana dan
tidak terlambat sekolah. Begitupun dalam fasilitas fisik yang ada.
hal disiplin mengenakan pakaian seragam Kata “sikap peduli lingkungan”
akan terlihat rapi dan sesuai dengan dalam kehidupan bermasyarakat lebih
peraturan di sekolah. Selain keluarga, kental diartikan sebagai reaksi peduli
lingkungan sesama teman juga turut seseorang terhadap lingkungannya. Misal-
berpengaruh pada perkembangan siswa. nya, tidak merusak lingkungan alam
Teman yang sehari-hari berinteraksi dapat dengan selalu menjaga pelestarian ling-
memberikan pengaruh positif maupun kungan, atau dengan kata lain harus selalu
negatif. Apabila lingkungan yang dipilih menjaga dan melestarikan lingkungan agar
ini mengarah pada peningkatan kualitas tidak menjadi rusak, tercemar bahkan
diri maka nantinya akan menjadi manusia menjadi punah. Dengan sikap peduli
yang baik juga. lingkungan maka akan tercipta yang bersih
Menurut Sumaatmadja (1988: 50) dan asri. Namun gambaran sikap peduli
“lingkungan sosal terdiri dari kelompok lingkungan dewasa ini, terasa semakin
manusia sendiri”. Lingkungan sosial banyak diabaikan. Orang-orang lebih
menurut Purwanto (2009: 73) ialah “Semua banyak mementingkan kehidupannya
orang atau manusia lain yang mem- sendiri, sehingga terlena dan akhirnya lari
pengaruhi kita, baik secara langsung dengan sikap peduli lingkungan. Kondisi
maupun tidak langsung”. Ditekankan pula seperti ini lebih tampak pada kehidupan
oleh Setiadi dan Kolip (2011: 181) yang masyarakat di kota-kota besar, yang pada
dimaksud dengan lingkungan sosial adalah umumnya sibuk dengan diri sendiri.
“Tempat atau suasana dimana sekelompok Berdasarkan latar belakang di atas
orang merasa sebagai anggotanya, seperti dan dengan melakukan pengamatan
lingkungan kerja, lingkungan RT, ling- sementara secara singkat oleh penulis
kungan pendidikan, lingkungan pesantren, terhadap sekolah-sekolah pada tingkat
dan sebagainya”. Jadi lingkungan sosial SMA di Kabupaten Cianjur, masih banyak
adalah semua orang dan suasana tempat peserta didik yang belum begitu peduli
yang dapat mempengaruhi kita baik secara akan lingkungan. Beberapa contoh yang
langsung maupun tidak langsung. penulis temukan yaitu masih banyak
Pendidikan diyakini sebagai salah peserta didik yang membuang sampah
satu bidang yang memiliki peran penting sembarangan dan membiarkan sampah
46 Gea, Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 16, Nomor 1, April 2016, hlm 44-55.

tergeletak dimana saja, vandalisme, memberikan fasilitas yang menunjang


pengrusakan lingkungan, jajan sembarang- kepada guru dan peserta didik agar dapat
an, masih banyaknya brosur yang ditanam meningkatkan pemahaman peserta didik
di batang pohon-pohon dekat sekolah, tentang sikap peduli lingkungan di sekolah,
tidak harmonisnya hubungan sesama dan 5) hasil penelitian ini dapat menjadi
teman, serta tidak ada kesadaran untuk bahan masukan bagi guru geografi dalam
menjaga lingkungan dari peserta didik. Hal menentukan metode atau cara agar peserta
tersebut bisa terjadi karena disebabkan oleh didik dapat lebih peduli terhadap
beberapa faktor diantaranya adalah lingkungan sekitarnya.
peranan dari lingkungan sosial peserta
didik itu sendiri. Oleh sebab itu maka METODE PENELITIAN
penulis dalam penelitian ini mengambil Penelitian ini menggunakan metode
rumusan masalah 1) Bagaimana peranan penelitian survey, data yang dikumpulkan
lingkungan keluarga terhadap pembentuk- melalui individu atau sampel fisik tertentu
an sikap peduli lingkungan peserta didik dengan tujuan agar dapat menggenerali-
SMAN di Kabupaten Cianjur? 2) Bagai- sasikan terhadap apa yang diteliti. Data-
mana peranan lingkungan sekolah data penelitian ini diperoleh menggunakan
terhadap pembentukan sikap peduli kuesioner/angket. Penelitian ini menggu-
lingkungan peserta didik SMAN di nakan pendekatan kuantitatif.
Kabupaten Cianjur? 3) Bagaimana peranan
lingkungan masyarakat/teman sebaya HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap pembentukan sikap peduli Peserta didik dalam menjalani
lingkungan peserta didik SMAN di kehidupannya sehari-hari pasti menyesu-
Kabupaten Cianjur?. aikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
Tujuan penelitian adalah: 1) Untuk Purwanto (2009) berpendapat bahwa
menganalisis peranan lingkungan keluarga menyesuaikan diri itu berarti mengubah
terhadap pembentukan sikap peduli diri sesuai dengan keadaan lingkungan
lingkungan pada peserta didik SMA Negeri (penyesuaian diri autoplastis) dan
di Kab. Cianjur, 2) Untuk menganalisis mengubah lingkungan sesuai dengan
peranan lingkungan sekolah terhadap kehendak atau keiginan diri pribadi
pembentukan sikap peduli lingkungan (penyesuaian diri alloplastis). Pada umum-
pada peserta didik SMA Negeri di Kab. nya, setiap individu menggunakan kedua
Cianjur, dan 3) Untuk menganalisis cara tersebut baik dalam usaha
peranan lingkungan masyarakat terhadap mengembangkan dirinya maupun dalam
pembentukan sikap peduli lingkungan interaksi dengan lingkungannya.
pada peserta didik SMA Negeri di Kab. Sikap peduli lingkungan peserta didik
Cianjur. tidak serta merta timbul begitu saja tanpa
Hasil penelitian ini diharapkan 1) ada usaha dari diri dan lingkungan sosial
dapat menambah wawasan pengetahuan mereka dalam pembentukannya. Dalam
terhadap dunia pendidikan terkait peran penelitian ini terdapat tiga hasil penelitian
lingkungan sosial terhadap pembentukan yang telah dilakukan pada 100 peserta
sikap peduli lingkungan. 2) diharapkan didik SMA Negeri di Kabupaten Cianjur.
dapat bermanfaat bagi peneliti yang akan
melakukan penelitian yang serupa, serta Lingkungan Keluarga
instansi pendidikan sebagai patokan dalam Instrumen yang digunakan dalam
pembelajaran geografi secara umum. 3) mengukur peranan lingkungan keluarga
diharapkan dapat membentuk peserta terhadap pembentukan karakter sikap
didik untuk selalu sadar akan pentingnya peduli lingkungan peserta didik dapat
sikap peduli lingkungan. 4) Dapat dilihat dari beberapa aspek indikator,
Riana Monalisa T, Peranan Lingkungan Sosial… 47

diantaranya penerimaan dari suatu objek responden diperoleh skor rerata (mean)
lingkungan itu sendiri, partisipasi yang sebesar 42,32, nilai tengah (median) sebesar
dilakukan peserta didik baik di lingkungan 43,00, skor yang sering muncul (mode)
keluarga, sekolah dan masyarakat, 45,00, dan standar deviasi sebesar 3.601.
penilaian/penentuan sikap, berorganisasi, Berikut disusun dalam tabel mengenai
dan pembentukan karakter atau pola distribusi frekuensi peranan lingkungan
hidup. Berdasarkan perhitungan skor, keluarga yang dibagi menjadi beberapa
diperoleh nilai maksimum sebesar 49 dan kelas interval, dan untuk melihat sebaran
nilai minimum sebesar 33 dengan range frekuensi tersebut digambarkan melalui
atau selisih sebesar 16. Dari 100 orang histogram frekuensi pada gambar 1.

35
40 24 35 32
24 32
30
8
20 8
10 1 Frekuensi
0 %
1
33 - 36 %
37 - 40 Frekuensi
41 - 44
Sangat Rendah 45 - 48
49 - 52
Rendah Sedang
Tinggi
Sangat
Tinggi

Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Peranan Lingkungan Keluarga terhadap


Pembentukan Karakter Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik

Dari hasil analisis data yang diperoleh tua dan pemahaman orang tua terhadap
dengan parameter peranan lingkungan aturan-aturan di dalam keluarga sangat
keluarga terhadap pembentukan karakter baik, hal ini dapat dilihat dari sikap
sikap peduli lingkungan peserta didik, responden yang mematuhi aturan untuk
diketahui terdapat frekuensi rendah dan tidak keluar hingga larut malam. Interaksi
sangat rendah. Jika merujuk pada indikator antar keluarga sangat kurang, dikarenakan
peranan lingkungan keluarga, penanaman kedua orang tua yang bekerja, sehingga
nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan intensitas waktu untuk berkomunikasi
sehari-hari responden dengan tingkat sangat minim, dapat dilihat dari sikap
frekuensi sangat rendah dan rendah ini di responden yang jarang sekali menolong
dalam keluarga sangat kurang, hal ini atau saling membantu dalam mengerjakan
disebabkan karena pengawasan dan PR kakak/adik di rumah. Penanaman nilai-
pendidikan agama dari kedua orang tua nilai dan etika di dalam keluaga cukup baik
responden yang jarang bisa membagi dikarenakan tingkat pendidikan orang tua
waktunya dikarenakan bekerja, sehingga yang tinggi sehingga mampu membimbing
pengawasan dan pendidikan agama tidak dan mengajarkan tata krama terhadap
bisa diawasi tiap waktu. Pola asuh atau responden, contohnya dengan tidak
cara didik orang tua dalam pembentukan memanggil nama kepada orang yang lebih
jati diri responden sudah cukup baik, tua dan tidak egois dan selalu meng-
karena orang tua responden mempunyai hormati anggota keluarga lain dengan tidak
tingkat pendidikan yang cukup (SMA, D1, menyalakan TV atau radio dengan volume
D3, S1, S2 ). Sama hal nya dengan aturan- yang keras. Lalu dalam gambar terdapat
aturan dalam lingkungan keluarga sudah tingkat frekuensi sedang, tinggi, dan sangat
cukup baik, karena tingat pendidikan orang tinggi. Jika merujuk pada indikator peranan
48 Gea, Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 16, Nomor 1, April 2016, hlm 44-55.

lingkungan keluarga, penanaman nilai-nilai pengetahuan tentang kesehatan lingkung-


keagamaan dalam kehidupan sehari-hari an, Sikap guru dalam pembentukan
responden dengan tingkat frekuensi karakter peserta didik, sportif dalam segala
sedang, tinggi, dan sangat tinggi ini di hal, pengembangan aspek intelektual dan
dalam keluarga sangat bagus hal ini emosi peserta didik dalam dimensi
disebabkan karena pengawasan dan kemanusiannya, sikap peserta didik
pendidikan agama dari kedua orang tua terhadap guru (etika), gaya hidup teman-
responden yang bisa membagi waktunya teman sekolah, hubungan peserta didik
dikarenakan kedua orang tua memiliki dengan peserta didik lainnya, penanaman
banyak waktu di rumah, ada yang orang nilai-nilai kedisiplinan dan motivasi.
tua nya wiraswasta, ada juga yang ayah Dari beberapa indikator tersebut
nya bekerja, tetapi ibu nya tidak, sehingga kemudian disusun menjadi beberapa item
pengawasan dan pendidikan agama bisa dalam instrumen, di mana masing-masing
diawasi tiap waktu. Pola asuh atau cara item tersebut yang telah diolah dan
didik orang tua dalam pembentukan jati diperoleh hasil skor minimum sebesar 26,
diri responden sudah cukup bagus, karena skor maksimum sebesar 50 dengan (range)
orang tua responden mempunyai tingkat sebesar 24. Rerata yang berasal dari 100
pendidikan yang cukup (SMA, D1, D3, S1, responden sebesar 42,66, (median) 43,00,
S2 ). Sama hal nya dengan aturan-aturan (mode) sebesar 45,00 dan nilai standar
dalam lingkungan keluarga sudah cukup deviasi adalah sebesar 4.176. Untuk
bagus, karena tingat pendidikan orang tua mengetahui frekuensi skor yang diperoleh
dan pemahaman orang tua terhadap setiap responden, maka disusun dalam
aturan-aturan di dalam keluarga sangat sebuah tabel yang sebelumnya telah
bagus. Interaksi antar keluarga juga sangat diperhitungkan jumlah kelas dan panjang
bagus, dikarenakan kedua orang tua atau intervalnya terlebih dahulu, kemudian dari
salah satu nya yang berada terus di rumah, hasil penyususnan tersebut dibuatlah
sehingga intensitas waktu untuk diagram untuk melihat sebaran frekuensi-
berkomunikasi sangat baik. Penanaman nya. Sebagaimana yang terdapat dalam
nilai-nilai dan etika di dalam keluaga histogram gambar 2.
cukup baik dikarenakan tingkat pendi- Dari hasil analisis data yang diperoleh
dikan orang tua yang tinggi sehingga dengan parameter peranan lingkungan
mampu membimbing dan mengajarkan sekolah terhadap pembentukan karakter
tata krama terhadap responden. sikap peduli lingkungan peserta didik,
Dari hasil analisis data yang dihasil- diketahui terdapat frekuensi rendah dan
kan diambil kesimpulan bahwa lingkungan sangat rendah. Jika merujuk pada indikator
keluarga memberikan peranan yang berarti peranan lingkungan sekolah, guru
terhadap pembentukan karakter sikap memberikan arahan dan pengetahuan
peduli lingkungan. tentang kesehatan lingkungan dengan
sangat baik pada responden dengan tingkat
Lingkungan Sekolah frekuensi sangat rendah dan rendah ini,
Sama halnya dengan penyusunan dikarenakan guru sudah mempunyai
instrumen pada variabel lingkungan kompetensi yang sangat bagus dan
keluarga, lingkungan sekolah pun disusun memahami materi dengan mendalam.
berdasarkan beberapa indikator yang Sikap guru dalam pembentukan karakter
dianggap dapat dijadikan tolak ukur untuk peserta didik responden pun sudah bagus,
mengetahui peranan lingkungan sekolah karena sebagian besar guru yang mengajar
terhadap pembentukan karakter sikap di tempat penelitian merupakan guru yang
peduli lingkungan peserta didik, dianta- senior dan berpengalaman. Ketika dalam
ranya adalah guru memberikan arahan dan lingkungan sekolah, responden cukup
Riana Monalisa T, Peranan Lingkungan Sosial… 49

sportif dalam segala hal yang ada di mengajar. Gaya hidup teman-teman
sekolah cotohnya adalah berlaku jujur, sekolah yang cenderung negatif sebagian
meskipun terkadang masih berbuat besar diikuti oleh responden. Hubungan
kecurangan saat ulangan. Pengembangan peserta didik dengan peserta didik lainnya
aspek intelektual peserta didik di sini sangat bagus dan rasa kekeluargaan pun
cenderung kurang, dikarenakan tingkat sangat tinggi. Penanaman nilai-nilai
penerimaan responden yang berbeda-beda. kedisiplinan dan motivasi di sekolah
Sikap peserta didik terhadap guru (etika) kurang bisa diterapkan oleh responden
kurang baik ketika di dalam kelas, dengan tingkat frekuensi sangat rendah
contohnya sering mengobrol, tidak dan rendah ini, masih banyak pelanggaran-
memperhatikan, bahkan terkadang tidur di peanggaran yang dilakukan, contohnya
dalam kelas pada saat guru sedang dalam hal kerapihan dan disiplin waktu.

49
50 49
24
24 23
1 3 23
1 3
0 % Frekuensi
26 - 30 Frekuensi %
31 - 35
36 - 40
Sangat 41 - 45
Rendah 46 - 50
Rendah Sedang
Tinggi
Sangat
Tinggi

Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Peranan Lingkungan Sekolah terhadap


Pembentukan Karakter Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik

Lalu dalam gambar terdapat tingkat sampai sangat baik, dikarenakan tingkat
frekuensi sedang, tinggi, dan sangat tinggi. penerimaan responden yang berbeda-beda.
Jika merujuk pada indikator peranan Sikap peserta didik terhadap guru (etika)
lingkungan sekolah, guru memberikan sangat baik ketika di dalam kelas pada saat
arahan dan pengetahuan tentang kesehatan guru sedang mengajar. Gaya hidup teman-
lingkungan dengan sangat baik pada teman sekolah yang cenderung negatif
responden dengan tingkat frekuensi tidak banyak diikuti karena pengetahuan
sedang, tinggi, dan sangat tinggi ini, agama responden dengan tingkat frekuensi
dikarenakan guru sudah mempunyai sedang, tinggi, dan sangat tinggi ini cukup
kompetensi yang sangat bagus dan baik dan pengamalannya sangat baik.
memahami materi dengan mendalam. Hubungan peserta didik dengan peserta
Sikap guru dalam pembentukan karakter didik lain sangat bagus dan rasa keke-
peserta didik pun sudah bagus, karena luargaan pun sangat tinggi. Penanaman
sebagian besar guru yang mengajar di nilai-nilai kedisiplinan dan motivasi di
tempat penelitian merupakan guru yang sekolah bisa diterapkan oleh responden
senior dan berpengalaman. Ketika dalam dengan tingkat frekuensi sedang, tinggi,
lingkungan sekolah, responden cukup dan sangat tinggi, contohnya selalu datang
sportif dalam segala hal yang ada di tepat waktu ke sekolah, berpakaian rapi
sekolah cotohnya adalah berlaku jujur. sesuai aturan sekolah, dan selalu
Pengembangan aspek intelektual peserta mengerjakan tugas yang diberikan guru.
didik dengan tingkat frekuensi sedang, Dari data tambahan yang diperoleh
tinggi, dan sangat tinggi ini cukup baik melalui wawancara dengan para pengajar
50 Gea, Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 16, Nomor 1, April 2016, hlm 44-55.

yang sangat mendukung dalam penelitian sebesar 50, dan skor minimum sebesar 31,
ini, dapat diketahui bahwa para pengajar dengan selisih sebesar 19. Nilai rerata yang
yang ada, pada umumnya memiliki diperoleh sebesar 42.95, (median) sebesar
pendidikan yang tinggi. Dengan tingkat 44.00, (mode) sebesar 45.00 dan standar
pendidikan yang tinggi dapat disimpulkan deviasi sebesar 4.475. berikut dapat
bahwa para pengajar mempunyai semangat dijelaskan dalam tabel mengenai distribusi
juang yang tinggi pula dalam mendidik frekuensi dimana skor dari masing-masing
peserta didik pada aspek pembentukan responden telah disusun menjadi beberapa
karakter sikap peduli terhadap lingkungan, kelas interval dengan panjang kelas yang
seperti yang dapat diketahui melalui telah diperhitungkan sebelumnya. Adapun
instrumen yang telah di olah, sebagian untuk m-elihat sebaran distribusi frekuensi
besar peserta didik sudah mendapatkan maka dibuat dalam bentuk histogram
beberapa pelajaran-pelajaran, dan aturan- gambar 3.
aturan yang dapat mengingatkan atau Dari hasil analisis data yang diperoleh
membentuk karakter sikap peduli dengan parameter peranan lingkungan
lingkungan. masyarakat terhadap pembentukan karak-
Sehingga jelaslah mengapa hasil ter sikap peduli lingkungan peserta didik,
analisis data statistik menunjukan bahwa diketahui terdapat frekuensi rendah dan
lingkungan sekolah sangat berperan dalam sangat rendah. Jika merujuk pada indikator
pembentukan karakter sikap peduli peranan lingkungan masyarakat, sikap
lingkungan peserta didik SMA Negeri di ingin selalu membantu sesama di
Kabupaten Cianjur. Hal tersebut terjadi lingkungan masyarakat responden dengan
karena pada dasarnya para anggota tingkat frekuensi sangat rendah dan rendah
sekolah, khususnya para guru selama ini cukup bagus, hal ini dapat dilihat dari
telah banyak berpengaruh dalam seringnya responden mengikuti gotong
menanamkan sikap peduli terhadap royong yang ada di lingkungan masyarakat
lingkungannya. dan membantu dalam penggalangan dana
yang ada di masyarakat. Sikap menghargai
Lingkungan Masyarakat perbedaan di dalam masyarakat juga cukup
Tidak berbeda dengan dua variabel baik, karena seringnya responden dengan
independent yang telah dipaparkan tingkat frekuensi sangat rendah dan rendah
sebelumnya, dalam penyusunan instrumen cukup mendapatkan pengajaran di sekolah
variabel independen ketiga (X3) ini pun dan di rumah. Contohnya dengan tidak
didasarkan pada beberapa indikator menghardik teman/tetangga yang berbeda
pengukuran, diantaranya sikap ingin selalu agama dan selalu mengecilkan volume
membantu sesama, mengahargai perbeda- radio/TV ketika adzan ataupun teman/
an, sikap dan prilaku untuk melaksanakan tetangga yang sedang melakukan ibadah.
tugas dan kewajibannya, menanamkan Sikap dan perilaku untuk melaksanakan
sikap peduli terhadap lingkungan, serta tugas dan kewajiban responden dengan
dapat bersosialisasi dengan lingkungan tingkat frekuensi sangat rendah dan rendah
sekitar. Dari beberapa indikator kemudian di dalam masyarakat masih kurang bagus.
disusun dalam bentuk pernyataan- Contohnya responden masih jarang
pernyataan yang dikumpulkan menjadi menolong tetangga yang sedang susah, hal
instrumen pengukur kontribusi lingkungan ini dikarenakan tingkat simpati responden
masyarakat terhadap pembentukan karak- yang bagus tetapi empati nya yang masih
ter sikap peduli lingkungan. kurang bagus. Penanaman sikap peduli
Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap lingkungan di masyarakat
dari instrument yang dibagikan kepada 100 responden dengan tingkat frekuensi sangat
responden, diperoleh skor maksimum rendah dan rendah masih kurang bagus.
Riana Monalisa T, Peranan Lingkungan Sosial… 51

Masih ada sifat egois responden sehingga dengan cara menjaga kebersihan ling-
lebih mementingkan kepentingan sendiri kungan sudah dilakukan oleh responden
daripada kepentingan bersama. Akan tetapi dengan tingkat frekuensi sangat rendah
penerapan hidup sederhana di lingkungan dan rendah, karena responden sering
masyarakat responden sering dilakukan. mendapatkan pengajaran tentang penting-
Sosialisasi dengan lingkungan sekitar nya lingkungan hidup.

40 34
26 34
26 23
12 23
20 5 12
5
Frekuensi
0 % %
31 - 34 35 - 38 Frekuensi
39 - 42 43 - 46
Sangat Rendah 47 - 50
Rendah Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi

Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Peranan Lingkungan Masyarakat terhadap


Pembentukan Karakter Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik

Lalu dalam gambar terdapat tingkat responden sangat baik dan peka terhadap
frekuensi sedang, tinggi, dan sangat tinggi. sesama. Penanaman sikap peduli terhadap
Jika merujuk pada indikator peranan lingkungan di masyarakat responden
lingkungan masyarakat, sikap ingin selalu dengan tingkat frekuensi sedang, tinggi,
membantu sesama di lingkungan masya- dan sangat tinggi sudah cukup bagus. Sifat
rakat responden dengan tingkat frekuensi egois yang dimiliki responden dapat
sedang, tinggi, dan sangat tinggi cukup dikalahkan dengan rasa kebersamaan dan
bagus, hal ini dapat dilihat dari seringnya kekeluargaan yang tinggi sehingga lebih
responden mengikuti gotong royong yang mementingkan kepentingan bersama
ada di lingkungan masyarakat dan daripada kepentingan sendiri. Penerapan
membantu dalam penggalangan dana yang hidup sederhana di lingkungan masyarakat
ada di masyarakat. Sikap menghargai responden dengan tingkat frekuensi
perbedaan di dalam masyarakat juga sedang, tinggi, dan sangat tinggi pun sering
sangat baik, karena seringnya responden dilakukan. Sosialisasi dengan lingkungan
dengan tingkat frekuensi sedang, tinggi, sekitar dengan cara menjaga kebersihan
dan sangat tinggi cukup mendapatkan lingkungan sudah dilakukan dan diaplika-
pengajaran di sekolah dan di rumah. sikan oleh responden dengan tingkat
Contohnya dengan tidak menghardik frekuensi sedang, tinggi, dan sangat tinggi,
teman/tetangga yang berbeda agama dan karena responden sering mendapatkan
selalu mengecilkan volume radio/TV pengajaran tentang pentingnya lingkungan
ketika adzan ataupun teman/tetangga sekitar atau lingkungan hidup.
yang sedang melakukan ibadah. Sikap dan Hasil analisis statistik variabel
perilaku untuk melaksanakan tugas dan independen diketahui bahwa lingkungan
kewajiban responden dengan tingkat masyarakat memberikan pengaruh yang
frekuensi sedang, tinggi, dan sangat tinggi tinggi sama halnya dengan lingkungan
di dalam masyarakat masih sudah cukup keluarga dan sekolah bahwa peranan
bagus. Contohnya responden sering lingkungan masyarakat pun berpengaruh
menolong tetangga yang sedang susah, hal tinggi terhadap pembentukan karakter
ini dikarenakan tingkat simpati dan empati sikap peduli lingkungan peserta didik.
52 Gea, Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 16, Nomor 1, April 2016, hlm 44-55.

Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik dan rapi, menolak ajakan teman untuk jajan
Demikian pula dengan penyusunan di warung ketika sedang ada operasi bersih
instrument sikap peduli lingkungan peserta di sekolah. Organization (organisasi):
didik (Y) tiap item yang termuat dalam Peserta didik mengetahui tentang organi-
instrument penelitian didasarkan pada sasi WWF (World Wild Federation), peserta
indikator-indikator yang dianggap dapat didik mengikuti organisasi atau kegiatan
mewakili sikap peduli lingkungan peserta eskul yang bertemakan lingkungan, peserta
didik itu sendiri, dimana indikator- didik ikut berpartisipasi jika ada organisasi
indikator yang ditetapkan diambil dari dari luar sekolah yang bertemakan
beberapa teori yang kemudian digabung- lingkungan datang ke sekolah, bertang-
kan. Adapun indikator-indikator yang gung jawab atas kedudukan atau peran di
dimaksud di sini antara lain, Receiving organisasi yang sudah dijalani, menyusun
(penerimaan): peserta didik memiliki kegiatan piket secara bersama-sama,
kesadaran untuk membersihkan ruangan toleransi dalam membuat suatu keputusan
kelas jika ruangan tersebut kotor, peserta dan mersikap menghargai pendapat orang
didik mengaplikasikan di rumah tentang lain. Characteritazion (pembentukan
reboisasi yang diterima di sekolah, peserta karakter atau pola hidup): Melakukan
didik menerima arahan atau nasihat dari sarapan sebelum berangkat ke sekolah,
kedua orang tua mengenai sadar mempersiapkan keperluan sekolah sendiri,
lingkungan, peserta didik turut andil dalam jika jarak sekolah dekat, lebih baik
membersihkan sungai di sekitar tempat menggunakan sepeda atau jalan kaki,
tinggal, peserta didik selalu bertanya sebelum berangkat sekolah peserta didik
kepada guru/orang tua di rumah ketika mencium tangan kedua orang tua,
ada hal yang kurang jelas mengenai hal-hal sepulang sekolah, tidak keluyuran
yang berkaitan dengan lingkungan, peserta melainkan langsung pulang ke rumah,
didik sadar atau tahu bahwa air yang terbiasa dengan tidak mencontek ketika
tergenang dapat menimbulkan banyak ujian sedang berlangsung. Berdasarkan
penyakit. Responding (partisipasi): Peserta hasil perhitungan skor tiap item dalam
didik mampu berinteraksi dengan teman instrument yang dibagikan kepada 100
sebaya, guru, dan anggota sekolah lainnya, responden, diperoleh skor maksimum
peserta didik tidak dating terlambat ke sebesar 150, skor minimum sebesar 104
sekolah, peserta didik selalu mengikuti dengan (range) sebesar 46. Diketahui pula
kegiatan upacara hari Senin, peserta didik skor rerata yaitu 129,120 (median) 132,00,
mengikuti kegiatan piket di kelas, bekerja dan standar deviasi sebesar 10.337. Adapun
sama atau diskusi dalam mengerjakan distribusi frekuensi dan sebarannya secara
tugas yang diperintahkan guru, dan keseluruhan dari sikap peduli lingkungan
menjenguk ketika ada teman yang sedang peserta didik dapat dilihat pada gambar 4.
sakit. Valuing (penilaian/penentuan sikap): Berdasarkan hasil analisis sikap
Peserta didk menyukai pembelajaran peduli lingkungan peserta didik, diketahui
geografi, atau pembelajaran yang berkaitan bahwa sikap-sikap yang dimiliki atau yang
dengan lingkungan, peserta didik selalu sudah mulai tertanam dalam diri peserta
bersikap ramah kepada teman sebaya, didik lebih banyak dipengaruhi lingkungan
guru, dan anggota sekolah lainnya, peserta sekolah, walaupun pada kenyataannya
didik selalu memanfaatkanan madding lingkungan keluarga dan lingkungan
sekolah untuk memberikan penjelasan masyarakat pun berperan tinggi. Sebagai-
tentang lingkungan, peserta didik berhak mana diketahui bahwa lingkungan sekolah
menegur teman jika teman tersebut yang berperan sangat tinggi tidak lepas
membuang sampah tidak pada tempatnya, dari peran guru di sekolah dibandingkan
peserta didik menyukai kelas yang bersih dengan orang tua dan anggota masyarakat.
Riana Monalisa T, Peranan Lingkungan Sosial… 53

Melihat kenyataan hasil penelitian lainnya, serta membiasakan diri untuk


bahwa ketiga lingkungan sosial yang ramah terhadap lingkungan, seperti sudah
paling berperan yaitu lingkungan sekolah menerapkan aturan membuang sampah
dapat diharapkan para pengajar dapat pada tempatnya.
terus meningkatkan kualitas yang telah Kedua, lingkungan sekolah juga
dimilikinya, baik dengan turut aktif dapat memberikan peranan yang berarti
mengikuti pelatihan-pelatihan atau terus dalam pembentukan sikap peduli ling-
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang kungan peserta didik. Dari hasil penelitian
lebih tinggi, sehingga pembentukan sikap menunjukan bahwa dalam lingkungan
peduli lingkungan bukan lagi merupakan sekolah, guru yang memegang peranan
suatu kebetulan, melainkan ditanamkan penting terutama guru geografi dalam
secara sadar bahwa hal tersebut dilakukan pembetukan sikap peduli lingkungan
semata-mata untuk pembentukan karakter peserta didik. Guru yang sadar akan
sikap cinta peserta didik terhadap ling- pentingnya peduli lingkungan, serta
kungan di sekitarnya. Begitupun dengan mampu memberikan kontribusi kepada
para orang tua dan anggota masyarakat peserta didik mengenani sikap peduli
yang berperan tinggi pula dalam penelitian lingkungan dalam kegiatan sehari-hari.
ini dapat diharapkan lebih meningkatnya Namun dalam hasil penelitian dalam
lagi bentuk perhatian terhadap sikap peduli variabel lingkungan sekolah masih banyak
lingkungan. beberapa faktor yang menjadikan ling-
kungan sekolah tidak berperan tertinggi
SIMPULAN dalam penelitian ini, yaitu kebanyakan
Secara umum dapat disimpulkan keadaan lingkungan sekolah di kab.
bahwa lingkungan sosial, baik itu dalam Cianjur yang kurang bersih dan kurang
lingkungan keluarga, sekolah maupun teratur dapat menyebabkan rendahnya
lingkungan masyarakat, sama-sama memi- peran lingkungan sekolah terhadap sikap
liki peranan penting serta tanggung jawab peduli lingkungan peserta didik.
terhadap pembentukan karakter sikap Ketiga lingkungan masyarakat/teman
peduli lingkungan peserta didik. Lingkung- sebaya juga turut memberikan peranannya
an sosial peserta didik yang menerapkan terhadap pembentukan karakter sikap
sikap cinta lingkungan dalam kehidupan peduli lingkungan peserta didik, bahkan
sehari-hari, baik disadari ataupun tidak, memberikan peran tertinggi dalam pem-
dapat membentuk peserta didik menjadi bentukan karakter sikap peduli lingkungan
pribadi yang memiliki kecintaan terhadap peserta didik, karena menurut hasil
lingkungan sekitarnya. Kesimpulan secara penelitian pada masa-masa remaja, peserta
khusus yang berkenaan dengan rumusan didik lebih banyak mendapatkan atau
masalah dan hipotesis penelitian dapat menghabiskan waktu dengan berinteraksi
dijabarkan sebagai berikut: dengan lingkungan sosialnya/kelompok
Pertama, lingkungan keluarga dapat bermain, seperti contoh kebanyakan
memberikan pengaruh yang berarti terha- peserta didik selepas pulang sekolah
dap pembentukan karakter sikap peduli mereka terbiasa untuk tidak langsung
lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian, pulang kerumah masing-masing, melain-
terlihat bahwa keluarga sudah menerapkan kan sering nya berkumpul bersama terlebih
sikap kongkrit cinta terhadap lingkungan dahulu, sehingga dalam pembentukan
dalam kegiatan sehari-harinya, mulai dari karakter sikap peduli lingkungan peserta
penumbuhan tata cara keagamaan di didik ini terbentuk dalam suatu kelompok
rumah, kemandirian dalam bersikap, sosial, baik di luar jam sekolah maupun di
hubungan yang baik dan saling harga- dalam jam sekolah. Peranan lingkungan
menghargai sesame anggota keluarga masyarakat/teman sebaya memiliki kewa-
54 Gea, Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 16, Nomor 1, April 2016, hlm 44-55.

jiban yang sama dalam membentuk peduli lingkungan peserta didik. Karena
karakter sikap peduli lingkungan peserta itu, diharapkan seluruh guru untuk tetap
didik menjadi karakter yang peka terhadap memberikan arahan dan pengetahuannya
lingkungan di sekitarnya. tentang kesehatan lingkungan, untuk selalu
Adapun rekomendasi yang dapat mengingatkan agar peserta didik selalu
diberikan berdasarkan hasil penelitian yang sportif dalam segala hal, penanaman etika
diperoleh adalah sebagai berikut: 1) terhadap anggota sekolah lainnya,
Orangtua merupakan salah satu faktor penanaman gaya hidup yang posiitf, dan
penting dalam pembentukan sikap peduli selalu menanamkan nilai-nilai kedisplinan
lingkungan peserta didik, oleh karena itu dan motivasi, karena pada dasarnya
dalam penelitian ini diharapkan kepada sekolah juga merupakan potensi terbesar
seluruh orangtua untuk dapat terus dalam membimbing peserta didik dalam
menerapkan sikap peduli lingkungan bersikap dan berprilaku, terlebih dalam
secara konkrit dalam kehidupan sehari-hari sikap peduli akan lingkungan sekitarnya; 3)
peserta didik di rumah. Dalam penelitian Kepada anggota masyarakat/teman sebaya
ini sudah terlihat pengawasan dan yang dalam penelitian ini berperan paling
pendidikan agama dari kedua orang tua tinggi dalam pembentukan karakter sikap
responden yang bisa membagi waktunya peduli lingkungan, diharapkan teman
dikarenakan kedua orang tua memiliki sebaya maupun masyarakat sekitar peserta
banyak waktu di rumah, selain dari itu didik di SMA Negeri Cianjur ini dapat
dalam penelitian ini, orangtua sudah memberikan contoh yang lebih baik lagi
dimulai dengan hal-hal sederhana seperti kepada peserta didik sebagai generasi
mengajarkan anak untuk mandiri, penerus bangsa agar terciptanya ling-
tanggung jawab, dan menghargai orang kungan yang bersih, sehat dan rapi selain
lain. Orangtua juga dapat memulai itu yang dapat selalu menunujukan
membentuk kecintaan anak terhadap kecintaannya terhadap lingkungan sekitar
lingkungannya dengan memperlihatkan seperti empati, toleransi, serta bertanggung
terlebih dahulu perbuatan baik yang jawab dalam perannya untuk mencintai
berkaitan dengan peduli lingkungan, lingkungan sekitar; 4) Mengingat berbagai
dimulai dengan hal-hal terkecil seperti kelemahan yang ada dalam penelitian ini,
mengajarkan anak untuk selalu melakukan seperti peneliti tidak mengambil rumusan
pekerjaan rumah secara mandiri; 2) Dari masalah bagaimana pengaruhnya ling-
hasil penelitian menunjukan bahwa sekolah kungan sosial terhadap hasil belajar peserta
juga memberikan peran yang berarti didik. Peneliti hanya mengambil sampel
terhadap pembentukan karakter sikap seluruh SMA Negeri, selanjutnya peneliti
peduli lingkungan peserta didik, dan dari menyarankan kepada peneliti selanjutnya
hasil penelitian pula menunjukan bahwa yang tertarik untuk mengadakan penelitian
guru lah yang memegang peranan penting serupa agar melakukan penelitian terhadap
terhadap pembentukan karakter sikap sampel yang lebih besar dan beragam.

37 36
40 10 13 37 36
10 13
20 4
0 4 %
Frekuensi
104 - 113
114 - 123124 - 133 Frekuensi
134 - 143 %
Sangat Rendah 144 - 153
Rendah Sedang Tinggi
Sangat
Tinggi

Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik


Riana Monalisa T, Peranan Lingkungan Sosial… 55

DAFTAR PUSTAKA Barcelona, Spain. [Online]. Tersedia:


Handayani, Sri. (2014). Kepedulian http//www.eolss.net/sample-
Lingkungan. Jurnal Lingkungan. Vol. 17. chapters/c01/E6-14.pdf. Diakses pada [6
No. 3. [Online]. Tersedia: April 2015].
http://www.mamagilang.blogspot.co.id Sudarma, Momon. (2011). Membangun
. Diakses pada [14 Desember 2015]. Kebahagiaan Geografik. Jurnal Gea, Vol.
Purwanto. (2009). Evaluasi hasil belajar. 11. No 1 Hal. 59.
Surakarta. Pustaka belajar. Sukmadinata. (2009). Perencanaan
Ruhimat, dan Malik, Yakub. (2010). pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Memahami Bahaya Gempa dan Tsunami Sumaatmadja, N. (1988). Studi Geografi:
Melalui Pembelajaran Geografi. Jurnal Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan.
Gea, Vol. 10, no. 10. Hal: 19. Cetakan kedua. Bandung: Alumni.
Sala, Maria. (2011). Journal Geography.
Department Of Geography, University Of

Anda mungkin juga menyukai