A. Pendekatan Lingkungan
1. Pengertian Pendekatan Lingkungan
Pembelajarn biologi tidak terlepas dari lingkungan, karena belajar biologi mengamati
makhluk hidup dan lingkungannya. Menurut Nuryani, (2006) pendekatan lingkungan itu
adalah dalam pembelajaran biologi kita mengaitkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Makhluk hidup itu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga siswa dalam belajar
biologi diarahkan untuk mengamati lingkungan sehari-hari mereka sebagai sumber belajar.
Siswa diajak untuk mengenal lebih dekat kenyataan- kenyataan yang ada di alam lingkungan
sekitarnya. Dengan membawa siswa untuk selalu memperhatikan lingkungan, mereka akan
merasakan betapa agungnya ciptaan Tuhan, yang nantinya akan membawa mereka untuk
selalu bersyukur atas ciptaan Tuhan.
Guru kalau menggunakan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran biologi, mereka
harus mengetahui dulu lingkungan mana yang akan dikunjungi yang sesuai dengan materi
pelajarannya. Lingkungan yang dijadikan sebagai sumber belajar harus dapat memberikan
pemahaman terhadap siswa tentang materi yang akan dipelajarinya. Misalnya, tentang materi
tentang ekosistem, pencemaran air, pencemaran tanah, hewan-hewan invertebrata, jamur,
alga, dan sebagainya. Lingkungan yang akan dijadikan sumber belajar harus diperhatikan
tentang jaraknya tidak terlalu jauh, keamananannya, serta ada tidaknya objek yang akan
dipelajarinya. Kebun sekolah, kolam sekolah, taman sekolah dapat kita gunakan sebagai
sumber belajar. Kebun raya, kebun binatang, kawasan cagar alam, kawasan hutan lindung,
sungai, danau-danau dapat juga digunakan sebagai sumber belajar biologi.
Metode studi lapangan terpadu (SLT) dapat juga digunakan sebagai pendekatan
lingkungan dalam pembelajaran biologi. Metode karyawisata, metode diskusi, metode jelajah
alam sekitas (JAS) bisa juga digunakan dalam pendekatan lingkungan pada pembelajaran
biologi. Selain itu, mungkin juga ada metode-metode lain yang dapat digunakan dalam
pendekatan lingkungan.
2. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Tahap Eksplorasi
1) Guru menceritakan tentang beberapa contoh kingdom plantse ditinjau dari segi
agama islam. Dari pemutaran video guru menceritakan bagaimana proses
penciptaan tumbuh-tumbuhan dimuka bumi dan mengaitkannya dengan Imtaq
siswa.
2) Guru mengajukan topik penyelidikan yaitu: ciri umum dan sifatnya, cara
reproduksi, klasifikasi dan peranan dari kingdom tumbuhan tersebut dalam
kehidupan.
3) Guru memunculkan masalah :
a) Apakah ada perbedaan ciri-ciri umum tumbuhan lumut dan paku?
b) Bagaimana daur hidup dan cara reproduksi dari lumut dan paku?
c) Apa saja peranan dari lumut dan paku didalam kehidupan manusia?
b. Tahap Eksplanasi
c. Tahap Ekspansi
Tumbuhan paku (Pterydhopyta) merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh
yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ
reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa
rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan
silinder pusat (terdapat xilem dan fleom).
Tumbuhan ini benar-benar telah berupa kormus, jadi telah jelas adanya akar, batang
dan daun. Ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagi epifit. Paku menyukai
tempat lembab (Higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar
kawah-kawah (paku kawah). Lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan darat yang
tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Lumut menyesuaikan
dirinya dengan kehidupan didarat yang ditunjukan oleh adanya alat-alat tubuh seperti
akar semu (rhizoid).
d. Tahap Evaluasi
C. Pendekatan Kooperatif
E. Pendekatan Inquiry/Discovery
1. Pengertian Pendekatan Inquiry/Discovery
Pendekatan ini bertolak dari pandangan bahwa siswa sebagai subjek dan objek dalam
belajar, mempunyai kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya. Proses pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang
dapat menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Peranan guru lebih banyak
menempatkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator belajar.
Dengan demikian, siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk
kelompok memecahkan permasalahan, dengan bimbingan guru.
Pendekatan inquiry merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar
dan mengembangkan cara berpikir ilmiah Pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak
belajar sendiri, untuk mengembangkan kekreatifan dalam pemecahan masalah. Siswa betul-
betul ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pendekatan inquiry
adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar. Tugas utama guru adalah memilih
masalah yang perlu dilontarkan kepada kelas untuk dipecahkan oleh siswa sendiri. Tugas
berikutnya dari guru ialah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka pemecahan
masalah. Tentu bimbingan dan pengawasan dari guru masih tetap diperlukan, namun campur
tangan atau intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.
Pendekatan inquiry dalam mengajar termasuk pendekatan modern yang sangat
didambakan untuk dilaksanakan di setiap sekolah. Adanya tuduhan bahwa sekolah
menciptakan kultur bisu, tidak akan terjadi apabila pendekatan ini digunakan. Pendekatan
inquiry dapat dilaksanakan apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
a. Guru harus terampil memilih persoalan yang relevan untuk diajukan kepada
kelas (persoalan bersumber dari bahan pelajaran yang menantang
siswa/problematik) dan sesuai dengan daya nalar siswa.
b. Guru harus terampil menumbuhkan motivasi belajar siswa dan menciptakan
situasi belajar yang menyenangkan.
c. Adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup.
d. Adanya kebebasan siswa untuk berpendapat, berkarya, dan berdiskusi.
e. Partisipasi setiap siswa dalam setiap kegiatan belajar.
f. Guru tidak banyak campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan siswa.
Kebijakan dan
Pendekatan Pembelajaran
Perkembangan Kurikulum
Kurikulum 1984 Pendekatan konsep, pendekatan
keterampilan proses, pendekatan Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA), pendekatan
Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan (PAIKEM).
Kurikulum 2013 Pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL), pendekatan Science
Technology and Society (STS),
pendekatan saintifik (scientific
approach), pendekatan pembelajaran
terpadu (integrated learning).
Rangkuman
Uji Kompetensi 3