Anda di halaman 1dari 7

PENINGKATAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN

DAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL EJAS


DENGAN PENDEKATAN SCIENCE EDUTAINMENT
Oleh : Sekar Dwi Ardianti1, Savitri Wanabuliandari2, dan Susilo Rahardjo3
1,2
PGSD FKIP Universitas Muria Kudus
3
Program Studi BK FKIP Universitas Muria Kudus


ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Efektivitas model EJAS dengan
pendekatan science edutainment terhadap peningkatan perilaku peduli lingkungan (2) Efektivitas
model EJAS dengan pendekatan science edutainment terhadap peningkatan perilaku tanggung
jawab (3) Respon siswa terhadap model EJAS dengan pendekatan science edutainment. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre experimental design. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa model EJAS dengan pendekatan science edutainment dapat meningkatkan perilaku peduli
lingkungan sebesar 73% dengan kategori tinggi, dapat meningkatkan perilaku tanggung jawab
sebesar 65% dengan kategori sedang, serta respon siswa terhadap model EJAS dengan pendekatan
science edutainment pada kategori baik.

Kata Kunci: EJAS, science edutainment, peduli lingkungan, tanggung jawab

A. PENDAHULUAN mengembangkan karakter melalui apa yang


Pembangunan karakter suatu bangsa mereka lihat, apa yang mereka dengar, dan
menjadi salah satu perhatian utama dari apa yang mereka lakukan berulang kali.
pemerintah. Pembangunan karakter harus Lingkungan yang mendukung untuk anak
menyatu dan menjadi bagian yang terpadu dalam berperilaku baik secara terus menerus akan
proses pembelajaran yang tidak berdiri sendiri membentuk karakter yang baik pada diri anak.
secara terpisah. Hal tersebut sebagaimana Kebiasaan berperilaku baik perlu ditanamkan
diamanatkan UU No 20 Tahun 2003 Tentang pada generasi muda bangsa.
Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3 yang Salah satu perilaku yang perlu
menyebutkan bahwa pendidikan nasional dikembangkan bagi generasi muda bangsa
berfungsi mengembangkan kemampuan dan adalah perilaku peduli lingkungan dan
membentuk karakter serta peradaban bangsa tanggung jawab. Hal tersebut didasarkan dari
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan banyaknya masalah kerusakan lingkungan
kehidupan bangsa. Pendidikan karakter harus hidup yang terjadi di lingkungan. Masalah
dikembangkan secara utuh dalam bingkai lingkungan hidup bukanlah permasalahan baru,
Sistem Pendidikan Nasional dalam rangka melainkan sama dengan usia bumi ini. Zakiah
mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Darajat dalam Aziz (2013: 11) berpendapat
Karakter akan terbentuk melalui perilaku bahwa salah satu hal yang menyebabkan
yang dilakukan secara berulang-ulang. terjadinya kerusakan lingkungan hidup adalah
Menurut James Stenson dalam Lickona tidak tertanamnya karakter peduli lingkungan
(2012) menyatakan bahwa anak-anak dan tanggung jawab dengan baik. Para

Jurnal Ilmiah “PENDIDIKAN DASAR” Vol. IV No. 1 Januari 2017 1


ahli memiliki banyak perbedaan pendapat peduli lingkungan dan tanggung jawab yang
mengenai penyebab terjadinya kerusakan dilakukan secara terus-menerus akan dapat
lingkungan, namun tidak dapat dibantahkan membentuk karakter peduli lingkungan dan
bahwa manusia adalah salah satu penyebab tanggung jawab dalam diri siswa.
kerusakan lingkungan tersebut. Penanaman perilaku peduli lingkungan
Berdasarkan observasi awal di SD 1 Bacin dan tanggung jawab dapat dibiasakan dalam
dengan lokasi SD berada di tepi sungai kecil kegiatan pembelajaran. Desain dalam kegiatan
ditemui bahwa banyak sampah tertumpuk di pembelajaran yang dirancang oleh guru
bagian tepi sungai. Sampah tersebut berasal seharusnya berpedoman pada students centered
dari pembuangan sampah sekolah maupun learning. Salah satu desain pembelajaran yang
masyarakat lingkungan sekitar yang dibuang dapat memberikan pengalaman langsung
secara langsung di tepi sungai. Pembuangan dan dapat mengembangkan potensi siswa
sampah secara sembarangan di tepi sungai serta efektif dalam penerapannya adalah
menyebabkan aliran sungai menjadi tidak model pembelajaran Experiential Jelajah
lancar dan memungkinkan air dapat meluap Alam Sekitar (EJAS). Model pembelajaran
ketika musim penghujan karena aliran sungai EJAS merupakan model pembelajaran yang
terhalang oleh sampah. Banyaknya sampah memberikan pengalaman secara langsung
yang dibuang di sekitar sungai menyebabkan kepada siswa serta dapat mengembangkan
sungai tidak lagi jernih, sehingga terlihat kemampuan dan potensi siswa melalui tahapan
kotor. Selain itu, perilaku peduli lingkungan eksplorasi, interaksi, komunikasi dan refleksi
dan tanggung jawab siswa di SD 1 Bacin (Alimah, 2012).
masih belum terlihat jelas. Banyak siswa yang Model pembelajaran Experiential Jelajah
membuang sampah bekas makanan ringan Alam Sekitar (EJAS) mengajak siswa belajar
maupun minuman di sungai secara langsung. langsung di lingkungan sekitar. Penggunaan
Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan sebagai sumber belajar dapat
untuk membuang sampah pada tempatnya dan menunjang kegiatan pembelajaran secara
kesadaran merawat serta menjaga lingkungan optimal. Kemdikbud (2016:14) menyatakan
sekolah belum tertanam baik pada diri siswa. bahwa lingkungan menyediakan berbagai
Guru sebagai pemegang peran utama hal yang dapat dipelajari oleh siswa secara
dalam proses pendidikan di sekolah yang langsung dan bersifat nyata sehingga dapat
sudah seharusnya mampu menekankan memperluas wawasan siswa. Pembelajaran
pendidikan karakter dalam rangka dengan model Experiential Jelajah Alam Sekitar
mempromosikan nilai-nilai positif kepada (EJAS) menjadikan siswa lebih aktif dalam
generasi muda. Proses pendidikan dikatakan pembelajaran melalui kegiatan eksplorasi.
berhasil tidak hanya dilihat dari keberhasilan Proses pembelajaran selain mengajak siswa
segi kognitif saja. Tujuan utama dalam aktif juga diharapkan juga bersifat menarik dan
pendidikan adalah untuk membantu siswa menyenangkan serta mampu mengajak siswa
menjadi pintar dan untuk membatu siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan. Hal
menjadi baik (Lickona, 2012: 5). Seorang tersebut mengacu pada sifat alamiah anak salah
guru tidak hanya berusaha membantu siswa satunya adalah bermain. Pendekatan science
menjadi pintar secara kognitif saja namun edutainment memperkenalkan pembelajaran
harus mampu menanamkan perilaku baik yang bernuasa hiburan dan menyenangkan
yang akan menjadi karakter siswa. Perilaku namun tidak menyimpang dari tujuan

2 Jurnal Ilmiah “PENDIDIKAN DASAR” Vol. IV No. 1 Januari 2017


pembelajaran. Menurut Taufiq (2014:142) luar ruang. Selain itu, menurut Kemendiknas
pembelajaran dengan pendekatan science (2010: 31) siswa kelas 4 sudah mampu diajak
edutainment memuat pembelajaran IPA yang untuk melakukan kegiatan mencegah dan
dikemas secara menarik dan menyenagkan memperbaiki kerusakan lingkungan.
menggunakan rumus dan praktik untuk Variabel penelitian ini adalah model
menemukan konsep. Proses pembelajaran Experiential Jelajah Alam Sekitar (EJAS)
seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan dengan pendekatan tematik-edutainment
daya tarik dan semangat siswa terhadap sebagai variabel bebas serta perilaku peduli
pembelajaran. lingkungan dan tanggung jawab siswa sebagai
Pembelajaran dengan model EJAS variabel terikat.
berpendekatan science edutainment mengajak Desain penelitian ini adalah one group
siswa belajar secara langsung di lingkungan pre test-post test design. Ruseffendi (2010)
sekitar dalam suasana yang menyenangkan. menggambarkan desain tersebut adalah sebagai
Penerapan model Experiential Jelajah Alam berikut.
Sekitar (EJAS) dengan pendekatan science O X O
edutainment diharapkan dapat meningkatkan Keterangan:
perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab. O: Pretest dan posttest perilaku peduli lingkungan
Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) dan tanggung jawab.
mengetahui efektivitas model Experiential X: Pembelajaran dengan menggunakan model
Jelajah Alam Sekitar (EJAS) dengan Experiential Jelajah Alam Sekitar (EJAS)
pendekatan science edutainment terhadap dengan pendekatan science edutainment.
peningkatan perilaku peduli lingkungan
siswa kelas 4 SD 1 Bacin, (2) mengetahui Metode pengumpulan data dengan
efektivitas model Experiential Jelajah Alam menggunakan metode nontes yaitu melalui
Sekitar (EJAS) dengan pendekatan science angket dan observasi. Instrumen yang
edutainment terhadap peningkatan perilaku digunakan pada pengambilan data adalah
tanggung jawab siswa kelas 4 SD 1 Bacin, lembar observasi perilaku peduli lingkungan
dan (3) mengetahui respon siswa kelas 4 SD dan tanggung jawab siswa, serta angket respon
1 Bacin terhadap model Experiential Jelajah siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Metode
Alam Sekitar (EJAS) dengan pendekatan analisis data dalam penelitian ini dilakukan
science edutainment. secara kuantitatif dan deskriptif kuantitatif.

B. METODE PENELITIAN C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Populasi yang digunakan dalam penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4
ini adalah seluruh siswa di SD 1 Bacin. di SD 1 Bacin pada semester gasal tahun ajaran
Sampel yang digunakan adalah siswa kelas 2016/2017.
4 SD 1 Bacin. Pengambilan sampel dalam 1. Perilaku Peduli Lingkungan dan
penelitian ini menggunakan teknik purposive Tanggung Jawab Siswa
sampling. Siswa kelas 4 SD 1 Bacin dipilih Skor perilaku peduli lingkungan dan
sebagai sampel penelitian karena siswa kelas tanggung jawab siswa sebelum dan sesudah
4 memiliki karakteristik cenderung menyukai penerapan model EJAS dengan pendekatan science
pembelajaran dengan unsur permainan namun edutainment seperti pada Tabel 1 berikut ini.
sudah mampu untuk diajak pembelajaran

Jurnal Ilmiah “PENDIDIKAN DASAR” Vol. IV No. 1 Januari 2017 3


Tabel 1. Rekapitulasi Skor Perilaku Peduli 2. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran
Lingkungan dan Tanggung Jawab Sebelum dan Data respon siswa terhadap pembelajaran
Sesudah Pembelajaran. EJAS dengan pendekatan science edutainment
Skor Peduli
Lingkungan
Skor Tanggung Jawab diperoleh dengan menganalisis angket respon
Komponen
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah siswa pada akhir pembelajaran. Hasil analisis
Rata-rata 2,71 6,57 6 9,86 respon siswa dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Tertinggi 4 7 7 11
Tabel 3. Respon Siswa Terhadap Model EJAS
Terendah 2 6 5 8 dengan Pendekatan Science Edutainment
Jawaban
No Pernyataan
Perolehan skor perilaku peduli Ya (%)
1 Ketertarikan model
lingkungan dan tanggung jawab siswa pembelajaran E-JAS
100%
sesudah pembelajaran secara umum lebih dengan pendekatan science
tinggi dibandingkan dengan skor sebelum edutainment.
2 Model E-JAS dengan
pembelajaran. Hal tersebut dapat terlihat pada pendekatan science
skor rata-rata perilaku peduli lingkungan dan edutainment dapat 100%
tanggung jawab siswa sesudah pembelajaran meningkatkan perilaku peduli
lingkungan siswa
mencapai 6,57 dan 9,86 sedangkan sebelum 3 Model E-JAS dengan
pembelajaran hanya mencapai 2,71 dan 6. pendekatan science
Hasil perhitungan peningkatan perilaku edutainment dapat 86%
meningkatkan perilaku
peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa tanggung jawab siswa
menggunakan uji normalized gain dapat dilihat 4 Model E-JAS dengan
pada Tabel 2. berikut ini. pendekatan science
100%
edutainment dapat
meningkatkan aktivitas siswa
Tabel 2. Hasil Peningkatan Perilaku Peduli 5 Model E-JAS dengan
Lingkungan dan Tanggung Jawab pendekatan science
Persentase edutainment menjadikan 100%
Kriteria Peduli Tanggung pembelajaran lebih
Lingkungan Jawab menyenangkan
Rendah 0,00 % 14,29 %
Sedang 42,86 % 28,57 %
Tabel 3 menunjukkan hasil respon siswa
Tinggi 57,14 % 57,14 %
terhadap pembelajaran model EJAS dengan
pendekatan science edutainment. Secara
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa
keseluruhan siswa memberikan respon positif
hasil peningkatan perilaku peduli lingkungan
terhadap pembelajaran model EJAS dengan
dan tanggung jawab siswa rata-rata masuk
pendekatan science edutainment.
dalam kriteria tinggi yaitu sebesar 57,14 %.
Berdasarkan hasil rata-rata perolehan skor
Berdasarkan uji normalized gain secara klasikal
perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab
diperoleh nilai normalized gain g sebesar
siswa sesudah pembelajaran dengan model
73% atau 0,73 untuk peningkatan perilaku peduli
EJAS dengan pendekatan science edutainment
lingkungan yang termasuk dalam kategori tinggi.
lebih tinggi dari sebelum pembelajaran. Hasil
Sedangkan perolehan nilai normalized gain g
uji normalized gain menunjukkan bahwa
perilaku tanggung jawab siswa secara klasikal sebesar
sebanyak 57,14% dari siswa mengalami
65% atau 0,65 termasuk dalam kategori sedang.
peningkatan skor perilaku peduli lingkungan

4 Jurnal Ilmiah “PENDIDIKAN DASAR” Vol. IV No. 1 Januari 2017


dan tanggung jawab dalam kategori tinggi. meningkatkan perilaku peduli lingkungan
Sedangkan secara klasikal diperoleh nilai juga dapat memberikan efek positif terhadap
normalized gain g sebesar 73% atau 0,73 peningkatan perilaku tanggung jawab siswa.
untuk peningkatan perilaku peduli lingkungan Hal tersebut sesuai dengan pendapat Savitri
yang termasuk dalam kategori tinggi dan sebesar (2016: 1106) yang menyatakan bahwa
65% atau 0,65 untuk perilaku tanggung jawab yang pembelajaran jelajah alam sekitar (JAS) dapat
termasuk dalam kategori sedang. menumbuhkan softskills konservasi antara lain
Peningkatan skor perilaku peduli peduli lingkungan, cinta lingkungan, tanggung
lingkungan dan tanggung jawab siswa sesudah jawab, kreatif, kerja keras, dan objektif. Siswa
pembelajaran disebabkan karena penerapan melihat kondisi lingkungan secara langsung
model EJAS dengan pendekatan science sehingga dapat menentukan sikap yang harus
edutainment. Savitri (2016: 1103) dalam dilakukan terhadap lingkungan.
penelitiannya menyatakan bahwa pembelajaran Pembelajaran model EJAS dengan
dengan jelajah alam sekitar menekankan pendekatan science edutainment mengajak
kegiatan pada kondisi nyata sehingga dapat siswa untuk belajar secara langsung di
membuka wawasan berpikir siswa yang lingkungan dalam suasana yang menyenangkan.
beragam. Pembelajaran EJAS mengajak Menurut Uno (2015:147) menyatakan bahwa
siswa melakukan kegiatan jelajah alam sekitar pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan
sehingga siswa mengetahui secara langsung mampu menciptakan suasana belajar yang
kondisi nyata lingkungan. Pembelajaran secara nyaman dan memungkinkan siswa tidak
langsung di lingkungan ini dapat memberikan mengalami kejenuhan. Kemdikbud (2016:14)
pengetahuan dan pengalaman bagi siswa, juga menyatakan bahwa pemanfaatan
sehingga siswa mampu menentukan sikap lingkungan sebagai sumber belajar
yang baik terhadap lingkungan. memungkinkan pembelajaran lebih menarik,
Penerapan model EJAS dengan pendekatan tidak membosankan dan menumbuhkan rasa
science edutainment dalam pembelajaran dapat antusiasme siswa. Hal tersebut sesuai dengan
meningkatkan skor perilaku peduli lingkungan hasil respon siswa yang menyatakan bahwa
dan tanggung jawab siswa baik secara invidual pembelajaran dengam model EJAS dengan
maupun secara klasikal. Peningkatan skor pendekatan science edutainment menjadikan
perilaku peduli lingkungan dan tanggung pembelajaran lebih meyenangkan.
jawab dapat memberikan pengaruh yang Pengalaman langsung dan keterlibatan
positif terhadap penanaman karakter peduli langsung siswa dalam lingkungan juga
lingkungan dan tanggung jawab. Sari (2013) mampu meningkatkan minat dan aktivitas
menyatakan bahwa pembelajaran jelajah siswa. Uno (2015: 147) menyatakan bahwa
alam sekitar dapat diterapkan oleh instansi motivasi belajar siswa akan lebih bertambah
pendidikan dalam rangka menumbuhkan ketika mengalami pembelajaran dengan
pendidikan karakter bagi siswa. Pembelajaran memanfaatkan lingkungan yang berbeda
EJAS dengan pendekatan science edutainment dari biasanya. Hasil angket respon siswa
memberi pengalaman belajar secara langsung menunjukkan bahwa keseluruhan siswa
bagi siswa, sehingga siswa mampu menentukan menyatakan ketertarikan dengan pembelajaran
sikap terhadap lingkungan. model EJAS dengan pendekatan science
Pengalaman belajar yang diperoleh edutainment. Selain itu keseluruhan siswa
siswa secara langsung dari lingkungan dapat juga menyatakan bahwa pembelajaran

Jurnal Ilmiah “PENDIDIKAN DASAR” Vol. IV No. 1 Januari 2017 5


model EJAS dengan pendekatan science tanggung jawab siswa ditunjukkan dengan
edutainment dapat meningkatkan aktivitasnya hasil uji normalized gain. Berdasarkan uji
dalam pembelajaran. Sari (2013: 168) dalam normalized gain secara klasikal diperoleh
penelitiannya menyatakan bahwa keterlibatan nilai normalized gain g sebesar 73% atau 0,73
langsung siswa dalam pembelajaran dapat untuk peningkatan perilaku peduli lingkungan yang
meningkatkan aktivitas siswa. Peningkatan termasuk dalam kategori tinggi. Nilai normalized
aktivitas dan minat siswa secara tidak langsung gain g untuk perilaku tanggung jawab siswa
dapat memberikan efek positif terhadap hasil secara klasikal sebesar 65% atau 0,65 termasuk
belajar siswa. Penerapan model EJAS dengan dalam kategori sedang. Respon siswa terhadap
pendekatan science edutainment selain dapat pembelajaran dengan model EJAS dengan
memberikan efek positif terhadap peningkatan pendekatan science edutainment temasuk dalam
nilai-nilai karakter siswa khususnya perilaku kategori baik.
peduli lingkungan dan tanggung jawab juga
dapat membuat siswa lebih aktif dan antusias
DAFTAR PUSTAKA
dalam pembelajaran.
Siswa memberikan respon yang baik Alimah, S. 2012. Pengembangan Pembelajaran
terhadap lingkungan ditunjukkan dengan Experiential Jelajah Alam Sekitar pada
Mata Kuliah Biologi.Proceeding Seminar
adanya peningkatan pada skor perilaku
Nasional MIPA Unnes: Peran MIPA
peduli lingkungan dan tanggung jawab dalam Meningkatkan Kualitas Hidup dan
terhadap lingkungannya. Berdasarkan hasil Pengembangan Pendidikan Karakter, 2012,
angket respon siswa secara keseluruhan ISBN: 978-602-18553-2-4 hal 594-600
siswa memberikan respon bahwa penerapan Aziz, Erwati. 2013. Upaya Pelestarian Lingkungan
model EJAS dengan pendekatan science Hidup Melalui Pendidikan Islam.
edutainment dapat meningkatkan perilaku Yogyakarta: Pustaka Pelajar
peduli lingkungannya. Selain itu, sebanyak Kemdikbud. 2016. Panduan Teknis Pembelajaran
86% siswa menyatakan bahwa penerapan dan Penilaian Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
model EJAS dengan pendekatan science
edutainment dapat meningkatkan perilaku Lickona, Thomas. 2012. Character Matters.
tanggung jawabnya. Hasil tersebut Jakarta: Bumi Aksara
menunjukkan bahwa penerapan model EJAS Ruseffendi, E. T. (2010). Dasar-dasar penelitian
dengan pendekatan science edutainment pendidikan &bidang non-eksakta lainnya.
Bandung: Tarsito
memberikan efek positif terhadap peningkatan
perilaku peduli lingkungan dan tanggung Sari, YK., Susilowati, S.M.E., & Ridlo, S. 2013.
jawab siswa. Secara keseluruhan respon siswa Efektivitas Penerapan Metode Quantum
Teaching Pada Pendekatan Jelajah Alam
terhadap pembelajaran model EJAS dengan
Sekitar (JAS) Berbasis Karakter dan
pendekatan science edutainment termasuk Konservasi. Unnes Science Education
dalam kategori baik. Journal. 2(2) 166-172.
Savitri, EN & Sudarmin. 2016. Penerapan
D. KESIMPULAN Pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar)
Berdasarkan hasil penelitian dapat Pada Mata Kuliah Konservasi dan Kearifan
disimpulkan bahwa model EJAS dengan Lokal Untuk Menanamkan Softskills
Konservasi Pada Mahasiswa IPA Unnes.
pendekatan science edutainment dapat Unnes Science Education Journal. 5(1)
meningkatkan perilaku peduli lingkungan dan 1102-1107.

6 Jurnal Ilmiah “PENDIDIKAN DASAR” Vol. IV No. 1 Januari 2017


Taufiq, M., Dewi, N.R., & Widiyatmoko, A. 2014.
Pengembangan Media Pembelajaran IPA
Terpadu Berkarakter Peduli Lingkungan
Tema “Konservasi” Berpendekatan Science
Edutainment. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia. 3(2) 140-145.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Uno, HB & Mohamad, N. 2015. Belajar dengan
Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif
Lingkungan Kreatif Efektif Menarik.
Jakarta: Bumi Aksara.

Jurnal Ilmiah “PENDIDIKAN DASAR” Vol. IV No. 1 Januari 2017 7

Anda mungkin juga menyukai