PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Seminar Proposal Sebagian dari Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Dosen pengampu:
Dr. Amprasto, M.Si
Dr. Wahyu Surakusumah, M.T.
Disusun oleh:
Berkaitan dengan perilaku manusia terhadap kondisi sumber daya alam dan
lingkungan yang cenderung tidak peduli, maka mengubah perilaku merupakan
prioritas utama dalam mengatasi krisi lingkungan, yaitu dengan melalui jalur
pendidikan (Mulyana 2009). Salah satu solusi dari masalah tersebut adalah
dengan menerapkan pendidikan lingkungan hidup di sekolah dengan metode yang
lebih inovatif, interaktif, dan aplikatif. Hal tersebut dapat dilakukan guru dengan
mendekatkan siswanya terhadap alam melalui proses pembelajaran yang
melibatkan lingkungan alam dan sekitarnya (Fatkur 2012). Dengan mendekatkan
siswa dengan lingkungan sekitarnya, diharapkan siswa juga lebih peduli dan peka
terhadap perubahan gejala yang sesungguhnya juga dipengaruhi tangan manusia.
Untuk mengajarkan materi tersebut diperlukan adanya penerapan metode
pembelajaran yang mampu mendekatkan siswa dengan lingkungan. Salah satu
cara untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan lingkungan
adalah dengan menerapkan metode Field Trip. Metode Field Trip merupakan
metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk terjun langsung ke suatu tempat
yang sesuai dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Berdasarkan
hasil penelitian Dohn (2013) menunjukkan bahwa kunjungan lapangan dapat
memberikan pengalaman yang efektif serta dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar. Selain itu, metode Field Trip juga mampu menumbuhkan sikap-
sikap yang positif pada siswa terutama pada materi tentang lingkungan.
Menurut Saptono (2011) sikap peduli siswa dapat muncul pada saat siswa
diajak untuk belajar sikap peduli dengan cara bertindak peduli. Dengan kata lain,
mengajak siswa untuk terjun langsung ke lingkungan akan menumbuhkan sikap
peduli siswa terhadap lingkungan. Siswa akan memahami bahwa segala perilaku
manusia yang bersifat merusak alam, akan berakibat buruk yang dirasakan oleh
manusia itu sendiri. Dengan demikian, siswa akan memiliki sikap peduli dan
sadar terhadap lingkungan di sekitarnya. Selain itu menurut Yuliantri et al. (2007)
menyatakan bahwa belajar lingkungan harus mengalami apa yang dipelajari,
bukan mengetahuinya, dalam artian studi kasus dan studi lapangan harus
diperbanyak. Sikap peduli lingkungan merupakan salah satu sikap dari 18 sikap
yang harus dikembangkan dalam pendidikan karakter. Sikap peduli juga
tercermin dalam standar lulusan domain sikap yang harus dipenuhi oleh peserta
didik dalam kurikulum 2013. Sikap peduli lingkkungan tersebut tersurat dalam
kompetensi inti sikap pada kelas X, salah satunya bertujuan untuk
mengembangkan perilaku peduli dan ramah lingkungan (BSNP 2013).
Menurut Uno (2008) salah satu penyebab anak tidak terangsang untuk peduli
lingkungan karena sumber pendidikan satu-satunya adalah teks. Pada penelitian
ini penerapan metode Field Trip pada materi ekosistem diharapkan dapat
meningkatkan tanggung jawab sosial dan kepedulian siswa terhadap lingkungan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh metode field trip
dalam meningkatkan tanggung jawab sosial dan kesadaran siswa terhadap
lingkungan pada materi ekosistem.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dibuat penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh metode field
trip dalam meningkatkan tanggung jawab sosial dan kesadaran siswa terhadap
lingkungan pada materi ekosistem.
E. Batasan Masalah
2. Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode field trip untuk kelas
eksperimen dan inkuiri untuk kelas kontrol.
3. Tanggung jawab sosial siswa yang diukur yaitu kepedulian dan empati.
F. Dasar Teori
Metode Field trip ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak
siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko
serba ada, peternakan, perkebunan, lapangan bermain dan sebagainya (Roestiyah,
2001:85). Winarno (1980: 115-116) mengatakan bahwa metode karyawisata atau
field trip adalah metode belajar dan mengajar di mana siswa dengan bimbingan
guru diajak untuk mengunjungi tempat tertentu dengan maksud untuk belajar.
Berbeda halnya dengan tamasya di mana seseorang pergi untuk mencari hiburan
semata, field trip sebagai metode belajar mengajar lebih terikat oleh tujuan dan
tugas belajar. Sedangkan menurut Syaiful Sagala (2006: 214) metode field trip
ialah pesiar (ekskursi) yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi
pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum
sekolah.Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode field
trip merupakan metode penyampaian materi pelajaran dengan caramembawa
langsung siswa ke obyek di luar kelas atau di lingkungan yang berdekatan dengan
sekolah agar siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung. Dalam
pembelajaran Biologi khususnya dalam pelajaran Ekosistem dibutuhkan
metodologi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Metode
field trip dianggap peneliti sebagai salah satu metode yang efektif digunakan
sebagai metode pembelajaran khususnya dalam melatih tanggung jawab sosial
dan kesadaran siswa terhadap lingkungan, karena dengan mengamati lingkungan
secara nyata siswa akan lebih peka terhadap kondisi lingkungan sekitar.
Metode karyawisata atau field trip mempunyai beberapa kelebihan antara lain
(Syaiful Bahri Djamarah, 2006: 94):
b.Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan masyarakat.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode field trip
mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
d.Dalam field trip sering unsur rekreasi lebih prioritas, sedang unsur studinya
menjadi terabaikan.
e.Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan sulit mengarahkan
mereka pada kegiatan yang menjadi permasalahan.
d.Jika tempat yang dikunjungi itu sukar untuk diamati, akibatnya siswa
menjadi bingung dan tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan.
e.Memerlukan pengawasan yang tepat.
Dari kedua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode field Trip
mempunyai kekurangan-kekurangan, yaitu :
G. Definisi Operasional
Variabeldalampenelitianinididefinisikansecaraoperasionalsepertiberikut:
2. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-Equivalent
Control Group Design. Pada desain penelitian ini digunakan satu kelas
eksperimen dan satu kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberi perlakuannya
yaitu pembelajaran ekosistem dengan metode field trip sedangkan pada kelas
kontrol pembelajaran ekosistem menggunakan metode ceramah biasa. Setelah
kegiatan pembelajaran selesai, kedua kelas tersebut diberikan post test untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran tersebut.
3. ValiditasdanReabilitas
Validitasadalahsuatuukuran yang
menunjukantingkatkevalidanataukesahihansuatuinstrumen.
Prinsipvaliditasadalahpengukuranataupengamatan
yang berartiprinsipkeandalaninstrumendalammengumpulkan data.
Instrumenharusdapatmengukurapa yang seharusnyadiukur.
Jadivaliditaslebihmenekankanpadaalat pengukuranataupengamatan.
Reliabilitasadalahkesamaanhasilpengukuranataupengamatanbilafaktaatauk
enyataanhiduptadidiukurataudiamatiberkali – kali dalamwaktu yang berlainan.
Alatdancaramengukur atau mengamati sama–
samamemegang peranan penting dalam waktu yang bersamaan.
ValiditasdanReabilitasmemilikidayapembedadengantingkatkesukaransoal
yang berbeda pula yang diukurdenganbantuanpendekatan didaktik tradisional
di mana guru cenderung menunjukkan bukti klaim, dan dimana pekerjaan
praktis digunakan untuk ilustrasi klaim lebih lanjut.
M. Prosedur Penelitian
Berikutadalahskemaalurpenelitian, disajikanpadagambar 1:
Gambar 1. SkemaAlurPenelitian
TahapPersiapan
TahapPelaksanaan
PascaPenelitian
PenarikanKesimpulan/
Verifikasi
Penelitianinidilakukanmelaluitigatahappenelitianyaitu:
1. TahapPersiapan
Mencarijurnal-jurnalutamadanpendukungdalammembuat proposal
penelitiandanmengkonsultasikannyadengandosenmatakuliahPenelitianPendidi
kanBiologi.
2. TahapPelaksanaan
Proposal penelitian yang
telahdisahkanolehdosenmatakuliahPenelitianPendidikanBiologikemudiandike
mbangkan instrument penelitiannya.
3. PascaPenelitian
Melaksanakanpenelitian di SMAN 7 Bandung
danperguruantinggiUniversitasPendidikanIndonesia. Mengumpulkan data
denganmengobservasidanmewawancaraisiswa SMAN 7 Bandung
danmahasiswaUniversitasPendidikan Indonesia prodiPendidikanBiologi. Serta
mengolahdanmenganalisis data hasilpenyebaran instrument
untukmemperolehkriteriaberfikirsiswa. Penyempurnaan program
berdasarkanhasildiskusidanpenilaian yang telahdilakukan, sehingga program
tersebutmemilikikelayakanuntukdilaksanakan.
Penarikankesimpulandisusunberdasarkanpola-
polainduktifselamapenelitianberlangsungdan data yang
perludiujikebenarannya, kekokohannya, dankecocokannya.
Dalampenelitianinipenelitimengambil data berdasarkanfakta proses
pembelajaran yang berlangsung di kelas.
N. Analisis Data
Analisis data dilakukandalamduatahap, yaitu:
1. Analisis Video
DAFTAR PUSTAKA
Murphy, C., Smith, G., & Broderick, N. (2019). A Starting Point: Provide Children
Opportunities to Engage with Scientific Inquiry and Nature of Science. Research
in Science Education. https://doi.org/10.1007/s11165-019-9825-0