Anda di halaman 1dari 6

PENANAMAN NILAI PEDULI LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Yeni Lestari
Disusun bersasma Dra. Hj. Hidayati, M.Pd.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sarjanawiyata TamanSiswa
E-mail: yenipgsdust@gmail.com

Abstract: This study aims to describe the cultivation of environmental caring values in
science learning in high school students of N Bhayangkara Elementary School year
2016/2017 and describes the supporting factors and their inhibitors. This research is a
qualitative descriptive research. Techniques of collecting data using interviews, observation,
and documentation. Data analysis uses data collection, data reduction, data presentation,
and conclusions. Validity checks data using source triangulation, technique, and time. The
results showed that teachers in planning science learning include habituation, exemplary and
learning while doing. The steps taken by the teacher include: using learning media and
environment as a place of learning. Teachers in conducting assessments focus more on
affective judgments. Supporting factors: the performance of teachers, principals and
gardeners in guiding students and the existence of learning media that allows students to
understand the value of environmental care. Inhibiting factors: lack of learning time of
science and family role in instilling environmental caring value.

Keywords: Planting, Environmental Care Value, Science Lesson, High Class Students

Pendidikan merupakan sarana penting bagi mandiri dan menjadi warga negara yang
kehidupan manusia karena menjadi kebutuhan demokUDWLV VHUWD EHUWDQJJXQJ MDZDE´ Sekolah
pokok bagi seluruh lapisan masyarakat. merupakan tempat untuk membentuk siswa
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun menjadi manusia yang peduli terhadap
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional lingkungan. Adanya pendidikan lingkungan di
PHQ\DWDNDQ ³SHQGLGLNDQ DGDODK XVDKD VDGDU GDQ sekolah dapat menyadarkan siswa akan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar pentingnya nilai peduli lingkungan bagi
dan proses pembelajaran peserta didik secara kehidupan. Pada kenyataannya masih banyak
DNWLI XQWXN PHQJHPEDQJNDQ SRWHQVL GLULQ\D´ kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh
6HODLQ LWX ³SHQGLGLNDQ QDVLRQDO EHUIXQJVL siswa itu sendiri. Kepedulian lingkungan di
mengembangkan kemampuan dan membentuk sekolah akan berdampak di lingkungan
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat masyarakat.
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, Berdasarkan hasil wawancara dan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta observasi awal di SDNegeri Bhayangkara
didik agar menjadi manusia yang beriman dan diketahui bahwa kepala sekolah telah
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mencanangkan kegiatan kebersihan secara rutin
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, \DLWX PHODOXL ³6HPXWOLV GDQ %DQN 6DPSDK´

332
333 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 4, Nomor 2, Januari 2018, hlm. 332-337

Kegiatan semutlis ini berupa kegiatan sepuluh bidang studi yang banyak menyasari tentang
menit untuk kebersihan lingkungan sekolah afektif untuk mempelajari alam semesta.
yang diadakan sebelum dan setelah Tuntunan proses pengajaran agar tidak monoton
pembelajaran. Pada setiap kegiatan, siswa atau bersifat hafalan semata guna mendorong
dibiasakan untuk mencintai lingkungan sesuai guru IPA untuk terus meningkatkan kreatifitas
dengan tingkat kelasnya. Setiap harinya, siswa penggunaan media dalam pembelajaran IPA,
wajib bersama teman sekelas menyirami taman sehingga menciptakan proses pembelajaran
sesuai jadwal piket yang sudah tertera. Sebelum yang menarik, interaktif dan menyenangkan.
proses pembelajaran siswa membersihkan Dalam pembelajaran IPA terdapat materi belajar
lingkungan. Mereka tidak hanya belajar secara berupa fakta-fakta dan adapula konsep yang
teori tetapi juga melalui praktek. Selain itu, bersifat abstrak (Muhammad Shiddiq Permana,
setiap pagi diawali kegiatan membersihkan Dhami Johar dan Bunyamin. 2014: 1-2).
kelas, dimana setiap kelompok yang piket pada Hendro Darmojo dalam Usman Samatowa
hari itu bertanggung jawab penuh untuk PHQ\DWDNDQ EDKZD ³,OPX 3HQJHWDKXDQ
menjaga kebersihan kelas selama satu hari. Alam (IPA) adalah pengetahuan yang rasional
Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab dan objektif tentang alam semesta dengan
seluruh warga sekolah, bukan semata-mata segala isinya. IPA merupakan ilmu pengetahuan
hanya tugas penjaga sekolah. Seluruh siswa yang memiliki objek dan menggunakan metode
belajar merawat. lingkungan yang menjadi LOPLDK´ Pada hakikatnya IPA dibangun atas
tempatnya untuk belajar. Penanaman peduli dasar produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap
lingkungan juga ditanamkan dengan ilmiah. Selain itu IPA dipandang pula sebagai
membiasakan anak untuk mencuci tangan saat proses, sebagai produk dan sebagai prosedur
jam istirahat, mencuci tangan sebelum makan (Trianto, 2010:137).
dan sesudah makan serta setelah pembelajaran Menurut Asih Widi Wisudawati
olahraga. Seluruh siswa juga dibiasakan untuk PHQJDWDNDQ EDKZD ³,3$ PHUXSakan
menjaga kebersihan kamar mandi maupun rumpun ilmu yang awalnya diperoleh dan
tempat cuci tangan akan tetapi jika waktu sudah dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif)
siang kondisi kamar mandi sudah berbau tidak namun pada perkembangan selanjutnya IPA
sedap. Sehingga siswa harus dibiasakan untuk juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan
lebih peka terhadap kebersihan lingkungan WHRUL GHGXNWLI ´
sekolah tanpa mengandalkan petugas Menurut Arif Rohman(2009: 195)
kebersihan. Selain itu, ketersediaan fasilitas ³OLQJNXQJDQ SHQGLGLNDQ GLDUWLNDQ sebagai segala
yang menunjang untuk penanaman karakter sesuatu yang melingkupi proses berlangsungnya
peduli lingkungan juga memiliki peran yang SHQGLGLNDQ´ Konsep tri pusat pendidikan awal
sangat penting, seperti ketersediaan kolam yang mula dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara
mampu menggambarkan pengolahan limbah DGDODK ³WUL VHQWUD SHQGLGLNDQ´ \DQJ PHQJDFX
dan komposter untuk pengolahan sampah secara kepada lingkungan pergaulan yang menjadi
sederhana. Fasilitas ini sudah ada tetapi tidak pusat pendidikan anak. Konsep tri pusat
berjalan sebagaimana mestinya. pendidikan sangat menekankan akan pentingnya
Kepedulian siswa terhadap lingkungan keterpaduan akan kebersamaan ketiga
tidak hanya menjadi tanggung jawab kepala lingkungan (keluarga, sekolah dan masyarakat)
sekolah.Namun, perlu didukung oleh warga pendidikan sebagai suatu kesatuan sistem
sekolah bahkan masyarakat setempat. Dukungan pendidikan yang memberikan pengalaman
tersebut dapat diwujudkan melalui proses SHQGLGLNDQ NHSDGD DQDN ³/LQJNXQJan dapat
pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA akan berfungsi untuk memperkaya materi pengajaran,
mengarahkan siswa lebih memahami tentang memperjelas prinsip dan konsep yang dipelajari
pentingnya menjaga lingkungan. Selain itu, dalam bidang studi dan bisa dijadikan sebagai
siswa juga akan dilatih agar terampil dalam labolatorium belajar siswa (Nana Sudjana dan
mengelola lingkungan, yang kemudian menjadi $KPDG 5LYDL ´
pembiasaan dalam kehidupan mereka. Pelajaran Penanaman fondasi peduli lingkungan
ilmu pengetahuan alam (IPA) sebagai salah satu sejak dini menjadi solusi utama yang harus
Yeni Lestari, Penanaman Nilai Peduli Lingkungan Dalam Pembelajaran IPA 334

dilakukan, agar generasi muda memiliki bekal merupakan penelitian yang digunakan untuk
pemahaman tentang lingkungan hidup. meneliti kondisi objek yang alamiah, dimana
Pendidikan lingkungan diharapkan mampu peneliti berperan sebagai instrumen kunci,
mendidik siswa agar berperilaku peduli terhadap teknik pengumpulan data dilakukan secara
lingkungan ( Risda Amini dan Munandar. 2010: triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
15). Menurut Daryanto dan Suryatri Darmiatun induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
³SHGXOL OLQJNXQJDQ PHUXSDNDQ VDODK menekankan makna dari pada generalisasi.
satu karakter yangharus dikembangkan di Sumber data primer adalah kepala
sekolah. Peduli lingkungan adalah sikap dan sekolah, guru kelas IV-VI, dan siswa kelas IV-
tidakan yang berupaya mencegah kerusakan VI SD N Bhayangkara. Data primer diperoleh
pada lingkungan alam di sekitarnya serta melalui pengamatan (observasi) dan wawancara.
mengembangkan upaya-upaya untuk Data sekunder diperoleh melalui dokumentasi.
memperbaiki kerusakan alam yang sudah Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam
terjadi.Sikap dan perilaku hubungannya dengan penelitian ini adalah pengamatan, wawancara
alam dan lingkungan sekitar dapat ditunjukkan dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah
diantaranya: (1) bekerja keras, (2) berpikir jauh peneliti, pedoman observasi, wawancara, dan
ke depan, (3) menghargai kesehatan, (4) dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian
pengabdian. Sikap peduli lingkungan ini menggunakan uji kredibilitas dengan teknik
merupakan kewajiban semua manusia terhadap triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan
alam. Manusia sebagai makhluk sosial juga yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan
wajib berinteraksi dengan alam, manusia wajib triangulasi waktu. Teknik analisis data pada
menjaga lingkungan dan melestarikan penelitian ini menggunakan Miles dan
lingkungan serta mencegah terjadinya Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data,
kerusakan lingkungan (Muchlas Samani dan dan penarikan kesimpulan.
Hariyanto, 2013: 47).
Berdasarkan uraian diatas, rumusan HASIL DAN PEMBAHASAN
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian di atas,
1. Bagaimana cara guru merencanakan terdapat empat pokok bahasan yang dianalisis
pembelajaran IPA dalam penelitian ini, yaitu cara guru dalam
2. untuk menanamkan nilai peduli lingkungan merencanakan pembelajaran IPA, langkah-
di SD N Bhayangkara? langkah yang dilaksanakan guru dan cara guru
3. Bagaimana langkah-langkah yang dalam melakukan penilaian dalam proses
dilaksanakan guru dalam proses penanaman penanaman nilai peduli lingkungan serta faktor
nilai peduli lingkungan dalam pembelajaran pendukung dan penghambatya pada siswa kelas
IPA di SD N Bhayangkara? tinggi SDN Bhayangkara tahun pelajaran
4. Bagaimana guru melakukan penilaian 2016/2017.
terhadap proses penanaman nilai peduli 1. Guru merencanakan pembelajaran IPA untuk
lingkungan dalam pembelajaran IPA di SD N penanaman nilai peduli lingkungan di SD N
Bhayangkara? Bhayangkara
5. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Berdasarkan hasil observasi,
proses penanaman nilai peduli lingkungan wawancara dan dokumentasi yang peneliti
dalam pembelajaran IPA di SD N lakukan, guru dalam merencanakan
Bhayangkara? pembelajaran IPA untuk menanamkan nilai
peduli lingkungan melingkupi berbagai hal:
METODE a. Pembiasaan
Penelitian ini merupakan penelitian Upaya yang dilakukan guru
deskriptif, dimana data yang dikumpulkan dalam menanamkan nilai peduli
adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan lingkungan dalam pembelajaran IPA
angka-angka. Sugiyono (2015: 1) yang dilakukan dengan cara pembiasaan.
menyatakan bahwa penelitian kualitatif Pembiasaan yaitu tingkah laku yang
335 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 4, Nomor 2, Januari 2018, hlm. 332-337

dilakukan secara rutin dan sudah dan kepedulian siswa terhadap


berlangsung lama yang dilakukan oleh lingkungan.
siswa dan guru. Guru dalam memulai c. Penanaman nilai peduli lingkungan
pembelajaran selalu membiasakan siswa juga didukung oleh kegiatan-kegiatan
membersihkan ruang kelas supaya dalam yang sudah menjadi rutinitas sekolah
proses belajar kondisinya lebih nyaman. (mengintegrasikan materi IPA dengan
Guru selalu mengingatkan tentang piket kegiatan lingkungan) diantaranya yang
kelas dan lingkungan yang bersih untuk pertama yaitu kegiatan Semutlis
tempat siswa belajar serta membiasakan (sepuluh menit untuk lingkungan)
diri siswa untuk berinteraksi dengan kegiatan ini dilaksanakan sebelum dan
lingkungan. sesudah pembelajaran. Dalam kegiatan
b. Keteladanan ini siswa membersihkan lingkungan
Bentuk keteladanan juga agar tidak ada sampah-sampah yang
diterapkan oleh guru sebagai seseorang berserakan. Siswa-siswa mengambil
yang akan ditiru sikap dan perilakunya sampahsampah tersebut mengunakan
oleh siswa. Bentuk keteladanan yang pencapit gorengan. Kegiatan yang
guru lakukan adalah dengan selalu kedua yaitu Jumat bersih, kegiatan
memulai pembelajaran tepat waktu, Jumat bersih dilaksanakan setiap hari
selalu bersikap sopan dan santun, Jumat oleh seluruh warga sekolah.
membuang sampah pada tempatnya, Kegiatan yang ketiga yaitu Jumat sehat.
tidak merusak lingkungan dan selalu ikut Jumat sehat yaitu pengecekan
serta dalam menjaga dan merawat kesehatan siswa misalnya mengecek
lingkungan baik itu lingkungan kelas mata, elinga, kuku dll yang dilakukan
maupun lingkungan sekolah. oleh masing-masing guru kelas. Jumat
c. Belajar sambil melakukan bersih dan Jumat sehat diadakan
Pembelajaran IPA selalu identik secara bergantin.
dengan alam karena pada hakikatnya 3. Guru melakukan penilaian terhadap proses
IPA mengkaji tentang lingkungan. penanaman nilai peduli lingkungandalam
Pembelajaran IPA selalu berkaitan pembelajaran IPA di SD N Bhayangkara
dengan alam dan kehidupan manusia. Berdasarkan hasil observasi,
Jadi pembelajaran IPA lebih bermakna wawancara dan dokumentasi yang peneliti
jika dilakukan dengan belajar sambil lakukan, guru dalam melakukan penilaian
melakukan. Guru juga kadang terhadap proses penanaman nilai peduli
mengintegrasikan materi IPA dengan lingkungan dalam pemebalajaran IPA yaitu
kegiatan lingkungan misalnya kegiatan secara afektif siswa memiliki kepedulian
Semutlis, Jumat bersih dan Jumat sehat. terhadap lingkungan yang baik. Siswa dapat
2. Langkah-langkah yang dilaksanakan guru menerapkan nilai peduli lingkungan dengan
dalam poses penanaman nilai peduli menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
lingkungan dalam pembelajaran IPA di SD N Dari penanaman nilai peduli lingkungan
Bhayangkara. Berdasarkan hasil observasi, siswa juga dapat memiliki karakter lain. Nilai
wawancara dan dokumnentasi yang peneliti karakter lain yang muncul diantaranya
lakukan, langkah-langkah yang dilaksanakan mendiri (dapat dilihat saat siswa merawat
guru dalam proses penanaman nilai peduli tanaman, kreatif (dilihat dari hasil siswa
lingkungan dalam pembelajaran IPA yaitu: melakukan mengelola sampah plastik
a. Menggunakan lingkungan sebagai menjadi hiasan yang memiliki nilai
tempat pembelajaran dan media ekonomis), disiplin (dapat dilihat dari siswa
pembelajaran. yang tertib masuk kelas dan tertib
b. Diadakannya proses pembelajaran di mengumpulkan tugas), religius, rasa ingin
luar kelas sehingga dapat tahu yang tinggi dan tanggung jawab.
menumbuhkan rasa ingin tahu siswa Kegiatan memulai pembelajaran tepat
waktu, datang tepat waktu menunjukkan
Yeni Lestari, Penanaman Nilai Peduli Lingkungan Dalam Pembelajaran IPA 336

bahwa siswa memiliki nilai kedisiplinan SIMPULAN DAN SARAN


dalam dirinya. Kegiatan lain yang
Berdasarkan temuan hasil penelitian dan
menunjukkan siswa memiliki nilai peduli
pembahasan, maka diajukan simpulan sebagai
terhadap lingkungan adalah kegiatan proses
berikut:
belajar mengajar IPA, kegiatan jumat bersih,
jumat sehat dan semutlis. Dari kegiatan daur 1. Guru dalammerencanakan pembelajaran
ulang sampah siswa menjadikan siswa IPA untuk penanaman nilai peduli
menjadi lebih kreatif dan mandiri serta lingkungan yaitu melalui pembiasaan,
kegiatan piket kelas maupun piket keteladanan dan belajar sambil
lingkungan menunjukan bahwa siswa melakukan dalam menanamkan nilai
memiliki tanggung jawab, siswa bertanggung peduli lingkungan guru memberikan
jawab akan hal yang sudah menjadi contoh tindakan langsung dalam menjaga
kewajibannya. dan merawat lingkungan kelas maupun
4. Faktor pendukung dan penghambat proses lingkungan sekolah. Membiasakan diri
penanaman nilai peduli lingkungan dalam siswa untuk berinteraksi dengan
pembelajaran IPA di SD N Bhayangkara. lingkungan.
Dari penelitian yang dilakukan di SD N 2. Langkah-langkah yang dilaksanakan guru
Bhayangkara sudah melakukan penanaman dalam poses penanaman nilai peduli
nilai peduli lingkungan baik dalam kegiatan lingkungan dalam pembelajaran IPA yaitu:
pembelajaran maupun di luar jam menggunakan lingkungan sebagai tempat
pembelajaran, meskipun sudah menerapkan pembelajaran dan media pembelajaran,
penanaman nilai peduli lingkungan melalui melakukan proses pembelajaran di luar
kegiatan pembelajaran IPA guru masih kelas dapat menumbuhkan rasa ingin tau
mengalami beberapa kendala dalam siswa dan kepedulian siswa terhadap
menanamkan nilai peduli lingkungan di SD lingkungan serta penanaman nilai peduli
N Bhayangkara yaitu: lingkungan juga didukung olehkegiatan-
a. Belum semua siswa kontinu dalam kegiatan yang sudah menjadi rutinitas
berinteraksi dengan lingkungan saat sekolah.
melakukan pembelajaran IPA diluar 3. Guru dalam melakukan penilaian terhadap
kelas. proses penanaman nilai peduli lingkungan
b. Kurangnya waktu untuk penanaman nilai dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas
peduli lingkungan dalam pembelajaran tinggi lebih memfokuskan pada penilaian
IPA afektif. Penilaian sikap siswa terhadap
c. Perlunya diimbangi penanaman nilai materi pelajaran, guru, dan sikapnya saat
peduli lingkungan di lingkungan proses pembelajaran IPA serta sikap dan
keluarga. kepedulin terhadap lingkungan. Siswa dapat
Sedangkan faktor pendukungnya antara lain: menerapkan nilai peduli lingkungan dalam
a. Kinerja guru dalam mengajarkan, kehidupan sehari-hari. Dari penanaman
merangarahkan serta membimbing siswa nilai peduli lingkungan siswa juga dapat
dalam proses pembelajaran. memiliki karakter lain, seperti mandiri,
b. Adanya media pembelajaran yang kreatif, disiplin, religius, rasa ingin tahu
memudahkan siswa dalam memahami yang tinggi dan tanggung jawab.
nilai peduli lingkungan yang terdapat 4. Faktor pendukung dan penghambat proses
dalam materi-materi IPA. penanaman nilai peduli lingkungan dalam
c. Kepala sekolah dan tukang kebun yang pembelajaran IPA. Faktor Pendukung
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan antara lain: a) kinerja guru dalam
lingkungan. mengajarkan, merangarahkan serta
membimbing siswa dalam proses
337 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 4, Nomor 2, Januari 2018, hlm. 332-337

pembelajaran. b) adanya media DAFTAR PUSTAKA


pembelajaran yang memudahkan siswa
Arif Rohman. 2009. Memahami Pendidikan
dalam memahami nilai peduli lingkungan
&Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:
yang terdapat dalam materi-materi IPA. c)
Laksbang Mediatama Yogyakarta.
kepala sekolah dan tukang kebun yang
Asih Widi Wisudawati. 2014. Metodologi
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
Pembelajaran IPA. Jakarta: PT Bumi
lingkungan. Faktor Penghambat: a) Belum
Aksara.
semua siswa kontinu dalam berinteraksi
Daryanto dan Suryatri Darmiatun. 2013.
dengan lingkungan saat melakukan
Implementasi Pendidikan Karakter di
pembelajaran IPA di luar kelas. b)
Sekolah. Yogyakarta: Gava Media.
kurangnya waktu untuk penanaman nilai
Muchlas Samani dan Hariyanto. 2013.
peduli lingkungan dalam pembelajaran IPA.
Konsep dan Model Pendidikan
c) perlunya diimbangi penanaman nilai
Karakter. Bandung: PT Remaja
peduli lingkungan di lingkungan keluarga.
Rosdakarya.
Berdasarkan hasil penelitian dan Muhammad Shiddiq Permana, Dhami Johar
pembahasan, maka peneliti memberi saran GDQ %XQ\DPLQ ³3HQJHPEDQJDQ
sebagai berikut: Media Pembelajaran Interaktif Ilmu
1. Bagi Sekolah Pengetahuan Alam (Ipa) Berbasis
a. Menambah media dan sumber bacaan bagi MultiPHGLD´ Jurnal Algoritma. (Vol. 11
guru dan siswa untuk menunjang kegiatan Nomer 1). Hlm. 1-2.
belajar. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013.
b. Memberikan kebijakan seluas-luasnya Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
kepada guru untuk mengembangkan Algensindo.
pembelajaran dengan menggunakan media 5LVGD $PLQL GDQ 0XQDQGDU ³Pengaruh
dan metode yang bervariasi dalam setiap Model Pembelajaran Pendidikan
pembelajaran.metode yang bervariasi Lingkungan Berbasis Outdoor terhadap
dalam setiap pembelajaran. Penguasaan Konsep Pendidikan
2. Bagi guru Lingkungan Bagi Calon Guru Sekolah
a. Menjelaskan materi secara detil dan 'DVDU´ Jurnal Penelitian Pendidikan.
beberapa kali agar siswa mudah (Vol. 11 Nomor 1). Hlm 15-16.
memahami materinya. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
b. Menggunakan media yang bervariasi Pendidikan Pedekatan Kuantitatif,
dan berwarna, sehingga siswa tertarik Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
mempelajari materi. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu:
3. Bagi siswa Konsep Strategi dan Implementasinya
a. Memperhatikan secara seksama dalam Kurikulum Tingkat Satuan
penjelasan guru dan bertanya jika tidak Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi
paham dengan materi yang dijelaskan Aksara.
guru. Usman Samatowa. 2011. Pembelajaran IPA
b. Membaca berbagai sumber bacaan, di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks
sehingga tidak lupa dengan materi yang Permata Puri Media.
dipelajari di sekolah. Undang-undang Republik Indobnesia Nomor
c. Mempelajari kembali materi di rumah 20 Tahun 2003 tentang Sistem
agar tetap mengingat materi yang telah Pendidikan Nasional.
dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai