Anda di halaman 1dari 31

-

mlill
lNSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA

ACEH

Modul Mata Kuliah

DASAR MUSIK
Disusun Oleh:
Berlian Denada, S.Pd.,M.Sn.

PROGRAM STUDI SENI KARAWITAN


JURUSAN SENI PERTUNIURAN
INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA (ISBI) ACEH

Deskripsi Mata Kuliah:


Mata kuliah ini adalah modal awal mahasiswa untuk memahami
musik secara modern dan tradisi. Mempelajari mata kuliah ini dengan baik
dapat memperlancar dan mempermudah mahasiswa dan dosen
dalam proses perkuliahan. Pada mata kuliah ini mahasiswa akan
mempelajari teori dan praktikum musik.

Dosen Pengampu:
`-- Erlinda,
Berlian Denada,
Kode MK
Modul Mata Kuliah

TEORI DASAR
MUSIK
DISUSUN OLEH:
Berlian Denada, S.Pd., M,Sn.

PRODI SENI KARAWITAN


JURUSAN SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA (ISBl) ACEH

Deskripsi Mata Kuliah:


Mata kuliah ini adalah modal awal mahasiswa untuk memahami
musik secara modern dan tradisi. Mempelajari ma fa kuliah ini dengan
baik
dapat memperlancar dan mempermudah mahasiswa dan dosen dalam
proses perkuliahan. Pada mata kuliah ini mahasiswa akan
mempelajari teori dan praktikum musik.

Dosen Pengampu:
Berlian Denada, S.Pd.,M.Sn.
Erlinda, S.Pd.,M.Sn.
Kode MK: MN 0401
Semester I (2 SKS)
Tahun Ajaran 2019-2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SVVT. yang

memberikan rahmat dan hidayahnya serta memberikan pengetahuan sehingga

penulis dapat menyelesaikan modul "Teori Dasar Musik". Modul ini merupakan

bahan materi, buku rujukan, buku ajar, dan sumber bacaan.

Materi dalam modul ini berisi tentang tutorial, kisi-kisi, tata cara dan juga

acuan mengenai bagaimana mentranskripkan sebuah karya musik dalam bentuk

notasi yang bertujuan agar karya musik tersebut menjadi baku dan juga mudah

untuk dimainkan/diingat pada kemudian harinya.

Dalam penyusunan modul ini penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan kesalahan, baik dari segi bahasa maupun penulisannya. 0leh

karena itu, kritikan dan saran sangat diharapkan guna perbaikan dan

penyempurnaan ke depan. Semoga tulisan ini bisa menjadi rujukan yang

bermanfaat.

Kota Jantho, Juli 2019


DAFTAR Isl

COVER DALAM..„ ............. „ ..................,.............. „...„.„ ............ „ ....................... i

KATA PENGANTAR.„ .........,... „ .....,.......... „ ..... „...„.„„ .......................... „ ....,..... ii

DAFTAR Isl ..................., I ...................-...-....-.-...-.-..-.-.........-,..-,..-.. 1...I-I ........-...- iii

PETA LEMBARAN KERJA ..t ........................................................,................... iv

LEMBARAN KERJA .............. „ ..... „ „ „ „ ................................................. 1

BAB I PENDAHULUAN ....,......................................,..,....................................... 2

A. PEMAHAMAN

8. BAB 11 PEMBELAJARAN ...................................,..,....................................... 3

A. UNSUR-UNSUR MUSIK

C. BAB Ill LATIHAN ..................................................... I ............,...,............ I .,... 22

D. BAB IVPENUTUP .............. „ ......,..............,.. „ ................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ..... „ ........ „ ,....... „ ..........,........,..,................. „ ........ 25

iii
PETA LEMBARAN KERJA

EE----

lv
LEMBARAN KERJA

1. Kompetensi Dasar
- Memahami, membedah dan guna mentranskripsikan sebuah karya kedalam

bentuk notasi.
2. Tujuan
- Selesai mata kuliah inimahasiswa diharapkanmemiliki pemahaman tentang

elemen-elemen dasar musikyang dipelajari melalui pendekatan pembelajaran

yang bersifatpraktek dan teori yang bertujuan untuk meningkatkan


pengetahuan dan kemampuanmusik mahasiswayang dibutuhkan untuk

3. Penilaian

- Prosedur penilaian setelah proses belajar mengajar berlangsung dengan cara

pemberian tugas berupa ujian praktek.


3. Skema Kemampuan Bermain Musik

1
BABI
PENDAHULUAN

A. Pemahaman
1. Musik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBl), musik merupakan


ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan
hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang
mempunyai kesatuan dan kesinam-bungan. Musik juga merupakan nada
atau suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama,
Iagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang
dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).

Seni musik itu sendiri juga memiliki teori dalam pengaplikasiannya.


Jika orang awam biasanya hanya menikmati musik dan jarang sekali
mengetahui dasar-dasar teori yang ada didalamnya. 0leh sebab itu,
mahasiswa Seni Karawitan ISBI Aceh wajib mengetahui, mempelajari dan
mendalami teori-teori musik ini. Tujuannya adalah, agar mahasiswa dapat
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan musik beserta teori-teori
didalamnya. Sebelum memasuki praktikum mendalam mengenai musik
ini, mari kita perhatikan beberapa hal-hal berikut agar mudah apabila
nantinya kita melakukan praktikum dengan instrumen musik sebagai
medianya.

2
BAB 11

PEMBELAJARAN

A. Unsur-Unsur Musik
Teori musik merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsur-
unsur musik. Cabang ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan
metode untuk menganalisis maupun menggubah musik, dan keterkaitan
antara notasi musik dan pembawaan musik. Hal-hal yang dipelajari dalam
unsur-unsur musik ini mencakup:
1. Suara
Pengertian suara dalam hal ini adalah frekuensi yang dapat
ditangkap oleh indra dengar manusia yaitu berkisar dari 20 hertz sampai
20.000 hertz. Jadi apapun jenis getaran atau frekuensi yang bisa kita
tangkap atau kita dengar oleh telinga kita itu masuk dalam pengertian
suara. Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau
dituliskan dan bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak

pendengarnya. Dalam musik, gelomban`g suara biasanya dibahas tidak


dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam
frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan
dalam tala (lnggris: p/.fch, yaitu tinggi nada), durasi (berapa lama suara
ada), intensitas, dan timbre (warna bunyi).

2. NadaITangga Nada
Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada
atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi
nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua
nada disebut sebagai interval. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang
berbeda-beda. Tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada
mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik. Nada dasar suatu
karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. Nada
dalam teori musik diatonis barat diidentifikasikan menjadi 12 nada yang

3
masing-masing diberi nama yaitu nada C,D,E,F,G,A dan 8. Serta nada-
nada kromatis yaitu Gis/Des, Dis/Es, Fis/Ges, Gis/As, dan Ais/Bes.
a. Diatonis
Tangga nada diatonis merupakan suatu hal fundamental dalam
western music, mulai dari musik klasik hingga heavy metal memakai
tangga nada diatonis. Tangga nada diatonis didefinisikan sebaga7. 7
buah not yang terdiri dari 5 buah not betiarak penuh (whole step) dan
2 buah not berjarak setengah (half steplsemitone) .

b. Pentatonis
Pentatonis/pentatonik berasal dari kata pen fa (5) dan fonf.c (nada).
Tangga nada pentatonik ini dibentuk dengan mengurangkan nada ke-
4 dan ke-7 dari struktur oktaf 8 nada. Pentatonik sebenarnya
kebanyakan digunakan untuk musik modern maupun tradisional di
berbagai negara di dunia ini, seperti Cina, Jepang, dan Indonesia. Di
Indonesia, tangga nada pentatonik biasanya terdapat pada alat musik

gamelan Jawa, angklung, kolintang, dan sasando. Khusus pada musik


gamelan (Jawa) terdapat dua macam tangga nada pentatonik tersebut
dinamakan titi laras slendro dan titi laras pelog.

3. Ritme/Irama
Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan

pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan


jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap
sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan

pemberian tekanan (dan pembedaan durasi). Contoh kecil, ketika para


tentara berbaris bersama dibelakang suatu marching band, langkah kaki
mereka pastilah tetap (konstan) dan rata (genap). Musik membantu
mereka untuk selalu bersama-sama, lebih menyerupai (daripada tidak
sama sekali), dalam kenyataannya, gendering besar akan dipukul
bersamaan dengan setiap langkah kaki. Kita bisa katakan bahwa musik

4
memiliki ketukan atau gelombang yang tetap, dan bahwa para

prajurivtentara berbaris mengikuti tempo musiknya. Tanda yang paling


sering dipakai untuk sebuah ketukan tunggal adalah J dan itu disebut
crofohef. 0leh karena itu bunyi yang teratur dari langkah kaki barisan
tentara kiri, kanan, kiri, kanan, dapat ditunjukkan dalam notasi musik

sebagai berikut: I I J J . Jika genderang besar tersebut akan dipukul


bersamaan dengan setiap langkah kaki, bunyinya akan ditulis dalam cara

yang sama I J J I . Namun jika ia akan dipukul hanyadengan tiap


langkah kaki ke dua (misalnya dengan tiap langkah kaki kiri saja), suatu

tanda yangberbeda dibutuhkan. Tanda yang digunakan adalah I dan hal


itu dinamakan minim. Tanda bagi langkah kaki tentara (crofcheo dan

pukulan pada genderang besar (minim) dapat disejajarkan bersama.

4. Nofasj
Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam
notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu

(ritme) digambarkan secara horisontal. K:dua unsur tersebut membentuk


paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika,
dan sebagainya. Secara garis besar, bentuk not dibagi menjadi beberapa
bagian. Bentuk-bentuk not itu akan menjadi perbandingan dengan not
lainnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka


tahun 1989, not berahi tanda nada yang tentu pada musik (titinada).
Sedangkan menurut Kamus Musik (Pono Banoe), not berarti lambang

yang melukiskan nada secara visual. Notasi Balok berarti tulisan musik
dengan mempergunakan 5 garis datar guna menunjukkan tinggi
rendahnya suatu nada. Not balok digunakan untuk keperluan bermain
musik, jadi untuk pemain musik, not balok merupakan suatu hal yang bisa
dibilang sebagai makanan sehari-hari. Bentuknya yang terbilang aneh

(beberapa orang menyebutnya sebagai gambar kecambah), kadang-

5
kadang membuat seseorang bingung membacanya, karena dianggap
tidak semudah membaca not angka.
Apabila not balok sudan ditulis pada garis paranada, maka not
tersebut sudan bisa dibaca nadanya. Dalam membaca nada not balok
yang perlu diperhatikan adalah kunci yang digunakan. Ada banyak kunci
yang digunakan dalam bermain musik, namun pada umumnya hanya ada
2 (dua) macam, yaitu kunci G untuk nada treble dan kunci F untuk nada
bass.

Nama Not

Not Penuh
Bentuk Not

0 -
Tanda lstirahat Nilai

4 Ketuk

Notl/2
J - 2 Ketuk

Not 1/4
J i 1 Ketuk

Not 1/8
A 7 1/2 Ketuk

Not 1/16
i 1/4 Ketuk

Not 1/32 1/8 Ketuk

Tabel 1
Nana not, bentuk, fanda istirahat dan nilai kefukan

6
Not diatas tidak terbatas hanya sampai not sepertigapuluhdua (1/32) atau
bahkan not seperenampuluhempat (1/64). Semua itu tergantung berapa
banyak bendera pada tangkai. Semakin banyak bendera, maka jumlah not

pada 1 (satu) ketukan atau beat, bakal semakin banyak. Seperti yang lihat
bersama, diatas merupakan bentuk notasi balok beserta nama, tanda
diam dan nilai ketukannya. Ini adalah bagan wajib yang harus kita hafal
dalam pemahaman mengenai teori musik dasar. Tanda diam/tanda
istirahat bila dalam notasi angka berupa angka nol (0), artinya tidak ada
bunyi, diam. Dalam notasi balok, kita mengenal bentuk dan nilai tanda
diam sperti yang tertera pada table diatas. Untuk lebih mudah
menghafalnya bisa menggunakan pohon not berikut:

.` 1^ !^

Gambar 1
Pohon notasi

Seperti pada gambar Pohon not diatas, diketahui bahwa tidak


semua not memiliki bentuk seperti yang dijelaskan pada pembahasan
sebelumnya, yaitu memiliki kepala not dengan utuh, memiliki tangkai dan
memiliki bendera. Pada gambar diatas, ada not yang hanya terdiri dari
kepala not dengan bentuk berrongga tanpa ada tambahan lain-lain.

7
Namun ada juga not yang terdiri dari kepala not berrongga dengan tangkai
saja tanpa bendera. Ada juga not yang memiliki lebih dari dari satu
bendera.
Selanjutnya notasi juga terkadang menggunakan "titik" di
belakangnya. Titik dibelakang not balok berarti memperpanjang not
didepannya. Sebagai contoh not setengah yang diberi titik berarti nilai not
itu menjadi setengah ditambah seperempat (setengah dari setengah).
Begitu pula not dengan dua titik, titik kedua nilainya setengah dari nilai titik

pertama. Dengan demikian kita akan dapat membuat table tentang not
bertitik sebuah dan not bertitik dua buah dibelakangnya.

Tabel 2
Bentuk not yang menggunakan titik setelahnya

Dalam musik juga dapat dibedakan serta dipelajari cepat-lambat,


tinggi-rendah, keras-lembut yang berguna untuk melatih kepekaan
sensori terhadap stimuli lingkungan. Selain itu, musik juga sebagai alat
untuk meningkatkan danmembantu perkembangan kemampuan

8
pribadi.Bagi mereka yang menyukai musik, setiap rangkaian melodi,
irama, timbre, dan dinamika sangat mungkin menimbulkan perasaan
tertentu yang berbeda-beda.
kqula I,O[
ti3ngrr'longhat
hendcra

Cars menulis tiang:


nat di ha" ah garif nitl di alas garls rot pedr 83ri§
kctiga. ting dimlis ketiga. tiang dimll5 ketiga,tiang
k€ alas di si5i hanan kc hau'ch di sisi kiri ditulis ke ham.ah
kqula not kepela n{'! atau k€ @tas

CaramL'nuli§ho.ndcra
bendrm hajk untuk ntq pads garis ketiga` nat di hau®ah garis k€tiga. maLapun not dj alas
garis ketiga si.Ialu dituli> ke ayah hafian.

Bagan 1.
Bagianbagian not dan cara menulisnya

Kemudian titik dibelakang tanda diam fungsinya adalah memperpanjang


saat diam setengah dari nilai tanda diam iddepannya. Seperti halnya
dlam bentuk not balok, maka kita dapat membuat berbagai contoh

-, -
±-
-
mengenai tanda diam bertitik berikut ini:

-, -
Bi~n[uk Tanda Diani

±
•+

-+

-+
TIEilai

7
3

-,, -
7. 7 + ¥
¥. ¥ + S'
+ i+7
7-- ± + 7+¥
3-. 7 + ¥+S'
Tabel 3
Tanda diam yang menggunakan titik setelahnya

9
Bentuk dan nilai not balok balok/tanda diam diatas menyatakan

perbandingan yang tetap antar not balok atau antar tand adiam.

5. Melodi

Menurut Turek (1988: 80-81) "Ame/ody/.s, /.n the most genera/ sense,
a succession of pitches in rhythm. The sepitch esare usually organized
into one or more large units. Thus, pitch, rhythm and form 16 are the
essence of most me/odf.es". Melodi adalah serangkaian nada dalam
waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa
iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu

(biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi dalam akord-akord


tersebut). Melodi terbentuk dari sebuah rangkaian nada secara horisontal.
Unit terkecil dari melodi adalah Motif. Motif adalah tiga nada atau lebih

yang memiliki maksud atau makna musikal. Gabungan dari Motif adalah
Semi Frase, dan gabungan dari Semi Frase adalah Frase (Kalimat).
Sebuah Melodi yang paling umum biasa`nya terdiri dari dua Semi Frase

yaitu kalimat tanya (Antisiden) dan kalimat jawab (Konsekuen).

Dari penjelasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa. Melodi


adalah serangkaian nada-nada dalam waktu tertentu yang dapat
dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian
dari rangkaian akord dalam waktu tertentu. Rangkaian nada-nada tersebut
akan membentuk pola irama yang turun naik dan terdengar berurutan
serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan.Apabila terdapat
dalam sebuah lagu, maka lagu tersebut akan terasa indah dan nikmat
untuk didengar. Yang diharapkan dari pemahaman tentang melodi adalah
agar siswa dapat membayangkan bunyi nada-nada dalam musik. Bunyi

yang terdengar dan langsung menghilang harus dapat diingat dan


dibayangkan.

10
Menurut Harison (1983: 200) "They must memorize the sound
before the yareasked to produce it." Yang berarti mahasiswa harus dapat
menghafal bunyi musik lebih dahulu sebelum mahasiswa diminta untuk
mengungkapkan musik itu, yaitu membaca notasi musik, bernyanyi dan
bermain musik. Secara psikologis suatu melodi memiliki ciri khas tertentu,

yaitu:

a. Kedekatan (propinquity)
Yang dimaksud dengan kedekatan adalah suatu progresi tonal (nada-
nada) dari not satu ke not yang lain dalam interval yang sempit.
b. Pengulangan (repeatition)
Yaitu pengulangan pada elemen-elemen nadanya. Unsur

pengulangan ini menjadi ciri yang paling mudah dikenali dalam suatu
melodi.

c. Finalitas (finality)

Finalitas adalah (keberakhiran atau keberlabuhan) atau biasanya


disebut sebagai kadens (cadence).` Kadens ini merupakan suatu
kesan perasaan tiba, sampai, berlabuh disuatu tempat atau titik.
Ketika menyimak progresi nada F-G-E-D, kita mengharapkan nada C
akan menyusul dan menutup frase ini.

6, Harmoni

Harmoni merupakan keselarasan paduan bunyi. Secara teknis,


harmoni meliputi susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah paduan
bunyi dengan bentuk keseluruhan. Harmoni secara praktis merupakan
susunan dua atau tiga buah nada yang berbeda tinggi atau rendahnya

yang dibunyikan secara bersamaan (akord). Hal ini selaras dengan apa
yang dikatakan Khodijat (1986: 32) bahwa harmoni juga pengetahuan
tentang hubungan nada-nada dalam akord serta hubungan antara masing-
masing akord. Sementara menurut Harry Suwarto, dkk (1996: 26) harmoni

11
dalam seni musik dapat diartikan sebagai susunan atau gerak

perpindahan nada-nada dalam keseimbangan.

Harmoni memiliki elemen interval dan akor yaitu merupakan


susunan tiga nada apabila dibunyikan secara serentak akan terdengar
harmonis, sedangkan akor akan mengiringi melodi. Peranan harmoni akan
terlihat ketika seorang penyanyi membawakan sebuah lagu yang diiringi
menggunakan instrumen musik. Jika terdengar indah maka dapat diartikan
lagu tersebut berhasil dibawakan dengan baik, karena memiliki paduan
bunyi yang selaras antara penyanyi dan instrumen musik yang digunakan.
Apabila kita melihat kebelakang, dapat kita lihat perkembangan harmoni
itu sendiri adalah sebagai berikut:

1. Notasi Gregorian (590)

2. Musik organum (1150-1400)


3. Musik Discant (1400-1600)

4. Basso ostinato (1600)


5. Musik Polifoni (1600-1750)

6. Musjk Homofoni Era Klasik (1750-1825)

lstilah akord dapat terdiri dari empat buah nada atau bahkan lebih,
sedangkan akord yang hanya terdiri dari tiga buah nada disebut triad.
Triad disusun oleh tiga buah nada yang terdiri atas nada alas (root), nada
ketiga (terts), dan nada kelima (kuint). Terts dan kwint adalah istilah yang
sering dijumpai dalam interval atau jarak nada. Susunan nama-nama
interval tersebut adalah sebagai berikut:

ipriiil. aesm4 - twat RE 9Ges angimie ®te.I

Gambar 2
Interval

12
INTERVAL NADA JARAK NADA NANA INTERVAL
C-C 0 Prime

c-d 1 Second
C-e 2 Terts
c-f 21/2 Kwart
C-g 3% Kwin

C-a 4% Sekst
c-b 51/2 Septime
c-c' 6 Oktaf
Tabel 4
Susunan interval nada

Adapun akord dalam musik dibagi menjadi dua yaitu trinada mayor (akord
Mayor) dan trinada minor (akord minor). Berikut adalah tingkatannya:

TRE I 1! fll ]¥ ` V VI VI§


Tfimath#aarer miiaer min#if REa3icar fi#cacer mfroe!r ffiinREchied

Gambar 3
Trinada dalam tangga nada mayor

i a a VI v ri rs

Gambar4
Triad dalam tangga nada minor

Nama-nama tingkatan dari bawah keatas adalah tonika, supertonika,


median, sub dominan, dominan, sub median, dan sub tonika (laeding not).
Nama-nama tersebut berlaku untuk tangga nada mayor dan tangga nada
minor.

13
7. Birama

Birama (menurut Kamus musik - Pono Banoe) adalah ruas-ruas

yang membagi kalimat lagu kedalam ukuran-ukuran yang sama, ditandai


dengan lambang hitungan atau bilangan tertentu. Namun berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustakatahun 1989,
ritma/ritme/irama/ritmik/ritmis, berarti berirama. Jadi Birama adalah
aksen/ketukan yang berulang-ulang secara teratur pada sebuah lagu,
berfungsi untuk menentukan irama. Ritme atau ketukan pada tiap bar
mempunyai jarak waktu yang konstan. Dalam arti, ketukan tidak semakin
cepat, ataupun tidak semakin melambat, namun konstan, selama belum
ada keterangan untuk perubahan tempo. Tanda birama berbentuk

pecahan yang mempunyai pembilang (A) dan penyebut (8). Pembilang


menyatakan jumlah ketukan atau jumlah not normal pada setiap ruas
birama (Bar), sedangkan penyebut menyatakan satuan nilai not yang
dijadikan patokan tempo. Birama biasanya ditulis dalam angka pecahan
sepertj 2/4, 3/4, 2/3, dan seterusnya. Angka diatas tanda "/" (Penyebut)
menunjukan nilai nada dalam satu ketukan. Birama yang nilai

penyebutnya genap disesebut birama bainar, sedangakan biara mang


penyebutnya ganjil disebut birama ternair. Perhatikan gambar dibawah ini:

-1
Gambar6
Birama 3/4

14
Gambar 7
Birama 2ra

I 2 3 t] 5 i+
Gambar 8
Birama 6-8

i 3 Li I S f[ ? # €j 1!! I( ]=

Gambar 9
Birama 12/16

Aturan birama tersebut juga berlaku sama pada tanda diam, jadi

yang dijadikan patokan tempo adalah `nilai not atau nilai lama diam.
Sedangkan notasi yang mengisi garis paranada tidak harus not yang
sesuai patokan tempo. Maksudnya jika birama tersebut contohnya 3/8,
bukan berarti harus diisi dengan not 1/8 semua dalam 1 (satu) bar, namun
didalam bar tersebut diisi dengan not-not lain yang senilai dengan not 1/8

jika digabung maupun dipecah. Jika aplikasi not dalam lagu, tempo
bersifat konstan, maka jika kita mendengar sebuah lagu, terkesan ada

yang berubah-ubah, itu adalah ritme atau irama atau disebut juga sinkop.
Ritme inilah yang akhirnya membentuk keindahan sebuah lagu atau
repertoire.

8. Tanda Kunci/Clef

Bentuk not dalam paranada belum dapat kita bunyikan sebagai


nada. Untuk itu kita memerlukan tanda kunci. Dalam ilmu musik dikenal

tiga macam tanda kunci, yaitu tanda kunci G (G clef), tanda kunci F (F

15
clef) dan juga tanda kunci C (C clef). Perhatikan beberapa penjelasan
mengenai tiga kunci dibawah ini:

1. Tanda kunci G (G clef)

Tanda kunci G bentuknya sudah ditentukan dan baku. Tanda kunci G


menunjukan nada g' pada garis kedua paranada.

Gambar 10
Kunci G pada paranada

Kemudian berpangkal pada nada g' dengan cara naik atau turun
nada-nada, kita dapat membuat rangkaian nada sebagai berikut:

c,I d' 1`' 1` g' 31 b' 1." d' 1." I" g"

Gambar 11
Susunan nada yang mutlak apabila menggunakan kunci G (G clef)

Nt)I-nt}t pads gflris `tilt-mt padn spa§i

1.I g' b' d` f` 1` a' 1`' e'

Gambar 12
Notasi mutlak pada garis dan spasi

16
2. Tanda kunci F (F clef)

Seperti halnyatanda kunci G, tanda kunci F berbentuk juga sudah


baku dan ditentukan. Tanda kunci F menunjukan bahwa nada f
terletak digaris ke 4. Perhatikan gambar dibawah ini:

fi Ha dl
I ,Hj*:~~,,..:::,:-:`,Er :
I-..` ``---``_;-`-``_
-`-i
.-r__.I.I.`¥y_'w ._. ``_ .

Gambar 13
Kunci F pada paranada

Berpangkal pada nada f, kita dapat menaikan atau menurunkan nada-


nada tersebut, sehingga urutan nada-nada dalam kunci F adalah
sebagai berikut:

F G fi a a d g f g a h €!

Gambar 14
Susunan nada yang mutlak apabila menggunakan kunci G (G clef)

Tanda kunci F berfungsi untuk:


- Menulis nada-nada range suara pria
- Menuliskan nada-nada bagi alat musik yang bernada rendah,

misalnya contrabass, tuba dan sebagainya


Saat ini kita dapat menggabungkan penulisan tanda kunci G dengan
tanda kunci F sebagai berikut:

17
Gambar 15
Treble bass clef

3. Tanda Kunci C (C cleo

Bentuk tanda kunci C mirip dengan huruf K. penulisannya dengan


menggunakan tanda kunci C memerlukan ketelitian, karena letak
tanda kunci C, sekaligus letak nada c, berpindah-pindah. Lihat contoh
berikut:

g' St a, €* c, c*

Gambar 16
Kunci C

Tanda kunci C berfungsi untuk:

- Untuk menuliskan nada-nada bagi suara tinggi dan suara anak-

anak
- Untuk menuliskan nada-nada bagi alat musik seperti Viola (biola

alto) dan sebagainya.

9- Tempo

Menurut Kamus Musik (Pono Banoe), Tempo berarti waktu,


kecepatan, kecepatan dalam ukuran langkah tertentu. Menurut Allen
Winold di dalam bukunya yang berjudul /nfroductt.on fo MUS/CrHEORY,
mengatakan bahwa tempo adalah kecepatan beat didalam musik. Tempo

18
menggunakan ukuran jumlah ketukan dalam satu menit, atau beat per-
minute (bpm). Terdapat beberapa macam tempo yang digunakan didalam
musik, dikelompokkan menjadi Tempo Pelan (S/ow Tempos), Tempo
Sedang (Moderaf Tempos), dan Tempo Cepat (Fast Tempos). Tempo
Pelan atau S/ow Tempos, memiliki kecepatan antara 58-63 Iangkah/beat
setiap menit. Beberapa jenis tempo yang termasuk tempo pelan adalah
largo, lento, adagio dan grave. Tempo Sedang afau Moderate Tempos,
memiliki kecepatan antara 88 - 96 langkah/beat setiap menit. Beberapa
tempo yang termasuk tempo sedang adalah andante dan moderafo.
Tempo Cepat atau Fast Tempos, memiliki kecepatan diatas 100
langkah/beat setiap menit. Gambarannya seperti berikut:
TEMPO NILAI KECEPATAN (beat per-minuet)
Prestissimo >192

Prestro 184 (176-192)

Allegro Vivance 1 68- 1 76

Vivance 160 (152-168)

Allegro Assai 144 (138-152)

Allegro 132 (126-138)

Animato 120 (116-126)

Allegretto 108 (104-112)

Moderato 96 (92-100)

Maestoso 96 (92-92)
Andantino 80 (76-84)
Andante 72 (69-75)
Adegetto 66 (63-63)
Larghetto 60 (58-63)
Adagio 56 (54-53)
Lento 52 (50-54)
Largo 46 (44-43)
Grave 42 (40-44)
Tabel 5
Lento (Lebih Lambat)

19
10. Dinamika

Dinamika dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda untuk


memainkan nada dengan volume nyaring atau lembut. Keadaan nyaring

(keras) atau lembut tersebut memiliki istilah tersendiri dalam permainan


seni musik, seperti Pr.ano (p: Lembut), Pi.a".ssj.omo (pp: Sangat Lembut),
Afezzo Piano (mp: Satengah Lembut), Mezzo Forte (mf: Setengah Keras),
Forte (f: Keras), Fort/ssi.mo (ff: Sangat Keras). Selain itu masih ada lagi
tanda dinamik lainnya yang digunakan yaitu crescendo dan decrescendo.
Cresendo merupakan penanda agar musik dimainkan dengan keras,
sedangkan decrescendo menandakan agar musik dimainkan dengan
lembut. Dinamika merupakan unsur yang paling kuat menunjukan emosi
atau perasaan yang terkandung dalam sebuah karya seni musik jika
dibandingkan dengan unsur-unsur seni musik lainnya.

11. Timbre

Timbre merupakan kualitas atau`warna bunyi dalam seni musik.


Timbre sangat dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara bergetarnya, biasa
dikatakan timbre akan bregantung dri instrumen musik yang dibunyikan,
timbre yang dihasilkan alat musik tiup tentu saja akan berbeda dengan
timbre yang dihasilkan dari alat musik petik, meskipun keduanya
dimainkan dalam nada yang sama.

12. Warna Nada

Warna nada merupakan ciri khas bunyi yang terdengar


bermacam-macam melalui sumber bunyi yang berbeda-beda. Istilah
untuk menunjukkan warna nada adalah timbre. Faktor lain untuk
menghasilkan warna nada pada instrument musik sesuai dengan apa

yang diinginkannya adalah cara memproduksinya. Dan warna nada


dipengaruhi juga oleh teknik memproduksinya seperti legato, staccato,
sporzando, arpeggio, glissando dan vibrato. Perbedaan warna nada

20
inilah yang menghasilkan keindahan dalam suatu permainan musik.
Menurut teori diatas unsur-unsur pokok musik mencakup melodi,
irama/ritme, harmoni, bentuk/struktur dan ekspresi.

13. Paranada

Not dan tanda diam kita tempatkan pada paranada. Paranada


terdiri dari lima garis sejajar dan berjarak sama. Kelima garis tersebut
diberi nomor urut 1 sampai dengan 5. Sedangkan antara dua garis disebut
dengan spasi, kita beri nomor 1 sampai dengan 4.

(-jaris k€-£
si kei
Garis ki`-4
Spasi kci3
G.iris kg+3
Sp35i k€-2
(;aris k,.-3
si ktt- I
Gilris kl.-I

Gambar 17
Paranada

Bentuk nota balok dan tanda kita letakan pada garis paranada atau
diantara garis paranada, seperti kita lihat dalam gambar berikut ini:

Gambar 18
Not yang diletakan didalam garis Paranada

Bila paranada tidak mencukupi untuk menulis not, maka kita dapat
membuat garis bantu/garis pertolongan diatas atau dibawah paranada.
Panjang garis bantu itu hanya cukup untuk menuliskan satu not saja.

- J a L --
-i5: U
RE
Gambar 19
Not yang menggunakan garis bantu

21
BAB Ill

LATIHAN

A. Pemahaman Materi

Dalam proses pemahaman tentang materi perkuliahan, mahasiswa


akan dituntut untuk memahami teori mengenai materi perkuliahan tersebut
kemudian selanjutnya akan dilakukan praktikum secara langsung.
Praktikum secara langsung dengan menggunakan media alat musik yang
dikuasai. Untuk melatih kemampuan penguasaan teori musik. Perkuliahan
akan disesuaikan dengan capaian per-mata kuliah.

a. Latihan

Untuk melatih kemampuan penguasaan teori musik.


1. Membuat tangga nada natural didalam paranada
2. Pahami teori-teori yang telah dipelajari pada bagian BAB 11, kemudian
review apa yang kalian ketahui
3. Harus bisa menghafal bentuk dan` nilai notasi dengan baik untuk
mengerjakan beberapa tugas tertulis yang nantinya akan dibantu
dengan alat musik
4. Memiliki solfes yang baik

22
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Musik dapat dikatakan sebagaipenghayatan isi hati manusia yang


diungkapkan dalam bentuk bunyi yang teratur dengan melodi atau ritme serta
mempunyai unsur atau keselarasan yang indah.Istilah musik dikenal dari bahasa
Yunani yaitu Musike.Musikeberasal dari perkataan muse-muse, yaitu sembilan
dewa-dewa Yunani di bawah dewa Apollo yang melindungi seni dan ilmu

pengetahuan. Dalam metodologi Yunani Kuno mempunyai arti suatu keindahan


yang terjadinya berasal dari kemurahan hati para dewa-dewa yang diwujudkan
sebagai bakat.Kemudian pengertian itu ditegaskan oleh Pythagoras, bahwa
musik bukanlah sekedar hadiah (bakat) dari para dewa-dewi, tetapi musik terjadi
karena akal budi manusia dalam membentuk teori-teori.

Musik merupakan bentuk perilaku manusia yang unik dan memiliki

pengaruh yang kuat.Perkembangan perilak`u musik dalam kenyataannya


semakin kuat dipengaruhi oleh proses evolusi dalam pikiran. Banyak bukti
menunjukkan bahwa anak-anak lebih cepat mengembangkan kompetensi musik
sebagai hasil dari proses belajar karena melibatkan interaksi dengan lingkungan.
Secara spesifik, musik dirangkai untuk mengeksplorasi sebuah interaksi sosial
karena kemanjurannya serta memiliki makna yang potensial. Sebagai contoh,
anak yang secarakooperatif terlibat dalam aktivitas musikal akan
menginterpretasikan aktivitas tersebut sebagai sesuatu yang berbeda, karena
aktivitas musik yang kolektif tersebut tidak memiliki ancaman potensi konflik.

Musik adalahproduk pikiran.Maka elemen vibrasi dalam bentuk frekuensi,


amplitudo, dan durasi belum menjadi musik, sampai semua itu di tranformasi
secara neurologis dan di interpretasikan melalui otak menjadi pitch(nada-
harmoni), timbre(warna suara), dinamika (keras-lembut), dan tempo (cepat-
lambat). Transformasi ke dalam musik dan respon manusia (perilaku)

23
merupakan hal yang unik untuk dikenali (kognisi). Musik juga memiliki dimensi
kreatif dan memiliki bagian-bagian yang identik dengan proses belajar secara
umum. Dalam musik terdapat analogi melalui persepsi, visual, auditori,
antisipasi, induktif-deduktif, memori, konsentrasi, dan logika.

24
DAFTAR PUSTAKA

Sukotjo. 2013. Juna/ Efnomt7si.ko/ogr.. Institut Seni Indonesia Yogyakarta: Yogyakarta.

Sckctjo. 2014. Metode Transkripsil Analisis Dalam Musik Tradisional Indonesia.


Laporan Akhir Fundamental. Institut Seni Indonesia Yogyakarta: Yogyakarta.

Zebua Sowarta. 2007 . Modul Pembelajaran: Diktat PIM I -Cello. UhiIverstfas Negerii
Yogyakarta: Yogyakarta.

F.Ttr.ia, lj+za. 2015. Transkripsi Musik Gamelan Jawa Menggunakan Short Time Fourier
77ansform fsf#/. Masters Thesis. Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Jawa
Timur.

Wibowo, Trianto, Ari. 2018. Mahir Sibelius Dalam 7 Jam. Deepublish: Yogyakarta.

ButarbutaT Yohama Theresiia. 2016. Skripsi SI Jurusan Musik.. Proses Pembelajaran


Biola di Sekolah Musik Indonesia Yogyakaita. Instiitut Sen.i lndoriestia
Yogyakarta: Yogyakarta.

Suzuki Sinichi. 1978. Suzuk;. V;.o/;.n Schoo/, Vf.o/r.n Part Vo/ume 7-5. Summy-Bichard lnc.:

USA.

Zebua Suwarfa. 200] . Modul Pembelajaran: Diktat PIM I -Cello. Ur\iverstifas Neger-i
Yogyakarta: Yogyakarta.

Jamalus & Hamzah Busroh.1991. Pendidikan Kesenian I (Musik). Jakarta, Depdikbud


Ditjen Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Lumbantoruan, Jagar. 2013. Kemampuan Musik Dasar. Padang: Sukabina Press.

Muttaqin. Moh, dkk. 2008. Seni Musik Klasik. Jilid I. Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan. Departemen Pendidikan Nasional.

Pono, Banoe. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Soeharto. M.1989. Belajar Notasi Balok. Jakarta: PT. Gramedia.

25
Sri Mudjillah, Hanna. 2010. Teori Musik I. Jurusan Pendidikm Seni Musik, Fakultas
Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta

Maria Arkossy.(1980).Solfege, Ear Training, Rhythm, Dictation, and MusicTheory: a


Comprehensive Course. Alabama: The University of Alabama Press.

Kostka, Stefan dan Dorothy Payne. (2000).Tonal Harmony: with an Introduction to


Twentieth-Century Music. Boston: MCGraw-Hill Co.

Pengarahan Teori Dasar Musik Barat dan Harmoni Tonal Dasar,Bahan Ajardalam Mata
Kuliah Teori DasarMusik Barat dan Harmoni. Bandung.

26

Anda mungkin juga menyukai