Nomor : 2
Tahun : 2018
Abstract
This research aimed to determine environmental awareness of natural science education
department college student, tarbiyah faculty and education science, IAIN Ponorgo. Target of
this research were college student of natural science education 3th and 5th grade. Data obtained by
distributing questionnaires and analyzed by descriptive analysis in the form of percentages. The
results showed that the majority of natural science education department college students had
high environmental awareness. It can be seen from the analysis results of the environmental
awareness aspects of (knowledge, attitude and behavior) that showed 50% of college students
knowledge were in the high category, 40% of college students attitudes were in the high
category, and 43.33% of college students behavior were in the high category. The highest of
environment awareness is expected to be a capital for college students as potential science
teachers who can produce young people who aware to the environment.
Keywords: awareness, education, environmental.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran lingkungan hidup mahasiswa
Jurusan Tadris IPA, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Ponrogo. Target penelitian ini
adalah mahasiswa Jurusan Tadris IPA semester 3 dan 5 dengan sampel 30 mahasiswa.
Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuisioner dan analisis data menggunakan
analisis deskriptif dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menujukkan bahwa mayoritas
mahasiswa Jurusan Tadris IPA memiliki keasadaran lingkungan hidup yang tinggi. Hal ini dapat
dilihat dari hasil analisis ketiga aspek kesadaran lingkungan hidup (pengetahuan, sikap dan
perilaku) yang menyatakan bahwa 50% pengetahuan mahasiswa berada dalam kategori tinggi,
40% sikap mahasiswa berada dalam kategori tinggi, dan 43,33% perilaku mahasiswa berada
dalam kategori tinggi. Tingginya kesadaran lingkungan hidup ini diharapkan dapat menjadi
modal bagi mahasiswa sebagai calon guru IPA yang dapat mencetak generasi muda yang peduli
terhadap lingkungan hidup.
Kata kunci: kesadaran, lingkungan hidup, pendidikan.
212| | Vol 3 No 2 Tahun 2018
mengenai isu-isu yang terkait dengan diangkat dapat beragam dan solusi yang
permasalahan lingkungan dan solusi dari diberikanpun juga beragam. Solusi dari
permasalahan lingkungan tersebut.20 Di permasalahan lingkungan hidup yang
perguruan tinggi yang belum membuka diberikan oleh mahasiswa dapat digunakan
jurusan lingkungan hidup, materi sebagai indikator pengetahuan dan sikap
lingkungan hidup diintegrasikan ke dalam mahasiswa terhadap lingkungan hidup.
mata kuliah, misalnya pada Jurusan Tadris Mengingat bahwa mahasiswa Jurusan Tadris
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Tarbiyah IPA adalah calon guru yang nantinya
dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam berperan besar dalam membentuk karakter
Negeri (IAIN) Ponorogo, materi tentang siswa yang memiliki kesadaran lingkungan
lingkungan hidup diintegrasikan ke dalam hidup, maka peneliti tertarik untuk
semua mata kuliah terutama mata kuliah mengadakan penelitian tentang kesadaran
prodi IPA diantaranya adalah biologi dan lingkungan hidup mahasiswa Jurusan Tadris
cabang-cabangnya. IPA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
Biologi merupakan ilmu yang IAIN Ponorogo.
mempelajari makhluk hidup dan
interaksinya dengan lingkungan, sehingga METODE PENELITIAN
materi yang tekait dengan lingkungan hidup Sasaran penelitian ini adalah
sangat mudah diintegrasikan dalam mata mahasiswa Jurusan Tadris IPA, Fakultas
kuliah ini. Pada mata kuliah ini, mahasiswa Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN
tidak hanya mempelajari isu-isu terkini Ponorogo semeseter 3 dan 5. Sampel
tentang lingkungan hidup tetapi juga solusi diambil dengan random sampling sebanyak
untuk mengatasi permasalahan lingkungan 30 mahasiwa. Instrumen dalam penelitian
hidup tersebut. Untuk lebih memperdalam ini adalah kuisioner yang dibagikan kepada
materi lingkungan hidup, mahasiswa juga mahasiswa. Kuisoner dirancang untuk
diberi tugas untuk mengamati permasalahan mengetahui indikator kesadaran lingkungan
lingkungan hidup yang ada di sekitar tempat hidup (pengetahuan, sikap dan perilaku) dan
tinggalnya dan memberi solusi dari jawaban disusun dengan menggunakan skala
permaslahan lingkungan tersebut. Model Likert 5 jenjang. Data kuisioner yang telah
perkuliahan seperti ini dimaksudkan untuk didapatkan kemudian ditabulasi
membuka wawasan mahasiswa mengenai menggunakan Microsoft Excel dan dianalisis
lingkungan hidup yang nantinya dapat secara deskriptif kuantitatif dalam bentuk
digunakan sebagai bekal mengajar. persentase berdasarkan pendapat Anas
Mahasiswa Jurusan Tadris IPA, IAIN Sudijono sebagai berikut:
Ponorogo mayoritas berasal dari P = F/N x 100%
Karesidenan Madiun (Madiun, Ponorogo, Keterangan:
Pacitan, Ngawi, dan Magetan) sehingga P = Angka Pesrentase
permasalahan lingkungan hidup yang F = Frekuensi
N = Jumlah Subjek21
20
Sony Kumari dkk., “Assessment of Environmental
Awareness and Attitude among the School Teachers
21
in Bareilly City,” International Journal of Innovative Anas Sudijono, pengantar Evaluasi Pendidikan
Research and Development 1, no. 8 (2012): 486–492. (Jakarta: Rajawali Press, 1995).
Kesadaran Lingkungan Hidup Mahasiswa....| 215
di alam, mahasiswa akan melihat langsung Sikap mahasiswa Jurusan Tadris IPA
contoh nyata permasalahan lingkungan terhadap lingkungan hidup mayoritas berada
hidup dan belajar bagaimana solusi dari dalam kategori tinggi, tingginya sikap ini
permasalahan lingkungan tersebut. dipengaruhi oleh tingginya pengetahuan
Pengetahuan mahasiswa tentang pentingnya mahasiswa tentang lingkungan hidup.
pelestarian lingkungan hidup akan Pengetahuan yang diterima mahasiswa
membentuk keperibadian yang peduli selama kuliah di Jurusan Tadris IPA sangat
terhadap lingkungan, hal ini bisa tercermin mempengaruhi sikap mahasiswa terhadap
dari perilaku mahasiswa misalnya lingkungan hidup, karena setiap mata kuliah
membuang sampah pada tempatnya, di Jurusan Tadris IPA terutama mata kuliah
menggunakan buku sisa semester kemarin, utama jurusan selalu terintegrasi dengan
menggunakan listrik, air dan kendaraan lingkungan hidup. Menurut Saifudin
bermotor sesuai dengan kebutuhannya. lembaga pendidikan merupakan salah satu
Pengetahuan tentang pentingnya faktor yang mempengaruhi sikap
24
pelestarian lingkungan hidup di Indonesia seseorang, dan dalam hal ini lembaga
telah dilakukan sejak Sekolah Dasar, pendidikan tersebut adalah kampus. Di
misalnya melalui program sekolah adiwiyata kampus mahasiswa akan mendapatkan
dan Sekolah Peduli dan Berwawasan pengetahuan yang lebih mendalam
Lingkungan (SPBL). Di sekolah tersebut mengenai lingkungan, dan dengan
diajarkan etika lingkungan tentang pengetahuan yang dimilikinya tersebut maka
pentingnya pengelolaan Sumber Daya Alam sikap mahasiswa akan terhadap lingkungan
(SDA) dan lingkungan bagi akan menjadi baik. Menurut Setifani dkk,
keberlangsungan hidup manusia. Generasi pengetahuan merupakan salah satu faktor
muda sebagai pelaku pembangunan di masa yang mempengaruhi sikap/minat seseorang
yang akan datang harus mendapatkan untuk membeli suatu produk. Seseorang
prioritas dalam menerima pendidikan yang memiliki pengetahuan yang baik
lingkungan hidup, agar mereka memahami terhadap lingkungan akan memilih membeli
hubungannya dengan lingkungan hidup produk yang ramah lingkungan
sejak dini. Pendidikan lingkungan hidup dibandingkan dengan produk yang tidak
akan menciptakan suasana yang harmonis ramah lingkungan. Menurut Murray dan
antara manusia dengan alamnya, sehingga Schlcater (1990) dalam Setifani,
kerusakan terhadap lingkungan dapat pengetahuan dikenal sebagai karakteristik
diminimalisir. Pemberian pendidikan yang mempengaruhi proses pengambilan
lingkungan hidup sejak dini akan menjadi keputusan. Secara spesifik pengetahuan
bekal yang kuat bagi siswa dalam adalah konstruk yang relevan dan penting
mewujudkan kesadaran dan kedisiplinan yang mempengaruhi bagaimana konsumen
siswa, upaya hidup bersih, sehat dan hemat mengumpulkan dan mengatur informasi
sehingga menghasilkan pribadi bangsa yang seberapa banyak informasi digunakan untuk
menghargai dan memiliki kepedulian
terhadap kelestarian lingkungan hidup.23
24
Azwar Saifudin, Sikap Manusia: Teori dan
23
Mulyana. Pengukurannya (Yogyakarta: Liberty, 2012).
218| | Vol 3 No 2 Tahun 2018