Anda di halaman 1dari 9

Nasaruddin et al., Best Practice Guru TK..........

BEST PRACTICE GURU TK JAKARTA PADA


PEMBELAJARAN ECOLITERACY
(Best Practice Teacher Kindergarten Jakarta In Ecoliteracy Learning)

Ilias Nasaruddin Siregar*, Erna Budiarti


Pascasarjana Universitas Pancasakti Bekasi Jl. Raya Hankam No. 54 Jatirahayu, Pondok
Melati, Bekasi 17414
E-mail: Ilyasnasaruddinsiregar@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan best practice Guru TK Jakarta pada
ecoliteracy. Metode penelitian kualitatif dengan subjek 11 guru ada TK Provinsi Jakarta. Teknik
pengumpulan data melalui survey mengunakan googleform. Analisa data mengunakan reduksi,
penyajian data dan kesimpulan.. Hasil penelitian ini adalah Guru TK di provinsi Jakarta telah
mengetahui makna ecoliteracy dan menyadari pentingnya membangun kesadaran ecoliteracy.
Pengalaman untuk menumbuhkan kesadaran ecoliteracy dipraktekan maupun dilakukan dalam
pembelajaran di kelas. Media yang digunakan berupa media visual, audio-visual maupun barang-
barang asli. Guru juga memberikan contoh dalam membangun kesadaran ecoliteracy.

Kata Kunci: Ecoliteracy, Guru TK Jakarta, Best Practice

ABSTRACT
The purpose of this study is to describe the best practice of Jakarta Kindergarten Teachers
in ecoliteracy. Qualitative research method with the subject of 11 teachers at the Jakarta Provincial
Kindergarten. Data collection techniques through surveys use googleform. Data analysis uses
reduction, presentation of data and conclusions. The result of this study is that kindergarten
teachers in Jakarta province have known the meaning of ecoliteracy and realized the importance of
building ecoliteracy awareness. The experience to foster ecoliteracy awareness is practiced and
carried out in classroom learning. The media used is in the form of visual media, audio-visual and
original items. Teachers also set an example in building awareness of ecoliteracy.

Keyword: Ecoliteracy, Teacher In Kindergarten, Best Practice

PENDAHULUAN pentingnya menjaga lingkungan


Berdasarkan hasil riset di harus dilakukan melalui pendidikan
Amerika bernama Center for Global yang bertujuan untuk membangun
Development (CGD) di dalam sebuah masyarakat berkelanjutan
database yang disebut Carbon yang memiliki kesadaran pentingnya
Monitoring for Action (CARMA) lingkungan hidup.
Indonesia ternyata termasuk negara Sampah merupakan salah satu
penghasil karbondioksida terbanyak masalah sosial yang banyak dialami
di dunia yaitu 92.900.000 ton CO2. banyak orang baik di perkotaan
karbondioksida sangat berdampak maupun pedesaan, sampah
pada kesehatan manusia (Chakrawati, memberikan kontribusi yang cukup
2011). Berdasarkan hasil riset besar terhadap masalah sosial di suatu
tersebut memperlihatkan bahwa tempat, sampah merupakan suatu
lingkungan kita sedang dalam bahaya. jenis limbah padat perkotaan maupun
Melihat kondisi lingkungan yang pedesaan yang belum dikelola dengan
semakin hari semakin rusak maka benar (Rivai, 2016). Permasalahan
kesadaran akan menjaga lingkungan sampah merupakan suatu masalah
sangatlah penting. Menyadari yang sulit diatasi oleh pemerintah,
Journal Of Early Childhood Education And Research Vol 3 No 1 2022
26
Nasaruddin et al., Best Practice Guru TK.........

karena sampah selalu berkaitan erat pembelajaran di kelas maka


dalam setiap aktivitas sosial dan diharapkan dapat menumbuhkan
ekonomi manusia. Bahkan semakin kesadaran sejak dini dan dapat
meningkatnya jumlah penduduk di menumbuhkan kesadaran dalam
Indonesia dan dengan kompleksitas mencintai lingkungan, hal ini
aktivitas sosial ekonomi yang diperkuat juga oleh pendapat
berbeda, akan semakin tinggi sampah Lickona, salah seorang tokoh
yang dihasilkan setiap harinya. Selain ecoliteracy yang menjelaskan bahwa
itu, hasil penelitian yang telah suatu karakter positif berawal dari
dilakukan oleh Priyatna et al., (2017) adanya kesadaran (awareness),
menyatakan bahwa didapati pemahaman (understanding)
kenyataan bahwa banyak ibu-ibu kepedulian (concern) dan komitmen
bahkan para pengajar sekalipun menuju sebuah tindakan (doing-
kurang menyadari pentingnya acting), oleh sebab itu keberhasilan
pendidikan lingkungan untuk penanaman karakter cinta terhadap
diberikan kepada anak-anak mereka lingkungan akan sangat bergantung
Permasalahan tersebut tidak pada kesadaran seseorang,
luput dari campur tangan manusia, pemahaman seseorang, kepedulian
permasalahan seperti hutan gundul, serta komitmen yang di miliki
polusi udara, membuang sampah di seseorang tersebut. (Putri, 2017).
sungai dan masih banyak lagi Ecoliteracy merupakan
kerusakan alam yang dibuat manusia singkatan dari ecological literacy,
yang dapat merusak lingkungan dikenal juga dengan istilah melek
sekitar. Hal ini mencerminkan ekologi, melek lingkungan, literasi
kurangnya kesadaran dalam ekologis dan literasi lingkungan
ecoliteracy seseorang (Karlina, 2017). (environmental literacy). Secara
Fritjof Capra yang berbunyi “Dalam umum ecoliteracy bisa didefinisikan
dekade mendatang, kelangsungan sebagai sebuah pemahaman, sebuah
hidup umat manusia akan bergantung penghayatan serta sebuah
pada literasi ekologis, yaitu sebuah pengamalan nilai-nilai ekologi yang
kemampuan dalam memahami sangat berguna untuk menyikapi
prinsip-prinsip dasar ekologi dan masalah-masalah yang ada di
untuk hidup sesuai dengan itu (Stone lingkungan (Desfandi & Maryani,
& Barlow, 2005; Stone & Capra, 2017).
2010). Hal ini berarti bahwa Menurut Abu-Hola & Imfadi
ecoliteracy harus menjadi (2009) menjelaskan bahwa hubungan
keterampilan penting bagi politisi, antara manusia dengan lingkungan
pemimpin bisnis, dan professional di penting. Namun manusia dapat
semua bidang termasuk bidang merawat sekaligus merusaknya. Pada
pendidikan (Stone, 2018). dasarnya manusia membutuhkan
Sesuai dengan kemampuannya, lingkungan untuk tempat tinggalnya
seorang siswa mampu mengamati namun banyak dari manusia yang
perubahan yang terjadi di alam sekitar belum menyadari pentingnya akan
termasuk lingkungan sekolah dengan keseimbangan lingkungan. Salah satu
mempelajari ilmu tentang pendidikan cara yang dapat dilakukan antara lain
lingkungan yang diberikan guru yang dapat terus meningkatkan taraf
dalam setiap pembelajaran dikelas, Ecoliteracy adalah pemantauan
dengan adanya ecoliteracy dalam terhadap kinerja “pembelaan”

Journal Of Early Childhood Education And Research Vol 3 No 1 2022 27


Nasaruddin et al., Best Practice Guru TK.........

lingkungan. Ecoliteracy atau sering discourses (e.g., computer literacy,


disebut kecerdasan ekologis mathematics literacy, cultural
merupakan kecerdasan yang didasari literacy, arts literacy)”. Melek ekologi
oleh aspek kognitif atau pemahaman atau ecoliteracy menjelaskan manusia
mengenai bagaimana alam yang sudah berada pada tahapan
menunjang kehidupan semua tertinggi, manusia tersebut memiliki
makhluk hidup (Vargas-Madrazo, kesadaran tinggi tentang pentingnya
2018). Ecoliteracy bersifat kompleks lingkungan hidup.
yang didukung oleh kecerdasan Di Amerika Serikat ecoliteracy
intelektual, sosial, emosional dan berkaitan dengan pendidikan
spiritual. Adanya pengetahuan, lingkungan sebagaimana diungkap
kesadaran seseorang dalam oleh (Mcbeth & Volk, 2010) bahwa
keterampilan hidup yang selaras “when we approach the discussion of
dengan kelestarian alam juga semakin environmental literacy in the United
mendukung keberhasilan ecoliteracy States, it is helpful to provide a
(Muliana et al., 2018). context by stepping back to look at the
Kamus masa kini (Merriam development of environmental
Webster, Oxford English Dictionary) education.” Dalam forum diskusi
secara umum menyediakan dua yang dilakukan di Amerika Serikat
definisi literasi: (1) the ability to read menyarankan untuk melangkah
and write, dan (2) knowledge or mundur melihat pendidikan
capability in a particular field or lingkungan yang tengah berkembang.
fields. Sekarang pemahaman dan Selanjutnya Orr (2004)
aplikasi literasi yang meluas telah mendefinisikan ecological literacy
muncul secara esensial dari yaitu “A broad understanding of how
interpretasi terakhir (Roth, 1990). people and societies relate to each
Dalam arti sempit kata ini other and natural systems, and how to
menjelaskan keadaan sesorang yang do so sustainably. The ability to
tidak lagi buta huruf dan orang answer “What then?’’ questions,
tersebut sudah mengetahui membaca requiring the comprehension of the
dan menulis. Sedangkan dalam interrelatedness of life grounded in
pengertian luas literasi berarti the study of natural history, ecology,
keadaan di mana orang sudah paham and thermodynamics. An
atau tahu tentang sesuatu. understanding of the speed of the
Senada dengan hal tersebut, environmental crisis upon us. A
(McRide et al., 2013) menyatakan comprehension of the idea of
“the concept of literacy has evolved controlling nature and the ways in
considerably from its origin in the which people and whole societies
ability to read and write. Especially have become so destructive. Broad
over the last 50 years, expectations for familiarity with the development of
a literate citizenry have been extended ecological consciousness.
to include the ability to understand, Participation in sustainability:
make informed decisions, and act prudence, stewardship, and
with respect to complex topics and celebration of Creation”.
issues facing society today. The term Pada awalnya ecoliteracy
literacy also has been extended to dikenal dengan ecological awareness,
refer to such knowledge and atau kesadaran ekologis. Dengan
capabilities in many different penggunaan kata ecoliteracy, berarti

Journal Of Early Childhood Education And Research Vol 3 No 1 2022 28


Nasaruddin et al., Best Practice Guru TK.........

bukan hanya sekedar membangkitkan sikap merasakan (empati) akan


kesadaran seseorang untuk tetap lingkungan kepada siswa. Pada
peduli terhadap lingkungan, tetapi dasarnya setiap anak mempunyai
juga seseorang mampu memahami kepakaan (empati) terhadap
lingkungan tersebut. Prinsip-prinsip lingkungannya. Sikap ini dapat
ekologi dalam kehidupan bersama terlihat ketika siswa merasa
yang berkelanjutan di planet bumi ini. kasihan terhadap mahluk hidup
Ecoliteracy dapat memberdayakan ketika disakiti. Sikap empati ini
seseorang atau kelompok dalam harus dikembangkan guru di
menangani masalah lingkungan kelas, sehingga rasa empati siswa
sebagaimana dikemukakan oleh semakin kuat. Melalui praktek
Pe’er, Goldman, & Yavetz (2007) yang berkelanjutan ini, anak-anak
bahwa “one purpose in developing dapat menilai dan merenungkan
environmental literacy is to empower apa yang dilakukannya baik atau
people with a belief in their ability to buruk bagi lingkungan.
contribute to environmental solutions 2. Embrace Sustainability as A
through personal behavior, either as Community Practice
an individual or part of a group.” Pembelajaran dalam kelompok
Selanjutnya prinsip-prinsip ekologi perlu dilakukan siswa, agar siswa
menjadi sebuah penunjuk arah bagi dapat bertanya jawab dengan
penciptaan komunitas belajar berbasis teman kelompoknya. Selain itu,
pembangunan berkelanjutan. pembelajaran praktik secara
Dengan demikian, `melek berkelompok dapat
ekologi` merupakan tahap pertama menumbuhkan kesenangan
dari pembangunan komunitas- tersendiri pada siswa serta dapat
komunitas yang berkelanjutan. Tahap menumbuhkan rasa tanggung
kedua adalah apa yang disebut dengan jawab terhadap tugas dan anggota
ecodesign, atau rancangan bercorak kelompok yang lainnya. Siswa
ekologi. Ecodesign dapat diterapkan akan memahami bagaimana
di hampir segala bidang. Kita kelangsungan lingkungan adalah
mengenalnya dalam frasa-frasa yang tanggung jawab setiap individu
mulai lazim belakangan ini, semisal termasuk siswa.
ecoeconomy, ecocity, ecofarming, 3. Make the invisible visible
ecotechnology, hingga Pembelajaran nyata sangat
ecopsychology. Tahap ketiga dari diperlukan siswa. Siswa akan
proses ini adalah terbentuknya lebih dekat dan menjiwai setiap
komunitas-komunitas berkelanjutan proses pembelajaran. Mereka
yang menyadarkan dirinya pada dengan seksama mengikuti
prinsip ekologi (Pitman, Daniels & langkah langkah serta prosedur
Sutton, 2018; Surata, Vipriyanti & dalam kegiatan. Sehingga mereka
Falk, 2016). akan merasakan apa yang menjadi
Goleman (2012) menjelaskan tujuan pembelajaran. Hal ini akan
lima poin untuk mengembangkan menjadikan pembelajaran
sikap ecoliteracy yaitu sebagai menjadi lebih bermakna. Siswa
berikut: dapat merasakan secara langsung
1. Develop Empathy For All Forms bagaimana pembelajaran merawat
of Life Pembelajaran harus lingkungan.
memfokuskan kearah kesadaran,

Journal Of Early Childhood Education And Research Vol 3 No 1 2022 29


Nasaruddin et al., Best Practice Guru TK.........

4. Anticipate Unintended hanya berdampak pada dirinya dan


Consequences. Tahap ini akan orang lain melainkan juga pada
maengajarkan siswa untuk lingkungan alam tempat dia tinggal.
bertanggung jawab penuh Kecerdasan tersebut dibangun oleh
terhadap pekerjaannya. Akan ada pemahaman bahwa alam tempat
akibat yang terjadi bila siswa tinggal harus dijaga agar tetap
menyepelekan tugasnya dalam memiliki daya dukung bagi
kegiatan pembelajaran. kehidupan dirinya dan orang lain.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi Oleh karena itu berdasarkan
pada pembelajaran atau proses pengalaman tersebut seseorang yang
belajar mengajar mengajarkan memiliki kecerdasan ekologi yang
siswa akan perlunya kerjasama tinggi seharusnya mampu menjaga
dan konsisiten terhadap tugasnya. dan melestarikan lingkungan karena
Ketidaksesuaian harapan dengan akan berdampak untuk dirinya,
kenyataan menjadi hal yang akan makhluk lain dan alam sekitarnya.
ditemukan siswa, sehingga siswa (Supriatna, 2016).
dapat mengevaluasi bagaimana Selanjutnya, kompetensi inti
seharusnya kegiatan yang baik ecoliteracy menurut Satria, (2017)
dan benar. sebagai berikut :
5. Understand How Nature Sustains 1. Head (pengetahuan)
Life Kegiatan ini membawa siswa a. Pendekatan berbasis masalah.
kedalam tahap evaluasi secara b. Memahami prinsip ekologi
langsung. Siswa menyadari efek dasar
yang terjadi terjadi bila c. Berfikir secara kritis, siswa
lingkungan tidak dipelihara mampu memecahkan masalah
dengan baik. Memahami bahwa secara kreatif dan dapat mencari
kehidupan merupakan tanggung jalan keluar dari setiap masalah
jawab manusia yang yang di hadapi.
mengelolanya. Pengelolaan yang 2. Heart (sikap)
baik akan memberi efek baik bagi a. Memiliki perasaan empati,
lingkungan dan begitu juga peduli dan saling menghormati
sebaliknya. Hal ini memberi sesama manusia dan makhluk
pengalaman tersendiri untuk hidup.
siswa. b. Dapat bekerja sama dengan
Ecoliteracy adalah membangun teman dalam memecahkan
sebuah kesadaran akan gangguan sebuah masalah
ekosistem ke dalam pikiran c. Bekomitmen untuk dapat selalu
masyarakat sehingga masyarakat bekerjasama dan saling
menjadi sadar akan pentingnya menghormati pendapat orang
menjaga keseimbangan lingkungan lain.
(Sartika, 2012). Kesadaran Ekologis 3. Hand (keterampilan tangan)
yang dimiliki setiap Individu didasari a. Dapat membuat dan
atas pengetahuan, kesadaran, dan menggunakan alat atau benda
keterampilan hidup selaras dengan dan perlengkapan lainnya yang
kelestarian alam. Seseorang yang dapat dimanfaatkan untuk
cerdas secara ekologis adalah orang membuat suatu karya dari bahan
yang benar-benar memahami bahwa yang sudah tidak terpakai.
setiap perilaku dan tindakannya tidak

Journal Of Early Childhood Education And Research Vol 3 No 1 2022 30


Nasaruddin et al., Best Practice Guru TK.........

b. Spirit/ hubungan manusia yang bertujuan untuk


dengan lingkungan, Pada mendeskripsikan pengalaman para
penelitian ini diharapkan siswa guru TK di Jakarta dalam
dapat menghasilkan suatu mengajarkan ecoliteracy. Subjek
produk nyata, meskipun penelitian adalah 11 guru di Taman
ecoliteracy tidak selalu harus Kanak-Kanak yang ada di Jakarta. TK
menghasilkan produk tapi dalam itu diantaranya RA Cahaya Petunjuk
pembelajaran ini perlu adanya Tamansari Jakarta Barat, RA Nurul
sebuah produk yang di buat Islam Palmerah Jakarta Barat, TK
sendiri oleh siswa baik secara Versa Pontianak, TK Al Huda
individu maupun kelompok. Palmerah Jakarta, TK Kristen Kanaan
Berdasarkan pernyataan di atas Jakarta Timur, TK Bogor Raya, TK
maka dapat disimpulkan bahwa Tarakanita, TK Pangudi Luhur, dan
ecoliteracy merupakan Kesadaran TK Pangudi Luhur. Teknik
Ekologis yang dimiliki seorang pengumpulan data mengunakan
Individu yang satu dengan yang kuisioner yang disebar melalui google
lainya yang didasari atas form. Adapun instrument penelitian
pengetahuan, kesadaran, dan sebagai berikut:
keterampilan hidup selaras dengan
kelestarian alam. Karakteristik Tabel 1. Instrumen Pengalaman
Pembelajaran Ecoliteracy
ecoliteracy yaitu didasari pada 3 No Aspek Pertanyaan
aspek yaitu kognitif atau pengetahuan Penelitian
(head), sikap atau (heart) dan 1 Head Apakah yang
keterampilan atau (hand). (pengetahuan) dimaksud dengan
Tujuan dari ecoliteracy adalah Ecoliteracy
Apakah tujuan
untuk menumbuhkan rasa tanggung
pembelajaran
jawab dan membuat siswa melek Ecoliteracy?
ekologis dan untuk mengembalikan 2 Heart (Sikap) Bagaimana ciri anak
gagasan bahwa pendidikan yang memiliki
merupakan bagian yang pertama dan kesadaran
ecoliteracy
utama, oleh karena itu siswa harus
Apakah penting
dibiasakan sedini dan seawal menanamkan
mungkin untuk membiasakan siswa kesadaran
melek akan lingkungan. Sebagai salah ecoliteracy?
satu rupa yang dapat dilakukan siswa 3 Hand Apakah di sekolah
(Ketrampilan sudah diterapkan
yaitu dengan melakukan daur ulang
Tangan) pembelajaran
sampah menjadi barang barang yang ecoliteracy?
dapat bermanfaat kembali dan hal ini Kapan pelaksanaan
dapat dibuat dari kertas bekas, karton, pembelajaran
botol minuman, tutup botol minuman ecoliteracy?
Apa metode yang
dan masih banyak lagi. Adapun
digunakan untuk
penelitian ini memfokuskan pada best pembelajaran
practice guru TK Jakarta dalam ecoliteracy
pembelajaran ecoliteracy. Apa media yang
digunakan untuk
pembelajaran
METODE PENELITIAN
ecoliteracy?
Metode penelitian pada kajian Bagaimana teladan
ini mengunakan deskriptif kualitatif yang dilakukan

Journal Of Early Childhood Education And Research Vol 3 No 1 2022 31


Nasaruddin et al., Best Practice Guru TK.........

untuk membangun dan melestarikan alam dimana


kesadaran pembiasaan tersebut dapat melalui
ecoliteracy di
sekolah?
proses pembelajaran sepanjang hayat
mulai dari anak usia dini dan akan
Teknik analisa data melalui membentuk pengetahuan dan sikap
reduksi data yakni mengumpulkan yang ada dalam dirinya sendiri,
data pengalaman tentang ecoliteracy, kesembilan penanaman atau
penyajian data yakni data yang telah pembentukan kebiasaan seseorang
dikumpulkan melalui googleform untuk menjaga dan melestarikan alam
dianalisa sesuai dengan aspek-aspek dimana pembiasaan tersebut dapat
literasi. Terakhir memberikan melalui proses pembelajaran
kesimpulan berupa pengalaman guru sepanjang hayat mulai dari anak usia
dalam melaksanakan pembelajaran dini dan akan membentuk
Ecoliteracy. pengetahuan dan sikap yang ada
dalam dirinya sendiri. Namun ada dua
HASIL DAN PEMBAHASAN guru yang belum mengetahui definisi
Berdasarkan analisis data yang dari ecoliteracy.
diperoleh pembahasan pengalaman
guru di TK Jakarta dalam 2. Heart (Sikap)
pembelajaran ecoliteracy akan dibagi Tujuan dari menanamkan
menjadi tiga bagian yaitu terkait ecoliteracy menurut Guru di TK
dengan head (pengetahuan), heart Jakarta menyadari bahwa penanaman
(sikap), hand (ketrampilan tangan). kesadaran terhadap ecoliteracy sangat
1. Head (pengetahuan) penting karena menjaga alam dari
Pengetahuan guru dalam kerusakan melalui menanamkan
mendefisinikan ecoliteracy pertama, aspek kognitif dan sosial emosional
kesadaran untuk menjaga alam pada anak untuk menjaga alam
melalui pembelajaran, kedua semesta. Pembelajaran ecoliteracy
pemahaman terhadap lingkungan penting karena dapat mengingatkan
alam, ketiga kesadaran manusia manusia untuk menjaga alam. Agar
dalam menjaga dan melestarikan bisa menumbuhkan rasa sayang
alam melalui proses pembelajaran, kepada anak terhadap lingkungan
keempat kesadaran manusia dalam sekitar sehingga anak bisa menjaga
menjaga dan melestarikan alam di keseimbangan dan melestarikan
sepanjang hayat sehingga dapat lingkaran alam
membentuk sikap, watak, dan Sekolah merupakan tempat
ketrampilan dalam mengolah serta untuk memperkenalkan dan
melestarikan alam, kelima memperbaharui pemahaman
pemahaman tentang menjaga masyarakat akan pentingnya
lingkungan, merawat bumi atau kesadaran ekologis global bagi masa
lingkungan, keenam kesadaran depan peradaban manusia. Anak
manusia dalam menjaga dan memiliki kepekaan terhadap
melestarikan alam, ketujuh lingkungan sekitar dan bumi sebagai
pembelajaran dimana anak-anak tempat tinggal mahluk hidup
diajarkan untuk menjaga dan sehingga terjadi keseimbangan dan
melestarikan alam, kedelapan keutuhan ciptaan Tuhan.
penanaman atau pembentukan Sekolah memiliki peran penting
kebiasaan seseorang untuk menjaga dalam mengajarkan ecoliteracy

Journal Of Early Childhood Education And Research Vol 3 No 1 2022 32


Nasaruddin et al., Best Practice Guru TK.........

sehingga terbentuk pengetahuan, membuang sampah pada tempatnya,


sikap, watak, ketrampilan anak dalam mematikan air kran setelah
mengolah dan melestarikan alam. digunakan, menyiram tanaman,
Anak-anak akan menjaga dan dapat memberi pupuk, memberikan makan
hidup berdampingan dengan alam. hewan, anak dapat membedakan jenis
sampah organik maupun anorganik,
3. Hand (ketrampilan tangan) anak memiliki kesadaran go green
Pembelajaran ecoliteracy telah misalnya antusias ketika menanam
diterapkan pada program semester bunga, mendaur ulang sampah
anak belajar yang disebut KPKC yaitu menghargai alam sekitar, dan
singkatan dari Keadilan Perdamaian menjaga kebersihan lingkungan
Keutuhan Ciptaan menjunjung tinggi sekitarnya.
keadilan dan menentang tindak Teladan yang dapat dilakukan
kekerasan. Selain itu pada kegiatan guru untuk menumbuhkan ecoliteracy
pemilihan sampah dan melihat pada anak diantaranya membuang
pembuatan kompos di lingkungan sampah pada tempatnya, hemat
sekolah. listrik, mengurangi pengunaan
Pembelajaran ecoliteracy dapat sampah plastik, mematikan air setelah
diterapkan pada tema tanaman, digunakan, mengajak anak melihat
lingkungan dan sekolahku. Adapun lingkungan alam, menanam,
metodenya dapat dilakukan dengan memberikan pupuk, dan menyiram
menanam tanaman di gelas atau pot, anak secara langsung. Mengirim
kegiatan bercerita dan bermain peran, sampah plastik ke bank sampah,
praktek langsung, metode membiasakan memilah sampah,
demonstrasi melalui praktek memanfaatkan barang bekas, tidak
membuat ecobrick dan aksi yang mengunakan sterofoam.
dilakukan dengan menyerahkan Guru mengungkapkan
sampah plastic ke bank sampah, pentingnya menanamkan kesadaran
berkebun dengan menanam bunga, ecoliteracy pada anak diantaranya
membuat eco enzim, gerakan usia dini merupakan usia tepat
membawa botol minum sendiri, menanamkan pembiasaan hidup
gerakan menghabiskan makanan dan hemat, sehat, bersih dan peduli
pembiasaan. lingkungan. Kesadaran ecoliteracy
Media yang dapat digunakan penting diterapkan karena dampaknya
dalam pembelajaran ecoliteracy bukan hanya diri sendiri tapi juga
dengan memanfaatkan bahan-bahan orang lain, alam, laut, dan heawan
bekas seperti botol atau gelas mineral agar tidak punah. Menambah rasa
untuk menanam tanaman, buku cerita, cinta pada lingkungan dan
alat-alat bermain peran, sampah manimbulkan kesadaran manusia
plastik, bunga, tanah bakar, tempat tidak bisa hidup tanpa alam. Pondasi
sampah organic dan anorganik, awal dalam membangun kesadaran
sampah basah yang diproses menjadi ekologis global bagi manusia sejak
eco enzim, dan media youtube dini. Anak akan mengetahui dampak
bertemakan kelestarian lingkungan. sampah sehingga peka terhadap
Anak yang memiliki kesadaran lingkungan. Lingkungan harus
ecoliteracy memiliki ciri hemat dirawat dan dijaga untuk generasi
energi, menjaga lingkungan, mendatang. Dengan adanya
memanfaatkan bajan tidak pakai, pembiasaan di sekolah akan menjadi

Journal Of Early Childhood Education And Research Vol 3 No 1 2022 33


Nasaruddin et al., Best Practice Guru TK.........

modal sosial untuk menjaga Somantri, L. (2018).


lingkungan sekitar. Ecoliteracy Level of Student
Teachers (Study toward
KESIMPULAN Students of Universitas Syiah
Guru TK Jakarta telah Kuala Banda Aceh). 1st UPI
mengetahui makna ecoliteracy dan International Geography
menyadari pentingnya membangun Seminar 2017.
kesadaran ecoliteracy. Pengalaman https://doi.org/doi :10.1088/1
untuk menumbuhkan kesadaran 755-1315/145/1/012061
ecoliteracy dipraktekan maupun Orr, D. W. (2004). Some Thoughts on
dilakukan dalam pembelajaran di Intelligence.” In Earth in
kelas. Media yang digunakan berupa Mind (pp. 48–53). Island
media visual, audio-visual maupun Press.
barang-barang asli. Guru juga Priyatna, A., Meilinawati, L., &
memberikan contoh dalam Subekti, M. (2017).
membangun kesadaran ecoliteracy. Pengenalan Pola Hidup
Berwawasan Lingkungan
DAFTAR PUSTAKA Pada Ibu dan Anak di PAUD
Abu-Hola, & Imfadi. (2009). An Siti Fatimah, Kota Cirebon.
Islamic Perspective on Pengabdian Kepada
Environmental Literacy. Masyarakat, 1(6), 348–351.
Education, 130(2). Roth, C. E. (1990). Environmental
Chakrawati, F. (2011). Pemanasan Literacy: Its Roots, Evolution
Global, Mari Selamatkan and Directions in the 1990s.
Bumi. Niaga Buku ERIC Clearinghouse for
Pendidikan. Science, Mathematics,and
Desfandi, M., & Maryani, E. (2017). Environmental Education.
Building Ecoliteracy Through Stone, & Barlow. (2005). Ecological
Adiwiyata Program (Study at Literacy: Education Our
Adiwiyata School in Banda). Children for a Sustainable
The Indonesia Jurnal of World. Sierra Club Books.
Geography, 49(1). Stone, M. K., & Capra, F. (2010).
Mcbeth, W., & Volk, T. L. (2010). Smart by Nature: Schooling
The National Environmental for Sustainability. The Journal
Literacy Project: A Baseline of Sustanaibilty Education.
Study of Middle Grade Vargas-Madrazo, E. (2018).
Students in the United States. Contemplative dialogue as the
41(1), 55–67. basis for a transdisciplinary
https://doi.org/10.1080/00958 attitude: Ecoliteracy toward
960903210031 an education for human
McRide, B. B., Brewer, C. A., sustainability. World Futures:
Berkowitz, A. R., & Borrie, The Journal of New Paradigm
W. T. (2013). Environmental Research, 0(0), 1–22.
literacy, ecological literacy, https://doi.org/10.1080/02604
ecoliteracy: What do we mean 027.2018.1444833
and how did we get here?
Ecospehe, 4(5).
Muliana, A., Maryani, E., &

Journal Of Early Childhood Education And Research Vol 3 No 1 2022 34

Anda mungkin juga menyukai