Anda di halaman 1dari 16

Kajian Praktik Ecoliteracy Berorientasi ESD Trenggalek Agropark

KAJIAN PRAKTIK ECOLITERACY BERORIENTASI EDUCATION FOR SUSTAINABLE


DEVELOPMENT PADA KAWASAN WISATA TRENGGALEK AGROPARK
SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH DASAR

Pundy Andayani
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
(pundy.18005@mhs.unesa.ac.id)

Suprayitno
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik ecoliteracy berorientasi education for sustainable
development pada kawasan wisata Trenggalek Agropark serta pemanfaatannya sebagai sumber belajar di
sekolah dasar sehingga temuan ini dapat dikembangkan menjadi sumber belajar yang mendorong dalam
upaya mewujudkan siswa yang ecoliterate dan tercerahkan tentang pentingnya lingkungan bagi
kehidupan mereka dan kehidupan makhluk hidup lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara,
serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi.
Kawasan wisata Trenggalek Agropark memiliki relevansi dengan kerangka pedagogis ecoliteracy
berorientasi education for sustainable development yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar di
sekolah dasar dengan menerapkan prinsip pembelajaran berdasarkan pengalaman, ekspedisi dan proyek.
Muatan materi yang terkandung dan sesuai dengan mata pelajaran di sekolah dasar adalah pemahaman
dan kemampuan proses IPAS pada kelas rendah dan kelas tinggi yang dapat implementasikan dalam
bentuk rencana belajar (lesson plan) yang mempromosikan ecoliteracy berorientasi education for
sustainable development .
Kata Kunci: ecoliteracy, pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, sumber belajar

Abstract
This research aims to examine Ecoliteracy practices oriented towards Education for Sustainable
Development in the Trenggalek Agropark tourism area and its use as a learning resource in elementary
schools so that these findings can be developed into a learning resource that encourages efforts to create
ecoliterate and enlightened students about the importance of the environment for their lives and other
living beings. This research is a descriptive qualitative with a case study approach. Data collection is
done through observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used is data
reduction, data presentation and verification. The Trenggalek Agropark tourism area has relevance to the
Education for Sustainable Development-oriented ecoliteracy pedagogical framework, which can be used
as a learning resource in elementary schools by applying the principles of learning based on experience,
expeditions and project. The content of the material contained and in accordance with the subject in
elementary schools is the understanding and ability of the science process in low and high grades which
can be implemented in the form of lesson plans that promote ecoliteracy oriented education for
sustainable development.
Keywords: ecoliteracy, education for sustainable development, learning resources

manusia. Peristiwa cuaca ekstrim yang terjadi pada tahun


PENDAHULUAN
2021 tidak diperhitungkan. Transformasi industri
Laporan Keenam dari Kelompok Kerja 1 IPCC menyebabkan kenaikan pemanasan pada tahun 2041
(Intergovernmental Panel on Climate Change) yang hingga 2060 (Gregory et al, 2021). Tidak hanya itu, isu
diterbitkan pada Agustus 2021 melukiskan gambaran lingkungan sekarang ini semakin disuarakan oleh para
yang sangat suram untuk masa depan. Laporan ini ahli ecologist salah satu contohnya adalah Aaron Thierry.
dikomentari dalam item berita oleh Dewan Sains Aaron dalam artikelnya menyatakan bawasannya
Internasional (ISC). Laporan tersebut menyajikan manusia telah berada pada bumi masa depan yang
kemajuan terbaru dalam pemodelan dan data historis semakin kritis. Titik kritis dalam sistem iklim bumi
yang ditingkatkan untuk mengarah pada kesimpulan yang adalah alam penuh dengan titik kritis dan seringkali tiba-
tidak dapat disangkal bahwa seluruh dunia mengalami tiba membawa bencana. Bencana alam yang sering
efek perubahan iklim dan ini disebabkan oleh aktivitas terjadi disebabkan oleh terganggunya komponen
keseimbangan lingkungan.

1
JPGSD. Volume 10 Nomor 9 Tahun 2022, 2021-2034

masalah
Bencana alam seperti kebakaran hutan, lapisan es
Antartika yang semakin menipis yang memicu kenaikan
permukaan laut, perubahan nutrisi di danau yang
menyebabkan pertumbuhan ganggang hijau yang tidak
terkendali (theecologist, 2020). UNESCO menyatakan
1,7 juta anak di bawah usia lima tahun meninggal per
tahun karena polusi udara dan air, paparan zat beracun,
bersama dengan jenis kerusakan lingkungan lainnya.
Anak-anak adalah yang paling tidak bertanggung jawab
atas perubahan iklim, namun mereka akan paling
menderita akibatnya, dan untuk waktu yang paling lama.
Beberapa kasus tersebut membuktikan keberlanjutan
global saat ini menjadi topik yang sangat krusial sehingga
untuk mencapai keberlanjutan global, kita memerlukan
perubahan mental global sebagai kondisi yang harus
terjadi dan esensial untuk mencegah kemerosotan kondisi
iklim yang membawa malapetaka dan tidak dapat diubah
lagi. Keberlanjutan membutuhkan proses korektif yang
kompleks dan mendalam untuk mengatasi berbagai
ketidakberlanjutan, termasuk dimensi etika dan budaya
yang sarat nilai. Perlu upaya nyata dalam mewujudkan
keberlanjutan global serta diperlukan target ambisius dan
implementasi diperlukan segera. Resolusi, yang diadopsi
pada sesi ke-45 Dewan Hak Asasi Manusia, tentang 'Hak
Anak: Mewujudkan hak-hak anak melalui lingkungan
yang sehat' mendesak Negara-negara untuk mengambil
langkah-langkah untuk menjamin hak-hak anak dan
generasi mendatang dalam menghadapi kerusakan
lingkungan. Inti dari resolusi ini adalah memastikan
pendidikan menangani masalah lingkungan termasuk
perubahan iklim dengan mengintegrasikannya di semua
tingkat pendidikan untuk meningkatkan pemahaman dan
rasa hormat terhadap alam dan mempersiapkan anak-
anak untuk keputusan masa depan yang harus mereka
buat. Hal ini memperkuat implementasi Pasal 29 (1)
Konvensi Hak Anak tentang tujuan pendidikan yang
menyatakan bahwa pendidikan anak harus diarahkan
pada “...pembangunan rasa hormat terhadap lingkungan
hidup”. Selain itu, resolusi tersebut menyerukan pelatihan
guru untuk memungkinkan mereka melaksanakan
pengajaran yang efektif tentang masalah dan tantangan
lingkungan.
Kontak dengan lingkungan alam memberikan
berbagai manfaat, dari pendidikan hingga budaya hingga
sosial. Ada banyak bukti untuk mendukung manfaat yang
luas dari belajar di lingkungan alam. Pengalaman
langsung dapat membantu membuat mata pelajaran lebih
hidup dan menarik bagi siswa dan meningkatkan
pemahaman mereka dan untuk mempersiapkan mereka
menghadapi tahap kehidupan berikutnya. Seperti yang
disampaikan oleh Malin Ideland dalam bukunya yang
berjudul The Eco-Certified Child: Citizenship and
education for sustainability and environment. Malin
Ideland memaparkan dimulai dari menyadari bahwa
2
Kajian Praktik Ecoliteracy Berorientasi ESD Trenggalek Agropark
berkontribusi pada
lingkungan adalah nyata dan perlu segera ditangani.
Bekerja menuju budaya yang berkelanjutan dan praktik
ramah lingkungan membutuhkan pemahaman yang
dapat mendukung niat baik mendidik untuk masa depan
yang berkelanjutan. Ideland menunjukkan bagaimana
estetika praktik ramah lingkungan yang telah
dipromosikan membutuhkan kritik serius dan mendesak,
mengkaji kembali hal yang tampaknya tidak dapat
disangkal bukanlah tugas yang mudah, tetapi intervensi
hati-hati Ideland berhasil mengundang pembaca untuk
kembali menilai pendidikan lingkungan dan
keberlanjutan (Mason, 2020). Hal ini sejalan dengan
konsep Nature Education for Sustainable Todays and
Tomorrows (NEST) yang digagas oleh Laura Piersol, dkk
memberikan kesempatan belajar pengalaman langsung
bagi anak-anak di ruang kelas luar dan dalam ruangan
yang mereka jelajahi. Laura, dkk percaya bahwa di masa
krisis ekologis ini, menawarkan potensi tingkat
kepedulian yang lebih dalam terhadap bumi adalah
sebuah bentuk tanggung jawab (Laura, dkk, 2018).
Tindakan yang memadukan pembelajaran dengan proses
mendidik siswa untuk bermitra dengan alam dapat
melahirkan generasi yang ecoliterate dalam hal
pengetahuan, sikap, atau perilaku ramah lingkungan
(Geng et al., 2019).
Menindaklanjuti hal tersebut literasi ekologi yang
menekankan kedudukan pengetahuan ilmiah serta
pemikiran ekologis dalam mengidentifikasi ikatan
kausalitas dalam sistem sosio-lingkungan, untuk
memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih
tercerahkan. memungkinkan masyarakat yang sadar
dalam membuat keputusan ataupun mengambil aksi atas
berbagai isu lingkungan (Lewinsohn, M. Thomas et al,
2014). Ecoliteracy mengacu pada pendidikan
lingkungan, menekankan bahwa pendidikan lingkungan
merupakan langkah penting dalam mengubah
masyarakat dan paradigma masyarakat global menuju
pembangunan berkelanjutan. Capra dan lainnya telah
mengembangkan ecoliteracy dengan fokus pada
penciptaan komunitas dan masyarakat manusia
berkelanjutan. Istilah ecoliteracy didefinisikan sebagai
pemahaman tentang prinsip-prinsip organisasi ekosistem
dan penerapan berbagai prinsip tersebut guna
menciptakan komunitas dan masyarakat yang
berkelanjutan. Ecoliteracy dapat mempersiapkan
masyarakat yang efektif dan berkelanjutan, dengan
kecakapan global dari kepala, hati, tangan dan jiwa,
yang terdiri dari pemahaman organik tentang dunia dan
tindakan partisipatif didalamnya bersama dengan
lingkungan (McBride, B. B. et al, 2013). Ecoliteracy
terdiri dari berbagai aspek yang memiliki karakteristik
yang dapat dicapai sejalan dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang disepakati. McBride, B. B. et al,
mengoperasionalkan ecoliteracy menjadi tiga
kompetensi. Pertama mempromosikan dan

3
Kajian Praktik Ecoliteracy Berorientasi ESD Trenggalek Agropark

pembangunan ekonomi yang membahas kesetaraan sosial dari perubahan iklim”. Dalam keanekaragaman hayati,
dan keberlanjutan ekologis. Kedua mengembangkan LO menuntut peserta didik untuk memahami ekologi
banyak dimensi keberadaan seseorang dalam interaksi dasar dan ekosistem laut beserta ancamannya terhadap
dengan semua aspek lingkungan. Ketiga ekosistem. Sehingga saat ini pendidikan untuk
mengembangkan pemahaman organik tentang dunia dan pembangunan berkelanjutan (ESD) terhubung dengan
aksi partisipatif alam dan dengan lingkungan. Goleman, ecoliteracy berdasarkan 17 kategori pembangunan
et al. (2012) juga menyampaikan lima landasan berkelanjutan yang disepakati oleh negara-negara
pendidikan ekologi diantanya develop empathy for all anggota PBB.
froms of life, embrace sustainability as a community Melalui ecoliteracy berorientasi ESD, siswa
practice, make the invisible visible, anticipate unintended memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai
consequences, dan understand how nature sustains life. untuk mengatasi tantangan lingkungan dan sosial
Sedangkan Kompetensi ecoliteracy yang dirumuskan beberapa dekade mendatang. Mereka belajar untuk
oleh The Center for Ecoliteracy (2022) meliputi berfikir secara ekologis, memahami keterkaitan sistem
head/cognitive (learning to know), the heart/emosional manusia dan alam, dan mengembangkan kapasitas untuk
(learning to be), the hands/psikomotorik (learning to do), menerapkan pemahaman ini sehingga komunitas manusia
dan the spirit (learning to live together). Ecoliteracy dan ekosistem dapat berkembang. Penelitian oleh E.
tidak hanya suatu kemampuan mengidentifikasi, Vargas-Madrazo (2018) berjudul “Dialog kontemplatif
mengklarifikasikan, dan memberi nama berbagai aspek sebagai dasar sikap transdisipliner: Ecoliteracy Menuju
lingkungan namun juga mencakup keahlian guna Pendidikan Untuk Keberlanjutan Manusia”. Madrazo
mengambil aksi serta berpartisipasi dalam proses melalui penelitiannya menyatakan konsep ecoliteracy
pengambilan keputusan atas berbagai permasalahan dan kuat kaitannya dengan pendidikan untuk pembangunan
isu lingkungan. berkelanjutan, yang meliputi berita, isu-isu kunci terkait
Konsep Education for Sustainable Development pembangunan berkelanjutan dalam pedagogi dan
(ESD) yang digagas oleh UNESCO memberdayakan pembelajaran, model, perubahan iklim, pengurangan
peserta didik dari seluruh umur dengan pengetahuan, resiko bencana, keanekaragaman hayati, pengurangan
keahlian, nilai, serta sikap untuk menanggulangi kemiskinan dan konsumsi berkelanjutan. Melek secara
tantangan global yang saling terikat termasuk di ekologi merupakan tahap pertama untuk membangun
dalamnya perubahan iklim, degradasi lingkungan, komunitas yang berkelanjutan sebab prinsip-prinsip
hilangnya keanekaragaman biologi/hayati, kemiskinan, lingkungan memandu penciptaan komunitas belajar
serta ketidaksetaraan. Orientasi ESD berwawasan ke berdasarkan pembangunan berkelanjutan.
depan, dengan fokus pada perlindungan lingkungan dan Berdasarkan permasalahan dan konsep terkait yang
lebih banyak tindakan untuk melestarikan ekologi telah dipaparkan, sehingga perlu adanya penelitian
bersama. Education for Sustainable Goals membutuhkan lingkungan mengenai muatan praktik ecoliteracy yang
perubahan pola pikir menggunakan pemikiran keadaan berorientasi education for sustainable development
lingkungan yang lebih baik sebagai kehidupan saat ini sebagai sumber belajar di sekolah dasar. Menurut Dale
dan masa depan atau dikenal dengan pendidikan (dalam Sitepu, 2017), sumber belajar adalah bagian dari
ecoliteracy (Setyaningrum, 2020). Rieckmann (2018) kegiatan belajar yang digunakan untuk mendukung dan
menyebutkan Pedagogi ESD disebut sebagai “interaktif, mempermudah proses belajar dengan tujuan untuk
berpusat pada peserta didik . . . sebuah pedagogi menanamkan pengetahuan, keterampilan, sikap,
transformatif berorientasi aksi, yang dicirikan oleh keyakinan, emosi dan perasaan kepada individu.
elemen-elemen seperti pembelajaran mandiri, partisipasi Association of Education Communication Technology
dan kolaborasi, orientasi masalah”. Rieckmann mendaftar (AECT), sumber belajar didefinisikan sebagai segala
tiga "pendekatan pedagogis kunci dalam ESD yang sumber data, orang atau benda yang dapat digunakan
terdiri dari pendekatan yang berpusat pada peserta didik, sebagai bagian dari fasilitas untuk memudahkan proses
pembelajaran berorientasi tindakan, dan pembelajaran belajar bagi siswa (Sitepu, 2017). Dijelaskan oleh
transformative, untuk setiap tema, Rieckmann mendaftar Sudjana (dalam Nurhasana, Ana et al, 2022)
sejumlah tujuan pembelajaran (Learning Orientation), menggunakan lingkungan sebagai sarana belajar
dibagi menjadi tiga kategori tujuan pembelajaran memiliki manfaat, antara lain, kegiatan belajar lebih
Kognitif, Sosial-emosional, dan Perilaku. Tujuan menarik dan tidak membosankan; hakikat belajar akan
pembelajaran kognitif sebagian besar sesuai dengan lebih masuk akal ketika siswa dihadapkan pada situasi
ecoliteracy. Dalam tema aksi Iklim, misalnya, LO dan keadaan kehidupan nyata; materi yang bisa dipelajari
kognitif mencakup pemahaman tentang efek rumah kaca, lebih kaya dan lebih objektif; kegiatan pembelajaran bagi
bagaimana aktivitas manusia mengubah iklim, dan siswa lebih komprehensif dan aktif karena dapat
“konsekuensi utama ekologi, sosial, budaya dan ekonomi dilakukan dengan

1
JPGSD. Volume 10 Nomor 9 Tahun 2022, 2021-2034

berbagai cara, seperti mengamati, bertanya atau menjadi dasar untuk mengidentifikasi informan/subjek
wawancara. Lingkungan yang dimaksud dalam penelitian penelitian adalah kawasan wisata Trenggalek Agropark.
ini adalah Trenggalek Agropark yang terletak di pusat Identifikasi informan/subjek dilakukan secara purposive
kota Kabupaten Trenggalek dengan mengusung konsep dan snowball sampling. Teknik purposive digunakan
pertanian terpadu yang difungsikan sebagai sarana sebab untuk mendapatkan data yang kredibel dibutuhkan
edukasi pertanian dan ruang terbuka hijau. Trenggalek informan yang kompeten dibidangnya. Sedangkan teknik
Agropark menawarkan teknologi pengelolaan padi snowball digunakan untuk mengantisipasi adanya
dengan sistem tumpang sari yaitu dengan padi dan ikan. perubahan informan jika dalam situasi tertentu informan
Selain itu, sejumlah teknologi telah dikembangkan untuk yang terlibat meningkat karena informan tidak
pengembangan berbagai tanaman pekarangan, tanaman memberikan informasi yang mendalam. Informan/subjek
obat, sayuran dan bunga. Melihat profil secara umum penelitian ini adalah pengelola wisata Trenggalek
kawasan wisata Trenggalek Agropark, memiliki potensi Agropark, kepala unit bagian pendidikan dasar Dinas
untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar ecoliteracy Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten
berorientasi education for sustainable development di Trenggalek, dan kepala sekolah SDN 2 Sengon
sekolah dasar karena memungkinkan siswa untuk Kabupaten Trenggalek. Pengumpulan data dilakukan
berkenalan dengan komunitas atau ekosistem dalam melalui observasi di kawasan wisata Trenggalek
kursus ekologi dasar. Pembelajaran berbasis masalah Agropark, wawancara kepada informan/subjek, serta
dapat dengan mudah dimasukkan dengan merencanakan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada
kegiatan siswa. Siswa dapat melakukan studi yang penelitian ini menggunakan analisis Miles & Huberman
menghubungkan penggunaan lahan manusia dengan (Sarosa Samiaji, 2021) dengan tiga tahapan yang meliputi
perubahan vegetasi. Selain itu, kunjungan dapat reduction, data display, dan conclusion
memberikan siswa kontak langsung dengan sistem dan drawing/verification sedangkan validitas data dibuktikan
lanskap yang terdegradasi atau di bawah pengaruh dengan proses triangulasi data dan meningkatkan
manusia, meningkatkan pemahaman mereka tentang ketekunan. Proses triangulasi dilakukan melalui
hubungan antara proses ekologi dan masalah lingkungan. triangulasi metode, setelah memperoleh data wawancara
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik kemudian dikomparasikan dengan hasil observasi dan
ecoliteracy berorientasi education for sustainable dokumentasi.
development pada kawasan wisata Trenggalek Agropark.
Diharapkan temuan pada penelitian ini dapat memberikan HASIL DAN PEMBAHASAN
kontribusi bagi pengembangan pembelajaran ecoliteracy Hasil Penelitian
khususnya di sekolah dasar berupa adanya muatan materi Praktik Ecoliteracy berorientasi Education for
praktik ecoliteracy berorientasi ESD pada kawasan Sustainable Development pada kawasan wisata
wisata Trenggalek Agropark yang sesuai dengan Capaian Trenggalek Agropark.
Pembelajaran Kurikulum Merdeka sehingga temuan Jadikan yang tidak terlihat terlihat dan antisipasi
materi tersebut dapat dikembangkan menjadi terobosan konsekuensi yang tidak diinginkan. Berdasarkan hasil
baru sebagai sumber belajar bagi siswa sekolah dasar wawancara, fitur yang ada pada Trenggalek Agropark
yang mendorong dalam upaya mewujudkan siswa dapat memfasilitasi siswa untuk belajar langsung dengan
ecoliterate dan tercerahkan tentang pentingnya alam. Menciptakan lingkungan alami dan membuktikan
lingkungan bagi kehidupan mereka dan kehidupan bagaimana alam bekerja adalah satu cara mengajarkan
makhluk hidup lainnya sehingga siswa dan guru dapat literasi lingkungan dan bagaimana keberlanjutan terjadi.
menunjukkan sikap positif terhadap lingkungan yang Trenggalek Agropark dikembangkan dengan fitur-fitur
diwujudkan dalam aktualisasi gaya hidup, perilaku, dan seperti kompleks biji-bijian komposit, hortikultura,
etika sejak berada di sekolah dasar. kompleks pertanian organik, kompleks uji pertanian,
peternakan dan perikanan, sistem daur ulang sumber daya
METODE ternak yang dapat memproses biomassa. Misalnya, ketika
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif siswa belajar tentang tumbuhan dan fungsi tumbuhan,
deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Rancangan siswa akan menyelidiki dan bereksperimen dengan
penelitian dengan menggunakan pendekatan studi kasus diorama, dan mereka akan mengamati secara langsung
memungkinkan seorang peneliti untuk menggali suatu erosi dan banjir sehingga mereka memahami bahwa salah
fenomena tertentu dalam suatu waktu dan kegiatan serta satu fungsi tumbuhan adalah untuk mencegah banjir.
mengumpulkan informasi secara terinci dan mendalam Selain itu adanya kegiatan pendukung seperti menanam
dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan pohon, pembuatan kompos, dan melakukan pemupukan.
data selama periode tertentu. Objek penelitian yang

2
Kajian Praktik Ecoliteracy Berorientasi ESD Trenggalek Agropark

Berikut hasil wawancara dengan Bapak Purwanto, S.P. “jadi agropark ini memanfaatkan seluruh potensi
selaku Kepala Bidang TPH pada tanggal 22 Juni 2022. energi sehingga dapat dipanen secara seimbang,
“secara sepenuhnya seluruh kawasan di wilayah maksudnya pada kawasan tersebut terdapat sektor
agropark merupakan fokus area natural mbak, karena produksi tanaman, peternakan maupun perikanan.
dalam pembangunan agropark sendiri sudah Adanya keterkaitan antarsistem dapat mengurangi
memperhatikan dan memperhitungkan dampak bagi penggunaan dan kebergantungan pada input produksi
lingkungan sekitar. Bagaimana dalam pembangunan eksternal, berupa pupuk, obat-obatan dan benih, lebih
agropark ini tetap memperhatikan kelestarian khususnya lagi kebergantungan pada input inorganic
lingkungan sekitar dimana asal mula sebelum dan meminimalisir terhadap pencemaran air, udara,
didirikan agropark ini merupakan natural area” dan agar ekosistem sekitar tetap seimbang begitu
(K.T.P.H.W.09.00.Jumat.22-6-2022). mbak” (K.T.P.H.W.09.00.Jumat.22-6-2022).

“memang fokus dari dibangunnya agropark ini “jadi dalam satu kawasan agropark, makhluk
sebagai wisata edukasi mbak dengan desain lanskap hidup dengan berbagai tingkatan tersebut mulai dari
pertanian terpadu. Namun yang perlu ditekankan kelas individu, spesies, populasi, kemudia komunitas
disini adalah sebagai wahana pendidikan dan wisata dan pada akhirnya membentuk sebuah ekosistem
pertanian mbak, harapannya melalui pendidikan dapat buatan ya mbak. Kan di agropark itu ada hewan
memberikan pemahaman dan pembelajaran mengenai seperti kelinci, burung, sapi, kambing, hingga koi.
pertanian terpadu serta nilai penting di dalamnya Selain hewan ternah juga ada berbagai jenis tanaman
kepada seluruh kalangan masyarakat, termasuk anak- yang mana semua itu sudah di desain sesuai dengan
anak. Demikian halnya dengan wisata pertanian yang lingkungan aslinya dan semua mahkluk hidupa
diharapkan mampu menjadi salah satu area rekreasi maupun biotik yang ada di agropark saling berkaitan,
bagi keluarga. Adanya wahana pendidikan dan wisata saling berkontribusi karena kembali lagi pada konsep
pertanian ini diharapkan mampu mengembangkan dan awal agropark yaitu pertanian terpadu, kegiatan
memperkenalkan pentingnya menjaga lingkungan dan pertanian yang mampu menjaga keseimbangan
menerapkan keberlanjutan lingkungan melalui ekosistem di dalamnya” (K.T.P.H.W.09.00.Jumat.22-
pertanian terpadu kepada masyarakat” 6-2022)
(K.T.P.H.W.09.00.Jumat.22-6-2022).
Kembangkan empati untuk semua bentuk kehidupan.
Dalam perencanaan agropark telah meyusun pola dan Pada tingkat dasar, semua organisme termasuk manusia
arah pengembangannya, meliputi pengembangan jenis membutuhkan makanan, air, ruang, dan kondisi yang
tanaman, pengelolaan air, animal welfare, pengolahan mendukung keseimbangan dinamis untuk bertahan hidup
kotoran pada demplot peternakan. Selain itu, kegiatan dengan mengenali kebutuhan yang dimiliki bersama
yang disuguhkan pada kawasan Trenggalek Agropark dengan semua organisme, dapat mengubah perspektif
adalah bercocok tanam mulai dari penyemaian, pandangan manusia sebagai yang terpisah dan superior ke
pembibitan, hingga proses tanam serta proses pandangan yang lebih otentik tentang manusia sebagai
pengelolaan antar komponen yang saling anggota alam. Perspektif tersebut dapat memperluas
berkesinambungan dari komponen hayati hingga non lingkaran empati anak-anak untuk memperhatikan
hayati. Pada dasarnya Trenggalek Agropark merupakan kualitas hidup bentuk kehidupan lain (makhluk lain),
wujud upaya pemerintah Trenggalek dalam mewujudkan merasakan kepedulian yang tulus tentang kesejahteraan
pembangunan pertanian berkelanjutan (sustainable mereka, dan bertindak berdasarkan kepedulian itu.
agriculture) yang merupakan implementasi dari konsep Dinas pendidikan kota Trenggalek mendukung
pembangunan berkelanjutan (sustainable development) kesempatan pendidikan dasar dengan pembelajaran yang
yang bertujuan meningkatkan pendapatan dan melibatkan peserta didik kontak langsung dengan
kesejahteraan masyarakat tani secara luas. Hal ini makhluk hidup, melakukan kunjungan lapangan ke
dilakukan melalui peningkatan produksi pertanian kawasan alam, kebun binatang, kebun raya, dan pusat
(kuantitas dan kualitas), dengan tetap memperhatikan penyelamatan hewan, dan melibatkan siswa dalam
kelestarian sumber daya alam dan lingkungan. proyek lapangan seperti restorasi habitat namun
Pembangunan pertanian dilakukan secara seimbang dan penerapannya belum sepenuhnya maksimal dikarenakan
disesuaikan dengan daya dukung ekosistem sehingga hambatan masing-masing sekolah. Berikut hasil
kontinuitas produksi dapat dipertahankan dalam jangka wawancara dengan Bapak Muhammad Ika Rahmanu,
panjang, dengan menekan tingkat kerusakan lingkungan S.Pd selaku Kepala Bidang Pengelolaan Pendidikan
sekecil mungkin dengan better environment, better Sekolah Dasar pada tanggal 25 Juni 2022.
farming, and better living. Berikut hasil wawancara “iya mbak mendukung sekali, seperti melalui
dengan Bapak Purwanto, S.P. selaku Kepala Bidang TPH program bapak bupati mewujudkan “100 desa wisata”
pada tanggal 22 Juni 2022. di Trenggalek ini, dengan melibatkan anak-anak di
desa tersebut untuk belajar langsung di tempat wisata

3
JPGSD. Volume 10 Nomor 9 Tahun 2022, 2021-2034

unggulan masing-masing desa penerapan kecilnya “kalau untuk kegiatan partisipatif di agropark
seperti itu. Lalu kemarin juga ada eco camp di tentunya berkaitan dengan pertanian dan peternakan
Ngulung Wetan Munjungan yang termasuk bagian mbak dengan model pertanian terpadu yaitu semua
dari program 100 desa wisata mbak” komponen saling berkaitan antarsistem produksi
(K.P.P.D.W.08.30.Senin.25-6-2022). dengan harapan selain dapat meningkatkan hasil
produksi juga dapat mengurangi penggunaan dan
“tentu saja iya mbak, namun cakupannya masih kebergantungan pada input produksi eksternal mbak.
dalam sekolah itu yang bisa capai. Seperti menanam Kegiatannya tentunya pengunjung dapat belajar
pohon, memelihara tumbuhan dan hewan lingkungan langsung proses pembibitan, penanaman, lalu ada
sekitar sekolah, lalu kunjungan ke tempat wisata di juga belajar bagaimana mengolah limbah yang
dekat sekolah yang bisa digunakan sebagai tempat dihasilkan hewan ternak, begitu mbak”
belajar. Namun untuk kunjungan seperti ke kebun (K.T.P.H.W.09.00.Jumat.22-6-2022).
raya atau ke pusat penyelamatan satwa itu belum
mbak, karena gimana ya mbak itu kembali ke “tentu saja proyek pertanian terpadu mbak,
anggaran sekolah masing-masing” kegiatan pertanian yang ada di wisata agropark
(K.P.P.D.W.08.30.Senin.25-6-2022). memanfaatkan seluruh potensi energi dan melibatkan
makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya
Konsep ini selaras dengan dengan domain heart (afektif) sehingga aliran nutrisi (unsur hara) dan energi terjadi
yang berisi kompetensi ecoliteracy seseorang yang secara seimbang sehingga mampu menjaga
menunjukan sikap empati terhadap makhluk hidup di keseimbangan ekosistem di dalamnya”
(K.T.P.H.W.09.00.Jumat.22-6-2022).
sekitarnya. Heart mengacu pada pemberdayaan domain
afektif dalam membentuk nilai dan sikap yang Konsep pertanian terpadu Agropark dengan produksi dan
diterjemahkan ke dalam perilaku. Aspek heart dalam pengolahan tanaman dan hewan produktif yang
penelitian ini adalah kemampuan untuk merasakan dikombinasikan dengan input pengetahuan dan teknologi
kepedulian, empati, dan rasa hormat terhadap makhluk tingkat serta pengelolaan siklus air, mineral dan gas
hidup. Konsep ini sejalan dengan proyek inovasi yang ditutup dengan terampil dan penggunaan energi fosil
ada di Trenggalek Agropark, mulai dari membuat dan diminimalkan, terutama dengan pemrosesan berbagai
merancang konsep hingga mengembangkan strategi aliran residu dan produk sampingan, daur ulang untuk
untuk perencanaan bersifat ekologis dimana dalam mengurangi biaya produksi dengan menggunakan
lingkup kecil agropark tersebut membentuk circle kecil kembali produk sampingan dan meminimalkan limbah
yang saling mempengaruhi. SOP yang dibuat terkait pertanian dan peternakan, air, dan gas telah mengajarkan
dengan pelaksanaan Trenggalek Agropark adalah dengan setiap komponen yang ada di lingkungan saling
kegiatan utama pertanian yang tetap menjaga mempengaruhi begitu juga dengan manusia sebagai
keberlanjutan dan ramah lingkungan dengan bagian dari komponen biotik. Berikut hasil wawancara
memanfaatkan penggunaan sumber daya lokal secara dengan Bapak Purwanto, S.P. selaku Kepala Bidang TPH
optimal serta penggunaan masukan seperti pupuk dan pada tanggal 22 Juni 2022.
pestisida yang ramah lingkungan. Selain itu, untuk “salah satu contohnya ya mbak yang ada di
mengurangi penggunaan masukan luar dilakukan usaha agropark pengolahan sampah peternakan bisa
pemanfaatan limbah dari tanaman, ternak, dan ikan digunakan untuk pertanian. Contoh nyata dari sistem
menjadi masukan bagi produksi pertanian. Adanya seperti ini adalah sawah atau ladang yang tempatnya
keterkaitan antarsistem produksi dapat mengurangi berdekatan dengan peternakan. Sampah–sampah dari
ladang, bisa diberikan pada hewan ternak sebagai
penggunaan dan kebergantungan pada input produksi
pangan. Setelah dimakan maka hewan akan
eksternal, berupa pupuk, obat-obatan dan benih, lebih mengeluarkan kotoran. Kotoran ini nantinya bisa
khususnya lagi kebergantungan pada input inorganik. digunakan sebagai pupuk untuk tanaman tadi. Dengan
Penekanan pada keberlanjutan terlihat melalui berbagai begitu, tercipta hubungan saling menguntungkan dan
proyek yang ada di kawasan wisata Trenggalek Agropark mengurangi ketergantungan terhadap faktor eksternal
seperti pada demplot pertanian, yang mengajarkan cara seperti penggunaan pupuk kimia”
menanam, memelihara, dan memanen. Dengan demikian, (K.T.P.H.W.09.00.Jumat.22-6-2022).
pengunjung dikelilingi oleh dan selalu berhubungan
Merangkul keberlanjutan sebagai praktik komunitas.
dengan berbagai langkah keberlanjutan. Berbagai fitur
Gagasan tentang keberlanjutan sebagai praktik
cocok untuk pembelajaran pengalaman dan
masyarakat, bagaimanapun, mewujudkan beberapa
mengkomunikasikan pendekatan holistik menuju
karakteristik yang berada di luar definisi sebagian besar
kelestarian lingkungan. Berikut hasil wawancara dengan
sekolah tentang diri mereka sendiri sebagai "komunitas",
Bapak Purwanto, S.P. selaku Kepala Bidang TPH pada
namun elemen ini penting untuk membangun
tanggal 22 Juni 2022.

4
Kajian Praktik Ecoliteracy Berorientasi ESD Trenggalek Agropark

ecoliteracy. Aspek hands atau kompetensi ecoliteracy “kegiatan pertanian terpadu yang ada di agropark
yang berisi perilaku seseorang yang telah menerapkan memperhatikan keseimbangan ekosistem. Di
pengetahuan ekologinya dalam kehidupan sehari-hari. Agropark, anak-anak dapat mengenal lingkungan dan
Tangan mengacu pada berlakunya domain psikomotorik tatacara bercocok tanam, dimana anak-anak
dikenalkan tatacara dan kelola pertanian mulai dari
untuk mempelajari pengembangan keterampilan praktis
belajar menyisapkan persemasian, pembibibitan serta
dan pekerjaan fisik seperti membangun, menanam, tatacara bercocok tanam. Selain itu, pertanian terpadu
membuat dan menggunakan alat, benda dan prosedur ini juga melibatkan makhluk hidup dalam satu atau
yang dibutuhkan dalam masyarakat yang berkelanjutan, beberapa tahapnya yaitu peternakan maupun
menghidupkan keyakinan ke dalam tindakan praktis dan perikanan. Keberadaan sektor-sektor ini akan
efektif, serta menerapkan pengetahuan ekologi untuk mengakibatkan kawasan tersebut memiliki ekosistem
yang lengkap dan seluruh komponen produksi tidak
praktik desain ekologis.
akan menjadi limbah karena pasti akan dimanfaatkan
Konsep pertanian terpadu Agropark dengan produksi dan oleh komponen lainnya. Harapannya dengan
pengolahan tanaman dan hewan produktif yang mencintai pertanian dan prosesnya serta produksinya
dikombinasikan dengan input pengetahuan dan teknologi disitulah anak-anak selain lebih dekat dengan
tingkat serta pengelolaan siklus air, mineral dan gas lingkungan tempat hidupnya juga mempunyai
ditutup dengan terampil dan penggunaan energi fosil wawasan yang
diminimalkan, terutama dengan pemrosesan berbagai luas menyangkutpertanian”(K.T.P.H.W.09.00.Jumat.2
2-6-2022).
aliran residu dan produk sampingan, daur ulang untuk
Integrasi Muatan Materi ke dalam Pembelajaran di
mengurangi biaya produksi dengan menggunakan
Sekolah Dasar.
kembali produk sampingan dan meminimalkan limbah
Saat ini Kemendikbud Ristek telah menerapkan
pertanian dan peternakan, air, dan gas telah mengajarkan
Kurikulum Medeka. Kompetensi pembelajaran yang
setiap komponen yang ada di lingkungan saling
harus dicapai peserta didik pada setiap fase pada
mempengaruhi begitu juga dengan manusia sebagai
kurikulum merdeka tertuang pada Capaian Pembelajaran
bagian dari komponen biotik. Seperti dipraktikkan dalam
(CP). Struktur Kurikulum Merdeka SD telah diatur oleh
kegiatan menanam tanaman baik dengan media tanam
SK Mendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang
hidroponik, tanah, batu bata, kemudian pengolahan
pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan
sampah organik yaitu berupa kegiatan composting
pembelajaran. Pada kurikulum merdeka jenjang
dengan media tong komposter. Partisipasi aktif siswa
pendidikan dasar dibagi menjadi 3 fase yaitu fase A kelas
dalam ecoliteracy yang ditujukan melalui tindakan,
1 & 2, fase B kelas 3 & 4, fase C kelas 5 & 6. Pendidikan
kegiatan, atau gaya hidup tertentu, termasuk pembelian
ecoliteracy berorientasi ESD perlu diintegrasikan ke
konsumen yang ramah lingkungan, menggunakan metode
dalam Kurikulum Merdeka untuk memberikan perspektif
untuk melestarikan sumber daya, membantu penegakan
mengenai keberlanjutan kepada anak-anak sedari dini.
peraturan lingkungan, menggunakan cara pribadi dan
Kurikulum Merdeka mendorong guru untuk menerapkan
interpersonal untuk mempromosikan praktik berwawasan
project based learning, di mana siswa dapat belajar
lingkungan dan mendukung kebijakan lingkungan.
melalui penyelesaian suatu proyek atau kegiatan nyata.
Berikut hasil wawancara dengan Bapak Purwanto, S.P.
Siswa ditantang untuk bereksplorasi, meneliti,
selaku Kepala Bidang TPH pada tanggal 22 Juni 2022.
menganalisa masalah dan mencari solusi dengan
“Secara umum banyak jenis kegiatan yang
demikian, siswa dapat kesempatan untuk memimpin dan
ditawarkan mbak, terkait dengan apresiasi alam dan
pertanian, kegiatan pendidikan, rekreasi panen dan menjalankan proyek untuk menanggapi masalah terkait
kegiatan rekreasi umum di luar ruangan. Dalam lingkungan hidup. Metode belajar tersebut dapat
perencanaan agropark ini tentunya telah memfasilitasi pengalaman belajar langsung dan
memperhatikan dampak, dan kemudian meyusun pola memberdayakan siswa untuk menjadi agen keberlanutan
dan arah pengembangannya, seperti perencanaan lingkungan hidup untuk aksi alam sejak di sekolah dasar.
pengembangan jenis tanaman, pengelolaan air yang Praktik ecoliteracy berorientasi ESD yang ada pada
sudah diterapkan yaitu biopori, penerapan animal
kawasan Trenggalek Agropark memiliki keterkaitan pada
welfare, pengolahan kotoran pada demplot
peternakan, dan yang masih kita usahakan adalah blok pelajaran IPAS Capaian Pembelajaran Kurikulum
berkaitan dengan tata kelola tranportasi karena Merdeka. Pemahaman IPAS, fase A kelas 1 & 2. Peserta
tempatnya ini di pusat kota kan yaa mbak. Dari situ, didik mengoptimalkan penggunaan pancaindra untuk
wisatawan yang berkunjung selain belajar tentang melakukan pengamatan dan bertanya tentang makhluk
pertanian juga menjadi tahu kegiatan yang ramah hidup dan perubahan benda ketika diberikan perlakuan
lingkungan” (K.T.P.H.W.09.00.Jumat.22-6-2022).
tertentu. Peserta didik menggunakan hasil pengamatan
untuk menjelaskan pola sebab akibat sederhana dengan

5
JPGSD. Volume 10 Nomor 9 Tahun 2022, 2021-2034

menggunakan beberapa media/alat bantu. Peserta didik dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah.
dapat membedakan antara hewan dan tumbuhan sesuai Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan dan
dengan bentuk dan ciri-ciri umumnya. Peserta didik tertulis dalam berbagai format.
mampu mengelaborasikan pemahamannya tentang Pada kelas rendah, pada tingkat perkembangan ini
konsep waktu (pagi-siang-sore-malam), mengenal nama- adalah beri anak waktu untuk mengamati dan
nama hari, nama bulan, kondisi cuaca dalam merenungkan. Menjelajahi air, lumpur, pasir, kerikil,
keterkaitannya dengan aktivitas sehari-hari. Peserta didik batang kayu, bebatuan dan batudan bahan alam lainnya
dapat mendeskripsikan benda-benda di lingkungan menggunakan panca indera mereka. Mengalami siklus
sekitar sebagai bagian dari lingkungan alami dan buatan. pertumbuhan dengan membantu guru menyiapkan,
Keterampilan Proses IPAS, fase A kelas 1 & 2. menanam sayuran dan kemudian memanen dari
Mengamati Di akhir fase A, peserta didik mengamati pembibitan hingga panen.
fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan Mendengarkan dongeng dengan tema ecoliteracy dan
mengoptimalkan penggunaan pancaindra. menghidupkannya kembali. Pada fase yang selanjutnya
Mempertanyakan dan memprediksi. Menyusun dan pada kelas rendah meliputi membaca, menggambarkan
menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang ingin hewan, tumbuhan, berjalan-jalan di alam di lingkungan
diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik setempat, di mana siswa mengamati perubahan
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di kehidupan tanaman dan hewan, dan hubungan simbiosis
lingkungan sekitar. Merencanakan dan melakukan yang mereka miliki, mempersiapkan, menanam,
penyelidikan. Melakukan pengukuran tidak baku dengan membangun tanah, dan menanam sayuran, mengunjungi
cara sederhana untuk mendapatkan data. Memproses, kebun secara teratur untuk mengamati pertumbuhan
menganalisis data dan informasi. Peserta didik tanaman, dan memanen makanan di kebun, terlibat dalam
mendiskusikan dan membandingkan antara hasil permainan dan aktivitas alam, menghormati alam dengan
pengamatan dengan prediksi. Dengan panduan, peserta membuat seni dan kerajinan dari bahan alami, bahan
didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda alam ada dalam berbagai bentuk termasuk padat, cair,
dengan mengacu pada teori. Mengomunikasikan hasil dan gas dan ketika zat yang dicampur, didinginkan atau
penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam format dipanaskan berubah. Hewan dan tumbuhan memenuhi
sederhana. kebutuhan mereka dengan cara yang berbeda, hidup di
Pemahaman IPAS, fase B kelas 3 & 4. Peserta didik jenis lingkungan yang berbeda, memiliki fitur yang
dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu membantu mereka hidup di sana, memiliki kebutuhan air,
sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta makanan dan cahaya yang berbeda, dan banyak lagi.
didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan Cerita tentang bagaimana hewan yang berbeda
dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan dilahirkan. Hewan memakan tumbuhan atau hewan lain
sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian untuk makanan dan mungkin menggunakan tumbuhan
makhluk hidup. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya atau bahkan hewan lain untuk berlindung dan bersarang.
siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga Akar, batang, daun, dan bagian tanaman lainnya memiliki
ketersediaan air. Peserta didik mengidentifikasi ragam peran khusus dalam perkembangan tanaman melalui
bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi cerita tentang bagaimana biji keluar dari kulit bijinya,
masyarakat. Peserta didik mendeskripsikan daun menyerap sinar matahari, atau akar menarik apa
keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan yang mereka butuhkan dari tanah. Terlibat dalam
lokal dan upaya pelestariannya. tanggung jawab lingkungan sehari-hari termasuk
Keterampilan Proses IPAS, fase B kelas 3 & 4. membuat kompos, mendaur ulang, merawat meja alam di
Mengamati di akhir fase ini, peserta didik mengamati kelas, merawat hewan kelas apa pun, menyiram tanaman,
fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan sumber daya dengan bijak, dll. Detail di
menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil alam melalui pengamatan dan mendengarkan deskripsi.
pengamatannya. Mempertanyakan dan memprediksi Pemahaman IPAS, fase C kelas 5 & 6. Peserta didik
dengan menggunakan panduan, peserta didik menyelidiki bagaimana hubungan saling ketergantungan
mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara antar komponen biotikabiotik dapat memengaruhi
ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan kestabilan suatu ekosistem di lingkungan sekitarnya.
yang dimiliki sebelumnya. Merencanakan dan melakukan Peserta didik mendeskripsikan adanya ancaman krisis
penyelidikan dengan panduan, peserta didik membuat energi yang dapat terjadi serta mengusulkan upayaupaya
rencana dan melakukan langkah-langkah operasional individu maupun kolektif yang dapat dilakukan untuk
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Peserta didik menghemat penggunaan energi dan serta penemuan
membandingkan antara hasil pengamatan dengan sumber energi alternatif yang dapat digunakan
prediksi
6
Kajian Praktik Ecoliteracy Berorientasi ESD Trenggalek Agropark

menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya. proses fotosintesis sangat penting bagi kehidupan
Peserta didik merefleksikan bagaimana perubahan tumbuhan ini dibagikan melalui cerita sederhana,
kondisi alam di permukaan bumi terjadi akibat faktor misalnya tentang cahaya matahari yang masuk jauh ke
alam maupun perbuatan manusia, mengidentifikasi pola dalam bumi dan dari pertemuan itu timbul warna hijau
hidup yang menyebabkan terjadinya permasalahan pada tanaman; terlibat dalam tanggung jawab lingkungan
lingkungan serta memprediksi dampaknya terhadap sehari-hari (termasuk membuat kompos, mendaur ulang,
kondisi sosial kemasyarakatan, ekonomi. Dengan penuh merawat hewan, menyiram tanaman, menggunakan
kesadaran, peserta didik melakukan suatu tindakan atau sumber daya dengan bijak, dll.) adalah komponen lainnya
mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan dari praktik ecoliteracy berorientasi ESD yang ada pada
kehidupan sehari-hari berdasarkan pemahamannya kawasan wisata Trenggalek Agropark. Metode presentasi
terhadap kekayaan kearifan lokal yang berlaku di mendukung pengembangan wawasan kemanusiaan yang
wilayahnya serta nilai-nilai ilmiah dari kearifan lokal mendalam bagi siswa seiring kemajuan mereka dalam
tersebut. pengetahuan ilmiah. Tentu saja, studi ini berlanjut
Keterampilan Proses IPAS, fase C kelas 5 & 6. Pada melalui pendekatan berbasis tindakan melalui
akhir fase C, peserta didik mengamati fenomena dan pengalaman dan proyek langsung, dan mengasah
peristiwa secara sederhana dengan menggunakan panca observasi objektif siswa. Seperti, siswa ditugaskan untuk
indra, mencatat hasil pengamatannya, serta mencari menjadi wirausahawan dan inovator dengan merancang
persamaan dan perbedaannya. Dengan panduan, peserta perusahaan, organisasi, atau produk tertentu yang baru.
didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk Siswa bekerja melalui seluruh proses inovasi, mulai dari
memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi membuat dan merancang konsep hingga mengembangkan
tentang penyelidikan ilmiah. Mengomunikasikan hasil strategi untuk perencanaan keuangan dan pemasaran/
penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan penjualan. Banyak proyek yang dibuat oleh siswa bersifat
argumen, bahasa, serta konvensi sains yang umum sesuai ekologis, seperti pertanian, yang seluruhnya terdiri dari
format yang ditentukan. demplot-demplot pertanian, pertenakan, dan pengolahan
Kelas tinggi anak mengalami perubahan mendasar limbah secara berkesinambungan. Siswa diajarkan cara
dalam berpikir. Mereka siap untuk memahami keadaan menanam, menanam, memelihara, dan memanen. Dengan
alam dengan cara yang lebih objektif dan memiliki demikian, siswa dikelilingi oleh dan selalu berhubungan
kebutuhan untuk mengembangkan hubungan baru dengan dengan berbagai langkah keberlanjutan. Berbagai fitur
alam. Kelas tinggi menyoroti tentang bagaimana orang pada kawasan wisata Trenggalek Agropark cocok untuk
memenuhi kebutuhan dasar mereka untuk tempat tinggal, pembelajaran pengalaman dan mengkomunikasikan
makanan, pakaian, dll ini akan menjawab pertanyaan pendekatan holistik menuju kelestarian lingkungan.
siswa tentang tempat mereka di dunia dan menyoroti
ketergantungan universal yang dimiliki manusia terhadap Pembahasan
lingkungan alam. Para siswa juga mengembangkan rasa ESD telah dimasukkan ke dalam pendidikan anak usia
hormat yang lebih dalam untuk semua yang diberikan dini, pendidikan sekolah, dan pendidikan tinggi. Orientasi
alam. Siswa belajar mengembangkan teknik bertani, ESD berwawasan ke depan, dengan fokus pada
mempraktikkan peternakan, mengenali pentingnya perlindungan lingkungan dan lebih banyak tindakan
menanam dan memanen pada waktu tertentu dalam untuk melestarikan ekologi bersama. Menurut
setahun untuk mendapatkan hasil tertinggi, memahami Setyaningrum (2020) ESD membutuhkan perubahan pola
hubungan antar tanaman dalam kaitannya dengan rotasi pikir menggunakan pemikiran keadaan lingkungan yang
tanaman, mengidentifikasi bagaimana penggunaan hewan lebih baik sebagai kehidupan saat ini dan masa depan
mendukung kesehatan pertanian, dan membaca pola atau dikenal dengan pendidikan ecoliteracy. Penelitian ini
cuaca dapat membantu memprediksi hasil musim tanam. merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan
Seperti yang telah disebutkan anak usia 9-10 tahun pendekatan studi kasus. Rancangan penelitian dengan
mengalami perubahan kesadaran. Mereka menjadi menggunakan pendekatan studi kasus memungkinkan
mampu membedakan dengan cara yang lebih objektif dan seorang peneliti untuk menggali suatu fenomena tertentu
menunjukkan keinginan yang meningkat untuk dalam suatu waktu dan kegiatan serta mengumpulkan
memahami aspek-aspek alam secara lebih rinci. informasi secara terinci dan mendalam dengan
Pengalaman keterampilan praktis yang dilakukan siswa menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data
meliputi, mengidentifikasi dan menggunakan tanaman selama periode tertentu. Penelitian ini mengkaji praktik
yang dapat dimakan dan obat; kunjungan lapangan di ecoliteracy berorientasi education for sustainable
mana siswa menjelajahi berbagai habitat hewan dan development pada kawasana wisata Trenggalek Agropak.
pengaruh lingkungan dari hewan tertentu di lingkungan; Wawancara dilakukan dengan tiga informan/narasumber.

7
JPGSD. Volume 10 Nomor 9 Tahun 2022, 2021-2034

Pertama kepada kepala unit pendidikan dasar Dinas diwujudkan melalui gerakan peduli lingkungan dan
Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten budaya di sekolah.
Trenggalek diperoleh informasi tentang kerangka Namun, pada kenyataannya hanya ada dua sekolah
kebijakan pendidikan ecoliteracy berorientasi ESD pada dasar adiwiyata di Trenggalek. Permendiknas No. 22
pendidikan dasar di Kabupaten Trenggalek dan bahwa pemanfaatan potensi daerah dapat dilakukan
pemanfaatan daerah wisata sebagai sumber belajar di dengan cara mengoptimalkan lingkungan sekitar,
sekolah dasar. Pendidikan dasar di Trenggalek untuk termasuk objek wisata sebagai sumber belajar, namun
mendorong pembelajaran ekologis yang diperlukan untuk pemanfaatan daerah wisata sebagai sumber belajar masih
mempraktikkan kehidupan yang berkelanjutan jarang ditemui terlebih mengingat kota Trenggalek telah
bawasannya Dinas Pendidikan kota Trenggalek meluncurkan program 100 desa wisata dan juga telah
mendukung kesempatan pendidikan dasar dengan dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bawasannya
pembelajaran yang melibatkan peserta didik kontak Dinas Pendidikan kota Trenggalek mendukung
langsung dengan makhluk hidup. Selain itu kesempatan pendidikan dasar dengan pembelajaran yang
mengembangkan empati terhadap bentuk kehidupan lain melibatkan peserta didik kontak langsung dengan
adalah dengan mempelajari budaya asli dari budaya asli, makhluk hidup. Pendapat yang disampaikan oleh Dageng
masyarakat tradisional telah memandang diri mereka (dalam Karwono, 2018) sumber belajar memiliki
sendiri terkait erat dengan tumbuhan, hewan, tanah, dan sejumlah komponen, baik yang direncanakan maupun
siklus kehidupan. Dinas pendidikan kota Trenggalek yang dimanfaatkan dan digunakan oleh siswa untuk
mengembangkan budaya asli sebagai bagian dari sumber mendukung perilaku belajar. Sejalan dengan itu, konsep
belajar melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran Nature Education for Sustainable Todays and Tomorrows
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler yang tidak hanya (NEST) yang digagas oleh Laura Piersol, dkk (2018)
terbatas di ruang kelas, tetapi lebih luas dari sebuah memberikan kesempatan belajar pengalaman langsung
ruang kelas atau sekolah cakupannya lebih luas lagi bagi anak-anak di ruang kelas luar dan dalam ruangan
dengan berkembang keluar. Namun masih banyak yang mereka jelajahi. NEST bertujuan untuk mendidik
ditemui kekurangan dan kendala dalam integrasinya. dengan cara memperdalam pemahaman dan kepedulian
Kemudian yang telah dijelaskan sebelumnya dalam terhadap dunia yang lebih dari sekadar hubungan antar
mewujudkan praktik ecoliteracy berorientasi pendidikan manusia. Tujuan tersebut menggaris bawahi sebuah
untuk pembangunan berkelanjutan di sekolah dasar serta harapan jika manusia tahu lebih banyak tentang alam,
mewujudkan pendidikan dari pikiran, hati, dan jiwa mengalami rasa ingin tahu tentangnya, dan
sehingga pembelajaran lebih bermakna, Dinas menumbuhkan pemahaman, maka manusia pada dasarnya
Pendidikan kota Trenggalek salah satunya dengan akan peduli terhadapnya. Kawasan wisata Trenggalek
memaksimalkan melalui program adiwiyata. Melalui Agropark tidak hanya sebagai tempat terbuka yang
analisis ecoliteracy berorientasi ESD yang dilakukan di difungsikan sebagai sarana edukasi pertanian terpadu
Sekolah Dasar 2 Sengon sebagai penerima Sekolah bagi masyarakat Trenggalek, namun dapat dimanfaatkan
Adiwiyata nasional satu-satunya di Trenggalek sebagai sumber belajar ecoliteracy berorientasi ESD
ditemukan program adiwiyata yang dijalankan sesuai karena memenuhi beberapa kriteria dalam aspek
dengan empat kompetensi yang dikembangkan The kompetensi.
Center for Ecoliteracy yaitu head (kognitif), heart Jadikan yang tidak terlihat terlihat dan antisipasi
(emosional), hand (psikomotorik), dan spirit (spiritual) konsekuensi yang tidak diinginkan. Pengetahuan dalam
diantaranya tertuang pada visi dan misi sekolah ecoliteracy sendiri adalah segala informasi yang
adiwiyata, kebijakan menghemat energi dan ATK, adanya memberikan fakta tentang lingkungan dan keseimbangan
program menanam tanaman bersama atau penghijauan, alam. Orang yang cerdas secara ekologis memiliki
pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, pengolahan pengetahuan tentang pentingnya memahami hubungan
limbah menjadi kompos, program kantin sehat bebas atau keterkaitan antara satu kelompok dan komponen
plastik, hingga pengadaan sarana dan prasaran ramah lainnya. Aspek kognitif seseorang sangat penting sebab,
lingkungan seperti pembuatan kebun. Hal ini tentunya jika seseorang tidak menguasai dan memahami informasi
sejalan dengan pendapat Geng et al., (2019) tindakan terkait lingkungan dan keseimbangan alam, berbagai
yang memadukan pembelajaran dengan proses mendidik bentuk tindakan dan pengambilan keputusan yang
siswa untuk bermitra dengan alam dapat melahirkan merusak lingkungan dapat semakin terjadi. Menciptakan
generasi yang ecoliterate dalam hal pengetahuan, sikap, lingkungan alami dan membuktikan bagaimana alam
atau perilaku ramah lingkungan sehingga berdampak bekerja adalah satu cara mengajarkan literasi lingkungan
positif bagi lingkungan sekolah, keluarga, dan dan bagaimana keberlanjutan terjadi. Trenggalek
masyarakat, dan gagasan tersebut Agropark mengusung konsep pertanian terpadu yang
merupakan kegiatan pertanian yang mampu menjaga
8
Kajian Praktik Ecoliteracy Berorientasi ESD Trenggalek Agropark

keseimbangan ekosistem di dalamnya sehingga aliran mempengaruhi. Pihak pengelola menerapkan sistem SOP
nutrisi (unsur hara) dan energi terjadi secara seimbang. (Standar Operasional Prosedur) terhadap pembangunan
Keseimbangan inilah yang akan menghasilkan dan operasional Trenggalek Agropark. SOP yang dibuat
produktivitas yang tinggi dan keberlanjutan produksi terkait dengan pelaksanaan Trenggalek Agropark adalah
yang terjaga secara efektif dan efisien. Trenggalek dengan kegiatan utama pertanian yang tetap menjaga
Agropark dikembangkan dengan fitur-fitur seperti keberlanjutan dan ramah lingkungan dengan
kompleks biji- bijian komposit, hortikultura, kompleks memanfaatkan penggunaan sumber daya lokal secara
pertanian organik, kompleks uji pertanian, peternakan optimal serta penggunaan masukan seperti pupuk dan
dan perikanan, sistem daur ulang sumber daya ternak pestisida yang ramah lingkungan. Selain itu, untuk
yang dapat memproses biomassa. Misalnya, ketika siswa mengurangi penggunaan masukan luar dilakukan usaha
belajar tentang tumbuhan dan fungsi tumbuhan, siswa pemanfaatan limbah dari tanaman, ternak, dan ikan
akan menyelidiki dan bereksperimen dengan diorama, menjadi masukan bagi produksi pertanian. Adanya
dan mereka akan mengamati secara langsung erosi dan keterkaitan antarsistem produksi dapat mengurangi
banjir sehingga mereka memahami bahwa salah satu penggunaan dan kebergantungan pada input produksi
fungsi tumbuhan adalah untuk mencegah banjir. Selain eksternal, berupa pupuk, obat-obatan dan benih, lebih
itu adanya kegiatan pendukung seperti menanam pohon, khususnya lagi kebergantungan pada input inorganik.
pembuatan kompos, dan melakukan pemupukan. Penekanan pada keberlanjutan terlihat melalui berbagai
Pembangunan pertanian dilakukan secara seimbang dan proyek yang ada di kawasan wisata Trenggalek Agropark
disesuaikan dengan daya dukung ekosistem sehingga seperti pada demplot pertanian, yang mengajarkan cara
kontinuitas produksi dapat dipertahankan dalam jangka menanam, menanam, memelihara, dan memanen. Dengan
panjang, dengan menekan tingkat kerusakan lingkungan demikian, pengunjung dikelilingi oleh dan selalu
sekecil mungkin dengan better environment, better berhubungan dengan berbagai langkah keberlanjutan.
farming, and better living. Hal ini dapat dimanfaatkan Berbagai fitur cocok untuk pembelajaran pengalaman dan
bagi pendidik untuk mempromosikan ecoliteracy mengkomunikasikan pendekatan holistik menuju
beroroentasi pendidikan untuk pembangunan kelestarian lingkungan. Konsep pertanian terpadu
berkelanjutan bagi pendidik dan anak-anak, serta gagasan Agropark dengan produksi dan pengolahan tanaman dan
untuk memasukkan praktik berkelanjutan ke dalam hewan produktif yang dikombinasikan dengan input
layanan. Sebagai contoh kegiatan pengomposan, pengetahuan dan teknologi tingkat serta pengelolaan
peternakan, berkebun dan menyediakan lingkungan alam siklus air, mineral dan gas ditutup dengan terampil dan
berhasil melibatkan anak-anak. penggunaan energi fosil diminimalkan, terutama dengan
Kembangkan empati untuk semua bentuk kehidupan. pemrosesan berbagai aliran residu dan produk
Pada tingkat dasar, semua organisme termasuk manusia sampingan, daur ulang untuk mengurangi biaya produksi
membutuhkan makanan, air, ruang, dan kondisi yang dengan menggunakan kembali produk sampingan dan
mendukung keseimbangan dinamis untuk bertahan hidup meminimalkan limbah pertanian dan peternakan, air, dan
dengan mengenali kebutuhan yang dimiliki bersama gas telah mengajarkan setiap komponen yang ada di
dengan semua organisme, dapat mengubah perspektif lingkungan saling mempengaruhi begitu juga dengan
pandangan manusia sebagai yang terpisah dan superior ke manusia sebagai bagian dari komponen biotik.
pandangan yang lebih otentik tentang manusia sebagai Merangkul keberlanjutan sebagai praktik komunitas.
anggota alam. Perspektif tersebut dapat memperluas Merangkul keberlanjutan sebagai praktik komunitas.
lingkaran empati anak-anak untuk memperhatikan Gagasan tentang keberlanjutan sebagai praktik
kualitas hidup bentuk kehidupan lain (makhluk lain), masyarakat, bagaimanapun, mewujudkan beberapa
merasakan kepedulian yang tulus tentang kesejahteraan karakteristik yang berada di luar definisi sebagian besar
mereka, dan bertindak berdasarkan kepedulian itu. sekolah tentang diri mereka sendiri sebagai "komunitas",
Konsep ini selaras dengan dengan domain heart (afektif) namun elemen ini penting untuk membangun
yang berisi kompetensi ecoliteracy seseorang yang ecoliteracy. Aspek hands atau kompetensi ecoliteracy
menunjukan sikap empati terhadap makhluk hidup di yang berisi perilaku seseorang yang telah menerapkan
sekitarnya. Heart mengacu pada pemberdayaan domain pengetahuan ekologinya dalam kehidupan sehari-hari.
afektif dalam membentuk nilai dan sikap yang Tangan mengacu pada berlakunya domain psikomotorik
diterjemahkan ke dalam perilaku. Konsep ini sejalan untuk mempelajari pengembangan keterampilan praktis
dengan proyek inovasi yang ada di Trenggalek Agropark, dan pekerjaan fisik seperti membangun, menanam,
mulai dari membuat dan merancang konsep hingga membuat dan menggunakan alat, benda dan prosedur
mengembangkan strategi untuk perencanaan bersifat yang dibutuhkan dalam masyarakat yang berkelanjutan,
ekologis dimana dalam lingkup kecil agropark tersebut menghidupkan keyakinan ke dalam tindakan praktis dan
membentuk circle kecil yang saling

9
JPGSD. Volume 10 Nomor 9 Tahun 2022, 2021-2034

efektif, serta menerapkan pengetahuan ekologi untuk wisata Trenggalek Agropark memiliki keterkaitan di blok
praktik desain ekologis. Dalam perencanaan agropark pelajaran pemahaman dan keterampilan proses IPAS
telah meyusun pola dan arah pengembangannya, meliputi kelas tinggi dan rendah.
pengembangan jenis tanaman, pengelolaan air, animal Tentu saja hal ini sejalan dengan Pedagogi ESD
welfare, pengolahan kotoran pada demplot peternakan, Rieckmann (2018) yang disebut sebagai “interaktif,
dan tata kelola transportasi. Kemudian kegiatan yang berpusat pada peserta didik . . . sebuah pedagogi
disuguhkan pada kawasan Trenggalek Agropark yang transformatif berorientasi aksi, yang dicirikan oleh
memperhatikan keberlanjutan ekologis adalah bercocok elemen-elemen seperti pembelajaran mandiri, partisipasi
tanam mulai dari penyemaian, pembibitan, hingga proses dan kolaborasi, orientasi masalah”. Rieckmann mendaftar
tanam. Selain itu proses pengelolaan antar komponen tiga "pendekatan pedagogis kunci dalam ESD yang terdiri
yang saling berkesinambungan dari komponen hayati dari pendekatan yang berpusat pada peserta didik,
hingga non hayati. Make the invisible visible, merupakan pembelajaran berorientasi tindakan, dan pembelajaran
pembelajaran dengan konsep praktik secara nyata dengan transformatif. Untuk setiap tema, Rieckmann mendaftar
tujuan utama yaitu agar peserta didik memahami setiap sejumlah tujuan pembelajaran (Learning Orientation),
proses pembelajaran melalui implementasi nyata. dibagi menjadi tiga kategori tujuan pembelajaran
Kegiatan ini sesuai dengan konsep pertanian terpadu Kognitif, Sosial-emosional, dan Perilaku. Tujuan
Agropark dengan produksi dan pengolahan tanaman dan pembelajaran kognitif sebagian besar sesuai dengan
hewan produktif yang dikombinasikan dengan input ecoliteracy teknis/fungsional. Dalam tema aksi Iklim,
pengetahuan dan teknologi tingkat serta pengelolaan misalnya, LO kognitif mencakup pemahaman tentang
siklus air, mineral dan gas ditutup dengan terampil dan efek rumah kaca, bagaimana aktivitas manusia mengubah
penggunaan energi fosil diminimalkan, terutama dengan iklim, dan “konsekuensi utama ekologi, sosial, budaya
pemrosesan berbagai aliran residu dan produk dan ekonomi dari perubahan iklim”. Dalam
sampingan, daur ulang untuk mengurangi biaya produksi keanekaragaman hayati, LO menuntut peserta didik untuk
dengan menggunakan kembali produk sampingan dan memahami ekologi dasar dan ekosistem laut beserta
meminimalkan limbah pertanian dan peternakan, air, dan ancamannya terhadap ekosistem. Sehingga saat ini
gas telah mengajarkan setiap komponen yang ada di pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (ESD)
lingkungan saling mempengaruhi begitu juga dengan terhubung dengan ecoliteracy berdasarkan 17 kategori
manusia sebagai bagian dari komponen biotik. Seperti pembangunan berkelanjutan yang disepakati oleh negara-
dipraktikkan dalam kegiatan menanam tanaman baik negara anggota PBB. Sehingga, ecoliteracy mengacu
dengan media tanam hidroponik, tanah, batu bata, pada pendidikan lingkungan, menekankan bahwa
kemudian pengolahan sampah organik yaitu berupa pendidikan lingkungan merupakan langkah penting
kegiatan composting dengan media tong komposter. dalam mengubah masyarakat dan paradigma masyarakat
Partisipasi aktif siswa dalam ecoliteracy yang ditujukan global menuju pendidikan untuk pembangunan
melalui tindakan, kegiatan, atau gaya hidup tertentu, berkelanjutan.
termasuk pembelian konsumen yang ramah lingkungan, Jika dibandingkan dengan penelitian relevan yang
menggunakan metode untuk melestarikan sumber daya, pernah ada sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh
membantu penegakan peraturan lingkungan, oleh Ira Restu Kurnia dan Izzah Muyassaroh (2021),
menggunakan cara pribadi dan interpersonal untuk berjudul “Peningkatan Ecolıteracy Sıswa Dalam
mempromosikan praktik berwawasan lingkungan dan Budidaya Tanaman Melalui Project Based Learning Pada
mendukung kebijakan lingkungan. Pembelajaran IPS”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Trenggalek Agropark memiliki relevansi dengan ecoliteracy siswa dalam produksi tanaman selalu
kerangka pedagogis ecoliteracy berorientasi ESD yang menunjukkan peningkatan di setiap siklusnya.
dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar di sekolah Peningkatan ecoliteracy terlihat pada peningkatan
dasar dengan menerapkan prinsip pembelajaran persentase capaian pada aspek pengetahuan, kesadaran
berdasarkan pengalaman, ekspedisi dan proyek. Selain itu dan implementasi. Perbedaan mendasar penelitian yang
ini sesuai dengan pedagogi berbasis pengalaman lainnya, dilakukan oleh peneliti dengan penelitian ini termasuk
termasuk poin-poin kunci yang dikatakan oleh Orr. Orr, dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk mengkaji
menyarankan bahwa “pertanian harus dimasukkan praktik ecoliteracy pada kawasan wisata agropark yang
sebagai bagian dari pendidikan seni liberal yang mengusung konsep pertanian terpadu sebagai sumber
lengkap”. Proyek inovasi Trenggalek Agropark dapat belajar. Sumber belajar yang ditemukan diharapkan dapat
menjadi sumber belajar ecoliteracy berorientasi ESD menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan
untuk meningkatkan ecoliteracy siswa melalui berbagai ecoliteracy siswa terhadap proses belajar di sekolah
proyek keberlanjutan. Praktik Ecoliteracy berorientasi dasar.
ESD pada kawasan Penelitian ecoliteracy yang dilakukan oleh Annisa
10
Kajian Praktik Ecoliteracy Berorientasi ESD Trenggalek Agropark
Rachmawati & Minsih (2021) berjudul “Belajar
Bersama

11
JPGSD. Volume 10 Nomor 9 Tahun 2022, 2021-2034

Alam Sebagai Bentuk Penerapan Ecoliteracy pada kurikulum merdeka di kelas rendah dan kelas tinggi yang
Sekolah Alam”. Dalam penelitiannya ecoliteracy dituangkan ke dalam rencana belajar (lesson plan) yang
kaitannya dengan pembelajaran yang melipatkan mempromosikan ecoliteracy berorientasi ESD. Kawasa
interaksi peserta didik dengan alam lingkungan, kegiatan wisata Trenggalek Agropark memiliki relevansi dengan
pembelajaran yang dilakukan, peserta didik dilatih untuk kerangka pedagogis ecoliteracy berorientasi ESD yang
memanfaatkan alam dengan baik dengan cara menjaga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar di sekolah
dan merawat alam. Persamaan pada penelitian ini adalah dasar dengan menerapkan prinsip pembelajaran
untuk mengembangkan ecoliteracy pada peserta didik berdasarkan pengalaman, ekspedisi, dan proyek.
khususnya sekolah dasar dapat dilakukan melalui alam Saran
sekitar dimana lingkungan sebagai sumber belajar yang Lembaga pendidikan seperti sekolah diharapkan dapat
memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta lebih menaruh perhatian dan menerapkan pembelajaran
didik. Alam sekitar memiliki potensi selain sebagai berbasis ecoliteracy berorientasi ESD dengan merancang
tempat manusia tinggal itu sendiri yaitu alam lingkungan strategi pelaksanaan terkait integrasinya. Kegiatan yang
juga merupakan tempat manusia belajar. dapat dilakukan yaitu pelaksanaan pembelajaran berbasis
Penelitian ini dapat menyumbangkan informasi lingkungan dengan mengajak peserta didik terjun
kepada guru terkait dengan pembelajaran ecoliteracy langsung pada kondisi nyata di lingkungan dengan
berorientasi pendidikan untuk pembangunan memanfaatkan tempat wisata yang berpotensi.
berkelanjutan, yang meliputi berita, isu-isu kunci terkait Selain temuan pada penelitian ini dapat menjadi
pembangunan berkelanjutan dalam pedagogi dan sumber inspirasi dan mengembangkan kepedulian betapa
pembelajaran, model, perubahan iklim, pengurangan pentingnya pembelajaran ecoliteracy berorientasi ESD
risiko bencana, keanekaragaman hayati, pengurangan pada peserta didik sekolah dasar, diharapkan guru juga
kemiskinan dan konsumsi berkelanjutan. dapat melakukan inovasi pembelajaran sedemikian rupa.
Pemerintah perlu menciptakan program kegiatan
PENUTUP wajib bagi setiap sekolah dasar terkait dengan
Simpulan implementasi ecoliteracy berorientasi ESD serta kegiatan
Kawasan wisata Trenggalek Agropark tidak hanya pelatihan bagi tenaga pendidik untuk meningkatkan
sebagai tempat terbuka yang difungsikan sebagai sarana konsep diri dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran
edukasi pertanian terpadu bagi masyarakat Trenggalek, ecoliteracy berorientasi ESD dengan baik. Kemudian
namun ternyata dapat dimanfaatkan sebagai sumber pelaksanaan evaluasi program diperlukan untuk selalu
belajar ecoliteracy berorientasi ESD di sekolah dasar meningkatkan kualitas pelaksanaan program ecoliteracy
yang meliputi yang meliputi jadikan yang tidak terlihat, berorientasi ESD di tingkat sekolah dasar.
terlihat dan antisipasi konsekuensi yang tidak diinginkan
dengan analisis komprehensif sejalan dengan aspek DAFTAR PUSTAKA
ecoliteracy head (kognitif) berisi kompetensi seseorang Center for Ecoliteracy 2022 Discover: Competencies.
yang mencerminkan ecoliteracy dari segi pemahaman Center for Ecoliteracy Berkeley, California,
terhadap lingkungan atau aspek pengetahuan. USA [Online] http://www.ecoliteracy.org/
Kembangkan empati untuk semua bentuk kehidupan. taxonomy/term/84
Perspektif tersebut dapat memperluas lingkaran empati
Gregory, J. et al.(2021).Climate Change 2021-The
anak-anak untuk memperhatikan kualitas hidup bentuk
Phisycal Science Basic. journal Chemistry
kehidupan lain (makhluk lain), merasakan kepedulian International.https://doi.org/10.1515/ci-2021-
yang tulus, dan bertindak berdasarkan kepedulian itu. 0407
Konsep ini selaras dengan dengan domain heart (afektif)
yang berisi kompetensi ecoliteracy seseorang yang Geng, S., Law, K. M. Y., & Niu, B. (2019). Investigating
menunjukan sikap empati terhadap makhluk hidup di self-directed learning and technology readiness
sekitarnya. Merangkul keberlanjutan sebagai praktik in blending learning environment. International
Journal of Educational Technology in Higher
komunitas sejalan dengan aspek hands atau kompetensi
Education, 16(1), 1–22.
ecoliteracy yang berisi perilaku seseorang yang telah
menerapkan pengetahuan ekologinya dalam kehidupan Goleman, D., & Barlow, Z. (2012). Ecoliterate: How
sehari-hari. Educators are Cultivating Emotional, Social an
Praktik ecoliteracy berorientasi ESD yang ada pada Ecological Intelligence. Jossey Bass. A Wiley
kawasan Trenggalek Agropark memiliki keterkaitan pada Imprint. USA Healdsburg, CA: Watershed
blok pelajaran IPAS kemampuan pemahaman dan Media., 23–34.
keterampilan proses pada capaian pembelajaran

12
Kajian Praktik Ecoliteracy Berorientasi ESD Trenggalek Agropark

Karwono, Heni Mularsih. 2018. Belajar dan https://www.unesco.org/en/articles/realizing-


Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber rights-child-through-environmental-education
Belajar. Depok : Rajawali Pers.
Vargas-Madrazo, E. (2018). Contemplative dialogue as
Lewinsohn, M. Thomas. et al.(2015).Ecological literacy the basis for a transdisciplinary attitude:
and beyond: Problem-based learning for future Ecoliteracy toward an education for human
professionals.National Center for Biotechnology sustainability,World Futures, pp. 1-22,
Information, 44(2): 154–162. 10.1007/s13280- Retrieved form
014-0539-2 https://doi.org/10.1080/02604027.2018.144483.

Mason, H. Paul. (2021). The Eco-Certified Child:


Citizenship and education for sustainability and
environment-Malin Ideland, (2019). The Eco-
Certified Child: Citizenship and education for
sustainability and environment, Palgrave
Macmillan. Australian Journal of Environmental
Education(2021),37,8587.doi: https://doi.org/10.
1017/aee.2020.3

McBride, B. B., Brewer, C. A., Berkowitz, A. R., &


Borrie, W. T. (2013). Environmental literacy,
ecological literacy, ecoliteracy: What do we
mean and how did we get here? Ecosphere,.
https://doi.org/10.1890/ES13-00075.1

Piersol, Laura; Russell, Linda; Groves, Jenny. (2018).


Nature Education for Sustainable Todays and
Tomorrows (NEST): Hatching a New Culture in
Schooling. Australian Journal of Environmental
Education, page 1 of 18. doi
10.1017/aee.2018.31

Rieckmann, M. (2018). Learning to transform the world:


Key competencies in Education for Sustainable
Development. Issues and trends in Education for
Sustainable Development. UNESCO.

Syah, N., Hidayat, H., Yuca, V., Ardi, Z., & Magistarina,
E.(2021). Examining the Effects of Ecoliteracy
on Knowledge, Attitudes, and Behavior through
Adiwiyata Environmental Education for
Indonesian Students. Journal of Social Studies
Education Research, (4), 209-230

Samiaji, Sarosa. (2021). Analisis Data Penelitian


Kualitatif. Yogyakarta. PT. Kanisius

Setyaningrum, T.W., Gunansyah, G. (2020) . Praktik


Pembelajaran Ecoliteracy Berorientasi
Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan
Di Sekolah Dasar Negeri Kota Surabaya Bagian
Barat. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Vol 8 No 2 375 – 384.

Sitepu, B. 2017. Pengembangan Sumber Belajar. Depok :


Rajawali Pers.

UNESCO:Mewujudkan hak-hak anak melalui pendidikan


lingkungan.[Online] Tersedia:

13

Anda mungkin juga menyukai