Anda di halaman 1dari 9

PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA DALAM MEMANFAATKAN

SAMPAH PLASTIK MELALUI PROGRAM GREEN SCHOOL FESTIVAL


Engelbertus Kukuh Widijatmoko, Didik Iswahyudi, Sirilus Sakti Nera
Univesitas Kanjuruhan Malang, Indonesia
kukuhwidijatmoko@unikama.ac.id

Abstrak

Peningkatan keterlibatan siswa dalam memanfaatkan sampah plastik di Sekolah Menengah


Pertama (SMP). Artikel ini bertujuan untuk mengetahui keterlibatan siswa-siswi dalam
mengumpulkan, memilah, mengolah dan memanfaatkan sampah melalui program Green School Festival
(GSF). Green School atau sekolah hijau merupakan salah satu produk program pemerintah yang
diupayakan mampu memiliki pemahaman, kesadaran akan nilai-nilai lingkungan hidup pada
seluruh warga sekolah. Adapun siswa-siswi menggunakan sampah baik organik maupun anorganik
untuk didaurulang supaya lebih bermaanfaat. Tentunya hal ini tidak terlepas dari peran pendidik atau
calon pendidik yang mengarahkan, memotivasi serta mempraktek secara langsung bagaimana
mengolah dan memanfaatkan sampah. Pendekatan penelitian kualitatf menjadi pilihan penelitian ini
dengan menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi serta menggunakan teknik triangulasi untuk
mendapat keabsahan data yang mana tujuannya itu untuk mendalami suatu peristiwa nyata di
tempat penelitian. Dari hasil penelitian tentang Peningkatan Keterlibatan Siswa Dalam
Memanfaatkan Sampah Plastik Melalui Program Green School Festival diterima positif serta
antusias dari siswa untuk terlibat bersama dalam mengumpul, memilah, mengolah dan memanfaatkan
sampah.

Kata kunci: Keterlibatan Warga Negara, Pendidikan Kewarganegaraan, Green School Festival

Abstract

Increased student engagement in utilizing plastic waste in junior high schools. This article aims to
determine the engagement of students in collecting, sorting, processing and utilizing waste through the
Green School Festival (GSF) program. Green School is a product of government programs that are
strived to have an understanding, awareness of environmental values in all school residents. The students
use both organic and inorganic waste to be recycled to make it more useful. Of course this is inseparable
from the role of educators or prospective educators who direct, motivate and practice directly how to
process and utilize waste. Qualitative research approach is the choice of this study using interviews,
observation, documentation and using triangulation techniques to obtain the validity of the data which
aims to explore a real event at the research site. From the results of research on Increasing Student
Involvement in Utilizing Plastic Waste Through the Green School Festival Program, it was received
positively and enthusiastically from students to be engagement together in collecting, sorting, processing
and utilizing waste.

Keywords: Self Identity, Existential Movement, Citizen Mentality

Pendahuluan Keterkaitan antara manusia dan lingkungan


Kehidupan manusia tentunya tidak hidup tentu saja menimbulkan masalah
terlepas dari lingkungan hidup, hal ini lingkungan hidup. Problematika lingkungan
menggambarkan bahwa semua makhluk hidup hidup dapat dikategorikan masalah dimensi
itu mendapatkan segala kebutuhan hidupnya moral, dimana kebiasaan manusia dapat
dari sumber daya alam yang tentunya sudah berdampak positif maupun negatif bagi
tersedia di lingkungan hidup (Putri, 2018). lingkungan hidup itu sendiri, dikarenakan
manusia dan lingkungan hidup saling terjalin setiap individu-individu yang dilakukan
keterkaitan yang saling memberi pengaruh dan melalui pendidikan lingkungan yang diamati
timbal balik (Palupi & Sawitri, 2017). berdasar sudut pandang keseimbangan
Pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup lingkungan, kesehatan, keamanan, dan
bisa dijadikan sebagai alat untuk mencegah pencemaran lingkungan.
polusi dan tidak berfungsinya lingkungan Permasalahan sampah tentunya akan
hidup baik dari limbah organik maupun kembali lagi kepada persepsi dan sikap
anorganik (Goesty, dkk 2012). Besarnya manusia agar lebih peduli pada lingkungan
jumlah penduduk maka besar juga timbunan hidup serta menjaga kelestarian alam sekarang
sampah, sehingga demi terwujudnya hidup maupun masa depan. Keberpihakan terhadap
sehat bagi masyarakat serta sejahtera perlu lingkungan hidup tentu saja harus dibangun
adanya pemukiman yang sehat dan sejak manusia kecil. Salah satu sarana untuk
melaksanakan pedoman 3R (reduce, reuse, dapat meningkatkan kepedulian terhadap
recycle) (Dwiyanto, 2011). Salah satu tujuan lingkungan hidup adalah melalui lembaga
proses daur ulang limbah ialah memberi nilai formal yaitu sekolah. Pada tanggal 3 Juni
lebih kesehatan masyatakat dan menyiapkan (2005) Kementerian Lingkungan Hidup dan
limbah menjadi energi baru (Marliani, 2013). Departemen Pendidikan Nasional
Pada masa sekarang banyak penelitian menandatangani kesepakatan bersama Nomor :
mengenai pengolahan sampah. (Afandi, 2013) Kep.07/ MENLH/ 06/ 2005 dan Nomor : 05/
dalam penelitiannya menjelaskan pendidikan VI/ KB2005 tentang Pembinaan dan
lingkungan hidup sangat penting terkait dengan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup.
dunia kependidikan dikarenakan harus dapat Program Adiwiyata adalah program
mendidik individu-individu yang cepat yang dapat menciptakan warga sekolah untuk
merepon, bersifat menanggapi disetiap laju berpihak pada kondisi sekitar dan berbudaya
perkembangan teknologi yang tentunya siap lingkungan, program Adiwiyata sangat
guna untuk tetap menjaga dan memper- dianjurkan untuk diadakan di lingkungan
tahankan kelestarian alam. sekolah karena manfaatnya yang begitu besar
Penelitian ini bagus dalam hal sehingga dapat membantu membangun
pengolahan sampah bagi setiap individu yang karakter setiap siswa dalam bertanggungjawab
dilakukan melalui pendidikan lingkungan sebagai bentuk peduli terhadap lingkungan
hidup. Setiap individu diajarkan memiliki (Desfandi, dkk 2015). Upaya meraih tujuan
masalah-masalah biosfer terlebih khusus pada program adiwiyata dilakukanlah 4 komponen
setiap siwa sebagai anggota masyarakat untuk antara lain: (1) Kebijakan Berwawasan
lebih sadar terhadap permasalahan- Lingkungan, (2) Pelaksanaan Kurikulum
permasalahan lingkungan hidup, sehingga berbasis Lingkungan, (3) Kegiatan Lingkungan
dengan diterimanya ilmu dan wawasan yang Berbasis Partisipatif, (4) Pengelolaan Sarana
didapat melalui pendidikan lingkungan hidup Pendukung Ramah Lingkungan (Paparang,
dapat mengenali potensi diri dengan 2017).
membekali diri kecerdasan spiritual Keterlibatan siswa sebagai masyarakat
keagamaan, akhlak mulia, serta kecakapan terlihat nyata ketika berpartisipasi terkait
yang dibutuhkan dalam dirinya baik untuk mengembangkan potensi sosial yakni melalui
masyarakat, bangsa dan Negara. (Aisa & program sekolah hijau Grend School Festival
Pradana, 2018) dalam penelitianya (GSF) (Ariyanti, dkk 2018). Dalam konteks
menjelaskan berdasarkan UU No 18 Tahun pemilahan sampah yang lebih dikhususkan
2008 tentang pengelolaan sampah, sampah kepada siswa hal ini dapat diobservasi dengan
adalah bentuk dari kegiatan sehari-hari cara siswa ikut terlibat untuk memilah sampah
manusia atau proses alam itu sendiri yang bisa organic dan sampah anorganik dalam proses
dikatakan berbentuk zat padat berupa zat pewadahan atau penampungan
organik dan zat anorganik yang kemudian (Widiyaningrum & Purwantoyo, 2015).
dapat terurai ataupun tidak terurai, penelitian Permasalahan serius yang dialami
ini bagus dalam hal pengolahan sampah bagi bangsa Indonesia sekarang ini adalah adanya
ancaman penurunan nilai karakter dalam ruang esensial terkait pelajaran Pendidikan
lingkup masyarakat akibat dari perubahan Kewarganegaraan. Civic disposition bisa
lingkungan global (Yetri & Rijal, 2017). Salah dilihat karena merupakan pengembangan dari
satu program pemerintah yang di dalamnya kompetensi sebelumnya. Jadi terkait hal itu,
menanamkan nilai karakter peduli lingkungan membentuk pribadi diri yang memiliki karakter
adalah Green School yang juga merupakan yang kuat, jujur serta tanggung jawab
program untuk persiapan sekolah adiwiyata merupakan bagian atau meliputi pengetahuan
(Windawati, 2015). Dalam hal ini siswa kewarganegaraan, keterampilan kewarga-
dilibatkan untuk menyelesaikan permasalahan- negaraan, dan karakter kewarganegaraan.
permasalahan di sekolah yang mana melalui Pada saat ini banyak penelitian
program pemerintah berupa Green School mengenai pengolahan sampah. Penelitian
Festival seperti pemilahan sampah (Afandi, sebelumnya yang dilakukan oleh (Afandi, 2013)
2013). Pembangunan berkelanjutan yang juga mengkaji tentang kepedulian lingkungan dan
merupakan salah satu program adiwiyata yaitu pemanfaatan pengolahan sampah melalui
agar terwujud warga sekolah yang bertanggung pendidikan lingkungan. Selanjutnya, penelitian
jawab terhadap perlindungan dan pengolahan dilakukan oleh Aisa, (2018) mengkaji tentang
lingkungan hidup (Syaufina & Wijayanto, pengolahan sampah berbentuk padat berupa zat
2016). organik dan zat anorganik yang kemudian dapat
Pendidikan Kewarganegaraan terurai atau tidak terurai. Yang terakhir
merupakan mata pelajaran yang bertujuan penelitian yang dilakukan oleh (Wahyono,
untuk menjadikan warga Negara yang baik, 2001), prosedur dalam mengatasi sampah yang
cerdas, terampil dan berkarakter sesuai yang umumnya adalah dengan menggunakan metode
diamanatkan dalam Pancasila dan Undang 3P (pengumpulan, pengangkutan dan pem-
Undang Dasar 1945 (Husni, dkk 2013). buangan). Berdasarkan penelitian terdahulu
Berkaitan dengan Pendidikan Kewarga- yang telah dilakukan maka peneliti mengkaji
negaraan penulis ingin meng-gambarkan tentang keterlibatan siswa dalam pengolahan
keberadaan Sekolah Menengah Pertama sampah melalui Green School.
Kristen Petra Malang yang juga merupakan Artikel ini lebih difokuskan untuk
salah satu tempat dan sarana mempelajari mengetahui keterlibatan siswa dalam
pendidikan kewarganegaraan baik di kelas memanfaatkan sampah plastik sebagai bentuk
maupun di luar kelas sekaligus menjadi wadah kepedulian kelestarian lingkungan. Selain itu,
membentuk diri siswa mempunyai rasa artikel ini juga bertujuan untuk membentuk
tanggung jawab, kejujuran, berkarakter kuat, sikap atau kepekaan siswa terhadap lingkungan
terampil, kreatif, cerdas serta peduli pada sekitar sehingga siswa itu bisa peka kondisi
lingkungan sekitar melalui Green School lingkungan sekitar seperti di sekolah dan di
Festival yang juga merupakan bentuk dari masyarakat. Karena indikasi kebaikan dan
program Adiwiyata. kecerdasan warga negara tentu harus menguasai
Sekolah merupakan sarana dan tempat kompetensi kewarganegaraan adalah kualitas
yang mana siswa-siswa berusaha dan bekerja wawasan kewarganegaraan, kualitas kecakapan
keras untuk saling mengungguli antara satu dan kewarganegaraan dan karakter kewarga-
yang lain (Wijaya 2015). Diharapkan warga negaraan, sehingga dapat ikut terlibat
negara menguasai kompetensi kewarga- membangun bangsa dan Negara. Uraian diatas
negaraan yang meliputi pengetahuan, skill, dan merupakan dasar akademis bagi peneliti tertarik
watak (civic disposition). Seorang peserta didik meneliti tentang Peningkatan Keterlibatan
selama melakukan kegiatan belajar baik di Siswa dalam Memanfaatkan Sampah Plastik
rumah, sekolah maupun lingkungan melalui Program Green School Festival Di SMP
masyarakat perlu adanya dorongan sehingga Kristen Petra Malang.
mencapai proses belajar yang diinginkan (Nur,
2015). Metode
Civic disposition sesungguhnya adalah Pendekatan penelitian yang dipakai
kompetensi yang mana sangat substantif dan untuk artikel ini adalah pendekatan kualitatif,
ada pun yang dipakai dalam jenis penelitian baik jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
ialah studi kasus. Jenis penelitian studi kasus Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah
adalah suatu jenis penelitian yang tajam berbasis Menengah Kejuruan, baik swasta maupun negeri
suatu kasus, peristiwa, aktivitas, proses, atau (Setyabudi 2017). Dari pendapat yang
lebih berdasarkan waktu dimana sudah disampaikan oleh Setyabudi, peneliti
ditentukan dan peneliti dapat mengakumulasi menyimpulkan bahwa program Green School
data informasi secara utuh memakai beragam Festival yang diselenggarakan baik itu jenjang
sistematika pengumpulan data yang ditemukan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
peneliti. Kehadiran peneliti secara optimal Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah
dimana peneliti secara langsung di lokasi Kejuruan bukan hanya bertujuan untuk
penelitian guna mengambil data informasi mengadakan lomba saja, melainkan membantu
dengan teknik observasi, wawancara dan serta membentuk sikap karakter tanggung jawab
dokumentasi yang didapatkan dari pastisipan. agar peduli pada kebersihan lingkungan.
Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Dalam konteks pemilahan sampah yang
Petra Malang. Penelitian ini memiliki dua lebih dikhususkan kepada siswa hal ini dapat
kategori sumber data yaitu primer dan sekunder. diobervasi dengan cara siswa ikut terlibat untuk
Data yang diperoleh secara langsung dinamakan memilah limbah baik organik maupun
sumber primer, yaitu Guru dan Siswa, anorganik dalam proses mewadahi atau
sedangkan sumber data sekunder adalah data penampungan (Widiyaningrum & Purwantoyo,
dengan diperoleh baik melalui buku dan 2015). Dari pendapat yang disampaikan oleh
dokumen. Prosedur atau teknik pengumpulan Widyaningrum dan Purwantoyo peneliti
data dalam penelitian ini adalah wawancara, menyimpulkan siswa-siswi terlibat bersama
observasi, dokumentasi dan materi audio dan dalam memilah dan mengolah sampah yang
visual, serta untuk pengolahan data, reduksi mana akan dimanfaatkan oleh siswa untuk
dipakai oleh, data disajikan dan pengambilan menjadikan suatu barang yang bernilai.
kesimpulan, sedangkan untuk mengesahkan data Selain itu, siswa dilibatkan untuk
dari hasil penelitian peneliti menggunakan menyelesaikan permasalahan-permasalahan di
teknik triangulasi. sekolah yang mana melalui program pemerintah
berupa Green School Festival seperti pemilahan
Hasil Penelitian/Kajian sampah(Afandi, 2013). Hal ini sangat berhu-
Green School Festival atau sekolah bungan dengan hasil temuan peneliti di
hijau merupakan suatu program milik lapangan yang mana siswa-siswi SMP
pemerintah dengan cita-cita mampu memiliki melakukan tugas piket setiap hari, mengarahkan
pemahaman, kesadaran akan nilai-nilai atau membiasakan siswa untuk memilah mana
lingkungan hidup pada seluruh warga sekolah limbah organik maupun limbah anorganis
(Windawati, 2015). Dari pendapat yang kemudian akan dimanfaatkan menjadi suatu
disampaikan oleh Windati peneliti menyim- barang yang mempunyai nilai seni dan nilai
pulkan bahwa Green School Festival merupakan ekonomis. Tentunya hal ini tidak terlepas dari
kegiatan usaha dari pemerintah agar warga arahan guru terkait pemanfaatan sampah yang
sekolah mempunyai rasa tanggung jawab terkait kemudian siswa-siswi diajarkan untuk mengolah
peduli kebersihan lingkungan. Dalam tersebut serta memilah sampah yang sudah dikumpulkan
sejajar dengan perolehan data di tempat tersebut. Adapun bentuk-bentuk dari sampah
penelitian dimana program Green School organik yang sudah dimanfaatkan oleh siswa
Festival yang dilaksanakan di SMP membawa seperti halnya siswa memanfaatkan sampah
pengaruh positif bagi siswa-siswi di sekolah. plastik berupa gelas-gelas plastik yang
Adapun pengaruh positif yang dimaksud seperti kemudian digunting menyerupai pot-pot bunga
halnya merubah sikap siswa-siswi untuk lebih guna untuk menanam stroberi, sawi dan terong.
peduli pada kebersihan lingkungan. Selain gelas-gelas plastik yang bisa
Green School Festival ini juga dimanfaatkan, ada juga aneka barang sisa pakai
merupakan lomba lingkungan hidup dalam masih dapat bisa didaur ulang seperti halnya
ruang lingkup yang melibatkan seluruh siswa koran bekas, plastik bekas yang disulap menjadi
busana yang mempunyai nilai seni. Sedangkan agar selalu peduli pada kebersihan lingkungan
sampah-sampah anorganik berupa limbah kantin serta dapat memanfaatkan sampah organik dan
dan dedaunan dimanfaatkan oleh siswa-siswi anorganik yang mana sekolah menerapkan
dengan cara mengumpulkan serta menampung pendidikan teknologi dasar (PTD).
dan dibiarkan membusuk dalam tempat Terkait dengan hal itu siswa-siswinya
pewadahan yang sudah disiapkan oleh pihak dilatih untuk membuat sesuatu yang berguna,
sekolah. Hal ini bertujuan agar menjadikan apalagi sekolah mempunyai relasi dengan
sampah sebagai pupuk kompos yang kemudian pemilik kayu bekas yang dibeli dengan harga
disirami pada tanaman-tanaman di sekolah. murah dari pada kayunya tidak terpakai. Dari
Pendidikan lingkungan hidup juga merupakan hasil karya tersebut akan dijualkan ke sekolah-
suatu aspek yang dimana dapat mendorong sekolah lain seperti taman kanak-kanak (TK).
peserta didik untuk perduli terhadap lingkungan Dari apa yang didapatkan peneliti terkait
dan bertanggungjawab terhadap lingkungan wawancara bersama informan peneliti menarik
hidup itu sendiri (Priadi 2013). Dari pendapat kesimpulan bahwa kegiatan Green School
yang disampaikan oleh Priadi peneliti menyim- Festival sudah terlaksana secara dan
pulkan pendidikan lingkungan bisa saja dimulai memperoleh umpan balik positif dari siswa-
dari sekolah yang mana salah satunya itu siswi SMP.
menamkan nilai-nilai kepedulian terhadap Green School Festival ini juga disambut
lingkungan sekitarnya. senang dan antusias oleh siswa-siswi serta dapat
Pembahasan memberikan manfaat tersendiri kepada mereka
Upaya membersihkan lingkungan di bahwa merawat, peduli dan cinta lingkungan
area sekolah dapat dilakukan dengan cara guru- merupakan suatu hal yang harus tetap dijaga.
guru memberikan tugas piket harian kepada Selain itu, Green School Festival juga
siswa-siswi. Adapun tugas piket harian yaitu mengajarkan kreativitas dan memberikan
menyapu dan mengepel sebelum kegiatan keuntungan bagi siswa-siswi dimana
belajar mengajar dilaksanakan dan selepas jam keuntungan yang dimaksud adalah dengan
bersekolah. Hal tersebut punya intensi supaya arahan dari guru-guru terkait memanfaatkan
atmosfir belajar mengajar menjadi kondusif dan sampah organik dan anorganik dapat
siswa-siswi merasa nyaman dalam mengikuti menghasilkan rupiah. Jadi, keterlibatan peserta
kegiatan belajar mengajar. Program Green didik selama proses memisahkan limbah organik
School Festival dalam hal ini sangat penting dan limbah anorganik diakomodir dalam
kaitannya dengan sekolah yang secara khusus program Green School Festival dilakukan
siswa-siswi di dalamnya. Dengan adanya dengan cara mengarahkan siswa-siswi untuk
program Green School Festival yang mana dapat memilah sampah organik dan anorganik
merupakan bentuk dari program Adiwiyata akan serta dapat memanfaatkan susatu barang
sangat membantu siswa-siswi untuk lebih peduli menjadi barang yang mempunyai nilai seni dan
pada kebersihan lingkungan. Pelaksanaan Green ekonomis.
School Festival sudah berjalan dengan baik dan
dilaksanakan sejak 2 tahun lalu yang mana Simpulan
mendapatkan nominasi kategori sekolah Literasi Keterlibatan siswa dalam memilah
dan Publikasi Lingkungan Terbaik jenjang SMP. sampah plastik melalui Program Green School
Pelaksanaannya dilakukan di ruang Festival Di SMP Kristen Petra Malang sudah
kelas dan halaman sekolah terkait keterlibatan berjalan dengan baik dan siswa merasa senang,
siswa dalam memilah sampah. Terlepas dari hal antusias serta dapat menerima dengan positif
itu, program Green School Festival juga dapat adanya program Green School Festival.
merubah watak siswa menjadi siswa yang peduli Keterlibatan siswa dalam memanfaatkan
pada kebersihan lingkungan dan dapat sampah plastik melalui program Green School
mengurangi banyaknya sampah. Hal tersebut Festival dilakukan melalui beberapa kegiatan
bisa diamati melalui cacatan selama wawancara seperti kegiatan mengadakan tugas piket setiap
yang mengatakan bahwa kegiatan Green School hari serta mengarahkankan siswa-siswi untuk
Festival bertujuan untuk membiasakan siswa dapat memilah sampah organik dan anorganik
serta dapat memanfaatkannya. Kegiatan- Antika, R. R. (2014). Proses Pembelajaran
kegiatan tersebut tentunya bertujuan untuk Berbasis Student Centered Learning
membentuk karakter siswa agar lebih peduli (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah
pada kebersihan lingkungan. Pertama Islam Baitul „Izzah,
Selain itu, guru juga selalu memberikan Nganjuk ). BioKultur, 3(1), 251–263.
apresisasi kepada siswa-siswinya terkait
Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian suatu
keterlibatan mereka dalam membersihkan
lingkungan, sehingga dengan lingkungannya
Pendekatan Praktik. (R. Cipta, Ed.).
yang bersih kegiatan belajar mengajarpun terasa Aritonang, keke T. (2013). Minat dan
nyaman. Adapula beberapa cara yang dilakukan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil
guru dalam keterlibatan peserta didik selama Belajar Siswa. Teachers College Record,
proses memisahkan limbah organik dan limbah 115(10), 1–24.
anorganik dalam program Green School https://doi.org/10.1017/CBO978110741532
Festival yaitu dengan menerapkan hukuman 4.004 Ariyanti, N. S., Sobri, A. Y.,
berupa denda uang kepada siswa-siswinya yang Kusumaningrum, D. E., & Malang, U. N.
membuang sampah tidak pada tempatnya, (2018). Kepemimpinan
tentunya hal ini bertujuan untuk menyadarkan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
siswanya agar tidak membuang sampah
Partisipasi Masyarakat, 1(4), 1–6.
sembarangan.
Artiningsih dkk, A. (2012). Peran Serta
Daftar Pustaka Masyarakat dalam Pengelolaan
Afandi, R. (2013). Integrasi Pendidikan Sampah Rumah Tangga. Serat Acitya,
Lingkungan Hidup Melalui 1(2), 107.
Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar https://doi.org/10.1128/JVI.77.6.3878
Sebagai Alternatif Menciptakan Creswell. (2017). Pendekatan Metode
Sekolah Hijau. Pedagogia, 2(1), 98– Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran.
108. Retrieved from (P. P. Pelajar, Ed.) (4th ed.).
http://ojs.umsida.ac.id/index.php/pedag Creswell, & 2017. (2017). Pendekatan
ogia/article/viewFile/50/56 Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan
Afendiyanto. (2015). Pemanfaatan Limbah Campuran. (P. P.
Plastik Pada Pembelajaran Seni Pelajar, Ed.) (4th ed.).
Budaya Siswa Kelas Xii Ipa 2 Di Darkasyi, M., Johar, R., & Ahmad, A.
SMAN 03 Bangkalan, 3, 126–131. (2014). Peningkatan kemampuan
Aisa, L., Rakhman, S. A., Ashmamillah, D., komunikasi Matematis dan Motivasi Siswa
Fani, D. M., & Pradana, G. A. (2018). dengan Pembelajaran Pendekatan Quantum
“Enviro School” Rumah Edukasi Learning pada Siswa SMP Negeri
Pemanfaatan Sampah dalam Rangka & Lhokseumawe. Jurnal Didaktik
Mewujudkan Generasi Peduli Matematika, 1(1), 21–34. Retrieved
Lingkungan, 4(1). from arkas.1212@gmail.com
Alrashid, D. A., & Kahdar, K. (2008). Desfandi, M., Syiah, U., & Banda, K.
Eksplorasi Sampah Plastik Menggunakan (2015). Mewujudkan masyarakat
Metode Fabrikasi. berkarakter peduli lingkungan melalui
Jurnal Tingkat Sarjana Bidang program adiwiyata, 2(1), 31–37.
Senirupa Dan Desain, (1). https://doi.org/10.15408/sd.v2i1.1661
Dwiyanto, B. M. (2011). Model
Ani, R. A. (2013). Model Pengembangan
Sikap Kewirausahaan Siswa SMK Peningkatan Partisipasi Masyarakat dan
Negeri Se-Kabupaten Demak. Jee, Penguatan Sinergi dalam
2(1), 24–33. https://doi.org/ISSN 2252-
6889
Pengelolaan Sampah Perkotaan. Jurnal Pembelajaran IPA. Jpii, 1(2), 204–210.
Ekonomi Pembangunan, 12(2), 239– https://doi.org/10.15294/jpii.v1i1.2017
256. Kumara, A., & Wirawan, Y. G. (2012).
Goesty, P. A., Samekato, A., & Sasngko, dwi Keterlibatan Siswa ( Student
p. (2012). Analisis Penaatan Engagement ) sebagai Mediator
Pemrakarsa Kegiatan Bidang Kompetensi Emosi dan Prestasi
Kesehatan di Kota Magelang terhadap Akademik. Jurnal Psikologi, 39(1),
Pengelolaan dan Pemantauan 76–94.
Lingkungan. Jurnal Ilmu Lingkungan, Landriany, E. (2014). Implementasi
10(2), 89–94. Kebijakan Adiwiyata Dalam Upaya
Mewujudkan Pendidikan
Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Lingkungan Hidup di SMA Kota
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Malang. Januari, 2(1), 82–88.
Terhadap Prestasi Belajar IPA di https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1186
Sekolah Dasar. Penelitian Pendidikan, /s12913-017-2257-5
12(1), 90–96. https://doi.org/DOI Marliani, N. (2013). Pemanfaatan Limbah
10.1002/anie.200802338 Rumah Tangga (Sampah Anorganik)
Handhika, J. (2012). Pengembangan Media Sebagai Bentuk Implementasi dari
Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter Pendidikan Lingkungan Hidup. Jurnal
Peduli Lingkungan Tema “Konservasi” Formatif, 4(2), 124–132.
Berpendekatan Science-Edutainment. https://doi.org/10.30998/FORMATIF.V
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(2), 4I2.146
109–114. Miles, & Huberman. (2014). Analisis Data
Hardiyana, S. (2014). Pengaruh Guru Pkn Kualitatif. (P. U. Indonesia, Ed.).
Terhadap Pembentukan Karakter Siswa, Moleong. (2016a). Metodologi Penelitian
2(1), 54–64. Husni, M., Lasmawan, W., & Kualitatif. (P. R. Rosdakarya, Ed.) (Edisi
Marhaeni, A. A. I. N. (2013). Pengaruh Revi).
Model Pembelajaran Moleong. (2016b). Metodologi Penelitian
Kooperatif Tipe Think Pair Share Kualitatif. (P. R. Rosdakarya, Ed.) (Edsi
Terhadap Prestasi Belajar Pkn Kelas Iv Revis).
Sd Gugus I Selong Ditinjau Dari Moleong. (2016c). Metodologi Penelitian
Motivasi Belajar, 3(4). Kualitatif (Edisi Revi).
Kartini, T. (2007). Penggunaan Metode Role Mulyana, R. (2009). Penanaman Etika
Playing untuk Meningkatkan Minat Lingkungan Melalui Sekolah Perduli
Siswa dalam Pembelajaran dan Berbudaya Lingkungan. Jurnal
Pengetahuan Sosial di Kelas V SDN Tabularasa, 6(2), 175–180.
Cileunyi I Kecamatan Cileunyi https://doi.org/10.1039/c0cp02054k
Kabupaten Bandung. Jurnal Musfirah. (2017). Peningkatan Sikap Siswa
Pendidikan Dasar, 2(8), 1–5. dalam Mengolah Sampah di SMK 3
Khairunnisah. (2014). Upaya Meningkatkan Muhammadiyah Yogyakarta. The 5th
Motivasi dan Prestasi Belajar PKn Urecol Proceeding, (February), 1312–
Melalui Model Kooperatif Learning 1318.
Tipe Take And Give Siswa Kelas Vii Nur, S. (2015). Korelasi Kelengkapan
SMP Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar
Pelajaran 2013/2014, 1(1), 36–42. Pkn di SMA 2 Polewali, 10(1), 47–67.
Khusniati, M. (2012). Jurnal Pendidikan IPA Palupi, T., & Sawitri, D. R. (2017).
Indonesia Pendidikan Karakter melalui Hubungan Antara Sikap Dengan
Perilaku Pro-Lingkungan Ditinjau dari Saadah, U., & Ariati, J. (2018). Hubungan
Perspektif Theory Of Planned Behavior antara Student Engagement
Relationship, 14, 2015–2018. ( Keterlibatan Siswa ) dengan Prestasi
Pangalila, T. (2017). Peningkatan Civic Akademik Mata Pelajaran Matematika
Disposition Siswa Melalui pada Siswa Kelas Xi Sma Negeri 9
Pembelajaran Pendidikan Semarang, 7(Nomor 1), 1–14.
Kewarganegaraan (PKn). Jurnal Setyabudi, & 2017. (n.d.). Konsep Taman
Pendidikan Kewarganegaraan, Edukasi pada Sekolah Dasar di Kota Malang
Universitas Negeri Manado, 7(1), 91– ( Studi
103. Kasus : SDN Lowokwaru 3 Malang ),
Paparang, O. E. (2017). Peran Serta Warga 15(05), 23–34.
Sekolah dalam Melaksanakan Program Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Adiwiyata Di Sma Negeri 9 Lempake Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (P.
Samarinda. EJournal Administrasi Alfabet, Ed.). Suharyanto, A. (2013).
Negara, 5(2), 5922–5933. Retrieved from Peranan Pendidikan Kewarganegaraan
file:///E:/litbang/Tulis/Sekolah dalam Membina Sikap Toleransi
Adiwiata/JURNAL fix (05-31-17-01-52- Antar Siswa. Jurnal Ilmu
28).pdf Post, D., & Meng, Y. (2018). Does Pemerintahan Dan Sosial Politik UMA,
schooling foster environmental values and 1(2), 192–203.
action? A cross-national study of priorities https://doi.org/10.1007/BF02386737
and behaviors. International Journal of Sulistiyorini, N. R., Darwis, R. S., &
Educational Development, Gutama, A. S. (2015). Partisipasi
60(July 2017), 10–18. Masyarakat dalam Pengelolaan
https://doi.org/10.1016/j.ijedudev.2017.10.0 Sampah Di Lingkungan Margaluyu
10 Kelurahan Cicurug. Share Social Work
Journal, 5(1), 71–80.
Priadi, A., & 2013. (n.d.). Hubungan Antara https://doi.org/10.1016/j.ahj.2016.02.0
Pola dan Konsep Diri Dengan Perilaku 20
Lingkungan Mahasiswa. Sulistyorini, L. (2005).Pengelolaan
Puspita, I., Ibrahim, L., & Hartono, D. Sampah Dengan Cara
(2016). Pengaruh Perilaku Masyarakat Menjadikannya Kompos. Jurnal
Yang Bermukim Di Kawasan Bantaran Kesehatan Lingkungan, 2(1),
Sungai Terhadap Penurunan Kualitas 77–84. Retrieved from
Air Sungai Karang Anyar Kota http://210.57.222.46/index.php/JKL/art
Tarakan. Jurnal Manusia Dan icle/view/696
Lingkungan, 23(2), 249–258. Suryani, A. S. (2014). Peran Bank Sampah
Putri, lessy apri kartika. (2018). Pengaruh Dalam Efektivitas Pengelolaan
Program Sekolah Adiwiyata Terhadap Sampah. Aspirasi, 5(1),
Perilaku Peduli Lingkungan Siswa di 71–84.
SMA Negeri 2 Pringsewu, 300. Syaufina, L., & Wijayanto, H. (2016).
Riswan, R., Sunoko, H. R., & Hadiyarto, Analisis Perilaku Pelajar Terhadap
A. (2012). Pengelolaan Sampah Rumah Lingkungan Studi Kasus Pendidikan
Tangga di Menengah di Kabupaten
Kecamatan Daha Selatan. Jurnal Ilmu Bogor, 6(2), 122–130.
Lingkungan, 9(1), 31. https://doi.org/10.19081/jpsl.6.2.122
https://doi.org/10.14710/jil.9.1.31-38 Wahyono, S. (2001).Pengolahan
Sampah Organik dan Aspek
Sanitasi. Jurnal Teknologi Yogiesti, V., Hariyani, S., & Sutikno, F. R.
Lingkungan, 2(2), 113–118. (2012). Pengelolaan Sampah Terpadu
Retrieved from Berbasis Masyarakat Kota Kediri,
https://www.google.co.id/url? 2(0341), 95–102.
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&
cd=1&cad=rja&uact=8&
ved=0ahUKEwjkufn3gcjUAhXLM48K
HZjtB28QFgguMAA&url=http%3A
%2F%2Fkelair.bp
pt.go.id%2FJtl%2F2001%2Fvol2-
2%2F01organik.pdf&usg=AFQjCNEZ
pJ2n5mrAqCfGtJpxOzAyz6ZFpQ&sig
2=1zcDRLb8Pe
ge
Widiyaningrum, P., & Purwantoyo, E.
(2015). Evaluasi Partisipasi Siswa
dalam Pengelolaan Sampah Untuk
Mendukung Program Sekolah, 04(01).
Widiyanti, R. A. (2015). Evaluasi
Pengelolaan Sarana Pendukung yang
Ramah Lingkungan pada Program
Adiwiyata di SMP Muhammadiyah di
Kota Yogyakarta. Pengaruh Pemberian
Sari Jahe Terhadap Jumlah Koloni
Bakteri Pada Ikan Tongkol, 4(2007),
339–345.
Wijaya, & 2015. (2015). Hubungan
Kemandirian dengan Aktivitas Belajar
Siswa. Jurnal Penelitian Tindakan
Bimbingan Dan Konseling, 1(3), 40–
45.
Windawati. (2015). Evaluasi Program
Sekolah Hijau (Green School).
Retrieved from
http://lib.unnes.ac.id/20943/1/3201410
103-s.pdf
Wusqo, I. U. (2014). Upaya Mendorong
Kemampuan Berfikir Kreatif
Mahasiswa dalam Inovasi Konservasi
Pangan, 3(1), 75–82.
Yetri, & Rijal, F. (2017). Penguatan
Pendidikan Karakter Berbasis
Masyarakat Pada Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten
Tulang Bawang Provinsi Lampung,
8(Ii), 267–279.

Anda mungkin juga menyukai