Edu Geography
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduge
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6684
Gedung C1 Lantai 2 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: geografiunnes@gmail.com
44
Rudy Saputro, dkk / Edu Geography 3 (6) (2015)
45
Rudy Saputro, dkk / Edu Geography 3 (6) (2015)
dibangun rasa kepedulian warga sekolah untuk adalah seluruh warga sekolah SMA Negeri 1
menyelamatkan lingkungan sekolah berupa Jekulo yang berjumlah 1.177 orang. Karena
menciptakan perilaku warga sekolah yang populasinya lebih dari 100 maka pengambilan
berbudaya terhadap lingkungan, peningkatan sampel dilakukan dengan mengambil 10% dari
pengetahuan siswa tentang lingkungan hidup jumlah populasi yang ada, sehingga diperoleh
melalui mata pelajaran Pendidikan Lingkungan pembulatan jumlah warga sekolah sebagai
Hidup dan integrasi materi Lingkungan Hidup sampel sebesar 119 orang. Dalam pengambilan
pada materi lain, serta sekolah mengembangkan sampel, peneliti menggunakan teknik proportional
pengelolaan sarana prasarana yang ramah random sampling. Variabel dalam penelitian ini
lingkungan. Usaha dan kerjasama dari warga adalah implementasi program adiwiyata dalam
sekolah untuk mempersiapkan penyusunan pengelolaan lingkungan sekolah, perilaku warga
program serta memberikan kepedulian terhadap sekolah dalam kegiatan pengelolaan lingkungan
lingkungan yang akan dikerjakan, khususnya sekolah dan pengetahuan lingkungan hidup
dalam pengelolaan lingkungan hidup dan siswa. Pengumpulan data menggunakan metode
pembenahan di lingkungan sekolah sampai wawancara, angket/kuersioner, observasi, dan
akhirnya di tahun 2012 SMA Negeri 1 Jekulo dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data
Kudus memperoleh penghargaan sebagai menggunakan teknik analisis deskriptif serta
Sekolah Adiwiyata Nasional (Anonim, 2012). statistik deskriptif.
Program-program yang telah dilaksanakan
oleh SMA Negeri 1 Jekulo saling mendukung HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
untuk mewujudkan program sekolah Adiwiyata.
Hal tersebut dinilai sudah baik karena tidak ada Implementasi Program Adiwiyata di SMA
program yang telah dilaksanakan tidak sesuai Negeri 1 Jekulo Kudus
dengan visi ataupun misi SMA Negeri 1 Jekulo Pelaksanaan program Adiwiyata di SMA
sebagai Sekolah Adiwiyata. Tujuan yang ingin Negeri 1 Jekulo yang telah berlangsung selama
dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui ini sangat baik dan sudah sesuai dengan standart
implementasi program adiwiyata, perilaku warga Sekolah Adiwiyata menurut kriteria Kementrian
sekolah dalam kegiatan pengelolaan lingkungan Lingkungan Hidup. Hal ini terjadi pada awal
sekolah dan pengetahuan siswa tentang tahun pertama meskipun ditahun berikutnya
lingkungan hidup di SMA Negeri 1 Jekulo. Pada terdapat kendala-kendala yaitu terkait dengan
penelitian ini penulis mencoba meneliti alokasi dana/anggaran, sumber daya manusia
pelaksanaan implementasi program Adiwiyata (masih kurangnya kesadaran terhadap
selama ini yang memiliki komponen dan standar, lingkungan) maupun fasilitas (sarana dan
perilaku warga sekolah dalam kegiatan prasarana). Adapun kebijakan-kebijakan dalam
pengelolaan lingkungan sekolah serta pelaksanaan program Adiwiyata yang telah
pengetahuan lingkungan hidup siswa. Karena disiapkan sekolah yaitu diterapkannya program-
keterlibatan pada program tersebut merupakan program sekolah di SMA Negeri 1 Jekulo
upaya salah satu pelaksanaan program Sekolah berkaitan dengan program Adiwiyata yang
Adiwiyata yang selanjutnya menjadi tolak ukur memiliki komponen dan standar dalam
untuk menjadikan SMA Negeri 1 Jekulo dalam pengelolaan lingkungan sekolah meliputi
meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata penerapan kebijakan berwawasan lingkungan,
Mandiri. penerapan kurikulum berbasis lingkungan,
penerapan kegiatan lingkungan yang berbasis
METODE PENELITIAN partisipasif, pengelolaan sarana dan prasarana
pendukung yang ramah lingkungan yang
Lokasi penelitian berada di SMA Negeri 1 diuraikan dalam Tabel 1 berikut.
Jekulo Kudus. Populasi dalam penelitian ini
46
Rudy Saputro, dkk / Edu Geography 3 (6) (2015)
47
Rudy Saputro, dkk / Edu Geography 3 (6) (2015)
Penerapan Memelihara dan merawat Siswa membentuk piket harian dari setiap kelas
kegiatan gedung sekolah dan lingkungan untuk menjaga kebersihan ruang kelas
lingkungan sekolah oleh warga sekolah Melaksanakan kegiatan berupa sabtu bersih/kerja
yang berbasis bakti yang diikuti oleh seluruh warga sekolah yang
partisipasif, datang sebelum pukul 06.00 WIB.
memanfaatkan lahan dan Memanfaatkan lahan sekolah untuk pembibitan
fasilitas sekolah sesuai kaidah- berbagai jenis tanaman, memanfaatkan kolam
kaidah perlindungan dan sekolah untuk pembibitan berbagai jenis ikan dan
pengelolaan lingkungan hidup. beberapa jenis tanaman air, Pengadaan hutan
sekolah, Pengadaan tanaman obat keluarga.
48
Rudy Saputro, dkk / Edu Geography 3 (6) (2015)
Perilaku Warga Sekolah Dalam Kegiatan indikator. Hasil penelitian dari penjumlahan sub-
Pengelolaan Lingkungan Sekolah variabel ini dibagi mejadi empat kriteria yaitu
Perilaku warga sekolah dalam kegiatan sangat jelek, jelek, baik dan sangat baik yang
pengelolaan lingkungan sekolah merupakan disajikan dalam Tabel 2.
penjumlahan semua hasil perhitungan per
49
Rudy Saputro, dkk / Edu Geography 3 (6) (2015)
Terlihat dari Tabel 2, menunjukkan bahwa yang dipasang di area sekolah. Sehingga akan
warga sekolah yang memiliki perilaku dalam membentuk rasa kepedulian bersama dalam
kegiatan pengelolaan lingkungan sekolah perlindungan dan pengelolaan terhadap
termasuk kriteria sangat baik ada 18 warga lingkungan. Warga sekolah sadar dengan
sekolah (15,13%), termasuk kriteria baik ada 65 peningkatan perilaku yang arif akan memberikan
warga sekolah (54,62%) dan kriteria jelek ada 36 kondisi sekolah yang bersih dan nyaman dalam
warga sekolah (30,25%). Lebih. Faktor-faktor kegiatan pembelajaran atau kegiatan lainnya.
yang mempengaruhi sebagian besar perilaku Perilaku dalam kegiatan pengelolaan
warga sekolah dalam kriteria baik ialah sekolah lingkungan sekolah meliputi 4 aspek yaitu
menciptakan dan mengupayakan perilaku warga perilaku dalam pengelolaan air,
sekolah yang berbudaya terhadap lingkungan pengelolaansampah, pengelolaan energi dan
dalam meningkatkan pengelolaan lingkungan pengelolaan halaman sekolah. Lebih jelasnya
sekolah, kegiatan pemeliharaan taman oleh deskripsi perilaku dalam kegiatan pengelolaan
masing-masing kelas, kegiatan kerja bakti, lingkungan sekolah SMA Negeri 1 Jekulo
sekolah membuat plang-plang atau tulisan tersebut disajikan pada gambar 1 berikut.
himbauan-himbauan tentang penghematan SDA
Gambar 1. Bagan Distribusi Perilaku Warga pengelolaan energi. Sedangkan perilaku yang
Sekolah Dalam Kegiatan Pengelolaan paling rendah dari keempat aspek tersebut adalah
Lingkungan Sekolah perilaku warga sekolah dalam pengelolaan
Pada Gambar 1 menunjukkan, dari sampah (11,77%). Karena masih kurangnya
keempat aspek perilaku tersebut yang paling kepedulian warga sekolah dalam menjaga
tinggi adalah perilaku warga sekolah dalam ketersediaan sampah. Sehingga pihak sekolah
pengelolaan energi (90,76%). Hal tersebut perlu mengevaluasi kembali berkaitan dengan
ditunjukkan perilaku warga sekolah yang pengelolaan sampah, agar tercipta suasana yang
mendukung dalam penghematan energi yaitu nyaman dalam kegiatan pembelajaran maupun
sudah adanya upaya untuk mematikan alat-alat kegiatan yang lainnya, karena sudah terhindar
elektronik saat sedang tidak digunakan dan dari keberadaan sampah yang masih belum
mematikan pemakaian lampu-lampu di dalam terkelola dengan baik.
ruangan saat tidak digunakan. SMA Negeri 1
Jekulo menyadari krisis energi saat ini menjadi Pengetahuan Siswa Tentang Lingkungan Hidup
sebuah isu penting yakni melakukan kegiatan Pengetahuan siswa tentang lingkungan
kampanye melalui pemasangan poster dan hidup dalam penelitian ini meliputi pengetahuan
pamflet himbauan-himbauan atau ajakan-ajakan siswa tentang lingkungan hidup yang meliputi
di tempat-tempat strategis berkaitan dengan pengetahuan tentang konsep/istilah, fakta,
50
Rudy Saputro, dkk / Edu Geography 3 (6) (2015)
prinsip, metode dan penafsiran data sederhana. rendah, tinggi dan sangat tinggi yang disajikan
Hasil penelitian tentang pengetahuan lingkungan dalam Tabel 3
hidup merupakan penjumlahan sub-variabel ini
dibagi mejadi empat kriteria yaitu sangat rendah,
Terlihat dari Tabel 3, menunjukkan bahwa pembelajaran lintas mata pelajaran di dilakukan
pengetahuan siswa tentang lingkungan hidup dengan cara mengintegrasikan materi lingkungan
termasuk kriteria sangat tinggi ada 107 siswa hidup ke dalam mata pelajaran lainnya dan
(99,07 %) sedangkan kriteria tinggi ada 1 siswa didukung oleh kemampuan guru mapel yang
(0,93 %). Sebagian besar pengetahuan siswa mengintegrasikan materi lingkungan hidup
tentang lingkungan hidup dalam kriteria sangat terhadap isu-isu lingkungan. Adanya model
tinggi karena pihak sekolah telah mengupayakan pembelajaran lintas mata pelajaran ini bertujuan
kompetensi tenaga pendidik dengan menerapkan memberikan pengetahuan serta lebih
pendekatan, strategi, metode dan teknik mendekatkan siswa dengan persoalan-persoalan
pembelajaran yang melibatkan peserta didik aktif lingkungan.
dalam pembelajaran melalui mengembangkan Pengetahuan lingkungan hidup meliputi 5
isu lokal dan isu global sebagai materi aspek pengetahuan yaitu pengetahuan tentang
pembelajaran lingkungan hidup sehingga siswa konsep/istilah, fakta, prinsip, metode dan
akan lebih mudah dalam menerima materi yang penafsiran data sederhana. Lebih jelasnya
disampaikan oleh tenaga pendidik. Selain itu, deskripsi pengetahuan siswa SMA Negeri 1
SMA Negeri 1 Jekulo mengembangkan model Jekulo tentang lingkungan hidup tersebut
disajikan pada gambar 2 berikut.
51
Rudy Saputro, dkk / Edu Geography 3 (6) (2015)
52
Rudy Saputro, dkk / Edu Geography 3 (6) (2015)
53