MARTINI
Fakultas Teknik Universitas Batanghari, Jambi
martiniarifin@yahoo.com
Absract: The objective of this research is to analyze the relationship of environmental knowledge
withpro-environmental behavior in elementary school students (SD). Pro-environmental behavior was
analyzed by Lawrence Green's model theory and environmental knowledge was measured using the
NEP scale. The results of this study in accordance with Lawrence Green's theory that environmental
knowledge is not related to pro-environmental behavior in studentspost Adiwiyata school. Result of
analysis of pro-environmental behavior found that the pro environmental behavior of
postAdiwiyataschool better. Thus the Adiwiyata program has a positive influence in changing the pro-
environment behavior....................................................................
Keywords: environmental knowledge, environmental behavior, Adiwiyata program
Abstrak: Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan lingkungan dengan perilaku
prolingkungan pada peserta didik sekolah dasar (SD) Adiwiyata. Perilaku prolingkungan dianalisis
dengan model teori Lawrence Green dan pengetahuan lingkungan diukur menggunakan skala NEP.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Lawrence Green yakni pengetahuan lingkungan tidak
berhubungan dengan perilaku prolingkungan pada peserta didik sekolah Adiwiyata. Hasil analisis
perilaku prolingkungan didapatkan bahwa perilaku prolingkungan sekolah Adiwiyata sangat baik.
Dengan demikian program Adiwiyata mempunyai pengaruh positif dalam mengubah perilaku
prolingkungan.
dengan ruang dan sumber daya yang memiliki nilai koefisien korelasi di atas
sangat terbatas 0,361(tabel nilai r Product Moment). Artinya
Manusia dimaksudkan untuk apabila r xy lebih besar atau sama dengan 0,361
menguasai seluruh alam ( r xy • LQVWUXPHQ WHUVHEXW GDSDW
Keseimbangan alam sangat halus dan dikatakan valid.
mudah marah 2. Reliabilitas Instrumen
Manusia akhirnya akan belajar cukup a. Instrumen yang skor jawabannya
tentang bagaimana alam bekerja hanya dua, yaitu satu (1) dan nol (0)
untuk dapat mengendalikannya menggunakan metode belah dua oleh
Jika hal melanjutkan program Spearman-Brown.
mereka, kami akan segera mengalami b. Instrumen pengukuran yang bersifat
bencana utama ekologi gradual yaitu ada penjenjangan skor,
Sumber : Dunlap et al, (2000) mulai dari skor tertinggi sampai skor
terendah (1 sampai 45). Untuk
METODOLOGI PENELITIAN instrumen skor non diskrit ini analisis
Metode penelitian yang digunakan reliabilitasnya menggunakan rumus
untuk penelitian ini adalah metode Kuantitatif Alpha
Komparatif. Dalam penelitian ini peneliti Uji reliabilitas dalam penelitian ini
bermaksud mencari perbandingan perilaku dilakukan dengan bantuan program SPSS
prolingkungan peserta didik ketka berada di Versi 16. Pengujian menggunakan program
sekolah dan di rumah pada 2 (dua) sekolah SPSS menghasilkan output yang dapat dilihat
(SDN 21 Taluak). Penelitian ini menganalisis pada tabel dibawah ini.
data berupa angka-angka. Penulis perlu Tabel 2. Reliabilitas Item Pernyataan
menilai sesuatu yang tidak angka-angka Pengetahuan Lingkungan
(pengetahuan lingkungan dan perilaku
prolingkungan) karena perlu untuk mengukur Spearman- Equal Length 0,607
sesuatu yang disebut variabel secara kuantitatif Brown
dan menguji hubungan antar variabel bebas Coefficient Unequal Length 0,607
dan variabel terikat secara kuantitatif.
Hubungan-hubungan antar variabel diketahui Tabel 3. Reliabilitas Item Pernyaatan Perilaku
dan ditunjukkan dengan melakukan uji Prolingkungan di Sekolah
statistik. Salah satu keuntungan utama dari Cronbach's Alpha N
penelitian ini adalah menghasilkan sebaran
hal-hal dalam suatu populasi dan signifikan 0,838 10
hubungan. Kemudian dari hasil sebaran dan
signifikan hubungan penulis membandingkan Tabel 4. Reliabilitas item pernyataan perilaku
perilaku prolingkungan peserta didik sekolah prolingkungan di rumah
Adiwiyata apakah ada perbedaan dengan Cronbach's Alpha N
pengetahuan lingkungan.
0,838 8
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Untuk mengetahui apakah instrumen
1. Uji Validitas Instrumen tersebut reliabel atau tidak adalah
Instrumen dikatakan valid apabila mengkonsultasikan dengan harga kritik atau
instrumen tersebut dapat dengan tepat standar reliabilitas. Harga kritik untuk indeks
mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen reliabilitas instrumen adalah 0,6.
yang telah disetujui dicobakan pada sampel
HASIL DAN PEMBAHASAN
minimal 30 orang lapangan. Uji validitas
Skor Pengetahuan Lingkungan
instrumen dari masing-masing variabel dalam
Skor pengetahuan lingkungan pada
penelitian ini dilakukan dengan bantuan
sekolah Adiwiyata secara total menunjukkan
program SPSS Versi 16. Pengujian
angka 273 dari 52 responden dengan skor rata-
menggunakan program SPSS menghasilkan
rata pengetahuan lingkungan adalah 5,25.
output yang dapat dilihat pada Lampiran. Dari
Berdasarkan kategori penilaian skor bahwa
hasil pengujian diperoleh bahwa seluruh item
ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 75
EISSN 2599-2090
Vol. 2 No.1 Januari 2019 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL
pengetahuan lingkungan peserta didik sekolah dibandingkan perilaku peserta didik sekolah
Adiwiyata tergolong baik. Seperti telah belum Adiwiyata.
dijelaskan pada bab sebelumnya program Skor Perilaku Prolingkungan di Sekolah
Adiwiyata ini terdiri dari empat komponen Skor perilaku prolingkungan di sekolah
yakni kebijakan sekolah, kurikulum, kegiatan pada peserta didik sekolah Adiwiyata secara
dan sarana dan prasarana pendukung. Pada total menunjukkan angka 1.889 dari 52
angket test variabel pengetahuan lingkungan responden dengan skor rata-rata perilaku
bukan mengenai komponen program prolingkungan di sekolah adalah 36,33.
Adiwiyata melainkan menggunakan skala NEP Berdasarkan kategori penilaian skor bahwa
mengenai daya dukung bumi, bencana alam, perilaku prolingkungan di sekolah peserta
ekosistem dan sumberdaya alam. Pengetahuan didik sekolah Adiwiyata tergolong sangat baik.
tentang lingkungan ini sudah tercantum pada Hal ini menjelaskan bahwa perilaku
bahan ajar mata pelajaran IPA dan IPS kelas prolingkungan peserta didik sekolah
IV dan V. Jadi semua peserta didik diberikan Adiwiyata lebih baik, sebagai contoh perilaku
pengetahuan yang hampir sama. Antara kedua prolingkungan dalam penanganan sampah,
sekolah memiliki tingkat pengetahuan penanaman pohon, dan perilaku hemat energi,
lingkungan yang sama, dikarenakan kurikulum peserta didik sekolah Adiwiyata sangat baik.
dan bahan ajar yang digunakan oleh guru Skor Perilaku Prolingkungan di Rumah
kedua sekolah ini sama yakni kurikulum 2013 Skor perilaku prolingkungan di rumah
dan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan pada peserta didik sekolah Adiwiyata secara
Nasional. total menunjukkan angka 1.515 dari 52
responden dengan skor rata-rata perilaku
Skor Perilaku Prolingkungan di Sekolah prolingkungan di rumah adalah 29,13.
Skor perilaku prolingkungan di sekolah Berdasarkan kategori penilaian skor bahwa
pada peserta didik sekolah Adiwiyata secara perilaku prolingkungan di rumah peserta didik
total menunjukkan angka 1.889 dari 52 sekolah Adiwiyata tergolong sangat baik. Hal
responden dengan skor rata-rata perilaku ini menunjukkan bahwa perilaku
prolingkungan di sekolah adalah 36,33. prolingkungan peserta didik sekolah
Berdasarkan kategori penilaian skor bahwa Adiwiyata ketika berada di rumah seperti
perilaku prolingkungan di sekolah peserta perilaku penanganan sampah, penanaman
didik sekolah Adiwiyata tergolong sangat baik. pohon dan hemat energi sangat baik.
Skor perilaku prolingkungan di sekolah pada
peserta didik sekolah belum Adiwiyata secara Analisis Korelasi
total menunjukkan angka 1.687 dari 48 Untuk mengetahui korelasi atau
responden dengan skor rata-rata perilaku hubungan antar variabel pengetahuan
prolingkungan di sekolah adalah 35,15. lingkungan dan variabel perilaku
Berdasarkan kategori penilaian skor bahwa prolingkungan digunakan program SPSS
perilaku prolingkungan di sekolah peserta dengan metoda Chi-Square Test dan metode
didik sekolah belum Adiwiyata tergolong Pearson Product Momen, selanjutnya juga
sangat baik. dikaji kekuatan hubungannya.
Skor penilaian perilaku prolingkungan Pengetahuan Lingkungan dengan Perilaku
di sekolah, sekolah Adiwiyata lebih tinggi Prolingkungan di Sekolah
(36,33) dibandingkan skor perilaku Tabel 5 menyajikan hubungan antara
prolingkungan di sekolah pada peserta didik pengetahuan lingkungan dengan perilaku
sekolah belum Adiwiyata (35,15). Hal ini prolingkungan peserta didik di sekolah.
menjelaskan bahwa perilaku prolingkungan Tabel 5. Hubungan pengetahuan lingkungan dengan
peserta didik sekolah Adiwiyata lebih baik perilaku prolingkungan
dibandingkan dengan perilaku prolingkungan
Nilai Tempat db Signifikan
peserta didik sekolah belum Adiwiyata ketika
berada di sekolah. Sebagai contoh perilaku Pearson Sekolah
prolingkungan dalam penanganan sampah, Chi- 56,317 Adiwiyata 60 0,611
penanaman pohon, dan perilaku hemat energi, Square
peserta didik sekolah Adiwiyata lebih baik Sumber : Hasil Analisis Data, 2017
Dari tabel di atas terlihat pada sekolah prolingkungan peserta didik ketika berada di
Adiwiyata, hasil pearson chi square sebesar rumah. Hasil analisisnya adalah tidak ada
56,317. Hasil ini lebih kecil dari nilai chi- hubungan, yang berarti tingkat pengetahuan
square tabel (90,5) untuk derajat kebebasan lingkungan peserta didik tidak berpengaruh
(db) 60 dengan nilai signifikan 0,611. Artinya terhadap perilaku prolingkungan di
pengetahuan lingkungan tidak ada hubungan rumah.Dari hasil pernyataan dari instrumen
dengan perilaku prolingkungan di sekolah pengetahuan lingkungan, peserta didik di
untuk peserta didik sekolah Adiwiyata. Dari sekolah Adiwiyata mempunyai pengetahuan
hasil analisis chi-square test, terlihat bahwa tentang daya dukung bumi, pengetahuan
tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang bencana alam, sumberdaya alam dan
lingkungan dari peserta didik yang diteliti keseimbangan alam. Pengetahuan lingkungan
dengan perilaku prolingkungan di sekolah. yang dimiliki peserta didik belum sepenuhnya
Hasil analisisnya adalah tidak terdapat mengenai program Adiwiyata. Sedangkan
hubungan yang berarti perilaku prolingkungan perilaku yang dinilai melalui instrumen adalah
di sekolah tidak dipengaruhi oleh tingkat perilaku prolingkungan dan aktivitas dalam
pengetahuan lingkungan peserta didik. program Adiwiyata. Hal ini menjadi salah satu
Pengetahuan lingkungan peserta didik faktor yang menyebabkan pengetahuan
mengenai daya dukung bumi, bencana alam, lingkungan peserta didik di sekolah Adiwiyata
sumberdaya alam dan keseimbangan alam tidak berhubungan dengan perilaku
tidak berkolerasi dengan perilaku prolingkungan peserta didik. Hasil penelitian
prolingkungan seperti memilah dan membuang ini sesuai dengan teori Lawrence Green(1980),
sampah pada tempatnya, memanfaatkan bahwa pengetahuan tidak langsung
barang bekas dan daun-daun kering, berhubungan dengan perilaku karena
memelihara tanaman dan hewan dan hemat dipengaruhi oleh niat perilaku lingkungan.
energi. Peserta didik tingkat sekolah dasar ini
memiliki perilaku prolingkungan yang sangat SIMPULAN DAN SARAN
baik, tetapi tidak pengetahuan lingkungannya. Simpulan
Hasil analisis dan pembahasan dapat
Pengetahuan Lingkungan dengan Perilaku diambil kesimpulan sebagai berikut :
Prolingkungan di Rumah 1. Pengetahuan lingkungan tidak
Tabel 6 menyajikan hubungan antara berhubungan dengan perilaku
pengetahuan lingkungan dengan perilaku prolingkungan di sekolah maupun di
prolingkungan peserta didik di rumah. rumah. Sikap peduli lingkungan dan
Tabel 6. Hubungan pengetahuan lingkungan keinginan untuk berbuat mempunyai
dengan perilaku prolingkungan hubungan yang kuat dengan perilaku
prolingkungan di sekolah maupun
Signifik perilaku prolingkungan di rumah.
Nilai Tempat db
an 2. Program Adiwiyata mempunyai
Pearson Sekolah pengaruh yang positif dalam
Chi- 85,038 Adiwiyata 66 0,057 mengubah perilaku prolingkungan
Square peserta didik.
Sumber : Hasil Analisis Data, 2017
Dari tabel di atas terlihat pada sekolah Saran
Adiwiyata, hasil pearson chi square sebesar 1. Kepala sekolah dan guru-guru
85,038. Hasil ini lebih kecil dari nilai chi- mengawasi peserta didik untuk selalu
square tabel (103,97) untuk derajat kebebasan aktif dalam kegiatan prolingkungan agar
(db) 66 dengan nilai signifikan 0,057. Artinya pengetahuan dan perilaku yang telah
pengetahuan lingkungan tidakada hubungan diajarkan di sekolah bisa selalu
dengan perilaku prolingkungan di sekolah dilakukan ketika berada dimana saja.
untuk peserta didik sekolah Adiwiyata. 2. Sarana dan prasarana pendukung
Dari hasil analisis chi-square test, perilaku prolingkungan agar lebih
terlihat bahwa tidak ada hubungan antara dioptimalkan pemanfaatannya sehingga
pengetahuan lingkungan dengan perilaku
ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 77
EISSN 2599-2090
Vol. 2 No.1 Januari 2019 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL