Abstract
This study was conducted using ADDIE method development procedures with steps include
Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation. The research was conducted in
SDN Sendangmulyo 03 Semarang. The research subjects in this study were 34 fourth grade students.
The data collected in this study is data and data media expert subject matter experts and product
testing results data. The average results of students' prior to using EE teaching materials amounting
to 64.12 while the average student learning outcomes after the use of teaching materials PLH of
90.51. Then, from the observation of environmental care character on the student obtained the result
"Very Good" with an average score of 19. It shows a decent EE instructional materials used as
teaching material because it can improve the character of environmental awareness in students. It
can be concluded that PLH instructional materials used for teaching in primary schools, especially
the fourth grade. His suggestion that EE teaching materials for fourth grade students that have been
developed to be implemented in a learning activity to determine the extent of the advantages and
disadvantages of these learning products.
disebabkan oleh aktifitas dan perkembangan dan diintegrasikan pada mata pelajaran yang
teknologi manusia. ada. Hal tersebut berdasarkan surat keputusan
Beberapa hal pokok yang menyebabkan bersama Mentri Lingkungan Hidup dan Mentri
timbulnya masalah lingkungan antara lain Pendidikan Nasional No.
adalah tingginya tingkat pertumbuhan Kep.07/MenLH/06/2005 dan N0.
penduduk, meningkatnya kualitas dan 05/VI/KB/2005 tentang pembinan dan
kuantitas limbah, adanya pencemaran lintas pengembangan pendidikan lingkungan hidup.
batas Negara (Tim Mata Kuliah PLH. 2014: Dari penjelasan di atas maka pendidikan
26). Meningkatnya jumlah pertumbuhan memegang peran yang penting dalam perke
penduduk menyebabkan kepadatan manusia bangan suatu bangsa. Dengan pendidikan
semakin meningkat sehingga aktifitas juga diharapkan suatu bangsa berkembang menjadi
menignkat. Aktifitas manusia banyak sekali bangsa yang bermartabat. Bermartabat adalah
yang mempengaruhi lingkungan tanpa mempunyai martabat, sementara martabat
mempedulikan akibatnya. Sehingga dalam KBBI (2013) adalah tingkat harkat
miningkatnya jumlah penduduk juga kemanusiaan, harga diri. Sebuah bangsa
menyebabkan meningkatnya aktifitas dikatakan bermartabat ketika manusai pada
perusakan terhadap alam. Hal tersebut juga bangsa itu sendiri mampu untuk menunjukan
selaras dengan meningkatnya kuantitas dan perilaku atau sikap yang tertanam nilai-nilai
kualitas limbah. Semakin banyak aktifitas dari kemanusia. Peduli pada sesama manusia, pada
manusia maka semakin banyak juga limbah hewan, dan pada lingkungan merupakan
yang dihasilkan baik secara kuantitas atau beberapa bentuk dari harkat kemanusiaan.
jumlahnya dan kualitas dari limbah tersebut. Tercapainya tujuan pendidikan tidak
Kondisi di atas menunjukan bahwa kepedulian hanya dilihat dari perkembangan pengetahuan
manusia terhadap lingkungan berada pada atau kognitif peserta didik. Namun juga dilihat
tahap yang mengkawatirkan. Kepedulian dari perkembangan afektif atau sikap peserta
manusia terhadap lingkungan perlu didik terhadap lingkungan. Hal diatas sesuai
ditingkatkan. Sehingga masalah-salah seperti dengan fungsi pendidikan yang jelas
yang dikemukakan di atas tidak terjadi lagi. dituangkan dalam Undang-Undang Republik
Untuk itu perlu adanya peran pendidikan Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, pasal 3 yang
dalam hal ini. Pendidikan dituntut untuk bisa menyebutkan bahwa.
menanamkan karakter peduli lingkungan sejak “Pendidikan nasional berfungsi
atau sedari dini mungkin. Keluarga dan mengembangkan kemampuan dan
sekolah sebagai tempat anak sejak dini membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka
diajarkan tentang nilai-nilai kepedulian harus
mencerdaskan kehidupan bangsa,
dapat mengajarkan pentingnya menjaga bertujuan untuk berkembangnya potensi
lingkungan. peserta didik agar menjadi manusia yang
Sejak dini anak atau siswa di sekolah beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
perlu dikenalkan dengan krisis lingkungan, Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
dampak dari kerusakan lingkungan dan cara berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
mencintai lingkungan sehingga karakter menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. (Sisdiknas No
peduli terhadap lingkungan dapat tumbuh pada
20 tahun 2003)”.
diri anak. Pengajaran tersebut dapat dilakukan
Pengembangan Bahan Ajar untuk.......(Henry Januar Saputra dan Nur Isti Faizah) 63
p-ISSN 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530
sistematis, yang digunakan guru dan peserta berperan aktif dalam upaya pelestarian dan
didik dalam proses pembelajaran. Bahan ajar keselamatan lingkungan untuk kepentingan
adalah materi yang telah tersusun secara generasi sekarang dan yang akan datang.
sistematis. Materi yang terdapat dalam bahan (Tim Penyususn PLH. 2010 :2).
ajar digunakan oleh guru dan siswa dalam Bahan ajar PLH selanjunya diharapkan
proses pembelajaran. mampu menggerakkan siswa untuk
Bahan ajar yang terdapat saat ini tidak mempunyai pengetahuan, keteramapilan dan
banyak yang dirangcang untuk menanamkan kesadaran tentang kepedulian terhadap
karakter peduli terhadap lingkungan. lingkungan. Melalui bahan ajar PLH proses
Akibatnya karakter kepedulian lingkungan pembelajaran dapat terarah untuk membekali
siswa masih rendah. Diperlukan inovasi, diri siswa menjadi manusia yang peduli
kreatifitas dalam membuat bahan ajar yang terhadap lingkungan. Kepedulian tersebut
dapat menanamkan karakter. Prastowo selanjutnya tumbuh menjadi karakter.
(2012: 19) menyampaikan bahwa mutu KBBI (2013) menyebutkan bahwa
pembelajaran menjadi rendah ketika karakter ialah tabiat; sifat-sifat kejiwaan,
pendidik hanya terpaku pada bahan-bahan akhlak atau budi pekerti yang membedakan
ajar yang konvensioanl tanpa ada kreatifitas seseorang dengan yang lain, watak.
untuk mengembangkan bahan ajar tersebut Berkarakter diartikan sebagai mempunyai
secara inovatif. Pendapat tersebut sifat-sifat yang khusus. Karakter peduli pada
menekankan bahwa jika tidak ada inovasi lingkungan adalah sifat-sifat peduli terhadap
dan kreatifitas dalam membuat bahan ajar lingkungan. Peduli lingkungan dapat
maka mutu pembelajaran menjadi rendah. ditunjukan dengan sikap-sikap pelestarian
Termasuk proses penanaman karakter peduli lingkungan dan menjaga lingkungan.
lingkungan akan menjadi rendah. Sehingga Karakter dibentuk dengan melalui
diperlukan kreatifitas dalam pembuaatan pendidikan karakter. Pendidikan karakter
bahan ajar. Salah satunya yaitu membuat bertujuan untuk membentuk pribadi anak,
bahan ajar PLH yang diharapkan yang supaya menjadi manusia yang baik, warga
bertujuan untuk menumbuhkan karakter masyarakat dan warga negara yang baik (Tim
peduli lingkungan pada siswa. IKIP PGRI Semarang :11).
Pendidikan lingkungan hidup Penelitian tetang penggunaan bahan ajar
mempelajari tentang lingkungan khsusunya telah banyak dilakukan, salah satunya yaitu
tentang pencemaran lingkungan, kerusakan penelitian dari Ilmiwan, dkk (2013) dengan
alam, sumber daya alam dan konservasi. judul pengaruh penerapan bahan ajar
Pendidikan lingkungan hidup (PLH) bermuatan nilai nilai karakter dalam model
merupakan upaya mengubah prilaku dan pembelajaranlangsung terhadap hasil belajar
sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak siswa kelas XI SMA N 1 Bukittinggi. Dari
atau elemen masyarakat yang bertujuan penelitian tersebut disimpulkan bahwa hasil
untuk meningkatkan pengetahuan, dari nilai rata-rata dari kelas eksperimen
keterampilan, dan kesadaran masyarakat lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
tentang nilai-nilai lingkungan dan isu Penerapan bahan ajar bermuatan nilai-nilai
permasalahan lingkungan yang akhirnya karakter memberikan efek pada hasil belajar
dapat menggerakkan masyarakat untuk dapat yang siknifikan.
Pengembangan Bahan Ajar untuk.......(Henry Januar Saputra dan Nur Isti Faizah) 65
p-ISSN 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530
Bahan ajar PLH telah ada sebelumnya, Menurut Nana Supriatna dkk (2007: 3),
namun bahan ajar bahan ajar tersebut belum pendidikan mengandung pengertian suatu
terdapat nilai-nilai karakter yang nampak perbuatan yang disengaja untuk menjadikan
jelas dipaparkan dalam bentuk gambar, cerita manusia memiliki kualitas yang lebih baik.
yang menarik. Oleh sebab itu bahan ajar PLH Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
berbasis karakter dikembangkan yang mengerti menjadi mengerti dan sebagainya.
bertujuan untuk menumbuhkankan karakter Definisi pendidikan dalam buku
peduli lingkungan pada siswa. Selanjutnya Pedoman Pendidikan Karakter IKIP PGRI
berdasarkan pembahasan di atas maka SEMARANG (sekarang Universitas PGRI
peneliti berusaha untuk melakukan penelitian Semarang), sebagai berikut. Pendidikan
berupa pengembangan bahan ajar. Penelitian adalah suatu proses enkulturasi, berfungsi
ini selanjutnya berjudul “Pengembangan mewariskan nilai-niai dan prestasi masa lalu
Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup ke generasi mendatang. Nilai-nilai dan
Untuk Menumbuhkan Nilai Karakter Peduli prestasi itu merupakan kebanggaan bangsa
Lingkungan Pada Siswa Kelas IV Sekolah dan menjadikan bangsa itu dikenal oleh
Dasar”. bangsa-bangsa lain. Selain mewariskan,
Menurut Pannen (dalam Andi Prastowo, pendidikan juga memiliki fungsintuk
2012: 17), mengungkapkan bahwa bahan ajar mengembangkan nilai-nilai budaya dan
adalah bahan-bahan atau materi pelajaran prestasi masa lalu itu menjadi nilai-nilai
yang disusun secara sistematis, yang budaya bangsa yang sesuai dengan
digunakan guru dan peserta didik dalam kehidupan masa kini dan masa yang akan
proses pembelajaran. Sedangkan menurut datang, serta mengembangkan prestasi baru
National Centre for Competency Based yang menjadi karakter baru bangsa. Oleh
Training (dalam Andi Prastowo, 2012:16) karena itu, pendidikan budaya dan karakter
bahan ajar adalah segala bentuk yang bangsa merupakan inti dari suatu proses
digunakan untuk membantu guru atau pendidikan.
instruktur dalam melaksanakan proses Pendidikan lingkungan hidup
pembelajaran di kelas. (selanjutnya disingkat dengan PLH) adalah
Berdasarkan beberapa pandangan mengubah pandangan dan perilaku seseorang
mengenai pengertian bahan ajar tersebut, terhadap lingkungan. Orang tadinya masa
dapat kita pahami bahwa bahan ajar bodoh dengan lingkungan diharapkan
merupakan segala bahan (baik informasi, berubah menjadi peduli dengan
alat, maupun teks) yang disusun secara lingkungannya. Orang tadinya hanya
sistematis, yang menampilkan sosok utuh menjadi pemerhati (Sudjoko, 2011: 1.1).
dari kompetensi yang akan dikuasai peserta Dalam buku ajar MKU PLH Universitas
didik dan digunakan dalam proses Negeri Semarang (TIM Mata Kuliah PLH,
pembelajaran dengan tujuan perencanaan 2014: 1), PLH merupakan upaya mengubah
dan penelaahan implementasi pembelajaran. perilaku dan sikap yang dilakukan oleh
Misalnya, buku pelajaran, modul, handout, berbagai pihak atau elemen masyarakat yang
LKS, model atau maket, bahan ajar audio, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
bahan ajar interaktif, dan sebaginya (Andi ketrampilan dan kesadaran masyarakat
Prastowo, 2012:17). tentang nilai-nilai lingkungan dan isu
Pengembangan Bahan Ajar untuk.......(Henry Januar Saputra dan Nur Isti Faizah) 67
p-ISSN 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530
Pengembangan Bahan Ajar untuk.......(Henry Januar Saputra dan Nur Isti Faizah) 69
p-ISSN 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530
PLH. Untuk selanjutnya menjadi dasar Selanjutnya kedua ahli tersebut juga
pengembangan bahan ajar PLH. memberikan saran untuk perbaikan bahan
Langkah-langkah dalam pembuatan ajar. Saran dari kedua ahli tersebut harus
bahan ajar PLH, yaitu: ditindak lanjuti, sehingga bahan ajar
a. Membuat bahan ajar PLH dinyatakan layak.
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti
untuk membuat bahan ajar PLH terdiri Implementation
dari beberapa langkah, diantaranya: 1) Penerapan bahan ajar PLH dilaksanakan
menentukan materi atau isi buku, 2) di kelas IV SD Negeri Sendangmulyo 03
menggambar dan mendesain cover, 3) Semarang dengan siswa pembelajaran dengan
menulis isi buku, 4) memasukan detail menggunaka bahan ajar PLH. Lebih lanjut
gambar dan nilai-nilai karakter dalam penerapan bahan ajar ini juga ditujukan untuk
bahan ajar, 5) mencetak bahan ajar PLH. menumbuhkan nilai karakter peduli
b. Pembimbingan dan Penilaian dengan lingkungan pada siswa siswa. Sebelum
Validator. diujicobakan bahan ajar sudah divalidasi
Bahan ajar PLH yang telah dibuat, terlebih dahulu. Uji validasi yang dilakukan
selanjutnya dibimbingkan dan dinilai oleh peneliti meliputi validasi ahli media
oleh dosen pembimbing. Dalam pembelajaran dan validasi ahli materi
prosesnya bahan ajar PLH akan pembelajaran.
mendapatkan saran-saran oleh dosen Setelah media tersebut divalidasi oleh
pembimbing untuk diperbaiki, atau ahli media dan ahli materi. Langkah
dinyatakan layak. Jika bahan ajar PLH selanjutnya adalah merevisi jika terdapat
telah dinyatakan layak, maka dapat kekurangan yang perlu diperbaiki.
dilanjutkan untuk divalidasi oleh ahli Pada tahapan implementasi, bertujuan
media dan ahli materi. untuk mendapatkan desain bahan ajar PLH
c. Validasi oleh Ahli Media dan Ahli yang valid dan baik. Revisi produk dilakukan
Materi. oleh peneliti secara berkala apabila desain
Ahli media adalah seseorang yang belum mencapai tingkatan valid yang
berkompentensi dalam bidang media diharapkan. Pihak yang berperan penting pada
pembelajaran, sementara ahli materi tahap ini adalah ahli media dan ahli materi
adalah seseorang yang mempunyai pembelajaran yang menentukan apakah
kompetensi dalam bidang materi desain perlu direvisi atau sudah sesuai. Bahan
pembelajaran. Setelah bahan ajar PLH ajar PLH yang sudah direvisi atau diperbaiki
dinyatakan layak oleh dosen selanjutnya diterapkan pada kelas uji coba.
pembimbing, maka bahan ajar tersebut
selanjutnya dilakukan validasi oleh Evaluation
validator yaitu ahli media dan ahli materi. Evaluasi yang dilakukan untuk bahan ajar
Ahli media akan menilai bahan ajar PLH PLH bertujuan menyempurnakan produk
dengan cara memberikan nilai sesuai setelah melalui tahap implementasi. Evaluasi
dengan rubrik penilaian, begitupun meliputi perbaikan produk yang didapat dari
dengan ahli materi akan memberikan saran pada angket yang diberikan kepada ahli
nilai sesuai dengan rubrik penilaian. media dan ahli materi (guru kelas),
Pengembangan Bahan Ajar untuk.......(Henry Januar Saputra dan Nur Isti Faizah) 71
p-ISSN 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530
Bahan ajar PLH selanjutnya dengan kebutuhan tidak terlalu besar atau
dikembangkan berdasarkan analisis terlalu kecil dan bahan ajar sudah layak
kesesuaian dengan prinsip-prinsip pendidikan diujicobakan di lapangan tanpa ada revisi.
lingkungan hidup. Selanjutnya didasarkan Hasil validasi ahli materi, diperoleh data
atas standar kompetensi dan kompetensi sebagai berikut 1) pada validasi I tingkat
dasar. Serta dianalis sesuai dengan indikator keidealan bahan ajar PLH adalah 58% dengan
yang dikembangkan dari kompetensi dasar. masukan dari ahli materi yaitu bahan ajar
Hasil analisis kemudian digunakan peneliti belum sistematis dan urut sesuai dengan
untuk merancang desain dari bahan ajar PLH. kesesuaian bahan ajar sehingga harus ada
Desain atau perancangan bahan ajar PLH beberapa revisi materi dan gambar serta
meliputi beberapa hal diantaranya: Konsep kegiatan siswa. Oleh sebab itu dilakukan
desain dari bahan ajar PLH ini terdiri dari revisi dan validasi kedua, 2) pada validasi II
tujuh langkah yaitu: 1) Menentukan SK, KD, tingkat keidealan bahan ajar PLH yang telah
dan Indikator, 2) cover dan icon cover, 3) direvisi mencapai 71% dengan masukan dari
Merancang isi, 4) Meentukan materi, 5) ahli materi yaitu beberapa maeri yang diulas
menyusun bahan ajar, 6) menyisipkan bisa lebih dirampingkan dan beberapa gambar
karakter peduli lingkungan. Dari hasil penyakit akibat bakteri atau virus
rancangan konsep tersebut, selanjutnya bahan ditambahkan keterangan. Oleh sebab itu
ajar dikembangan dengan memperhatikan dilakukan revisi dan validasi ketiga, 2) pada
konsep, materi, sistematika penulisan, dan validasi III tingkat keidealan bahan ajar PLH
penyisipan karakter sehingga tercipta bahan yang telah direvisi mencapai 75%. Sehingga
yang menarik bagi siswa dan dapat membantu bahan ajar sudah layak digunakan. Sementara
proses belajar mengajar menjadi lebih hasil validasi ahli media dari guru, diperoleh
maksimal. data dimana tingkat keidealan bahan ajar PLH
Dalam pengembangannya, bahan ajar adalah 85%. Sedangkan hasil validasi materi
perlu divalidasi oleh ahli sebelum diuji dari guru, diperoleh data dimana tingkat
cobakan untuk mengetahui kelayakannya. keidealan bahan ajar PLH adalah 95% dengan
Validasi terdiri dari dua pakar yaitu validasi komentar yaitu bahan ajar sudah baik dan
media dan validasi materi. Setelah bahan ajar tersusun secara sistematis dan dapat
divalidasi dan dinyatakan layak digunakan diujicobakan.
dalam proses pembelajaran. Kemudian bahan Setelah dilakukan validasi dan revisi
ajar PLH diujicobakan di sekolah dasar untuk bahan ajar maka didapatkan bahan ajar PLH
melihat respon dari siswa. Pengujian ini yang layak digunakan untuk menumbuhkan
dilakukan di SD N Sendangmulyo 03 karakter peduli lingkungan.Selanjutnya
Semarang. Pengujian dilakukan uji satu kelas adalah uji coba soal pre test dan post test saat
yaitu kepada siswa kelas IV SD N pembelajaran. Uji soal menggunakan rumus
Sendangmulyo 03 Semarang. N-gain. Hasil analisis gain menunjukkan
Hasil validasi dengan ahli media, bahwa gain dengan kriteria tinggi atau
diperoleh data sebagai berikut 1) pada validasi interval gain ≥ 0,7 sebanyak 22 siswa. Kriteria
I tingkat keidealan bahan ajar PLH adalah gain sedang atau interval gain 0,3 ≤ g < 0,7
90% dengan masukan dari Ahli Media yaitu sebanyak 12 siswa. Jadi secara keseluruhan
gambar di dalam bahan ajar bisa disesuaikan
Pengembangan Bahan Ajar untuk.......(Henry Januar Saputra dan Nur Isti Faizah) 73
p-ISSN 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad dan Asrori, Mohammad. 2014. METODOLOGI DAN APLIKASI RISET
PENDIDIKAN. Jakarta. Cahaya Prima Sentosa.
Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Ilmiwan, et al. 2013. “Pengaruh Penerapan Bahan Ajar Bermuatan Nilai Nilai Karakter Dalam
Model Pembelajaranlangsung Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas xi Sman 1
Bukittinggi” Jurnal Pillar of Physics of Education Volume 2 No. Halaman 153-160.
http://fisika.fmipa.unp.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/File5.pdf.
.
Nurani, dkk. 2014. “Pengembangan Modul Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Berbasis
Karakter untuk Menumbuhkan Wawasan dan Karakter Peduli Lingkungan” Unnes
Journal of Biology Education 3 (1) (2014)
file:///C:/Users/User%20pc/Downloads/4155-8500-2-PB.pdf.
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press.
Pribadi, Benny A. 2010. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian Rakyat.
Supriatna, Nana, dkk. 2007. PENDIDIKAN IPS SD. Bandung: UPI PRESS.
Tim IKIP PGRI Semarang. 2011. Pedoman Pendidikan Karakter. Semarang: IKIP PRGRI
Semarang.
TIM MKU PLH. 2010. Pendidikan Lingkungan Hidup. Semarang: Universitas Negri
Semarang.