Anda di halaman 1dari 13

ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA

Program Berwawasan Lingkungan


MTs Chairul Amin
Tahun Pelajaran 2023-2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kerusakan lingkungan cenderung meningkat akibat bertambahnya penduduk dan
upaya-upaya pemanfaatan sumber daya alam tanpa disertai upaya pelestarian fungsi
lingkungan. Akhirnya terjadi ketidakseimbangan di alam, akibat ulah manusia yang tidak
bertanggung jawab tersebut.
Isu-isu lingkungan yang bersifat global seperti perubahan iklim berkaitan dengan
naiknya suhu udara permukaan bumi, peningkatan CO 2 dan berkurangnya luas hutan dunia.
Pertumbuhan penduduk dan pengambilan sumber daya alam yang jauh melampaui daya
dukungnya merupakan salah satu penyebabnya. Isu-isu tersebut berkembang menjadi
permasalahan lingkungan yang serius. Pencemaran udara, sampah, kelangkaan air bersih,
kerusakkan lahan dan hutan, longsor, banjir dan kekeringan, merupakan masalah yang sudah
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dewasa ini.
Penanganan masalah lingkungan telah dilakukan berbagai kalangan, tingkat lokal,
pemerintah maupun masyarakat berupaya dengan berbagai pendekatan. Tapi upaya-upaya
tersebut belum menampakkan hasil yang nyata, karena :
1. Rendahnya partisipasi masyarakat di lingkungan MTs Cahirul Amin Suradadi untuk
berperan dalam Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal ini karena kurangnya pemahaman,
rendahnya tingkat kemampuan atau keterampilan, serta rendahnya komitmen
masyarakat dalam menyelesaikan masalah;
2. Pemahaman pelaku pendidikan terhadap Pendidikan Lingkungan Hidup masih terbatas,
masih ada anggapan bahwa Pendidikan Lingkungan Hidup tidak penting;
3. Materi dan metode pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup belum memadai dan
kurang aplikatif, siswa lebih banyak diberikan teori, masih kurangnya aksi nyata,
sehingga pemahaman siswa tidak utuh;
4. Masih kurangnya perhatian terhadap sarana dan prasarana Pendidikan Lingkungan Hidup;
5. Kurangnya alokasi anggaran untuk Pendidikan Lingkungan dari pemerintah, sehingga
pelaksanaan kurang optimalnya pelaksanaan Pendidikan Lingkungan;
6. Lemahnya koordinasi antar instansi terkait dan para pelaku pendidikan. Hal ini
menyebabkan program Pendidikan Lingkungan bersifat sporadic, tidak sinergis dan
saling tumpang tindih.
Kondisi kehidupan dunia modern yang kita rasakan bersama saat ini, telah terjadi krisis
3 E; yaitu environment, economi, dan etica. Modernisasi telah melahirkan manusia yang
serakah, materialistis lebih menonjol daripada solidaitas sosial.
Untuk itu, perlu upaya pelestarian lingkungan, agar dapat dimanfaatkan secara
berkesinambungan dan sebagai peninggalan bagi generasi yang akan datang. Bila kita
sebagai manusia tidak bertanggungjawab, maka akhirnya semua media (tanah, air, udara),
sebagai ruang hidup manusia dan mahluk hidup lainnya berubah menjadi racun. Bagaimana
jadinya generasi yang akan datang, akan menjadi mahluk apa mereka ?
Sehubungan hal tersebut, maka upaya pelestarian lingkungan harus melalui jalur
pendidikan di madrasah-madrasah. Pendidikan lingkungan yang dilakukan sejak dini, baik di
rumah maupun di madrasah merupakan langkah strategis dalam upaya merubah sikap dan
perilaku peserta didik sebagai generasi muda, yang akan menggantikan genersi tua, agar
lebih peduli terhadap pentingnya lingkungan yang sangat menunjang kelangsungan hidup
mahluk hidup, karena, sangat bermanfaat bagi manusia dan mahluk hidup lainnya, antara
lain:
 Menyimpan air di bawah tanah, sehingga sumur alam kita tidak kering;
 Menetralisir racun di udara yang dikeluarkan oleh gas buang kendaraan, asap pembakaran
(rokok, sampah, pabrik, dll), gunung berapi;
 Pohon sebagai peneduh, konsumsi, penunjuk jalan;
 Pohon sebagai pencegah banjir;
 Sebagai penyaring debu;
 Sebagai penahan/mengurangi sinar matahari.
Upaya meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya kompetensi pendidik yang terus
ditingkatkan, melainkan juga kualitas kondisi madrasahpun perlu juga ditingkatkan, sehingga
terwujud lingkungan madrasah sebagai media pembelajaran yang sehat, nyaman serta
mebentuk siswa yang kreatif.
Green School, merupakan program yang dikembangkan di MTs Chairul Amin
Suradadi, bila diterjemahkan langsung menjadi rancu dan salah pengertian, ada yang
mengartikan madrasah yang dicat hijau atau hanya sebatas harus rindang/banyak pohon saja,
dan selesai. Padahal sebenarnya pengertiannya tidak seenteng itu.
Green School lebih bermakna pada pembentukkan sikap anak didik dan warga
madrasah terhadap lingkungan, yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari di madrasah.
Hal ini diwujudkan dalam sikap dan perilaku sehari-hari, baik di madrasah, rumah atau di
lingkungan tempat tinggalnya. Termasuk di dalamnya program “Greening The
Curriculum”, kurikulum hijau, artinya kurikulum yang memperhatikan aspek-aspek
lingkungan dalam bahasannya serta mengintegrasikan materi lingkungan ke dalam
pembelajarannya, sesuai dengan topik bahasannya.
Kelak, bila mereka bekerja, diharapkan sikap tersebut dapat diterapkan dalam sikap
kerja yang bijaksana dan peduli lingkungan, terutama sekitarnya.
“jadilah pejabat yang peduli lingkungan, jangan menjadi pejabat yang perusak
lingkungan”.
Mengingat pentingnya pelestarian lingkungan pada saat kini dan di masa mendatang,
maka pendidikan lingkungan di madrasah harus diterapkan dari sejak usia dini.
Inilah tanggung jawab seorang pendidik, dimanapun, siapapun mereka, harus
menjadikan anak didiknya menjadi orang yang berguna dan bertanggungjawab terhadap
lingkungan. Guru akan merasa sedih bila melihat bekas anak didiknya menjadi orang perusak
lingkungan dan tidak bertanggungjawab.
Salah satu program yang telah dikembangkan MTs Chairul Amin adalah Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH) yang menyertai kemampuan spesialisasinya. Dengan program ini
diharapkan siswa terbiasa bersikap kritis dan tanggap terhadap isu-isu lingkungan yang
terjadi di sekelilingnya. Hal tersebut tercermin dalam sikap dan perilaku mereka dalam
kehidupan sehari-hari, baik di madrasah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

B. Landasan Hukum
Landasan Hukum program Madrasah Berbudaya Lingkungan di MTs Chairul Amin
Suradadi, adalah :
1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU No. 32 Tahun 1997 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. PP No. 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar
4. PP No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah
5. Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup, Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2005
6. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2001 tentang Pembentukkan dan
Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Barat
7. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 63 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok Fungsi dan
Rincian Tugas Unit Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah.
8. Berdasarkan surat dari KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA; No. B.9362/DEP.VI/LH/12/09 tanggal 11 Desember 2009,
tentang Penyeleksian Program Madrasah Adiwiyata (tingkat Nasional),

C. Madrasah berbudaya lingkungan di MTs Chairul Amin


Agar program Madrasah Berbudaya Lingkungan (MBL) di MTs Chairul Amin lebih
bermakna serta dapat meningkatkan kepedulian warga madrasah, maka pihak madrasah
memberikan penghargaan kepada warga madrasah yang peduli dalam upaya pengelolaan di
lingkungan MTs Chairul Amin.
Program ini diharapkan bukan menjadi satu-satunya cara untuk mewujudkan MTs
Chairul Amin yang berbudaya lingkungan. Diharapkan, sikap serta perilaku peduli
lingkungan tersebut sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan madrasah sehari-hari. Bukan
seolah-olah untuk mendapatkan penghargaan, atau kegiatan dilakukan karena adanya
penilaian. Jadi, diharapkan kelak, tanpa adanya penilaian, madrasah tetap melaksanakan
pengelolaan di lingkungan madrasahnya masing-masing. Sikap tanggung jawab dan
kepedulian harus tertanam dalam pribadi siswa, sehingga menjadi suatu kebiasaan dalam
semua kegiatan di madrasah.

D. Visi dan Misi MTs Chairul Amin


A. Visi Madrasah
Terbentuknya Remaja Islam yang memiliki Kompetensi Spiritual, Sosial, Intelektual,
Terampil, dan Peduli Lingkungan
B. Misi Madrasah
1. Mengembangkan konsep keterpaduan antara iman, ilmu dan amal yang membentuk
pribadi muslim yang sempurna dalam kehidupan sehari – hari.
2. Mewujudkan nuansa islam dalam semua aspek, baik di dalam maupun di luar
madrasah.
3. Mengembangkan proses pembelajaran yang membiasakan siswa untuk membaca dan
menghafal Qur’an.
4. Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap permasalahan sosial
kemasyarakatan.
5. Meningkatkan Kreatifitas dan Profesionalitas dalam melakasanakan tugas.
6. Membangkitkan minat belajar dan berlatih untuk mencapai prestasi.
7. Mendorong siswa untuk menggali potensi diri secara optimal.
8. Menanamkan sifat Akhaqul Karima secara kontinuis
9. Menciptakan Lingkungan yang bersih, sehat, rindang dan indah ( Bersih)
10. Menciptakan lingkungan madrasah yang bebas dari sampah plastik sebagai upaya
perlindungan dari pencemaran lingkungan.
Dari Visi MTs Chairul Amin Terbentuknya Remaja Islam yang memiliki Kompetensi
Spiritual, Sosial, Intelektual, Terampil, dan Peduli Lingkungan
. Adapun dari point Misi ke 9 & 10 “Menciptakan Lingkungan yang bersih, sehat,
rindang dan indah ( Bersih) dan Menciptakan lingkungan madrasah yang bebas dari
sampah plastik sebagai upaya perlindungan dari pencemaran lingkungan.
” bertujuan untuk :
1. Mewujudkankan sumber daya manusia yang memahami dan sadar terhadap kondisi
lingkungan saat ini, terutama lingkungan madrasah dan sekitarnya;
2. Mewujudkankan sumber daya manusia yang mampu merumuskan upaya untuk
memelihara, memperbaiki, dan meningkatkan kualitas lingkungan, terutama lingkungan
madrasah dan sekitarnya;
3. Mewujudkankan sumber daya manusia yang peduli lingkungan terutama lingkungan
madrasah dan sekitarnya, serta mau dan mampu mewujudkan kepeduliannya dalam
kehidupan sehari-hari.
E. Strategi Pelaksanaan
Agar program MBL di MTs Chairul Amin ini berhasil dengan baik, maka perlu adanya
strategi implementasi, antara lain sebagai berikut :
 Penyusunan konsep MBL dengan melibatkan peran aktif berbagai pihak terkait,
sehingga konsep MBL merupakan konsep bersama dan semua pihak merasa
bertanggungjawab untuk ikut melaksanakannya;
 Sosialisasi ke tingkat madrasah lain sebagai bahan perbandingan (Study Banding);
 Komitmen yang kuat dari pihak madrasah untuk melaksanakan MBL secara serius,
sistematis dan berkesinambungan.
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

A. Struktur Organisasi

Dra.Fatimah Hi Amin Dra. Sumarni A. Talapiu


Lasawedi, MSI Penanggung Jawab
Penasehat

TIM PEMANTAU KEGIATAN


1. Nuraeni, S.Pd
WALI KELAS (Wakasek Akademik)

2. Arifin, S.Pd
(Wakasek Kesiswaan)

PETUGAS 7K

SEMUA SISWA MTS CHAIRUL AMIN

Keterangan :
Garis Komando langsung
Garis Komando Tidak langsung
B. Tugas Pokok dan Fungsi
1. Penanggung Jawab : 1. Bertanggung jawab seluruh kegiatan Madrasah Berbudaya
Lingkungan (MBL)
2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi
3. Melaksanakan koordinasi dengan dinas instansi terkait
4. Melaporkan pelaksanaan program dan pencapaian hasil
Madrasah Berbudaya Lingkungan (MBL) kepada Yayasan
Fatkhussalaf
2. Tim Pemantau Kegiatan : 1. Mengatur pelaksanaan program Madrasah Berbudaya
Lingkungan (MBL)
2. Menyusun dan mengkoordinasikan rencana dan pelaksanaan
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi bersama Kepala
Madrasah sesuai dengan bidang dan tanggung jawab.
4. Melaksanakan pengawasan umum pengelolaan madrasah
5. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas pada tanggung
jawab.
3. Wali Kelas : 1. Melaksanakan administrasi umum pelaksanaan program
Madrasah Berbudaya Lingkungan (MBL)
2. Mengiventaris dan memeriksa seluruh administrasi
3. Menyiapkan dan menyusun laporan
4. Menyerahkan hasil laporan kepada penanggung jawab
5. Petugas K7 : 1. Menyusun perencanaan program Madrasah Berbudaya
Lingkungan (MBL) sesuai sasaran yang menjadi tanggung
jawab
2. Koordinasi dengan ketua, wali kelas
3. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan tanggung jawabnya
4. Mengadministrasikan kegiatan yang telah dilaksanakan
5. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
6. Menyerahkan laporan pelaksanaan kegiatan kepada
penanggung jawab.
BAB III
DESKRIPSI PROGRAM

A. Program Kerja Bidang Madrasah Berbudaya Lingkungan


Program kerja bidang Madrasah Berbudaya Lingkungan tahun 2022/2023-2023/2024
di MTs Chairul Amin Suradadi bersifat berkelanjutan dan mengambil skala prioritas.
Adapun program kerja untuk tahun ini adalah sebagaimana berikut :

No Jenis Kegiatan Pelaksanaan

1. Kebersihan Ruang Kelas Merupakan tugas dan tanggung jawab bagi semua
siswa yang ada di dalam kelas tersebut untuk
menjaga kelas agar tetap bersih nyaman dan indah
sehingga kegiatan belajar mengajar bisa terlaksana
dengan baik sesuai dengan tujuan dan untuk
mencapai hasil yang maksimal.
2. Kebersihan halaman madrasah Halaman merupakan sarana yang harus dijaga
kebersihannya. Halaman merupakan tempat yang
di gunakan untuk upacara , olahraga dan kegiatan
yang bersifat massal tugas dan tanggung jawab
untuk melaksanakannya adalah semua komponen
yang ada dalam lingkungan madrasah yang
dilaksanakan secara gotong royong.
3. Kebersihan saluran air atau got Saluran itu harus di bersihkan agar tidak tergenang
lebih lebih pada musim hujan . Bila tidak di
bersihkan , sampahnya akan menimbulkan banjir
dan wabah penyakit
4. Kebersihan WC atau toilet Sarana itu sangat penting bagi siswa karena
wc/toilet tersebut dimanfaatkan setiap hari untuk
membuang air kecil atau besar. Wc/toilet bersih
merupakan cerminan lingkungan bersih dan hidup
sehat
5. Kebersihan di luar lingkungan Radius 100 m dari madrasah merupakan tanggung
madrasah jawab komponen madrasah, bila tempat itu kosong
tidak dihuni oleh masyarakat, atau batas badan
jalan merupakan tanggung jawab madrasah untuk
membersihkan secara gotong royong.
6. kebersihan lingkungan a. Rencana tata ruang untuk meletakkan
pelaksanaan kebersihan dan sampah-sampah agar tidak berserakan
lingkungan dimana-mana tidak mengganggu kesehatan
No Jenis Kegiatan Pelaksanaan

dan pemandangan
b. Melakukan pembagian tugas pada komponen-
komponen jelas merupakan batas tanggung
jawabnya sehingga tidak terjadi benturan dan
saling lempar tanggung jawab.
c. Pelaksanaan tugas kegiatan, pelaksanaan itu
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dan
masing masing sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh para pembina atau
atasan, untuk pembantu madrasah ditetapkan
oleh kamad sedangkan petugas dari siswa di
atur oleh wali kelas masing masing
d. Jadwal serta alat yang digunakan dalam
kegiatan kebersihan lingkungan madrasah

B. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dalam Madrasah berbudaya Lingkungan di MTs Chairul Amin
Suradadi yang berdasarkan hasil sosialisasi, ditetapkan melalui kesepakatan, yaitu :
1. Di ruang kelas merupakan tanggung jawab siswa di bantu oleh wali kelas untuk
mengatur, membina dengan cara membagi tugas piket kepada setiap siswa berupa piket
harian . Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah menyapu, mengepel, dan tugas
lainnya yang berkaitan dengan kebersihan kelas
2. Di halaman madrasah dan wc petugas utamanya adalah pesuruh madrasah dan bagian
kebersihan lingkungan seperti ruang guru dan kantor juga merupakan tanggung jawab
dari pembantu atau pesuruh madrasah untuk membersihkan. Adapun jadwal serta alat
yang digunakan sesuai dgn kebutuhan dan jumlah pesuruh madrasah yang ada
3. Kebersihan di halaman madrasah yang sangat luas dapat dilakukan secara serentak dan
dibuatkan jadwal seperti jumat bersih dll sehingga lingkungan madrasah tampak bersih
4. Lomba kebersihan kelas dan lingkungan dapat di jadwalkan sebulan sekali atau secara
berkala sehingga dapat memberi motifasi pada setiap komponen madrasah untuk saling
berlomba lingkungan sehat dan bersih serta menanamkan budaya bersih
5. Pembagian tugas kegiatan kebersihan lingkungan madrasah, kamad harus melakukan
pembagian tugas pada pembantu madrasah tentang tugas dan batas kewenangan yang
merupakan ruang lingkup serta batasan batasan menjaga kebersihan agar tidak saling
melempar tanggung jawab di antara petugas petugas tersebut. Wali kelas membagi
tugas pada setiap siswa yang merupakan binaannya seperti pembagian tugas piket
harian agar terlaksananya tugas itu bagi wali kelasuntuk melakukan pengawasan ,
pembinaan serta kontrol terhadap pelaksanaan tugas siswa tersebut.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Program Madrasah Berbudaya Lingkungan (MBL) MTs Chairul Amin Suradadi akan
lebih sempurna apabila dibarengi dengan program peduli dan berbudaya lingkungan
sudah menjadi budaya sehari-hari bagi warga madrasah yang tercermin dalam sikap
siswa, guru, kepala madrasah dan seluruh tenaga kependidikan.
2. Madrasah masih perlu pengarahan dalam penyusunan portofolio yang berkaitan dengan
Pendidikan lingkungan.
3. Madrasah perlu pembinaan tentang pengelolaan lingkungan madrasah dalam mewujudkan
”Madrasah Berbudaya Lingkungan (MBL)”.
4. Madrasah perlu pembinaan dalam penyusunan RPP (Rencana Program Pembelajaran)
mata pembelajaran selain Biologi dan IPA yang terintegrasi dengan materi lingkungan
yang sesuai dengan topik pembelajarannya.
5. Madrasah perlu pengarahan dan difasilitasi untuk pengelolaan sampah anorganik menjadi
bahan jadi yang dapat dimanfaatkan.
6. Madrasah perlu pengarahan tentang hemat energi.

B. Saran-saran
Pembinaan dan Penilaian Madrasah Berbudaya Lingkungan (MBL) MTs Chairul Amin
Suradadi bertujuan :
1. Untuk melihat kondisi fisik madrasah dan memberikan arahan-arahan dalam mewujudkan
Madrasah Berbudaya Lingkungan yang tercermin dalam sikap peduli lingkungan pada
kehidupan sehari-hari di madrasah.
2. Untuk mendapatkan data konkrit sebagai bukti fisik, berupa berkas tertulis, tentang
kebijakan kepala madrasah dalam kegiatan dan program madrasah yang berkaitan
dengan lingkungan, baik kurikuler maupun ekstra kurikuler.
3. Memberikan pengarahan pada guru dalam penyusunan silabus yang berkaitan dengan
lingkungan, baik secara monolitik maupun terintegrasi pada mata pelajaran selain
biologi dan IPA.
4. Memberikan arahan pada guru dalam penyusunan RPP materi lingkungan yang
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran umum.
5. Membiasakan siswa dalam pemberdayaan bahan-bahan bekas.
6. Membiasakan warga madrasah untuk menggunakan bahan ramah lingkungan.
7. Sebagai motivasi bagi madrasah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian tentang
pengelolaan madrasah yang sehat dan pembiasaan sikap peduli lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai