Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA

DI SMA NEGERI 2 KLATEN

Artikel Jurnal

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta


untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Angga Swasdita Fridantara
NIM 11101241034

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
Implementasi Program Adiwiyata .... (Angga Swasdita Fridantara) 1

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMA NEGERI 2 KLATEN

ADIWIYATA PROGRAM IMPLEMENTATION IN SMA N 2 KLATEN

Oleh: Angga Swasdita Fridantara, Fakultas Imu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
anggaswasdita@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program Adiwiyata di SMA N 2
Klaten dan upaya sekolah dalam meningkatkan partisipasi peserta didik dengan mengkajinya melalui
bidang 5 garapan Manajemen Pendidikan, yaitu: Kebijakan Pendidikan; Manajemen Kurikulum;
Kehumasan; Manajemen Peserta Didik; dan Manajemen Sarana dan Prasarana). Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian di SMA N 2 Klaten. Teknik
pengumpulan data dengan triangulasi melalui wawancara, observasi, dan sydi dokumentasi.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan berwawasan lingkungan sudah terlaksana dengan
merubah visi misi yang mendukung pengelolaan lingkungan, mengintegrasikan materi wawasan
lingkungan ke dalam mata pelajaran, melaksanakan berbagai aksi lingkungan dan mengelola sarana
ramah lingkungan dengan memanfaatkan Green House dan Rumah Kompos. (2) Sekolah telah
mengupayakan beberapa kegiatan yang melibatkan peserta didik dalam program Adiwiyata. Kendala
yang dihadapi adalah kurangnya kerjasama dan kurangnya personil dalam pemeliharaan sarana.

Kata kunci: Program Adiwiyata, lingkungan, implementasi


Abstract
This study aimed to describe the implementation Adiwiyata program in SMA N 2 Klaten and
school efforts to increase student’s participation by evaluating them through five point of view of
Management Education, namely: Education Policy; Management Curriculum; Public Relations;
Management of Students; and Management Infrastructures. This research type is a qualitative research
with descriptive approach. This study held in SMA N 2 Klaten. Data collection techniques with
triangulation based on interview, observation and study documents. The results showed that: (1) the
implementation of environmentally policy already accomplished by changing the vision and mission that
supports environmental management, integrating material of environmental into subjects, held
environmental actions, and managed friendly environtment by utilizing Green House and Home Compost.
(2) Schools have pursued several activities involving students in Adiwiyata program. Constraints faced is
lack of cooperation and lack of personel in the maintenance of facilities

Keywords:Adiwiyata Program, Environment, implementation

PENDAHULUAN bumi yang meliputi gempa tektonik dan gempa


vulkanik.
Letak Indonesia secara geografis terletak
Berdasarkan letak itu pula, Indonesia
diantara samudra Hindia dan Samudra Pasifik,
dapat dikatakan sebagai negara yang memiliki
diantara benua Asia dan Australia dan merupakan
potensi bencana alam yang cukup besar. Sebagian
wilayah pertemuan 3 buah Lempeng yaitu Indo-
dari bencana tesebut merupakan merupakan
australia, Eurasia dan Lempeng Pasifik. Hal ini
fenomena alam dan ulah manusia. Salah satu
menyebabkan Indonesia merupakan termasuk
ulah manusia yang menjadi juga jadi
jalur Ring of Fire atau cincin api pasifik dunia,
perbincangan yang hangat adalah banyak hutan di
yang merupakan jalur pegunungan aktif di
Indonesia yang dibakar dengan sengaja oleh
Indonesia. Maka tidak heran jika Indonesia sering
manusia di Kepulauan Riau. Dampak langsung
mengalami bencana alam baik berupa gempa
2 Implementasi Program Adiwiyata .... (Angga Swasdita Fridantara)
yang dirasakaan dari kebakaran hutan antara lain Klaten. Berangkat dari keinginan untuk
terkontaminasinya oksigen sehingga menurunkan membentuk dan meningkatkan sikap dan perilaku
kualitas udara. Dalam Peraturan Menteri Negara yang peduli dengan lingkungan, sekolah
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 15 menyadari dalam berperan memberi pengetahuan
Tahun 2012 tentang Panduan Valuasi Ekonomi dan mengajarkan pada siswa ilmu tentang
Ekosistim Hutan dijelaskan beberapa dampak lingkungan hidup dan pengelolannya. Dengan
negatif dari kerusakan hutan dan penebangan liar alasan tersebut, SMA N 2 Klaten
antara lain: mengimplemntasikan program Adiwiyata.
1. Kehilangan produk kayu dan non kayu Namun dalam pelaksanaannya masih
2. Erosi tanah menunjukkan kenyataan yang tidak berjalan
3. Kehilangan unsur hara tanah
semestinya, sehingga menimbulkan pertanyaan
4. Penimbunan tanah di bagian hilir
5. Pengurangan kesuburan tanah bagaimana implementasi program Adiwiyata di
6. Penurunan produktifitas pertanian, perikanan, SMA Negeri 2 Klaten.
dan transportasi, dan/atau METODE PENELITIAN
7. Kehilangan air karena tingkat larian air yang
tinggi Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian
Dapat dilihat bahwa selain berdampak
kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dimana
kesehatan, kerusakan yang ditimbulkan dapat
penelitian ini berfokus dalam mendeskripsikan
berdampak dalam jangka panjang. Syukri
pelaksanaan program Adiwiyata dan upaya
Hamzah (2013:1) mengatakan bahwa sikap dan
sekolah dalam meningkatkan partisipasi peserta
perilakumanusia akan mnentukan baik dan
didik dalam program Adiwiyata di sekolah.
buruknya kondisi suatu lingkungan. Seperti yang
Pendekatan deskriptif adalah penelitian yang
dikeahui bahwa lingkungan bagi manusia
diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-
memiliki peran dalam beraktviyas, namun juga
fakta, atau kejadan-kejadian secara sistematis dan
sebagai sumber penunjang kehidupan. Interaksi
akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah
yang tidak terkontrol akan menyebabkan
tertentu (Nurul Zuriah, 2006: 47)
kerusakan lingkungan dan menimbulkan bencana
alam. Melihat persoalan lingkungan tersebut,
maka harus segera diupayakan pelestarian dan Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian berlokasi di SMA N 2 Klaten
pengelolaan lingkungan. Menurut Syukri Hamzah
dengan alamat Jl. Angsana, Trunuh, Kecamatan
(2012:14), pengelolaan lingkungan yang
Klaten Selatan, Kabpaten Klaten. Penelitian
dilakukan dapat dikatakan efektif tergantung dari
dilaksanakan pada bulan Juli-September 2015..
upaya mengadopsi etika yang baik dalam
berperilaku. Perilaku yang dimaksud adalah
perilaku yang ramah dan peduli dengan keadaan Sumber Data Penelitian
lingkungan. Data penelitian diperoleh langsung dari
Melihat persoalan pengelolaan subyek penelitian (Tim Adiwiyata Sekolah,
lingkungan tersebut pemerintah berkomitmen Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang
dalam menjaga lingkungan dari kerusakan Sarana dan Prasarana, Humas Sekolah, Guru,
melalui pendidikan. Untuk mendukung Karyawan dan Siswa) dan hasil observasi
Perlindungan dan Pengelelolaan Lingkungan terhadapa kegiatan sekolah serta informasi yang
Hidup di sekolah, maka Kementerian Lingkungan diperoleh dari studi dokumen yang relevan.
Hidup bekerjasama dengan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk Prosedur
mengembangkan program pengelolaan Prosedur penelitian terdiri dari sejumlah
lingkungan yang di sebut program Adiwiyata. tahapan meliputi persiapan, pelaksanaan
Salah satu SMA di Kabupaten Klaten yang
menerapkan program Adiwiyata adalah SMA N 2
Implementasi Program Adiwiyata .... (Angga Swasdita Fridantara) 3
penelitian hingga terkumpulnya informasi Teknik Analisis Data
mengenai kajian penelitian. Analisis data menggunakan model Miles
and Huberman. Pada tahap pengumpulan data
Teknik Pengumpulan Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam studi dokumentasi. Setelah data terkumpul
penelitian ini adalah dengan menggunakan: kemudian data ditulis dalam bentuk uraian dan
1. Observasi (Pengamatan) disederhanakan dengan berfokus pada hal-hal
Haris Herdiansyah (2013:131-132) yang penting. Penyederhanaan data dimaksudkan
mendefinisikan observasi sebagai suatu agar mudah dipahamai dan memungkuinkan
proses melihat, mengamati, serta merekam peneliti untuk menarik kesimpulan.
perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan
tertentu. Observasi ialah suatu kegiatan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
mencari data yang dapat digunakan untuk
Profil Program Adiwiyata di SMA N 2 Klaten
memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis Awal mula SMA N 2 Klaten memperoleh
Observasi yang dilakukan peneliti adalah predikat sekolah Adiwiyata tingkat Nasional
observer not as participant, atau dapat adalah ketika menjadi sekolah SWALIBA, yaitu
dikatakan bahwa selama melakukan Sekolah Berwawasan Lingkungan dan Mitigasi
penelitian, peneliti hanya sekedar mengamati Bencana tingkat Kabupaten. Ketika sekolah akan
saja, tanpa ikut terjun langsung dalam mengajukan sebagai sekolah SWALIBA kepada
aktivitas yang dikerjakan oleh masyarakat Badan Lingkungan Hidup tingkat Provinsi Jawa
yang diteliti Tengah, sekolah mendapat tawaran untuk
2. Interview (Wawancara) menjadi sekolah Adiwiyata dibawah Naungan
Memahami adalah tujuan utama dari proses Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri
wawancara. Utuk dapat dikatakan paham dari Pendidikan. Pada tanggal 4 November 2012,
proses memahami tersebut, diperlukan SMA N 2 Klaten mendapatkan penghargaan
banyak hal seperti kemampuan merangkai sebagai sekolah SWALIBA tingkat Nasional.
kata agar kalimat yang diutarakan mampu Dengan prestasi pada tahun 2012 tersebut,
memotivasi orang untuk memberikan Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan
jawaban, bukan justru merasa terancam dan Hidup Republik Indonesia No 441 Tahun 2013
menutupi diri (Haris Herdiansyah, 2013: 37- tentang Penerimaan Penghargaan Sekolah
36). Teknik ini akan dilakukan secara akrab
Adiwiyata NasionalTahun 2013 menetapkan
dengan pertanyaan-pertanyaan yang terbuka. bahwa SMA N 2 Klaten adalah satu-satunya
Penelitian ini menggunakan wawancara semi sekolah di Kabupaten Klaten yang memperoleh
terstruktur, dimanas pneliti dibei kebebasan penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional.
dalam berwawancara dan memiliki Terpilihnya SMA N 2 Klaten sebagai sekolah
kebebasan dalam mengatur alur dan seting Adiwiyata Tingkat Nasional karena sekolah ini
wawancara. dinilai telah mengembangkan program sekolah
3. Dokumentasi peduli dan berbudaya lingkungan.
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan
data yang sudah tersedia dalam catatan
Implementasi Program Adiwiyata di SMA N 2
dokumen. Fungsinya sebagai pendukung dan
Klaten
pelengkap dari data primer yang diperoleh
1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan
melalui observasi dan wawancara mendalam. Pelaksanaan kebijakan berwawasan
Data dari dokumen akan digunakan sebagai lingkungan di sekolah dilaksanakan sesuai
data sekunder dan data pendukung setelah dengan buku Panduan Adiwiyata. Di dalam
observasi dan wawancara dokumen Pengembangan KTSP sekolah telah
termuat upaya kebijakan untuk perlindungan
4 Implementasi Program Adiwiyata .... (Angga Swasdita Fridantara)
dan pengelolaan lingkungan hidup. Hal kegiatan yang pertama adalah memelihara
tersebut ditandai dengan dirubahnya visi dan dan merawat gedung lingkungan sekolah
misi sekolah sesuai dengan nilai-nilai dan oleh warga sekolah.Bentuk kegiatan yang
upaya perlindungan dan pengelolaan dilaksanakan di SMA N 2 Klaten melalui
lingkungan hidup sebagaimana yang piket bersama, aksi lingkungan yang
diutarakan oleh ketua tim Adiwiyata SMA N dilaksanakan setiap tanggal 9, aksi
2 Klaten. Kemudian dalam struktur kurikulum lingkungan yang dilaksanakan setiap hari
juga sudah memuat mengenai Kompetensi Jum’at. Kemudian standar yang kedua adalah
Lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan memanfaatkan lahan dan fasilitas sesuai
dan keterampilan pengembangan diri. RAKS kaidah-kaidah lingkungan hidup melalui:
sekolah dialokasikan sebesar 18% dari total pembuatan kolam, Green House, taman dan
anggaran sekolah untuk program dalam upaya rumah kompos. Kriteria yang ketiga adalah
perlindungan dan pengelolaan lingkungan adanya kreatifitas dan inovasi warga sekolah
hidup. Program perlindungan dan pengelolaan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup meliputi: kesiswaan, lingkungan hidup melalui: pembuatan pupuk
kurikulum dan kegiatan pembelajaran, kompos, pengelolaan sanitasi, publikasi
peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga karya seni, publikasi karya ilmiah.
kependidikan, dan sarana ramah lingkungan. Penyelenggaraan aksi lingkungan tidak
Pengelolaan lingkungan hidup di sekolah selalu dilakukan dari sekolah sendiri, namun
didukung melalui berbagai aksi lingkungan. sekolah juga mengikuti aksi lingkungan yang
Aksi lingkungan tersebut antara lain bersih- diselenggarakan oleh instansi luar.
bersih bersama setiap tanggal 9, Jum’at Sebagaiaman dijelaskan dalam buku Panduan
Bersih dan peringatan hari lingkungan Adiwiyata (2012:21) bahwa salah satu
2. Kurikulum Berbasis Lingkungan standar kegiatan lingkungan partisipasif
Kurikulum berbasis lingkungan yang adalah dengan mengikuti kegiatan aksi
dikembangkan oleh sekolah dalam upaya lingkungan yang diselenggarakan oleh pihak
perlindungan dan pengelolaan lingkungan luar. Sekolah dalam upaya meningkatkan
yaitu dengan cara diintegasikan dengan mata pengelolaan lingkungan hidup mendapatkan
pelajaran. Amos Noelaka (2008:104) dukungan berbagai pihak seperti, alumni,
mengatakan bahwa contoh dari materi UGM, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten,
lingkungan hidup yang dapat diintegrasikan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kawa
dalam mata pelajaran sekolah yaitu, mata Tengah, BPBD, Dinas Pendidikan, DPU
pelajaran fisika, kimia, biologi, antropologi Kabupate Klaten, dan Dinas Kesehatan
budaya, dan geografi. Hampir seluruh mata Klaten.
pelajaran di sekolah sudah diintegrasikan 4. Pengelolaan Saran Ramah Lingkungan
dengan wawasan lingkungan. Selain a. Pengadaan
diintegrasikan dengan mata pelajaran, Pengadaan sarana ramah lingkungan
pendidikan lingkungan di sekolah juga di sekolah dilakukan dengan cara
memunculkan mata pelajaran yang bersifat pembelian langsung dan hibah dari
monolitik yaitu Budidaya dan Prakarya. beberapa instansi yang telah menjalin
3. Kegiatan Lingkungan Bersifat Partisipasif kerjasama dalam program Adiwiyata.
Kegiatan lingkungan bersifat partisipasif Adapun sarana ramah lingkungan dari
dilaksanakan sesuai dengan standar sekolah pembelian dan hibah tersebut antara
Adiwiyata yang telah ditentukan oleh lain seperti bak sampah, gerobak
Kementerian Lingkungan Hidup dan sampah, tanaman holtikultura,
Kementerian Pendidikan.Dalam buku tanaman holtikultura dan banner daftar
Panduan Adiwiyata (2012:21), standar hari tema lingkungan, pembangunan
Implementasi Program Adiwiyata .... (Angga Swasdita Fridantara) 5
Green House, rumah kompos, dan c. Pemanfaatan
kolam. Sumber dana sarana ramah Pemanfaatan sarana ramah lingkungan
lingungan berasal dari alokasi dana di sekolah adalah penggunaan Rumah
khusus Adiwiyata yang sudah
Kompos dan Green House sebagai
termasuk dalam anggaran sekolah
b. Inventarisasi sarana pembelajaran peserta didik.
Sarana ramah lingkungan yang berasal Bentuk sarana pembelajaran tersebut
dari pembelian maupun hibah dari adalah pembuatan pupuk kompos dan
instansi di catat dalam bentuk daftar budidaya tanaman. Pemanfaatan
inventaris khusus Adiwiyata Peneliti rumah kompos dan Green House
menemukan perbedaan format kolom tergantung dalam sejauh mana materi
inventaris Adiwiyata dengan yang sudah diberikan oleh pengampu
inventaris barang pada umumnya. mata pelajaran. Kendala yangdihadapi
Berikut adalah contoh format adalah sempitnya kecilnya rumah
inventaris Adiwiyata di SMA N 2 kompos, sehingga hanya dapat
Klaten. Tabel 3. Inventaris Sarana meampung setengah kelas. Solusi
Ramah Lingkungan di SMA N 2 yang diterapkan sekolah yaitu dengan
Klaten. memperluas rumah kompos.
Tabel 1.Daftar Inventaris Adiwiyata di SMA N 2 d. Pemeliharaan
Klaten Kegiatan pemeliharaan sarana ramah
No Lokasi Barang Jumlah lingkungan sekolah berada dibawah
tanggung jawab Wakasek Sarana dan
Prasarana. Pemeliharaan sarana ramah
Perbedaan antara inventarisasi sarana
lingkungan berfokus pada perbaikan
Adiwiyata terletak adanya kolom
seperti rehab dan pembersihan. Hal
lokasi dan jenis barang. Sementara
tersebut dikarenakan bahwa sarana
kolom mengenai ukuran dan
ramah lingkungan menyangkut
keterangan tidak dijumpai. Menurut
kebersihan dan kesehatan. Sarana
peneliti dengan tidak adanya kolom
ramah lingkungan seperti biopori dan
keterangan akan mengurangi informasi
kamar mandi tidak langsung
mengenai kondisi dari sarana dan
dibersihkan. Kegiatan pembersihan
prasarana yang dimiliki oleh sekolah.
kamar mandi dicek kebersihannya
Dengan adanya kolom keterangan,
setiap satu minggu sekali. Namun
sekolah dapat mengetahui bagaimana
apabila dalam beberapa sudah kotor,
kondisi alat tersebut dan apabila ada
maka harus segera dikuras
yang dalam kondisi kurang baik atau
Adapun kendala dalam pemeliharaan
rusak, dapat dilakukan pemeliharaan
sarana ramah lingkungan. Beberapa
atau penghapusan.
sarana ramah lingkungan terbengkalai
6 Implementasi Program Adiwiyata .... (Angga Swasdita Fridantara)
dan tidak terawat saat dilakukan tidak lepas dari kendala. Kendala yang
rehab. Selain itu, Selain itu kurangnya dihadapi yaitu kurangnya kerjasama antar
guru dan kurangnya personil dalam merawat
personel dalam mengurusi sarana
sarana ramah lingkungan.
masih kurang. Solusi yang diterapkan 2. Sekolah dalam upaya meningkatkan
oleh sekolah yaitu dengan memanggil partisipasi pesera didik dalam progam
Adiwiyata telah melaksanakan beragam
beberapa tukang dari luar untuk
kegiatan khusus Kegiatan tersebut antara
pemeliharaan yang bersifat berat, dan lain, seperti pembentukan Satgas Adiwiyata,
memanfaatkan tenaga yang ada seperti mengikuti kegiatan aksi lingkungan yang
diselenggarakan baik puhak sekolah maupun
guru dengan dibantu murid untuk pihak luar sekolah dan mengikuti seminar
pemeliharaan yang bersifat ringan. atau workshop.

5. Usaha Sekolah dalam Melibatkan


Siswa
Saran
Sekolah telah mngupayakan beragam
upaya untuk melibatkan siswa. Upaya Adapun saran yang dapat diberikan
tersebut dilaksanakan melalui berbagai kepada pihak Sekolah antara lain:
aksi lingkungan yang telah 1. Komitmen dalam mengemban predikat
diselenggarakan oleh sekolah, yaitu: sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional
a. Agenda bersih-bersih bersama tanggal harus dipertahankan oleh sekolah.
9 2. Mata pelajaran yang diintegrasikan dengan
b. Pemilahan sampah wawasan lingkungan sebaiknya disertai
c. Seminar atau Workshop Lingkungan dengan praktek agar pengalaman belajar
Hidup yang diperoleh lebih baik.
d. Mengikuti aksi lingkungan yang 3. Kerjasama antara seluruh warga sekolah
dilaksanakan pihak luar maupun dari memiliki peranan penting, sehingga
sekolah. koordinasi dalam kerjasama diperlukan untuk
e. Pembentukan Satgas Adiwiyata. mencapai tujuan program Adiwiyata.
4. Sekolah harus menambah tenaga personel
SIMPULAN DAN SARAN sebagai pemelihara sarana ramah lingkungan
Simpulan agar sarana yang sudah tersedia terawatt dan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dapat digunakan seterusnya.
disimpulkan:
1. Pelaksanaan program Adiwiyata di SMA N
2 Klaten sudah sesuai dengan buku Panduan DAFTAR PUSTAKA
Adiwiyata. Hal tersebut ditandai dengan Amos Noelaka. 2008. Kesadaran lingkungan.
kebijakan merubah visi misi yang memuat Jakarta: PT. Rineka Cipta
nilai lingkungan hidup, integrasi materi
wawasan lingkungan dalam mata pelajaran Haris Herdiansyah. 2013.Wawancara, Observasi,
baik dalam mata pelajaran dan kegiatan Focus Group. Jakarta: Rajawali Pers
ekstrakurikuler, melaksanakan kegiatan aksi
Kementerian Lingkungan Hidup dan
lingkungan baik yang disenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
sekolah maupun yang diselenggarakan oleh 2012. “Panduan Adiwiyata: Sekolah
pihak luar, dan pemanfaatan sarana Green Peduli dan Berbudaya Lingkungan”. Jawa
House dan Rumah Kompos untuk Tengah: Badan Lingkungan Hidup
pembelajaran. Namun pelaksanaan program
Implementasi Program Adiwiyata .... (Angga Swasdita Fridantara) 7
Nurul Zuriah. (2006). Metodologi Penelitian
Sosial dan Pendidikan: Teori – Aplikasi.
Jakarta: PT Bumi Aksara.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup


Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2012 tentang Panduan Valuasi Ekonomi
Ekosistim Hutan

Syukri Hamzah. 2013. “Pendidikan Lingkungan


Sekelumit Wawasan Pengantar. Bandung:
PT Rafika Aditama

Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik


Indonesia Nomor 15 Tahun 2012 tentang
Panduan Valuasi Ekonomi Ekosistim
Hutan

Anda mungkin juga menyukai