Anda di halaman 1dari 14

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN DAUR ULANG SAMPAH

DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI GIWANGAN


YOGYAKARTA

ARTIKEL JURNAL

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Anisa Rizki Ramadhani
NIM 10108241071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
APRIL 2015
II
vr! 3d
rT ffi
t00 z 856I dIN
'pd
I frrug'rg
11Eu1qur.rqura4 18qrqu4qure4
S1gf lFdV tf 'suu1ef,So1
'ue{rsu{rlqndlp _Inirm Eurqurrqrued uosop
qelo rnfrqssp qulo] .rueqpuuruy
li{ trgltgggl0l itlN qzrg Esrry qelo unsnsrp
8uu,{ ..ylgvxvlcol NVDNYT\IO mEcEN cs Ic
EIou Nn-InxIEox
ISYJNSI^I3'IdI^II NYIYC HVdI^IVS CNV'IN XNVO NYIIdNIYUAJSX
NVUVIy1egWed NyVNVSXy.Md,, prpnfraq Bued leunq la{1uv
NY{}frlIgSuu{
Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan ... (Anisa Rizki Ramadhani) 1

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN DAUR ULANG


SAMPAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI
GIWANGAN YOGYAKARTA
RECYLING SKILL LESSON REALIZATION ON CURRICULLUM 2013
IMPLEMENTATION AT SD NEGERI GIWANGAN YOGYAKARTA

Oleh: Anisa Rizki Ramadhani, PPSD/PGSD


Ramadhanisarizki@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran keterampilan daur
ulang sampah dalam implementasi Kurikulum 2013 di SD Negeri Giwangan Yogyakarta yang
melingkupi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, penilaian, dan kesesuaian materi keterampilan
daur ulang sampah dengan tema. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Subjek utama penelitian dalam penelitian ini adalah guru Keterampilan Daur Ulang
Sampah (KDUS) di SD Negeri Giwangan Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis data model Miles dan Huberman yang memuat tiga aktivitas: data reduction, data display,
dan conclusion drawing ang verifying. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa RPP disiapkan oleh
guru kelas. Sebagian RPP dikembangkan sesuai prinsip-prinsip pengembangan RPP, namun sebagian
yang lain tidak. Semua RPP memuat komponen minimal sesuai RPP dalam Kurikulum 2013. RPP
diimplementasikan oleh guru KDUS terkadang sesuai dengan RPP yang direncanakan guru kelas
terkadang tidak. Pelaksana pembelajaran KDUS adalah guru KDUS yakni Zn dengan melaksanakan
pembelajaran yang memenuhi lima pengalaman belajar dalam pembelajaran saintifik yaitu:
mengamati, menanya, menalar, mengasosiasikan informasi, dan mengkomunikasikan hasil. Pengajuan
pertanyaan terkait materi pembelajaran KDUS sebelumnya dan pengantar tidak terdapat di awal
pembelajaran. Penyimpulan bersama siswa belum dilaksanakan. Kegiatan penilaian, pemberian
umpan balik, dan penyampaian rencana materi untuk pertemuan berikutnya tidak selalu dilaksanakan.
Rancangan penilaian pembelajaran KDUS disiapkan oleh guru kelas dengan pelaksana penilaian
adalah guru KDUS. Jenis penilaian portofolio untuk mengukur KI-4. Penilaian sesuai dengan
pengalaman belajar siswa dan menggunakan acuan kriteria. Analisis hasil penilaian untuk
menentukan tindak lanjut dilaksanakan. Pengayaan dan remedial tidak tampak. Materi ajar KDUS
sudah sesuai dengan tema yang sedang dilaksanakan.
Kata kunci : pembelajaran keterampilan daur ulang sampah, Kurikulum 2013 SD

Abstract
This research aimed to describe the realization of recycling skill lesson on Curricullum 2013
implementation at SD Negeri Giwangan Yogyakarta which include preparation, implementaion,
assessment and the compatibility of the recycling skill matter with the theme. This research used
qualitative-descriptive approach. Data was collected by observation, interview, and documentation.
Data was analyzed by using Huberman and Miles model, i.e. data reduction, data display and
conclution drawing and verifying. The result of this research showed that adjusting the lesson plan
with the curricullum and syllabus principle; encouraging the active participation of students
principle; and dependability and cohesiveness between core competence, basic competence, matter,
learning activity, assessment, and study source principle in lesson plan evolving have 100% applied
in all gotten lesson plans (five). Fostering reading and writing culture principle; giving positive feed
back, reinforcement, enrichment, dan remedial principle; and applying ICT principle have 60%
apllied in lesson plans. The lesson plans had 70% implemented in recycilng skill lesson. The
implementation of recycling skill lesson had fulfilled five learning experiences in scientific learning,
i.e.: observating, asking, experimenting, associating, dan communicating. Questioning about the
previous recycling lesson matter was done in preface and main activity. Students hadn’t mixed up
with in conclusion drawing activity. Assessment, giving feed back, and matter plan conveying for the
2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015

next lesson were done in the current class or outside the current class. Recycling skill lesson
assessment plans were arranged by the class teachers and the executor was recycling skill teacher.
Portopholio is the kind of assessment was used to measure the 4th core competence. The assessment
was appropriate with the students’ learning activity and using criterion reference. Assessment result
analysis to determine follow up was done. Recycling skill lesson matter was appropiate with the
theme.

Keywords: recycling skill lesson, Curricullum 2013in Elementary School

PENDAHULUAN State Ministry of Environment The


Kehidupan manusia tidak bisa Republic Indonesia (2008: 5) sebanyak 5,4
dilepaskan dari hubungan manusia dengan juta ton per tahun. Sampah plastik
lingkungan. Manusia hidup di lingkungan, merupakan sampah yang tidak mudah
yang dikonsumsinya pun berasal dari diurai dan membutuhkan waktu hingga
lingkungan. Manusia juga memanfaatkan seribu tahun untuk terurai dengan baik.
lingkungan untuk kehidupannya. Jadi, Pada akhirnya sampah plastik yang
pemanfaatan lingkungan untuk kehidupan dihasilkan manusia terbuang hingga ke
manusia tentu mengakibatkan berbagai laut dan mengakibatkan kerusakan pada
dampak. Dampak positif dari pemanfaatan habitat laut.
lingkungan beberapa di antaranya adalah Sampah plastik yang dihasilkan
diperolehnya hasil pertanian, hasil manusia yang terbuang hingga ke laut dan
tambang, dan hasil perikanan. Sementara mengakibatkan kerusakan pada habitat
itu, dampak negatif dari pemanfaatan laut. Greenpeace (2007: 5) menyatakan
lingkungan adalah banyaknya pembuangan bahwa terdapat 267 spesies yang sakit atau
dari aktivitas manusia yang tidak ramah mati akibat terjerat ataupun memakan
lingkungan dan akhirnya justru merusak limbah yang terbuang ke laut. Sementara
lingkungan. Dampak seperti ini juga itu, Derraik (dalam Greenpeace, 2007: 9)
berakibat buruk bagi manusia karena menyatakan bahwa 60% hingga 80%
lingkungan yang rusak tidak bisa lagi sampah di laut adalah sampah plastik.
memproduksi kebutuhan manusia dan Plastik juga membutuhkan waktu 1000
tidak lagi menjadi tempat tinggal yang tahun untuk dapat diurai dengan baik
baik. (Admin, 2012). Akan tetapi, berdasarkan
Sampah yang tidak terkelola sangat laporan dari Mote Marine Laboratory,
berbahaya bagi lingkungan. Salah satu Michael Bloch (2013) menyampaikan
contohnya adalah sampah plastik. Produksi bahwa botol minuman dari plastik bisa
sampah plastik di Indonesia tercatat oleh hancur dalam waktu 450 tahun. Meski
Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan ... (Anisa Rizki Ramadhani) 3

demikian, setelah 450 tahun plastik dapat merupakan Sekolah Rintisan Adiwiyata,
pecah menjadi partikel-partikel kecil, SD Negeri Giwangan Yogyakarta telah
komponen-komponen plastik tetap ada di menjuarai berbagai lomba sekolah yang
dalam lautan. terkait dengan lingkungan hidup. Beberapa
Untuk mengatasi berbagai di antaranya adalah Juara 1 Lomba
permasalahan terkait lingkungan hidup Sekolah Sehat tingkat Daerah Istimewa
pemerintah mengadakan program Yogyakarta dan Juara 1 Program
Adiwiyata. Adiwiyata adalah salah satu Pembelajaran Lingkungan Hidup Eco
program Kementerian Lingkungan Hidup Kideas One dari Panasonic.
dalam rangka mendorong terciptanya Sebagai Sekolah Rintisan
pengetahuan dan kesadaran warga sekolah Adiwiyata, SD Negeri Giwangan
dalam upaya pelestarian lingkungan hidup Yogyakarta memberikan jam khusus untuk
(Menlh, 2012). Peserta dari program mengajarkan keterampilan mendaur ulang
Adiwiyata meliputi institusi pendidikan di sampah. Hal ini didukung oleh Peraturan
berbagai jenjang. Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012
Tercatat sejak tahun 2006 hingga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah
2011 partisipan dalam program Adiwiyata Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
mencapai 1.351 sekolah dari 251.415 Rumah Tangga Pasal 21 ayat (2) bahwa
sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) di seluruh kawasan pendidikan merupakan salah satu
Indonesia. Jumlah tersebut terbagi atas: 56 pihak yang melakukan pengolahan sampah
sekolah sebagai penerima penghargaan yang meliputi kegiatan pemadatan,
Adiwiyata Mandiri, 113 sekolah sebagai pengomposan, daur ulang materi, dan/atau
penerima penghargaan Adiwiyata, dan 103 daur ulang energi. Pihak SD Negeri
sekolah sebagai penerima penghargaan Giwangan Yogyakarta telah menyediakan
Calon Adiwiyata. Total sekolah di seluruh guru untuk mengajarkan keterampilan ini
Indonesia yang mendapat penghargaan kepada siswa. Guru tersebut, Ibu Zn,
Adiwiyata mencapai 272 sekolah (SD, dinilai memiliki kualifikasi untuk
SMP, SMA, SMK). mengajarkan keterampilan ini kepada
SD Negeri Giwangan Yogyakarta siswa karena beliau memiliki latar
merupakan salah satu Sekolah Rintisan belakang sebagai Juara II Lomba Kreasi
Adiwiyata. SD Negeri Giwangan Daur Ulang Sampah se-Kota Yogyakarta
Yogyakarta berada di bawah bimbingan Tahun 2012.
SD Negeri Ungaran yang merupakan Beberapa tahun ini di SD Negeri
Sekolah Adiwiyata Mandiri. Meski masih Giwangan Yogyakarta jam khusus untuk
4 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015

keterampilan daur ulang sampah dalam menghadapi masa depan. Selain


menggunakan jam pelajaran untuk Seni berdampak terhadap lingkungan,
Tari. Jam khusus untuk keterampilan daur keterampilan daur ulang sampah juga
ulang sampah ini juga belum ada dalam dapat menjadi bekal bagi siswa dalam
kurikulum SD Negeri Giwangan dunia bisnis. Hal yang sama terbukti di
Yogyakarta. Padahal, untuk dapat berjalan Dusun Sukunan, Banyuraden, Gamping,
sebagaimana mata pelajaran lain perlu Sleman, Yogyakarta yang telah menjadi
adanya acuan yang jelas dan tegas supaya desa wisata lingkungan dan produsen
tujuan dari pembelajaran ini dapat tercapai. barang daur ulang sampah yang berawal
Acuan itu berupa kurikulum, silabus, dan dari pengelolaan sampah mandiri di
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). lingkungan desa tersebut. Berdasarkan
Akan tetapi, di SD Negeri Giwangan fakta tersebut jelas bahwa keterampilan
Yogyakarta belum ada ketiga hal tersebut daur ulang sampah yang diajarkan di SD
yang mendukung adanya keterampilan Negeri Giwangan memiliki posisi penting
daur ulang sampah. Hal itu terbukti dari dalam menyiapkan masa depan siswa.
hasil wawancara dengan guru bidang Dalam Kurikulum 2013
lingkungan hidup pada tanggal 18 Juni pembelajaran dilaksanakan dengan
2014. pendekatan tematik terpadu yang akhirnya
Siswa di SD Negeri Giwangan pun membuat jam khusus keterampilan daur
belum mengerti apa tujuan dari jam khusus ulang sampah menjadi tergeser. Akan
tersebut. Hal ini diperkuat dengan tetapi, SD Negeri Giwangan pada tahun
wawancara dengan beberapa siswa yang ajaran 2014-2015 akan memulai
masih bingung menyebut kegiatan pada pelaksanaan pembelajaran keterampilan
jam tersebut sebagai jam untuk mata daur ulang sampah dengan diintegrasikan
pelajaran “Seni Sampah”. Hasil ke dalam pembelajaran intrakurikuler.
wawancara tersaji pada lampiran. Pada Dari pemaparan di atas, tampak
kenyataannya pihak sekolah bahkan belum bahwa keberadaan pembelajaran
memberi nama untuk jam khusus tersebut. keterampilan daur ulang sampah di SD
Berdasarkan fakta mengenai Negeri Giwangan Yogyakarta adalah hal
sampah yang tidak mudah dihancurkan yang sesuai dengan kebutuhan dunia saat
yang terus menerus menumpuk di ini. Akan tetapi, pelaksanaan pembelajaran
lingkungan sekitar manusia membuat keterampilan daur ulang sampah yang
keterampilan daur ulang sampah menjadi diintegrasikan dalam pembelajaran
bekal yang sangat penting bagi siswa intrakurikuler di SD Negeri Giwangan
Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan ... (Anisa Rizki Ramadhani) 5

Yogyakarta baru akan dilaksanakan tahun siswa, dan orang tua siswa. Objek
2014. Selain itu, kegiatan ini berawal dari penelitian ini adalah proses pembelajaran
jam khusus untuk keterampilan daur ulang keterampilan daur ulang sampah.
sampah yang belum memiliki acuan yang
Teknik Pengumpulan Data
jelas. Penelitian ini bertujuan untuk
Data berupa diskriptif tentang
mendeskripsikan pelaksanaan
proses pembelajaran terpadu yang didapat
pembelajaran keterampilan daur ulang
dari hasil observasi, hasil wawancara, dan
sampah dalam implementasi Kurikulum
dokumentasi.
2013 di SD Negeri Giwangan Yogyakarta
Intrumen Penelitian
yang melingkupi perencanaan
Instrumen utama dalam penelitian
pembelajaran, pelaksanaan, penilaian, dan
ini adalah peneliti. Akan tetapi, untuk
kesesuaian materi keterampilan daur ulang
mendapatkan data yang lengkap
sampah dengan tema.
diperlukan instrumen dengan
METODE PENELITIAN pengumpulan data seperti yang telah
Jenis Penelitian disebutkan sebelumnya, yaitu pedoman
Dilihat dari subjek penelitian, wawancara, lembar observasi, dan studi
penelitian ini merupakan penelitian dokumentasi.
deskriptif. Dilihat dari strategi yang akan
dilakukan peneliti, jenis penelitian ini Teknik Analisis Data
merupakan studi kasus. Ada tiga aktivitas dalam analisis
data kualitatif yang digunakan, yaitu: data
Waktu dan Tempat Penelitian
reduction, data display, dan conclusion
Penelitian ini dilaksanakan di SD
drawing and verifying.
Negeri Giwangan yang beralamat di Jalan
Tegalturi Nomor 45, Umbulharjo, Keabsahan Data
Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan Keabsahan data dalam penelitian
pada bulan September-November 2014. ini diuji dengan menggunakan triangulasi
sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi
Subjek dan Objek Penelitian
teori.
Subjek utama penelitian ini adalah
guru Keterampilan Daur Ulang Sampah
(KDUS). Adapun subjek pendukung lain
yaitu guru bidang lingkungan hidup
(sebagai ganti kepala sekolah), guru kelas,
6 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015

HASIL PENELITIAN DAN implementasi prinsip-prinsip tersebut


PEMBAHASAN di atas.
1. Perencanaan Pembelajaran KDUS RPP dengan materi KDUS
Pembelajaran yang efektif sudah disusun berdasar pada silabus.
seorang guru membutuhkan sebuah Selain itu dalam RPP tersebut juga
perencanaan yang kemudian dikenal sudah terdapat kegiatan yang
sebagai RPP. RPP menurut Masnur mendorong partisipasi aktif peserta
Muslich (2010: 45) adalah rancangan didik pada materi KDUS. Dalam RPP
pembelajaran mata pelajaran per unit tersebut pun sudah terdapat kegiatan
yang akan diterapkan guru dalam yang mengembangkan budaya
pembelajaran di kelas. membaca dan menulis pada materi
Prinsip yang digunakan dalam KDUS, meski tidak semuanya.
mengembangkan RPP sesuai RPP dengan materi KDUS
Kurikulum 2013 yaitu: (1) RPP sudah terdapat pemberian umpan balik
dikembangkan berdasarkan kurikulum dan tindak lanjut untuk materi KDUS,
dan silabus, (2) proses pembelajaran meski tidak semuanya. Mengenai
dalam RPP dirancang dengan berpusat keterkaitan dan keterpaduan dalam
pada peserta didik, (3) proses RPP dengan materi KDUS juga sudah
pembelajaran dalam RPP dirancang tampak. Sekat antarmata pelajaran
untuk mengembangkan budaya sudah tidak terlihat. Akan tetapi, tidak
menulis dan membaca, (4) RPP semua RPP pada materi KDUS
memuat rancangan program memanfaatkan penggunaan TIK. Akan
pemberian umpan balik, (5) tetapi, RPP tidak disampaikan kepada
memperhatikan keterpaduan dan guru KDUS. Hal ini terbukti dari
keterkaitan, (6) menerapkan teknologi koordinasi yang dilakukan antara guru
informasi dan komunikasi sesuai kelas dan guru KDUS hanya sebatas
situasi dan kondisi (Lampiran IV pada materi yang harus disampaikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan guru KDUS. Terkadang ada guru yang
Kebudayaan Republik Indonesia juga menyampaikan tujuan
Nomor 81A Tahun 2013). pembelajaran, target capaian, dan
Berdasarkan wawancara guru kompetensi inti, namun tidak semua
kelas dan studi dokumentasi RPP, guru.
didapatkan bahwa di dalam RPP yang Dengan demikian dapat
dibuat guru kelas sudah terdapat dideskripsikan bahwa prinsip
Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan ... (Anisa Rizki Ramadhani) 7

menyesuaikan dengan kurikulum dan akan dilakukan untuk mempelajari


silabus; mendorong partisipasi aktif suatu materi dan menjelaskan tujuan
peserta didik; serta keterkaitan dan pembelajaran atau KD yang akan
keterpaduan antara KI, KD, materi, dicapai (apersepsi); dan (d)
kegiatan pembelajaran, penilaian, dan menyampaikan garis besar cakupan
sumber belajar dalam pengembangan materi dan penjelasan tentang kegiatan
RPP sudah diterapkan 100% pada yang akan dilakukan peserta didik
semua RPP yang diperoleh (lima). untuk menyelesaikan permasalahan
Prinsip mengembangkan budaya atau tugas (Lampiran IV Peraturan
membaca dan menulis; memberikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
umpan balik positif, penguatan, Republik Indonesia Nomor 81A
pengayaan, dan remidi; serta Tahun 2013).
menerapkan teknologi informasi dan Ketika guru membuka
komunikasi sudah 60% diterapkan pembelajaran KDUS guru tidak selalu
dalam RPP. RPP diimplementasikan mengondisikan siswa terlebih dahulu.
dalam pembelajaran KDUS dengan Akan tetapi, dalam beberapa
tingkat keterlaksanaan 70%. pembelajaran guru mencoba
mengondisikan siswa sebelum
2. Pelaksanaan Pembelajaran KDUS
membuka pelajaran jika jadwalnya di
dengan Pendekatan Saintifik pada
pagi hari. Guru memulai pembelajaran
Kurikulum 2013
dengan salam dan menjelaskan apa
Pelaksanaan pembelajaran
yang akan siswa lakukan hari itu.
terdiri dari tiga bagian yaitu
Pengajuan pertanyaan dan pengantar
pendahuluan, kegiatan inti, dan
tidak terdapat di awal pembelajaran.
penutup. Dalam pendahuluan terdapat
Biasanya di tengah-tengah
kegiatan sebagai berikut: (a)
pembelajaran guru bertanya kegunaan
menyiapkan peserta didik secara
bahan dan benda yang akan dibuat.
psikis dan fisik untuk mengikuti
Kegiatan inti dengan
proses pembelajaran; (b) mengajukan
pendekatan saintifik harus memuat
pertanyaan-pertanyaan tentang materi
kegiatan mengamati, menanya,
yang sudah dipelajari dan terkait
mengumpulkan informasi atau
dengan materi yang akan dipelajari;
eksperimen, menalar atau mengolah
(c) mengantarkan peserta didik kepada
informasi atau mengasosiasi, dan
suatu permasalahan atau tugas yang
8 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015

mengkomunikasikan (Kemendikbud, penyimpulan pelajaran oleh guru dan


2013: 9). siswa, (2) penilaian atau refleksi
Kegiatan mengamati dalam kegiatan, (3) pemberian umpan balik,
pembelajaran KDUS sebatas pada (4) perencanaan kegiatan tindak
pengamatan contoh di buku atau lanjut, dan (5) penyampaian rencana
contoh yang dibawa guru hari pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya. Kegiatan menanya berikutnya (Lampiran IV Peraturan
dilakukan siswa ketika tidak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
mengetahui cara pembuatan karya dan Republik Indonesia Nomor 81A
ketika guru ingin memancing siswa Tahun 2013).
mengenai kegunaan bahan dan karya Dalam kegiatan penutup
yang akan dibuat. pembelajaran KDUS guru tidak
Proses pengumpulan informasi melakukan penyimpulan pelajaran
pun dilakukan siswa secara tidak bersama siswa karena waktu yang
tersistem, artinya bukan karena tersisa sangat sedikit. Penilaian
diarahkan guru, melainkan siswa dilaksanakan juga tidak selalu di hari
saling bertanya dengan siswa lain ketika pembelajaran dilaksanakan.
maupun kepada guru KDUS tentang Pemberian umpan balik dilakukan
pembuatan karya tersebut jika belum guru secara langsung ketika ada siswa
jelas. Dari informasi yang siswa yang menyerahkan hasil karyanya
dapatkan siswa mengasosiasikannya untuk dinilai tetapi tidak terlalu bagus
dalam bentuk pembuatan karya. dan masih ada waktu untuk
Eksperimen yang dilakukan siswa memperbaiki, baik ketika
berupa proses pembuatan karya pembelajaran maupun di rumah.
keterampilan daur ulang sampah Perencanaan tindak lanjut bisa
secara individu. dilakukan di hari ketika pemebelajaran
Berdasarkan observasi peneliti, juga berupa pemajangan karya, bisa
kegiatan mengkomunikasikan hasil juga tidak pada hari itu. Tidak setiap
karya sebatas melaporkan kepada guru akhir pertemuan guru menyampaikan
KDUS untuk dinilai. Belum ada materi dan apa yang harus dibawa
presentasi hasil karya di depan kelas. siswa pada pekan berikutnya.
Pada kegiatan penutup Dengan demikian dapat
pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dideskripsikan bahwa pelaksanaan
terdapat lima poin penting yaitu: (1) pembelajaran KDUS sudah memenuhi
Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan ... (Anisa Rizki Ramadhani) 9

lima pengalaman belajar dalam Hal yang harus diperhatikan


pembelajaran saintifik, yaitu: guru dalam penilaian yang pertama
mengamati, menanya, mencoba, adalah penilaian diarahkan untuk
menalar, dan mengkomunikasikan mengukur pencapaian kompetensi
hasil. Pengajuan pertanyaan terkait yaitu Kompetensi Dasar pada
materi pembelajaran KDUS Kompetensi Inti-3 (KI-3) tentang
sebelumnya terdapat dalam pengetahuan dan Kompetensi Inti-4
pendahuluan atau dalam kegiatan inti. (KI-4) tentang penerapan pengetahuan
Proses penyimpulan belum melibatkan (Kemdikbud, 2013: 5). Dalam
siswa. Kegiatan penilaian, pemberian perencanaan penilaian yang dibuat
umpan balik, dan penyampaian oleh guru kelas terdapat instrumen
rencana materi untuk pertemuan penilaian untuk KI-4, yaitu KI yang
berikutnya dilaksanakan dalam atau di berisi tentang penerapan pengetahuan,
luar pertemuan hari itu. seperti pembuatan karya KDUS.
Begitu pula untuk KI-3, berkenaan
3. Penilaian Hasil Belajar KDUS
dengan pengetahuan. Guru kelas yang
dengan Penilaian Autentik pada
telah menyiapkan penilaian tersebut.
Kurikulum 2013
Guru juga telah menyiapkan rubrik
Jenis penilaian autentik yang
penilaian.
yang diungkapkan oleh Kementerian
Hal kedua yang harus
Pendidikan dan Kebudayaan yaitu
diperhatikan guru dalam penilaian
untuk aspek sikap terdapat observasi,
yaitu penilaian menggunakan acuan
penilaian diri, penilaian antar teman,
kriteria, yaitu berdasarkan apa yang
dan jurnal catatan guru; untuk aspek
bisa dilakukan peserta didik setelah
pengetahuan terdapat tes tulis, tes
mengikuti proses pembelajaran, dan
lisan, dan penugasan; serta untuk
bukan untuk menentukan posisi
aspek keterampilan terdapat penilaian
seseorang terhadap kelompoknya.
kinerja, penilaian proyek, dan
Dalam perencanaan penilaian yang
penilaian portofolio (Kemendikbud,
dibuat oleh guru kelas penilaian sudah
2014: 35-38).
sesuai dengan kegiatan yang
Penilaian pembelajaran KDUS
dilakukan siswa dalam langkah-
jenis penilaian yang tampak adalah
langkah pembelajaran. Seperti
penilaian untuk aspek keterampilan
penilaian dalam RPP kelas II, siswa
yaitu portofolio.
diminta untuk menjelaskan manfaat
10 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015

daun secara tertulis. Dalam langkah- Hal keempat yang harus


langkah pembelajaran di RPP pun diperhatikan yaitu sistem penilaian
siswa mengisi tabel tentang manfaat harus disesuaikan dengan pengalaman
daun. Begitu pula dalam belajar yang ditempuh dalam proses
pembelajaran pelaksanaan pembelajaran. Penilaian yang
pembelajaran KDUS, guru KDUS dilakukan guru sesuai dengan apa bisa
bertanya kepada siswa tetang manfaat dilakukan siswa. Hal yang dinilai oleh
daun pisang, siswa pun dapat guru adalah karya KDUS siswa yang
menjawab. Akan tetapi, tanya jawab diajarkaan saat pembelajaran.
tersebut bersifat lisan sehingga guru Dengan demikian dapat
tidak menilai hal tersebut. dideskripsikan bahwa rancangan
Hal ketiga yang perlu penilaian pembelajaran KDUS
diperhatikan dalam penilaian yaitu disusun oleh guru kelas dengan
sistem yang direncanakan adalah pelaksana penilaian adalah guru
sistem penilaian yang berkelanjutan, KDUS. Jenis penilaian portofolio
dalam arti semua indikator ditagih, untuk mengukur KI-4. Penilaian
kemudian hasilnya dianalisis untuk sesuai dengan pengalaman belajar
menentukan KD yang telah dimiliki siswa dan menggunakan acuan
dan yang belum, untuk mengetahui kriteria. Analisis hasil penilaian untuk
kesulitan peserta didik, untuk menentukan tindak lanjut sudah
menentukan tindak lanjut yang berupa dilaksanakan.
perbaikan proses pembelajaran
4. Kesesuaian Tema Pembelajaran
berikutnya, program remedi bagi
KDUS
peserta didik yang pencapaian
Dalam Kurikulum 2013
kompetensinya di bawah ketuntasan,
terdapat sebuah kekhasan pada
dan program pengayaan bagi peserta
pembelajaran di Sekolah Dasar, yaitu
didik yang telah memenuhi
pelaksanaan pembelajaran tematik
ketuntasan. Dari data yang diperoleh,
terpadu. Telah dijelaskan sebelumnya
ditemukan bahwa guru menganalisis
bahwa pembelajaran tematik terpadu
hasil penilaian untuk tindak lanjut
adalah pembelajaran terpadu yang
yang berupa pemajangan karya. Akan
menggunakan tema (Kemendikbud,
tetapi, untuk pengayaan dan program
2013: 9). Pembelajaran tematik
remedial tidak tampak setelah
terpadu ini menggunakan salah satu
penilaian dilakukan guru.
Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan ... (Anisa Rizki Ramadhani) 11

model pembelajaran terpadu menurut KD, materi, kegiatan pembelajaran,


Robbin Forgaty (dalam Abdul Majid, penilaian, dan sumber belajar dalam
2014: 193), yaitu model jaring laba- pengembangan RPP sudah diterapkan
laba (webbed model) yang berangkat 100% pada semua RPP yang diperoleh
dari pendekatan tematis sebagai acuan (lima). Prinsip mengembangkan budaya
dasar bahan dan kegiatan membaca dan menulis; memberikan
pembelajaran. umpan balik positif, penguatan,
Guru KDUS memahami bahwa pengayaan, dan remidi; serta menerapkan
materi KDUS pun harus disesuaikan teknologi informasi dan komunikasi sudah
dengan kurikulum. Guru KDUS 60% diterapkan dalam RPP. RPP
menyiapkan materi KDUS diimplementasikan dalam pembelajaran
berdasarkan materi SBdP di dalam KDUS dengan tingkat keterlaksanaan
buku tema. Jika pun ada materi yang 70%.
tidak ada di dalam buku tema, guru Pelaksanaan pembelajaran KDUS
KDUS tetap mengambil materi yang sudah memenuhi lima pengalaman belajar
sesuai dengan tema. Dengan begitu dalam pembelajaran saintifik, yaitu:
materi KDUS yang diajarkan guru mengamati, menanya, mencoba, menalar,
sudah sesuai dengan tema. Sebagian dan mengkomunikasikan hasil. Pengajuan
besar materi juga sesuai dengan materi pertanyaan terkait materi pembelajaran
pelajaran SBdP. KDUS sebelumnya terdapat dalam
Dengan demikian dapat pendahuluan atau dalam kegiatan inti.
dideskripsikan bahwa dalam Proses penyimpulan belum melibatkan
pembelajaran keterampilan daur ulang siswa. Kegiatan penilaian, pemberian
sampah sudah materi ajar sesuai umpan balik, dan penyampaian rencana
dengan tema. materi untuk pertemuan berikutnya
dilaksanakan dalam atau di luar pertemuan
SIMPULAN
hari itu.
Berdasarkan paparan hasil
Rancangan penilaian pembelajaran
penelitian, pelaksanaan pembelajaran
KDUS disusun oleh guru kelas dengan
KDUS dapat dideskripsikan sebagai
pelaksana penilaian adalah guru KDUS.
berikut. Prinsip menyesuaikan dengan
Jenis penilaian portofolio untuk mengukur
kurikulum dan silabus; mendorong
KI-4. Penilaian sesuai dengan pengalaman
partisipasi aktif peserta didik; serta
belajar siswa dan menggunakan acuan
keterkaitan dan keterpaduan antara KI,
kriteria. Analisis hasil penilaian untuk
12 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015

menentukan tindak lanjut sudah rates.html diakses tanggal 20 Juni


dilaksanakan. Materi pembelajaran KDUS 2014 15.13.

sudah sesuai dengan tema. Masnur Muslich. 2010. KTSP Dasar


Pemahaman dan Pengembangan.
Jakarta: Bumi Aksara.
DAFTAR PUSTAKA
Menlh. 2012. Adiwiyata [online] pada
Abdul Majid. 2014. Pembelajaran Tematik
http://www.menlh.go.id/adiwiyata/
Terpadu. Bandung: PT Remaja
diakses tanggal 26 Maret 2014 jam
Rosdakarya.
14.08.
Admin. 2012. Bahaya Sampah Plastik
Parliza Hendrawan. 2012. Indonesia
Bagi Lingkungan dan Kesehatan
Hasilkan 625 Juta liter Sampah
[online] pada
Sehari [online] pada
bplh.bekasikota.go.id/read/82/baha
http://www.tempo.co/read/news/20
ya-sampah-plastik-bagi-
12/04/15/063397147/Indonesia-
lingkungan-dan-kesehatan diakses
Hasilkan-625-Juta-Liter-Sampah-
tanggal 13 Januari 2014 jam 10.55
Sehari diakses tanggal 13 Januari
WIB.
2014 jam 10.54 WIB.
Greenpeace. (2007). Plastics Debris In
The Wordl’s Oceans [online] pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
http://www.greenpeace.org/internat Kebudayaan Republik Indonesia
ional/Global/international/planet- Nomor 81A Tahun 2013
2/report/2007/8/plastic_ocean_repo
rt.pdf diakses tanggal 18 Maret State Ministry of Environment The
2015 pukul 17.41 WIB. Republic Indonesia. 2008.
Indonesia Domestic Solid Waste
Kemendikbud. 2013. Kompetensi Dasar.
Statistics Year 2008 [online] pada
Jakarta: Kemendikbud.
http://inswa.or.id/wp-
Kemendikbud. 2013. Panduan Teknis content/uploads/2012/07/Indonesia
Pembelajaran Tematik Terpadu n-Domestic-Solid-Waste-Statistics-
dengan Pendekatan Saintifik di 20082.pdf diakses tanggal 20 Juni
Sekolah Dasar. Jakarta: 2014 jam 13.52.
Kemendikbud.

Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan


Guru Implementasi Kurikulum
2013 Tahun 2014 SD Kelas V.
Jakarta: Kemendikbud.

Martin Bloch. 2013. How long does X take


to break down? [online] pada
http://www.greenlivingtips.com/art
icles/waste-decomposition-

Anda mungkin juga menyukai