Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN LINGKUNGAN HIDUP

SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA

Oleh :

TIM ADIWIYATA SMAN 6


YOGYAKARTA

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Laporan Kegiatan LH SMAN 6 Yogyakarta ini dapat terselesaikan. Laporan ini
dilakukan untuk membantu Tim Adiwiyata dalam memulai program Peduli
Lingkungan di SMAN 6 Yogyakarta, pelaksanaan, evaluasi dan tindaklanjutnya.
Tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah yang telah
memberikan kepercayaan untuk melaksanakan kegiatan ini. Kami mengucapkan
terima kasih sebanyak-banyaknya kepada seluruh Keluarga Besar SMAN 6
Yogyakarta yang telah bersedia memberikan kontribusi tenaga dan pikiran dalam
melakukan laporan ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para siswa, bpk/ibu guru,
komite, masyarakat sekitar, DLH Kota Yogyakarta dan DLH Provinsi DIY yang telah
memberikan motivasi, bantuan, petunjuk dan pelatihan penyusunan program LH
serta juga kepada para rekan kerja yang bersedia menjalin kerjasama dengan SMAN
6 Yogyakarta dan selalu memberikan masukan dan pendampingan dalam setiap
kegiatan aksi peduli lingkungan.
Semoga Allah senantiasa memberikan balasan dan pahala yang setimpal atas
keikhlasan semua pihak dalam membantu dan membimbing tim Adiwiyata SMAN 6
Yogyakarta dalam laporan program lingkungan ini.

Tim Adiwiyata

2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN LINGKUNGAN HIDUP SMAN 6 YOGYAKARTA

Telah diteliti dan disahkan pada


Senin, 13 Oktober 2021

Yang Mengesahkan,

Kepala Sekolah, Koordinator Adiwiyata,


SMAN 6 Yogyakarta SMAN 6 Yogyakarta

Siti Hajarwati, M.Pd, Si. Drs. Akhmad Fatoni, M.Si


NIP 19680313 199403 2 012 NIP 19660502 199403 1 004

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup merupakan kewajiban setiap
manusia, umat dan warga negara. Kondisi global yang sekarang ini sedang
menghadapi salah satu permasalahan serius kaitannya dengan lingkungan hidup
adalah pemanasan global. Perilaku manusia sepertinya sudah sangat tidak
mempedulikan lingkungan dan efeknya bagi makhluk hidup dan
keberlangsungan kehidupan. Penurunan kesadaran akan pentingnya
memelihara lingkungan hidup menyebabkan penurunan kualitas lingkungan
hidup manusia dan hal ini akan berdampak tidak hanya saat ini tapi juga masa
depan. Misalnya sampah plastik yang semakin banyak dimana plastik
merupakan salah satu bahan yang sulit diurai bahkan memerlukan ribuan tahun
untuk mengurainya.
Mendapatkan manfaat bagi kehidupan dari alam semesta merupakan hak
hidup setiap makluk yang ada di dunia. Bagaimana jadinya anak cucu kita nanti
jika kualitas lingkungan yang buruk? Adaptasi dan mitigasi bencana alam
melalui berbagai kegiatan preventif perlu dilakukan karena pertumbuhan
populasi manusia harus seimbang dengan perilaku manusia yang ramah dan
cinta lingkungan. Di era globalisasi ini semakin mempersempit upaya – upaya
dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup karena terkalahkan oleh
perekonomian bebas yang mengabaikan aspek-aspek lingkungan.
Bertambahnya jumlah penduduk dengan segala aktivitasnya akan meningkatkan
produksi sampah. Produksi sampah di Yogja setiap hari kurang lebih 350 ton
yang harus diangkut ke TPSA Piyungan. Masyarakat masih menganggap
tanggungjawab sampah hanya sebatas mata memandang,  yaitu selama masih

4
di persilnya/wilayahnya saja. Sampah merupakan tanggung jawab penghasil
sampah sampai pemusnahannya.
Permasalahan lain, banjir yang terjadi di sejumlah titik di wilayah Kota
Yogyakarta usai hujan deras tak hanya intensitas hujan, masalah tata ruang
juga dinilai menjadi salah satu faktor penyebab banjir. Kurangnya ruang terbuka
hijau, kurangnya sumur resapan karena di Kota Yogya rasio antara tanah yang
tertutup bangunan dengan yang masih terbuka itu kecil. Jadi sudah banyak yang
tertutup bangunan, paving, maupun aspal.
Tata kelola air yang baik bisa dilihat dari keberadaan sungai sebagai air
permukaan. Saat musim hujan, sungai yang baik selalu ada air dengan debit
tidak jauh beda dengan saat musim hujan. Nyatanya sungai di Yogyakarta
selalu mengalami kekeringan di musim kemarau dan banjir yang meluap di
musim hujan. Tata kelola air yang baik harus dimulai, pembangunan yang tidak
sesuai peruntukan dan menghambat penyerapan air tanah secara besar-
besaran juga menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di Daerah Istimewa
Yogyakarta dan tak tertangani dengan baik.

Oleh sebab itu diperlukan adanya pembiasaan dan pengubahan karakter


warga masyarakat agar mengetahui dan sadar akan pentingnya kepedulian terhadap
lingkungan hidup khususunya di lingkungan Kota Yogyakarta. Dengan adanya
pembiasaan tersebut diharapkan akan menghasilkan perubahan perilaku dan akan
menjadi kebiasaan yang baik bagi masyarakat dan menghasilkan perubahan fisik
kota yang bersih dan ramah lingkungan di masa yang akan datang.
Sekolah sebagai salah satu institusi pendidikan menjadi salah satu tempat
untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk mejadi pribadi yang peduli
dan berbudaya dalam mengelola dan melindungi lingkungan hidup sekitar. Apabila
hal tersebut berhasil maka akan menghasilkan pribadi yang peduli dan berbudaya
lingkungan dan perubahan kondisi fisik yang diharapkan.
Gerakan literasi lingkungan hidup merupakan salah satu kegiatan yang akan
mampu mengkolaborasikan kegiatan formal dengan keterampilan-keterampilan yang
mampu menyelesaikan setiap masalah lingkungan hidup baik di masyarakat,
5
sekolah, di rumah, di sekitar lingkungan atau fasilitas umum. Hal ini akan membawa
dampak adanya perubahan karakter dan fisik. Perubahan itu akan dimulai dari hal
yang paling kecil dan wilayah yang paling kecil yakni sekolah.

B. TUJUAN
1. Terlaksananya kegiatan sebagai upaya melestarikan lingkungan.
2. Terselenggaranya berbagai kegiatan yang difokuskan pada upaya mencegah
pencemaran lingkungan.
3. Terlaksananya berbagai kegiatan yang difokuskan untuk mencegah
kerusakan lingkungan.
4. Sebagai bagian dari evaluasi dan tindak lanjut kegiatan peduli lingkungan

6
BAB II

POTENSI SEKOLAH

A. POTENSI SEKOLAH, LOKAL, DAN GLOBAL


1. Provinsi DIY yang berbatasan dengan sebelah selatan pantai, dan sebelah
utara Gunung Merapi, sebelah barat Sungai Progo dan sebelah timur Sungai
Opak di tengah-tengah kota terdapat Sungai Code.
2. Kondisi tanah yang subur memungkinkan untuk ditanami tanaman pertanian
maupun perdagangan.
3. Wilayah perkotaan yang banyak diminati masyarakat luar DIY untuk belajar
dan berwisata.
4. Taman kota dan kebun binatang Gembira Loka yang tertata dengan baik.
5. SMAN 6 Yogyakarta mempunyai lokasi gedung di daerah padat penduduk
dimana di sebelah utara sekolah adalah lokasi pertokoan Yap square,
sebelah timur merupakan area pemakaman dan di depan pemakaman
bangunan nonpermanen kios-kios buku, sebelah barat merupakan Pasar
Terban dan pasar pemotongan ayam, dan sebelah selatan adalah SMP N 8
Yogyakarta.
6. Kondisi bangunan sekolah yang merupakan gedung lama milik negara.
SMAN 6 Yogyakarta berada di pusat kota Yogyakarta yang padat penduduk
dan pemukiman mengakibatkan gangguan suplai air bersih yang bersumber
dari air tanah setempat. Selain itu, SMAN 6 Yogyakarta dekat dengan jalan
umum yang sangat ramai. Transportasi umum pun juga mudah dicapai.
7. Kondisi geografis yang memiliki tanah yang subur. Berada di pusat kota
dengan posisi geografis -7,7813 Lintang, 110,3731 Bujur. Berbatasan
dengan jalan raya dan ruko serta perkantoran.
8. SMAN 6 Yogyakarta memiliki lahan seluas 8.780 m', luas gedung 3.428 m2,
luas halaman 2.226 m', lapangan olahraga dan sisanya zona terbuka hijau

7
yang terbatas, namun cukup bisa dimanfaatkan dengan jumlah peserta didik
sebanyak 833 orang. Dalam hal ini masih mampu dipetakan dalam tata
ruang yang seimbang sebagai green school.
9. Penggunaan energy listrik yang masih besar merupakan temuan agar
penggunaan energy listrik tetap stabil dan mencari sumber energy alternative
yang terbarukan.
10. Masih banyaknya siswa yang makan di dalam kelas menghasilkan sampah
baru di kelas .
11. SMAN 6 Yogyakarta memiliki luas 8.780 m2
12. SMAN 6 Yogyakarta memiliki beragam jenis pohon dan tanaman
13. SMAN 6 Yogyakarta memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk
KBM dan fungsi lingkungan termasuk sanitasi.
14. Sekolah memiliki tenaga pengajar yang kompeten dibidangnya.
15. Memiliki Ruang kelas yang banyak dan pencahayaan yang cukup.
16. Memiliki hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolah
17. Memiliki dukungan Komite dan Orang tua peserta didik yang baik
18. Memiliki hubungan baik dengan berbagai kedinasan terkait
19. Memiliki kerjasama dengan lembaga penggiat lingkungan
20. Memiliki dukungan anggaran bagi pengembangan dana pengelolaan
lingkungan
21. Memiliki Kepala Sekolah yang berkomitmen tinggi terhadap kepedulian
terhadap lingkungan hidup.

B. DASAR PENCERMATAN
Sejak dicanangkan program Adiwiyata di SMAN 6 Yogyakarta, sekolah
terus berbenah diri menuju Sekolah Adiwiyata Tingkat Kota tahun 2014 lalu
Adiwiayata Tingkat Provinsi Tahun 2015 serta Adiwiyata Nasional Tahun 2016.
Kondisi sekolah yang demikian menjadikan SMAN 6 Yogyakarta memiliki potensi
untuk mencapai sekolah adiwiyata mandiri. Kondisi lahan kosong yang sempit
sehingga perlu memaksimalkan tanaman gantung dan taman vertical (vertical
garden). Pada awal beroperasinya sekolah tahun 1949 sampai tahun 1990- an,
sekolah belum memiliki banyak tanaman terutama tanaman perdu atau peneduh.
8
Saat ini jumlah tanaman cukup banyak begitu pula dengan tanaman peneduh.
Tindakan sekolah selanjutnya adalah menambah variasi dan jumlah pohon serta
tanaman, pembuatan vertical garden, menambah tanaman gantung dan rencana
pembuatan pragola tanaman buah dan sayur.
Permasalahan lainnya adalah kantin dimana makanan yang tersedia di
kantin belum sepenuhnya bebas 5P (Penyedap rasa, pewarna, pemanis,
pengawet dan pengental), makanan yang masih menggunakan bungkus plastic
serta sampah yang masih tidak terkelola dengan baik. Belum mencukupinya
jumlah kantin dengan jumlah siswa membuat banyak siswa jajan di luar dan
membawa sampah masuk ke lingkungan sekolah. Namun, hal ini bisa teratasi
dengan program kewirausahaan siswa yang menjual makanan dan minuman di
kelas-kelas disamping itu siswa juga dianjurkan membawa bekal makanan dan
minuman (tumblerisasi) dari rumah.
Sejalan dengan mulai adanya program Adiwiyata, warga sekolah mulai
dengan pembiasaan peduli lingkungan seperti membuang sampah pada
tempatnya, kantin mengurangi makanan yang dibungkus dengan plastik serta
makanan yang mengandung 5P meskipun belum sepenuhnya, kondisi sekolah
yang mulai menghijau dan segar, kebun dan green house memiliki tanaman
yang beragam dan dipanen serta dimanfaatkan hasilnya oleh warga sekolah.
Fasilitas sekolah juga dirawat yang melibatkan warga sekolah antara lain dalam
kegiatan Jum’at Bersih. Inovasi dan kreativitas juga dihasilkan dimana hasil
karya para peserta didik dan tenaga pendidik berasal dari pemanfaatan bahan
bekas. Disamping berbagai prestasi siswa baik di bidang lingkungan maupun
bidang akademik dan nonakademik.

Untuk mewujudkan hal-hal di atas, sekolah menerapkan empat komponen


Adiwiyata, antara lain kebijakan berwawasan lingkungan, kurikulum berbasis
lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, pengelolaan sarana
pendukung ramah lingkungan. Komponen kebijakan meliputi Visi, Misi dan
Tujuan berbasis lingkungan, serta penyesuaian RKAS yang lebih berbasis
lingkungan.Komponen kurikulum meliputi peningkatan SDM berbasis lingkungan
melalui MGMP Sekolah, pembuatan perangkat pembelajaran berbasis
9
lingkungan, serta pelatihan-pelatihan maupun sosialisasi tentang lingkungan.
Komponen partisipatif meliputi kegiatan-kegiatan yang mendukung program
Adiwiyata serta melibatkan semua kader Adiwiyata (MWGSC), warga SMAN 6
Yogyakarta dan kemitraan. Komponen sarana dan prasarana meliputi kegiatan
pengadaan barang ataupun ha-hal yang menunjang program Adiwiyata.
Aksi lingkungan komponen kebijakan untuk merealisasikan visi dan misi
sekolah berbasis peduli lingkungan meliputi pelestarian lingkungan, pencegahan
dan penanggulangan kerusakan lingkungan, pencegahan dan penanggulangan
pencemaran lingkungan serta terbentuknya lingkungan yang asri. Adapun objek
PPLH meliputi Sampah, Energi, Keanekaragaman Hayati, Air, dan Kantin
Untuk menerapkan objek PPLH menggunakan konsep 5R, yaitu Reduce
(mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang),
Replace (mengganti), dan Replant (menanam kembali).
Pelaku aksi lingkungan adalah seluruh warga SMAN 6 Yogyakarta bekerja
sama dengan kemitraan. Peserta didik melaksanakan pembelajaran berbasis
lingkungan, serta mengikuti kegiatan ekstrakurikuler berbasis lingkungan. Guru
melaksanakan pembelajaran berbasis lingkungan yang dituangkan dalam RPP.
Selain itu, guru juga menjalin kerja sama dengan pihak luar untuk menjadi
narasumber tentang Adiwiyata dan membina beberapa sekolah binaan. Tahun
2020 SMAN 6 mempunyai instalasi pembuatan air minum dengan
membudidayakan air sendiri menjadi air siap minum yang disediakan bagi
semua warga sekolah.

10
BAB III
PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN LINGKUNGAN HIDUP DI
SEKOLAH

A. ASPEK PENGELOLAAN SAMPAH


NO PERMASALAHAN PENYELESAIAN KEGIATAN
1. Lingkungan Membersihkan  Kerja bakti bersama
Kota lingkungan sekitar masyarakat sekitar sekolah
Yogyakarta satu bulan sekali
dan sekitarnya  Sebagai Peringatan hari
yang belum Sampah
bersih

2. Banyaknya Memotivasi untuk  Pelatihan 3 R


sampah dapat  Pembuatan kerajinan daur
plastik, dan memanfaatkan ulang dari plastik bekas
kertas yang sampah menjadi  Pemanfaatan limbah plastic
belum bernilai tambah untuk media tanam
terkelola  Pameran karya di CFD
dengan baik

3. Belum Membuat Bank  Pengelompokkan sampah


terkelolanya Sampah sekolah yang mempunyai nilai jual
sampah yang  Mengaktifkan bank sampah
bernilai sekolah
ekonomis
tinggi

4. Banyaknya Menerapkan  Bank Sampah


sampah plastik konsep zero waste  Tamblerday

11
dan bungkus dengan membawa
makanan tempat minum dan
makan sendiri

B. ASPEK PENGHEMATAN ENERGI


NO PERMASALAHAN PENYELESAIAN KEGIATAN
1. Borosnya penggunaan  Menggunaka  GerMatAs(gerakan
kertas HVS karena ulang kertas Hemat Kertas
kesalahan hasil cetak bekasuntuk
amplop,
penulisan draft
dll.
2. Masih tingginya  Mengontrol  Gerakan Polisi
penggunaan daya penggunaan daya Energi
listrik listrik  Penempelan/
 Mengganti lampu pemasangan slogan
dengan lampu Hemat Energi/Listrik
LED  Pembuatan SK
 Penggunaan AC dan
Alat Elektronik
 Penggunaan Lampu
LED

3 Sumber energi listrik  Mengembangkan  Pemasangan panel


hanya dari PLN penggunaan surya
sumber-sumber
energi listrik lain,
seperti tenaga
surya,tenaga
angin dan air
4. Banyaknya kran air  memperbaiki  Pengecekkan rutin
yang bocor kran air yang kran air
rusak  Perbaikan kran air
 Menghimbau yang bocor/rusak
penggunaan air  Pemasangan slogan-
secara bijak slogan hemat air

12
C. ASPEK PENINGKATAN FUNGSI KEHATI
NO PERMASALAHAN PENYELESAIAN KEGIATAN
1 Jumlah Menambah  Pembibitan tanaman TOGA
tanaman jumlah dan  Penanaman TOGA
TOGA masih jenis tanaman  Perawatan tanaman TOGA
kurang TOGA

2 Lahan kosong  Mengembangkan  Pembuatan taman gantung


. semakin Vertical Garden (vertical Garden)
sempit  Mengembangkan  Pembuatan Pragola sayuran dan
tanaman buah merambat
merambat

3 Kurang  Mengembangkan  Pembuatan Hidroponik


. bervariasinya media tanam air  Pembuatan Aquaponik
jenis tanaman

4 Kurangnya  Mengembangkan  Lingkungan sekolah menjadi area


. pengetahuan lahan sekolah belajar siswa
tentang menjadi tempat  Pengajaran pembenihan,
pengelolaan belajar pencangkokan, stek dan
lingkungan penanaman bagi peserta didik
dan masyarakat sekitar

5 Belum adanya  Membuat dan  Pembuatan POC


. penggunaan menggunakan  Produksi pupukm padat
POC (pupuk POC untuk
Organik Cair) merawat
tanaman

D. ASPEK PELESTARIAN AIR


NO PERMASALAHAN PENYELESAIAN KEGIATAN
1 Tersumbatnya Membersihkan  Jumat bersih
saluran air dan memperlebar  Pembangunan saluran
saluran air air
2 Masih Mengoptimalkan  Perawatan lubang

13
banyaknya fungsi lubang biopori
genangan di peresapan  Penambahaan jumlah
beberapa tempat (biopori) lubang biopori

3 Kurangnya jumlah Penambahan jumlah Pembuatan wastafel di tiap


wastafel di sekitar kelas dan kantin
kelas dan kantin wastafel di tiap kelas
dan kantin

4. Belum Melakukan uji tes Uji tes PH air tanah


melakukan uji PH air tanah secara berkala
tes PH air tanah untuk kelayakan
air minum

5. Belum Mengoptimalkan Pembangunan IPAL


optimalnya pengolahan Pemanfaatan air bekas
pengolahan limbah air di Wudhu untuk kolam
limbah air di sekolah  Pemanfaatan air bekas
sekolah cuci tangan
 Pembuatan pemanen air
hujan
6. Perawatan dan Melakukan perawatan Perawatan fasilitas sanitasi
penghematan air dan dan penghematan air oleh semua warga sekolah
fasilitas sanitasi dan penggunaan air
seperlunya saja serta
sosilisasinya
Pemasangan slogan/notice
tentang hemat air

7. Kurang memberdayakan  Pembangunan istalasi


optimalnya potensi air bersih pengolahan air tanah
pemanfaatan air siap minum yang  Pengolahan air menjadi
bersih dapat air minum yang layak
dimanfaatkan bagi dikonsumsi
masyarakat  Produksi air minum siap
sekitar dan orang konsumsi
tua peserta didik
dengan harga
terjangkau

E. ASPEK PENGELOLAAN KANTIN AMAN SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN


NO PERMASALAHAN PENYELESAIAN KEGIATAN

14
1 Hasil tanaman Memanen dan  Memanen hasil hidroponik
Hidroponik yang mengolah hasil di lingkungan sekolah
siap panen jadi tanaman  Menyediakan makanan
layu karena hidroponik untuk olahan hasil panen untuk
terlambat di variasi menu menu makan siang satu
panen makan siang bulan sekali
2 Masih Mengurangi variasi  Sosialisasi kepada pemilik
banyaknya menu kantin
jajanan makanan/jajanan  Penyediaan makanan
/makanan pabrikan dengan tradisonal
pabrikan yang menyajikan  Penyediaan makanan
mengandung makanan olahan sehat
5P

3 Masih adanya Mengurangi jumlah  Sosialisai kepada pemilik


. makanan yang makanan yang kantin
dikemas dibungkus plastik  Pemantauan jajanan
dengan plastik yang masuk ke secara periodik
dan kantin sekolah  Himbauan untuk
mengandung membawa tempat minum
5P Mengecek kualitas
makanan di kantin dan makan sendiri
secara berkala

4 Kurang Melengkapi sarana  Pembangunan wastafel


lengkapnya prasarana kantin  Pengadaan tempat
sarana sampah terpilah
prasarana  Komposter
kantin

5 Belum Mencantumkan harga  Sosialisasi kepada pemilik


dicantumkannya dan nilai gizi pada kantin untuk
harga, nilai gizi, makanan mencantumkan menu,
menu makanan harga dan nilai gizi
dan pesan makanan yang dijual
kesehatan di  Pemasangan papan
kantin sekolah pesan-pesan kesehatan

15
BAB IV KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan global
maupun lokal di Wilayah DIY khususnya Kota Yogyakarta minimal dalam
terselesaikan melalui lingkup terkecil yakni di sekolah. Warga sekolah
dimaksimalkan dalam penanganan masalah lingkungan sehingga ke depan akan
berdampak pada penyelesaian secara local maupun global.
1. Pengelolaan sampah yang bernilai ekonomis dan berdaya guna.
2. Program sekolah yang dapat meningkatan keterlibatan dengan
masyarakat sekitar dalam kegiatan lingkungan.
3. Penggantian peralatan elektronik yang hemat energi dan ramah
lingkungan
4. Penambahan jenis dan jumlah tanaman agar semakin rindang, hijau
dan nyaman.
5. Pembangunan laboratorium alam sebagai sarana edukasi tentang
pengelolaan lingkungan
6. Pengenalan beberapa teknik menanam seperti hidroponik, aquaponik,
sebagai sarana pembelajaran peserta didik.
7. Pengelolaan air limbah dengan pengembangan instalasi pengolahan
limbah
8. Program jangka menengah yaitu pemberdayaan potensi air bersih
siap minum yang dapat dimanfaatkan bagi orang tua dan masyarakat
di sekitar sekolah.
9. Analisis Drainase, pembenah drainase dan pembuatan drainase
10. Tes PH air tanah untuk meningkatkan kebermanfaatannya.

16
11. Pembenahan kantin terutama dalam hal makanan dan sarana
prasarananya untuk meningkatkan kualitas kantin sekolah yang sehat
dan ramah anak.
12. Masih diperlukan suatu upaya sehingga kegiatan lingkungan hidup
dapat berjalan dan menjadi sebuah pembiasaan

B. TINDAK LANJUT
Sebagai Sekolah adiwiyata SMAN 6 Yogyakarta mempunyai tugas untuk
selalu membudayakan hidup sehat dan peduli terhadap lingkungan hidup baik
kepada warga Sekolah, walimurid, masyarakat sekitar. Sebagai Sekolah
adiwiyata harus dapat memberikan imbas positif kepada Sekolah Sekolah lain
untuk menanamkan budaya peduli lingkungan bukan hanya untuk ikut program
adiwiyata tapi tujuan yang lebih besar adalah untuk menyelamatkan bumi ini dan
penghuninya. Save the earth save the life.
Semua kekuatan dan peluang yang ada di SMAN 6 Yogyakarta harus
dapat dimanfaatkan secara maksimal dan semua kelemahan yang ada
hendaknya dirubah menjadi sebuah kekuatan untuk melakukan aksi peduli
lingkungan dan merubah ancaman yang ada menjadi sebuah kekuatan untuk
berbuat.
Semoga kajian dan rencana aksi lingkungan ini bisa memberikan arah
bagi SMAN 6 Yogyakarta untuk melakukan aksi peduli lingkungan sehingga bisa
menghijaukan planet ini dan menyelamatkan bumi untuk kehidupan generasi
yang akan datang. Tema dari SMAN 6 Yogyakarta dapat menyelamatkan bumi
dari sekarang, saat ini dan mulai hari ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan


Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.53/Menlhk/Setjen/Kum.1/9/2019
Tentang Penghargaan Adiwiyata. Jakarta : Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia.

Pemerintah Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan


Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.52/Menlhk/Setjen/Kum.1/9/2019
Tentang Gerakan Peduli Dan Berbudaya Lingkungan Hidup Di Sekolah. Jakarta :
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

18
19

Anda mungkin juga menyukai