Anda di halaman 1dari 79

SISTEMATIKA KAJIAN LINGKUNGAN

SDN TASIKMADU 2 KOTA MALANG

PEMERINTAH KOTA MALANG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN TASIKMADU 2 MALANG
Jl. Atletik No. 123-124 Tasikmadu, Kec. Lowokwaru, Kota
Malang
LEMBAR PENGESAHAN

SDN TASIKMADU 2 MALANG


TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN

DI: SDN TASIKMADU 2 MALANG


Pada tanggal: 13 Januari 2023

KEPALA SDN TASIKMADU 2 KETUA TIM ADIWIYATA

ARI SAYEKTI, S.Pd DARTIK SUMBAWATI, S.Pd


NIP. 196308241985042003 NIP. 196812312008012056

KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP


KOTA MALANG

NOER RAHMAN WIJAYA S.T.MM


Pembina Tk. I
NIP 197701112002121005
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan atau menyusun sistematika kajian lingkungan
SDN TASIKMADU 2 Kota Malang sehingga dapat meningkatkan kepedulian terhadap
lingkungan serta meningkatkan mutu pendidikan demi mencerdaskan anak
bangsa.
Sistematika Kajian Lingkungan ini bertujuan secara umum yaitu sebagai
identifikasi komponen, rencana usaha atau kegiatan serta mengevaluasi komponen-
komponen lingkungan sekitar sekolah yang berdampak dan sangat penting bagi SDN
TASIKMADU 2 Malang.
Tujuan rencana aksi ini secara khusus bagi sekolah, pendidik, peserta didik,
wali dan masyarakat sekitar antara lain sekolah dapat mengetahui permasalahan
lingkungan yang dapat memungkinkan timbul dan cara mencegah atau menanganinya,
sebagai kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, bahan pertimbangan untuk
berpartisipasi terhadap kepedulian lingkungan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
baik secara moril maupun spiritual kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan
rencana aksi lingkungan ini sehingga dapat kami selesaikan.
Rencana Aksi Lingkungan SDN Tasikmadu 2 Malang ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun kami harapkan demi
penyempurnaan kajian lingkungan SDN TASIKMADU 2 Malang.

Tim Penyusun
BAB I
KONDISI SEKOLAH

SD Negeri Tasikmadu 2 merupakan sekolah regrouping dari SD Negeri


Tasikmadu 2 dan SD Negeri Tasikmadu 3, yang mana SD Negeri Tasikmadu 2
berdiri tahun 1975 dan SDN Tasikmadu 3 berdiri tahun 1980. Regrouping tersebut
terjadi pada tanggal 1 Agustus 2002.
SD Negeri Tasikmadu 2 terletak di Jln. Atletik 123-124 Kel Tasikmadu Kec
Lowokwaru Kota Malang. Sekolah ini letaknya strategis dan mudah dijangkau
dengan angkutan umum. Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa sangat heterogen
dengan latar belakang mata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil, petani,
buruh kerja di pabrik, dan pedagang.

A. P R O F I L SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SDN TASIKMADU 2
2. NSS : 101056104002
3. NPSN : 20533724
4. NPWP : 00.121.928.6-652.000.0166
5. Kecamatan : Lowokwaru
6. Kelurahan : Tasikmadu
7. Alamat Sekolah : Jl. Atletik No. 123-124
8. Kode Pos : 65143
9. No. Telp. : (0341) 498114
10. E-mail : duatasikmadu@gmail.com
11. Daerah : Perkotaan
12. Status Akreditasi : A
13. Tahun Didirikan : 1980
14. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi hari
15. Organisasi Penyelenggara : Pemerintah/Dinas
16. Jarak Dengan Pusat Kecamatan : + 7 km
17. Jarak Dengan Pusat Otonomi Daerah : + 12 km
18. Status Tanah : Sertifikat (hak pakai)
19. Keanggotaan Gugus : Gugus 8 Kota Malang
20. Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan : 18 orang
21. No. Telepon : 0341-489912 / 081334585927

B. IDENTITAS KEPALA SEKOLAH

1. Nama : ARI SAYEKTI, S.Pd


2. Tempat, Tgl.Lahir : Sragen, 24 Agustus 1963
3. NIP : 196308241985042003
4. NUPTK : 0156741643300043
5. Pendidikan/Jurusan : S1 Bahasa dan Sastra
Indonesia
6. Pangkat/ Golongan : Pembina, IV/a
7. Alamat : Perum Bumi Tunggul Wulung
Indah Blok S No.1
8. No telp : 085755296683
VISI, MISI, DAN TUJUAN SDN TASIKMADU 2

VISI
Visi SDN Tasikmadu 2 yaitu ”Terwujudnya peserta didik yang berimtaq kepada Tuhan
Yang Maha Esa, cerdas, berprestasi, ber-IPTEK, berkarakter dan berwawasan
lingkungan”.

MISI

1. Meningkatkan keimanan ketaqwaan siswa melalui kegiatan keagamaan


2. Menyelenggarakan pendidikan agama yang menumbuhkan sikap toleransi dalam
kehidupan beragama
3. Membina kehidupan beragama yang meningkatkan ketaqwaan dan akhlak mulia
4. Melaksanakan pembelajaran yang menunjang prestasi akademis dan non akademis
5. Mengembangkan pembelajaran berdasarkan IPTEK
6. Mengembangkan dan mengaplikasikan nilai-nilai budi pekerti dan nilai-nilai luhur
bangsa, baik di sekolah, rumah, maupun di masyarakat
7. Melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis pendidikan karakter
8. Membudayakan pembiasaan hidup yang dapat membentuk karakter siswa
9. Menumbuhkan budaya peduli lingkungan kepada warga sekolah
10. Mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah yang bersinar terang
(bersih,indah,asri,rindang,tertib,aman,nyaman dan tenang) bagi warga sekolah dan
masyarakat.

TUJUAN SEKOLAH

Tujuan pendidikan SDN Tasikmadu 2 mengacu pada tujuan pendidikan nasional,


sebagai berikut:
1. Terwujudnya peserta didik yang mengamalkan ajaran agama , berakhlak mulia
dan dilakukan melalui pembiasaan setiap hari
2. Terbiasanya toleransi intern dan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Terlaksannya pembelajaran agama yang kreatif dan menyenangkan
4. Memberikan layanan dan bimbingan yang terbaik bagi siswa dalam menggapai
cita-citanya.
5. Terselenggaranya pendidikan yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
6. Terwujudnya pembiasaan hidup yang dapat membentuk karakter siswa
7. Terwujudnya siswa yang tumbuh dengan sehat jasmaninya dan tangguh dalam
menghadapi segala kondisi.
8. Membekali siswa dengan dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan
ketrampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi
9. Terwujudnya warga sekolah memiliki rasa cinta terhadap kelestarian
lingkungan yang dapat menunjang prestasi siswa
10. Terwujudnya perilaku siswa dalam ikut serta memelihara lingkungan sekolah
dan membudayakan hidup sehat dan bersih.10. Menjalin kerjasama yang erat
dengan lembaga – lembaga pendidikan maupun non pendidikan dalam rangka
pengembangan mutu pendidikan.

Identifikasi Fasilitas
1. Ketersediaan ruang kelas ada 1 ruang
2. Ruangan pendukung kegiatan belajar
a. Ruang Kelas
b. Laboraturium Komputer
c. Ruang UKS
d. Laboraturium IPA
e. Ruang Perpustakaan
f. Mushola
g. Ruang Guru
h. Ruang Kepala Sekolah dan Tata Usaha
i. Ruang Gudang
j. Kantin
k. Kamar Mandi putra dan putri
l. Koperasi Sekolah

3. Sarana Pendukung Pembelajaran a.


a. IPAL
b. Greenhouse
c. Komposting
d. Laptop
e. LCD Proyektor
f. Komputer
g. Kamera
h. Jaringan internet (WIFI)
i. Soundsystem
j. Taman
B. PEMETAAN LINGKUNGAN SEKOLAH (ECO MAPPING)

Gambar 1. Denah SDN TASIKMADU 2

Eco mapping merupakan pengembangan inisiatif sekolah berwawasan lingkungan


melalui pemetaan lingkungan. Sekolah melakukan pemetaan Lingkungan dengan
keterlibatan antara guru dan siswa SDN TASIKMADU 2. Pemetaan Lingkungan Sekolah
(Eco Mapping) terdiri dari :
1. Sampah dan Polusi

Sampah merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian SDN TASIKMADU 2. Di
beberapa tempat di sekolah, seperti di sekitar kantin, halaman, dan ruang kelas masih
dijumpai sampah yang berceceran dan tidak segera dibersihkan. Tidak hanya sampah
daun saja, akan tetapi ada plastik bungkus makanan maupun sisa makanan. Hal ini
diakibatkan masih kurangnya kepedulian warga sekolah dalam menjaga kebersihan,
terutama membuang sampah pada tempat sampah. Meskipun di sekolah sudah disediakan
tempat sampah di banyak tempat dan sudah terpilah-pilah antara sampah organik dan
anorganik, namun masih saja sampah tidak dibuang pada tempatnya. Selain itu,
kurangnya kepedulian akan kebersihan menyebabkan banyaknya sampah yang masih
tercecer dimana-mana.. Sampah yang menumpuk akan mengakibatkan tidak sedap
dipandang, menjadi sarang penyakit, baunya yang kurang sedap berpotensi menyebabkan
polusi.

Banyaknya kendaraan bermotor yang lewat depan sekolah berpotensi menyebabkan


polusi di lingkungan sekolah. Banyaknya asap kendaraan bermotor paling parah terjadi
ketika pagi dan siang hari, dikarenakan pengantar dan penjemput siswa sebagian besar
menggunakan kendaraan bermotor, baik mobil ataupun sepeda motor. Selain itu, masih
banyak siswa yang kurang menjaga kebersihan kamar mandi. Hal ini menimbulkan aroma
yang kurang sedap pada kamar mandi siswa terutama di tempat/ruang yang berdekatan,
misalnya ruang kantor guru, dapur, laboratoriun computer, dan perpustakaan. Oleh
karena itu, kondisi ini menjadi isssu masalah yang memerlukan solusi yang tepat.

Sampah anorganik yang berserakan dan tertimbun di halaman dan sekitar sekolah
akan menyebabkan polusi tanah karena sampah-sampah tersebut sulit terurai. Hal ini
tentunya merupakan masalah yang harus segera diatasi karena akan mempengaruhi
tingkat kesuburan tanah.
Hasil Pemetaan Isue Sampah di Lingkungan Sekolah

2. Energi

Energi merupakan salah satu isu lingkungan yang ada di SDN TASIKMADU 2.
Permasalahan berkaitan dengan energi yang ditemukan diantaranya, masih
ditemukannya di beberapa ruangan yang lampu dan kipas anginnya masih menyala
meskipun sudah tidak digunakan. Hal ini jelas merupakan perilaku boros energi. Selain
itu, beberapa penggunaan banyak stop kontak pada sebuah terminal listrik secara
bersamaan sangat membahayakan.
Hasil Pemetaan Isue Energi di SDN TASIKMADU 2

3. Keanekaragaman Hayati
SDN Tasikmadu 1 Malang berupaya menciptakan lingkungan yang
rindang, dan asri. Beraneka macam tumbuhan peneduh seperti pohon mangga
pohon sawo dan masih banyak lagi pohon-pohon yang lain. Selain sebagai
peneduh juga menghasilkan buah dan juga sebagai tempat tinggal bagi hewan-
hewan kecil lainnya.
Permasalahan keanekaragaman hayati yang dihadapi sekolah adalah
pelestarian makhluk hidup yang ada di sekitar sekolah terutama yang bisa
bermanfaat bagi kelangsungan hidup dalam area sekolah. Salah satu cara adalah
dengan memanfaatkan pot atau polibeg dalam menanam, baik tanaman sayuran atau
budi daya tanaman lain. Selain itu permasalah keanekaragaman hayati di SDN
TASIKMADU 2 adalah kesadaran warga sekolah yang kurang untuk merawat
tanaman secara berkelanjutan sehingga tanaman tidak terawat dengan baik
Hasil Pemetaan Isue Keanekaragaman Hayati di SDN TASIKMADU 2

Salah satu sudut Taman di SDN


TASIKMADU 2
Pemanfaatan kawat pelindung sumur dan lahan lainnya untuk budidaya tanaman

4. Air
Air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting di sekolah..
Kebutuhan air di SDN TASIKMADU 2 sangat vital. Hal ini dapat terlihat dari
kegunaan air bersih di lingkungan sekolah, antar lain kebutuhan utama di kamar
mandi. Apabila air bersih tidak ada, kegiatan / kebersihan di kamar mandi sangatlah
terganggu., kenyamanan penggunaan kamar mandi juga tergantung dari air, kamar
mandi juga tidak luput dengan air bersih. Kita dapat membayangkan kamar mandi
yang kotor karena jarang atau tidak pernah dibersihkan, kamar
mandi mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan merasa tidak nyaman atau kesulitan
bila kita hendak ke WC. Akibatnya lingkungan sekolah menjadi tidak sehat
sehingga dapat mengganggu kenyamanan belajar.
Kebutuhan air bersih di SDN TASIKMADU 2 Malang sangat diperlukan
dalam jumlah yang relatif banyak. mengingat jumlah warga sekolah mencapai
ratusan orang. Sehingga kebutuhan air bersih akan lebih banyak lagi. Jenis
kebutuhan air di sekolah adalah untuk minum, wudhu, membersihkan lantai,
membersihkan WC, dan menyiram tanaman.
Siswa perlu pembelajaran tentang perilaku menjaga kebersihan kamar
mandi khususnya dan melakukan penghematan air, juga merupakan permasalahan
yang ada di sekolah. Untuk mengatasi hal tersebut beberapa kiat telah dilakukan
diantaranya adalah diberi pengetahuan tentang pentingnya air bagi kehidupan dan
dihimbau untuk melakukan penghematan tetapi tetap selalu memperhatikan
kebersihan kamar mandi supaya tidak bau dengan menyiram seperlunya, mematikan
kran setelah digunakan dan lain sebagainya. Himbauan ini tidak hanya dari guru
secara aktif di kelas tetapi juga berupa slogan-slogan yang ditempelkan di tempat-
tempat strategis seperti di kamar mandi, musholla, area wastafel yang ada di
lingkup sekolah. Selain itu, pada saat menyiram tanaman memanfaatkan
penampungan air (IPAL) bekas wudlu.

Hasil Pemetaan Isue Air di SDN TASIKMADU 2


DOKUMENTASI ISU AIR

Anak- anak cuci tangan air limbah cuci tangan mengalir langsung ke tanaman.

Penampungan air wudhu dipergunakan untuk tanaman hidroponik


Pemanfaatan air sungai di SDN TASIKMADU 2, pembuatan keramba ikan
5. Makanan dan Kantin
Kehidupan peserta didik di sekolah tidak lepas dari jajanan. Jajanan di
sekitar kita / sekolah dapat berdampak besar terhadap kelangsungan bangsa yang
lebih baik di masa depan, adanya resiko kesehatan yang ditimbulkan akibat
jajanan yang tidak aman, tidak bermutu berdampak jangka panjang terhadap
pembentukan generasi bangsa yang lebih baik. Jajanan yang sehat terbebas dari
5P (Pemanis, Perasa, Pengenyal, Pengawet, Pewarna).
Permasalahan terhadap jajanan anak antara lain :
a. Prosentase jajanan anak sekolah yang tidak memenuhi standar kesehatan ini
masih tinggi merupakan masalah serius yang harus dicermati semua pihak,
seluruh intansi dan komponen masyarakat untuk pengawasannya.
b. Kebiasaan buruk anak setelah meninggalkan sekolah menuju rumah, anak-anak
menghampiri dulu para pedagang yang mangkal di depan sekolah. Ada
berbagai jajanan yang ditemukan, seperti bakso, cilok, permen lolipop,
sebagainya. Dengan lahap anak-anak menyantap jajanan yang umumnya dijual
dengan harga mulai Rp. 1.000,00 dengan warna yang menarik tanpa mengetahui
kemungkinan bahan-bahan berbahaya yang terkandung di dalamnya. Penganan
tersebut bisa saja mengandung borak, siklamat, rhodamin B, hingga formalin.
c. Sebagian besar jajanan anak khususnya di sekolah-sekolah dasar belum
sepenuhnya memenuhi syarat dari segi kebersihan maupun keamanan.
d. Masalah higienis dan sanitasi menjadi paling utama karena efeknya yang dapat
langsung dirasakan setelah mengonsumsi makanan tidak bersih.
Makanan pun terkontaminasi kuman dan bakteri yang akhirnya membuat anak
diare atau cacingan. Efek dari higienis sanitasi adalah jangka pendek,
sedangkan, bahan kimia berbahaya berefek jangka panjang
e. Menyangkut air yang digunakan untuk mencuci alat makan
Kadang hanya menggunakan air yang sama dalam satu ember untuk dipakai
berulang kali hingga airnya keruh. Risikonya, kuman dari satu piring bisa
menempel lagi ke piring yang lain. Masalahnya, para pembeli termasuk anak-
anak sekolah yang sering jajan terkadang tidak memperhatikan hal itu.
Untuk mengurangi kegiatan konsumtif jajanan anak sekolah SDN TASIKMADU
2 Malang melakukan kegiatan sosialisasi tentang makanan sehat yang bekerjasama
dengan pihak puskesmas dan dinas kesehatan, serta menggalakkan membawa bekal
makanan atau minuman sehari-hari.

Hasil Pemetaan Isue Makanan dan Kantin Sehat SDN TASIKMADU 2

Makanan tidak sehat dan berplastik


Makanan sehat tanpa plastic

C. KONDISI MASYARAKAT SEKITAR

Masyarakat lingkungan sekolah berperan sebagai pendukung, mitra kerja


terlaksananya pendidikan lingkungan hidup di sekolah. Kerjasama dengan masyarakat
lingkungan sekolah telah sering dilakukan, antara lain dengan : RT, RW dan Ibu-ibu
PKK di lingkungan SDN TASIKMADU 2 serta bekerja sama dengan Puskesmas, Dinas
Pendidikan Kota Malang, Dinas Kesehatan Kota, Dinas Lingkungan Hidup, BPTP,
Frisian flag, Balittas, dll. Bentuk kerjasama ini antara lain : kerja bakti, pembinaan peserta
didik dan guru, bantuan obat-obatan, bantuan makanan untuk siswa kurang gizi,
penyuluhan pembuatan kerajinan di PKK daerah setempat dll.

Contoh Kegiatan yang dilakukan dengan masyarakat

Ibu Kepala Sekolah mengikuti Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan


di Kelurahan Tasikmadu
Penyuluhan tentang pembuangan pemilahan sampah di RT 4 RW 5 Tasikmadu

Notulen kegiatan tentang penyuluhan sampah


Paguyuban menyiapkan bibit tanaman hidroponik
sekolah

Anak-anak membantu penanaman pohon di lapangan depan sekola


D. KONDISI SISWA DAN ORANG TUA SISWA

Wali murid berperan sebagai pendukung sekaligus mitra kerja terlaksananya


pendidikan lingkungan hidup di sekolah. Telah ada paguyuban wali murid dan telah
banyak menjalankan program-program yang mendukung program LH di sekolah antara
lain : pembinaan tentang pendidikan anak, tentang kesehatan, makanan sehat,
penambahan tanaman, dsb

Wali Murid membantu pembuatan taman kelas dan taman diding


sekolah

Salah seorang wali murid memberikan pembinaan dalam pembuatan minuman nata
de aloevera
Ibu-ibu paguyuban bekerjasama dengan guru melaksanak pokja taman kelas

Undangan persiapan Adiwiyata Sekolah


E. KONDISI PROSES BELAJAR MENGAJAR SISWA

1) Pendidikan Karakter

Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan


norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika.
Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta
didik mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik
berperilaku sebagai insan kamil.

Tujuan pendidikan karakter adalah meningkatkan mutu penyelenggaraan


dan hasil pendidikan di sekolah melalui pembentukan karakter peserta didik secara
utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan

a. Substansi pendidikan karakter berupa

1) Mengamalkan ajaran agama yang dianut;


2) Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
3) Menunjukkan sikap percaya diri;
4) Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih
luas;
5) Menghargai keberagaman;
6) Berpikir logis, analitis, kritis, inovatif, konstruktif, kreatif

Pendidikan Karakter di SDN TASIKMADU 2 Malang terintegrasi dalam


perencanaan, proses, dan penilaian hasil pembelajaran untuk semua mata
pelajaran.

Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa


tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata
pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu
mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa ke dalam Kurikulum SDN TASIKMADU 2 Malang, silabus
dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada
dua
jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata
pelajaran.

Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala
sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan
karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang
diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran
menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata
pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan
budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut
berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di
atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan
dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum
ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan


pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui
berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan
melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di
sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak
awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang
dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik
memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-
nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui
kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk
menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan


mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui
pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di
sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya
perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun
memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang
dimilikinya.

2) Pendidikan Lingkungan Hidup

a. Pendidikan Lingkungan Hidup adalah suatu pendidikan yang mengarah


pada ranah melindungi, memperbaiki dan memanfaatkan lingkungan hidup
secara bijaksana.
b. Tujuan pendidikan lingkungan hidup adalah mendorong dan memberikan
kesempatan kepada masyarakat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang akhirnya dapat menumbuhkan kepedulian, komitmen untuk
melindungi, memperbaiki serta memanfaatkan lingkungan hidup secara
bijaksana, turut menciptakan pula perilaku baru yang bersahabat dengan
lingkungan hidup, mengembangkan etika lingkungan hidup dan
memperbaiki kualitas lingkungan hidup
c. Substansi Pendidikan Lingkungan Hidup

Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan


melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi,
model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk
memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang
dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari (isu local).

SDN TASIKMADU 2 menerapkan pendidikan lingkungan hidup secara


terintegrasi ke dalam kurikulum. Pengembangan kurikulum tersebut dapat
dilakukan antara lain:

a. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran.


b. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang
ada di masyarakat sekitar.
c. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.
d. Pengembangan kegiatan kurikuler untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.
e. Pengembangan kegiatan berbasis partisipatif

Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan,


warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran
lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan masyarakat
disekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik
bagi warga sekolah, masyarakat maupun lingkungannya.

Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:

a. Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup


berbasis partisipatif di sekolah.
b. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
c. Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan
pendidikan lingkungan hidup di sekolah.
d. Pengelolaan dan atau pengembangan sarana pendukung sekolah

Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu


didukung sarana dan prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan
lingkungan hidup, antara lain meliputi:

a. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan


lingkungan hidup.
b. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan
sekolah.
c. Penghematan sumberdaya alam (listrik, air, dan ATK).
d. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.
e. Pengembangan sistem pengelolaan sampah.

3) Pendidikan Anti Korupsi

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS) No. 20


tahun 2003 BAB X pasal 36 ayat 1 menyebutkan bahwa ”pengembangan
Kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Sedangkan dalam ayat 2 disebutkan
bahwa ”kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah
dan peserta didik”. Dalam pasal 38 ayat 2 juga disebutkan bahwa ”kurikulum
pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah
koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau kantor Departemen Agama
Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah”.
Berdasarkan prinsip-prinsip UU di atas sangat menuntut adanya
kurikulum yang senantiasa memiliki kesadaran terhadap problem kontemporer
sesuai realitas serta arah perkembangan berbasis kontekstual. Peningkatan iman,
takwa serta akhlak mulia merupakan landasan atau pondasi awal dalam
menentukan arah kurikulum. Oleh karenanya pendidikan antikorupsi sebagai
salah satu instrumen pengembangan kurikulum serta potensi peserta didik menjadi
sangat relevan terhadap perkembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam
selanjutnya. Dimana membentuk manusia yang beriman dan bertakwa menjadi
aspek fundamental dalam melahirkan output pendidikan Islam.
Sekolah dasar bisa dikatakan sebagai pondasi pembentukan pribadi anak
yang nantinya akan dibawa ke jenjang selanjutnya. SDN TASIKMADU 2 Malang
memulai dengan mengintegrasikan pendidikan anti korupsi ke dalam mata
pelajaran atau disisipkan sebagai suplemen pada materi-materi pelajaran tertentu
yang dianggap mendukung, merasuk ke setiap mata pelajaran, ke setiap pokok
bahasan, dan mata pelajaran apa saja bisa comply dengan pendidikan korupsi
seperti Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), IPS, dan Agama. Materi-materi
tersebut diajarkan agar dapat membangun nilai-nilai luhur, dan menekankan
pada pembahasan dampak akibat kejahatan korupsi di beberapa negara dan
sebagainya.
4) Pendidikan karakter yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran
sehari-hari dan malalui pembiasaan berupa :

- SDN TASIKMADU 2 sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran Kurikulum


2013 dengan PPK.
- Melaksanakan jabat tangan tiap pagi sebelum bel masuk sekolah.
- Jam pembelajaran dimulai pada pukul 06.55 dengan diawali penguatan karakter
di setiap kelas oleh wali kelas masing – masing, membaca Asmaul Husna,doa
bersama, menyanyikan lagu “ Indonesia Raya “, Membaca Visi dan Misi Sekolah.
- Senam pagi setiap hari Kamis yang diikuti oleh guru dan siswa
- Literasi dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran setiap kelas selama 1 – 2 jam
pelajaran.
- Tambahan pelajaran untuk kelas 6.
- Melaksanakan shalat dzuhur berjama’ah setiap hari untuk siswa kelas 1 s.d kelas
6
- Kegiatan TPQ dan mengaji setiap hari Senin mulai kelas 1 s/d 6.
- Kegiatan Peduli Lingkungan Hidup (PLH) setiap hari Rabu
- Pelaksanaan piket kelas dilakukan setiap pulang sekolah.

5) Penelusuran bakat dan minat (pengembangan diri)

Sekolah menyelenggarakan kegiatan pengembagan diri berupa ragam kegiatan


ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler ini
terdiri atas :
a. Pramuka
b. Seni tari
c. Mengaji
d. Vocal
e. Banjari
f. Pencak Silat
g. TIK
h. B. Inggris
F. SARANA DAN PRASARANA

Di SDN TASIKMADU 2 telah tersedia 8 (delapan) Sarana dan Prasarana untuk


mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah sesuai dengan standar sarana dan
prasarana Permendiknas no. 24 tahun 2007, seperti: Sampah (Penyediaan tempat
sampah terpisah), air bersih, Ruang terbuka hijau, septictank/ pembuangan tinja, Lokasi
sekolah yang bebas dari kebisingan, drainase, paving block, Komposting

1. Tong sampah
SDN TASIKMADU 2 mempunyai tempat sampah yang dimanfaatkan untuk
composting dan untuk produk daur ulang. di SDN TASIKMADU 2 menggunakan
2 pemilahan sampah, yaitu sampah Organik dan Anorganik yang digunakan
kegiatan disekolah. Tempat sampah tersebut tersebar di beberapa titik di sekitar
kelas dan kamar
mandi.

Tempat Sampah Organik dan Anorganik

2. Air bersih
Air bersih di SDN TASIKMADU 2 berasal dari dua sumber yaitu sumur di
sekolah dan sumur desa (HIPAM) tandon dari swadaya masyarakat yang ada di
lingkungan kelurahan Tasikmadu.
Penggunaan air di sekolah kami antara lain untuk kamar mandi, memasak,
mencuci, Wudhu, menyiram tanaman (taman, Kebun) dan lain – lain.

Tandon air bersih untuk wudhu di Musholla

3. Ruang terbuka hijau/taman


Ruang terbuka hijau bermanfaat untuk sarana belajar dan bermain
siswa,selain itu Berguna juga untuk pemenuhan udara segar di lingkungan sekolah

Gambar Taman dan Ruang Terbuka Hijau sebai tempat belajar dan bermain siswa
Gambar Taman dan Ruang Terbuka Hijau sebai tempat belajar dan bermain siswa
4. Pembuangan tinja/Septic tank.
Pembuangan tinja dari kamar mandi khususnya wc ditampung dalam
septictank

Gambar kamar mandi dan pembuangan tinja

5. Bebas dari kebisingan/getaran/radiasi


Lokasi SDN Tasikmadu 1 Malang terletak di Jalan Golf no.71 berada dekat
pemukiman/kampung dan sawah yang jauh dari jalan raya maupun pusat industri
sehingga tidak terpengaruh oleh dan suara getaran yang diakibatkan oleh kendaraan
bermotor, pabrik demikian juga dengan radiasi SUTET dan Tower pemancar
telekomunikasi. Dengan kondisi tersebut maka SDN TASIKMADU 2 menjadi
sekolah yang dari resiko bising dan radiasi
Depan sekolah bebas polusi suara/ kebisingan dan radiasi
6. Drainase

Saluran pembuangan air hujan, air wastafel dan pembuangan kamar mandi.
Aliran sungai juga tidak tersumbat. Serta terdapat 3 titik sumur resapan di lapangan
sebelah utara dan 4 titik sumur resapan di lapangan sebelah selatan agar air hujan
tidak tergenang di lapangan.

Gambar Saluran Pembuangan Air Hujan di depan Kelas

Gambar Saluran Pembuangan Air wasteful langsung ke tanaman


Gambar Saluran air sungai di belakang sekolah

7. Paving block
Paving Block dapat memberikan solusi dibandingkan dengan bahan
lainnya baik aspal maupun beton dikarenakan Paving Block masih terdapat celah
yang memungkinkan air hujan tetap terserap kedalam tanah sebanyak 30% -
50%, dan akan memberikan manfaat yang cukup besar bagi kesediaan air tanah
di lingkungan sekitarnya. Terletak halaman sekolah, 95 % halaman
menggunakan paving.

Gambar Paving Block masih terdapat celah yang memungkinkan air hujan tetap
terserap kedalam tanah
Gambar pemanfaatan paving block untuk senam bersama
8. Komposting
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan
bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk
mempertahankan kandungan air tanah. Terdapat di belakang ruang UKS
pembuatan kompos di tempat kami menggunakan alat komposter sistem aerob,
bahan dasar kompos yang digunakan adalah sampah organik/daun hasil
pembersihan/pemangkasan tanaman yang ada di kebun dan halaman serta
sampah dapur

Daun- daun kering sebagai bahan utama komposting


Composting di halaman belakang

Proses pengemasan kompos kering

Proses pengemasan kompos cair


9. IPAL / Water Trap
IPAL di SDN Tasikmadu 1 Malang menampung air pembuangan dari
tempat wudhu yang selanjutnya bisa digunakan untuk kolam ikan yang terletak
di belakang kelas 3. Kolam ini dibuat sedemikan rupa dengan dasar dan sebagian
dinding tanpa semen sehingga kolam ini memiliki fungsi sebagai resapan air,
selain itu air dari kolam ini juga digunakan untuk menyiram tanaman yang ada
di sekitarnya. Tetapi per Januari 2019 IPAL kolam lele sudah tidak ada karena di
gunakan untuk bangunan baru yaitu kamar mandi siswa.

Kolam penampungan limbah air wudhu


Pemanfaatan IPAL sebagai tanaman hidroponik
BAB II POTENSI
SEKOLAH

A. POTENSI YANG DIMILIKI SEKOLAH


Malang telah dideklarasikan sebagai kota pendidikan, tetapi disisi lain berbagai
prasarana dan sarana baik fisik dan non fisik masih belum sepenuhnya mengacu kepada
pencapaian predikat tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir ini pemandangan Kota
Malang diwarnai oleh munculnya bangunan fisik yang mengarah pada Kota Metropolitan.
Di berbagai kawasan, khususnya yang terletak di pinggir jalan strategis berdiri ruko-ruko
dan gedung-gedung swalayan baru dengan aneka bentuk dan jenis kegiatannya. Begitu
pula dengan lahan yang tadinya berupa sawah / kebun produktif kinipun beralih fungsi
menjadi tempat berdirinya berbagai bangunan fisik dengan berbagai kegiatan ekonomi
dan perdagangan. Pada kondisi lain dapat juga diperhatikan bahwa keadaan lingkungan
hidup di Kota Malang akhir-akhir ini menunjukkan terjadinya banjir di beberapa jalan
wilayah perumahan maupun pertokoan, asap kendaraan bermotor yang semakin
meningkat dan volume sampah yang semakin meningkat pula. Konsekuensi dari beberapa
kondisi tersebut dapat mengakibatkan permasalahan di sektor kesehatan, seperti
munculnya kasus-kasus demam berdarah, virus flu burung, dll. pembangunan tanpa
memperhatikan kelestarian alam dan lingkungan hanya akan menciptakan kerusakan
lingkungan hidup itu sendiri.

Guna menjaga kelestarian lingkungan hidup yang dapat menopang


pembangunan dalam jangka panjang, dibutuhkan peran pemerintah. Peran pemerintah
dalam pengelolaan sumber daya alam yang berpokok pada kelestarian lingkungan hidup
mengandung dimensi penting. Apa yang terjadi di Kota Malang dewasa ini
menimbulkan kondisi dilematis bagi semua fihak, pemerintah kota (eksekutif), dewan
(legeslatif), akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat, tokoh agama / masyarakat dan
masyarakat itu sendiri. Kesemua elemen masyarakat tersebut merupakan stakeholder yang
tentunya ingin agar keseimbangan dan kesinambungan pembangunan di Kota Malang
benar-benar dapat terjaga. Pertumbuhan ekonomi dengan berbagai sarana fisik
yang diciptakannya tidak akan dapat bertahan lama kalau lingkungan hidup di
sekitarnya tidak memberikan dukungan yang optimal.

Perilaku ramah lingkungan yang ingin kita wujudkan dalam kehidupan sehari-
hari nampaknya merupakan pekerjaan berat yang sangat perlu kita pupuk dan tumbuh
kembangkan kepada seluruh warga masyarakat. Salah satu sarana tempat penanaman
nilai-nilai perilaku ramah lingkungan yang paling strategis yaitu Sekolah. Oleh karena itu,
maka SDN Tasikmadu 2, akan terus berbenah diri mengembangkan berbagai kegiatan
yang dapat mendorong lahirnya kesadaran terhadap lingkungan bagi seluruh warga
sekolah dan warga masyarakat sekitar khususnya, serta warga Indonesia umumya.
Kami ingin menjadi pelopor, motivator sekaligus suri tauladan dalam menjaga,
memelihara dan melestarikan lingkungan, Khususnya lingkungan sekitar sekolah.
Hal ini disadari sepenuhnya bahwa mengubah perilaku sangatlah sulit, tetapi
karena perilaku manusia diperoleh dari hasil belajar, maka kami merasa yakin bahwa
dengan pembiasaan, memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan
sedikit demi sedikit dapat terbangun lahirnya budaya ramah lingkungan,meskipun tidak
seratus persen sesuai harapan, tetapi paling tidak dalam diri peserta didik dan warga
sekolah inilah lahir suatu persepsi yang sama mengenai pentingnya kita semua menjaga,
memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, misalnya, bagaimana kita menata sekolah
kita agar tercermin suasana lingkungan sekolah yang ramah lingkungan, nyaman
untuk belajar dan aman serta menyenangkan bagi anak–anak untuk bermain serta
mgembangkan minat dan bakatnya. Sebagai salah satu lembaga pendidikan formal SDN
Tasikmadu 2 Malang sangat ingin berpartisipasi dan mendukung program pemerintah
tentang pelestarian lingkungan hidup melalui berbagai program diantaranya adalah : a)
menetapkanan berbagai kebijakan sekolah peduli dan berwawasan lingkungan, b)
Mengembangkan kurikulum yang berbasis lingkungan, c) Melaksanakan kegiatan
berbasis partisipatif dan d) Pengelolaan dan pemanfaatan sarana pendukung sekolah
sebagai pembelajaran lingkungan hidup.
Dalam rangka Melaksanakan program tersebut sekolah melaksanakan
kerjasama yang berupa, koordinasi, kegiatan kemitraan dan bentuk partisipasi lain dengan
masyarakat dan instansi terkait. Dengan program yang terkoordinir, dan berkelanjutan
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yaitu warga sekolah dan kualitas pendidikan yang berwawasan lingkungan. Serta
dengan terwujudnya lingkungan yang hijau, asri, bersih dan sehat diharapkan
menciptakan suasana nyaman untuk kegiatan belajar mengajar, pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.

Kondisi Mutu dan akses pendidikan di SDN Tasikmadu 2 Malang


sangat mendukung keterlaksanaan program Adiwiyata, karena :

1) Kualifikasi dan rasio tenaga pendidik dan kependidikan cukup memenuhi standar,
tetapi sebagai guru kelas yang tugasnya cukup berat penguasaan dibidang lingkungan
hidup dan ICT diperlukan upaya peningkatan. dalam peningkatan layanan
pendidikan.
2) Dibidang sarana prasarana untuk media pembelajaran telah didukung media
berbasis IT, telah disiapkan LCD, laboratorium Komputer dan internet serta
laboratorium Alam tanaman TOGA sehingga sangat mendukung untuk
pengembangan pengetahuan dan ketrampilan siswa. Sarana pengelolaan lingkungan
berupa IPAL, green house, biopori, tempat sampah terpilah dan komposting serta
lahan sekolah yang hijau telah disediakan dalam rangka pendidikan bidang
lingkungan.
3) Peran komite sekolah sangat menunjang dalam kegiatan pendidikaan. Peran komite
ini dapat terlihat dari data peran serta orang tua siswa
Potensi yang dimiliki oleh SDN Tasikmadu yang nantinya bisa dikembangkan
adalah pemberdayaan anak didik dalam kegiatan life skill sebagai bekal kemandiriannya
untuk dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya terutama
dalam mendaur ulang limbah baik itu limbah basah (air bekas pakai) atau limbah kering
(sampah organik dan anorganik) menjadi sesuatu yang mempunyai nilai tambah bagi
dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Misalnya, memanfaatkan sampah
organik untuk dijadikan kompos yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman yang
ada di sekolah juga bisa dijual untuk menambah sumber pendapatan sekolah,
memanfaatkan sampah anorganik untuk ketrampilan dan alat peraga di sekolah,
budidaya tanaman produktif seperti cabai, tomat, tanaman TOGA, dll dengan media
polybag yang bisa digunakan sebagai unit produksi yang nantinya mampu menyandang
dana bagi kegiatan – kegiatan sekolah yang tidak dapat terpenuhi melalui dana BOSDA
/ BOSNAS maupun dana Komite Sekolah. Hal ini juga merupakan salah satu bagian dari
bentuk pengembangan dalam penyelesaian permasalahan pengelolaan sampah dan
pelestarian keanekaragaman hayati di sekolah. Kebijakan yang pro lingkungan telah
tertuang dalam perangkat manajemen dan akademik, meliputi RPS, Program Kerja
Tahunan, RAKS, dan KTSP

B. DAYA DUKUNG SDM DAN SDA


Sumber daya sekolah pro lingkungan di SDN TASIKMADU 2 meliputi 4, yaitu :
a. Kebijakan
Kebijakan yang pro lingkungan telah tertuang dalam perangkat
manajemen dan akademik, meliputi RPS, Program Kerja Tahunan, RAKS, dan
KTSP
b. Sumber Daya Manusia
1. Tenaga pendidik
Tenaga pendidik yang ikut berperan serta dalam program lingkungan hidup
adalah kepala sekolah, wali kelas, dan guru kelas. Tenaga pendidik sebagai
motivator, pendidik, pengajar, memberikan informasi, dan menfasilitasi
pendidikan lingkungan hidup di sekolah.
2. Tenaga non kependidikan
Tenaga non pendidikan terdiri dari Tata Usaha (TU) dan petugas
kebersihan sekolah. Tenaga non kependidikan ini berperan sebagai pendukung
program dan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup di sekolah.
3. Siswa
Peran siswa disini adalah sebagai pelaksana dan sasaran pendidikan
lingkungan hidup di sekolah. Siswa SDN Tasikmadu 2 terdiri dari kelas 1 – 6,
beberapa siswa diantaranya telah dilatih dan berperan sebagai Duta
Lingkungan yang bertugas membantu terlaksanaya program LH disekolah.
Para kader ini mendapatkan piket pada kegiatan :
a. Piket Rabu Bersih
b. Koordinator kebersihan lingkungan tiap kavling :
o Laskar Lingkungan
o Kader Komposting dan Biopori
o Kader Green House
o Kader IPAL
o Kader Rabu Bersih
o Kader Sanitasi
o Kader Kamar mandi
o Kader Produk Unggulan
4. Wali murid
Wali murid berperan sebagai pendukung, mitra kerja terlaksananya
pendidikan lingkungan hidup di sekolah. Telah ada paguyuban wali murid dan
telah banyak menjalankan program-program yang mendukung program LH
disekolah antara lain : pembinaan tentang pendidikan anak, tentang kesehatan,
makanan sehat, penambahan tanaman, dsb
5. Masyarakat sekitar sekolah
Masyarakat lingkungan sekolah berperan sebagai pendukung, mitra kerja
terlaksananya pendidikan lingkungan hidup di sekolah. Kerjasama dengan
masyarakat lingkungan sekolah telah sering dilakukan, antara lain dengan : Ibu
PKK, Dinas Pendidikan Kota Malang, Dinas Kesehatan Kota, Puskesmas,
BPTP, RT dan RW lingkungan sekitar sekolah. Bentuk kerjasama ini antara lain
: kerja bakti, Pembinaan peserta didik dan guru, bantuan obat-obatan, bantuan
makanan tambahan, kerjasama penyuluhan, dll.
Adanya komitmen yang kuat antara warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah
inilah yang mendukung dilaksanakannya Program Adiwiyata di SDN Tasikmadu 2.

Data Personil SDN Tasikmadu 2


Guru

No URAIAN JML KETERANGAN

1 Guru Tetap 13 1 Kepala Sekolah, 11 Guru kls dan 1 Guru


Mapel
2 Guru Tidak Tetap 4 Guru kls 1 orang, guru mapel 3 orang

Pramuka, Vocal, Seni Tari, Pencak Silat, Al


Banjari, B, Inggris, Mengaji, Guru Agama
3 Pembina Ekstrakulikuler 14
Kristen

Jumlah 31
No URAIAN JML KETERANGAN

1 Pegawai Tidak Tetap 3 1 orang TU, 2 Petugas kebersihan

Jumlah 3

A. KUALIFIKASI GURU DAN PEGAWAI

JENIS KELAMIN
PENDIDI
NO JML KETERANGAN
KAN
L P

1 S1 4 14 18 Kepala Sekolah 1 orang, Guru kls 12


orang, guru mapel 4 orang dan 1 orang TU
5 SLTA 2 2 2 orang petugas kebersihan

Jumlah 6 14 20
DATA GURU dan KARYAWAN SDN TASIKMADU 2 TAHUN 2022

JABATAN DI
IJAZAH TERAHIR SEKOLAH STATUS
PANGKAT/ SPMT DI ALAMAT
NO NAMA NIP L/P DAN (GURU KLS KEPEGA
GOL SEKOLAH INI DAN TELP
JURUSAN BRP,KET WAIAN
MENGAJAR)
Perum Bumi Tunggul Wulung
S1 Bahasa dan Kepala
1 ARI SAYEKTI, S.Pd 196308241985042003 Pembina, IV/a P PNS 21 Mei 2021 Indah Blok S No.1
Sastra Indonesia Sekolah
Telp.085755296683
Jl. KH Yusuf Kavling 5 Perum
Taman Kusuma 2 Kel
2 ANIK RUSMINI, S. Pd 196507081991042001 Penata TK, IV/a P S1-KSDP/PGSD Guru Kelas PNS 27 Juni 2013 Tasikmadu Kec Lowokwaru
Kota Malang Telp. 0341-
5164178
01 September Jl. Ikan Gurami III/48 Kel
3 SRIKAT, S.Pd 196505182001122001 Penata, III/c P S1-PGSD Guru Kelas PNS
2022 Tunjungsekar Kota Malag
Jl. Rajawali No 1 RT 6 RW 1
Penata Muda
4 Dra. YUSWANINGSIH 196708131993082001 P S-1-Matematika Guru Kelas PNS 30 Mei 2000 Kagrengan Ngijo Kab. Malang
TK I, III/c
Telp. 0341-5478515
Jl. Bolling RT 1 RW 1
ENDANG MULARIATI, Penata muda , S1-Pendidikan Tasikmadu Kel Tasikmadu Kec
5 196302042014072001 P Guru Kelas PNS 18 Juli 1988
S.Pd III/a Bahasa Indonesia Lowokwaru Kota Malang
Telp.085232271051
HERLIA MEITIANA, Penata Muda ASRAMA YONKAV 3/TANK
6 198505132006042001 P S1-PGSD Guru Kelas PNS 19 Juni 2015
S.Pd TK I, III/b Singosari. Tlp.085755070801
SILVI APRILIA INDAH Penata muda , De Banna residence Blok A5
7 199004122019022004 p S1-PGSD Guru Kelas PNS 11 Maret 2019
K, S.Pd III/a no 4 GPA- Ngijo Karangploso
ARYNA CHINTYA Penata muda, 30 Desember Ds Tekenglagahan RT1/RW7
8 199610122020122009 P S1-PGSD Guru Kelas PNS
DEVI, S.Pd III/a 2020 Kec. Loceret Kab. Nganjuk
Jl. KH Yusuf IG RT 04 RW 05
DARTIK SUMBAWATI, Penata muda, 12 Januari Kelurahan Tasikmadu
9 196812312008012050 P S1-PPKN Guru Kelas PNS
S.Pd III/b 2021 Kecamatan Lowokwaru Kota
Malang
JABATAN DI
IJAZAH TERAHIR SEKOLAH STATUS
PANGKAT/ SPMT DI ALAMAT
NO NAMA NIP L/P DAN (GURU KLS KEPEGA
GOL SEKOLAH INI DAN TELP
JURUSAN BRP,KET WAIAN
MENGAJAR)
Ahli Pertama, Jl. Atletik RT 1 RW 3 NO 4 Kel
10 NOVY KUKUH P, S.Pd 198107092022212012 P S1-PGSD Guru Kelas PPPK 28 April 2022
Gol IX Tasikmadu Kec Lowokwaru
Ahli Pertama, Jl. Muharto VB/33 Rt/Rw
11 TINO YUNANDRA, S.Pd 198906072022211006 L S1-PGSD Guru Kelas PPPK 28 April 2022
Gol IX 01/08 kota malang
Ahli Pertama, Jl. Indrokilo Selatan Polaman
12 SUSANTI, S.Pd 198701132022212005 P S1-PGSD Guru Kelas PPPK 28 April 2022
Gol IX RT. 6 RW. 8 Bedali-Lawang
Jl. Simp. Kh.Yusuf Blok C. 13
EKA MARTA DINATA, Ahli Pertama,
13 198703152022211007 L S1-PJOK Guru PJOK PPPK 28 April 2022 RT 02 RW 06 Tasikmadu Kec.
S.Pd Gol IX
Lowokwaru Kota Malang
Jl. Candi Panggung Barat no 03
UMAR KHAMDANI, Guru Agama 02 Januari RT/RW 002/018, Kel
14 - - L S-1 Tharbiyah GTT
S.Pd.I Islam 2018 Mojolangu Kec Lowokwaru
Malang
CONIA PRAJNA S-1 Pend. Agama Guru Agama 01 September Perum kebonwaris II Blok
15 - - P GTT
KATRHINE, S.Pd Islam Islam 2022 B.24 Pandaan, Pasuruan
Jl. Pulosari I/No. 9 Kel.
01 November
16 SITI FATIMAH, S.Pd - - P S-1 PGSD Guru Kelas GTT Purwodadi, Kec. Blimbing,
2022
Kota Malang
Jl. Rajawali 10 Rt. 10/7, Kel.
MAULANA KURNIA J, 01 Desember
17 - - L S-1 PJOK Guru PJOK GTT Sukun, Kec. Sukun, Kota
S.Pd 2022
Malang
Jl. Simp. Kh. Yusuf Perum
SOFFI NI'MATHUS S-1 Tenik 01 Oktober Taman Kusuma 2 Kav A/13
18 - - P Tata Usaha PTT
AMINA, S.S.T Informatika 2021 RT 05 RW 06 Tasikmadu, Kec.
Lowokwaru.
Jl. Atletik No 78 RT 3 RW 3
Penjaga
19 SUBANDI - - L SMA PTT 01 Maret 2014 Tasikmadu Kec Lowokwaru
Sekolah
Kota Malang
Penjaga 01 Januari Jl. Pertamanan Rt. 017/006,
20 SUGENG SAMPURNO - - L SMA PTT
Sekolah 2021 Kepuharjo, Karangploso
c. Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam yang ada di SDN Tasikmadu 2 meliputi:
1. Air bersih
Sumber air di SDN Tasikmadu 2 berasal dari HIPAM
2. Tanaman
Keanekaragaman hayati yang berupa vegetasi atau tanaman di SDN
Tasikmadu 2 terdiri dari tanaman buah, tanaman TOGA, tanaman peneduh dan
tanaman hias. Keanekaragam hayati ini telah sering dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran bagi siswa.
3. Tanah
Luas tanah yang ada di SDN Tasikmadu 2 dari 2477 meter persegi hanya
sekitar 50 % yang tertutup bangunan, sedangkan sisanya berupa lahan terbuka,
area bermain/berolahraga, area hijau, dan sarana pembelajaran.
4. Udara
Udara di SDN Tasikmadu 2 sejuk dan segar, karena lokasinya jauh dari
lingkungan industri dan memiliki banyak pohon-pohon.

Adapun Daya Dukung dari SDA yang sudah diimplementasikan dalam kegiatan
pelestarian lingkungan alam di SDN TASIKMADU 2, antara lain :
1. Komposter
Komposter merupakan alat untuk proses pembuatan kompos, di sekolah
kami alat yang digunakan adalah komposter sistem aerob yang terbuat dari
drum/bak sampah yang telah dimodifikasi
Alat/Komposter
Proses pembuatan Kompos

Anak- anak memilah sampah, mengolah sampah dan memasukkan ke dalam


komposter serta melihat kompos yang sudah membusuk
Hasil kompos

Kompos kering

Kompos cair
2. Penghijauan disekitar sudut sekolah .
Dihalaman sekolah kami di kelilingi berbagai macam tanaman mulai dari
tanaman hias sampai tanaman buah yang berfungsi sebagai tanaman peneduh
dan juga beberapa taman yang dapat berfungsi sebagai saran pembelajaran.
3. Kebun Sekolah
Kebun sekolah terletak disamping kelas1 selain sebagai sarana
penghijauan juga berguna sebagai sarana belajar siswa, didalamnya terdapat
berbagai macam tanaman buah, sayuran dan tanaman hias.
4. Green house
green house terletak di depan kelas 2, didalamnya digunakan sebgai
tempat tanaman hias dan juga pembibitan sayur, fungsi lainnya adalah sebagai
sarana belajar dan agrowisata bagi siswa.

5. Kebun TOGA
Tanaman TOGA terletak disamping kelas 5 a.berguna untuk sarana belajar
siswa dalam mengenal tanaman yang berfungsi sebagai obat.
Terdiri dari berbagai macam tanaman seperti :kunyit , lidah buaya ,kencur,
daun kumis kucing dan lain- lain.
6. Biopori

Biopori adalah lubang resapan air teknologi tepat guna dan ramah
lingkungan untuk Mengatasi banjir
Manfaat biopori antara lain :
- Meningkatkan daya serap air.
- Mengubah sampah organic menjadi kompos dan mengurangi emisi gas
rumah kaca.
- Meningkatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman.
- Mengatasi masalah yang ditiimbulkan oleh genangan air seperti penyakit
demam berdarah dan malaria.
- Terletak di halaman/lapangan sekolah, dan di taman sekolah.

Gambar proses pembuatan sumur resapan

Gambar hasil sumur resapan


7. Keramba ikan
Keramba ikan memiliki fungsi sebagai tempat pemeliharaan dan budi daya
ikan tradisional yang mirip tambak ikan. Jenis-jenis ikan tertentu dibudidayakan
di dalam keramba untuk kemudian dipanen menurut usia ikan. Selain
keberadaaan keramba ikan diharapkan bisa juga memberikan pengetahuan dan
ilmu kepada siswa dan mengajak siswa untuk peduli lingkungan sejak dini demi
menumbuhkan rasa kepedulian dan cinta siswa kepada lingkungannya sendiri
maupun bumi ini.

8. Ipal
IPAL di SDN Tasikmadu 2 Malang menampung air pembuangan dari
tempat wudhu yang selanjutnya bisa digunakan untuk instalasi tanaman
hidroponik yang terletak di belakang musholla. Namun sebelum air dialirkan ke
instalasi tanaman hidroponik, air ditampung pada kolam kecil agar tidak
terbuang sia-sia. Instalasi tersebut dibuat sedemikan rupa agar dapat diletakkan di
dekat tempat wudhu namun tidak menggangu kegiatan yang dilakukan di musholla.
Selain nantinya dapat untuk dipanen hasilnya, dapat memperindah juga sekitar tempat
wudhu agar terlihat lebih hijau dan asri.
d. Kegiatan
Kegiatan yang berhubungan dengan adiwiyatapun juga telah banyak
dilakukan di SDN Tasikmadu 2. Kegiatan tersebut meliputi :
1. Pembinaan UKS, yaitu meliputi :
a. Pelatihan guru UKS
2. Pembinaan Kader Tiwisada, yaitu meliputi :
a. Pelatihan Kader Tiwisada
b. Pembagian jadwal piket (seperti yang telah dijelaskan diatas)
3. Pembinaan Duta Lingkungan, yaitu meliputi :
a. Pelatihan Duta Lingkungan
b. Pembagian jadwal piket
4. Rabu bersih
Yaitu kegiatan kerja bakti bersama seluruh siswa dan guru setiap hari
Rabu setelah melakukan senam pagi
5. Pemanfaatan lahan untuk tanaman TOGA, dan organik
Penanaman tanaman TOGA dan organik dimulai dari pembibitan hingga
proses memanen. Hasil dari dan tanaman orgaik dimanfaatkan untuk warga
sekolah.
6. Pengelolaan kantin sehat, yaitu meliputi :
I. Pelatihan tentang kantin sehat untuk siswa dan penjual makanan di kantin
oleh Dinas Kesehatan Malang
II. Pemeriksaan berkala terhadap makanan yang dijual di kantin
III. Peningkatan sarana dan prasarana kantin, seperti perbaikan fisik kantin,
penambahan tempat makan dsb.
IV. Peningkatan kebersihan kantin sekolah
7. Pembuatan biopori
Pembuatan biopori dilaksanakan tahun 2021 sebagai cara pencegahan
banjir dan air menggenang yang menimbulkan penyakit.
8. Kampanye cuci tangan dan sikat gigi
Setiap satu tahun sekali diadakan sikat gigi dan cuci tangan bersama,
dengan dipandu oleh petugas kesehatan dari Puskesmas dan guru.

e. Pembiayaan
Program Adiwiyata juga di dukung dari dana BOSNAS, BOSDA serta
partisipatif dari wali murid serta masyarakat lingkungan sekolah.

C. DAYA DUKUNG MASYARAKAT SEKITAR

Dukungan dari masyarakat sekitar lingkungan sekolah antara lain;

1. Bersama masyarakat sekitarnya untuk melakukan bakti sosial bersih-bersih


lingkungan dalam memperingati hari lingkungan, untuk menjaga dan mengadakan
penghijauan, penanaman pohon di lingkungan sekitar sekolah.
2. Dukungan dari Wali Murid sekolah ikut mendukung dan menjaga terhadap
perkembangan sekolah, mendukung kegiatan aksi lingkungan yang dilakukan oleh
pihak sekolah.
3. Dukungan Masyarakat sekitar yaitu dukungan dari komite Sekolah, selalu aktif
berperan dalam mendukung program sekolah terutama bersama Kepala Sekolah
yang terkait dalam menentukan kebijakan SDN TASIKMADU 2.
4. Dukungan dari pihak luar terkait dengan pendidikan lingkungan hidup di
sekolah. Dukungan tersebut diperoleh dengan melakukan mitra sekolah, antara
lain :

a. Puskesmas Mojolangu
b. Wali murid
c. Kelurahan Tasikmadu

d. Dinas Lingkungan Hidup

e. Universitas Negeri Malang


Kegiatan Kerjasama dengan pihak luar
1. Sosialisasi lingkungan hidup oleh Puskesmas Mojolangu
Penyuluhan tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun (CTPS). Agar
siswa terhindar dari bibit penyakit saat memegang makanan dari kantin atau
bekal yang dibawa dari rumah.

Penyuluhan dari puskesmas Mojolangu

2. Kegiatan permainan tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)


oleh Puskesmas Mojolangu Kota Malang
Pihak Puskesmas Mojolangu mengajak anak-anak melakukan permainan
ular tangga tentang sanitasi dan kesehatan.
3. Penyuluhan tentang sikap tanggap bencana

4. Beberapa foto lampiran Undangan, MOU, dan Sertifikat

MOU kantin SDN Tasikmadu 2 dengan pihak kantin


Gambar MOU dengan puskesmas mojolangu

D. DAYA DUKUNG PEMERINTAH DAERAH

1. Dukungan dari Pemerintah Kota Malang berupa kebijakan-kebijakan untuk


membantu kebutuhan-kebutuhan menuju sekolah Adiwiyata, antara lain poster,
brosur-brosur dengan lingkungan dan kegiatan sosialisasi mengenai Lingkungan.
2. Dukungan dari Dinas Pendidikan Kota Malang, bersama dinas lainnya untuk
mensukseskan program Adiwiyata di kota Malang
3. Dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup sebagai kepanjangan dari Kementerian
lingkungan hidup telah menjalankan program Adiwiyata tingkat kota.
4. Dukungan dari pemerintahan setempat, kelurahan, kecamatan RT dan RW
disekitarnya selalu dilibatkan dan bekerja sama dalam melakukan pelestarian
fungsi lingkungan
Bantuan berbagai poster dan brosur dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang
BAB III
PERMASALAHAN SEKOLAH BERDASARKAN POTENSI DAN
PERMASALAHAN DAERAH

A. PERMASALAHAN SEKOLAH BERDASARKAN POTENSI DAN


PERMASALAHAN LINGKUNGAN DAERAH

SDN TASIKMADU 2 Malang dalam melaksanakan program pembudayaan


terhadap ramah lingkungan atau budaya menjaga lingkungan terdapat beberapa
permasalahan yang sangat perlu mendapat perhatian dari sekolah, peserta didik, orang tua,
serta peran serta masyarakat. Permasalahan tersebut antara lain tentang pengelolaan
sumber daya air, penggunaan sumber energi listrik, permasalahan sampah sekolah,
pemanfaatan halaman sekolah, kurangnya keanekaragaman hayati di sekolah serta
masalah kantin sekolah dalam penyediaan jajanan sehat merupakan kajian yang
akan dibahas dan dikelola.
Permasalahan yang paling utama di sekolah yaitu perilaku siswa dalam hal
membuang dan memanfaatkan sampah, didukung oleh masyarakat sekitar sekolah dan
orang tua umumnya belum terkondisi berperilaku dan berbudaya lingkungan sehingga
siswa hanya terkondisi disekolah untuk berperilaku peduli dan ramah lingkungan.
Permasalahan lingkugan secara rinci antara lain :
1. Permasalahan Sampah
Kehidupan manusia erat kaitannya dengan yang namanya sampah. Karena
manusia pasti mengeluarkan atau menghasilkan sisa-sisa atau bisa juga dinamanan
sampah. Sampah merupakan benda sisa hasil kegiatan kegiatan manusia yang masih
dapat dimanfaatkan kembali. Sampah sebagai hasil kegiatan manusia tidak harus
dibuang tetapi diolah agar dapat dimanfaatkan kembali.
Sampah merupakan masalah yang sulit dipecahkan di sekolah karena
sampah dihasilkan tidak hanya dari sisa manusia, akan tetapi juga dari lingkungan
itu sendiri. Penanganan sampah dapat dikatakan sulit hal ini disebabkan karena:
a. Masih kurang kesadaran warga sekolah dalam menjaga lingkungan
b. Bertambahnya jumlah siswa
c. Banyaknya makanan kemasan dari bahan tidak ramah lingkungan seperti
plastik, foam.
d. Gugurnya dedaunan dari pohon peneduh yang ada di lingkungan sekolah
e. Membuang sampah sembarangan atau masih tercampurnya sampah organik
dan anorganik.
f. Gaya hidup atau pola kebiasaan warga sekolah.

Agar penanggulangan masalah sampah berlangsung dengan baik dan


mencapai tujuan yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah
mengikuti cara-cara yang baik dan benar. Pada prinsipnya semakin sedikit dan
semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya akan semakin
mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.
SDN TASIKMADU 2 Malang sudah memulai mengelola sampah menjadi
barang yang bermanfaat. Adapun kegiatan pengelolaan sampah di sekolah adalah :
i. Himbauan berupa slogan-slogan penyuluhan pentingnya membuang sampah
kepada warga sekolah.
ii. Melakukan pemilahan atau pemisahan organik dan anorganik dengan
menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan
sekolah.
iii. Pemanfaatan kembali sampah organik, seperti komposting (pengomposan)
sampah yang mudah membusuk dapat diubah manjadi pupuk kompos yang
ramah lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan sekolah. Hasil pupuk
tersebut digunakan untuk melakukan penanaman tanaman di lingkungan
sekolah.
iv. Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan
kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang.
v. Untuk mengurangi sampah, Sekolah menggalakkan membawa bekal makanan
atau minuman dari rumah, hal ini juga bisa dilakukan untuk mengurangi
konsumsi jajan siswa, dan dapat melatih penghematan.
vi. Mengelola kantin dengan mengurangi jajanan dalam kemasan tidak ramah
lingkungan.
vii. Melakukan kegiatan rutin Jum’at bersih setelah melakukan senam pagi.

2. Permasalahan Energi di Sekolah


Perkembangan jaman atau era globalisasi manusia Indonesia dituntut
agar tidak ketingggalan informasi, terutama teknologi informasi. Teknologi
informasi erat kaitannya dengan penggunaan energi listrik. Misalnya pemanfaatan
komputer atau media-media pembelajaran berbasis ICT seperti laptop, LCD
speaker, bel kelas, atau media yang menggunakan listrik lainnya.
Peserta didik diharapkan tidak gagap teknologi sehingga sekolah
memfasilitasi ruang komputer, penggunaan ruang komputer hampir setiap hari.
Pemanfaatan energi merupakan kebutuhan kita bersama.selain itu kita juga harus
tetap bertanggung jawab untuk memelihara serta melakukan penghematan dalam
pemakaian atau pengelolaan energi di sekolah terutama penggunaan listrik.
Misalnya melalui penggunaan cahaya matahari untuk menerangi ruangan-ruangan
belajar di kelas, perpustakaan, laboratorium. Menggunakan kipas angin
seperlunya. , mematikan lampu-lampu yang masih menyala saat siang hari.
Mematikan alat-alat elektronik seperti komputer, mengganti lampu yang hemat
energi, dan jumlah ventilasi yang cukup sesuai dengan kondisi ruangan

3. Permasalahan Keanekaragaman Hayati


SDN Tasikmadu 2 Malang berupaya menciptakan lingkungan yang
rindang, dan asri. Beraneka macam tumbuhan peneduh seperti pohon manga,
pohon sawo dan masih banyak lagi pohon-pohon yang lain. Selain sebagai
peneduh juga menghasilkan buah dan juga sebagai tempat tinggal bagi hewan-
hewan kecil lainnya.
Permasalahan keanekaragaman hayati yang dihadapi sekolah adalah
pelestarian makhluk hidup yang ada di sekitar sekolah terutama yang bisa
bermanfaat bagi kelangsungan hidup dalam area sekolah. Salah satu cara adalah
dengan memanfaatkan pot atau polibeg dalam menanam, baik tanaman sayuran atau
budi daya tanaman lain. Selain itu permasalah keanekaragaman hayati di SDN
TASIKMADU 2 adalah kesadaran warga sekolah yang kurang untuk merawat
tanaman secara berkelanjutan sehingga tanaman tidak terawat dengan baik.

4. Permasalahan Air di Sekolah


Air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting di sekolah..
Kebutuhan air di SDN TASIKMADU 2 sangat fital. Hal ini dapat terlihat dari
kegunaan air bersih di lingkungan sekolah, antar lain kebutuhan utama di kamar
mandi. Apabila air bersih tidak ada, kegiatan / kebersihan di kamar mandi sangatlah
terganggu., kenyamanan penggunaan kamar mandi juga tergantung dari air, kamar
mandi juga tidak luput dengan air bersih. Kita dapat membayangkan kamar mandi
yang kotor karena jarang atau tidak pernah dibersihkan, kamar mandi
mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan merasa tidak nyaman atau kesulitan bila
kita hendak ke WC. Akibatnya lingkungan sekolah menjadi tidak sehat sehingga
dapat mengganggu kenyamanan belajar.
Kebutuhan air bersih di SDN TASIKMADU 2 Malang sangat diperlukan
dalam jumlah yang relatif banyak. mengingat jumlah warga sekolah mencapai
ratusan orang. Sehinga kebutuhan air bersih akan lebih banyak lagi. Jenis kebutuhan
air di sekolah adalah untuk minum, membersihkan lantai, membersihkan
WC, air wudhu dan menyiram tanaman.
Siswa perlu pembelajaran tentang perilaku menjaga kebersihan kamar
mandi khususnya dan melakukan penghematan air, juga merupakan permasalahan
yang ada di sekolah. Untuk mengatasi hal tersebut beberapa kiat telah dilakukan
diantaranya adalah diberi pengetahuan tentang pentingnya air bagi kehidupan dan
dihimbau untuk melakukan penghematan tetapi tetap selalu memperhatikan
kebersihan kamar mandi supaya tidak bau dengan menyiram seperlunya, mematikan
kran setelah digunakan dan lain sebagainya. Himbauan ini tidak hanya dari guru
secara aktif di kelas tetapi juga berupa slogan-slogan yang ditempelkan di tempat-
tempat strategis seperti di kamar mandi, musholla, area wastafel yang
ada di lingkup sekolah. Selain itu, pada saat menyiram tanaman memanfaatkan
penampungan air (IPAL) pada saat wudlu.

5. Permasalahan Makanan dan Kantin)


Kehidupan peserta didik di sekolah tidak lepas dari jajanan. Jajanan di
sekitar kita / sekolah dapat berdampaknya besar terhadap kelangsungan bangsa yang
lebih baik di masa depan, adanya resiko kesehatan yang ditimbulkan akibat jajanan
yang tidak aman, tidak bermutu berdampak jangka panjang terhadap pembentukan
generasi bangsa yang lebih baik. Jajanan yang sehat terbebas dari 5
P (Pemanis, Perasa, Pengenyal, Pengawet, Pewarna).
Permasalahan terhadap jajanan anak antara lain :
a. Prosentase jajanan anak sekolah yang tidak memenuhi standar kesehatan ini
masih tinggi merupakan masalah serius yang harus dicermati semua pihak,
seluruh intansi dan komponen masyarakat untuk pengawasannya.
b. Kebiasaan buruk anak setelah meninggalkan sekolah menuju rumah, anak-anak
menghampiri dulu para pedagang yang mangkal di depan sekolah. Ada
berbagai jajanan yang ditemukan, seperti bakso, cilok, permen lolipop,
sebagainya. Dengan lahap anak-anak menyantap jajanan yang umumnya dijual
dengan harga mulai Rp. 1.000 dengan warna yang menarik tanpa mengetahui
kemungkinan bahan-bahan berbahaya yang terkandung di dalamnya. Penganan
tersebut bisa saja mengandung borak, siklamat, rhodamin B, hingga formalin.
c. Sebagian besar jajanan anak khususnya di sekolah-sekolah dasar belum
sepenuhnya memenuhi syarat dari segi kebersihan maupun keamanan.
d. Masalah higienis dan sanitasi menjadi paling utama karena efeknya yang dapat
langsung dirasakan setelah mengonsumsi makanan tidak bersih.
Makanan pun terkontaminasi kuman dan bakteri yang akhirnya membuat anak
diare atau cacingan. Efek dari higienis sanitasi adalah jangka pendek, sedangkan,
bahan kimia berbahaya berefek jangka panjang
Untuk mengurangi kegiatan konsumtif jajanan anak sekolah SDN Tasikmadu
1 Malang melakukan kegiatan berupa sosialisasi tentang makanan sehat bekerjasama
dengan pihak puskesmas dan dinas kesehatan, serta menggalakkan membawa bekal
makanan atau minuman sehari-hari.
B. PERMASALAHAN LINGKUNGAN YANG TERJADI PADA MASYARAKAT
DI SEKITAR SEKOLAH

1) Sampah

Sekolah sebagai tempat berkumpulnya banyak orang dapat menjadi


penghasil sampah terbesar selain pasar, rumah tangga, atau perkantoran. Sampah
sendiri memiliki arti sisa hasil kegiatan manusia. Secara umum sampah di SDN
TASIKMADU 2 Malang dapat dipisahkan menjadi :
1. Sampah organik atau mudah busuk.
Sampah ini berasal dari sisa makanan dan sampah taman sekolah (rumput,
daun, dan ranting).

2. Sampah anorganik atau tidak mudah busuk.

Sampah ini dapat berupa plastik, kayu, logam. Pemilahan sampah di SDN
TASIKMADU 2 yaitu memisahkan menjadi dua tempat sampah dengan warna yang
berbeda. Warna hijau untuk sampah organik, dan warna kuning untuk sampah
anorganik.
Pengolahan dengan menerapkan konsep 3 R, yaitu :
1. Reuse (menggunakan kembali) : menggunakan sampah-sampah
tertentu yang masih memugkinkan untuk dipakai.
2. Reduce (mengurangi) : berusaha mengurangi segala sesuatu yang
dapat menimbulkan sampah.
3. Recycle (mendaur ulang) : menggunakan sampah-sampah tertentu
untuk diolah menjadi barang yang lebih berguna.
4. Untuk sampah yang tidak dapat ditangani dalam lingkup sekolah
dikumpulkan ke tempat penampungan sementara selanjutnya diangkut
oleh petugas kebersihan ke TPA.
Namun, masyarakat di sekitar sekolah masih banyak yang kurang peduli
terhadap sampah. Pembuangan sampah sebagian besar tidak diurus dengan baik.
Beberapa masyarakat di sekitar badan sungai membuang sampah langsung ke sungai,
menimbun sampah yang sudah menumpuk di sekitar sekolah bahkan membakar
sampah sehingga terjadi pencemaran udara. Kondisi inilah yang akan
mengakibatkan masalah besar, karena penumpukan atau membuang sampah
sembarangan di kawasan terbuka akan mengakibatkan pencemaran tanah yang juga
akan berdampak ke saluran air tanah. Demikian juga dengan pembakaran sampah
akan mengakibatkan pencemaran udara, pembuangan sampah ke sungai akan
mengakibatkan pencemaran air sungai, tersumbatnya saluran air dan banjir.

2) Pencemaran Udara

Depan SDN TASIKMADU 2 merupakan jalan alternatif menuju ITN 2, yang


setiap harinya dilalui oleh kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan bermotor ini
dipengaruhi oleh pertumbuhan populasi manusia yang semakin tinggi sehingga
menyebabkan aktivitas ekonomi juga meningkat. Asap hasil gas buang dari
kendaraan bermotor inilah yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

3) Sekolah dekat dengan TPA


Adanya TPA yang berdekatan dengan lingkungan sekolah, terkadang membuat
tidak nyaman, karena apabila musim penghujan tiba, maka bau tumpukan
sampah akan tercium sampai lingkungan sekolah.
BAB IV

RENCANA AKSI

Perilaku ramah lingkungan yang ingin kita wujudkan dalam kehidupan sehari-
hari nampaknya merupakan pekerjaan berat yang sangat perlu kita pupuk dan tumbuh
kembangkan kepada seluruh warga sekolah. Salah satu sarana tempat penanaman nilai-
nilai perilaku ramah lingkungan yang paling strategis yaitu Sekolah. Akan tetapi
sekolah ternyata juga mengalami banyak permasalahan dalam menciptakan
lingkungan sekolah yang betul – betul ramah lingkungan. Oleh karena itu, maka SDN
TASIKMADU 2 Malang, akan terus berbenah diri mengembangkan berbagai kegiatan
yang dapat mendorong lahirnya kesadaran terhadap lingkungan bagi seluruh warga
sekolah dan warga masyarakat sekitar khususnya, serta warga Indonesia umumya. Kami
ingin menjadi pelopor, motivator sekaligus suri tauladan dalam menjaga, memelihara
dan melestarikan lingkungan, khususnya lingkungan sekitar sekolah.
Dalam rangka Melaksanakan program tersebut sekolah melaksanakan
kerjasama yang berupa, koordinasi, kegiatan kemitraan dan bentuk partisipasi lain dengan
masyarakat dan instansi terkait. Dengan program yang terkoordinir, dan berkelanjutan
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu warga
sekolah dan kualitas pendidikan yang berwawasan lingkungan. Serta dengan
terwujudnya lingkungan yang hijau, asri, bersih dan sehat diharapkan menciptakan
suasana nyaman untuk kegiatan belajar mengajar, pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
RENCANA AKSI
LINGKUNGAN
(Kebijakan, Kurikulum, Partisipatif,
Sarpras)
Penanggung
Aksi Waktu Monev Pencapaian Target Dana Tindak Lanjut
jawab
Pengolahan Tim Sekolah Mulai Pembuatan Komposter, Menciptakan BOSNAS / BOSDA Pengolahan sampah
sampah tahun biopori, program 3R, lingkungan bersih dan dan PSM tetap dilaksanakan
2013 sampah terkelola secara berkelanjutan
dengan tepat
Penghematan Tim Sekolah Mulai Mengevaluasi penggunaan Menghemat Sumber BOSNAS / BOSDA Meningkatkan usaha
listrik, air, dan tahun listrik, air , dan ATK Daya Alam dan PSM penghematan SDA
ATK 2013
Penganekaraga- Tim Sekolah Mulai Meninjau keanekaragaman Melestarikan BOSNAS / BOSDA Meningkatkan,
man hayati Tahun hayati lingkungan hidup dan PSM penambahan jumlah
2014 hayati atau makhluk
hidup ( tumbuhan dan
hewan) di lingkungan
sekolah
Penghijauan Tim Sekolah Mulai Program Penghijauan Menciptakan BOSNAS / BOSDA Penambahan jumlah
Tahun lingkungan sehat dan dan PSM tanaman dan perawatan
2014 antisipasi polusi

Pengelolaan air Tim Sekolah Mulai Pembuatan Sumur Tersedianya air bersih BOSNAS / BOSDA Penambahan jumlah
tahun peresapan yang cukup dan dan PSM biopori, resapan,
2015 lancarnya sirkulasi menggalakkan hemat air
Makanan dan Tim Sekolah Mulai Mencipatakan makanan air
Menciptakan makanan Koperasi sekolah Pengawasan makanan
Kantin tahun dan kantin sehat dan kantin sehat dan penggantian/
2017 pengurangan plastik
TABULASI ANALISIS TUJUAN PROGRAM ADIWIYATA

Kondisi yang
No. Kegiatan Tujuan Kondisi sekarang
akan dicapai
Berkurangnya
tagihan Listrik
Mematikan Listrik akibat
Pemanfaatan Penghematan
1. yang tidak terpakai/ penggunaan
Listrik Listrik
digunakan secara hemat dan
benar.
Mengurangi
Memanfaatkan sisi penggunaan
Penghematan
2. Pemanfaatan ATK kertas yang tidak Kertas dan
Kertas
terpakai. Pembalakan
Hutan
Berkurangnya
Penghematan Mematikan Kran air tagihan PDAM
3. Pemanfaatan Air
Penggunaan Air setelah di gunakan akibat pengguna
an yang benar
Mendaur Ulang Terciptanya
Pengelolaan Mengurangi sampah menjadi sekolah yang
4.
Sampah Sampah barang yang sehat, bersih dan
berguna rindang
Mendaur Ulang Terciptanya
Mendaur Ulang sampah basah sisa sekolah yang
5. Komposting
Sampah Organik makanan, daun, dan sehat, bersih dan
rumput rindang
Lingkungan yang
Meningkatkan rasa Rasa kepedulian dan
bersih, indah,
kepedulian & budaya bersih masih
6. Rabu Bersih nyaman dan asri
budaya bersih belum tertanam oleh
disetiap tempat
warga sekolah warga sekolah
area sekolah
Mengurangi
Memperbanyak
7. Biopori genangan air dan Sedikitnya biopori
biopori
mencegah banjir
Selain halaman
sekolah beberapa
Kondisi yang
tempat kalau hujan
Mengurangi nyaman dan bisa
selalu terlihat becek
8. Sumur Resapan genangan air dan dimanfaatkan
karena air yang ada
mencegah banjir sebagai tempat
tidak semuanya
belajar
langsung terserap
tanah
Budiidaya tanaman, Keberadaan green Adanya green
9. Green House Sebagai media house masih house yang
pembelajaran sederhana memenuhi
Kondisi yang
No. Kegiatan Tujuan Kondisi sekarang
akan dicapai
lingkungan standar
Memberikan
kerindangan pada Pohon peneduh Lingkungan
10. Pohon Peneduh lingkungan, masih perlu sekolah sejuk,
Mengurangi ditambah indah, rindang
pemanasan global
Memudahkan
Perubahan
pengolahan Jumlah tong sampah
Tempat Sampah perilaku dalam
11. sampah, lingkungan belum memenuhi
yang terpilah membuang
bersih, terhindar rasio siswa
sampah
dari penyakit
Budidaya tanaman
yang bermanfaat
Mewujudkan
untuk obat, Jenis tanaman
kebun TOGA
12. Kebun TOGA Memberikan kurang bervariatif,
yang memiliki
pengetahuan kepada Lahan kurang luas
banyak jenis
siswa tentang
tanaman
manfaat tanaman
Terwujudnya
Kamar mandi
kamar mandi
bersih, Bebas dari Kamar mandi
13. Pembiasaan SPS yang bersih dan
bau, Terhindar dari kurang bersih
pembiasaan hidup
penyakit
sehat
Terciptanya
Terciptanya
Masih banyak sekolah yang
halaman sekolah
14. Laskar Lingkungan gulma di sekitar bersih, indah,
yang bersih dan
tanaman rindang dan Cinta
bebas dari gulma
Lingkungan
Terciptnya sekolah
Terbebas dari
yang sehat dan Perlu pembiasaan
15. Kader Jumantik penyakit demam
bebas dari jentik kepada semua siswa
berdarah
nyamuk
Masih sedikitnya Mempunyai
Memperbanyak
16. Pembibitan jenis tanaman banyak bibit
farietas tanaman
pembibitan tanaman
Mempunyai
Mengatasi dan Sedikitnya siswa
Daur ulang sampah banyak daur
17. memanfaatkan mendaur ulang
anorganik ulang sampah
sampah anorganik sampah anorganik
anorganik
Masih ada peserta Meningkatnya
Peserta didik
Sosialisasi jajanan didik yang belum pengetahuan
18. mengetahui jenis/
sehat tahu tentang jajanan tentang jajanan
bahan jajanan sehat
sehat sehat
Menjaga kebersihan Belum tertibnya Piket kamar
19. Piket kamar mandi
kamar mandi piket kamar mandi mandi tertib
BAB V

PENUTUP DAN KESIMPULAN

Adiwiyata adalah salah satu program dari kementerian Negara Lingkungan


Hidup yang bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional. Program ini berupaya
mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah
dapat ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan
menghindarkan dampak lingkungan yang negatif.
Prinsip‐prinsip dasar program adiwiyata pelaksanaan program adiwiyata
diletakkan pada dua prinsip dasar berikut ini;
1. Partisipatif : Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi
keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan
peran.
2. Berkelanjutan : Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus
menerus secara komprehensif

Sedangkan untuk tujuan yang hendak dicapai antara lain :


1. Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompertensi dasar dan standar
kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah.
2. Meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui
penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi.
3. Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih
nyaman dan kondusif.
4. Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai‐nilai pemeliharaan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar.
5. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui
kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi
lingkungan di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai