Anda di halaman 1dari 31

MODUL

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


SMPN I JAWILAN
FASE D
TEMA: GAYA HIDUP BERKELANJUTAN

“SAMPAHKU TANGGUNG JAWABKU, SAMPAHKU BERGUNA UNTUKU”

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN SERANG BANTEN
SMPN NEGERI I JAWILAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan taufik, rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan modul projek yang mengangkat tema “Gaya Hidup
Berkelanjutan” dengan topik “SAMPAHKU TANGGUNG JAWABKU,
SAMPAHKU BERGUNA UNTUKU
Modul ini terdiri dari tiga bagian yaitu : informasi umum, komponen
inti dan lampiran. Dalam setiap bagian tersebut memuat point-point penting
yang secara garis besarnya meliputi : tujuan, alur dan target pencapaian projek,
tahapan dalam projek, dimensi, elemen dan sub-elemen, perkembangan sub-
elemen antar fase (referensi), cara penggunaan perangkat ajar, tips untuk guru
sebelum memulai projek, aktivitas tahapan setiap projek dan lembar refleksi.
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang
dirumuskan sebagai dimensi kunci. Keenam kompetensi tersebut saling
berkaitan dan menguatkan sebagai upaya untuk mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila yang utuh. Keenam dimensi tersebut adalah : 1) Beriman, Bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, 2) Berkebhinekaan
Global, 3) Bergotong Royong, 4) Mandiri, 5) Bernalar Kritis, dan 6) Kreatif.
Dimensi-dimensi tersebut menunjukan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak
hanya fokus pada kemampuan kognitif tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati
diri sebagai masyarakat Indonesia. Penanaman dimensi- dimensi Profil Pelajar
Pancasila akan dilakukan melalui projek yang mengacu kepada tema- tema isu
prioritas pada peta jalan Pendidikan Nasional 2020-2035.
Ada tiga dimensi utama yang akan dikembangkan dalam Projek
Profil Pelajar Pancasila yaitu : (1) Beriman, Bertakwa kepada Yang Maha Esa
dan Berakhlak Mulia, (2) Bernalar Kritis dan (3) Kreatif. Untuk itu dalam
implementasi projek ini ada keterampilan yang dilatihkan kepada peserta didik
yakni keterampilan berpikir komputasi atau computational thinking. Projek ini
merupakan Projek kolaborasi antar mata pelajaran yang melibatkan seluruh
mata pelajaran terkait. Indikator dari elemen Profil Pelajar Pancasila yang
dikembangkan dan diukur oleh semua guru mata pelajaran sesuai dengan
tahapan projek yang sesuai dengan target pembelajaran.
Harapan kami modul ini, dapat memperkuat pendidikan karakter dalam
mencetak generasi muda yang memiliki kompetensi global aamiin

Serang 11 maret 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa perubahan lingkungan terjadi


sebagai akibat dari aktivitas manusia. Segala bentuk aktivitas manusia
selalu berdampak bagi lingkungan, baik itu dampak positif atupun dampak
negatif. Begitu pula dengan pembuangan sampah yang tidak diurus
dengan baik, akan mengakibatkan masalah besar. Karena penumpukan
sampah atau membuangnya sembarangan ke kawasan terbuka akan
mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke saluran
air tanah. Demikian juga pembakaran sampah mengakibatkan
pencemaran udara, pembuangan sampah ke sungai akan mengakibatkan
pencemaran air, tersumbatnya saluran air dan banjir. Selain itu,
eksploitasi lingkungan adalah menjadi isu yang berkaitan dengan
pemukiman terutama sekitar kota. Oleh sebab itu, banyak negara besar
melakukan incineration atau pembakaran yang menjadi alternatif dalam
pembuangan sampah. Sementara itu, permasalahan yang dihadapi untuk
proses ini adalah biaya pembakaran lebih mahal dibandingkan dengan
sistem pembuangan akhir (sanitary landfill). Apabila sampah ini digunakan
untuk pertanian dalam jumlah yang besar, maka akan menimbulkan
masalah karena mengandung logam berat.

Begitu pula dengan kondisi atmosfer bumi saat ini yang


mengalami perubahan akibat aktivitas manusia. Pembakaran bahan
bakar fosil dan penebangan hutan dapat
meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Dikarenakan CO2 adalah
salah satu gas rumah kaca, maka meningkatnya kadar CO 2 di atmosfer
akan berkontribusi terjadinya pemanasan global. Pemanasan global
adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan suhu
rata-rata atmosfer bumi dan lautan, secara bertahap serta sebuah
perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim bumi.

Pembahasan spesifik dari modul projek i n i a d a l a h s e s u i a


t e m a n y a “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan f o k u s p a d a topik;
“SAMPAH TANGGUNG JAWABKU, SAMPAHKU BERGUNA
UNTUKU” artinya pembangunan kesadaran adanya aktivitas sehari-hari
yang menjadi potensi penumpukan sampah dan meningkatnya gaas efek
rumah kaca di atmosfer yang berdampak merusak lingkungan. Setelah
kesadaran terbangun maka peserta didik akan digiring bisa
merencanakan gaya hidup yang baru yang berdampak pada pengurangan
sampah dan gas efek rumah kaca di atmosfer. Kemampuan berpikir ini
akan dilatihkan sehingga peserta didik akan memiliki kemampuan
berpikir komputasi dan bertindak komputasi.
BAB II
TUJUAN, ALUR DAN TARGET PENCAPAIAN PROJEK

A. Informasi Umum
Hingga kini, masalah sampah di Indonesia masih menjadi polemik. Jumlah dan
jenis sampah terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk dan perkembangan
teknologi. Namun, laju solusi pengelolaan sampah masih tertinggal jauh di belakang.
Ini terbukti dengan produksi sampah yang mencapai 67,8 juta ton tiap tahunnya.
Sampah organik masih merajai jenis sampah di Indonesia yaitu sebesar 60%, disusul
sampah plastik 14%. Lagi, berbagai TPA di wilayah Indonesia juga penuh seperti
TPA Bantar Gebang (Bekasi), TPA Piyungan (Yogyakarta), TPA Sarimukti
(Bandung), TPA Terjun (Medan), dan TPA Suwung (Denpasar). Jika tak kunjung
mempercepat solusi, siapkah kita dengan tragedi TPA Leuwigajah Jilid II?
Berdasarkan sifatnya, sampah dibedakan menjadi sampah organik dan
anorganik. Sampah organik berasal dari tumbuhan dan hewan seperti sisa makanan,
sisa minuman, kertas, ranting, kayu yang dapat terurai alami oleh alam. Sampah
organik mayoritas di produksi oleh sektor rumah tangga. Penyebab tingginya
produksi sampah organik adalah tingginya angka produksi sampah sisa makanan
(food waste). Di dunia, per tahun 2019, 931 juta ton sampah sisa makanan dihasilkan.
61% sampah tersebut berasal dari sektor rumah tangga, 26% dari industri makanan
dan 13% dari retail (Data UNEP Food Waste Index Report 2021). Di Indonesia juga
didominasi oleh sampah sisa makanan yang produksinya mencapai 23-48 juta ton tiap
tahunnya.
Dampak sampah sisa makanan juga mengancam kelangsungan hidup manusia.
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan gas rumah kaca, pemborosan lahan, air
bersih, dan energi. Gas metana yang dihasilkan dapat meningkatkan produksi gas
rumah kaca yang jauh lebih berbahaya dari CO2 dan klorofluorokarbon (CFC). Ini
memicu peningkatan penyerapan radiasi inframerah dan kenaikan suhu bumi yang
memperparah dampak perubahan iklim dan pemanasan global.
Sampah anorganik adalah sampah yang sukar terurai oleh proses alam. Sampah
anorganik sangat mudah kita hasilkan seperti sampah berbahan plastik, kaca, logam,
dan karet. Sampah anorganik membawa potensi besar pencemaran tanah, air, hingga
udara. Perbincangan tentang sampah anorganik plastik masih jadi primadona karena
jumlahnya yang meningkat drastis dan akselerasi kerusakan lingkungan yang
ditimbulkan. Lebih dari lima juta ton sampah plastik di hasilkan di dunia dengan
kemampuan daur ulang hanya mampu memproses 25% sampah plastik menjadi
ancaman serius keberlanjutan lingkungan dan manusia.
Kita merasakan dampak dari sampah plastik yang merusak kesuburan tanah,
kontaminasi air, hingga mikroplastik yang masuk ke tubuh kita lewat ikan yang kita
konsumsi. Sampah plastik bisa mengurangi kesuburan tanah karena dapat
menghalangi proses penyerapan air dan cahaya matahari untuk pertumbuhan
mikroorganisme penyubur tanah. Di udara, plastik menyebabkan pencemaran mulai
dari proses pembuatannya hingga pemusnahannya karena proses pembakaran yang
menyebarkan gas rumah kaca yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan
menyebabkan lapisan atmosfer bumi menipis. Pencemaran air juga tak bisa dihindari.
Laut dan sungai yang menjadi muara perjalanan sampah plastik. Kontaminasinya
dapat merusak ekosistem sungai dan laut, merubah rantai makanan, hingga
mengurangi biodiversitas biota.
Berdasarkan pada dimensi dan elemen profil pelajar Pancasila dengan
mengangkat tema “Gaya Hidup Berkelanjutan “, proyek dengan topic “3R for Go
Green Lifestyle” diharapkan dapat membuat peserta didik lebih sadar dan peduli
terhadap permasalahan sampah di lingkungan sekolah. Peserta didik diajak untuk
secara aktif ikut melakukan upaya penanganan sampah dengan menerapkan 3R
sebagai gaya hidup yang ramah lingkungan.

B. Alur dan Target Pencapaian Projek


Tahapan yang dilakukan pada projek ini adalah :
• MENGAMATI
Projek ini dimulai dengan tahap MENGAMATI
• peserta didik diajak untuk mengenali masalah sampah dan dampaknya.
• Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan mengamati masalah sampah di
lingkungan sekolah.
• Berangkat dari hasil pengamatan masalah sampah di sekolah, peserta didik
dapat mengetahui beberapa dampak masalah sampah yang ada di sekolah.
• Tahap ini ditutup dengan menemukan masalah sampah dan
dampaknya di lingkungan sekolah.
• MENGASOSIASI
Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap MENGASOSIASI, dimana pada
tahap ini peserta didik diajak untuk:
• Melihat langsung bagaimana masalah sampah di lingkungan sekolah.
• Dari sini peserta didik diminta untuk menentukan metode pengolahan
sampah yang tepat.
• Tahap ini diakhiri dengan membayangkan kondisi impian yang peserta
didik harapkan terjadi pada lingkungannya.
• MENCOBA
Projek dilanjutkan dengan tahap MENCOBA
• bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk mengelola sampah yang
ada di lingkungan sekolah dengan menerapkan 3R.
• MENGKOMUNIKASIKAN
Lalu, projek diakhiri dengan tahap bagikan, di mana seluruh peserta didik :
• membagikan pengetahuannya akan pengolahan sampah kepada
warga sekolah.

Target Pencapaian Projek


Melalui projek ini diharapakan peserta didik dapat mengenali dan membangun
kesadaran peserta didik terhadap permasalahan sampah, Mengenali beberapa cara
pengolahan sampah, Melaksanakan pengolahan sampah, melaksanakan evaluasi dan
refleksi, serta membagikan pengetahuannya akan pengolahan sampah kepada warga
sekolah. Guru akan mendampingi dan mengevaluasi hasil pengolahan sampah
sebagai hasil akhir projek ini.
Peserta didik diharapkan telah mengerti tentang permasalahan sampah yang ada di
sekolah serta solusi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik di
lingkungan sekolah maupun di rumah pada akhir projek ini didasarkan pada dimensi
profil pelajar Pancasila yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia, mandiri, dan kreatif beserta sub elemen

Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek


 Semua warga sekolah harus berkomitmen untuk menjalankan aksi dan solusi yang
telah disepakati. Sehingga peserta didik dapat melihat secara nyata inti dari
pembelajaran dan membangun kesadaran pada setiap warga sekolah.
 Kerja sama antara sekolah dan orang tua untuk beberapa aktivtas tertentu seperti
menerapkan 3R dalam kehidupan sehari-hari.
 Dukungan dari semua warga sekolah, orang tua, dan institusi lain yang terlibat
dalam mejalankan kampanye membudayakan 3R dalam kehidupan sehari-hari.
TAHAPAN PROJEK

Tahap MENGAMATI: Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap


permasalahan sampah
1 2 8 JP
Pengantar: Kenali diri Mengenali sampah
dan pengenalan masalah organic dan
sampah dan dampaknya anorganik di
(4JP) lingkungan sekolah
(4 JP)
Tahap MENGASOSIASI: Mengenali beberapa cara pengolahan sampah
3 4 5 12 JP
Mengenali konsep 3R Mengenali beberapa Menentukan metode
(Reduce, Reuse, contoh penerapa 3R pengolahan sampah
Recycle) dalam kehidupan yang tepat
(4JP) sehari-hari berdasarkan konsep
(4 JP) 3R
(4 JP)
Tahap MENCOBA: Melaksanakan pengolahan sampah
6 7 8 9 32JP
Menyusun langkah dan Mempersiapkan Melaksanakan Melakukan
penjadwalan pengolahan bahan dan alat pengolahan pengamata
sampah dengan metode (4 JP) (20 JP) n
yang dipilih (2 JP)
(6 JP)
Tahap MENGINFORMASIKAN : Evaluasi dan Refleksi
10 11 12 13 18JP
Mengumpulkan data Menganalisis data Melakukan evaluasi Melakukan
pengamatan (6 JP) (6JP) refleksi
(2 JP) (4 JP)
14 15 20 JP
Menyusun laporan Menampilkan hasil
(10JP) karya (10 JP)
Jumlah 90JP
RELEVANSI PROJEK BAGI SEKOLAH DAN GURU MATA PELAJARAN

Seiring bertambahnya populasi manusia di bumi, bertambah pula sampah yang


dihasilkan. Bertambahnya volume sampah dan masih sedikitnya pengolahan sampah
menimbulkan masalah besar bagi lingkungan. Menyebarnya bibit penyakit, banjir,
pencemaran tanah, pencemaran air adalah beberapa masalah lingkungan karena
timbunan sampah.

sampai saat ini upaya pengolahan sampah masih kalah jauh dengan peningkatan
jumlah sampah. Akibatnya timbunan sampah di beberapa tempat terutama TPA
(Tempat Pembuangan Akhir) tidak terhindarkan. Oleh sebab itu, sekolah menjadi
salah satu titik mulai untuk mendidik generasi muda agar peduli dengan masalah
sampah dan bisa mencari solusi untuk menangani masalah sampah secara tepat.

CARA PENGGUNAAN PERANGKAT AJAR

Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMP (Fase D) untuk
melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang mengusung tema Gaya
Hidup Berkelanjutan. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Pengolahan Sampah”
ini, ada 15 (lima belas) aktivitas yang saling berkaitan. Tim Penyusun menyarankan
agar projek ini dilakukan pada semester GENAP kelas VII, dikarenakan aktivitas
yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar peserta didik tidak hanya
mengetahui isu masalah sampah secara teori saja, tetapi juga bisa ikut secara aktif
mengolah sampah dengan metode yang tepat. Waktu yang direkomendasikan untuk
pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester, dengan total kurang lebih 90 JP.
Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di satu sisi para guru mempunyai waktu
yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi
peserta didik. Peserta didik juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan
menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.

Namun demikian, tim penyusun memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-
beda. Oleh karena itu, guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan
kewenangan untuk menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan
apakah semua aktivitas diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu
semester/satu tahun ajar. Materi ataupun rancangan aktivitas juga disesuaikan agar
projek berjalan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi
sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah berdiri. Kami juga akan memberikan
saran praktis dan alternative pelaksanaan beberapa aktivitas, serta rekomendasi
aktivitas pengayaan, jika diperlukan.

Dimensi, elemen dan sub bab Profil Pelajar Pancasila


Dimensi Sub-elemen Profil Target Pencapaian di akhir Fase D Aktivitas
Profil Pelajar Pelajar Pancasila (SMP, Usia 12-15 tahun) pelajar Terkait
Pancasila
Terkait
Beriman, Memahami keterkaitan Memahami sebab akibat di antara 1, 2, 5, 8
Bertakwa ekosistem bumi berbagai ciptaan Tuhan dan
kepada Tuhan mengidentifikasi berbagai sebab yang
YME dan Ber mempunyai dampak baik dan buruk,
mengidentifikasi masalah lingkungan
hidup di tempat ia tinggal dan
melakukan langkah-langkah konkrit
yang bisa dilakukan.
Bernalar Kritis Mengidentifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta 1, 2, 3, 4,
mengklarifikasi, dan menganalisis gagasan dan informasi 5
mengolah informasi dan yang kompleks dan abstrak dari
gagasan berbagai sumber. Memprioritaskan
suatu gagasan yang paling relevan dari
hasil klarifikasi dan analisis.
Menganalisis dan Menganalisis dan mengevaluasi 9,10,11,12
mengevaluasi penalaran penalaran yang digunakannya dalam
menemukan dan mencari solusi serta
mengambil keputusan.
Merefleksi dan Menjelaskan alasan untuk mendukung 13, 14, 15
mengevaluasi pemikirannya dan memikirkan
pemikirannya sendiri pandangan yang mungkin berlawanan
dengan pemikirannya dan mengubah
pemikirannya jika diperlukan.
Kreatif Memiliki keluwesan Bereksperimen dengan berbagai 5,6,7,8
berpikir dalam mencari pilihan secara kreatif untuk
alternatif solusi memodifikasi gagasan sesuai dengan
permasalahan perubahan situasi.
Perkembangan sub elemen antar fase : BERIMAN, BERTAKWA KEPADA
TUHAN YME, DAN BERAKHLAK MULIA

Belum Mulai Berkembang Sudah Melebihi


Berkemban Berkembang sesuai Harapan
g Harapan
Memahami Memahami Memahami Memahami Mengidentifikasi
keterhubung keterhubung konsep konsep sebab- masalah
an ekosistem an antara harmoni dan akibat di lingkungan hidup
bumi satu ciptaan mengidentifik antara di tempat ia
dengan asi adanya berbagai tinggal dan
ciptaan salilng ciptaan Tuhan melakukan
Tuhan yang ketergantunga dan langkah-langkah
lainnya n antara mengidentifik konkrit yang bisa
berbagai asi berbagai dilakukan untuk
ciptaan Tuhan sebab yang menghindari
mempunyai kerusakan dan
dampak baik menjaga
satau buruk, keharmonisan
langsung ekosistem yang
maupun tidak ada di
langsung, lingkungannya.
terhadap alam
semesta
Menjaga Terbiasa Mewujudkan Mewujudkan Mewujudkan rasa
Lingkungan memahami rasa syukur rasa syukur syukur dengan
Alam tindakan- dengan dengan membangun
Sekitar tindakan terbiasa berinisiatif kesadaran peduli
yang ramah berperilaku untuk lingkungan dengan
dan tidak ramah menyelesaika menciptakan dan
ramah lingkungan n mengimplementasi
lingkungan dan permasalahan kan solusi dari
serta memahami lingkungan permasalahn
membiasaka akibat alam lingkungan yang
n diri untuk perbuatan sekitarnya ada
berperilaku tidak ramah dengan
ramah lingkungan mengajukan
lingkungan dalam alternative
lingkup kecil solusi dan
maupun besar mulai
menerapkan
solusi
tersebut

Belum Mulai Berkemban Sangat


Berkembang Berkembang g Sesuai Berkemban
Harapan g
Mengidentifi Mengumpulkan Mengidentifika Secara kritis Secara kritis
kasi, , si, mengklarifik mengklarifik
mengklarifika mengklasifikasi mengklarifikasi asi serta asi serta
si, dan kan, , dan menganalisis menganalisis
mengolah membandingka menganalisis gagasan dan gagasan dan
informasi dan n, dan memilih informasi yang informasi informasi
gagasan informasi dari relevan serta yang yang
berbagai memprioritaska kompleks kompleks
sumber, serta n beberapa dan abstrak dan abstrak
memperjelas gagasan dari berbagai dari berbagai
informasi tertentu. sumber. sumber.
dengan Memprioritas Memprioritas
bimbingan kan suatu kan suatu
orang dewasa. gagasan yang gagasan yang
paling paling
relevan dari relevan dari
hasil hasil
klarifikasi klarifikasi
dan analisis. dan analisis.
Menghasilka
n narasi
berupa
artikel /
jurnal / karya
ilmiah dari
gagasan
tersebut.
Menganalisis Menjelaskan Membuktikan Menganalisis Mengambil
dan alasan yang penalaran dan keputusan
mengevaluasi relevan dan dengan mengevaluas berdasarkan
penalaran akurat dalam berbagai i penalaran hasil analisis
penyelesaian argumen dalam yang dan evaluasi
masalah dan mengambil digunakanny yang telah
pengambilan suatu simpulan a dalam melalui tahap
keputusan atau keputusan. menemukan uji coba,
dan mencari mendapat
solusi serta umpan balik
mengambil dari berbagai
keputusan. ahli, dan
melakukan
pengembang
an terus
menerus.
Merefleksi Memberikan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan
dan alasan dari hal asumsi yang alasan untuk alasan
mengevaluasi yang digunakan, mendukung disertai data
pemikirannya dipikirkan, menyadari pemikiranny faktual dari
sendiri serta menyadari kecenderungan a dan berbagai
kemungkinan dan memikirkan sumber yang
adanya bias konsekuensi pandangan kredibel
pada bias pada yang untuk
pemikirannya pemikirannya, mungkin mendukung
sendiri serta berusaha berlawanan pemikiranny
mempertimban dengan a sekaligus
gkan perspektif pemikiranny menganalisis
yang berbeda. a dan dan
mengubah menerima
pemikiranny pandangan
a jika yang
diperlukan. mungkin
berlawanan
dengan
pemikiranny
a. Mengubah
pemikiranny
a jika
diperlukan.
Perkembangan sub elemen antar fase : BERNALAR KRITIS
Perkembangan sub elemen antar Fase : BERKEBINEKAAN GLOBAL

Belum Mulai Berkembang Sangat


Berkembang Berkembang Sesuai Berkembang
Harapan
Mendalami Mengidentifik Menjelaskan Menganalisis Menginternali
budaya dan asi dan perubahan pengaruh sasi identitas
identitas mendeskripsik budaya keanggotaan diri sebagai
budaya an keragaman seiring kelompok bagian dari
budaya di waktu dan lokal, budaya
sekitarnya; sesuai regional, kemudian
serta konteks, nasional, dan mengeksternal
menjelaskan baik dalam global isasi kapasitas
peran budaya skala lokal, terhadap diri yang
dan Bahasa regional, dan pembentukan dimiliki
dalam nasional. identitas, sebagai upaya
membentuk Menjelaskan termasuk melestarikan
identitas identitas diri identitas budaya
dirinya. yang dirinya. bangsa
terbentuk Mulai
dari budaya menginternal
bangsa. isasi identitas
diri sebagai
bagian dari
budaya
bangsa.
Mengeksplo Mendeskripsik Memahami Menganalisis Menemukan
rasi dan an dan dinamika dinamika hubungan
membandin membandingk budaya yang budaya yang sebab akibat
gkan an mencakup mencakup dari hasil
pengetahuan pengetahuan, pemahaman, pemahaman, analisis
budaya, kepercayaan, kepercayaan, kepercayaan, dinamika
kepercayaan dan praktik dan praktik dan praktik budaya yang
, serta dari berbagai keseharian keseharian kompleks
praktiknya kelompok dalam dalam dalam rentang
budaya. konteks rentang waktu yang
personal dan waktu yang panjang dan
sosial. panjang dan konteks yang
konteks yang luas,
luas. kemudian
menemukan
pola berulang
yang terjadi.
Menumbuhk Mengidentifik Memahami Memahami Mampu
an rasa asi peluang pentingnya pentingnya mengelola
menghormat dan tantangan melestarikan saling perbedaan
i terhadap yang muncul dan menghormati secara
keanekaraga dari merayakan dalam koknstruktif
man budaya keragaman tradisi mempromosi sehingga
budaya di budaya kan dapat
Indonesia. untuk pertukaran beradaptasi di
mengemban budaya dan tengah
gkan kolaborasi perbedaan dan
identitas dalam dunia melakukan
pribadi, yang saling advokasi
sosial, dan terhubung dalam rangka
bangsa serta mewujudkan
Indonesia menunjukka toleransi
serta mulai nnya dalam budaya
berupaya perilaku. multikultural
melestarikan
budaya
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Aktif Membandingk Mengidentifi Berinisiatif Berinisiatif
membangun an beberapa kasi masalah melakukan melakukan
masyarakat tindakan dan yang ada di suatu berbagai
yang praktik sekitarnya tindakan tindakan
inklusif, perbaikan sebagai berdasarkan strategis
adil, dan lingkungan akibat dari identifikasi dalam jangka
berkelanjuta sekolah yang pilihan yang masalah waktu
n inklusif, adil, dilakukan untuk panjang dan
dan oleh mempromosi terukur
berkelanjutan, manusia, kan keadilan, berdasarkan
dengan serta keamanan identifikasi
mempertimban dampak ekonomi, masalah untuk
gkan masalah menopang mempromosik
dampaknya tersebut ekologi dan an keadilan,
secara jangka terhadap demokrasi keamanan
panjang sistem sambil ekonomi,
terhadap ekonomi, menghindari menopang
manusia, alam, sosial dan kerugian ekologi dan
dan lingkungan, jangka demokrasi
masyarakat serta panjang sambil
mencari terhadap menghindari
solusi yang manusia, kerugian
memperhati alam ataupun jangka
kan prinsip- masyarakat. panjang
prinsip terhadap
keadilan manusia, alam
terhadap ataupun
manusia, masyarakat.
alam dan
masyarakat

Perkembangan sub elemen antar Fase : KREATIF

Belum Mulai Berkembang Sangat


Berkembang Berkembang Sesuai Berkembang
Harapan

Memiliki Menghasilka Menghasilka Bereksperime Memodifikasi


keluwesan n solusi n solusi n dengan gagasan
berpikir alternatif alternatif berbagai sesuai dengan
dalam dengan dengan pilihan secara perubahan
mencari mengadaptas mengadaptas kreatif untuk situasi dan
alternatif i berbagai i berbagai memodifikasi umpan balik
solusi gagasan dan gagasan dan gagasan yang diterima,
permasalaha umpan balik umpan balik sesuai dengan kemudian
n untuk untuk perubahan melakukan
menghadapi menghadapi situasi. siklus
situasi dan situasi dan pengembanga
permasalaha permasalaha n eksperimen
n n secara terus
menerus.
MODUL AKTIVITAS 1

MATERI : KENALI DIRI DAN PENGANTAR MATERI PERMASALAHAN


SAMPAH

Waktu: 160 Menit / 4 JP


Bahan: Materi Video, Proyektor, Laptop
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

Persiapan Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan


berbagai permasalahan sampah
Pelaksanaan • Guru membagikan lembar kerja tentang mengenali potensi
diri peserta didik
• Guru memutar video mengenai permasalahan sampah dan
dampaknya
• peserta didik menulis rangkuman dari video yang
ditayangkan
• perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil rangkuman
• peserta didik berdiskusi mengenai masalah sampah
Tugas Peserta didik diminta untuk mencari tahu permasalahan sampah
yang ada di lingkungan sekolah
Bahan Untuk Link youtube : https://www.youtube.com/watch?
Guru v=MAWv4SlDg-E
Objektif • Sebagai pengantar, peserta didik tertarik untuk masuk ke
dalam topik pengolahan sampah
• peserta didik mengenal salah satu Teknik pengolahan
sampah

MODUL AKTIVITAS 2

MATERI : JENIS SAMPAH

Waktu: 160 Menit / 4 JP


Bahan: Materi Video, Proyektor, Laptop
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

Persiapan Guru membekali diri dengan pengetahuan mengenai jenis-jenis


sampah
Pelaksanaan • Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok
• peserta didik berdiskusi tentang jenis-jenis sampah
• peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
• guru dan peserta didik lain memberikan tanggapan
• peserta didik menarik kesimpulan dengan arahan guru
Tugas Peserta didik diminta untuk mengamati kemudian
mengelompokkan sampah yang ada di sekolah.
Bahan Untuk Link youtube
Guru Buku
Objektif • Sebagai pengantar, peserta didik tertarik untuk masuk ke
dalam topik pengolahan sampah
• peserta didik mengenal jenis-jenis sampah

MODUL AKTIVITAS 3

MATERI : PENGENALAN 3R

Waktu: 160 Menit / 4 JP


Bahan: Materi Video, Proyektor, Laptop
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

Persiapan Guru membekali diri dengan pengetahuan mengenai 3R

Pelaksanaan • Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok


• peserta didik berdiskusi tentang 3R
• peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
• guru dan peserta didik lain memberikan tanggapan
• peserta didik menarik kesimpulan dengan arahan guru
Tugas Peserta didik diminta untuk menyebutkan metode 3R yang
pernah dilakukan
Bahan Untuk Link youtube
Guru Buku
Objektif • Sebagai pengantar, peserta didik tertarik untuk masuk ke
dalam topik 3R
• peserta didik mengenal metode-metode 3R
MODUL AKTIVITAS 4

MATERI : CONTOH PENERAPAN 3R

Waktu: 160 Menit / 4 JP


Bahan: Materi Video, Proyektor, Laptop
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

Persiapan Guru membekali diri dengan pengetahuan mengenai contoh


penerapan 3R
Pelaksanaan • Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok
• Guru menayangkan video mengenai contoh penrapan 3R
• peserta didik memberikan tanggapan mengenai isi video
• peserta didik berdiskusi tentang contoh penerapan 3R
• peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
• guru dan peserta didik lain memberikan tanggapan
• peserta didik menarik kesimpulan dengan arahan guru
Tugas Peserta didik diminta untuk mengamati penerapan 3R yang
sudah dilaksanakan di sekolah.
Bahan Untuk Link youtube
Guru Buku
Objektif • Sebagai pengantar, peserta didik tertarik untuk masuk ke
dalam topik penerapan 3R
• peserta didik mengenal beberapa contoh penerapan 3R

MODUL AKTIVITAS 5

MATERI : MENENTUKAN METODE PENGOLAHAN SAMPAH


BERDASARKAN KONSEP 3R

Waktu: 160 Menit / 4 JP


Bahan: Buku, leptop/HP
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

Persiapan Guru membekali diri dengan pengetahuan mengenai metode


pengolahan sampah
Pelaksanaan • Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok
• peserta didik berdiskusi tentang tugas sebelumnya
(penerapan 3R yang sudah ada di sekolah)
• peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
• peserta didik berdiskusi kembali mengenai metode yang
tepat untuk mengolahan sampah yang ada di sekolah
berdasarkan konsep 3R
• peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
• guru dan peserta didik lain memberikan tanggapan
• peserta didik menarik kesimpulan dengan arahan guru
Tugas -

Bahan Untuk Link youtube


Guru Buku
Objektif • Sebagai pengantar, peserta didik tertarik untuk masuk ke
dalam topik pengolahan sampah
• peserta didik dapat menentukan metode pengolahan sampah
berdasarkan konsep 3R yang tepat untuk diterapkan di
sekolah
MODUL AKTIVITAS 6

MATERI : PROPOSAL PROJEK

Waktu: 240 Menit / 6 JP


Bahan: Materi PPT, Proyektor, Laptop
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

Persiapan Guru membekali diri dengan pengetahuan mengenai sistematika


dan struktur proposal projek
Pelaksanaan • Guru menjelaskan mengenai struktur dan sistematika
proposal
• peserta didik menyusun proposal sesuai kelompoknya
• guru memantau kegiatan peserta didik
• peserta didik mempresentasikan proposal yang telah dibuat
• guru dan peserta didik lain memberikan tanggapan
Tugas Peserta didik memperbaiki proposal yang telah dikoreksi
Bahan Untuk Buku
Guru
Objektif • peserta didik mampu menyusun proposal projek
MODUL AKTIVITAS 7

MATERI : MENYIAPKAN ALAT DAN BAHAN

Waktu: 160 Menit / 4 JP


Bahan: sampah dan bahan pendukung
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

Persiapan Guru membekali diri dengan pengetahuan mengenai alat dan


bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan projek
Pelaksanaan • Peserta didik berkelompok sesuai dengan kelompoknya
• Peserta didik menyiapkan alat-alat yang akan digunakan
untuk mengolah sampah
• guru memantau kegiatan peserta didik
Tugas -
Bahan Untuk Buku
Guru
Objektif • peserta didik mampu mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan untuk mengolah sampah (sesuai proposal)

MODUL AKTIVITAS 8

MATERI : MELAKSANAKAN PROJEK

Waktu: 800 Menit / 20 JP


Bahan: sampah dan bahan pendukung
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

Persiapan Guru membekali diri dengan tahapan pengolahan sampah yang


akan dilaksanakan
Pelaksanaan • Peserta didik berkelompok sesuai dengan kelompoknya
• Peserta didik mengumpulkan sampah yang ada di lingkungan
sekolah
• peserta didik memilah sampah sesuai jenisnya
• peserta didik mengolah sampah dengan metode yang sudah
ditentukan (sesuai proposal)
• guru memantau kegiatan peserta didik
Tugas -
Bahan Untuk Buku
Guru
Objektif • peserta didik mampu mengolah sampah dengan metode
yang tepat (sesuai proposal)

MODUL AKTIVITAS 9

MATERI : MELAKSANAKAN PENGAMATAN

Waktu: 80 menit / 2 JP
Bahan: alat tulis
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

Persiapan Guru membekali diri dengan aspek-aspek yang harus diamati


pada hasil olahan sampah (pupuk)
Pelaksanaan • Peserta didik berkelompok sesuai dengan kelompoknya
• Peserta didik melakukan pengamatan terhadap hasil olahan
sampah (pupuk)
• peserta didik mencatat hasil pengamatan
• guru memantau kegiatan peserta didik
Tugas -
Bahan Untuk Buku
Guru
Objektif • peserta didik mampu melakukan pengamatanpada hasil
olahan sampah (pupuk)

MODUL AKTIVITAS 10

MATERI : MENGUMPULKAN DATA PENGAMATAN

Waktu: 80 menit / 2 JP
Bahan: alat tulis
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator
Persiapan Guru membekali diri dengan cara sistematika data pengamatan

Pelaksanaan • Peserta didik berkelompok sesuai dengan kelompoknya


• Peserta didik mengadministrasi data pengamatan
• guru memantau kegiatan peserta didik
Tugas -
Bahan Untuk Buku
Guru
Objektif • peserta didik mampu mengadministrasi data pengamatan

MODUL AKTIVITAS 11

MATERI : MENGANALISIS DATA

Waktu: 240 menit / 6 JP


Bahan: alat tulis
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

Persiapan Guru membekali diri dengan cara menganalisis data pengamatan

Pelaksanaan • Peserta didik berkelompok sesuai dengan kelompoknya


• Peserta didik melakukan analisis data sesuai dengan tujuan
pengamatan
• guru memantau kegiatan peserta didik
Tugas -
Bahan Untuk Buku
Guru
Objektif • peserta didik mampu melakukan analisis data dengan benar

MODUL AKTIVITAS 12

MATERI : MELAKUKAN EVALUASI

Waktu: 240 menit / 6 JP


Bahan: alat tulis
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

Persiapan Guru membekali diri dengan instrument penilaian


Pelaksanaan • Peserta didik berkelompok sesuai dengan kelompoknya
• Peserta didik mempresentasikan hasil projek
• Peserta didik lain memberikan tanggapan
• Guru membimbing dan memberikan penilaian
Tugas -
Bahan Untuk Instrument penilaian
Guru
Objektif • peserta didik mampu mempresentasikan hasil projek

MODUL AKTIVITAS 13

MATERI : MELAKSANAKAN REFLEKSI

Waktu: 160 menit / 4 JP


Bahan: alat tulis
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator

Persiapan Guru membekali diri dengan lembar refleksi

Pelaksanaan • guru membagikan lembar refleksi


• Peserta didik mengerjakan lembar refleksi
• Guru dengan peserta didik membahas hasil refleksi
• Peserta didik menarik kesimpulan didampingi guru
Tugas -
Bahan Untuk Lembar refleksi
Guru
Objektif • Peserta didik mampu melakukan refleksi dari projek yang
telah dilakukan

MODUL AKTIVITAS 14

MATERI : MENYUSUN LAPORAN

Waktu: 400 menit / 10 JP


Bahan: alat tulis
Peran Guru: Narasumber dan Fasilitator
Persiapan Guru membekali diri dengan contoh laporan projek

Pelaksanaan • Peserta didik mengerjakan laporan


• Guru mendampingi dan membimbing siswa mengerjakan
laporan
Tugas -
Bahan Untuk Laporan projek
Guru
Objektif • Peserta didik mampu menyelesaiakan laporan projek
MODUL AKTIVITAS 15

MATERI : GELAR KARYA

Waktu: 400 menit / 10 JP


Bahan: hasil karya peserta didik
Peran Guru: fasilitator

Persiapan Guru membekali diri dengan lembar penilaian

Pelaksanaan • Peserta didik memamerkan hasil karya


• Guru menilai hasil karya dan peran perserta didik dalam
acara gelar karya
Tugas -
Bahan Untuk Lembar penilaian
Guru
Objektif • Peserta didik mampu menyelenggarakan acara gelar karya
BAB III

PENUTUP

Projek dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik


“SAMPAHKU TANGGUNG JAWABKU,SAMPAHKU BERGUNA
UNTUKU” ini merupakan projek kolaborasi antar mata pelajaran yang
melibatkan seluruh mata pelajaran terkait. Indikator dari elemen Profil
Pelajar Pancasila yang dikembangkan dan diukur oleh semua guru
mata pelajaran sesuai dengan tahapan projek yang sesuai dengan
target pembelajaran. Pada akhir projek” ini sekolah akan membuat
laporan perkembangan Profil Pelajar Pancasila yang sudah terbangun
pada diri peserta didik melalui pengembangan gaya hidup
berkelanjutan khususnya dalam gaya hidup ramah lingkungan untuk
meminimalisir sampah dan mengurangi gas efek rumah kaca di
atmosfer. Indikator keberhasilan projek ini

adalah terjadinya penurunan sampah yang dihasilkan oleh sekolah,


setiap rumah tangga dari keluarga peserta didik dan lingkungan sekitar,
dan terbangunnya kesadaran untuk mengurangi

penggunaan bahan-bahan yang berpengaruh terhadap peningkatan


gas efek rumah kaca di atmosfer secara signifikan.
Peserta didik diberikan kebebasan untuk menentukan cara
dan strategi agar setiap sekolah, rumah tangga dan lingkungan sekitar
dapat mengurangi produksi sampahnya dan mengurangi penggunaan
bahan yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan gas efek
rumah kaca di atmosfer. Dengan data ini peserta didik kemudian
menerapkan gaya hidup berkelanjutan dan bisa mengajak masyarakat
dan khalayak untuk menerapkan pola hidup yang ramah lingkungan.

Guru yang berperan sebagai fasilitator dan pendamping


dalam projek ini, berperan untuk menguatkan pemahaman peserta
didik tentang isu lingkungan yang dapat berpotensi menimbulkan
terjadinya penumpukan sampah dan peningkatan gas efek rumah
kaca di atmosfer. Guru juga beperan membantu peserta didik dalam
menumbuhkan kesadaran untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan
yang ramah lingkungan. Pihak sekolah dapat memfasilitasi
tersedianya sarana prasarana untuk mendukung terlaksananya projek
ini
REFERENSI

Cara Mudah Membuat Kompos dari Sampah Organik dengan Komposter Pot -
YouTube

https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article/2021/pengelolaan_sampah.pdf

https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pencemaran-lingkungan-67

https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-dan-pengelolaan-
sampah-organik-dan-anorganik- 13#:~:text=Sampah%20organik%20adalah
%20sampah%20yang,tangan%20manusia%20 untk%20dapat%20terurai.

https://envihsa.fkm.ui.ac.id/2020/02/28/ehi-feb-march/

Anda mungkin juga menyukai