DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN LOMBOK TENGAH
SMP NEGERI 3 JONGGAT
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik, rahmat,
karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan modul projek yang
mengangkat tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik “Sampahku Masa Depanku”.
Modul projek dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik “Sampahku Masa
Depanku” terdiri dari tiga bagian yaitu : informasi umum, komponen inti dan lampiran.
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi
kunci. Keenam kompetensi tersebut saling berkaitan dan menguatkan sebagai upaya untuk
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh. Keenam dimensi tersebut adalah : 1) Beriman,
Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, 2) Berkebhinekaan Global, 3)
Bergotong Royong, 4) Mandiri, 5) Bernalar Kritis, dan 6) Kreatif. Dimensi-dimensi tersebut
menunjukan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif tetapi
juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai masyarakat Indonesia. Penanaman dimensi-
dimensi Profil Pelajar Pancasila akan dilakukan melalui projek yang mengacu kepada tema -
tema isu prioritas pada peta jalan Pendidikan Nasional 2020-2035. Melalui modul projek dengan
tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik “Sampahku Masa Depanku”, di SMPN 3
Jonggat ada tiga dimensi utama yang akan dikembangkan dalam Projek Profil Pelajar Pancasila
yaitu : (1) Beriman, Bertakwa kepada Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, (2) Bernalar Kritis
dan (3) Kreatif. Untuk itu dalam implementasi projek ini ada keterampilan yang dilatihkan
kepada peserta didik yakni keterampilan berpikir komputasi atau computational thinking . Projek
ini merupakan Projek kolaborasi antar mata pelajaran yang melibatkan seluruh mata pelajaran
terkait. Indikator dari elemen Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dan diukur oleh semua
guru mata pelajaran sesuai dengan tahapan projek yang sesuai dengan target pembelajaran.
Dalam penyusunan modul dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik
“Sampahku Masa Depanku” kami mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, baik yang
berupa saran, petunjuk, dan hal-hal lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Modul
projek dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik “Sampahku Masa Depanku”
disusun untuk memenuhi bahan kegiatan mengajar dalam program Penguatan Profil Pelajar
Pancasila di SMPN 3 Jonggat, Melalui modul dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan
topik “Sampahku Masa Depanku” ini diharapkan peserta didik di SMPN 3 Jonggat dapat
memperkuat pendidikan karakter dalam mencetak generasi muda yang memiliki kompetensi
global. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka modul dengan tema “Gaya Hidup
Berkelanjutan” dengan topik “Sampahku Masa Depanku” disajikan berupa deskripsi tujuan, alur,
sasaran, dimensi yang dikembangkan, relevansi projek, hingga panduan refleksi untuk peserta
didik.
Modul dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik “Sampahku Masa
Depanku” terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Harapan kami terhadap
pembaca kiranya dapat memberikan kritik, saran dan masukan yang membangun untuk
perbaikan dan penyempurnaan modul dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik
“Sampahku Masa Depanku”. Atas kontribusi tersebut kami mengucapkan banyak terima kasih
dan semoga modul dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik “ Sampahku Masa
Depanku” bermanfaat bagi para pembaca.
I. PENDAHULUAN
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa perubahan lingkungan terjadi sebagai akibat dari
aktivitas manusia. Segala bentuk aktivitas manusia selalu berdampak bagi lingkungan, baik itu
dampak positif atupun dampak negatif. Begitu pula dengan pembuangan sampah yang tidak
diurus dengan baik, akan mengakibatkan masalah besar. Karena penumpukan sampah atau
membuangnya sembarangan ke kawasan terbuka akan mengakibatkan pencemaran tanah yang
juga akan berdampak ke saluran air tanah. Demikian juga pembakaran sampah akan
mengakibatkan pencemaran udara, pembuangan sampah ke sungai akan mengakibatkan
pencemaran air, tersumbatnya saluran air dan banjir. Selain itu, eksploitasi lingkungan adalah
menjadi isu yang berkaitan dengan pemukiman terutama sekitar kota. Oleh sebab itu, banyak
negara besar melakukan incineration atau pembakaran yang menjadi alternatif dalam
pembuangan sampah. Sementara itu, permasalahan yang dihadapi untuk proses ini adalah biaya
pembakaran lebih mahal dibandingkan dengan sistem pembuangan akhir ( sanitary landfill) .
Apabila sampah ini digunakan untuk pertanian dalam jumlah yang besar, maka akan
menimbulkan masalah karena mengandung logam berat.
Begitu pula dengan kondisi atmosfer bumi saat ini yang mengalami perubahan akibat
aktivitas manusia. Pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan dapat
meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Dikarenakan CO2 adalah salah satu gas rumah kaca, maka
meningkatnya kadar CO2 di atmosfer akan berkontribusi terjadinya pemanasan global.
Pemanasan global adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan suhu
rata-rata atmosfer bumi dan lautan, secara bertahap serta sebuah perubahan yang diyakini
secara permanen mengubah iklim bumi.
Fokus dari modul projek dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik
“Sampahku Masa Depanku” yang digunakan di SMP N 3 Jonggat ini, adalah pembangunan
kesadaran adanya aktivitas sehari-hari yang menjadi potensi penumpukan sampah dan
meningkatnya gas efek rumah kaca di atmosfer yang berdampak merusak lingkungan. Setelah
kesadaran terbangun maka peserta didik akan digiring bisa merencanakan gaya hidup yang
baru yang berdampak pada pengurangan sampah dan gas efek rumah kaca di atmosfer.
Kemampuan berpikir ini akan dilatihkan sehingga peserta didik akan memiliki kemampuan
berpikir komputasi dan bertindak komputasi. Rencana gaya hidup berkelanjutan yang dibuat
kemudian diimplementasikan pada waktu tertentu sehingga dampaknya dapat diukur.
Lingkungan memegang peranan sebagai habitat bagi kehidupan makhluk hidup di muka
bumi. Semua komponen yang berada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan dalam membentuk sistem kehidupan. Maha besar Allah SWT yang telah
menciptakan alam dengan keseimbangannya. Oleh karena itu marilah kita belajar bersungguh-
sungguh serta berusaha untuk melestarikan alam dengan menjaga lingkungan hidup sebagai
wujud ketakwaaan kita kepada Allah SWT agar kelak menjadi manusia yang cerdas dan peduli
terhadap semua ciptaan Allah SWT. Mari kita cintai lingkungan dengan membuang sampah ke
tempatnya, jangan membuangnya kesembarang tempat. Apalagi membuangnya ke sungai, hal
tersebut akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Pada akhirnya akan terjadi
pencemaran yang merugikan semua pihak termasuk kita sendiri. Mari bangun masa depan yang
cerah dengan bumi yang sehat dengan lingkungan yang bebas dari pencemaran.
II. TUJUAN, ALUR DAN TARGET PENCAPAIAN PROJEK
A. TUJUAN
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas
manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah berasal dari rumah tangga,
pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya. Secara garis besar,
sampah dibedakan menjadi : 1. Sampah organik/basah, contoh : sampah dapur, sampah restoran,
sisa sayuran, rempah-rempah atau sisa buah dan lain-lain yang dapat mengalami pembusukan
secara alami, 2. Sampah anorganik/kering, contoh : logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dan
lain-lain yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami, 3. Sampah berbahaya, contoh :
baterai, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas dan lain-lain.
Definisi yang lain sampah yaitu merupakan material sisa yang tidak diinginkan
atau tidak bermanfaat setelah berakhirnya suatu proses. Sampah ternyata masih menjadi masalah
hingga hari ini, sehingga perlu ada upaya dari seluruh stakeholder untuk mengatasinya agar
tidak menjadi masalah yang berlarut-larut dan diinginkan atau tidak bermanfaat setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah ternyata masih menjadi masalah hingga hari ini, sehingga
perlu ada upaya dari seluru stakeholder untuk mengatasinya agar tidak menjadi masalah yang
berlarut-larut dan bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat bila
dikelola dengan tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan
penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat.
Tujuan projek ini yaitu peserta didik dapat mengelola sampah menjadi sesuatu yang
bermanfaat serta dapat menimimalisir banyak sampah di tempat pembuangan akhir.
B. ALUR
Projek ini dimulai dari penjelasan tentang pengenalan terhadap polusi lingkungan :
realitas dan miskonsepsinya. Pada tahap kontekstualisasi, peserta didik menganalisis yang
terjadi di lingkungan sekitar dan mengidentifikasi sumber penyumbang jumlah sampah organik
dan anorganik beserta mitigasinya. Dalam projek ini diharapkan peserta didik dapat melakukan
riset dan tindakan pada tahap aksi. Sehingga peserta didik dapat mendapatkan solusi
dengan mengaplikasikannya melalui kampanye untuk membujuk orang untuk mengelola
sampah organik dan anorganik. Guru berperan untuk mendampingi dan mengevaluasi kampanye
tersebut untuk hasil akhir dari projek ini.
Tahap Pengenalan
1. Pengenalan terhadap 2. Pengenalan 3. Pengenalan 4. Sumber sumber
polusi lingkungan : terhadap hubungan terhadap sampah kontributor sampah
realitas dan antara gas rumah organik dan organik dan
miskonsepsinya. kaca dan sampah. anorganik. anorganik serta sebab
akibat yang
dihasilkan sampah.
Tahap Kontekstualisasi
5. Melihat polusi 6. Melihat Indonesia 7. Penjelasan 8. Menghitung
lingkungan di sekitar dari sebagai kontributor variasi jenis jumlah sampah
video disertai diskusi. sampah dari video sumber pribadi dan
disertai diskusi dan penyumbang mengelompokkan
penulisan intisari jumlah sampah serta melakukan riset
video. beserta mengenai sampah
mitigasinya. diri sendiri.
9. Mengumpulkan hasil
hitungan sampah dalam
satu kelas.
Tahap Aksi
10. Membuat hasil riset 11. Penilaian poster
dalam bentuk poster sampah organik dan
(Asesmen formatif) anorganik (Asesmen
formatif)
Berkembang
Belum Mulai
Sesuai Sangat Berkembang
Berkembang Berkembang
Harapan
Memahami Memahami Memahami Memahami Mengidentifikasi
Keterhubungan konsep harmoni konsep sebab masalah lingkungan
keterhubungan
Ekosistem Bumi dan akibat diantara hidup ditempat ia
antara satu mengidentifikasi berbagai tinggal dan melakukan
ciptaan dengan adanya saling ciptaan Tuhan langkah – langkah
ciptaan Tuhan ketergantungan dan konkrit yang bisa
yang lainnya. antara berbagai
mengidentifika dilakukan untuk
cipaan Tuhan.
si berbagai menghindari
sebab yang kerusakan dan
mempunyai menjaga
dampak baik keharmonisan
atau buruk, ekosistem yang ada di
langsung lingkungannya.
maupun tidak
langsung,
terhadap alam
semesta.
Menjaga Terbiasa Mewujudkan Mewujudkan Mewujudka rasa
Lingkungan memahami rasa syukur rasa syukur syukur dengan
Alam Sekitar tindakan - dengan terbiasa dengan membangun kesadaran
tindakan yang berperilaku berinisiatif peduli lingkungan
untuk
ramah dan tidak ramah menyelesaikan alam dengan
ramah lingkungan dan permasalahan menciptakan dan
lingkungan serta memahami lingkungan mengimplementasikan
membiasakan akibat perbuatan alam solusi dari
diri untuk tidak ramah sekitarnya permasalahan
berperilaku lingkungan dengan lingkungan yang ada.
ramah dalam lingkup mengajukan
lingkungan. kecil maupun alternatif
besar. solusi dan
mulai
menerapkan
solusi tersebut.
Bernalar Kritis
Berkembang
Belum Mulai Sangat
Sesuai
Berkembang Berkembang Berkembang
Harapan
Mengajukan Memahami Memahami Memahami Mengidentifikasi
pertanyaan keterhubungan konsep harmoni konsep sebab masalah lingkungan
antara satu dan akibat diantara hidup ditempat ia
ciptaan dengan mengidentifikasi berbagai ciptaan tinggal dan
ciptaan Tuhan adanya saling Tuhan dan melakukan langkah –
yang lainnya. ketergantungan mengidentifikasi langkah konkrit yang
antara berbagai bisa dilakukan untuk
berbagai sebab
cipaan Tuhan. menghindari
yang
kerusakan dan
mempunyai menjaga
dampak baik keharmonisan
atau buruk, ekosistem yang ada
langsung di lingkungannya.
maupun tidak
langsung,
terhadap alam
semesta.
Mengidentifikasi, Mengumpulka Mengumpulkan, Mengidentifikasi Secara kritis
mengklarifikasi, n, mengklasifikasi , mengklarifikasi serta
dan mengolah mengklasifika kan, mengklarifikasi, menganalisis
informasi dan sikan, membandingkan dan gagasan dan
gagasan membandingk , dan memilih menganalisis informasi yang
an dan informasi dari informasi yang kompleks dan
memilih berbagai relevan serta abstrak dari berbagai
informasi dan sumber, serta memprioritas sumber.
gagasan dari memperjelas kan beberapa Memprioritaska
berbagai informasi gagasan tertentu. suatu gagasan yang
sumber. dengan paling relevan dari
bimbingan orang hasil klarifikasi dan
dewasa analisis.
Menjelaskan Membuktika Menganalisis dan
alasan yang Menjelaskan penalaran mengevaluasi
relevan dalam alasan yang dengan berbagai penalaran yang
penyelesaian relevan dan argumen dalam digunakannya dalam
masalah dan akurat dalam mengambil menemuka dan
pengambilan penyelesaian suatu simpulan mencari solusi serta
masalah dan atau keputusan
keputusan. mengambil
pengambilan keputusan.
keputusan
Kreatif
Berkembang
Belum Mulai Sangat
Sesuai
Berkembang Berkembang Berkembang
Harapan
Menghasilkan ide Memunculkan Mengembangkan Menghubung Menghasilkan
solusi masalah gagasan gagasan yang ia kan gagasan gagasan yang
imajinatif baru miliki untuk
yang ia miliki beragam untuk
yang bermakna membuat
kombinasi hal dengan mengekspresikan
dari beberapa informasi pikiran atau
yang baru dan
gagasan yang imajinatif untuk atau gagasan perasaannya,
berbeda sebagai mengekspresikan aru untuk menilai
ekspresi pikiran pikiran atau menghasilkan gagasannya, serta
atau perasaannya. perasaannya. kombinasi memikirkan segala
gagasan baru risikonya dengan
dan imajinatif mempertimbangka
untuk n banyak perspektif
mengekspresi seperti etika dan
kan pikiran nilai kemanusiaan
atau ketika gagasannya
perasaannya. direalisasikan.
3. IPS 9. PJOK
Peserta didik menyadari pentingnya menjaga Kesehatan lingkungan
keamanan dan kenyamanan lingkungan
sekitar.
https://
dlh.bulelengkab.go.id/infor
masi/detail/artikel/pencemar
an- lingkungan-67
https://
dlh.bulelengkab.go.id/infor
masi/detail/artikel/pengertian
-dan-pengelolaan-sampah-
organik-dan- anorganik-13
2. Pengenalan
Persiapan : Tips :
terhadap
Guru mengumpulkan artikel atau hasil Guru lebih baik mencari
hubungan antara
riset mengenai gas efek rumah kaca dan artikel yang membahas isu
gas rumah kaca
relasinya dengan perubahan lingkungan dan yang terjadi di Indonesia.
dan sampah.
siklus di bumi.
Waktu : 6 JP tugas Guru bisa memberikan
Pelaksanaan :
mandiri (total 3 beberapa contoh mengenai
JP) Guru memulai projek dengan sesi tanya
gas efek rumah kaca yang
jawab mengenai apa yang telah peserta
dihasilkan pada umumnya
Bahan : Artikel, didik ketahui mengenai gas efek rumah
seperti asap kendaraan,
alat tulis kaca.
kebakaran hutan dan lain-
Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa
lain.
Peran Guru : dipakai :
fasilitator dan a. Apa yang dimaksud dengan gas efek
pendamping https://
rumah kaca?
dlh.bulelengkab.go.id/infor
b. Apa saja yang termasuk dalam gas efek masi/detail/artikel/perubahan
rumah kaca? - iklim-climate-change-32
c. Apa efek yang diberikan dari gas efek
rumah kaca? http://
ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/
Guru memberikan artikel kepada
index.php/info-iklim/dampak
peserta didik untuk dibaca dan meminta
- fenomena-perubahan-iklim
peserta didik untuk menulis intisarinya.
https://www.detik.com/
edu/detikp edia/d-
5792093/efek-rumah-
kaca-proses-penyebab-
dan-dampak- terjadinya
https://
envihsa.fkm.ui.ac.id/
2020/ 02/28/ehi-feb-
march/
https://
www.liputan6.com/health/r
ead/3610808/sampah-
plastik- lepaskan-gas-
rumah-kaca- waspadalah
Tugas mandiri :
Peserta didik diminta untuk mencatat dan
menuliskan beberapa faktor penyumbang
jumlah sampah organik maupun anorganik.
Tugas mandiri :
Peserta didik diminta untuk mencatat
apa saja sampah yang sudah ada pada papan
kerja, dan kemudian mencoba
membandingkan penggunaan barang pada
zaman dulu dan sekarang.
Tugas mandiri :
Peserta didik diminta untuk menuliskan
intisari video yang telah mereka tonton.
Tugas Mandiri :
Peserta didik meringkas
materi dari artikel yang telah
mereka baca.
Tugas Mandiri :
Peserta didik belajar menghitung
sampah pribadi yang dihasilkan setiap hari.
9. Mengumpulkan hasil Persiapan :
hitungan sampah dalam Guru menyiapkan papan kerja yang akan digunakan
satu kelas oleh peserta didik.
Tugas Mandiri :
Peserta didik berlatih memperkirakan dan
mengnghitung jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari oleh
teman 1 kelas/lingkungan.
Tugas mandiri :
Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk menghasilkan
1 poster yang berisi informasi, penjelasan dan langkah yang
perlu diambil mengenai pemanfaatan samapah organik maupun
anorganik.
Hasil pembuatan poster kemudian disimpan dalam bentuk file
dalam external storage. Untuk alternatif dimana peserta didik
tidak mendapat akses komputer, peserta didik dapat membuat
poster fisik.
Penilaian poster :
Elemen poster = Poster memuat semua elemen penting dan
informasi yang diperlukan.
Waktu : 9 JP Bahan : alat Guru menyiapkan form penilaian kerja peserta didik.
tulis, laptop/komputer
Pelaksanaan :
Peran Guru : fasilitator dan Kelompok peserta didik memberikan presentasi mengenai
pendamping poster yang dihasilkan.
Pengaturan informasi :
Memenuhi semua informasi yang diminta (termasuk sumber
referensi).
Memberikan pendahuluan yang menarik, dan kesimpulan
yang tajam.
Bisa mengelola waktu presentasi dengan baik.
Penyampaian :
Bicara jelas, tidak terlalu cepat/lambat,
dengan suara lantang, intonasi yang menarik pendengar,
jarang menggunakan “err”,“emm”.
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
K elengkapan presentasi :
Menggunakan media pelengkap untuk mempermudah atau
memperkuat informasi/pemahaman serta menarik pendengar
Tugas Mandiri :
Peserta didik mulai berlatih melaksanakan gaya hidup
sendiri
(lifestyle) dan mulai berlatih membujuk orang lain untuk
mengikuti gaya hidup yang ramah lingkungan.
Waktu : 6JP tugas a. Berapa banyak kamu menghasilkan sampah dalam1 hari?
mandiri (total 3 JP) b. Bagaimana caranya kamu membuang sampah?
c. Apakah kamu bisa membedakan sampah organik dan
Bahan : alat tulis, laptop/ anorganik?
computer d. Apakah kamu membedakan cara membuang sampah organik
Peran Guru : fasilitator dan dan anorganik? Bagaimana melakukannya?
pendamping
Guru menjelaskan sesi ini dilakukan untuk
mendapatkan hasil dalam skala yang lebih besar, dimana pada
aktivitas sebelumnya telah dilakukan perhitungan sampah
organik dalam 1 kelas.
Tugas mandiri :
Peserta didik bekerja dalam kelompok dalam menghasilkan
1 daftar kuesioner yang berisi pertanyaan yang bertujuan untuk
mengetahui sampah yang dihasilkan, variasinya, serta apa saja
gaya hidup yang paling umum.
Nama : Sangat
Sangat Tidak Tidak
Kelas : Setuju Tidak
Setuju Setuju Tahu
Setuju
Saya memahami apa itu sampah yang
sangat berpengaruh terhadap
lingkungan.
Saya memahami sumber terjadinya
sampah yang berpengaruh terhadap
lingkungan.
Saya memahami dampak terjadinya
sampah terhadap lingkungan.
Saya memahami pengaruh gas efek
rumah kaca terhadap lingkungan.
Saya memahami sumber gas efek
rumah kaca terhadap lingkungan.
Saya mengerti perbedaan antara
sampah, gas efek rumah kaca dan
pemanasan global.
Saya memahami cara mengurangi
sampah yang berpengaruh terhadap
lingkungan.
Saya memahami cara mengurangi gas
efek rumah kaca yang berpengaruh
terhadap lingkungan.
Saya memahami cara menjaga
ekosistem agar tetap lestari.
Saya memahami cara menerapkan
gaya hidup berkelanjutan untuk
menjaga lingkungan agar kehidupan
tetap lestari.
Berilah tanda (Ѵ) pada pilihan keterangan
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Tahu
X. PENUTUP
Projek dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik “Sampahku Masa
Depanku” ini merupakan projek kolaborasi antar mata pelajaran yang melibatkan seluruh mata
pelajaran terkait. Indikator dari elemen Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dan diukur
oleh semua guru mata pelajaran sesuai dengan tahapan projek yang sesuai dengan target
pembelajaran. Pada akhir projek dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik
“Sampahku Masa Depanku” ini sekolah akan membuat laporan perkembangan Profil Pelajar
Pancasila yang sudah terbangun pada diri peserta didik melalui pengembangan gaya hidup
berkelanjutan khususnya dalam gaya hidup ramah lingkungan untuk meminimalisir sampah dan
mengurangi gas efek rumah kaca di atmosfer. Indikator keberhasilan projek ini adalah terjadinya
penurunan sampah yang dihasilkan oleh sekolah, setiap rumah tangga dari keluarga peserta didik
dan lingkungan sekitar, dan terbangunnya kesadaran untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan
yang berpengaruh terhadap peningkatan gas efek rumah kaca di atmosfer secara signifikan.
Peserta didik diberikan kebebasan untuk menentukan cara dan strategi agar setiap
sekolah, rumah tangga dan lingkungan sekitar dapat mengurangi produksi sampahnya dan
mengurangi penggunaan bahan yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan gas efek rumah
kaca di atmosfer. Dengan data ini peserta didik kemudian akan memprediksi penurunan sampah
dan gas efek rumah kaca di sekolah, rumah tangga, dan lingkungan sekitarnya jika gaya hidup
yang direncanakan dilakukan secara terus menerus/berkelanjutan. Untuk mendukung gaya hidup
berkelanjutan peserta didik dilatih untuk bisa mengajak masyarakat dan khalayak untuk
menerapkan pola hidup yang ramah lingkungan.
Guru yang berperan sebagai fasilitator dan pendamping dalam projek ini, berperan untuk
menguatkan pemahaman peserta didik tentang isu lingkungan yang dapat berpotensi
menimbulkan terjadinya penumpukan sampah dan peningkatan gas efek rumah kaca di atmosfer.
Guru juga beperan membantu peserta didik dalam menumbuhkan kesadaran untuk menerapkan
gaya hidup berkelanjutan yang ramah lingkungan. Pihak sekolah dapat memfasilitasi tersedianya
sarana prasarana untuk mendukung terlaksananya projek dengan tema “Gaya Hidup
Berkelanjutan” dengan topik “Sampahku Masa Depanku”.
GLOSARIUM
Polusi Hal hal yang ada di tanah, air maupun udara yang
terjadi karena pengotoran zat berbahaya di dalamnya atau
sering disebut tercemar
Kontributor Penyumbang