Terancam apa?
Apa itu Kerentanan?
Tingkatan yang mana merasakan dampak akibat perubahan iklim.
Keterpaparan
Sensitivitas
KapasitasAdaptif
/
Kerentanan = Keterpaparan x Sensitivitas Kapasitas Adaptif
Proses penilaian kerentanan secara bertahap
Contoh:
• Masyarakat rentan atau golongan masyarakat tertentu lebih sensitif terhadap guncangan
dibanding masyarakat “biasa”
• Sistem drainase buruk mengakibatkan dampak banjir lebih parah karena dipengaruhi
oleh hujan yang lebih lebat atau kondisi hujan yang lebih sering terjadi
• Konstruksi perumahan buruk mengakibatkan lebih banyak orang ‘sensitif’
terhadap kerusakan dan kerugian
Bagaimana cara menilai, atau
memberi nilai “scoring” pada
berbagai tingkatan sensitivitas?
• Dengan pendekatan sama yang dilakukan untuk Paparan! Dengan
nilai “scoring” yang menggunakan angka, warna, atau keterangan
(dan kombinasi diantaranya)
Gunakan pendekatan Shared Learning (dialog pembelajaran bersama) untuk memberi nilai
terhadap masyarakat, lokasi, dan prasaran/aset, seperti:
None to Limited Moderate High Degree of Very High
Very Low Access to Degree of Adaptive Degree of
Adaptive various Adaptive Capacity AC
Capacity elements of Capacity (3 – 4) (4 – 5)
(AC) AC (2 – 3)
(0 – 1 ) (1 – 2)
Tahap 4: Kerentanan
/
•Kerentanan (V) = Keterpaparan (E) x Sensitivitas (S) Kapasitas Adaptif (AC)
Kerentanan / Vulnerability (V)
Term PERMENLHK IPCC AR4 IPCC AR5 IPCC AR6
Vulnerability (V) / Kerentanan adalah Vulnerability is the degree The propensity or predisposition to be adversely
Kerentanan kecenderungan suatu to which a system is affected. Vulnerability encompasses a variety of
sistem untuk mengalami susceptible to, and unable concepts and elements, including sensitivity or
dampak negatif yang to cope with, adverse susceptibility to harm and lack of capacity to
meliputi sensitivitas effects of climate change, cope and adapt.
terhadap dampak negatif including climate variability
dan kurangnya and extremes. Kecenderungan atau kecenderungan untuk
kapasitas adaptasi untuk Vulnerability is a function terkena dampak buruk.
mengatasi dampak of the character, Kerentanan mencakup berbagai konsep dan
negatif. magnitude, and rate of elemen, termasuk kepekaan atau kerentanan
climate change and terhadap bahaya dan kurangnya kapasitas
variation to which a system untuk mengatasi dan beradaptasi.
is exposed, its sensitivity,
and its adaptive capacity.
Faktor Penentu Kerentanan
• Penduduk miskin (yang hanya memiliki sumber air: sumur gali atau tidak
memiliki akses ke pasokan air bersih/ PDAM) yang tinggal didaerah yang
terkena dampak PI tersebut = RENTAN terhadap PI
Uraian:
HAZARD VULNERABILITY
RISK
ANCAMAN/ KERENTANAN
RISIKO
BAHAYA
Risiko / Risk (R)
Term PERMENLHK IPCC AR4 IPCC AR5 IPCC AR6
Risk (R) / Risiko iklim adalah potensi The potential for consequences The potential for adverse
Risiko dampak negatif where something of value is at stake consequences for human or
perubahan iklim yang and where the outcome is uncertain, ecological systems, recognising the
merupakan interaksi antara recognizing the diversity of values. diversity of values and objectives
kerentanan, keterpaparan Risk is often represented as associated with such systems.
dan bahaya. probability or likelihood of occurrence In the context of climate change, risks
of hazardous events or trends can arise from potential impacts of
multiplied by the impacts if these climate change as well as human
events or trends occur. In this report, responses to climate change.
the term risk is often used to refer to Relevant adverse consequences
the potential, when the outcome is include those on lives, livelihoods,
uncertain, for adverse consequences health and well-being, economic,
on lives, livelihoods, health, social and cultural assets and
ecosystems and species, economic, investments, infrastructure, services
social and cultural assets, services (including ecosystem services),
(including environmental services) ecosystems and species.
and infrastructure.
KOMPONEN
KERENTANAN
DAN RISIKO
PERUBAHAN
IKLIM
Peran/Manfaat dari Penilaian Kerentanan dan Risiko
• Langkah pertama dalam mengembangkan proyek-
proyek yang dapat menangani kebutuhan
mendesak
• Membentuk kerangka koordinasi yang jelas untuk
adaptasi
• Meningkatkan kesadaran dan memotivasi para
pemangku kepentingan
• Memungkinkan keputusan diambil berdasarkan
data bagi para perencana kota
• Membantu mengubah pola pembangunan dari
analisa sejarah menjadi perencanaan perubahan
masa depan!
TERIMA KASIH