Anda di halaman 1dari 19

II

ANALISIS RESIKO BENCANA


HAZARD
Berbagai sumber mendefinisikan pengertian Hazard, antara lain :
Suatu kondisi, secara alamiah maupun karena ulah manusia, yang berpotensi menimbulkan kerusakan
atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia. ( BNPB,2008)
Bahaya berpotensi menimbulkan bencana, tetapi tidak semua bahaya selalu menjadi bencana.
Sumber bahaya, suatu peristiwa yang hebat, atau kemungkinan menimbulkan kerugian atau korban
manusia (Dirjen Yanmedik, 2007)

HAZARD KERENTANAN MASYARAKAT

Fenom ena F a kto r ala m i


alam F a kto r s o sial
ula h P e ristiw a B e n ca n a

Gambar 4.8. Hazard dan Kerentanan


VULNERABILITY/KERENTANAN

1. Kerentanan didefinisikan sebagai


sekumpulan kondisi dan atau
suatu akibat keadaan (faktor
fisik, sosial, ekonomi dan
lingkungan) yang berpengaruh
buruk terhadap upaya- upaya
pencegahan dan
penanggulangan bencana.
2. Kerentanan (vulnerability) adalah
keadaan atau sifat/perilaku
manusia atau masyarakat yang
menyebabkan ketidakmampuan
menghadapi bahaya atau
ancaman (BNPB, 2008).
KERENTANAN INI DAPAT BERUPA
Kerentanan Fisik
• misalnya: kekuatan struktur bangunan rumah, jalan,jembatan bagi masyarakat yang berada di daerah rawan
gempa, adanya tanggul pengaman banjir bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan sebagainya

Kerentanan Ekonomi

• umumnya masyarakat atau daerah yang miskin atau kurang mampu lebih rentan terhadap bahaya

Kerentanan Sosial
• kondisi demografi (jenis kelamin, usia, kesehatan, gizi, perilaku masyarakat, pendidikan) kekurangan
pengetahuan

Kerentanan Lingkungan
• Masyarakat yang tinggal di daerah yang kering dan sulit air akan selalu terancam bahaya kekeringan, Penduduk
yang tinggal di lereng bukit atau pegunungan rentan terhadap ancaman bencana tanah longsor dan sebagainya
CAPABILITY/ KEMAMPUAN

Kemampuan adalah kekuatan dan potensi yang


dimiliki oleh perorangan, keluarga dan
masyarakat yang membuat mereka mampu
mencegah, mengurangi, siap-siaga,
menanggapi dengan cepat atau segera pulih
dari suatu kedaruratan dan bencana.
Kemampuan adalah kondisi masyarakat yang
memiliki kekuatan dan kemampuan dalam
mengkaji dan menilai ancaman serta
bagaimana masyarakat dapat
mengelola lingkungan dan sumberdaya yang
ada, dimana dalam kondisi ini masyarakat
sebagai penerima manfaat dan penerima risiko
bencana menjadi bagian penting dan sebagai
aktor kunci dalam pengelolaan lingkungan untuk
mengurangi risiko bencana dan ini menjadi suatu
kajian dalam melakukan manajemen bencana
berbasis masyarakat (Comunity Base Disaster Risk
Management).
RISIKO (RISK)

Risiko (risk) adalah probabilitas timbulnya


konsekuensi yang merusak atau kerugian yang
sudah diperkirakan (hilangnya nyawa,
cederanya orang-orang, terganggunya harta
benda, penghidupan dan aktivitas ekonomi,
atau rusaknya lingkungan) yang diakibatkan
oleh adanya interaksi antara bahaya yang
ditimbulkan alam atau diakibatkan manusia
serta kondisi yang rentan (ISDR, 2004).
Risiko adalah besarnya kerugian atau
kemungkinan terjadi korban manusia,
kerusakan dan kerugian ekonomi yg
disebabkan oleh bahaya tertentu di suatu
daerah pada suatu waktu tertentu. Resiko
biasanya dihitung secara matematis,
merupakan probabilitas dari dampak atau
konsekwensi suatu bahaya (Affeltrnger, 2006).
Risiko = Hazard (bahaya) x Vulnerability (kerentanan)/Capacity (kemampuan)

Kerentanan
Bahaya Risiko &
Kapasitas
ANALISIS RISIKO BENCANA
 Mari kita perhatikan gambar diatas.
Tiga gambar lingkaran yang saling
bersentuhan menunjukkan faktor
risiko bencana. Bila satu lingkaran,
misalnya lingkaran ‘ancaman’
diperbesar gambarnya, maka daerah
pertemuan tiga lingkaran yang
menggambarkan dampak bencana,
akan semakin luas. Artinya, semakin
tinggi ancaman bahaya di suatu
daerah, maka semakin tinggi risiko
daerah tersebut terkena bencana.
Demikian pula semakin tinggi tingkat
Kekuatan Kerentanan kerentanan masyarakat atau
penduduk, maka semakin tinggi pula
tingkat risikonya. Tetapi sebaliknya,
Dampak bencana semakin tinggi tingkat kemampuan
masyarakat, maka semakin kecil
Sumber:ISDR, 2004 risiko yang dihadapinya
Gambar 4.9. Faktor yang Mempengaruhi Dampak Bencana
• Pengurangan Risiko Bencana adalah upaya untuk
melindungi penghidupan (livelihood) dan asset
individu dan masyarakat dari dampak bencana
melalui kegiatan :
– Pelibatan seluruh stakeholder
– Melakukan penanggulangan bencana sesuai
siklus bencana
– Melakukan Manajemen Risiko Bencana
– Membuat strategi dalam pengurangan risiko
bencana
::: Pelibatan seluruh stakeholder

Pemerintah Pusat

Pemerintah Daerah Media Massa


BUMN
Peneliti dan Pakar
Perusahaan Transportasi
LSM
Perusahaan Konstruksi

Masyarakat (Private Sector)

Bantuan Internasional
::: Melakukan penanggulangan bencana
sesuai siklus bencana

Bencana
Disaster
Response
Tanggap Darurat

Preparedness
Kesiapsiagaan

Pencegahan
dan Mitigasi Rehabilitation
Prevention Reconstruction
Mitigation Pemulihan
::: Melakukan Manajemen Risiko Bencana

Inisiatif Pemerintah

Menentukan Tujuan

Identifikasi Risiko (H/V)

Analisis Risiko

Revisi
Pilihan Tindakan

Pencegahan Mitigasi Pengalihan Kesiapsiagaan

Monitoring dan evaluasi


::: Membuat strategi
dalam pengurangan risiko bencana

 Penetapan mekanisme koordinasi dan kerangka


hukum untuk PRB
 Integrasi konsep PRB kedalam Rencana
Pembangunan
 Peningkatan pertukaran dan manajemen informasi
 Mempromosikan pendidikan dan kesadaran publik
 PENERAPAN SEKOLAH AMAN DARI BENCANA
 Pembangunan kemiteraan dengan para stakeholders
dan partisipasi publik
 Advokasi
Pencegahan (Prevention)

 Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau


menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan
ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam
bencana (UU no. 24/2007).
 Upaya mencegah terjadi bahaya
 Upaya tidak mempertemukan bahaya dengan
kerentanan/kapasitas
Mitigasi (Mitigation)

 Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana baik


melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (UU
no. 24/2007)
 Upaya meminimalkan dampak bahaya
 Ada 2 (dua) bentuk mitigasi:
- Mitigasi Struktural
- Mitigasi Non Struktural
Pengalihan (Risk Transfer)

 Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana melalui


pengalihan pada pihak ke-3 (asuransi bencana)

 Merupakan hal baru dalam pengurangan risiko bencana dan


baru diujicobakan di Indonesia
Kesiapsiagaan (Preparedness)

Adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk


mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna (UU No. 24 Tahun
2004)

Ada 9 kegiatan dalam komponen kesiapsiagaan:


– Penilaian Risiko (risk assessment)
– Perencanaan siaga (contingency planning)
– Mobilisasi sumberdaya (resource mobilization)
– Pendidikan dan Pelatihan (training & education)
– Koordinasi (coordination)
– Manajemen Darurat (response mechanism)
– Peringatan Dini (early warning)
– Manajemen Informasi (information systems)
– Gladi / Simulasi (drilling/simulation)
Dengan berbagai macam DAMPAK BENCANA TERHADAP
bencana yang telah
terjadi terpikirkah di KESEHATAN
benak kita, bagaimana
dampak bencana
terhadap kesehatan kita?
Mari kita ikuti uraian

Gambar 4.7 Dampak bencana terhadap


kesehatan

Anda mungkin juga menyukai