Anda di halaman 1dari 27

PENILAIAN RISIKO

BENCANA

OLEH : YENI RIMADENI, SKM, M.SI

MANAJEMEN KEBENCANAAN
KOMPONEN BENCANA

1. Ancaman
2. Kerentanan
3. Kapasitas
4. Risiko bencana

Apa yang dimaksud dengan


Komponen Bencana
diatas ?
ANCAMAN / BAHAYA (HAZARD)

 kejadian-kejadian, gejala atau kegiatan manusia


yang berpotensi menimbulkan kematian, luka-
luka, kerusakan harta benda, gangguan sosial
ekonomi atau kerusakan lingkungan
KERENTANAN (VULNERABILITY)

Sekumpulan kondisi atau suatu akibat


keadaan (faktor fisik, sosial, ekonomi dan
lingkungan) yang berpengaruh buruk
terhadap upaya-upaya pencegahan dan
penanggulangan bencana.
FAKTOR-FAKTOR KERENTANAN
 Kebijakan:
 Adanyakebijakan pembangunan yang tidak
mempertimbangkan PRB, tidak ada kebijakan PRB
 Fisik:
 Prasarana dasar, konstruksi, bangunan
 Ekonomi:
 Kemiskinan, penghasilan, nutrisi,
 Sosial:
 Pendidikan,kesehatan, politik, hukum, kelembagaan
 Lingkungan:
 tanah,air, tanaman, hutan, lautan
KEMAMPUAN / KAPASITAS

 suatu
gabungan antara semua kekuatan dan
sumberdaya yang tersedia dalam suatu
masyarakat atau organisasi yang dapat
mengurangi tingkat risiko atau akibat dari
bencana
RISIKO (RISK)

 suatupeluang/potensi dari timbulnya akibat buruk,


atau kemungkinan kerugian dalam hal kematian,
luka-luka, kehilangan dan kerusakan harta benda,
gangguan kegiatan matapencaharian dan ekonomi
atau kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh
interaksi antara ancaman bencana dan kondisi
kerentanan
ELEMEN-ELEMEN RISIKO
Risk is the overlay of hazard and
vulnerability (Risiko adalah
overlay dari bahaya dan
kerentanan)
BAHAYA (HAZARD)
Disasters are the realisation of
risk (bencana merupakan
Bencana realisasi risiko)

KERENTANAN (VULNERABILITY)
SECARA TEORITIS TERJADINYA BENCANA
Fenomena yang terjadi karena adanya komponen-komponen
pemicu (trigger – faktor-faktor luar yang menjadikan potensi
ancaman yang tersembunyi muncul kepermukaan sebagai
ancaman nyata), ancaman (hazard – kejadian-kejadian atau
gejala alam atau kegiatan manusia yang berpotensi untuk
menimbulkan kematian, luka-luka, kerusakan harta benda,
gangguan social ekonomi atau kerusakan lingkungan) dan
kerentanan(vulnerability – kondisi-kondisi yang ditentukan
oleh factor-faktor fisik, social ekonomi dan lingkungan hidup
yang meningkatkan kerawanan suatu komunitas terhadap
dampak ancaman bencana) bekerja bersama secara sistematis
sehingga menyebabkan terjadinya risiko (risk – peluang dari
timbulnya akibat buruk yang ditimbulkan oleh interaksi antara
ancaman bencana dan kondisi kerentanan)
TERJADINYA BENCANA
Pemicu

Ancaman /
Bahaya

RISIKO
BENCANA
BENCANA

Kerentanan
RISIKO BENCANA-KERENTANAN-BAHAYA

RANGKAIAN KERENTANAN

Penyebab yang Tekanan Kondisi tidak


BAHAYA
mendasari Dinamis aman
BENCANA
Kurangnya: Lingkungan fisik
· institusi lokal yang rentan:
Kejadian-kejadian
· pendidikan · lokasi yang
Kemiskinan
· pelatihan berbahaya
BENCANA pemicu
Akses yang terbatas · Gempa bumi
· ketrampilan yang · infrastruktur dan
terhadap: · Angin kencang
memadai bangunan yang
· Struktur-struktur
tenaga listrik
· investasi lokal
· pasar lokal
berbahaya
Ekonomi lokal yang
= · Letusan gunung
· Tanah longsor
· Sumber daya · Kekeringan
· kebebasan pers rentan
Ideologi · Banjir
Kekuatan makro: · kehidupan yang
Sistem Ekonomi · Perang, konflik
· ekspansi beresiko KERENTANAN
Faktor-faktor pra- sipil
kondisi umum
penduduk
· urbanisasi
· tingkat
pendapatan yang + · Kecelakaan
teknologi
· degradasi rendah BAHAYA
lingkungan Tindakan umum
Bagaimana ancaman
menyebabkan bencana

Ancaman Bencana Kerentanan

Kurangnya
kapasitas
Risiko Bencana

Ancaman x Kerentanan
Risiko Bencana =
Kapasitas

Bencana akan terjadi bila, skala dari ancaman terlalu


besar , kerentanan terlalu tinggi dan masyarakat /
pemerintah tidak memiliki cukup kapasitas dan kesiapan
yang memadai untuk mengatasinya maka tingkat risiko yang
ada terlalu tinggi untuk berpotensi bencana dan
menimbulkan dampak kerugian yang besar.
PB YANG TERFOKUS PADA
PENGURANGAN RISIKO BENCANA
 Mampu mencegah munculnya ancaman, jika
mungkin.
 Jika tidak, mampu mengurangi besarnya atau
kekuatan ancaman.
 Jika ancaman datang, mampu mengurangi dampak
ancaman yang terjadi dgn mempersiapkan
masyarakat.
 Jika bencana terjadi, mampu menanggulangi secara
efektif.
 Setelah bencana ditanggulangi, mampu pulih secara
cepat dan siap thdp kemungkinan bencana di masa
depan.)
PRINSIP PB YANG TERFOKUS PADA
PENGURANGAN RISIKO BENCANA
 Pengerahan sumber daya difokuskan pada
kegiatan Pencegahan, Kesiapsiagaan dan
Perencanaan.
 Sinergi dengan berbagai komponen
Pemerintahan
 Pelibatan semua pemangku kepentingan.
 Prioritas Penanggulangan Bencana yang tepat.
TUGAS 2
Tuliskan risiko bencana yang terjadi baik di indonesia
maupun luar negeri, Dengan Metode W5H1

16
CONTOH TUGAS

17
TELAAH RISIKO
LIMBAH MEDIK DI PUSAT PELAYANAN
KESEHATAN DI INDONESIA

MK : Manajemen Bencana
1. WHO (SIAPA)
 Tenaga Kesehatan
 Tenaga Kebersihan
 Masyarakat Umum
2. WHAT (APA)
 Resiko Limbah Medis (Limbah
hasil layanan medik sisa eks
jarum suntik)
3. WHERE (DIMANA)
 Pusat Kesehatan
 Lingkungan pusat
kesehatan
 Tempat Pembuangan
akhir dan sekitarnya
4. HOW (BAGAIMANA)
 Dari tenaga medis tidak mematuhi
tata kelola yang ada sehingga
limbah medis tersebut tidak
dikelola dengan benar sehingga
resiko dari limbah medis akan
berdampak sangat luas terhadap
masyarakat
5. WHEN (KAPAN)
 Setelahadanya perlakuan
medis seperti operasi
sehingga alat medis
terkontaminasi
6. WHY (KENAPA)
 Tenaga Kesehatan kurang terlatih
 Tidak ada regulasi tata kelola sampah
medis dipusat kesehatan
 Kurangnya informasi dan sosialiasi
pada tenaga kebersihan dari dinas
kebersihan setempat
SOLUTION (SOLUSI)
 Regulasi tata kelola sampah
medik
 Pelatihan dan training
 Sosialiasi dan publikasi
 Pemeliharaan rutin mesin limbah
medis
TERIMA KASIH
Doa Penutup Majelis Ilmu

“SUBHAANAKALLAAHUMMA WA BIHAMDIKA ASYHADU


ALLAA ILAAHA ILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA
ATUUBU ILAIKA“

Artinya ‘Maha Suci Engkau Ya Allah, dan segala


puji bagi-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Engkau. Aku memohon ampun pada-Mu, dan
aku taubat pada-Mu, kecuali telah diampuni bagi
orang tersebut’ sesuatu yang ada dalam majelis
tersebut.” (HR Tirmidzi)

Anda mungkin juga menyukai