Tujuan Sesi
Setelah pelatihan, peserta dapat :
BAHAYA
RISIKO
BENCANA
KERENTANAN
Bahaya
Bahaya (hazard)
(hazard)
• Suatu kondisi, secara alamiah maupun karena
ulah manusia, yang berpotensi menimbulkan
kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa
manusia.
• Bahaya berpotensi menimbulkan bencana, tetapi
tidak semua bahaya selalu menjadi bencana.
Bahaya
Bahaya yg
yg berisiko
berisiko Tinggi
Tinggi
• Didasarkan pada dua penilaian ancaman yaitu:
– Probabilitas atau kemungkinan terjadinya
bencana dan
– Intensitas, dampak kerugian atau kerusakan
yang ditimbulkan
Gempa Bumi
Banjir
Tsunami
Longsor
Kerusuhan Sosial
dst.
Probabilitas
2
1 2 3 4 5
Kerentanan
Kerentanan (vulnerability)
(vulnerability)
Sekumpulan kondisi dan atau suatu akibat
keadaan (faktor fisik, sosial, ekonomi dan
lingkungan) yang berpengaruh buruk
terhadap upaya-upaya pencegahan dan
penanggulangan bencana.
Faktor-faktor Kerentanan
• Fisik
– Prasarana dasar, konstruksi/bangunan,dll
• Ekonomi
– Kemiskinan, penghasilan, dll
• Sosial
– Pendidikan, kesehatan, politik, hukum,
kelembagaan, dll
• Lingkungan
– Tanah, air, tanaman, hutan, lautan, dll
Kemampuan (capability)
Kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh
perorangan, keluarga dan masyarakat yang
membuat mereka mampu mencegah,
mengurangi, siap-siaga, menanggapi dengan
cepat atau segera pulih dari suatu
kedaruratan dan bencana.
Risiko
Risiko (risk)
(risk)
• Besarnya kerugian atau kemungkinan
hilangnya (jiwa, korban, kerusakan dan
kerugian ekonomi) yang disebabkan oleh
bahaya tertentu di suatu daerah pada suatu
waktu tertentu.
• Risiko dapat dinilai secara kuantitatif, dan
merupakan probabilitas dari dampak atau
konsekwesi suatu bahaya.
Bencana (disaster) merupakan fungsi dari
ancaman, kerentanan, dan kemampuan suatu
daerah.
R == H x V/C
R
RR==Risiko
Risiko
HH==Ancaman
Ancaman(hazard)
(hazard)
VV==Vulnerebility
Vulnerebility(kerentanan)
(kerentanan)
CC==Capacity
Capacity(kemampuan)
(kemampuan)
UNSUR RISIKO BENCANA
Bahaya Kerentanan
(H) (V)
Risiko = Bahaya * Kerentanan
Risiko
Bahaya Bencana
Kerentanan
PENGURANGAN RISIKO BENCANA
STATUS
Kerentanan GIZI MASY
JEJARING FASKES
Penentuan Kejadian
1. Tentukan hanya satu ancaman yang akan dijadikan dasar
perencanaan kontinjensi
2. Cara penentuan :
- melalui penilaian bahaya (bottom up)
- ditetapkan secara top down
3. Apabila suatu daerah mempunyai banyak ancaman, maka
perencanaan kontinjensinya harus dibuat masing-masing
4. Setelah penentuan kejadian ini dilanjutkan dengan
Pengembangan Skenario.