Anda di halaman 1dari 22

PENILAIAN RISIKO

& PENENTUAN
KEJADIAN

PENYUSUNAN PETA RESPON

PUSKESMAS BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR


TAHUN 2023
?
POKOK BAHASAN
Langkah-langkah penilaian risiko & penentuan kejadian

SUB POKOK BAHASAN:


1. Pengumpulan dan pengolahan data
2. Identifikasi jenis bahaya/hazard
3. Identifikasi variabel penilaian
4. Cara penilaian risiko
5. Penetapan kejadian bencana yang akan
dibuatkan rencana kontinjensi
PENDAHULUAN

• Penyusunan peta respon dan rencana


kontinjensi didahului dengan melakukan
analisis risiko yang dimulai dengan
penilaian bahaya, kerentanan serta
kapasitas dan dilanjutkan dengan penentuan
kejadian
• Tujuan: untuk menentukan satu jenis
bahaya atau ancaman yang diperkirakan
akan terjadi (yang menjadi prioritas untuk
dibuatkan peta respon dan rencana
kontinjensinya)
PENDAHULUAN

Penilaian risiko dapat dilakukan melalui 2


metode :
• Metode 1 → Metode Skala Probabilitas
dan Skala Dampak
• Metode 2 → Matriks Penilaian Risiko
METODE 1 : SKALA PROBABILITAS &
SKALA DAMPAK

1 IDENTIFIKASI JENIS
BENCANA/BAHAYA

2
PEMBOBOTAN TIAP
JENIS BENCANA/
BAHAYA
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA

Jenis bencana/bahaya diidentifikasi


1 dengan menggunakan:
• Catatan data/sejarah kejadian
bencana yang pernah terjadi atau
• Ancaman bahaya yang diprediksi
akan terjadi di suatu wilayah
PENILAIAN PROBABILITAS (P)
Penilaian
NO VARIABEL
Nilai Keterangan

Hampir dipastikan 100% terjadi tahun


1 Sangat Pasti 5
depan

10-100 % terjadi tahun depan atau


2 Hampir Pasti 4
sekali dalam 10 tahun mendatang
1 – 10% terjadi tahun depan atau sekali
3 Mungkin 3
dalam 100 tahun
Kemungkinan
4 2 Kurang dari sekali dalam 100 tahun
Kecil
5 Tidak Pasti 1 Tidak pasti sama sekali
PENILAIAN DAMPAK (D)

Penilaian
NO VARIABEL
Nilai Keterangan

Hampir dipastikan 100% wilayah hancur


1 Sangat Parah 5
dan lumpuh total

2 Parah 4 50 – 75% wilayah hancur dan lumpuh

3 Cukup Parah 3 10 – 50 % Wilayah hancur

4 Ringan 2 Kurang dari 10% wilayah yang terkena


5 Tidak Parah 1 Tidak pernah sama sekali
SKALA PROBABILITAS
Sangat sering Diprediksi mucul dalam 1 – 5 tahun, atau
dalam hitungan bulan bahkan hitungan
hari.
Sering Kejadian yang biasa terjadi, diperkirakan
minimal 1 kali dalam 10 tahun.
Kadang-kadang Kadang-kadang terjadi, diperkirakan 1 kali
dalam 20 tahun.
Jarang Kejadian yang tidak biasa, diperkirakan
tidak akan muncul lebih dari 1 kali dalam
100 tahun.
Sangat jarang Kejadiannya sangat tidak lazim/tidak biasa,
diperkirakan tidak akan muncul lebih dari 1
kali dalam 500 tahun.
Sumber : Contingency Planning, UNHCR, 2011
SKALA DAMPAK
Tingkat Korban Perumahan, Infrastruktur, Dampak pada Pelayanan
Kerusakan meninggal Pemerintahan & Swasta Dasar

Hancur Ribuan Kerusakan sangat luas Hilang/terganggu dapat


lebih dari 1 tahun

Sangat Berat Ratusan Rusak berat Gangguan berat hingga 6


bulan
Berat Beberapa Perbaikan kerusakan Beberapa pelayanan
membutuhkan bantuan yang hilang /terganggu hingga
signifikan 1 bulan

Sedang Sedikit Rusak ringan Terganggu kurang dari 1


minggu
Ringan Tidak ada Tidak terkena
Sumber secara
: Contingency serius UNHCR,
Planning, Hanya sedikit terganggu
2011

Sumber : Contingency Planning, UNHCR, 2011


MATRIKS
RISIKO BENCANA DI KEC. BATANGHARI

Risiko
5 Sangat

(kerugian yang ditimbulkan)


Tinggi

SKALA DAMPAK Gempa Risiko


4
Tinggi

Putting Risiko
3
Beliung Sedang

Risiko Banjir
2
Rendah

Risiko
1 Sangat
Rendah
1 2 3 4 5

SKALA PROBABILITAS
(kemungkinan terjadinya suatu bencana)
PEMBOBOTAN SKORING BAHAYA BENCANA
DI WILAYAH PUSKESMAS BATANGHARI

No Jenis Bencana/Bahaya P D TOTAL


1 Gempa Bumi 2 4 6
2 Banjir 5 2 7
3 Angin Putting Beliung 2 3 5

Berdasarkan pembobotan di atas maka


banjir menempati urutan teratas untuk di
buat rencana kontijensi

P : Skala Probabilitas
D : Skala Dampak
PENENTUAN KEJADIAN

• Jika terdapat 2 atau lebih bahaya yang


menempati kolom “risiko sangat tinggi”, maka
penentuan bahaya dilakukan melalui kesepakatan
penyusun, dinilai yang paling urgen/prioritas

• Dari matriks di atas, bahaya yang menjadi


prioritas untuk dibuat rencana kontinjensinya
adalah BANJIR.
JENIS BENCANA
NO VARIABEL PUTTING
GEMPA BUMI BANJIR KONFLIK DST
BELIUNG
I BAHAYA

MATRIKS - Frekuensi 1 1
-
PENILAIAN Intensitas 1 1
- Dampak 2 1
RISIKO - Keluasan 2 1
BENCANA - Kurun waktu 1 1
PUSKESMAS TOTAL

BATANGHARI II KERENTANAN
- Fisik 3 2
- Sosial 2 2
- Ekonomi 2 2

BERDASARKAN TOTAL
MATRIKS DIATAS MAKA III KAPASITAS
YANG PERLU DIBUAT - Kebijakan 1 1
RENCANA KONTIJENSI - Kesiapsiagaan 1 1
ADALAH BANJIR
- PSM 1 1
TOTAL 17 14
PENETAPAN CARA PENILAIAN

Penilaian berdasarkan:
• Masing-masing jenis bahaya/ancaman
• Penilaian dilakukan thd unsur masing-masing variabel
• Berdasarkan data empiris, pengalaman dan perkiraan
• Utk penilaian variabel karakteristik bahaya:
1 = Ancaman/Bahaya dgn risiko rendah
2= Ancaman/Bahaya dgn risiko sedang
3 = Ancaman/Bahaya dgn risiko tinggi
PENETAPAN CARA PENILAIAN

Penilaian berdasarkan:
• Masing-masing jenis bahaya/ancaman
• Penilaian dilakukan thd unsur masing-masing variabel
• Berdasarkan data empiris, pengalaman dan perkiraan
• Utk penilaian variabel kerentanan :
1 = kerentanan rendah
2= kerentanan sedang
3 = kerentanan tinggi
PENETAPAN CARA PENILAIAN

Penilaian berdasarkan :
• Masing-masing jenis bahaya/ancaman
• Penilaian dilakukan thd unsur masing-masing variabel
• Berdasarkan data empiris, pengalaman dan perkiraan
• Untuk variabel manajemen dinilai dengan skala terbalik:

1 = kemampuan tinggi
2 = kemampuan sedang
3 = kemampuan rendah
PENILAIAN AKHIR
Cara penilaian :
1. Nilai variabel karakteristik bahaya merupakan hasil
penjumlahan nilai frek, intensitas, dampak, keluasan
dan durasi
2. Nilai variabel kerentanan merupakan hasil
penjumlahan nilai fisik, sosial dan ekonomi
3. Nilai variabel manajemen merupakan hasil
penjumlahan nilai kebijakan, kesiapsiagaan dan
peran serta masyarakat
4. Setelah didpt nilai masing-masing variabel, kmd nilai
tsb dijumlahkan (nilai karakteristik bahaya +
kerentanan + manajemen)
PENENTUAN KEJADIAN

• Berdasarkan hasil penilaian risiko, bahaya


yang dapat dipertimbangkan untuk menjadi
prioritas dibuat rencana kontinjensinya adalah
yang nilainya tertinggi
• Jika terdapat 2 atau lebih bahaya yang
menempati kolom “risiko sangat tinggi”, maka
penentuan bahaya dilakukan melalui
kesepakatan penyusun, dinilai yang paling
urgen/prioritas
PENENTUAN KEJADIAN

• Pertimbangan lainnya untuk menentukan


prioritas adalah jenis bencana tersebut
relatif unik dibandingkan jenis bencana
lainnya sehingga dibutuhkan upaya-upaya
khusus yang belum dipahami oleh para
penolong.
PENUGASAN

1. Masing-masing kelompok menetapkan


(mengidentifikasi) jenis-jenis ancaman
yg mungkin ada di daerah tsb
2. Lakukan penilaian risiko menggunakan
kedua metode
3. Penilaian disajikan dlm bentuk matriks
4. Paparkan
SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai