Anda di halaman 1dari 74

Grup diskusi S urfing FKTP

Membuat Risk
Register di FKTP
dan
Pengelolaannya
LIve Zoom Meeting dr.DHANITA AMIR,M.Kes
Minggu , 21Agustus 2022 WIDYAISWARA AHLI MADYA BBPK JAKARTA
Pukul : 19.15 - selesai PELATIH PENDAMPING AKREDITASI FKTP
CURICULUM VITAE
Pelatihan Pendamping FKTP : 2015-2019 : Prov.DKI Jakarta, Kalteng,
Kalbar, Babel, Dinkes Kab.Kota di Sumbar, Sumsel, Kota Palembang, Kab.
Pandeglang, Kota Tangerang, Tangsel, Depok, Bekasi, Kab. Bogor, Kota
Jayapura, dll
W S KP, W S Audit Internal, W S PPI, W S K3-MFK : 2017-Sekarang
Prov DKI Jakarta,Kota Palembang, Kota Tangerang, Tangerang
Selatan ‘AsKlin Kab.Bogor, AsKlin Kota Tangerang, Kota Depok

Pendamping Akreditasi Puskesmas : 2015-sekarang


Puskesmas Cilandak, Mampang Prapatan, Kebon Jeruk, Palmerah, Grogol
Petamburan, Kembangan, Menteng, Tebet, Pancoran, Cempaka Putih,
Sawah Besar, Pasar Minggu, Setia Budi, Jagakarsa, Gambir, Kebayoran Lama,
Kalideres, Senin, Kemayoran, Puskesmas di Dinkes Depok (6 Puskesmas)
Uraian Tugas P J MR
Menyusun Pedoman atau program kerja MR Puskesmas
Melakukan koordinasi dengan komite dan unit kerja lainnya yang terkait
mengenai program MR

Melakukan pendampingan penyusunan daftar resiko unit kerja

Membuat daftar risiko Puskesmas

Melakukan pemantauan terhadap kegiatan yang direncanakan terkait daftar risiko

Menyusun FMEA

Menyusun rancangan laporan pelaksanaan program MR

Mengusulkan pelatihan Manajemen risiko


Risiko : Kerugian yang mungkin terjadi pada
suatu satuan waktu atau kegiatan.
Apa itu
Pernyataan Risiko?
SEBAB, RISIKO, AKIBAT
Perawat Mungkin saja tidak menggunakan APD dengan benar RISIKO
Pasien Alergi Obat Penisilin SEBAB

Pasien dan dokter dapat tertular AKIBAT

Puskesmas kekurangan sumber daya manusia SEBAB

Semua orang dapat tertular c ovid 19 AKIBAT

Puskesmas tidak ada ruang pemisah infeksius dan non infeksius SEBAB

Masyarakat mungkin tidak mendapatkan pelayanan sesuai standar RISIKO


PROSES MANAJEMEN RISIKO
I. IDENTIFIKASI RISIKO
Bahan untuk CONTOH
NO IDENTIFIKASI RESIKO

1 Laporan Kejadian Insiden Keselamatan Pasien ( KPC, KNC, KTD, Kejadian


Sentinel,dsb)
2 Review Rekam Medik Telaah rekam medik untuk melihat ada/tidaknya penyimpangan
dari standar pelayanan)
3 Komplain pelanggan Kotak Saran, sms, wa, email, dll

4 Survey, Audit Hasil SKP, SKM


Audit Internal
5 Self Assement,klaim, dsb SA rutin tindak lanjut rekomendasi Surveyor
Klaim berdasarkan Evaluasi MOU
6 K3 & keamanan lingkungan Fasilitas Kesehatan, system utilitas, alat kesehatan,pengamanan
kebakaran, disaster, B3 dan Limbah B3
IDENTIFIKASI LINGKUP RISIKO DI PUSKESMAS
IDENTIFIKASI RISIKO

IDENTIFIKASI DAFTAR
POTENSI RISIKO
II. ANALISA RISIKO
➢Menentukan estimasi risiko kuantitatif atau kualitatif
➢tehnik-tehnik evaluasi/matematis
➢Proses mengenali hazard yang mungkin terjadi & potensi
kegawatan dari hazard tersebut

TOOLS : SEVERITY ASSESMENT


= SEVERITY X PROBABILTY

= DAMPAK X KEMUNGKINAN TERJADI


DAMPAK RISIKO (SEVERITY)
TK RISK Deskripsi Dampak
1 Minimal Tidak ada cedera

2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet


• Dapat diatasi dng P3K
3 Moderat •Cedera sedang, mis : luka robek
•Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual (reversibel. Tdk berhubungan dng
penyakit
•Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor •Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
•Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau
intelektual (ireversibel), tdk berhubungan dg penyakit
5 Ekstrem/ Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan penyakit
katastrofik
KEMUNGKINAN RISIKO/PROBABILITAS
Probabilitas

Frequent: Sangat sering terjadi (Tiap minggu/bulan) : 5

Probable: Sering terjadi (bbrp kali/tahun) : 4

Possible: Mungkin terjadi (1 - < 2 tahun/kali) : 3

Unlikely: Jarang terjadi (> 2 - < 5 th/kali): 2

Rare: Sangat jarang terjadi ( > 5 thn/Kali): 1


MATRIKS GRADING RISIKO
TINDAKAN SESUAI TINGKAT DAN BAND RISIKO
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45 hari,
(SANGAT TINGGI) membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke
Manajer Klinik
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari, kaji dng
(TINGGI) detail & perlu tindakan segera, serta membutuhkan
tindakan top manajemen
MODERATE Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana paling
(SEDANG) lama 2 minggu. Manajer/pimpinan klinis sebaiknnya
menilai dampak terhadap bahaya & kelola risiko

LOW Risiko rendah dilakukan investigasi sederhana paling


(RENDAH) lama 1 minggu diselesaikan dng prosedur rutin
Severity Assessment dilakukan
: IDENTIFIKASI
DAFTAR POTENSI
RISIKO
MATRIKS RISIKO K3
RISK MATRIX DAMPAK/ KEPARAHAN

RINGAN SEDANG BERAT

KEMUNGKINAN/ TIDAK RISIKO RENDAH RISIKO RENDAH RISIKO SEDANG


PROBABILITAS MUNGKIN

MUNGKIN RISIKO RENDAH RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI

SANGAT RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI RISIKO TINGGI


MUNGKIN
Lihat Permenkes 52 Tahun 2018 tentang K3 di Fasyankes
SKALA TINGKAT RISIKO
TINGKAT RISIKO DESKRIPSI PENGENDALIAN

Risiko RENDAH Ada kemungkinan rendah bahwa cedera atau


gangguan kesehatan minor terjadi saat ini, PRIORITAS 3
dengan dampak kesehatan yang ringan hingga
sedang
Risiko SEDANG Konsekuensi atau keparahan dari cidera dan
gangguan kesehatan tergolong kategori serius PRIORITAS 2
meskipun probabilitasnya rendah

Risiko TINGGI Kemingkinan besar terjadi gangguan kesehatan


dan cedera yang moderate atau serius bahkan PRIORITAS 1
kematian
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
CONTOH PENGENDALIAN RISIKO
MENYUSUN REGISTER RISIKO
No Pelayan Risiko yang Kegawata Probabil Ting-kat Penyeba Akiba Pencegah Upaya Penanggu Pelapora
an/unit mungkin n/dampak itas risiko b t an risiko penangan ng jawab n jika
kerja terjadi (severity) (sa-ngat terjadiny an jika (PIC) terjadi
tinggi, a terkena paparan
(1-5) (1-5) tinggi, risiko
se-dang,
ren-dah)
FORMAT REGISTER RISIKO
No Risiko Kegawat Probabi Tingkat Penyeb Aki- Pencegah Upaya Penanggu Pelapor
Pela- yang an/damp litas risiko ab bat an risiko penangan ng jawab an jika
yanan/ mungki ak (sangat terjadin an jika (PIC) terjadi
n (severity tinggi, ya terkena paparan
unit terjadi ) (1-5) tinggi, risiko
sedang,
kerja (1-5) rendah)

• PELAYANAN/UNIT KERJA :
Pelayananan UKP : Laboratorium, Farmasi, dll
FORMAT REGISTER RISIKO
No Pelayanan/u Kegawatan Probabilit Tingkat Penyebab Akibat Pencegahan Upaya Penanggung Pelaporan
nit kerja
Risiko /dampak as risiko terjadinya risiko penanganan jawab (PIC) jika terjadi
yang (severity) (sangat jika terkena paparan
tinggi, risiko
mung-kin (1-5) (1-5) tinggi,
terjadi sedang,
rendah)

• RISIKO-RISIKO YANG MUNGKIN TERJADI


Risiko terkait kegiatan pelayanan atau risiko yg
dapat terjadi di unit kerja
FORMAT REGISTER RISIKO
No Pelayanan Risi-ko Kegawatan Probabili Ting-kat Penyeba Akiba Pencegaha Upaya Penanggun Pelapora
/ unit yang / dampak tas risiko (sa- b t n risiko penangana g jawab n jika
kerja mung- (seve-rity) ngat terjadiny n jika (PIC) terjadi
kin terja- tinggi, a terkena paparan
di (1-5) tinggi, se- risiko
(1-5) dang,
rendah)

TK RISK Deskripsi Dampak

1 Minimal Tidak ada cedera


2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet
• Dapat diatasi dng P3K
3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek
• Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
(reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan

4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh


• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau intelektual
(ireversibel), tdk berhubungan dg penyakit
FORMAT REGISTER RISIKO
No Pelayanan/uni Risiko yang Kegawatan/d Probabi Tingkat risiko Penyebab Akibat Pencegahan Upaya Penanggung Pelaporan
t kerja mungkin ampak (sangat terjadinya risiko penanganan jawab (PIC) jika terjadi
terjadi (severity) litas tinggi, tinggi, jika terkena paparan
sedang, risiko
(1-5) rendah)

(1-5)

Probabilitas
Sangat sering terjadi (Tiap minggu/bulan) : 5

Sering terjadi (bbrp kali/tahun) : 4


Mungkin terjadi (1 - < 2 tahun/kali) : 3
Jarang terjadi (> 2 - < 5 th/kali): 2
Sangat jarang terjadi ( > 5 thn/Kali): 1
FORMAT REGISTER RISIKO
No Pelayan Risiko yang Kegawata Probabil Ting-kat Penyeba Akiba Pencegah Upaya Penanggu Pelapora
an/unit mungkin n/dampak itas risiko b t an risiko penangan ng jawab n jika
kerja terjadi (severity) (sa-ngat terjadiny an jika (PIC) terjadi
tinggi, a terkena paparan
(1-5) (1-5) tinggi, risiko
se-dang,
ren-dah)
FORMAT REGISTER RISIKO
No Pelayan Risiko yang Kegawata Probabil Ting-kat Penyeba Akiba Pencegah Upaya Penanggu Pelapora
an/unit mungkin n/dampak itas risiko b t an risiko penangan ng jawab n jika
kerja terjadi (severity) (sa-ngat terjadiny an jika (PIC) terjadi
tinggi, a terkena paparan
(1-5) (1-5) tinggi, risiko
se-dang,
ren-dah)
Contoh register resiko UKP
Pelaporan Jika
Risiko yang Mungkin Upaya Penanganan Jika Penanggung Jawab
No Pelayanan/ Unit Kerja Severity Probability Tingkat Risiko Penyebab Terjadinya Akibat Pencegahan Risiko Terjadi
Terjadi Terkena Risiko (PIC)
Paparan

Setiap pengambilan
Petugas pelayanan l harus
rekam medis harus
mengidentifikasi sebelum
diidentifikasi secara
Pengambilan rekam medis Rekam medis yang diberikan melakukan pelayanan, bila
Rekam medis sering menyuluruh sebelum
1 Rekam Medis 2 4 Moderat tidak sesuai dengan nomor tidak sesuai dengan identitas tertukar dikembalikan Rekam medis PJ KP
tertukar diberikan ke petugas
rekam medis pasien pasien kebagian rekam medis
pelayanan,
dan diganti sesuai dengan
Revisi SOP Penyerahan
identitas pasien
Rekam Medis ke
Membuat alur layanan
pasien infesius dan non
infeksius yg berbeda,
Memaksimalkan
ruangan terbuka untuk
Terjadi penggabungan antara
screening pasien
Petugas dan pasien Belum ada pemisahan pasien pasien umum non infeksius Petugas pelayanan dan
2 Ruang Pelayanan Umum Infeksius 2 4 Moderat terduga infeksisus, PJ Pelayanan Umum PJ PPI
terkena infeksi infessius dan non infeksius dengan pasien umum pasien menggunakan APD
Memberi sekat
infeksius
pelayanan infesius dan
non infeksius,
mengusulkan sarana
dan prasarana kshusus
pelayanan infeksius
Penambahan petugas
Memberikan penjelasan
Waktu tunggu hasil Petugas laboratorium hanya 1 laboratorium sesuai
Pelayanan terhadap pasien kepada pasien terkait PJ Pelayanan
3 Pelayanan Laboratorium laboratorium terlalu 1 4 Moderat orang dan menangani semua dengan beban kerja PJ UKP
tidak tepat waktu waktu tunggu hasil Laboratorium
lama pelayanan di puskesmas pelayanan
laboratorium
laboratorium
Contoh register resiko UKM
Pelaporan
Pelayanan/ Unit Risiko yang Mungkin Tingkat Upaya Penanganan Jika Penanggung
No Severity Probability Penyebab Terjadinya Akibat Pencegahan Risiko Jika Terjadi
Kerja Terjadi Risiko Terkena Risiko Jawab (PIC)
Paparan
Insiden balita terluka
cek kondisi balita, bawa
pada proses Petugas tidak mengecek cedera lecet bayi dan SOP Penggunaan Petugas
1 Posyandu 3 2 Moderate ke IGD atau Faskes jika PJ UKM
penimbangan dacin sebelum dipakai balita Dacin Posyandu
perlu,alat dacin dicek
menggunakan dacin
Pembuangan limbah Melakukan Kerjasama dengan lintas
Pemasangan Petugas membuang penanganan yang program Kesehatan
medis dapat Pemegang
2 Implan pada 2 3 Moderate limbah medis tidak tepat Pencemaran lingkungan tepat tehadap limbah Lingkungan PJ UKM
mencemari Program KB
Safari KB pada tempatnya medis ( ada SOP nya )
lingkungan
AUDIT SOP Penggunaan
Penularan covid ke APD masa Pandemi ,
Petugas tidak memakai
petugas saat efisiensi waktu
APD lengkap, pasien
melakukan kunjungan Meningkatnya jumlah SOP Kepatuhan kunjungan rumah
3 PERKESMAS 3 2 Moderat tidak memakai masker, PJ PERKESMAS PJ UKM
ke rumah pasien case petugas tertular covid penggunaan APD (minimalisir waktu
jarak pasien dan petugas
konfirmasi positif kontak dengan pasien)
terlalu dekat
covid SOP Kepatuhan
penggunaan APD
CONTOH Register resiko KMP
Pelayanan/ Unit Upaya Penanganan Jika Penanggung Jawab Pelaporan Jika Terjadi
No Risiko yang Mungkin Terjadi Severity Probability Tingkat Risiko Penyebab Terjadinya Akibat Pencegahan Risiko
Kerja Terkena Risiko (PIC) Paparan

1 Kepegawaian Mendapatkan dropping 2 3 Sedang Puskesmas tidak bisa menolak Pelayanan dilayani oleh Pengusulan penambahan SDM lengkap Mengidentifikasi kesenjangan Kepala puskesmas Kepala puskesmas
tenaga kesehatan yang dropping SDM dari pemerintah tenaga yang tidak kompeten dengan kualifikasi kompetensi untuk pengusulan melaporkan kepada kepala
tidak kompeten daerah diklat dinas dilengkapi dengan
data kinerja dan kompetensi
pegawai

2 SDM 1. Mutu pelayanan tidak 3 3 Sedang Kompetensi tidak sesuai, SDM Terjadi kesalahan dalam 1. Dibuat perencanaan dan jadwal diklat Penilaian kinerja terhadap Tim mutu Kepala puskesmas
sesuai dengan standar belum dilatih pelayanan tenaga pemberi pelayanan
2. Capaian kinerja kurang 2. Dibuat SK uraian tugas sesuai
baik dengan kompetensi dianggarkan
pelatihan sesuai kompetensi
tersertifikasi

3 Keuangan 1. Pencairan terlambat 2 2 Rendah 1. Bendahara belum dilatih Keterlambatan pencairan Membuat POA bulanan dengan rincian Kasbon dengan penyedia Kepala Tata Usaha Kepala Puskesmas
2. Kegiatan pengadaan 2. Seringnya mutasi bendahara dan penganggaran dana dana kegiatan kegaiatan atau pelaksana
tersendat kegiatan kegiatan
Contoh Register Resiko lainnya
5.2 Program manajemen risiko digunakan untuk melakukan identifikasi, analisa dan penatalaksanaan
risiko untuk mengurangi cedera, dan mengurangi risiko lain terhadap
keselamatan pasien, staf dan sasaran pelayanan UKM serta masyarakat

5.2.2 Risiko dalam penyelenggaraan


5.2.1 Risiko dalam penyelenggaraan Berbagai upaya Puskesmas terhadap
berbagai upaya Puskesmas pengguna layanan,
terhadap pengguna layanan, keluarga, masyarakat, petugas, dan
keluarga, masyarakat, petugas, dan lingkungan yang telah diidentifikasi
lingkungan diidentifikasi, dianalisis dianalisis dan ditindak lanjuti
dan dilakukan penatalaksanaannya
1. Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas terhadap pengguna layanan, keluarga,
masyarakat, petugas, dan lingkungan diidentifikasi, dianalisis dan dilakukan penatalaksanaannya
.
POKOK PIKIRAN:
• Manajemen risiko merupakan pendekatan proaktif yang komponen-komponen pentingnya meliputi:
– identifikasi risiko,
– prioritas risiko,
– pelaporan risiko,
– manajemen risiko
– investigasi terhadap insiden yang terjadi baik pada pengguna layanan, petugas keluarga dan pengunjung
– manajemen terkait tuntutan (klaim)
• Identifikasi Risiko terhadap kejadian /Insiden yang sudah terjadi didokumentasikan dalam Register Risiko.
Sedang kan risiko yang belum terjadi dan berpotensi menimbulkan kejadian/ insiden didokumentasikan
pada Identifikasi Daftar Potensi Risiko
• Kategori risiko di Puskesmas adalah Risiko yang mungkin ataupun telah terjadi terkait dengan KMP, UKPP, &
UKM
• Register Risiko dan Identifikasi Daftar Potensi Risiko harus dibuat sebagai dasar penyusunan Program
Manajemen r isiko, & untuk membantu petugas Puskesmas mengenal dan mewaspadai kemungkinan risiko
& akibatnya
5.2.1 Dilakukan identifikasi dan analisis risiko yang sudah terjadi dalam area
KMP, UKM, dan UKPP yang dituangkan dalam register risiko. (D,W)
01

ELEMEN
PENILAIAN ELEMEN PENILAIAN

02

Dilakukan identifikasi dan analisis potensi risiko yang belum


terjadi dalam area KMP, UKM, dan UKPP yang dituangkan
dalam Identifikasi Daftar Potensi Risiko. (D,W)
5.2.1

BUKTI
DILAKUKAN
2
IDENTIFIKASI
DAN ANALISIS
RISIKO DAN
POTENSI
RISIKO
2. Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas
terhadap pengguna layanan, keluarga,
masyarakat, petugas, dan lingkungan yang telah diidentifikasi
dianalisis dan ditindak lanjuti.
.
POKOK PIKIRAN:
• Program Manajemen Risiko (MR) yang berisi strategi dan kegiatan
untuk mereduksi atau memitigasi risiko, disusun setiap tahun,
terintegrasi dalam perencanaan Puskesmas
• Pelaksanaan program manajemen risiko yang terdiri dari proses
manajemen risiko berupa identifikasi, analisis, penatalaksanaaan
risiko dan monitor perbaikannya untuk menentukan strategi reduksi
dan mitigasi risiko
• Satu alat/metode analisis proaktif terhadap proses kritis dan berisiko
tinggi adalah failure mode effect analysis (analisis efek modus
kegagalan) untuk menganalisis minimal satu proses kritis atau
berisiko tinggi yang dipilih setiap tahun
DRAFT STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS REVISI
BAB 5

5.2.2 1 4 Ada bukti Puskesmas telah


Program manajemen melakukan dan menindak
risiko berdasar lanjuti failure mode effect
disusun
kejadian yang analisis
sudahterjadi analysis (analisis efek modus
dan hasil identifikasi proses kegagalan) setahun sekali pada
berisiko tinggi dan menjadi ELEMEN PENILAIAN proses berisiko tinggi yang
bagian terintegrasi dalam diprioritaskan (D,W)
perencanaan Puskesmas (D, W

2 3
Dilakukan pelaporankepada Kepala
Dilakukan penatalaksanaan risiko Puskesmas dan Dinas Kesehatan Daerah
berupa strategi reduksi dan mitigasi Kab/Kota serta dikomunikasikan kepada
risiko dan pemantauan pelaksanaan pemangku kepentingan tentang hasil
tata laksana terkait kesehatan dan program manajemen resiko an rencana
keselamatan kerja, sarana prasarana, tindk lanjut risiko yang telah diidentifikasi
dan infeksi (D,W) (D,W)
5.2.2.
1 2 4

4
MITIGASI, REDUKSI &
PEMANTAUAN
ANALISIS & IDENTIFIKASI
KEJADIAN → PROGRAM
MR → RUK PUSKESMAS BUKTI
3 FMEA

BUKTI PELAPORAN & RENCANA TL RISIKO YG


DIIDENTIFIKASI
PENENTUAN AREA
PRIORITAS
Penetapan Prioritas Perbaikan Mutu
Upaya Perbaikan yang dilakukan
→ Perlu Prioritas → Keterbatasan Sumber daya

Didasarkan pada : 3 H 1 P
PROSES yang berimplikasi risiko tinggi (high risk),
melibatkan POPULASI dalam volume besar (high volume),
Biaya besar bila tidak dikelola dengan baik (high cost),
kecenderungan terjadi masalah (problem prone), atau capaian
kinerja rendah
Menentukan AREA
High Risk PRIORITAS
High Cost
Penentuan risiko di masing-
masing area berdasarkan
tingkat risiko di area tsb Perhitungan/estimasi biaya High Volume
(Lihat register risiko) yang dikeluarkan untuk
Buat skoring tingkat risiko mengatasi risiko Jumlah/volume/peluang Problem Prone
tersebut Buat skala likert terkait kejadian risiko dimasing-
biaya yang digunakan masing area (lihat
probabilitas di Risk register, Kecenderungan
atau catatan keluhan
pelanggan, laporan insiden terjadi masalah
dll)
: penularan,
49 perluasan
masalah, KLB
dll
Menentukan area prioritas
Area/unit kerja High risk High cost High Problem Total Urutan
volume Prone Prioritas

R. Tindakan & Gawat 10 7 4 4 25 III


darurat
Rawat jalan 5 5 8 4 22 VI

Farmasi 9 8 8 5 30 I

Laboratorium 9 8 8 4 29 II

Rawat inap 6 7 5 6 24 IV

Pendaftaran 6 4 8 5 23 V
FMEA
Failure Mode Effect
Analysis
Jika tidak ada kejadian, tetapi kita
akan memperbaiki suatu sistem
agar risiko minimal, maka lakukan
FMEA
Apakah FMEA?
Failure Mode & Effect Analysis
Suatu alat mutu untuk mengkaji suatu prosedur
secara rinci, dan mengenali model-model
adanya kegagalan/kesalahan pada suatu
prosedur, melakukan penilaian terhadap tiap
model kesalahan/kegagalan, dengan mencari
penyebab terjadinya, mengenali akibat dari
kegagalan/kesalahan, dan mencari solusi
dengan melakukan perubahan
disain/prosedur
Apakah FMEA?
Failure Mode & Effect Analysis

Analisis akar masalah yang dilakukan untuk


mengurangi risiko secara PROSPEKTIF pada
kejadian yang memiliki frekwensi dan tingkat
potensi keparahan yang TINGGI
LANGKAH-LANGKAH
FMEA
Bentuk Tim FMEA
1 (Pemilik Proses)

Tetapkan TUJUAN PROSES, KETERBATASAN


2 TIM, JADWAL TIM utk Melakukan FMEA
54

Menetapkan PERAN setiap anggota TIM dlm


3 analisis FMEA
LANGKAH-LANGKAH
FMEA
4 Gambarkan ALUR PROSES YANG ADA SEKARANG

Kenali MODEL-MODEL
5 KEGAGALAN/KESALAHAN pada proses tersebut
55

Kenali PENYEBAB TERJADINYA


6 KEGAGALAN/KESALAHAN untuk tiap model
LANGKAH-LANGKAH
FMEA
Kenali AKIBAT DARI KEGAGALAN untuk
7 setiap Model tersebut

8 NILAI setiap model


kegagalan/kesalahan
56

9 HITUNG Risk Priority Number (RPN)


PENJELASAN LANGKAH
KE: 8. PENILAIAN untuk tiap model kesalahan/kegagalan
dengan 3 variabel: Skala 1-10
Sering tidaknya terjadi (occurrence): (O)
1 : tidak pernah, 10 sangat sering
Kegawatannya (severity): (S)
1 : tidak gawat, 10 sangat gawat
Kemudahan untuk terdeteksi (detectability): (D)
1 : mudah dideteksi, 10 : sangat sulit dideteksi
9. Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan
mengkalikannya: RPN = O x S x D
LANGKAH-LANGKAH
FMEA Tentukan Cut 0ff point RPN untuk menentukan
10 prioritas urutan dari modelmodel yang diidentifikasi

11 SUSUN KEGIATAN untuk mengatasi

TENTUKAN CARA MEMVALIDASI (untuk menilai


12 58
keberhasilan yang direncanakan)

13 GAMBAR ALUR PROSES BARU


FMEA (1)
Unit kerja:

Tim FMEA:
59

Peran masing-masing
ketua dan anggota :
FMEA (2)
Alur proses yang
sekarang:

Identifikasi Failure
60

modes:
Contoh di Pelayanan obat
No Tahapan kegiatan Failure modes
pada alur proses (Bentuk Kegagalan)
1 Menerima resep Salah identitas
Resep tertukar
2 Membacaresep Resep tidak dapat dibaca
Salah membaca resep
Salah identitas
Salah menghitung umur
3 Telaah resep Salah menganalisis interaksi obat
Tidak/salah
61 melakukan pengecekan dosis obat
balita/anak

4 Menyiapkan obat Salah mengambil obat

5 Menyerahkan obat Obat tertukar


FMEA (3)
Modus- Penyebab Akibatny Kemung- Tingkat Kemudaha Risk Solusi Indikator
modus terjadinya a kinan kepa-tuhan n dideteksi Priority untuk
kegagalan/ke terjadinya ( (S= (D= Number mengukur
salahan O= Severity) Detectabilit (RPN) keberhasila
Occurrence y) RPN = n dari solusi
) OxSxD

62
Severity (S) Rating Scale
(1 sd 10)
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian pelanggan dan
berbahaya kerusakan sistem tanpa tanda-tanda yang mendahului

9 Sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera berat/permanen pada


8 berbahaya pelanggan atau gangguan serius pada sistem yang dapat
menghentikan pelayanan dengan adanya tanda yang mendahului

7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera ringan sampai sedang


dengan tingkat ketidak puasan yang tinggi dari pelanggan dan/atau
menyebabkan ganggung sistem yang membutuhkan perbaikan berat
atau kerja ulang yang signifikan
Severity (S) Rating Scale (1
sd 10)
Nilai Penjelasan Pengertian
6 Berbahaya Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan sedikit ketidak
5 sedang puasan pelanggan dan/atau menimbulkan masalah besar pada sistem

4 Berbahaya Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau tidak cedera tetapi
3 ringan sampai dirasakan mengganggu oleh pelanggan dan/atau menyebabkan
sedang masalah ringan pada sistem yang dapat diatasi dengan modifikasi
ringan
2 Berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan tidak menyadari
ringan adanya masalah tetapi berpotensi menimbulkan cedera ringan atau
tidak berakibat pada sistem
1 Tidak berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak berdampak pada
sistem
Occurence (O)
Rating Scale (1 sd 10)
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Kemungkinan Kesalahan terjadai paling tidak sekali sehari atau


terjadinya dapat hampir setiap saat
dipastikan
9 Hampir tidak dapat Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi setiap 3
dihindarkan sampai 4 hari

8 Kemungkinan terjadai Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak


7 sangat tingggi seminggu sekali
Occurence (O)
Rating Scale (1 sd 10)
Nilai Penjelasan Pengertian

6
Rating
Kemungkinan terjadi
Scale (1 sd 10)
Kesalahan terjadi sekali sebulan
5 tinggi sedang

4 Kemungkinan terjadi Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tiap tiga bulan
3 sedang
2 Kemungkinan terjadi Kesalahan jarang terjadi atau terjadi sekitar sekali setahun
rendah
1 Kemungkinan terjadi Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak ada yang
amat sangat rendah ingat kapan terakhir terjadi
Detection (D)Rating Scale (1 sd 10)
Detection (D)
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Tidak ada Tidak ada mekanisme untuk mengetahui


peluang adanya kesalahan
untuk
Rating Scale (1 sd 10)
diketahui
9 Sangat sulit Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi
8 diketahui yang menyeluruh, tidak feasible dan tidak
segera dapat dilakukan
7 Sulit Kesalahana dapat diketahui dengan inspeksi
6 diketahui manual atau tidak ada proses yang baku
untuk mengetahui, sehingga ketahuan karena
kebetulan
Detection (D)Rating Scale (1 sd 10)
Detection (D) Rating
Nilai Penjelasan Pengertian

Berpeluang sedang Ada proses untuk double checks atau


5 Scale
untuk diketahui inspeksi tetapi tidak otomatis atau
dilakukan secara sampling
4 Berpeluang tinggi Dipastikan ada proses inspeksi yang
3 untuk diketahui rutin tetapi tidak otomatis
2 Berpeluang sangat Dipastikan ada proses inspeksi rutin
tinggi untuk yang otomatis
diketahui
1 Hampir dipastikan Ada proses otomatis yang akan
untuk diketahui menghentikan proses untuk mencegah
kesalahan
MENETAPKAN CUT OFF POINT
DENGAN DIAGRAM PARETO
1 Urutkan model2 tsb dari RPN tertinggi ke terendah

2 Hitung Kumulatif dari Nilai PRN dari tiap model

3 HITUNG porsentase kumulatif dari nilai RPN pada tiap model

69

4 Perhatikan model dengan porsentase kumulatif 80%

Tetapkan cut of point pada porsentase kumulatif 80% tersebut


5 sebagai cut off point
FMEA (4)
Menetapkan cut off point dengan diagram Pareto:
Modus RPN Kumulatif Persentase
kegagalan/ Kumulatif
kesalahan
Modus 1 320 320 26,4 %

Modus 4 270 590 48,7 %

Modus 3 240 830 68,6 %

Modus 2 160 70
990 81,8 % Cut off: 160
Modus 6 100 1090 90,1 %
Modus 5 80 1170 96,7 %

Modul 7 40 1210 100 %

Jadi yang harus ditindak lanjuti dengan solusi adalah: modus 1, 4, 3, 2


FMEA (5)
Alur proses yang baru:

Pelaksanaan:

Monitoring, validasi, evaluasi, dan pelaporan


(bisa dihitung ulang RPN setelah implementasi),
Kesimpulan :
1. Puskesmas harus membuat Daftar
Risiko yang tertuang dalam:
a. Register Resiko : Untuk Risiko yang sudah
pernah terjadi

b. Identifikasi Daftar Potensi Risiko : Untuk Risiko


yang belum/mungkin akan terjadi

c. RR/IDPR dibuat untuk Lingkup KMP, UKM, dan


UKPP yang berkaitan dengan KP dan K3

2. RR/IDPR dibuat setiap tahun, bila RR proses


sudah dikendalikan bisa dikeluarkan, IDRT bila
terjadi masuk ke dalam RR

3. Dari IDPR yang risiko tinggi, untuk memperbaiki


mutu dilakukan FMEA minimal 1 kali
Standar 1.1
Perencanaan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dilakukan secara terpadu yang
berbasis wilayah kerja Puskesmas bersama dengan lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta dalam pelaksanaan
kegiatan harus memperhatikan kemudahan akses pengguna layanan (Lihat juga UKM
2.1.)

• 1.1.1 Puskesmas wajib menyediakan jenis-jenis pelayanan yang ditetapkan


berdasarkan visi, misi, tujuan, dan tata nilai, analisis kebutuhan dan
harapan, analisis peluang pengembangan pelayanan, analisis risiko
pelayanan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
dituangkan dalam perencanaan. (lihat juga UKM 2.1; PMP 5.1; dan PMP
5.2 ) (7 EP)

• 1.1.2 Masyarakat sebagai penerima manfaat layanan, lintas program dan lintas
sektor mendapatkan kemudahan akses informasi tentang hak dan kewajiban
pasien, jenis-jenis pelayanan, dan kegiatan-kegiatan Puskesmas serta akses
terhadap pelayanan dan penyampaian umpan balik (Lihat juga UKM : 2.2.1;
2.2.2; (4 EP)
Refensi :
1. Permenkes No. 11 Tahun 2017

2. Permenkes No. 52 Tahun 2018

3. Permenkes No. 25 Tahun 2019

4. Draf SIAP Edisi Revisi

5. Materi WS AI dan KP Tahun 2017

6. Materi MR dan KP dr Arjaty pada WS Pemahaman


Draf SIAP Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai