Membuat Risk
Register di FKTP
dan
Pengelolaannya
LIve Zoom Meeting dr.DHANITA AMIR,M.Kes
Minggu , 21Agustus 2022 WIDYAISWARA AHLI MADYA BBPK JAKARTA
Pukul : 19.15 - selesai PELATIH PENDAMPING AKREDITASI FKTP
CURICULUM VITAE
Pelatihan Pendamping FKTP : 2015-2019 : Prov.DKI Jakarta, Kalteng,
Kalbar, Babel, Dinkes Kab.Kota di Sumbar, Sumsel, Kota Palembang, Kab.
Pandeglang, Kota Tangerang, Tangsel, Depok, Bekasi, Kab. Bogor, Kota
Jayapura, dll
W S KP, W S Audit Internal, W S PPI, W S K3-MFK : 2017-Sekarang
Prov DKI Jakarta,Kota Palembang, Kota Tangerang, Tangerang
Selatan ‘AsKlin Kab.Bogor, AsKlin Kota Tangerang, Kota Depok
Menyusun FMEA
Puskesmas tidak ada ruang pemisah infeksius dan non infeksius SEBAB
IDENTIFIKASI DAFTAR
POTENSI RISIKO
II. ANALISA RISIKO
➢Menentukan estimasi risiko kuantitatif atau kualitatif
➢tehnik-tehnik evaluasi/matematis
➢Proses mengenali hazard yang mungkin terjadi & potensi
kegawatan dari hazard tersebut
• PELAYANAN/UNIT KERJA :
Pelayananan UKP : Laboratorium, Farmasi, dll
FORMAT REGISTER RISIKO
No Pelayanan/u Kegawatan Probabilit Tingkat Penyebab Akibat Pencegahan Upaya Penanggung Pelaporan
nit kerja
Risiko /dampak as risiko terjadinya risiko penanganan jawab (PIC) jika terjadi
yang (severity) (sangat jika terkena paparan
tinggi, risiko
mung-kin (1-5) (1-5) tinggi,
terjadi sedang,
rendah)
(1-5)
Probabilitas
Sangat sering terjadi (Tiap minggu/bulan) : 5
Setiap pengambilan
Petugas pelayanan l harus
rekam medis harus
mengidentifikasi sebelum
diidentifikasi secara
Pengambilan rekam medis Rekam medis yang diberikan melakukan pelayanan, bila
Rekam medis sering menyuluruh sebelum
1 Rekam Medis 2 4 Moderat tidak sesuai dengan nomor tidak sesuai dengan identitas tertukar dikembalikan Rekam medis PJ KP
tertukar diberikan ke petugas
rekam medis pasien pasien kebagian rekam medis
pelayanan,
dan diganti sesuai dengan
Revisi SOP Penyerahan
identitas pasien
Rekam Medis ke
Membuat alur layanan
pasien infesius dan non
infeksius yg berbeda,
Memaksimalkan
ruangan terbuka untuk
Terjadi penggabungan antara
screening pasien
Petugas dan pasien Belum ada pemisahan pasien pasien umum non infeksius Petugas pelayanan dan
2 Ruang Pelayanan Umum Infeksius 2 4 Moderat terduga infeksisus, PJ Pelayanan Umum PJ PPI
terkena infeksi infessius dan non infeksius dengan pasien umum pasien menggunakan APD
Memberi sekat
infeksius
pelayanan infesius dan
non infeksius,
mengusulkan sarana
dan prasarana kshusus
pelayanan infeksius
Penambahan petugas
Memberikan penjelasan
Waktu tunggu hasil Petugas laboratorium hanya 1 laboratorium sesuai
Pelayanan terhadap pasien kepada pasien terkait PJ Pelayanan
3 Pelayanan Laboratorium laboratorium terlalu 1 4 Moderat orang dan menangani semua dengan beban kerja PJ UKP
tidak tepat waktu waktu tunggu hasil Laboratorium
lama pelayanan di puskesmas pelayanan
laboratorium
laboratorium
Contoh register resiko UKM
Pelaporan
Pelayanan/ Unit Risiko yang Mungkin Tingkat Upaya Penanganan Jika Penanggung
No Severity Probability Penyebab Terjadinya Akibat Pencegahan Risiko Jika Terjadi
Kerja Terjadi Risiko Terkena Risiko Jawab (PIC)
Paparan
Insiden balita terluka
cek kondisi balita, bawa
pada proses Petugas tidak mengecek cedera lecet bayi dan SOP Penggunaan Petugas
1 Posyandu 3 2 Moderate ke IGD atau Faskes jika PJ UKM
penimbangan dacin sebelum dipakai balita Dacin Posyandu
perlu,alat dacin dicek
menggunakan dacin
Pembuangan limbah Melakukan Kerjasama dengan lintas
Pemasangan Petugas membuang penanganan yang program Kesehatan
medis dapat Pemegang
2 Implan pada 2 3 Moderate limbah medis tidak tepat Pencemaran lingkungan tepat tehadap limbah Lingkungan PJ UKM
mencemari Program KB
Safari KB pada tempatnya medis ( ada SOP nya )
lingkungan
AUDIT SOP Penggunaan
Penularan covid ke APD masa Pandemi ,
Petugas tidak memakai
petugas saat efisiensi waktu
APD lengkap, pasien
melakukan kunjungan Meningkatnya jumlah SOP Kepatuhan kunjungan rumah
3 PERKESMAS 3 2 Moderat tidak memakai masker, PJ PERKESMAS PJ UKM
ke rumah pasien case petugas tertular covid penggunaan APD (minimalisir waktu
jarak pasien dan petugas
konfirmasi positif kontak dengan pasien)
terlalu dekat
covid SOP Kepatuhan
penggunaan APD
CONTOH Register resiko KMP
Pelayanan/ Unit Upaya Penanganan Jika Penanggung Jawab Pelaporan Jika Terjadi
No Risiko yang Mungkin Terjadi Severity Probability Tingkat Risiko Penyebab Terjadinya Akibat Pencegahan Risiko
Kerja Terkena Risiko (PIC) Paparan
1 Kepegawaian Mendapatkan dropping 2 3 Sedang Puskesmas tidak bisa menolak Pelayanan dilayani oleh Pengusulan penambahan SDM lengkap Mengidentifikasi kesenjangan Kepala puskesmas Kepala puskesmas
tenaga kesehatan yang dropping SDM dari pemerintah tenaga yang tidak kompeten dengan kualifikasi kompetensi untuk pengusulan melaporkan kepada kepala
tidak kompeten daerah diklat dinas dilengkapi dengan
data kinerja dan kompetensi
pegawai
2 SDM 1. Mutu pelayanan tidak 3 3 Sedang Kompetensi tidak sesuai, SDM Terjadi kesalahan dalam 1. Dibuat perencanaan dan jadwal diklat Penilaian kinerja terhadap Tim mutu Kepala puskesmas
sesuai dengan standar belum dilatih pelayanan tenaga pemberi pelayanan
2. Capaian kinerja kurang 2. Dibuat SK uraian tugas sesuai
baik dengan kompetensi dianggarkan
pelatihan sesuai kompetensi
tersertifikasi
3 Keuangan 1. Pencairan terlambat 2 2 Rendah 1. Bendahara belum dilatih Keterlambatan pencairan Membuat POA bulanan dengan rincian Kasbon dengan penyedia Kepala Tata Usaha Kepala Puskesmas
2. Kegiatan pengadaan 2. Seringnya mutasi bendahara dan penganggaran dana dana kegiatan kegaiatan atau pelaksana
tersendat kegiatan kegiatan
Contoh Register Resiko lainnya
5.2 Program manajemen risiko digunakan untuk melakukan identifikasi, analisa dan penatalaksanaan
risiko untuk mengurangi cedera, dan mengurangi risiko lain terhadap
keselamatan pasien, staf dan sasaran pelayanan UKM serta masyarakat
ELEMEN
PENILAIAN ELEMEN PENILAIAN
02
BUKTI
DILAKUKAN
2
IDENTIFIKASI
DAN ANALISIS
RISIKO DAN
POTENSI
RISIKO
2. Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas
terhadap pengguna layanan, keluarga,
masyarakat, petugas, dan lingkungan yang telah diidentifikasi
dianalisis dan ditindak lanjuti.
.
POKOK PIKIRAN:
• Program Manajemen Risiko (MR) yang berisi strategi dan kegiatan
untuk mereduksi atau memitigasi risiko, disusun setiap tahun,
terintegrasi dalam perencanaan Puskesmas
• Pelaksanaan program manajemen risiko yang terdiri dari proses
manajemen risiko berupa identifikasi, analisis, penatalaksanaaan
risiko dan monitor perbaikannya untuk menentukan strategi reduksi
dan mitigasi risiko
• Satu alat/metode analisis proaktif terhadap proses kritis dan berisiko
tinggi adalah failure mode effect analysis (analisis efek modus
kegagalan) untuk menganalisis minimal satu proses kritis atau
berisiko tinggi yang dipilih setiap tahun
DRAFT STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS REVISI
BAB 5
2 3
Dilakukan pelaporankepada Kepala
Dilakukan penatalaksanaan risiko Puskesmas dan Dinas Kesehatan Daerah
berupa strategi reduksi dan mitigasi Kab/Kota serta dikomunikasikan kepada
risiko dan pemantauan pelaksanaan pemangku kepentingan tentang hasil
tata laksana terkait kesehatan dan program manajemen resiko an rencana
keselamatan kerja, sarana prasarana, tindk lanjut risiko yang telah diidentifikasi
dan infeksi (D,W) (D,W)
5.2.2.
1 2 4
4
MITIGASI, REDUKSI &
PEMANTAUAN
ANALISIS & IDENTIFIKASI
KEJADIAN → PROGRAM
MR → RUK PUSKESMAS BUKTI
3 FMEA
Didasarkan pada : 3 H 1 P
PROSES yang berimplikasi risiko tinggi (high risk),
melibatkan POPULASI dalam volume besar (high volume),
Biaya besar bila tidak dikelola dengan baik (high cost),
kecenderungan terjadi masalah (problem prone), atau capaian
kinerja rendah
Menentukan AREA
High Risk PRIORITAS
High Cost
Penentuan risiko di masing-
masing area berdasarkan
tingkat risiko di area tsb Perhitungan/estimasi biaya High Volume
(Lihat register risiko) yang dikeluarkan untuk
Buat skoring tingkat risiko mengatasi risiko Jumlah/volume/peluang Problem Prone
tersebut Buat skala likert terkait kejadian risiko dimasing-
biaya yang digunakan masing area (lihat
probabilitas di Risk register, Kecenderungan
atau catatan keluhan
pelanggan, laporan insiden terjadi masalah
dll)
: penularan,
49 perluasan
masalah, KLB
dll
Menentukan area prioritas
Area/unit kerja High risk High cost High Problem Total Urutan
volume Prone Prioritas
Farmasi 9 8 8 5 30 I
Laboratorium 9 8 8 4 29 II
Rawat inap 6 7 5 6 24 IV
Pendaftaran 6 4 8 5 23 V
FMEA
Failure Mode Effect
Analysis
Jika tidak ada kejadian, tetapi kita
akan memperbaiki suatu sistem
agar risiko minimal, maka lakukan
FMEA
Apakah FMEA?
Failure Mode & Effect Analysis
Suatu alat mutu untuk mengkaji suatu prosedur
secara rinci, dan mengenali model-model
adanya kegagalan/kesalahan pada suatu
prosedur, melakukan penilaian terhadap tiap
model kesalahan/kegagalan, dengan mencari
penyebab terjadinya, mengenali akibat dari
kegagalan/kesalahan, dan mencari solusi
dengan melakukan perubahan
disain/prosedur
Apakah FMEA?
Failure Mode & Effect Analysis
Kenali MODEL-MODEL
5 KEGAGALAN/KESALAHAN pada proses tersebut
55
Tim FMEA:
59
Peran masing-masing
ketua dan anggota :
FMEA (2)
Alur proses yang
sekarang:
Identifikasi Failure
60
modes:
Contoh di Pelayanan obat
No Tahapan kegiatan Failure modes
pada alur proses (Bentuk Kegagalan)
1 Menerima resep Salah identitas
Resep tertukar
2 Membacaresep Resep tidak dapat dibaca
Salah membaca resep
Salah identitas
Salah menghitung umur
3 Telaah resep Salah menganalisis interaksi obat
Tidak/salah
61 melakukan pengecekan dosis obat
balita/anak
62
Severity (S) Rating Scale
(1 sd 10)
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian pelanggan dan
berbahaya kerusakan sistem tanpa tanda-tanda yang mendahului
4 Berbahaya Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau tidak cedera tetapi
3 ringan sampai dirasakan mengganggu oleh pelanggan dan/atau menyebabkan
sedang masalah ringan pada sistem yang dapat diatasi dengan modifikasi
ringan
2 Berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan tidak menyadari
ringan adanya masalah tetapi berpotensi menimbulkan cedera ringan atau
tidak berakibat pada sistem
1 Tidak berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak berdampak pada
sistem
Occurence (O)
Rating Scale (1 sd 10)
Nilai Penjelasan Pengertian
6
Rating
Kemungkinan terjadi
Scale (1 sd 10)
Kesalahan terjadi sekali sebulan
5 tinggi sedang
4 Kemungkinan terjadi Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tiap tiga bulan
3 sedang
2 Kemungkinan terjadi Kesalahan jarang terjadi atau terjadi sekitar sekali setahun
rendah
1 Kemungkinan terjadi Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak ada yang
amat sangat rendah ingat kapan terakhir terjadi
Detection (D)Rating Scale (1 sd 10)
Detection (D)
Nilai Penjelasan Pengertian
69
Modus 2 160 70
990 81,8 % Cut off: 160
Modus 6 100 1090 90,1 %
Modus 5 80 1170 96,7 %
Pelaksanaan:
• 1.1.2 Masyarakat sebagai penerima manfaat layanan, lintas program dan lintas
sektor mendapatkan kemudahan akses informasi tentang hak dan kewajiban
pasien, jenis-jenis pelayanan, dan kegiatan-kegiatan Puskesmas serta akses
terhadap pelayanan dan penyampaian umpan balik (Lihat juga UKM : 2.2.1;
2.2.2; (4 EP)
Refensi :
1. Permenkes No. 11 Tahun 2017