Teknologi
Geologi › Kecelakaan transportasi,
› Gempabumi, tsunami, longsor / kegagalan industri
gerakan tanah, letusan gunung Lingkungan
api › Kebakaran, kebakaran hutan,
Hidro-meteorologi (hapus penggundulan hutan),
pencemaran, abrasi
› Banjir, topan, banjir bandang, Sosial
kekeringan, rob / air laut pasang › Konflik, terorisme
Biologi
› Epidemi, penyakit tanaman,
hewan
Pemicu
Bahaya
Resiko BENCANA
Bencana
Kerentanan
R= HxV/C
R = Risiko
H (azard) = Bahaya
V (ulnerability) = kerentanan
C (apacity) = kemampuan
Suatu kondisi, secara alamiah
maupun karena ulah manusia,
yang berpotensi menimbulkan
kerusakan atau kerugian dan
kehilangan jiwa manusia.
Bahaya berpotensi
menimbulkan bencana, tetapi
tidak semua bahaya selalu
menjadi bencana.
Sekumpulan kondisi dan atau suatu
akibat keadaan (faktor fisik, sosial,
ekonomi dan lingkungan) yang
berpengaruh buruk terhadap upaya-
upaya pencegahan dan
penanggulangan bencana.
Kebijakan:
› Adanya kebijakan pembangunan yang tidak mempertimbangkan
PRB, tidak ada kebijakan PRB
Fisik:
› Prasarana dasar, konstruksi, bangunan
Ekonomi:
› Kemiskinan, penghasilan, nutrisi,
Sosial:
› Pendidikan,kesehatan, politik, hukum, kelembagaan
Lingkungan:
› tanah,air, tanaman, hutan, lautan
Bahaya merupakan fenomena atau kondisi yang
sulit untuk dirubah atau diperbaiki.
Kerentanan merupakan situasi/sikap/ perilaku
individu/masyarakat yang relatif dapat dilakukan
perubahan.
Oleh karena itu Pengurangan Risiko Bencana
dapat dilakukan dengan cara memperkecil
kerentanan.
Risiko = Hazard (bahaya) x Vulnerability (kerentanan)/
Capacity (kemampuan)
Bahaya Kerentanan
Konvensional
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Terapan
Progresif
Ilmu Sosial
Holistik
Pandangan ini menganggap bencana merupakan
takdir.