Intan D Keumala
™
Prodi Psikologi FK
UNSYIAH
Definisi
”Gangguan luar biasa terhadap fungsi sebuah masyarakat yang
menimbulkan banyaknya korban jiwa, harta benda atau kerusakan
lingkungan yang melebihi kemampuan masyarakat tersebut untuk
mengatasinya dengan kemampuan mereka sendiri” (International of
Red Cross and Red Crescent Societies [IFRC], 2000, h.6)
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana mendefinisikan bencana sebagai:
“peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat, yang
disebabkan oleh baik faktor alam dan atau nonalam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta, dan dampak
psikologis.”
Berdasarkan definisi tsb, bencana mengandung kriteria :
Berdasarkan kategori
di atas, termasuk
dalam bencana
apakah peristiwa
berikut ini?
Gempa Bumi – Iran 2003
9
Penyanderaan Siswa Sekolah, Beslan – Russia
10 2004
Photo: Reuters/Alertnet.org
Photo: Mariana Bazo. Reuters/Alertnet.org
HIV/AIDS – Zimbabwe 2007
12
Photo: Tomas Bertelsen/Danish Red Cross
Kategori Bencana
Bencana kegagalan teknologi dan kekerasan massal
(mass violence) sering kali disebut sebagai bencana
buatan manusia (man-made disaster). Akan tetapi,
kegagalan teknologi tidak disengaja sedangkan
kekerasan massal melibatkan kesengajaan pelaku
Kategorisasi bencana tidak selalu mudah dibuat.
Misalnya, bencana Lumpur Lapindo diperdebatkan
apakah ia bencana alam atau akibat kegagalan
teknologi.
4 Faktor Utama (interaksi)
Bencana ; banyak korban & kerugian besar
Kurangnya pemahaman terhadap karakteristik bahaya
(hazards)
Sikap atau perilaku yang mengakibatkan penurunan
kualitas sumber daya alam (vulnerability)
Kurangnya informasi/peringatan dini (early warning)
yang mengakibatkan ketidaksiapan
Ketidakberdayaan/ketidakmampuan dalam
menghadapi ancaman bahaya
(Lakhar Bakornas PB, 2007)
Dampak Bencana
Bahaya (hazard) adalah potensi terjadinya peristiwa pada tempat dan waktu
tertentu yang dapat menimbulkan dampak buruk pada manusia seperti meluapnya
air sungai dan tanah longsor.
Kerentanan (vulnerability) adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan dampak
buruk dari sebuah peristiwa. Misalnya, kurangnya pengetahuan tentang respon
bencana, kerentanan fisik seperti bangunan berkualitas buruk, atau kerentanan
sosial seperti diskriminasi berdasarkan ras, gender atau kelas sosial
Kapasitas (capacities) adalah kualitas dan sumber daya yang dapat digunakan oleh
individu dan masyarakat untuk mengantisipasi, mengatasi, dan pulih dari dampak
sebuah bahaya. Misalnya, pengetahuan, sumber daya keuangan, dan kebersamaan
sosial.
(Ancaman / Bahaya) (Kerentanan)
(Bencana)
Risiko dan Dampak Bencana
Berdasarkan rumus
Protective factors
Are qualities in a person, or in the surrounding environment that shield a person
emotionally and mentally from the full force of a stressful event.
Not everyone will respond to a stressful event in the same way..
(Source : Emergency MH & Psycho-social support, The John Hopkins and the
International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies)
Stressor dan Faktor Pelindung
Stressor Faktor Pelindung
Pengalaman traumatik Fungsi mental sebelum bencana
Keluarga/teman meninggal dunia Dukungan sosial
Kebutuhan pokok (makanan, minuman, Kemampuan coping
pakaian, tempat tinggal, rasa aman)
tidak terpenuhi
Hidup di pengungsian Keimanan
Terpisahnya keluarga / masyarakat Pulihnya rutinitas sehari-hari, misalnya
bekerja atau bersekolah
Mengalami kekerasan
Terima Kasih
Pertanyaan?
Komentar?
Saran?